*Bagian Pendidikan dan Penelitian Rumah Sakit Umum Pemerintah Fatmawati, **Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Abstrak nurses who served as executive nurses (40 nurses) and patients treated in
Perawat adalah ujung tombak pemberi pelayanan langsung pada pasien the inpatient (120 patients). Sampling was conducted purposively according
selama 24 jam. Tujuan penelitian adalah untuk membandingkan tingkat to inclusion and exclusion criteria. The results of quantitative measure-
kepuasan kerja perawat dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan ments showed that the level of job satisfaction of nurses categorized as
keperawatan kelas 3 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) X Jakarta. “low” (22,5%), while the level of patient satisfaction on nursing service at
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain studi cross sectional, pen- 85,0% (p value > 0,05). The high job dissatisfaction of nurses had no im-
dekatan kuantitatif dan kualitatif. Populasi adalah seluruh perawat yang pact on patient satisfaction. To decrease the job dissatisfaction of nurses,
bertugas sebagai pelaksana keperawatan kelas 3 sebanyak 40 orang ser- hospital management should review the policy on official clothing, meals at
ta pasien yang dirawat di ruang rawat inap kelas 3 sebanyak 120 orang. the guard, and design the locker room of nurses. It also performed the cal-
Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling sesuai dengan culation of nursing services with the risk of exposure to disease and super-
kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil pengukuran kuantitatif menunjukkan bah- visors more open to listen the problems faced by nurses with communica-
wa tingkat kepuasan kerja perawat pelaksana di kelas 3 dikategorikan “ren- tion and informal interpersonal relationships.
dah”, (22,5%) sedangkan tingkat kepuasan pasien terhadap layanan kepe- Key words: nurse’s job satisfaction, patient satisfaction, inpatient, the third
rawatan sebesar 85,0% (nilai p > 0,05). Ketidakpuasan kerja perawat yang class.
tinggi tidak berdampak pada kepuasan pasien terhadap pelayanan kepe-
rawatan. Untuk perbaikan ketidakpuasan kerja perawat, manajemen rumah
sakit sebaiknya meninjau kembali kebijakan tentang pakaian dinas, menu Pendahuluan
makanan pada saat jaga, dan merancang kamar ganti perawat. Selain itu, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) X merupakan
perlu dilakukan perhitungan jasa pelayanan perawat dengan memper- rumah sakit pendidikan dengan jumlah perawat pada
hatikan risiko keterpaparan terhadap penyakit. Supervisor diharapkan da- bulan April tahun 2010 sekitar 36,75%. Peraturan
pat lebih membuka diri untuk mendengarkan masalah yang dihadapi pe- Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
rawat pelaksana melalui komunikasi dan hubungan interpersonal secara in- 340/MenKes/PER/III/2010 menentukan perbandingan
formal. perawat dengan pasien adalah 1 berbanding 2. 1
Kata kunci: Kepuasan kerja perawat, kepuasan pasien, rawat inap, kelas Sementara di rumah sakit ini, rasio perawat pelaksana
tiga dengan pasien adalah 1 berbanding 6. Hal ini menun-
jukkan beban kerja perawat yang tinggi dalam mem-
Abstract berikan pelayanan keperawatan khususnya di ruang
Nurses are front liner in providing nursing services directly to customers for rawat inap. Rasio tenaga perawat pelaksana yang belum
24 hours. The purpose of this study was to compare the level of job sa- sesuai ditambah lagi dengan perawat yang mengajukan
tisfaction of nurses to patient satisfaction in the third class departement in
general hospital of Jakarta. This study was a cross sectional study designed Alamat Korespondensi: Ratu Ayu Dewi Sartika, Departemen Gizi Kesehatan
with quantitative and qualitative approaches. The study population was all Masyarakat FKM Universitas Indonesia, Gd. F Lt. 2 Kampus Baru UI Depok
16424, Hp. 08568470670, e-mail: ayu_fkm_ui@yahoo.com
234
Noras & Sartika, Perbandingan Tingkat Kepuasan Kerja Perawat dan Kepuasan Pasien
235
Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 6, No. 5, April 2012
Kepuasan Pasien
Tabel 4. Skor Tingkat Pemenuhan Harapan Kepuasan Pasien Kelas 3 Pasien di ruang rawat secara umum menyatakan su-
di RSUP X Jakarta dah puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perawat
Dimensi Kepuasan Rata-rata SD Minimal Maksimal
di ruang perawatan, walaupun masih ada kekurangan
tetapi sudah dapat memenuhi harapan.
