REMAJA
( Kasus Remaja Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat )
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam ( S.kom.I)
JAKARTA
1431 H/ 2010 M.
ANALISIS TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS PADA
REMAJA
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
106052001967
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. yang memberi hidayah
dari jalan kesesatan dan tipu daya syaitan, dan dengan izin-NYA juga akhirnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Ya Allah, semoga Engkau
menurunkan rahmat kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, yang berhasil
merubah akhlak dari zaman jahiliyah menuju ke zaman penuh ketauhidan dan
akhlakul karimah. Semoga shalawat dan salam juga tercurahkan kepada ahlul bait
penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan juga tidak akan terselesaikan tanpa
bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat penulis membalas jasanya. Namun
berkat doa, bantuan serta dukungan yang begitu banyak dari berbagai pihak,
Alhamdulillah akhirnya penulis dapat menyusun skripsi ini hingga selesai dengan
Dengan penuh rasa hormat, penulisan skripsi ini begitu banyak mendapatkan
bantuan, motivasi, teguran, semangat serta doa dan nasehat yang selalu mengiringi
dalam pembuatan skripsi. Oleh sebab itu, penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih kepada :
1. Bapak DR. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
i
Saputra, MA selaku Pembantu Dekan I, Drs. Mahmud Jalal, MA selaku Pembantu
Dekan II, serta Drs. Study Rizal, MA selaku Pembantu Dekan III.
2. Bapak Drs. M. Lutfi, M. Ag, selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan
Islam, serta ibu Dra. Nasichah, M. Ag, selaku Sekretaris Jurusan Bimbingan dan
Penyuluhan Islam.
3. Ibu Dra. Hj. Asriati Jamil, M. Hum, selaku Pembimbing skripsi yang telah
petunjuk kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini akan
4. Ibu Prof. DR. Ismah Salman, M.Hum, selaku Pembimbing Akademik Mahasiswa
5. Segenap Bapak/ Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang
telah banyak membri tunjuk ajar, bantuan, ilmu dan pengalaman. Dan juga untuk
6. Yang paling dicintai dan dihormati yaitu ayahanda Faisal Hasan Sufi, beserta
Ibunda Khadijah Muhammad, suami, Ramadhani Ali Murtala Lc. MA. dan adik-
adik tercinta (zaki, imad, zuhairah, manal, dan sumairah) yang telah mencurahkan
kasih sayang dan perhatian, serta segala pengorbanan dalam bentuk apapun
7. Informan (keluarga Pak Ferdi dan Pak Slamet) yang ikut berpartisipasi dalam
penulisan skripsi ini. Semoga kebaikannya dibalas dengan kebaikan oleh Allh
SWT.
iii
ii
8. Rekan-rekan BPI, khusus BPI angkatan 2006, Harlia, Ulfa, Iik, Ifah, Nuy, yang
9. Para sahabat dan kerabat, serta semua pihak yang tidak dapat penulis cantumkan
satu persatu, dengan penuh kerendahan hati, untuk kesian kalinya penulis
mengucapkan jutaan terima kasih atas doa dan dukungannya. Semoga bantuan dan
kerjasama yang baik ini dibalas oleh Allah SWT, dan semoga skripsi ini dapat
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................................v
BAB 1
vi
BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN.
C. KondisiFisik..........................................................................................35
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................55
B. Saran.......................................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................58
LAMPIRAN
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
Belakangan ini praktek seks bebas yang menjalar di kalangan remaja telah
menjadi masalah serius. Berubahnya oreintasi seks para remaja, dari berhubungan
intim suami istri yang sah kepada pemenuhan hasrat seksual tanpa ikatan apapun.
Masa belasan tahun lalu amat jauh berbeda dengan masa sekarang, terutama
dalam hal membicarakan masalah seks bebas. Dewasa ini seks bebas bukan lagi
menjadi hal yang tabu. Fenomena seks bebas di kalangan remaja seperti sebuah
fenomena gunung es. Yaitu, fenomena yang tertutup rapat namun sebenarnya
banyak dilakukan. Hal itu masih belum ditambah oleh jumlah mereka yang
Berbicara soal remaja, maka tidak akan pernah lepas dari percintaan remaja.
sendiri yang biasa disebut sebagai "pacaran". Pacaran, bukan hal yang tabu lagi di
cintanya pada sang ‘pacar’. Mulai dari yang biasa sampai yang tidak bisa diterima
secara moral karena perbuatan mereka telah melanggar ketentuan norma yang ada.
Salah satu cara yang merupakan cara yang paling tidak diterima di kalangan
1
2
masyarakat timur adalah seks bebas. Seks bebas yang sering dikenal dengan kata
Dalam ajaran Islam tentang prilaku seks bebas sudah sangat jelas hukumnya.
hidup yang sah menurut ajaran agama dan menjauhi hal-hal yang dapat membawa
kepada ternodanya kesucian. Dalam al-Quran kepada kaum laki-laki Allah S.W.T
permasalahan yang dapat menodai kesucian. Dalam al-Quran Allah berfirman, an-
Nur : 31
3
Dari dua ayat di atas, sudah sangat jelas bahwa Allah SWT melarang keras
memahami fenomena seks bebas yang marak menjadi budaya hidup di kalangan
remaja saat ini, tentu tidak mudah menyadarkan remaja dengan hanya
membacakan dua ayat di atas kepada mereka, pada kenyataannya masalah cinta
adalah masalah terbesar yang dialami remaja, hampir 80 persen masalah yang
1
dihadapi remaja tentang cinta. Yang perlu difahami juga, paradigma umum
remaja tentang kasih sayang dan cinta hanya dengan “berpegangan, berpelukan
dan bahkan berciuman” menurut sebagian remaja itu hanya sebatas cinta. Dan
itulah kasih sayang dan bukti cinta. Sedangkan Allah juga memerintahkan kaum
beriman, laki-laki dan wanita untuk menjauhi perbuatan dan segala hal yang dapat
Artinya : Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (Q.S Al-Isra:
32)
Untuk membahas jauh tentang prilaku seks bebas pada remaja, ada baiknya
jika peneliti menjelaskan siapakah remaja ini sehingga seringkali remaja menjadi
soroton tajam masyarakat. Sedangkan, sudah pasti seks bebas bukan hanya
dilakukan oleh remaja, namun ada juga sebagian besar dilakukan oleh mereka
yang sudah berada pada periode dewasa dalam hidupnya. Namun di sini peneliti
1
Marenda Darwis, Kafe Curhat Remaja. Seri Pengembangan Pribadi Remaja, (Eureka.
Solo), h.18
5
Seperti yang diketahui, masa transisi pasti dialami oleh semua remaja,
dimana pada masa transisi itu para remaja sedang mengalami perubahan dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa. Kelabilan pada masa transisi ini membuat mereka
mereka. Ada sensasi yang mereka buat terkadang bermuatan positif. Namun bagi
remaja yang lemah aqidah dan mempunyai dasar akhlak yang kurang memadai,
Lazimnya masa remaja dianggap mulai pada saat anak secara seksual
2
menjadi matang dan berakhir saat ia mencapai usia matang secara hukum. Secara
tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan tekanan” suatu masa
dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan
3
kelenjar. Perlu diketahui juga, tidak semua remaja mengalami masa badai dan
tekanan, namun sebagian besar remaja mengalami ketidakstabilan dari waktu ke
waktu sebagai konsukuensi dari usaha penyesuaian diri pada pola perilaku baru
dan harapan sosial yang baru. Misalnya, masalah yang berhubungan dengan
percintaan merupakan masalah yang pelik pada periode ini dan oleh karena itulah,
perilaku seks bebas rentan menyambangi kehidupan anak pada periode ini.
