Disusun oleh :
Nur Aini
P17120015061
1
I. Masalah Utama: Harga Diri Rendah
C. Penyebab Masalah
1. Faktor Predisposisi
Menurut Sundeen (1998) yang mempengaruhi konsep diri seseorang ada
beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi
penolakkan orang tua, harapan orang tua tidak realistik, kegagalan yang
berulang kali, dan ideal diri yang tidak realistic. Faktor yang
mempengaruhi penampilan peran adalah stereotiptik peran seks, tuntutan
peran kerja, dan harapan peran cultural. Faktor yang mempengaruhi
identitas personal meliputi ketidakpercayaan orang tua, tekanan dari
kelompok sebaya, dan perubahan dalam stuktur sosial.
2. Faktor Presipitasi
2
Faktor pencetus dapat ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal,
yaitu trauma, seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau
menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupan serta ketegangan peran
berhubungan peran atau posisi yang diharapkan dimana individu
mengalaminya sebagai frustasi. Ada tiga jenis transisi peran, yaitu transisi
peran perkembangan, transisi peran situasi dan transisi peran sehat sakit.
3. Penilaian Stressor
Apapun masalah dalam konsep diri dicetuskan oleh stressor psikologis,
sosiologis atau fisiologis, elemen yang penting adalah persepsi pasien
tentang ancaman.
4. Sumber Koping
Semua orang, tanpa memperhatikan gangguan perilakunya, mempunyai
beberapa bidang kelebihan personal yang meliputi :
a. Aktivitas, olah raga dan aktivitas di luar rumah.
b. Hobi dan kerajinan tangan.
c. Seni yang ekspresif.
d. Kesehatan dan perawatan diri.
e. Pendidikan dan pelatihan.
f. Pekerjaan, vokasi atau posisi.
g. Bakat tertentu.
h. Kecerdasan
i. Imajinasi dan kreatifitas.
j. Hubungan interpersonal.
D. Akibat Masalah
Berdasarkan pengertian, penyebab, dan gejala harga diri rendah dapat disimpulkan
proses terjadinya masalah klien mengalami harga diri rendah diakibatkan oleh koping
seseorang yang tidak efektif dalam menghadapi masalah gangguan citra tubuh atau
gangguan identitas personal.
3
Harga diri rendah
DS:
- Mengeluh hidup tidak bermakna
- Tidak memiliki kelebihan apapun
- Merasa jelek
- Mengatakan malas, putus asa, dan
ingin mati,
- Malu untuk bergaul
DO:
- Kontak mata kurang
- Tidak berinisiatif berinteraksi
dengan orang lain
- Tampak malas-malasan
- Produktivitas menurun
- Nada suara lembut dan pelan
- Ekspresi terlihat sedih
Isolasi Sosial
DS:
- Klien mengatakan malas bergaul
dengan orang lain.
- Klien mengatakan dirinya tidak
ingin ditemani perawat dan
meminta untuk sendirian.
- Klien mengatakan tidak mau
berbicara dengan orang lain.
DO:
- Pasien terlihat acuh dengan
lingkungan.
- Ekspresi wajah kurang berseri.
- Tidak merawat diri dan tidak
memperhatikan kebersihan diri.
- Tidak ada atau kurang komunikasi
verbal.
- Mengusolasi diri.
- Tidak atau kurang sadar terhadap
lingkungan sekitar.
4
- Asupan makanan dan minuman
terganggu.
- Aktivitas menurun.
- Kurang berenergi atau bertenaga.
- Rendah diri.
- Postur tubuh berubah, misalnya
sikap fetus atau janin (khususnya
pada posisi tidur.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Harga diri rendah
2. Isolasi Sosial
Daftar Pustaka