Tangible 0,9654 0,11862 0,67 1,29 “Sudah puas dengan pelayanan yang diberikan oleh
Reliability 0,9832 0,12949 0,60 1,17
Responsiveness 0,9628 0,15416 0,50 1,17
perawat, perawatnya baik dan perhatian, saya bersyukur
Emphaty 0,9873 0,13977 0,64 1,20 sudah dapat dibantu dalam penyembuhan penyakit” (D,
Assurance 0,9895 0,14262 0,64 1,15 E, F, G, H, I).
Kepuasan total 0,9718 0,13035 0,50 1,17
Kebijakan Organisasi
Kebijakan organisasi adalah segala sesuatu yang
Tabel 5. Karakteristik Informan
berhubungan dengan ketentuan rumah sakit tentang
Informan Jenis Kelamin Pendidikan Kode penggajian, fasilitas, sarana dan prasarana, kesempatan
berkembang, mendapatkan penghargaan, serta pening-
Perawat Perempuan D3 Keperawatan A, B, C
Pasien lantai IV Perempuan SMP D, E
katan karir. Hampir seluruh informan menyatakan bahwa
Pasien lantai V Laki-laki SMP, SMA F, G fasilitas kamar ganti, toilet, serta sarana dalam mem-
Pasien lantai VI Laki-laki SMA, SD H, I berikan pelayanan keperawatan kepada pasien kurang
memadai. Sementara kesempatan berkembang tenaga
perawat disesuaikan dengan peraturan yang berlaku,
Sebagian besar pasien merasa puas pada kelima di- seluruh perawat mempunyai kesempatan untuk mengem-
mensi mutu. Proporsi puas tertinggi terdapat pada di- bangkan karir.
mensi tangible (87,5%) dan terendah pada dimensi res- “Saya kan PNS jadi gaji sesuai dengan pangkat/go-
ponsiveness (82,5%). Proporsi kepuasan total pasien longan, sedangkan untuk uang jasa pelayanan untuk
sebesar 85,0%. Hasil analisis bivariat menunjukkan perawat seharusnya diberikan lebih karena risiko terpa-
236
Noras & Sartika, Perbandingan Tingkat Kepuasan Kerja Perawat dan Kepuasan Pasien
par penyakit menular lebih besar” (A, C). yang diterima” (C).
“Kalau bagi saya yang non PNS penghasilan yang
diberikan sudah cukup memadai” (B). Pengawasan
“Untuk pakaian seragan dinas sebenarnya kurang Pengawasan yang dilakukan pada perawat pelaksana
cuma dikasih satu stel, kalau udah pudar ya buat bertujuan agar pelayanan keperawatan berjalan sesuai
sendiri. Untuk makanan jaga malam yang diberikan dengan standar dan prosedur yang berlaku. Menurut in-
membosankan, jadi kalau ingin yang lain beli sendiri” forman, atasan langsung seharusnya memberikan
(A, B, C). dukungan dan mencarikan jalan keluar jika menemukan
“Saat ini kamar ganti dan toilet yang dipakai kurang masalah dalam memberikan pelayanan keperawatan
memadai” (A, B). kepada pasien.
“Ruang ganti dan toilet untuk perawat tidak terlalu “Atasan langsung selalu memberikan dukungan ke-
memadai belum lagi kalau mahasiswa keperawatan pada kami, selalu ada kesempatan berdiskusi. Jika me-
yang praktek disini ikutan numpang jadi kurang nya- nemukan masalah atasan langsung saya bersedia mem-
man” (C). bantu dan mencarikan jalan keluar, saya senang karena
“Kepala ruangan memberikan kesempatan yang kami saling mendukung sehingga masalah dapat terata-
sama untuk kita mengikuti pelatihan yang diperlukan, si” (A).
disesuaikan dengan jadwal dinas agar pelayanan tidak “Ada dukungan dari atasan langsung dalam mem-
terganggu. Sedangkan kesempatan untuk mengikuti pen- berikan pelayanan, kadang-kadang berdiskusi kalau
didikan yang lebih tinggi ada peraturannya jadi sesuai ada waktu. Jika menemukan masalah tidak langsung
dengan aturan yang ada” (A, B ,C). dicarikan jalan keluarnya tetapi tetap disalahkan” (B,
“Alat bantu dalam memberikan asuhan keperawatan C).
bahan habis pakai seperti kapas, perban, alkohol, hand “Belum pernah ada yang bermasalah dan diberikan
scoon, dan lain-lain sudah cukup terpenuhi. Untuk per- sanksi” (A, B, C).