2
Elizabeth B. Hurlock. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan
Kehidupan, ( Jakarta. PT. Gelora Aksara Pratama ), edisi kelima. h. 206
3
Ibid, h. 212
6
Di antara salah satu fenomena psikologis anak pada masa remaja adalah
pertumbuhan organ-organ seks pada diri anak dimasa baligh menyebabkan anak
menyita sebagian besar waktu dan fikirannya. Dengan itu mereka akan terdorong
cukup tentang seks. Bahkan yang menjadi masalah ketika mereka mencari
referensi yang kurang pas untuk memuaskan rasa hausnya tentang informasi
tersebut, seperti menerima informasi dari temannya, pembantu, dari jalan, buku-
buku murahan dan film-film porno yang banyak digandrungi belakangan ini.
Kondisi seperti ini berbahaya sekali bagi anak pada masa ini, dan juga bagi
manusia pada setiap fase umurnya. Dan terkadang hal ini yang dapat
tua, bahkan boleh jadi merasa goncang apabila orangtua mereka berhenti
penelitian yang dilakukan oleh H.H Remmers dan C. G. Hacket dan ditulis dalam
4
buku mereka , menyatakan sembilan dari sepuluh orang remaja menyatakan
bahwa mereka mengharapkan dari orangtuanya untuk memberi tahukan tentang
hal yang salah dan benar. Hanya saja terkadang, banyak orang tua yang mensia-
4
H.H Remmers dan C.G.Hacket, Lets Listen to Youth, Memahami Persoalan Remaja.
Diterjemahkan dari Bahasa Arab oleh Prof . Dr. Zakiah Daradjat, ( Jakarta . PT. Bulan Bintang.
1984), h. 46.
7
Jadi, sudah sangat jelas sering mendengar bahwa dalam jiwa pemberontakan
remaja, sebagian besar dari mereka masih banyak yang merindukan perhatian dan
dituntun oleh orangtua mereka. Oleh karena itu, peran orang tua atau anggota
keluarga yang lain sangat penting dalam membentuk kepribadian seorang anak.
Sepintas lalu tampaknya mendengar itu adalah pasif. Padahal mendengar dapat
merupakan suatu kegiatan aktif dalam arti yang sebenarnya. Dan aktif dalam
mendengarlah yang memberikan arti bagi remaja. Orang yang penuh dengan
sangat penting adalah dua hal yaitu keras dan penyayang. Keras tanpa kekasaran
dan lembut tanpa kelemahan. Itulah sebuah arti dari mendengar, yang hendak
Maka ini sangat membutuhkan perhatian yang khusus, jangan menyangka bahwa
penyelesaian persoalan remaja, hanya menuntut kepada remaja saja tanpa dengan
membutuhkan perhatian besar dari semua pihak, ini karena bahwa remaja dari
8
mantap, baik laki-laki atau wanita. Ketika orang melalui masa ini maka
pemikiran, angan-angan, cita-cita dan perasaannya terpengaruh oleh masa lalu dan
Maka di sini masalah-masalah tidak bertemu secara sehat dan mantap, akan
tetapi diganggu oleh berbagai goncangan, badai dan topan. Oleh karena itu, dari
sini penulis bisa menyimpulkan dan memahami bahwa seharusnya remaja kecil
itu dibantu untuk melalui masa peralihan dengan cara menambah kepercayaan
anaknya, karena jalan pikiran anak-anak tidak sesuai dengan pemikiran mereka.
berontak terhadap hal itu, karena ia tidak kecil lagi, bahkan ia telah merasa
dewasa, ia harus diperlakukan seperti orang dewasa yang merdeka dan bebas.
Maka dari sini juga bisa mulai persoalan, bahkan mungkin meningkat. Dalam hal
seperti ini, diperlukan pengarahan bagi orangtua dan bagi anak-anak secara
perseorangan dan bersama-sama. Apa yang dilakukan oleh remaja pada umumnya
merupakan produk dari konsitusi anggota keluarga dan lingkungan tetangga dekat,
ditambah dengan nafsu dan keinginan di masa remaja yang tidak terkendali.
5
Ibid, h. 30
9
Semua itu mempengaruhi mental dan kehidupan remaja yang belum matang dan
sangat labil.
Oleh karena itu, bahwa persoalan remaja adalah persoalan yang sangat rumit
dan perlu perhatian yang khusus dalam menanganinya. Apa sebenarnya yang
memperhatikannya, akan tetapi mereka juga tidak mau dikekang dalam arti ingin
bebas dan tidak mau siapapun mencampuri urusannya. Remaja bukan hanya
adalah sebuah bentuk konflik yang sangat kompleks dan bisa berakhir dengan
suatu kejadian yang tidak diinginkan disebabkan oleh ketidak stabilan emosi di
usia remaja.
Dari situasi yang penuh konflik di atas, maka benang merah dalam
penelitian ini adalah, persoalan kenakalan remaja. Dalam penelitian ini, salah satu
bentuk kenalakan remaja akan dibahas secara mendalam yaitu perilaku seks bebas
pada remaja. Tentunya, perilaku ini tidak terbentuk begitu saja tanpa ada faktor-
faktor pendorong yang bisa mengakibatkan semua ini terjadi. Siapa yang harus
Research yang dilakukan sejak September 2004 tentang prilaku seksual remaja di
empat kota. Yaitu Jakarta, Bandung, Medan dan Surabaya. Dari 450 responden
10
sampai 18 tahun. Sementara 16 persen lainnya mengaku pengalam seks itu sudah
6
mereka dapatkan saat berusia antara 13-15 tahun. Selain itu, pengakuan mereka
menyatakan bahwa rumah adalah tempat paling favorit sebanyak 40 persen untuk
melakukan hubungan seks bebas dan sisanya, mereka memilih hubungan seks di
Data di atas menunjukkan bahwa pola hidup seks bebas sudah dianut oleh
sebagian remaja, ini jelas sangat memprihatinkan. Dengan fakta seperti ini,
hubungan seks seolah-olah menjadi suatu hal yang sangat gampang dan murah.
Hubungan seks bebas begitu mudahnya dilakukan atas nama “cinta” dan “kasih
sayang”. Sebagian remaja bahkan ada yang berpandangan bahwa tidak dinamakan
prilaku seks bebas. Penelitian ini berdasarkan kasus di kawasan padat penduduk
6
Ustaz. Jefri Al-Bukhori, Senandung Cinta. Panduan Menjadi Remaja Yang Berbudi dan
Berprestasi, (Jakarta. Pustaka Al-Mawardi, 2006), h. 37-38
11
Dengan adanya uraian yang peneliti paparkan pada latar belakang, untuk
1. Prilaku seks bebas, atau lebih dikenal dengan freesex, yaitu segala
tahun.
