Anda di halaman 1dari 6

SGD 14 LBM 4 HEMA CYYYNN

STTEP 1;

HEPATOSPLENOMEGALI : perbesaran pada hepar dan lien

HIPERLEUKOSITOSIS :

STEP 2 :

1. Apa hubungan pekerjaan sebagai petugas pom bensin dengan gejala yang dialami
pasien?
2. Apa hubungan keadaan badan terasa capek, mudah lelah dan lemas. Dengan kondisi
pasien ?
3. Apa kaitan antara gusi berdarah dan mimisan dengan kasus dalam skenario?
4. Mengapa pasien tersebut mengalami nafsu makan yang menurun dan perutnya terasa
sebah?
5. Bagaimana hubungan meningkatnya jumlah leukosit dengan anemia ?
6. Mengapa bisa terjadi hepatosplenomegaly ?
7. Apa Interpretasi dari hasil lab yang dilakukan pasien? Dan berapa nilai normalnya ?
8. Macam Macam leukimia?
9. Leukositosis ? (etiologi,definisi,tes,gejala)

STEP 3 :

1. Apa hubungan pekerjaan sebagai petugas pom bensin dengan gejala yang dialami
pasien?
- Karena bensin banyak mengandung benzene ( benzene/benzol) ,senyawa benzen
dihirup, senyawa bezen yang dihirup dapat memicu sel kanker,tubuh merespon dengan
memproduksi leukosit > untuk melawan senyawa benzen.

-
2. Apa hubungan keadaan badan terasa capek, mudah lelah dan lemas. Dengan kondisi
pasien ?

 Leukosit sangat tinggi sehingga aliran darah didominasi leukosit, padahal yang
seharusnya mendominasi adalah eritrosit yang mengangkut O2.
 Karena keganasan yang menyebabkan hemopoesis tidak normal dan menyebabkan
sumsum tulang tidak normal dan gangguan pada eritropoesis
 Leukosit meningkat sehingga semua cadangan energi ditubuh untuk hemopoesis
yang lain digunakan untuk leukopoesis

3. Apa kaitan antara gusi berdarah dan mimisan dengan kasus dalam skenario?
 Penyebab dari epitaksis?
1. Benturan/ trauma (mekanis, termis, kimia)
2. Herediter : kelainan pada pembuluh darah, kelainan pada faktor koagulan, kelainan
trombosit
3. Peradangan
4. Keganasan
5. Kelainan metabolisme
6. Tidak diketahui penyebabnya

Mimisan : kontak dengan bahan kimianya lama (bertahun2), sehingga merusak saluran
pernapasan; leukosit yang sangat banyak memakan sel2 yang lain, dan selaput mukosa yang
snagat tipis mudah terluka.

Gusi Berdarah : Penyusupan (infiltrasi) sel-sel leukemia ke dalam gusi menyebabkan gingivitis
dan berkurangnya kemampuan untuk melawan infeksi akan semakin memperburuk keadaan
ini. Gusi tampak merah dan mudah berdarah.

Perdarahan seringkali berlanjut sampai beberapa menit atau lebih karena pada penderita
leukemia, darah tidak membeku secara norma.

4. Mengapa pasien tersebut mengalami nafsu makan yang menurun dan perutnya terasa
sebah?

 Karena adanya pembesaran pada hepar dan lien, sehingga posisi lambung terdesak
dan menurunkan kapasitas lambung menurun
 Karena ada pembesaran hepar dan lien pasien yang mendesak gaster sehingga perut
terasa penuh.
 Ada cairan yang tertimbun

5. Bagaimana hubungan meningkatnya jumlah leukosit dengan anemia ?

Gejala pertama biasanya terjadi karena sumsum tulang gagal menghasilkan sel darah merah
dalam jumlah yang memadai, yaitu berupa: lemah dan sesak nafas, karena anemia (sel
darah merah terlalu sedikit) infeksi dan demam karena, berkurangnya jumlah sel darah
putih perdarahan, karena jumlah trombosit yang terlalu sedikit.

6. Mengapa bisa terjadi hepatosplenomegaly ?

Karena kalau ada leukimia, sumsum tulang rusak dan produksinya terjadi di
hepar lien, sehingga terjadi perbesaran organ.
Bisa juga karena Infiltrasi organ.

