Getaran Paksa
Vektor r = a + b yang ditunjukkan dalam Gambar 3.1, di mana arah dari b adalah tegak
lurus terhadap a lantaran didahului oleh i. Besaran atau modulus atau r ditulis:
di mana (a – ib) = 𝐫 ∗ didefinisikan sebagai konjugasi kompleks dari (a + ib); maka, tanda
dari i berubah.
Vektor r dapat ditulis sebagai produk dari besaran r (besaran skalar) dan fase atau
arahnya dalam bentuk berikut (Gambar 3.1)
= a + ib
53
Gambar 3.1 Representasi vektor menggunakan i selaku operator dan indeks eksponensial. Tanda
bintang di atas menunjukkan konjugasi kompleks di mana –i menggantikan i
Mengikuti
𝑎 𝑎
cos∅ = =
𝑟 (𝑎2 + 𝑏2 )1/2
dan
𝑏 𝑏
sin∅ = = d
𝑟 (𝑎2 + 𝑏2 )1/2
Pembaca harus memastikan bahwa operator i merotasikan vektor dari total sudut 𝜋/2 dengan
arah positif (sebagaimana yang dinyatakan dalam paragraf pertama hal. 53) dengan
mengambil ∅ = 𝜋/2 dalam pernyataan
Catat bahwa ∅ = −𝜋/2 pada r = 𝑟e−iπ/2 merotasikan vektor menjadi dalam arah negatif.
54
Gambar 3.2 Suatu getaran elektrik paksa.Tegangan 𝑉𝑎 diaplikasikan pada seri sirkuit LCR
memberikan persamaan 𝑉𝑎 = 𝐿𝑑 I/dt + IR + q/C
hanya terdiri dari tegangan dan arus, Hukum Ohm menghasilkan bentuk vektor
V = I𝐙𝑒 ,
dan arus yang melalui sirkuit didapat dari I = 𝐼0 ei𝜔t. Tegangan terhadap induktansi
d
𝑉𝐿 = L 𝐼0 ei𝜔t = i𝜔L𝐼0 ei𝜔t = i𝜔LI
dt
Tetapi 𝜔L, sebagaimana yang kita lihat dari bab terakhir, memiliki dimensi berupa ohm,
yang menjadi nilai dari hambatan efektif yang dipresentasikan oleh induktansi L ke arus
frekuensi 𝜔. Hasil dari 𝜔LI dengan dimensi arus waktu ohm, sebagai contoh volts, didahului
oleh i; hal ini memberitahu kita bahwa fase dari tegangan terhadap induktansi adalah 900
ketika arus melalui sirkuit.
Membentuk persamaan tegangan terhadap kondensator
𝑞 1 1 iI
= ∫ 𝐼 d𝑡 = 𝐼0 ei𝜔t = -
𝐶 𝐶 𝐶 𝜔𝐶
1/𝜔𝐶, dinyatakan dalam ohm, adalah nilai dari hambatan efektif yang dipresentasikan oleh
kondensator ke frekuensi arus 𝜔 . Kini, bagaimanapun juga, tegangan I/ 𝜔𝐶 terhadap
kondensator didahului oleh –i dan sebab itu membuat arusnya lambat dalam cakupan sudut
900 . Tegangan dan arus terhadap hamatan adalah fase dan Gambar 3.2b menunjukkan bahwa
bentuk vektor dari Hukum Ohm dapat dituliskan dengan V = I𝐙𝑒 = I[R + i(𝜔𝐿 − 1/𝜔𝐶)],
dengan impedansi 𝐙𝑒 = R + i(𝜔𝐿 − 1/𝜔𝐶), nilai 𝜔𝐿 dan 1/𝜔𝐶 dinamakan resistensi karena
55
mereka menunjukkan hubungan fase dengan baik sebagai resistensi efektif dan (𝜔𝐿 − 1/𝜔𝐶)
sering dituliskan sebagai Xe , komponen penting dari Ze
Besarnya Ze (nilai impedansi) dalam satuan ohm, dapat dituliskan dengan formula
sebagai berikut.
Kemudian didapatkan,
dan
dengan ∅ adalah beda fase antara total tegangan yang melalui sirkuit dan arus yang
melaluinya.
Nilai ∅ dapat berupa bilangan negatif atau positif tergantung nilai relatif dari 𝜔𝐿 dan 1/𝜔𝐶,
ketika 𝜔𝐿 > 1/𝜔𝐶 , maka ∅ bernilai positif, tetapi ketergantungan frekuensi komponen
menunjukkan ∅ dapat berubah tanda dan besarnya.
Besar dari Ze juga bergantung pada frekuensi dan mempunyai nilai minimum saat
Ze = R ketika 𝜔𝐿 = 1/𝜔𝐶.
Dalam bentuk vektor pada hukum ohm, V = IZe , jika V = V0ei𝜔t dan Ze = Ze ei∅ , maka
kita dapatkan,
Dengan amplitudo arus V0/Ze dengan keterlambatan tegangan oleh sudut fase ∅.
di mana
dan
Kita sekarang berada dalam posisi yang pas untuk mendiskusikan ciri fisik dari getaran paksa
dari massa m, kekakuan s, dan resistansi s yang didorong oleh gaya alternatif
dimana F0 adalah amplitudo dari gaya (Gambar 3.3). driven by an alternating force
F0 cos !t, where F0 is the amplitude of the force (Figure 3.3). Getaran listrik yang ekuivalen
akan tertulis sebagai tegangan alternatif diterapkan pada lintasan induktansi L,
kapasitansi C, dan resistansi R pada Gambar 3.2a.
Persamaan mekanika gerak, yaitu keseimbangan gaya dinamis, ditunjukkan oleh
Kita harus menganalisis ciri dari sistem mekanika kecuali analisisnya sesuai dengan getaran
listrik sama baiknya.
s
r m F0 cos ωt
Gambar 3.3 Getaran listrik mekanik dengan gaya F0cosωt diterapkan pada lintasa mekanik teredam
dari Gambar 2.
57
Solusi lengkap dari x dalam persamaan gerak terdiri dari dua ketentuan:
(1) Ketentuan “tidak tetap” yang mana dipengaruhi oleh waktu, dan solusi persamaan
sudah dijelaskan pada Bab 2. Hal tersebut membuat solusi menjadi
(3.1)
Penyelesaian vector x akan menghasilkan besaran dan fase dengan memperhatikan gaya
penggerak F0e iωt . Sebagai awal, mari kita coba solusi x = A e iωt , dimana A adalah bilangan
kompleks, sehingga solusi tersebut bisa memiliki komponen di luar dan di dalam fase dengan
gaya penggerak.
Kecepatan
sehingga
58