Anda di halaman 1dari 10

BAB III

KASUS

A. Proses Pembelajaran di Kelas


Pada hari Senin, 28 Mei 2018 pada pukul 10.00 WIB telah dilakukan pemaparan materi
mengenai Kolaborasi Antar Profesi kepada seluruh mahasiswa Jurusan Keperawatan, Kebidanan,
dan Keperawatan Gigi tingkat II Poltekkes Kemenkes Jakarta I. Setelah diberikan pembekalan
materi, kami bergabung dalam kelompok yang terdiri dari beberapa mahasiswa dengan
pembagian sebagai berikut: Anggota kelompok terdiri dari 6 mahasiswa Jurusan Keperawatan, 5
mahasiswa Jurusan Kebidanan, dan 2 mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi. Setelah kami
bergabung ke dalam kelompok yaitu kelompok 9, kami memperkenalkan diri dari masing-
masing Jurusan. Selanjutnya kami menemui fasilitator kelompok 9 yaitu Ibu Devi Azriani dari
Jurusan Kebidanan dan Ibu Kartika dari Jurusan Keperawatan untuk menerima pengarahan
mengenai kegiatan yang akan kami lakukan dengan diberikannya modul sebagai media
pembelajaran pada mata kuliah Kolaborasi Antar Profesi.
Pada hari Rabu, 30 Mei 2018 pada pukul 09.00 WIB kami melakukan pertemuan
kelompok untuk melakukan pembahasan tugas kasus yang terdapat pada modul pembelajaran.
Saat kami sedang mengerjakan tugas modul, kami menemukan hambatan dalam mengerjakan
tugas kasus sehingga kami meminta arahan dari fasilitator. Hambatan yang kami temukan saat itu
adalah menentukan diagnosa pada kasus pemicu ketiga. Setelah kami berkonsultasi dengan
fasilitator, kami diminta untuk mencari beberapa referensi untuk menegakkan diagnosa pada
kasus yang kami kerjakan. Kemudian pada pukul 14.00 WIB kami melakukan pertemuan dengan
fasilitator di ruang rapat Jurusan Keperawatan. Pada pertemuan itu fasilitator menanyakan
kepada kelompok seberapa jauh kelompok memahami mengenai mata kuliah Kolaborasi Antar
profesi dan apa yang sudah kelompok kerjakan. Kemudian kami diinstruksikan untuk saling
mengenal peran dan tanggung jawab setiap profesi yang ada di dalam kelompok. Setelah
pertemuan selesai, kami melakukan diskusi dan saling bertukar informasi mengenai profesi
masing-masing sehingga kami dapat mengetahui peran dan tanggung jawab dari setiap profesi
yang ada di dalam kelompok.
Pada hari Kamis, 31 Mei 2018 pada pukul 08.00 WIB kami berkumpul di Aula Poltekkes
Kemenkes Jakarta 1 untuk mendapatkan pengarahan mengenai persiapan kelompok untuk
melakukan praktik kerja lapangan. Adapun hasil pengarahan dari Koordinator mata kuliah KAP
yaitu sebagai berikut : Praktik Kerja Lapangan akan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 04
Juni sampai dengan Kamis tanggal 07 Juni 2018 di RW 08 Kecamatan cilandak, Kelurahan
pondok labu, dan kelompok kami mendapatkan wilayah RT 04 RW 08. Setelah itu kami
melakukan pertemuan kembali dengan fasilitator pada pukul 14.30 WIB untuk membahas
persiapan kelompok melakukan praktik kerja lapangan. Adapun hasil dari pertemuan dengan
fasilitator yaitu sebagai berikut : kelompok kami dibagi menjadi 2 sub kelompok dengan masing-
masing kelompok memilih anggota untuk menjadi pewawancara, notulen dan seksi dokumentasi.
Masing-masing kelompok saling membagi tugas. Fasilitator juga memberikan arahan kepada
kami untuk membawa alat-alat kesehatan yang dibutuhkan dalam melakukan pemeriksaan fisik
pada saat praktik kerja lapangan. Selain itu fasilitator juga memberikan format pengkajian yang
digunakan untuk mendeteksi kesehatan keluarga. Setelah pertemuan dengan fasilitator selesai,
kami berdiskusi untuk melakukan pembagian sub kelompok beserta peran dan tugas dari masing-
masing individu.
B. Proses Pembelajaran di Lapangan