lengkapan mandi pasien seperti washlap masih kurang”
(A, B). Interaksi Sosial
”Alat bantu dalam memberikan asuhan keperawatan Terdapat kesempatan melakukan interaksi sosial for-
bahan habis pakai cukup tersedia, tetapi untuk per- mal maupun informal, baik berhubungan dengan atasan
lengkapan mandi masih kurang, jadi pasien saya langsung maupun kerja sama dengan rekan kerja. Hal ini
sarankan untuk membawa sendiri” (C). dapat dilakukan selama jam kerja berlangsung. Menurut
”Semua diberikan kesempatan yang sama untuk informan, interaksi dengan atasan langsung dapat dila-
mengikuti pelatihan dengan pengaturan jadwal dinas. kukan secara formal dan informal, begitu pula interaksi
Untuk mengikuti pendidikan disesuaikan dengan dengan sesama rekan kerja (perawat lain) sehingga seti-
peraturan yang ada” (A, B, C). ap permasalahan yang ditemui dapat langsung dipecah-
kan secara terbuka dan bersama-sama.
Tuntutan Tugas “Hubungan dengan atasan langsung dengan perawat
Tugas memberikan pelayanan keperawatan dijalan- pelaksana sangat akrab tidak harus formal, kalau ada
kan sesuai dengan standar dan prosedur yang digunakan masalah langsung disampaikan, ibu terbuka terhadap
di rumah sakit. Perawat pelaksana berperilaku baik kepa- masalah yang ada”(A).
da pasien dalam menjalankan pelayanan keperawatan “Hubungan dengan atasan langsung biasa saja ha-
untuk membantu proses penyembuhan pasien. nya dekat dengan orang tertentu, interaksi kadang ber-
“Keterampilan khusus perlu dimiliki oleh seorang langsung formal, kalau ada masalah ditulis pada buku
perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien, laporan” (B, C).
keterampilan dapat diperoleh pada saat kuliah dan
mengikuti pelatihan-pelatihan” (A, B, C). Kompetensi Perawat
“Standar dan prosedur pelayanan keperawatan Kompetensi perawat meliputi menghormati hak pri-
dapat dengan mudah untuk dilihat dan diketahui karena vasi klien/pasien, menjamin kerahasian dan keamanan
tersusun dalam satu folder yang ada di meja perawat” informasi tentang status kesehatan klien, serta menghor-
(A, B, C). mati hak pasien untuk memperoleh informasi. Menurut
“Asuhan keperawatan diberikan sesuai dengan kon- informan, perawat pelaksana telah melakukan semua hal
disi pasien memberikan pelayanan dengan sopan dan tersebut.
ramah, supaya pasien cepat sehat kembali” (A, B). “Perawat disini menghormati dan menghargai pasien,
“Asuhan keperawatan diberikan sesuai dengan kon- memberikan penjelasan mengenai kesehatan serta men-
disi pasien memotivasi pasien untuk kesembuhannya, jaga rahasia mengenai penyakit pasien” (A, B, C).
membuat pasien merasa nyaman dengan pelayanan “...cukup sesuai dengan kompetensinya” (D, E, F).
237
Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 6, No. 5, April 2012
238
Noras & Sartika, Perbandingan Tingkat Kepuasan Kerja Perawat dan Kepuasan Pasien
makanan/minuman untuk jaga malam, serta kebijakan yang menyebabkan ketidakpuasan perawat serta
merancang kamar ganti perawat. Namun, perbaikan pa- meningkatkan faktor kepuasan kerja perawat. Perawat
da faktor higiene hanya dapat mengurangi ketidakpuasan mempunyai andil besar terhadap proses timbulnya
tetapi tidak dapat meningkatkan kepuasan karena faktor kepuasan pasien.10
higiene bukan merupakan sumber kepuasan.6
Pada dimensi reliability dan assurance diperoleh hasil Tingkat Kepuasan Pasien
sebanyak 70,0% dan 55%, perawat merasa tidak puas Sebagian besar pasien kelas 3 adalah pasien tidak
terutama pada penghasilan, status/pengakuan, serta ke- mampu atau pasien dengan pembiayaan program jami-
handalan atasan langsung dalam membantu mencarikan nan kesehatan masyarakat (jamkesmas). Salah satu kebi-
solusi dalam pemecahan masalah. Hal ini diakui oleh pe- jakan di rumah sakit tersebut adalah memberikan pela-
rawat bahwa penghasilan yang dimaksud adalah jasa yanan yang bermutu bagi seluruh pasien termasuk pasi-
pelayanan yang diberikan untuk perawat seharusnya en tidak mampu.