1.1 Ingin menganalisa sejauh mana perilaku seks bebas sudah mewabak
dikalangan remaja
2. Manfaat Penelitian
2.2.b. Orang Tua. Hal ini merupakan salah satu cara untuk
dewasa.
D. Metodelogi Penelitian
13
Metode adalah, cara kerja untuk memahami suatu objek. Dengan demikian
metode mempunyai arti yang sangat penting dalam penulisan karya ilmiah, karena
tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti (Taylor dan
Bogdan) sebagaimana yang telah dikutip oleh Bagong Suyanto Sutinah dalam
Februari 2010.
kualitatif berasal dari kata ’kualitas’ atau ’quality’ yang berarti mutu, sifat,
mengenai hal-hal yang bersifat mutu, ciri-ciri dan sifat sesuatu atau
populasi yang sama, dipastikan bahwa tak satu pun yang memiliki sifat,
ciri-ciri dan ’mutu’ yang sama. Maka dalam penelitian ini peneliti
7
Bagong Suyanto Sutinah (ed), Metode Penelitian Social, Berbagai Alternative
Pendekatan, (Jakarta, Prenada Media Group. 2005), h. 166.
8
Kamus Standar Lengkap Inggris-Indonesia, ( Jakarta, Buana Ilmu Populer ), h. 109
14
hubungan antara peneliti dan informan; ketiga, metode ini lebih peka dan
study) yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan
kawasan ini.
4. Informan
15
4.1 Tiga orang remaja pelaku seks bebas yang terpenting adalah mereka
berikut:
perubahan tersebut.
16
b. Wawancara
peneliti
Bebas ( Kasus Pada Remaja di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat )." Sebuah
penelitian yang berkaitan dengan perilaku seks bebas yang marak menjadi gaya
faktor, dan dampak dari prilaku seks bebas pada remaja. Dan juga
perkembangannya.
BAB III : Pada bagian ini akan dibahas tentang letak geografis daerah Kawasan
masyarakat disini.
BAB IV : Bagian ini memuat dan membahas temuan lapangan, dan membahas
LANDASAN TEORI
Yaitu sifat atau ciri yang membedakan laki-laki dan perempuan. Maka
perilaku seks adalah segala bentuk perilaku yang muncul berkaitan dengan
seks atau yang muncul dari seks. Hubungan seksual mempunyai arti
2
dorongan seksual. Bebas pula bermaksud lepas sama sekali ataupun
perilaku seks bebas adalah perbuatan hubungan intim suami istri di luar
pernikahan dan tanpa ikatan yang jelas. Perilaku seks bebas bisa terjadi
kapan saja dan dimana saja. 4 Prilaku seks bebas adalah pergaulan seks
tanpa mengira pasangan, seks bebas merupakan aktivitas yang tidak sehat
1
Tri Kurnia Nurhayati, M.Pd. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta. Eska Media .
2005), h. 687
2
Pengurus Dharma Wanita Persatuan Kota Bandung. “Dampak Seks Bebas”artikel di
akses pada 1 Januari 2010 di http://www.scribd.com/doc/19294352/dampak-seks-bebas
3
Tri Kurnia Nurhayati, M.Pd. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta. Eska Media .
2005), h. 130
4
Achmad Saptono (Mahasiswa Sosiologi FISIP-UNSOED) “Perilaku Seks Bebas di
kalangan Remaja dan Orang (Dewasa) Sudah Berkeluarga (sebuah kajian tentang perilaku dan
kebutuhan)”, artikel diakses pada 31 Desember 2009 dari
http://www.scribd.com/doc/13753330/Free-Sex.
18
19
maupun pada pribadi remaja yang melakukan seks bebas tersebut. Namun
yang
rambut kemaluan, kulit menjadi kasar, otot bertambah besar dan kuat,
5 Arrum Chyntia Yuliyanti , “Pendidikan Seks”. artikel di akses pada 2 Januari 2010 di
http://www.scribd.com/doc/14823326/Pendidikan-S-E-K-S
20
6
guna memuaskan keingintahuan mereka. Berkembang pula opini seks
massa, dalam hal ini seperti internet. Materi seks di media yang
6
Elizabeth B. Hurlock . Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan
Kehidupan, (PT. Gelora Aksara Pratama. Jakarta ), edisi kelima, h. 266
21
dan karena itu wajar jika mereka merasa senang dengan materi seks.
itu.
7
seakan gambar-gambar itu sudah biasa. Disamping ancaman media
hiburan yang sangat mengerikan, kelalaian orangtua yang suka
7
Dr. Burhan Bungin. Pornomedia, Kontruksi Sosial Teknologi Telematika & Perayaan
Seks di Media Massa, (Prenada Media, Bogor. 2003) , h. 79
22
seringkali
8
Achmad Saptono (Mahasiswa Sosiologi FISIP-UNSOED) “Perilaku Seks Bebas di
kalangan Remaja dan Orang (Dewasa) Sudah Berkeluarga (sebuah kajian tentang perilaku dan
kebutuhan)”, artikel diakses pada 31 Desember 2009 dari
http://www.scribd.com/doc/13753330/Free-Sex
23
melahirkan anak tanpa ayah yang pada akhirnya menjadi beban pada
anaknya.
harga diri, perasaan dihantui dosa, perasaan takut hamil dan takut
yaitu
dunia nanti.
3.3 Aborsi
itu juga bisa berakibat kerusakan leher rahim, kanker rahim dan juga
mengakibatkan depresi.
9
bisa digolongkan sebagai penyakit menular seksual, diantaranya :
menimbulkan dampak negatif, baik pada remaja putra maupun remaja putri.
Biasanya dampak negatif atau akibat buruk dari prilaku seks bebas tersebut lebih
9
Arrum Chyntia Yuliyanti , “Pendidikan Seks”. artikel di akses pada 2 Januari 2010 di
http://www.scribd.com/doc/14823326/Pendidikan-S-E-K-S
25
B. Remaja
1. Pengertian Remaja
Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescere (kata
mencapai usia matang secara fisik dan psikis. Secara umum masa remaja
dibagi menjadi dua bagian yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir.