Pada hari Senin tanggal 04 Juni 2018 pukul 10.00 WIB kami berangkat menuju posko RW
08 untuk berkumpul dan mendapatkan pengarahan dari para kader dan Koordinator mata kuliah
KAP sebelum kami melaksanakan praktik kerja lapangan. Kami diarahkan untuk menuju rumah
warga Bersama dengan ibu kader dan fasilitator untuk melakukan pengenalan dengan keluarga.
Masing-masing sub kelompok melakukan perkenalan dengan keluarga yang telah ditentukan
oleh kader dan kami melakukan BHSP ( bina hubungan saling percaya ). Setelah itu kami
melakukan pengkajian kesehatan dengan anamnesa kepada keluarga dan melakukan pemeriksaan
fisik kepada masing-masing anggota keluarga sesuai dengan peran dan tugas yang sudah
dibagikan oleh masing-masing anggota kelompok. Setelah selesai melakukan anamnesa dan
pemeriksaan fisik kami melakukan kontrak waktu dengan keluarga untuk kegiatan selanjutnya.
kemudian kami kembali kekapus untuk melakukan diskusi kelompok dan membahas kegiatan
yang sudah kami lakukan kepada keluarga dan rencana kegiatan selanjutnya yang akan kami
lakukan kepada keluarga. Kami juga membahas mengenai masalah yang kami temukan dari
masing-masing profesi dan menyusun rencana kolaborasi dari setiap profesi untuk keluarga
sesuai dengan masalah kesehatan masing-masing. Serta kami membagi peran sesuai dengan
kewenangan dari profesi masing-masing.
Pada hari Selasa, 05 Juni 2018 pukul 08.00 kami melakukan pertemuan dengan fasilitator
untuk melaporkan hasil kegiatan dilapangan maupun kegiatan dalam kelompok. Kami juga
membahas hasil pengkajian, masalah-masalah kesehatan yang kami temukan dalam keluarga dan
juga rencana yang akan kami lakukan pada keluarga. Setelah itu kami berangkat menuju rumah
warga untuk melakukan intervensi terhadap masing-masing masalah yang kami temukan.
Sesampainya kami disana, kami langsung melakukan pengkajian untuk melengkapi data yang
masih kurang, dan beberapa mahasiswa yang lain ada yang melakukan intervensi kepada
keluarga yaitu memberikan Pendidikan kesehatan oleh mahasiswa Kebidanan mengenai
pemenuhan nutrisi untuk balita yang mengalami gizi kurang khususnya pada anak Elita
Ramanda. Selain itu kami juga memberikan Pendidikan kesehatan mengenai pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut oleh mahasiswa Keperawatan gigi kepada keluarga khususnya pada
anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan masalah gigi. Setelah itu kami kembali ke
kampus untuk berdiskusi kembali dengan kelompok.