lebih besar karena mereka memiliki risiko tinggi untuk Hasil penilaian pasien terhadap pelayanan keperawa-
tertular penyakit sedangkan dalam hal dukungan atasan tan di kelas 3 menunjukkan bahwa sebagian besar pasien
langsung hanya 1 orang perawat yang mengatakan kepala merasa puas dengan pelayanan keperawatan yang diteri-
ruangan mempunyai waktu yang cukup dalam mengatasi ma (97,18%). Kepuasan klien merupakan suatu tanggap-
segala permasalahan yang ada. an emosional terhadap pengalaman mengonsumsi suatu
Perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan produk atau jasa. Kepuasan klien atau pasien adalah ting-
2
kepuasan kerja perawat dalam hal risiko tertular penya- kat keadaan yang dirasakan seseorang yang merupakan
kit dapat diperhitungkan dengan menambahkan score hasil dari membandingkan penampilan atau outcome
penghitungan jasa pelayanan bagi perawat berdasarkan produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan ha-
ruang perawatan dan tingkat risikonya.7,8 Untuk menge- rapan seseorang.11 Kepuasan klien dalam industri jasa
tahui dukungan yang diharapkan perawat pelaksana ter- pelayanan kesehatan merupakan respon terhadap peni-
hadap atasan langsung dapat dilakukan komunikasi in- laian klien atas jasa pelayanan yang diterimanya. Respon
formal kepada atasan langsung. Menurut Fecikova,7 keti- klien terhadap jasa pelayanan yang diterima sangat me-
dakpuasan kerja dapat disebabkan aturan atau batasan nentukan kelangsungan organisasi yang bergerak di bi-
yang ditetapkan dan diberlakukan oleh manajemen pada dang pelayanan jasa seperti institusi rumah sakit.3
kegiatan pekerjaan di setiap unit yang dapat berdampak Jika dilihat dari seluruh pernyataan dengan nilai ter-
pada kepuasan kerja. tinggi didapatkan pernyataan yang terkait dengan pela-
Rata-rata persentase pemenuhan kepuasan kerja pe- yanan perawat kepada pasien. Hal ini sesuai dengan pa-
rawat pada dimensi responsiveness dan emphaty sebesar sien sebagai informan yang menyatakan bahwa perawat
80,56% dan 78,27%. Hal yang perlu diperbaiki pada ke- selalu berpakaian bersih dan rapi, bersedia mendengar-
dua dimensi ini adalah atasan langsung perlu mem- kan keluhan mereka, dan menanggapi dengan baik. Jika
berikan pujian kepada pelaksana yang telah memberikan dilihat berdasarkan elemen kepuasan pasien seperti si-
pelayanan dengan baik kepada pelanggan, perlunya kap caring perawat, kompetensi perawat, komunikasi pe-
diberlakukan pemberian sanksi yang dinyatakan salah rawat yang efektif, dan sikap penghargaan perawat ter-
dalam memberikan layanan, serta atasan langsung yang hadap pasien maka elemen-elemen tersebut telah terpe-
selalu bersikap adil dalam menetapkan keputusan.7 nuhi sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh
Individu akan merasa puas atau tidak puas tergan- pasien. Perawat sebagai tenaga kesehatan dituntut untuk
tung dari adanya keseimbangan. Perasaan keseimbang- meningkatkan mutu pelayanan dengan menyesuaikan an-
an dan ketidakseimbangan atas suatu situasi yang diper- tara mutu pelayanan yang dihasilkan dengan harapan kli-
oleh individu dengan cara membandingkannya dengan en. Apabila pelayanan yang diterima sesuai dengan hara-
orang lain. Hasil penelitian pada dimensi responsive- pan maka klien sebagai pasien akan puas dan jika mele-
ness dan emphaty menunjukkan bahwa perawat pelak- bihi harapan maka klien akan sangat puas, demikian pu-
sana mempunyai harapan yang tinggi terhadap keseim- la sebaliknya.3 Dengan demikian tampak bahwa harapan
bangan dalam mendapatkan dukungan dari atasan lang- klien memiliki peran yang besar sebagai standar perban-
sung. dingan dalam evaluasi kualitas pelayanan melalui kepua-
Menurut Benner et al,9 faktor kepuasan kerja perawat san klien.
meliputi pengakuan, potensi pengembangan, serta Secara keseluruhan, sebagian besar pasien (85,0%)
lingkungan kerja yang menyenangkan. Sumber keti- menyatakan puas terhadap pelayanan keperawatan.
dakpuasan kerja antara lain komunikasi yang buruk, Kepuasan pasien didapat dari harapan terhadap mutu pe-
peraturan, kebijakan yang tidak jelas, serta tekanan yang layanan yang diterima pasien. Harapan pasien tersebut
tidak pada tempatnya.7 Untuk itu, perlu ditingkatkan terdiri dari beberapa aspek meliputi kemudahan dalam
kepuasan kerja perawat dengan cara memperbaiki faktor mengakses atau mendapatkan perawatan, tenaga keseha-
239
Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 6, No. 5, April 2012
240