Lazimnya masa remaja dianggap mulai pada saat anak secara seksual
menjadi matang dan berakhir saat ia mencapai usia matang secara hukum. 11
tekanan” suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari
perubahan fisik dan kelenjar.12 Menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat, masa
remaja adalah masa yang penuh kegoncangan jiwa, masa yang berada dalam
Maka remaja tidak hanya dikenali dari idealisme dan keadaan psikis
mereka saja yang sebagian telah disebut oleh peneliti di atas, tetapi dalam
seorang anak remaja. Karakteristik artinya orang yang mempunyai sifat yang
10
Ibid, h. 206
11
Ibid , h. 206
12
Ibid, h. 212
13
Zakiah Daradjat, Pembinaan Remaj,. ( Jakarta: Bulan Bintang, 1986), h. 72
26
ketergantungan dan menuju pada masa kedewasaan. Pada masa itu seorang
kita lihat dengan jelas, misalnya adanya pertumbuhan badan yang mencolok
sehingga para remaja akan sering berlama-lama di depan kaca, merasa resah
batas usia remaja dari 13- 21 tahun.15 Sedikit berbeda dengan pendapat
yang membatasi usia remaja yaitu antara 12 sampai 21 tahun, di mulai saat
14
Ikram Ridha, Puber Tanpa Gejolak, (Qisti Press. Jakarta. 2005), h. 19
15
Zakiah Daradjat , Pembinaan Remaja, h. 10
27
yakni pada usia 11 atau 12 tahun pada wanita, dan laki-laki lebih tua
sedikit.16
prosesnya dimulai dari awal masa baligh dan mencapai puncaknya pada
umur 15-18 tahun. Yaitu masa puber.17 Masa ini akan terus berlanjut
baligh tadi. Pada saat itu, perubahan tadi diiringin dengan pengalaman-
remaja. Masa ini merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus
Yusuf LN., M. Pd. Dalam bukunya mengutip pendapat dari Lustin Pikunas
16
Singgih D. Gunarsa dan Ny. Y. Singgih Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak Dan
Remaja, (Jakarta: Gunung Mulia, 1995), h. 23
17
Dr. Akram Ridha, Puber Tanpa Gejolak, h.18
28
memandang bahwa pembentukan identitas diri atau jati diri merupakn tugas
perkembangan utama bagi remaja. Jika remaja gagal atau tidak mampu
akan mengalami konflik dalam dirinya. Jika secara terus menerus remaja
tentang peranan dirinya dalam kelompok sebaya dan orang dewasa, maka
dapat diterima sebelum mereka mencapai gaya hidup seperti orang dewasa.
masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh anak laki-
18
Dr. Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (PT.
Remaja Rosdakarya. Bandung. 2007), h. 23
29
terdorong kuat untuk mendekati remaja putri, dan sebaliknya remaja putri
jenis pada dasarnya adalah hal yang alami, tidak mungkin seorangpun bisa
menghalangi.
diciptakan oleh Allah., agar kehidupan manusia itu terasa tentram dan
bahagia , tanpa cinta kasih kehidupan manusia terasa hampa dan hambar.
Akan tetapi kecintaan pada lawan jenis ini harus disertai dengan tuntunan
akhlak dan pegangan agama yang kuat. Sebab ini adalah kendali utama agar
remaja tidak melampaui batas dalam bergaul dengan lawan jenisnya. Ketika
remaja yang mana menjadi masa “badai dan tekanan” membuat remaja
sering frustasi dan konflik batin yang berat, sehingga sering kali melakukan
awal peneliti, ada beberapa sebab yang menjadikan remaja melakukan seks
dan
4.2 Adanya ketidak stabilan psikis. Ini juga menjadi penyebab remaja
seks bebas. Ada kesan pada remaja bahwa seks itu menyenangkan,
perlu ditakutkan.
perbuatan, sifat dan zatNya. Dan yang sangat penting dengan nilai-
nilai keimanan ini, tingkah laku remaja yang soleh, cerdas, bisa
dengan menjadi remaja yang bermasalah dan bergaul dengan kelompok yang
salah. Orang dewasa atau orangtua sering mengeluh bahwa mereka tidak
Sikap orang dewasa atau orang tua yang tidak mengerti dunia remaja
karena mereka memandang dari sudut pandang dan pengalaman yang selama
berkomunikasi dengan remaja. Sangat tidak tepat jika oraang dewasa atau
orangtua bersikap menggurui, karena harus disadari bahwa pada saat ini
memasuki masa dunia remaja, anak-anak mengalami masa transisi antara lain
tidak banyak bicara, serta tidak ingin banyak diawasi. Semua hal tersebut
penduduk sebesar 29.425 jiwa dan luas 491.60 HA. Kelurahan ini berbatasan
dengan jln. Meruya Utara di sebelah utara, Kelurahan Meruya Utara di sebelah
barat, Kali Pesanggrahan di sebelah timur dan Kelurahan Ulujami Jakarta Selatan
di sebelah selatan.
yang tergolong kawasan padat penduduk ini merupakan salah satu kawasan yang
sangat aman untuk bertempat tinggal. Sikap masyarakat yang ramah tamah dan
saling membantu antara satu sama lain. Tali persaudaraan yang kuat antara
Kehidupan remaja yang mulai mengalihkan kiblatnya ke arah barat, dari hasil
33
34
observasi yang tidak singkat yang peneliti lakukan, peneliti menilai bahwa
kehidupan remaja di kawasan Srengseng semakin jauh dari harapan kita sebagai
bangsa yang menganut adat timur. Bukan sesuatu yang mengherankan ketika
remaja menikah disebabkan hamil pranikah, dan banyak anak-anak yang tidak
berdosa dilahirkan. Namun begitu, tidak sedikit juga remaja yang berhasil
pendidikan selayaknya.
Srengseng sebagai tempat penelitian, semua ini terjadi karena masyarakat disini
seolah-olah sudah tidak tabu lagi jika ada salah satu remaja mereka harus hamil di
luar nikah dan bahkan melahirkan anak tersebut secara terang-terangan. Berbeda
dengan kehidupan di wilayah dimana anggapan masyarakat yang melihat ini hal
agama.
Sedangkan dari sudut penilaian lain, peneliti tahu bahwa masyarakat di sini
adalah masyarakat yang baik, menjunjung tinggi nilai agama, saling membantu
dan mengasihi, serta saling menghormati satu sama lain. Namun, gambaran
kebaikan yang terukir oleh masyarakat tersebut tercoret dengan prilaku seks bebas
Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil dari penelitain ini, peneliti
ini, yang mana remaja tersebut menganut perilaku seks bebas. Meskipun
penelitian ini yang harus dibuktikan keabsahannya, namun, peneliti tetap harus
yang tersedia, seperti pasar, lapangan bola, masjid, jalan raya, kantor pos,
puskesmas, bidan, sekolah dari mulai TK sampai dengan SMA, Wartel, Warnet,
dan lain sebagainya. Letak kelurahan Srengseng diapit oleh kota-kota lain di
Srengseng sangat mudah. Banyak kendaraan yang dapat digunakan untuk menuju
ke sini mulai dari ojek, angkutan umum antar kota. Kelurahan ini salah satu
kelurahan yang berada di kota maju, penduduk yang sangat padat dan sudah tentu
berbagai fasilitas umum dapat di akses dengan mudahnya. Kelurahan ini memiliki
7 masjid jamik, dan puluhan mushalla yang berada di hampir setiap gang.
BAB IV
1. Kasus 1
Rita adalah seorang gadis yang kini telah menginjak usia dua puluh tahun.
Rita telah mempunyai pacar, dan mereka pacaran di bawah restu orangtua.
Pacar Rita adalah teman satu sekolah waktu di SMA dulu. Mereka telah
Vina remaja yang berusia 19tahun. Dia baru saja menjadi mahasiswa di
salah satu perguruan tinggi negri di Jakarta. Jarak rumah Vina dengan
kampus yang tidak terlalu jauh, maka Vina tidak tinggal di kost, dia tetap
pesantren. Dan bahkan dari kecil Vina sudah dibiasakan dengan sekolah
agama. Vina berasal dari keluarga yang sederhana dan kuat pendidikan
agama.