Leukemia terjadi jika proses pematangan dari stem sel menjadi sel darah putih
mengalami gangguan dan menghasilkan perubahan ke arah keganasan. Perubahan
tersebut seringkali melibatkan penyusunan kembali bagian dari kromosom (bahan
genetik sel yang kompleks). Penyusunan kembali kromosom (translokasi kromosom)
mengganggu pengendalian normal dari pembelahan sel, sehingga sel membelah tak
terkendali dan menjadi ganas. Pada akhirnya sel-sel ini menguasai sumsum tulang dan
menggantikan tempat dari sel-sel yang menghasilkan sel-sel darah yang normal.
Kanker ini juga bisa menyusup ke dalam organ lainnya, termasuk hati, limpa, kelenjar
getah bening, ginjal dan otak

Hepatomegali
Infeksi
Anemia hemolitik
Infiltrasi
Kelainan sumsum tulang

Splenomegali
Infiltrasi, infeksi, sumbatan aliran darah

7. Apa Interpretasi dari hasil lab yang dilakukan pasien? Dan berapa nilai normalnya ?
HB ; 14-18 gr/dL (turun )
MCV 82-92 ( turun / batas N )
MCH 27-32 (N)
Leukosit : 4000-10000 ( Tinggi )
Trombosit:150.000-400.000 ( Tinggi )
Asam Urat
Pria Dewasa 2 mg/dL-7,5 mg/dL (tinggi)
LDH 80-240 LD/UL (Tinggi )

 Kenapa kok harus cek Asam Urat ?

a. Urat merupakan hasil akhir dari purin (purin didapatkan dari bahan makanan
yang didapatkan seperti melinjo)
apabila purin tetap meningkat sedangkan tidak mengonsumsi makanan yang
banyak mengandung purin, kemungkinan karena terdapat kerusakan pada ginjal.

8. Macam MAcam Kelainan Leukosit ?

Macam macam Kelainan Leukosit

a. Leukositosis: penambahan jumlah keseluruhan leukosit dalam darah


b. Leukoponia: berkurangnya jumlah leukosit sampai 5000 atau kurang
c. Limfositosis: penambahan jumlah limfosit
d. Agranulositosis: penurunan jumlah granulosit atau sel polimorfonukleat secara
menyeluruh
Neoplastik: berawal dari sumsum tulang
-klasifikasi berdasarkan keganasan hematologi:
• penyakit mieloproliferatif (leukemia mieloid akut dan kronik)
• limfoproliferatif {leukemia limfoid akut dan kronik, limfoma (hodgkin dan non
hodgkin)}
• penyakit imunoproliferatif (mieloma multiple)

Non-neoplastik: tidak berawal dari sumtul

9. Leukositosis
ETIOLOGI
• peradangan
• keganasan
• herediter
• trauma
• tidak diketahui

keganasan pada leukosit


• leukemia
DEFINISI
sekumpulan penyakit yang disebabkan leukosit ganas di dalam sumsum tulang dalam
tulang
KLASIFIKASI
 leukimia granulositik kronik
 myeloblastik akut
 leukemia limfositik kronik
 leukimia limfoblastik akut
PENYEBAB
 limfoblastik akut : radiasi, infeksi, herediter
 merokok
PATOGENESIS
o tanda dan gejala
 anemia
 perdarahan
 hepatosplenomegali
 demam dan keringat pada malam hari
 pembengkakan pada mata
o PEMERIKSAAN LAB
sediaan apus darah tepi
hitung jenis leukosit

5. Apa saja pemeriksaan laboratorium yang diperlukan bagi penderita kelainan


leukosit?
Leukemia
a. Hematologi rutin: mengetahui kadar Hb, LED, hitung jenis leukosit dan jumlah
leukosit
b. Pemeriksaan imunophenotyping: klasifikasi imun
c. Hematologi khusus (Indeks eritrosit, trombosit)
Pemeriksaan biopsi sumsum tulang
Pemeriksaan sitokimia dengan pewarnaan tertentu pada darah tepi
Pemeriksaan kariotyping untuk identifikasi kromosom

Anda mungkin juga menyukai