Anda di halaman 1dari 4

1.

Proses Bisnis Produksi


Bisnis merupakan suatu aktivitas baik dilakukan perseorangan atau kelompok untuk
mencapai sebuah tujuan tertentu. Jadi dapat dikatakan bisnis adalah kegiatan untuk
mendapatkan penghasilan. Proses bisnis adalah serangkaian tugas yang paling berhubungan
yang melibatkan data, unit organisasi,dan suatu urutan waktu yang logis. Proses bisnis ini
dipacu oleh kejadian ekonomi.
Pengendalian produksi, pengendalian persediaan, akuntansi biaya, dan akuntansi
kekayaan merupakan fungsi yang ada dalam poses bisnis produksi pada perusahaan
pemanufakturan. Pada perusahaan non-pemanufakturan, beberapa aktivitas produksi
merupakan fungsi yang terpisah. Akan tetapi pada banyak organisasi, fungsi ini menangani
persediaan dan mengolah beberapa tipe aktivitas produksi, seperti menjual barang atau jasa.
Oleh karena itu, prinsip pengendalian produksi relevan untuk banyak organisasi.

2. Pengendalian Siklus Transaksi Pada Proses Bisnis Produksi


Di dalam pengendalian Siklus Transaksi pada Proses Bisnis Produksi ada 4 elemen yaitu:
a) Pengendalian Produksi
Sistem akuntansi biaya yang berfokus pada pengelolaan persediaan pemanufakturan:
bahan baku, bahan baku dalam proses, dan barang jadi. Job costing memerlukan sistem
pengendalian pesanan produksi. Job costing merupakan prosedur yang harga perolehan
didistribusikan ke job khusus atau pesanan produksi. Pengendalian persediaan dan produksi
didasarkan pada pemisahan fungsi dan pencatatan dan dokumentasi, seperti pesanan
produksi, formulir permintaan material, dan kartu jam kerja karyawan. Perlindungan
persediaan dari pencurian fisik mencakup keamanan dan keterbatasan akses, juga termasuk
perhitungan fisik secara periodik. Pada pengendalian produksi ada 3 proses pengendalian
yaitu:

 File dan Laporan: Pengendalian produksi meliputi perencanaan produk yang akan
diproduksi dan penjadwalan produksi untuk mengoptimalkan pemakaian sumber
daya. Kebutuhan dasar produksi disediakan dengan daftar material (bill of materials)
dan daftar operasi master(berisi operasi tenaga kerja rinci dan urutan pengerjaan)
 Arus Transaksi: Pesanan produksi dijalankan sesuai dengan otorisasi untuk
departemen produksi untuk membuat produk. Permintaan material diterbitkan untuk
setiap pesanan produksi untuk mengotorisasi departemen persediaan untuk
mengeluarkan material ke departemen produksi. Fungsi akuntansi biaya menerima
tembusan pesanan produksi langsung dari pengendalian produksi, juga dari
departemen produksi ketika pesanan produksi telah selesai.
1
 Akuntansi Biaya: Departemen akuntansi biaya bertanggungjawab untuk mengelola
file pencatatan biaya barang dalam proses.
b) Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan diwujudkan melalui beberapa pencatatan persediaan dan
laporan yang berisi informasi seperti penggunaan persediaan,saldo persediaan, dan level
maksimum dan minimum dari persediaan. Karena tujuan pengendalian persediaan adalah
meminimumkan biaya persediaan total keputusan penting yang dibuat adalah ukuran
jumlah dari setiap pesanan pembelian yang disebut economic order quantity (EOQ)
c) Produksi Just-in-Time
Produksi just in time (JIT) merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan
sistem produksi yang komponen diproduksi hanya ketika diperlukan dalam suatu proses
operasi. Produksi JIT menekankan pada pengendalian kualitas.
d) Aplikasi Akuntansi Kekayaan
Aplikasi akuntansi kekayaan menyangkut aktiva tetap organisasi dan investasi.
Elemen penting dari pengendalian internal yang efektif adalah pemrosesan yang akurat
dan tepat waktu dari informasi yang berhubungan dengan aktiva tetap dan investasi.
Pemrosesan seperti ini dikerjakan dengan menggunakan aplikasi akuntansi khusus yang
disediakan untuk akuntansi, operasional dan kebutuhan informasi manajemen.