36
37
3. Kasus 3
Rina seorang remaja yang berusia 21 tahun, lahir dalam keluarga yang
berpikir dan bertindak. Tidak jauh berbeda dengan Rita, keluarga Rina
Rina adalah anak ke-3 dari 5 bersaudara. Dan kini dia sedang menuntut di
B. Deskripsi Kasus
1. Kasus 1
tinggal di kost, dan Rita sangat mencintai Rendi dan begitu juga
kost Rita. Dalam kesempatan itulah mereka saling menumpahkan isi hati
mereka selesai kuliah dan dapat kerja nantinya. Rita mengakui hampir
setiap hari mereka berduaan, bercumbu, hingga mereka terlena dan lupa
seperti ini sering mereka lakukan. Sampai akhirnya Rita sering bolos
kuliah. Rita juga sangat kecewa karena Rendi juga memilih untuk tidak
pulang ke kotanya, sedangkan Rita tetap menjadi anak kost, karena Rita
tidak mau orangtuanya tahu kalau dia sudah gagal kuliah. Rita masih
membohongi keluarganya kalau dia masih kuliah. Rita tidak harus pusing
Namun setelah Rita jarang berkunjung, kabar Rendi sudah tidak pernah
mengetahui hal itu, karena itu saat ini Rita merasa sangat tertekan dan
sedih. Rita jadi curiga pada Rendi, mungkin dia sudah miliki gadis lain,
padahal Rita selama ini sudah coba untuk setia dan rela menyerahkan
membuat dia terjatuh dalam lubang ke gagalan dan kehancuran. Pada saat
ini Rita masih menggangur dan sering mengunci diri di kamar kosannya. ”
Rita, perlu diketahui bahwa orangtua Rita tidak mengetahui jika anaknya
39
membutakan Rita. Tapi penyesalan itu baru datang saat ini, ketika dia
Perasaan bersalah itu sering menghantui Rita belakangan ini. Rita saat ini
santun dan menutup aurat. Latar belakang pendidikan Vina yang berasal
dari pesantren. Dan bahkan dari kecil Vina sudah dibiasakan dengan
wanita yang solehah. Namun semua itu tidak bertahan lama, sebagaimana
yang diluahkan oleh Vina pada penulis, pada saat kuliah dia sering merasa
sedangkan Vina berbicara sama laki-laki aja bisa dihitung dengan jari.
seorang mahasiswa yang nakal. Vina sering di ajak main dan bahkan
orangtua Vina kecelongan. Semakin hari Vina semakin dekat dengan Wati,
dan perlahan Wati memperkenalkan siapa dirinya pada Vina tanpa ada
rasa sungkan seperti di awal mereka dekat. Wati jujur akan dirinya yang
Setiap hari Vina jadi tempat luahan cerita Wati. Tanpa di sadari
Vina yang tidak pernah kenal dengan pergaulan bebas mulai memendam
hasrat, ingin mencoba, dan merasakan hidup seperti Wati. Wati hidup
saja Vina sangat dibatasi. Rasa ingin tahu dan mencoba itu semakin
Vina pada temannya, dan pada akhirnya mereka pacaran. Jadi pada
masing.
orangtuanya ada acara kampus ke sana, jadi Vina harus ikut. Tanpa
ini tidak pernah dia tahu, dan dia merasakan itu sangat indah. Vina sudah
merasa badan tidak enak. Dan dia tidak sadar kalau sudah 1bulan ini
haidnya tak kunjung tiba. Vina semakin resah, namun Wati memujuknya
semua itu tidak mungkin terjadi, liat saja dirinya yang sudah kesekian kali
itu menjadi mimpi buruk pada Vina dan keluarga. Vina akhirnya
mau
tentu Vina siap dengan segala resiko yang akan dihadapi dan hukuman
yang sangat hina itu. akhirnya Vina menikah dengan laki-laki tersebut dan
sekarang sudah memiliki seorang putri cantik yang tidak pernah tahu dosa
3. Kasus 3
mulai dari saling mengunjungi, berjalan berduaan, cium pipi, cium bibir,
normal. Seks adalah sesuatu yang indah, yang dapat dinikmati oleh setiap
orang. Tuhan yang menciptakannya. Asal mau tanggung resiko dan bisa
Rina tidak setuju seks bebas dengan tukar menukar pasangan. Tentang
Dari tiga kasus hasil penelitian yang dilakukan, merupakan contoh kasus
yang sedikit berbeda walaupun punya kesamaan yaitu kasus seks bebas pada
remaja. Dari penelitian ini , intepretasi antar kasus yang dilakukan oleh
Pada kasus seks bebas yang dialami Rita, sangat jelas bahwa
bagus. Orangtua Rita sangat menyayangi Rita yang menjadi putri tunggal
disertakan dengan kontrol yang baik. Perilaku seks bebas yang dilakukan Rita
adalah atas keterlewatan batasan pacaran antara dia dan pacarnya. Dan
hubungan yang sudah sangat jauh ini tidak diketahui oleh keluarganya.
Keterlanjuran yang dirahsiakan itu kini hanya dipikul sendiri oleh Rita, dan
dia merasa depresi sampai saat ini, Rita mengalami tekanan batin, karena
merasa dirinya sant bodoh dan hina. Seolah-olah dia sangat kotor. Perasaan
Vina yang harus menanggung aib dan mencoreng nama baik keluarga
dia salah langkah dan menghancurkan semua kesan positif tentang keluargnya
adalah pendidikan yang sangat sarat akan pendidikan agama, dan bahkan Vina
menjadi bukti bahwa sifat keras dan kontrol berlebihan dari orangtua juga
tidak bagus dalam perkembangan anak. Ini terjadi karena anak merasa tidak
sehingga dia akan mencari tahu dari dunia luar. Vina merasa hidupnya
terkungkung sejak dari kecil, dan dia juga ingin merasakan kebebasan seperti
orang lain rasakan. Walau pada mulanya Vina sangat takut untuk mencoba
44
sesuatu yang sering dilakukan oleh temannya, lama kelamaan Vina akhirnya
merasa tenang dan bahagia, seolah-olah merasakan hidup yang lain yang dia
dapatkan selama ini. Pada akhirnya, Vina mengandung dan menikah dengan
kebenaran yang harus dihargai. Rina penganut seks bebas namun ia menolak
seks bebas yang saling tukar pasangan. Karena bagi rina seks bebas yang tukar
menukar pasangan adalah tidak normal. Rina terlahir dalam keluarga yang
perilaku seks bebas yang dilakukannya adalah suatu hal yang sangat
dibanggakan olehnya.
Dari tiga contoh kasus yang telah peneliti lakukan, terjawab sudah
bahwa fase remaja adalah fase dimana seorang anak akan mencari jati dirinya.
