PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pada saat kapan timbulnya utang pajak.
2. Untuk memahami cara-cara pengenaan terhadap utang pajak.
3. Untuk mengetahui dan memahami hal-hal yang dapat mengakibatkan hapusnya utang
pajak
4. Untuk memahami pengertian tarif pajak dan jenis tarif pajak
1.4 Manfaat
Dengan disusunnya paper ini, diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu :
1. Dengan adanya informasi tentang materi ini, diharapkan dapat menambah
pengetahuan serta pemahaman mahasiswa mengenai utang pajak dan tarif pajak.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (UU BPHTB) menggunakan tarif proporsional
sebesar 5%. Karena tarif proporsional ini hanya menggunakan satu tarif yang presentasenya
tetap, maka sering disebut juga dengan tarif tunggal.
2.7 Tarif Tetap
Tarif tetap adalah tarif pemungutan pajak yang besar nominalnya tetap tanpa
memperhatikan jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajak. Tarif ini diterapkan dalam UU
No. 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai (BM). Dalam undang-undang bea materai, tarif yang
digunakan adalah bea materai dengan nilai nominal sebasar Rp 500 dan Rp 1.000. Nilai
nominal dalam perkembangannya selalu berubah-ubah. Berdasarkan PP No.7 Tahun 1995,
tarif bea materai tersebut dinaikkan menjadi Rp 1.000 dan Rp 2.000 yang selanjutnya dengan
PP No. 24 Tahun 2000 tarifnya dinaikkan lagi menjadi Rp. 3.000 dan Rp. 6.000.
2.8 Tarif Advalorem
Tarif advalorem adalah suatu tarif dengan presentase tertentu yang dikenakan atau
ditetapkan pada harga atau nilai suatu barang.
Misalnya, PT ABC mengimpor barang jenis X sebanyak 1.000 unit dengan harga per unit
Rp 100.000. Jika tarif bea masuk atas impor barang tersebut 10%, maka besarnya bea masuk
yang harus dibayar adalah :
Nilai barang impor = 1.000 Rp 100.000
= Rp 100.000.000
Tarif bea masuk 10%, maka bea masuk yang harus dibayar = 10% Rp 100.000.000
= Rp 10.000.000
2.9 Tarif Spesifik
Tarif spesifik adalah tarif dengan suatu jumlah tertentu atas suatu jenis barang tertentu
atau suatu satuan jenis barang tertentu.
Misalnya, PT. BCD mengimpor barang jenis Y sebanyak 1.000 unit dengan harga Rp
100.000. Jika tarif bea masuk atas impor barang Rp 100.000 per unit, maka besarnya bea
masuk yang harus dibayar adalah :
Jumlah barang impor = 1.000 unit
Tarif Rp 100.000,
maka bea masuk yang harus dibayar = Rp 100.000 1.000
= Rp 100.000.000
3
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Didapat beberapa kesimpulan mengenai utang pajak dan tarif pajak yaitu sebagai
berikut :
1. siadi
2. sjdxoa
3. kfslk
4. Tarif pajak merupakan besarnya pajak terutang yang harus dibayarkan oleh wajib
pajak, yang mana besarnya tarif pajak ini tidak selalu ditentukan secara nilai
presentase tetapi bias dengan nilai nominal. Tarif pajak terdiri atas beberapa jenis
yaitu tarif progresif, tarif degresif, tarif proporsional, tarif tetap, tarif advalorem dan
tarif spesifik.
3.2 Saran
Ada beberapa saran yang penulis dapat sampaikan adalah sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA