DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6 (KELAS A)
PROGDI AKUNTANSI
JAWA TIMUR
2018
Kasus analisis gaya kepemimpinan pemimpin facebook
Mark Elliot Zuckerberg (lahir di White Plains, New York, 14 Mei 1984; umur 31
tahun) adalah seorang pemrogram komputer dan pengusaha Internet. Ia dikenal karena
menciptakan situs jejaring sosial Facebook bersama temannya, yang dengan itu ia menjadi
pejabat eksekutif dan presiden. Facebook didirikan sebagai perusahaan swasta pada tahun
2004 oleh Zuckerberg dan teman sekelasnya Dustin Moskovitz, Eduardo Saverin, dan Chris
Hughes ketika menjadi mahasiswa di Universitas Harvard. Pada tahun 2010, Zuckerberg
terpilih sebagai Person of the Year versi majalah Time. Pada 2011, kekayaan pribadinya
ditaksir mencapai $17,55 miliar.
Mark sendiri terkenal sebagai anak pintar yang pandai dalam sastra klasik dan fasih
dalam empat bahasa. Hobi mengutak-atik program perangkat lunak pun sudah dijabaninya
sejak remaja.
Mark adalah anggota Alpha Epsilon Pi. Pada awalnya Mark Zuckerberg hanyalah
seorang mahasiswa dari Universitas Harvard. Mark lalu membuat suatu sistem jejaring sosial
untuk kelasnya. Tetapi setelah ia membuat sistem tersebut, ternyata semakin banyak saja
orang yang tergabung didalamnya. Sistem itu lama-kelamaan telah menjaring universitas
terdekat dari tempatnya kuliah, dan inilah awal dari Facebook yang kita kenal saat ini.
Facebook telah memiliki anggota lebih dari 400 juta orang. Tentunya Facebook tidak
begitu saja menjadi besar dan sukses seperti saat ini. Pasti ada hal-hal khusus pada Mark
Zuckerberg (Zuck) pendiri sekaligus pemilik facebook terutama dalam memimpin
perusahaannya.
A. Tanggung jawab
Mark zuckenberg memiliki sifat tanggung jawab yang tinggi terhadap semua
keputusan yang diambil oleh perusahaannya selain itu jika ada masalah
diperusahannya yang menyangkut tentang pengguna ia tidak lari dari tanggung jawab
contohnya saat data facebook bocor dia mengakui kesalahannya dan bertanggung
jawab atas kesalahannya.
Jakarta, CNN Indonesia -- CEO Facebook Mark Zuckerberg, dalam pernyataan
tertulisnya, mengatakan di depan Kongres Amerika Serikat bahwa jaringan media
sosial yang ia pimpin tidak melakukan pencegahan penyalahgunaan data dengan
cukup baik.
"Jelas kini bahwa kami tidak melakukan upaya yang cukup untuk mencegah
alat ini digunakan untuk hal yang berbahaya," kata Zuckerberg dalam pernyataan
tertulisnya yang dirilis oleh Komite Energi dan Perdagangan AS.
"Kami tidak memiliki pandangan cukup luas atas tanggung jawab kami dan itu adalah
sebuah kesalahan," kata Zuckerberg.
"Itu adalah kesalahan saya, dan saya minta maaf. Saya yang
memulai Facebook, saya menjalankannya, dan saya bertanggung jawab atas yang
terjadi saat ini," lanjutnya, dikutip dari Reuters.
Dikutip dari CNN, Zuckeberg berjanji bakal mengambil serangkaian langkah untuk
melindung data dan memperbaiki kepercayaan antara jejaring sosial dan
penggunanya.
"Kami memiliki tanggung jawab untuk melindungi data Anda dan jika kami
tidak bisa, maka kami tidak pantas untuk melayani Anda," tulis Zuckeberg dalam
unggahan di Facebook.
Ia mengaku telah memahami apa yang terjadi dan memastikan hal tersebut
tak bakal terulang lagi. Untuk itu, Facebook akan mengambil langkah-langkah untuk
lebih membatasi akses pengembang ke data pengguna, termasuk secara otomatis
menghapus akses untuk aplikasi apa pun tang belum dibuka pengguna setidaknya
dalam tiga bulan.
Ia mampu bertindak sebagai role model positif dalam perilaku sikap, prestasi,
maupun komitmen terhadap anggota atau pengikutnya. Keadaan ini tercermin dalam
standar moral dan etis yang tinggi. Ia sangat memperhatikan kebutuhan anggotanya,
menanggung resiko bersama,memiliki senseof mission, serta menanamkan rasa
bangga pada bawahannya. Melalui pengaruh seperti itu, pengikut atau anggota akan
menaruh respek, rasa kagum, dan percaya kepada pimpinannya.
Kepemimpinan Demi Tercapainya Kualitas
1. Visible, commited dan knowledgeable
2. Semangat misionaris
Facebook sendiri telah mempunyai target target masa depan yang jelas yang
mutlak harus dipenuhi dengan kepuasan pelanggan sebagai indikatornya untuk
menjaga kelangsungan usahanya.
Pendapat tersebut didasarkan oleh fakta bahwasanya Mark memliki ciri-ciri yang
sama dengan ciri-ciri gaya kepemipinan transformasional yang ada pada teori yang
disampaikan oleh ahli yaitu Mark merupakan pemimpin yang karismatik, yang ditunjukkan
dengan tindakan-tindakan yang sudah ia lakukan dan ia juga bisa menjadi role model bagi
para bawahannya. Mark juga merupakan sosok yang selalu menginspirasi bagi para
karyawannya, bahkan ia juga bisa menjadi sosok inspirasi bagi banyak orang di luar
perusahaannya.