Di satu sisi mereka ingin difahami dan diberi kesempatan, tidak mau dikekang
dan terus dinasehati dengan hal-hal yang baik. Namun disatu sisi mereka juga
sedih ketika orangtuanya tidak memberi perhatian padanya. Melihat dari letak
perbedaan dari tiga contoh kasus diatas bisa memberi kesimpulan bahwa
Kebebasan dan pemikiran terbuka yang diterapkan oleh keluarga Rita serta
seks bebas. Kekangan dan sikap tabu akan hal yang negatif yang dijadikan
fondasi keluarga Vina juga membuka peluang pada Vina untuk merasakan
45
suatu hal yang dia tidak pernah tahu dan rasa. Dalam diri Vina terdapat
akan dunia luar yang penuh dengan kemaksiatan. Kontrol yang berlebihan
yang dilakukan keluarga Vina membuat Vina mencari sumber rujukan yang
lain diluar. Yaitu pada temannya. Namun, ilmu psikologi modern mengingkari
sepenuhnya bahwa masa remaja adalah masa yang disertai dengan gejala-
yang kurangnya
gejala ini tidak lain adalah pengaruh langsung dari pertumbuhan akseleratif
sang anak puber. Kelemahan dalam beradaptasi, gangguan dalam prilaku, atau
ditemui anak puber yang menyebabkannya menjadi gelisah dan tak dapat
beradaptasi.1
dimana ketiga remaja di atas terlibat dalam pergaulan bebas akibat dari salah
pergaulan atau bermula dari ajakan teman. Mulai dari ajakan menonton film
Dari tiga kasus di atas jika dikaji berdasarkan sosiologis islam yang
berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadits, pria dan wanita yang melegalisir budaya
1
Ibid. h. 50
46
yang haram ini. Proses itu sendiri pada dasarnya tidak lari dari tiga faktor yang
atau lebih popular dengan panggilan Ibnu Qayyim Al-jauziah, terkenal sebagai
seorang pakar hukum Islam, dan juga seorang pakar cinta. Dalam karyanya Ibnu
2
bukunya, berpendapat ada tiga faktor yang menyebabkan tumbuhnya perasaan
cinta. Pertama, sifat-sifat yang dimiliki oleh seseorang yang membuat ia dicintai
pertahuatan antara seseorang yang sedang jatuh cinta dengan orang yang
dicintainya.
percintaan. Dalam islam sendiri mengakui adanya cinta. Tetapi islam menbedakan
antara Cinta dan seks sebagai nafsu. Cinta dalah mawaddah dan rahmah,
sedangkan nafsu seks sebagai naluri adalah nafsu syawat. Keduanya dalam islam
hanya dapat bersatu di dalam perkawinan, dan ini merupakan prinsip. Karena
berseminya cinta dalam pernikahan adalah cinta yang dijamin oleh Allah. Sebab
Dari hasil penelitian yang dilakukan , sensasi seks bebas pada remaja saat
ini terlihat jelas, penulis mencoba membuat sebuah tahapan pergaulan remaja
yang akhirnya membawa kepada prilaku seks bebas perinciannya sebagai berikut :
2
Abdurrahman Al-Mukaffi, Pacaran Dalam Kacamata Islam (Jakarta, Media Da’wah,
2004), h.29.
47
saling kenal, perkenalan sering kali terjadi pada suatu lembaga, organisasi,
pesta dan bahkan juga ada yang dikenalin oleh teman. Hasrat ingin berkenalan
ini begitu menggebu karena merasakan adanya suatu sifat yang menjadi
penilaian paling awal dan termudah yang dapat diditeksi oleh keduanya.
Terutama dalam soal daya tarik fisik dan penampilan. Ketika semuanya sudah
terankum di dalam lirik lagu, film-film percintaan, surat cinta dari sang pacar.
Dan bukan hanya itu, bahkan masing-masing pihak mampu berkencan sampai
berzina dengan pasangannya hanya dalam hayalan dan mimpi. Ini terjadi
karena antara kedanya masih pada tahapan pertama, baru memulai dengan
percakapan yang sifatnya sepintas lalu dan menukar nformasi yang dangkal.
selalu dihantui dengan pertanyaan “apakah dia mencintai saya atau tidak”.
dari perjanjian itu sesungguhnya telah ada kesepakatan dan izin untuk
pacaran, apel mingguan. Seperti halnya yang dilakukan oleh Rita pada kasus
di atas, kunjungan yang meraka lakukan tidak terbatas pada waktu tertentu
saja. Melainkan dalam setiap ada waktu luang, meraka akan saling
informan
“ …dia sering main kerumah aku, dan aku sering main ke kosan dia, dan
bahkan aku pernah ke rumah ibunya yang ada diluar kota, bagi kami saling
mengunjungi itu hal yang harus kami lakukan agar hubungan kami lebih
terjaga”.3
“ semenjak aku dekat dengan dia memang aku sering curhat semua
masalah suka dukaku, dia sangat mengerti aku, makanya aku percaya kalau
dia mencintai aku dan aku tidak memikir panjang lagi ketika Wati
mengajaknya melakukan apa yang ia lakukan.”4
3
Wawancara Pribadi dengan Rita , Jakarta, 12 januari 2010.
4
Wawancara Pribadi dengan Vina, Jakarta, 28 Januari 2010.
49
kedua telah berhasil mengikat pertahutan jiwa yang kuat di kedua belah pihak.
“… ntahlah, sempat aku fikir aku gak bisa hidup tanpa dia wal, makanya aku
sanggup lakuian apa aja asal dia selalu dengan aku, toh keluaraga kita
merestui hubungan ini”.5
haram ini diharapkan pertahutan jiwa diantara keduanya semakin kuat. Namun
dalam kasus diatas. Mereka saling berkunjung dan bertemu yang akhirnya
keseringan itu mengundang kearah zina. Dimana mereka sering jalan berdua
sambil bergandengan tangan, canda gurau dengan cubit sayang, senyum tawa
sambil bergelayutan, dan cium sayang melepas rindu. Dan sekarang saat ini
telah berlalu, yang ada hanya rasa sesal dan dosa menggunung setelah
“sungguh aku rasa sangat bodoh dan hina, andai saja dari dulu aku
tahu dia bukan laki-laki yang baik, hmmm…aku benci…”6
5
Wawancara Pribadi dengan Rita, Jakarta, 12 Januari 2010.
6
Wawancara Pribadi dengan Rita, Jakarta, 12 Januari 2010.
50
“walaupun kini aku sudah menikah dan memiliki seorang anak yang
aku dapatkan dari hasil kekhilafanku, namun perasaan berdosa dan bersalah
telah mencoreng muka keluarga itu tidak dapat aku maafkan diriku, apalagi
yang harus aku perbuat, kecuali hanya menyesali…sedih wal…”7
Rita dan Vina sebagian kecil kasus yang bisa terungkap dalam
penelitian yang dilakukan ini, masih banyak kasus yang lain yang belum bisa
kita nilai. Rita dan Vina sudah memberikan segalanya, kini mereka menuntut
bersedia
antara rasa takut dan rasa penasaran berkecamuk di pikiran dan hati mereka.
Tapi ternyata, rasa penasarannya lebih besar dan berhasil mengalahkan rasa
dan kisah cinta yang mereka jalani selama ini berakhir dengan sangat
menyakitkan. Dampak psikologis yang dirasakan oleh Rita dan Vina setelah
melakukan melakukan seks bebas adalah: rasa bersalah, marah, sedih, sesal,
malu, kesepian, tidak punya bantuan, bingung, stres, benci diri sendiri, benci
orang yang terlibat, takut tidak jelas, kehilangan percaya diri, gangguan
7
Wawancara Pribadi dengan Vina, Jakarta, 28 Januari 2010.