3. Sistem Pemanufakturan Respons Cepat


Sistem pemanufakturan terintegrasi komputer (CIM) mengintegrasikan sistem
pemanufakturan fisik dan sistem perencanaan sumber daya pemanufakturan (MRP II). Sistem
pemanufakturan respons cepat adalah CIM yang pemanufakturan fisik dan MRP II
terintegrasi dengan teknologi yang lebih maju. Teknologi integrasi tingkat lanjut ini meliputi
electronic data interchange (EDI), identifikasi otomatis, dan proses terdistribusi.
Sistem pemanufakturan respons cepat ini terdiri atas beberapa komponen yaitu:
a) Sistem Pemanufakturan Fisik
Ada dua subsistem yang secara langsung mendukung sistem pemanufakturan fisik,
yaitu computer aided design and drafting (CADD) dan sistem computer-aided manufacturing
(CAM)
 Computer-Aided Design and Drafting (CADD): CADD menggunakan perangkat
lunak komputer untuk melakukan fungsi rekayasa dan diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas design engineer.
 Pemanufakturan dengan Bantuan Komputer (CAM): Sistem CAM memasukkan
modul-modul untuk memudahkan proses perencanaan, line analysis, pengendalian

2
proses statistik, analisis kualitas, dan pengawasan pemeliharaan. Sistem CADD
mengumpulkan dan memproses data dari proses pemanufakturan yang dapat
diprogram untuk menyediakan dukungan keputusan.
b) Sistem Perencanaan Sumber Daya Pemanufakturan (MRP II)
Sistem perencanaan sumber daya pemanufakturan (MRP II) terdiri dari sistem
perencanaan kebutuhan bahan baku (MRP) dan sistem berkaitan dengan penjualan,
penagihan, dan pembelian. Akan tetapi, sistem MRP merupakan sistem yang utama dari
sistem MRP II. Sistem MRP mengintegrasikan empat subsistem yaitu perencanaan,
produksi, penjadwalan produksi, akuntansi biaya, dan pelaporan.
c) Teknologi Integrasi Tingkat Lanjut
Fleksibilitas dan kecepatan respons sistem pemanufakturan sangat tergantung pada
tingkat integrasi komponen-komponen yang terkait. Identifikasi otomatis meningkatkan
integrasi karena produk dan material yang diberi tagging/tanda elektronik secara efektif
membuat mereka dapat dibaca oleh mesin dan karena itu menjadi bagian fisik dari sistem
informasi organisasi yang berbasis komputer.
Adapun pemrosesan transaksi pada sistem pemanufakturan respons-cepat yaitu:
(1) Perencanaan Produksi: meliputi penentuan produk mana yang diproduksi dan
penjadwalan produksi agar penggunaan sumber daya produksi menjadi optimal
(2) Implementasi Perencanaan produksi: Program aplikasi perencanaan produksi
mengintegrasikan data dari perencanaan produksi master, file daftar material, dan file
operasi master dan menghasilkan dokumen pesanan produksi yang diperlukan
(3) Penjadwalan Produksi: File status produksi berisi record untuk setiap pesanan
produksi yang belum selesai. File ini digunakan untuk mengakumulasi data biaya dan
operasional yang berhubungan pesanan.
(4) Akuntansi Biaya: Hal utama dari aplikasi akuntansi biaya adalah memperbaharui file
status produksi (barang dalam proses). Data permintaan material dikirimkan dari
departemen persediaan untuk diproses Output dari akuntansi biaya meliputi: 1) File
status produksi yang telah diperbaharui, 2) File pesanan produksi yang telah selesai, 3)
File penggunaan sumber daya, dan 4) Laporan ringkas.
(5) Pelaporan: File pesanan produksi yang telah selesai berisi semua biaya pesanan
produksi yang telah selesai digunakan untuk memperbaharui file persediaan barang
jadi. Output proses ini meliputi file persediaan barang jadi yang telah diperbaharui,
laporan status persediaan barang jadi, ringkasan biaya pesanan produksi yang telah
selesai, dan laporan ringkas yang meliputi batch dan informasi pengendalian aplikasi.

3
DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H. dan Hopwood, William S. 2004. Sistem Informasi Akuntansi Edisi ke-9.
Jakarta: Salemba Empat

Maharsi, Sri. 2004. “Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Bidang


Akuntansi Manajemen”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan

Anda mungkin juga menyukai