menjadi Pakan dan Kompos pada Sistem Aquaponik serta Reduksi Risiko Infeksi bagi
Lingkungan
Diusulkan oleh :
(Cintya Nursyifa Juwita Sari ) (11214007/2014)
(Siti Aisya ) (15314095/2014)
(Rahmat Hidayat ) (11414042/2014)
Cintya Nursyifa Juwita Sari1, Rahmat Hidayat2, Siti Aisya3 dan .Ahim Ruswandi, SP. MP*.
Institut Teknologi Bandung
SDG’s 2030 menargetkan realisasi pelaksanaan aktivitas produksi dan konsumsi yang bijak. Realita yang ditemukan
di lapangan menunjukkan kuantitas limbah agroindustri meningkat seiring berkembangnya industri pertanian.
Menurut FAO, 1,4 miliar hektar lahan (sekitar 28% dari daerah pertanian di dunia) digunakan untuk menghasilkan
makanan yang terbuang 1,3 miliar ton setiap tahunnya. Limbah agroindustri yang sebagian besar berupa komponen
organik merupakan material yang masih mengandung nutrisi dan kalori namun memiliki risiko infeksius dan
menimbulkan pencemaran bagi lingkungan. Salah satu solusi yang terintegrasi dan berkelanjutan dapat direalisasikan
menggunakan sistem Magoficent. Sistem tersebut mengintegrasikan biokonversi oleh larva Black Soldier Fly menjadi
biomassa dengan hasil sampingan berupa kompos. Dari 1 ton limbah organik dapat menghasilkan tereduksi 800 kg
dan diubah menjadi 100 kg biomassa BSFL dan 100 kg kompos. Antibakteri dan antiviral pada BSFL mampu
menurunkan nilai risiko infeksi kesehatan dan kontaminasi dari lingkungan sekitar tempat akumulasi limbah. Produk
dari sistem produksi bersih ini dapat dimanfaatkan menjadi sumber pakan bagi ikan (larva BSF) dan nutrisi (kompos)
bagi tanaman. Produk tersebut dapat diintegrasikan pada sistem aquaponik dengan kebutuhan pakan mencapai 3%-
4% berat total ikan. Sistem ini dapat direalisasikan guna mereduksi limbah, menambah nilai ekonomis limbah,
memenuhi kebutuhan agroindustri, dan memberikan jasa lingkungan guna terwujud SDG’s 2030.
Gambar
Tepung BSF memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, yaitu sekitar 40-50 %,
hal ini menjadikan tepung BSF dapat digunakan sebagai bahan untuk campuran pakan ikan
untuk menggantikan tepung ikan (fish meal) maupun tepung kedelai (soybean meal) yang
merupakan bahan utama dalam pakan ikan. Persentase tepung BSF sebagai substituen
tepung ikan memiliki nilai yang berbeda-beda tergantung pada spesies ikan yang akan
menkonsumsinya. Menurut Stamel et al. (2013), tepung BSF dapat menggantikan tepung
ikan dalam pakan hingga 50 % tanpa memberi efek negatif terhadap permforma salah satu
spesies ikan salmon, yaitu Oncorhynchus mykiss. Olaniyi dan Salau (2013) mengklaim
bahwa tepung BSF dapat menggantikan tepung ikan dalam pakan hingga 75 % tanpa
memberi efek negatif terhadap pertumbuhan ikan Lele Dumbo atau Clarias gariepinus.
Berdasarkan hal tersebut, ikan yang dipilih dalam sistem akuaponik ini adalah Lele
Dumbo. Menurut Olayini dan Salau (2013), Komposisi pakan ikan yang digunakan terdiri
dari tepung pre-pupa BSF (75 %), tepung ikan (25 %), jagung, dedak, mineral premix,
vitamin premix, garam, serta minyak sayur. Persentase substitusi tepung ikan oleh tepung
pre-pupa BSF sebanyak 75 % (tepung ikan : tepung pre-pupa BSF = 1:3) pada ikan Lele
Dumbo menghasilkan perolehan berat tubuh/Mean Weight Gain (MWG), % MWG, laju
pertumbuhan spesifik, laju konsumsi pakan, rasio konversi pakan, serta efisiensi konversi
pakan dibandingkan perbandingan komposisi tepung ikan : tepung pre-pupa BSF (1:1 , 2:1,
1:2 dan 0:1 / kontrol).