51
cemas, tidak memaafkan diri sendiri, takut hukuman tuhan, mimpi buruk,
beberapa faktor mengapa prilaku seks bebas bisa terjadi pada remaja, diantara
sebagai berikut :
batas-batas pertemanan antara lawan jenis. Dalam dua kasus diatas , Rita
batas-batas pertemanan antara lawan jenis. Alasan bisa terjadi hal ini
karena :
8
Wawancara Pribadi dengan Rita, Jakarta, 12 Januari 2010.
52
berikut
diberikan Rita :
dianggap ‘gaul’.
masing-masing, hal ini jelas terlihat berlaku di keluarga Rita dan Rina.
9
Wawancara Pribadi dengan Vina, Jakarta, 28 Januari 2010.
10 Wawancara Pribadi dengan Rita, Jakarta, 12 Januari 2010.
53
dalam situasi pacaran tanpa batas. Kebebasan itu dipandang oleh mereka
merasakan apa-apa.
3. Salah satu tugas keluarga adalah keluarga itu dibina atas fondasi agama
dan peraturan yang kuat, dan setiap anggota keluarganya mentaati serta
yang terlalu mengekang dengan peraturan seperti pada kasus yang terjadi
"…Jujur saja aku akui kalau aku anak rumahan yang kurang mengetahui
dunia luar. Jadi disaat aku harus berhadapan dengan dunia luar, aku rasa
ada sedikit rasa kaget. Aku sempat bingung, disatu sisi aku masih pegang
ajaran yang selama ini aku dapat, disatu sisi naluri aku sebagai remaja
juga menuntut untuk jadi seperti teman-teman aku..."11
4. Seperti yang telah disebutkan oleh penulis dalam bab sebelum ini, bahwa
salah satu permasalahan yang dialami pada saat remaja adalah masalah
11
Wawancara Pribadi dengan Vina, Jakarta, 28 Januari 2010.
54
berada dalam potensi seksual yang aktif, maka remaja berusaha mencari
hubungan seks bebas, bujuk rayu rekan sebaya, kurangnya kortrol dari
orang tua dalam menanamkan nilai kehidupan yang religius atau bahkan
bertanggung jawab.
BAB V
PENUTUP
1. Masa belasan tahun lalu amat jauh berbeda dengan masa sekarang,
terutama dalam soal masalah seks bebas. Hubungan seks diluar pernikahan
batin antara rasa takut dan rasa penasaran berkecamuk di pikiran dan
mengalahkan rasa takutnya. Ini disebabkan oleh terdapat faktor- faktor lain
2. Jika merujuk pada hasil penelitian di atas, maka ada beberapa faktor yang
menjadi pemicu terjadinya prilaku seks bebas pada remaja. Antara lain
sebaya, institusi agama dan pendidikan. Dari semua faktor tersebut ada
yang bisa menjadi pemicu karena “lemahnya pengaruh” dan ada yang
55
56
faktor pemicu yang termasuk di dalam “kuatnya pengaruh” dalam hal ini
untuk setiap kasus. Ada satu faktor yang menonjol di sebuah kasus, namun
tidak menjadi dominan untuk faktor yang lainnya. Namun jika dilihat dari
keseluruhannya, maka kita akan mendapati satu pola yang sama untuk
“faktor pengaruh kuat” agar bisa dikontrol oleh “faktor yang sekarang
seimbang.
untuk remaja
tentang tujuan kehidupan sejak dini, namun harus sesuai dengan nalar dan
Bukhori-al, Jefri. Senandung Cinta. Panduan Menjadi Remaja Yang Berbudi Dan
Berprestasi. Pustaka Al-Mawardi. Jakarta. 2006
Darwis, Marenda. Kafe Curhat Remaja. Seri pengembangan pribadi remaja. Eureka.
solo. 2002
Hilal-al, Majdi dan Al-Haidan, Muhammad Abdul Aziz. Kado Buat Remaja, Dalam
Perspektif Al-Quran dan Assunnah. Pustaka Anisah. Rembang. 2006
Gunarsa, NY. Singgih D. dan Gunarsa, Singgih D. Psikologi Untuk Keluarga. PT.
BPK Gunung Mulia. Jakarta. 2002
Kartono, Kartini. Bimbingan bagi anak dan remaja yang bermasalah. PT. Rajawalai
Pers. Jakarta. 1991
Kauma, Fuad. Sensasi Remaja di Masa Puber. Dampak Negatif dan Alternatif
Penanggulangannya. Kalam Mulia. Jakarta. 20 Kamus Standar Lengkap
Inggris-Indonesia; Dhanny R. Cyssco, penerbit Buana Ilmu Populer 2003
Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara,
2004
i
Purwakania Hasan, Aliah B. Psikologi Perkembangan Islami. PT. RajaGrafindo
Persada. Jakarta. 2006
Tri Kurnia Nurhayati, S.S.,M.Pd. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. (Jakarta. Eska
Media . 2005)
Yusuf LN, Syamsu. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung. 2007.
ii
TRANSKIP WAWANCARA
"hmm…apa ya wal…aku lagi suntuk bangat sekarang ini, kuliah juga udah
tidak lagi kan, bingung juga ni mau ngapain…"
2. Dengan dunia yang semakin canggih saat ini, pastinya sebagai remaja anda
merasakan harus jadi remaja yang modern dan gaul. Bagaimana sih yang
"itu pasti donk…sebagai cewek kita harus ikut zaman biar gak dibilang jadul
sama orang…remaja yang ngetren ya ikut perubahan zaman."
4. Kalau bisa tau ni, apasih yang menyebabkan saudari ingin memiliki kekasih?
" mungkin dulu aku pacaran sebab memang suka kali ya, trus kan malu sama
teman-teman masak sih zaman gini gak punya pacar, kebetulan aku suka ama
dia, ya begitu dech…"
"inikan cerita dulu ya wal ya, dulu aku ketemuan hampir setiap hari kali,
habis pulang kuliah kami sering ketemuan di kosan. Lumayan sering sih
ketemunya, dia sering main kerumah aku, dan aku sering main ke kosan dia,
dan bahkan aku pernah ke rumah ibunya yang ada diluar kota, bagi kami
saling mengunjungi itu hal yang harus kami lakukan agar hubungan kami
lebih terjaga. "
7. Kalau tidak keberatan, sejauh mana hubungan anda berdua? Pernahkah anda
"ya seperti yang udah aku cerita dulu wal, Cuma ini rahasia antara kita aja
ya, soalnya kan keluarga aku belum pernah tau apa yang terjadi sama aku
sekarang. Aku tidak mau mereka terluka wal kalau sampai mereka tau aku
sama si cowok itu sudah terlanjur dan sekarang dia malah ninggalin aku,
kuliah aku sudah berantakan…isshh..kesal…"
8. Maaf ya, selalunya kan kalau kita pacaran, pasti sang cowok minta kita
membuktikan kalau benar kita mencintai dia. Apakah itu juga berlaku pada
saudari? Dan apa saja yang sering dilakukan untuk membuktikan cinta anda
padanya?
" ya itu dia..gara-gara cinta hidupku musnah…dulu aja aku terlalu bodoh,
stress bangat aku kalau ingat semua peristiwa itu lagi wal…demi buktiin cinta
ama dia semuanya musnah, ntahlah, sempat aku fikir aku gak bisa hidup
tanpa dia wal, makanya aku sanggup lakuian apa aja asal dia selalu dengan
aku, toh keluaraga kita merestui hubungan ini”.
" nyesal bangatlah wal, kalau ingat semua peristiwa itu, rasa kayak mau mati
aja…“sungguh aku rasa sangat bodoh dan hina, andai saja dari dulu aku tau
dia bukan laki-laki yang baik, hmmm…aku benci…”
" kalau menurut aku sih, semua salah aku sendiri, mungkin diluar sana anak-
anak yang suka seks bebas juga sama. Kalau belum kecelakaan memang
belum sadar wal. Masih enak aja, kalau udah kejadian kayak aku, mau apain
lagi coba…"
NIM : 106052001967
TRANSKIP WAWANCARA
"sekarang paling sibuk urus anak aja wal, namanya aja sudah jadi ibu."
2. Dengan dunia yang semakin canggih saat ini, pastinya sebagai remaja anda
merasakan harus jadi remaja yang modern dan gaul. Bagaimana sih yang
" remaja gaul ya seperti yang kita lihat di TV, hehehe…teman-teman aku dulu
semua pada gaul. Dulu aku sendiri yang norak kata teman-teman. Tapi aku biasa
aja"
4. Kalau bisa tau ni, apasih yang menyebabkan saudari ingin memiliki kekasih?
"kalau aku dulu sebab mau ikut-ikutan aja wal, mungkin juga sebab aku tidak
pernah dekat sama cowok, jadi teman-teman suka ledekin, yang namanya kita
masih remaja, perasaan itu pasti ada lah… semenjak aku dekat dengan dia
memang aku sering curhat semua permasalahan suka dukaku, dia sangat
mengerti aku, makanya aku percaya kalau dia mencintai aku dan aku tidak
memikir panjang lagi ketika wati mengajaknya melakukan apa yang ia lakukan.”
5. Dalam jangka waktu berapa lama anda ketemu dengan pacar anda?
"dulu pas pacaran ketemunya mah pas lagi dikampus aja, kan aku pacarannya
diam-diam. Biar abi gak tau, kalau abi tau mungkin kejadiannya gak begini "
"ya tidaklah…satu orang di rumah aku tidak tau, dikampus juga Cuma wati dan
beberapa teman yang tau, mereka cukup mengerti aku dan keluarga aku. Jadi ya
diam-diam aja"
7. Kalau tidak keberatan, sejauh mana hubungan anda berdua? Pernahkah anda
" hmmm…tarik nafas panjang kalau ditanya tentang ini. Tanpa aku jelasin lagi,
anak ini sudah bisa jelasin semuanya wal…maaf ya, soalnya aku tidak kuat untuk
menceritakan semuanya lagi…"
8. Maaf ya, selalunya kan kalau kita pacaran, pasti sang cowok minta kita
membuktikan kalau benar kita mencintai dia. Apakah itu juga berlaku pada
saudari? Dan apa saja yang sering dilakukan untuk membuktikan cinta anda
padanya?
"ya begitu dah, kayak aku bilang tadi. Lihat anak ini, semua penjelasan itu ada
pada dia"
“ walaupun kini aku sudah menikah dan memiliki seorang anak yang aku
dapatkan dari hasil kekhilafanku, namun perasaan berdosa dan bersalah telah
mencoreng muka keluarga itu tidak dapat aku maafkan diriku, apalagi yang harus
aku perbuat, kecuali hanya menyesali…sedih wal…"
"Ini jawaban menurut pengalaman yang aku rasain ya. Jujur saja aku akui kalau
aku anak rumahan yang kurang mengetahui dunia luar. Jadi disaat aku harus
berhadapan dengan dunia luar, aku rasa ada sedikit rasa kaget. Aku sempat
bingung, disatu sisi aku masih pegang ajaran yang selama ini aku dapat, disatu
sisi naluri aku sebagai remaja juga menuntut untuk jadi seperti teman-teman aku.
Pada awalnya kan memang aku sulit untuk dekat sama teman, akhirnya aku dekat
ama wati (bukan nama sebenar), dia banyak ajarin aku cara bergaul sama semua
orang, sebab dia memang anak gaul. Dari situ aku mulai terhanyut,. Jadi ya
beginilah. Aku tidak nyalahin siapapun atas kejadian yang menimpa aku, ini
semua sebab kebodohan aku aja."
Interviewer interviewee
NIM : 106052001967
TRANSKIP WAWANCARA
Barat
: 21Tahun
" Saat ini aku masih kuliah, udah mau selesai sih, aku kan diploma, jadi cepat"
2. Dengan dunia yang semakin canggih saat ini, pastinya sebagai remaja anda
merasakan harus jadi remaja yang modern dan gaul. Bagaimana sih yang dikatakan
" Bagi pendapat aku ya…remaja yang trend dan gaul itu harus lebih pintar dalam
menyusuaikan diri ketika dalam pergaulannya, ya jangan noraklah…"
3. Saudari sudah punya pacar?
" punya…hehehe…"
4. Kalau bisa tau ni, apasih yang menyebabkan saudari ingin memiliki kekasih?
" Kenapa ya? Pertama, sebab aku suka sama dia, dan aku ingin miliki dia, kedua, aku
mau juga dong diperhatiin sama seseorang, seterusnya ya seperti alas an orang
lain…"
5. Dalam jangka waktu berapa lama anda ketemu dengan pacar anda?
" Lumayan sering sih, setiap hari dia datang jemput aku, kalau pulang juga
dihantarin. "
" Orangtua pastilah tau, kan udah setiap hari dia kerumah hantar jemput aku"
7. Kalau tidak keberatan, sejauh mana hubungan anda berdua? Pernahkah anda
melakukan sesuatu yang salah dimata agama?
8. Maaf ya, selalunya kan kalau kita pacaran, pasti sang cowok minta kita membuktikan
kalau benar kita mencintai dia. Apakah itu juga berlaku pada saudari? Dan apa saja yang
" Kayaknya itu biasa berlaku ama siapa aja yang punya pasangan, tentu pasangan
mau kita buktikan sebesar apa cinta kita ama dia, seperti aku bilang tadi, aku jujur
aja pernah merelakan sesuatu yang sangat berharga bagi aku, tapi aku rasa itu semua
masih dalam batasan, aku kan gak ganti-ganti cowok, kalau aku lakukan itu juga
Cuma sama cowok aku.”
10. Menurut pendapat anda, kenapa seks bebas itu bisa terjadi?
" Banyak faktor kenapa hal ini bisa terjadi, salah satunya karena pergaulan, terus,
mungkin kita juga penasaran dan ingin tau aja apa rasanya, kan sudah sering lihat
di tv, di internet, tapi semua tergantung individu masing-masing sih…"
Interviewer interviewee
NIM : 106052001967