METODE PENULISAN
1. Pendekatan penulisan pendekatan penulisan yang digunakan adalah studi pustaka
2.Sumber dan jenis data Data-data yang dipergunakan dalam karya tulis ini
bersumber dari berbagai referensi atau literature yang relevan dengan topic permasalahan
yang dibahas. Validitas dan relevansi referensi yang digunakan dapat
dipertanggungjawabkan. Jenis data yang diperoleh berupa data sekunder yang bersifat
kualitatif maupun kuantitatif.
3.Metode pengumpulan data Dalam penulisan karya ilmiah ini digunakan metode
studi pustaka yang didasarkan atas hasil studi terhadap berbagai literature yang telah teruji
validitasnya, berhubungan satu sama lain, relevan dengan kajian tulisan serta mendukung
uraian atau analisis pembahasan.
4.Metode analisis data
Setelah data yang diperlukan terkumpul, dilakukan pengolahan data dengan
menyusun secara sistematis dan logis. Teknik analisa data yang dipilih adalah analisa
deskriptif argumentative, dengan tulisan yang bersifat deskriptif, menggambarkan tentang
mekanisme sistem ini.
5.Metode penarikan kesimpulan Setelah proses, dilakukan proses sintesis dengan
menghimpun dan menghubungkan rumusan masalah, tujuan penulisan serta pembahasan
yang dilakukan. Selanjutnya ditarik kesimpulan yang bersifat umum kemudian
direkomendasikan beberapa hal sebagai upaya transfer gagasan.
Pembahasan
Mekanisme Konversi Limbah pada Sistem Magoficent
Pengolahan limbah agroindustri merupakan penerapan konsep teknologi bersih yang
bertujuan mengurangi terjadinya pencemaran di lingkungan. Hal ini dapat dijelaskan melalui
hirarki penanganan limbah berikut:
Tabel 1. Konsentrasi Kualitas Inflow dan Outflow Material dari Limbah Organik dengan
Agen Konvertor BSFL (Lalander, 2015)
Penutup
KESIMPULAN
Mekanisme Magoficent dalam menghasilkan produk bernilai ekonomis adalah dengan
mengonversi limbah agroindustry menjadi bioproduk berupa pakan ternak berprotein dan kompos.
Peran sistem Magoficent dalam menjaga lingkungan adalah mereduksi limbah agroindustri derta
risiko inveksi bagi lingkungan. Kemampuan sistem Magoficent dalam memperbaiki lingkungan
adalah dengan mengembalikan kesuburan tanah melalui penggunaan kompos yang dihasilkan.
Daftar pustaka
Ambari, M. (2017). Mampukah Indonesia Penuhi Kebutuhan Pakan pada 2019? Retrieved from
Mongabay: http://www.mongabay.co.id/2017/04/13/mampukah-indonesia-penuhi-kebutuhan-
pakan-pada-2019/
Avery, L. M., Killam, K., & Jones, D. L. (2005). application, Survival of E. coli O157:H7 in organic
wastes destined for land. Journal of Applied Microbiology , 814-822.
Chairul. 2017. Analisis Pengolahan Limbah Padat
Diener, S. e. (2011). Proc. Waste Safe—2nd International Conference on Solid Waste Management in the
Developing Countries, (p. 52). Khulna.
Dortmans, B., Diener, S., Verstappen, B., & Zurbrügg, C. (2017). Black Soldier Fly Biowaste Processing
- A Step-by-Step Guide. Dübendorf: Eawag-Swiss Federal Institute of Aquatic Science and
Technology.
Lamid, M. (2012). Penggunaan Enzim Lignoselulolitik pada Limbah Agroindustri untuk Domba.
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012, (pp. C-285 - C-261). Surabaya.
MR., F. ( 2010). Manajemen pengembangan maggot menuju kawasan pakan mina mandiri. dalam:
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. . Jakarta (Indonesia): Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perikanan.
Mutafela, R. N. (2015). High Value Organic Waste Treatment via Black Soldier Fly Bioconversion.
Stockholm: Royal Intitute of Tecnology.
Pandey, A., Selvakumar, P., Soccol, C. R., & & Nigam, P. (1999). Solid state fermentation for the
production of industrial enzymes. Current Science, 49-162.
Rini, A. S. (2017, Juli 7). Semester1/2017, Pupuk Indonesia Salurkan 4,3 Juta ton Pupuk. Retrieved from
Bisnis Indonesia: http://industri.bisnis.com/read/20170707/43/669344/semester-i2017-pupuk-
indonesia-salurkan-43-juta-ton-pupuk
Sari, S. M. (2017). Konsumsi Pakan Ikan 2017 Diprediksi Melambat. Retrieved from Bisnis Indonesia:
http://industri.bisnis.com/read/20170302/99/633527/konsumsi-pakan-ikan-2017-diprediksi-
melambat