Pada hari Rabu 06 Juni 2018 pukul 10.00 kami berkumpul di Posko RW 08 untuk membahas
agenda yang akan kami lakukan pada hari itu. Dalam pembahasan kelompok, kami menjelaskan
peralatan pendukung untuk melakukan intervensi kepada fasilitator. Setelah itu, kami pergi
menuju rumah keluarga untuk melakukan intervensi yang belum terlaksana. Intervensi yang
kami lakukan adalah memberikan Pendidikan kesehatan mengenai kebutuhan gizi untuk anak
obesitas khususnya untuk anak Annisa, kemudian Pendidikan kesehatan mengenai siklus
mestruasi dan masa kesuburan wanita, perwatan payudara, penanganan untuk putting susu datar
kepada Ny. Rina yang dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Kebidanan. Intervensi yang dilakukan
oleh mahasiswa Jurusan Keperawatan adalah memberikan Pendidikan kesehatan mengenai
hipertensi, mobilitas fisik, dan mengurangi resiko jatuh kepada Ny. Rosdawati. Selanjutnya
intervensi yang diberikan oleh mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi adalah memberikan
Pendidikan kesehatan mengenai cara menyikat gigi yang baik dan benar kepada An. Elita dan
An. Annisa. Setelah kami selesai melakukan intervensi, kami kembali menuju kampus untuk
melakukan diskusi kelompok guna menyelesaikan laporan akhir mata kuliah KAP. Kami
melakukan diskusi di Aula Terpadu Poltekkes Kemenkes Jakarta 1, setelah diskusi kami lakukan,
kami langsung membuat laporan sesuai dengan pembagian tugas yang sudah diberikan. Karena
terbatasnya waktu, maka kami memutuskan untuk menyelesaikan laporan pada esok hari.
Pada hari Kamis 07 Juni 2018 pukul 08.00 WIB kami kembali menyelesaikan laporan yang
belum terselesaikan. Setelah laporan selesai kami kerjakan, fasilitator datang menemui kami dan
memeriksa hasil pekerjaan kami. Setelah selesai diperiksa oleh fasilitator, kami melakukan revisi
laporan yang akan kami presentasikan keesokan harinya yaitu hari Jum’at, 08 Juni 2018 di Aula
Terpadu Poltekkes Kemenkes Jakarta 1.

C. Pengkajian Masalah

Pada hari Senin, 04 Juni 2018 pada pukul 10.00 WIB telah dilakukan pengkajian atas
nama keluarga Magdalena di Jalan Tridarma II rt 004/ rw 008 no. 16 Kecamatan cilandak
Kelurahan pondok labu. Dengan suku bangsa jawa (solo), agama katolik, dan tipe keluarga
Extended Family. Adapun dalam satu rumah terdiri dari dua keluarga, keluarga pertama terdiri
dari ibu Magdalena (67th) sebagai kepala keluarga dengan Pendidikan terakhir SD, tidak bekerja
dan Memosa (24th) sebagai anak ketiga dengan pendidikan terakhir SMA dan tidak bekerja.
Sedangkan keluarga kedua terdiri dari Maskurkiki (31th) sebagai kepala keluarga dan menantu
ibu Magdalena, Pendidikan terakhir SMA dan bekerja sebagai Wiraswasta (usaha warung kopi),
Leliana (33th) sebagai istri dan anak kedua dari ibu Magdalena dengan Pendidikan terakhir SMA
dan bekerja sebagai Pegawai Swasta, Tania (15 bulan) sebagai anak dan cucu dari ibu
Magdalena.

Saat dilakukan pengkajian, masalah kesehatan yang ditemukan pada ibu Magdalena yaitu
klien mengeluh susah BAB sudah 3 hari (konstipasi), pandangan kabur, nyeri lengan kanan dan
kiri, klien juga mengatakan memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus sejak dari tahun 2010.
Sedangkan, pada anggota keluarga yang lain tidak memiliki keluhan dan setelah dilakukan
pengkajian pada anggota keluarga tidak ditemukan masalah.

Keluarga tinggal dalam rumah milik pribadi dengan luas 60 m2 dengan jumlah ruangan
terdiri dari 3 kamar, 1 kamar mandi dan 1 ruang tamu. Saat dilakukan penelurusan, didapatkan
rumah tidak memiliki ventilasi dan kurang pencahayaan karena rumah tersebut terletak di dalam
gang dan sinar matahari tidak dapat masuk ke rumah. Sumber air berasal dari PAM dan keluarga
mengatakan bila hujan, kondisi air di rumah menjadi keruh dan berbau. Pengolaan sampah telah
diatur dan diambil oleh petugas sampah setiap 2 minggu sekali dengan biaya perbulan yaitu RP.
25.000. Keluarga mengatakan terdapat jamban yaitu kloset. Setelah diselidiki, pada lantai 2
terdapat jentik-jentik nyamuk pada bak yang berisi air. Disekitar rumah terdapat selokan dengan
ukuran kecil sehingga berisiko terjadinya banjir.

Keluarga berinteraksi baik dengan lingkungan sekitar, rumah antar warga saling berdekatan
dan rata-rata pekerjaan warga di lingkungan sekitar yaitu wiraswasta dan pegawai swasta. Di
dalam keluarga tersebut, keluarga mengatakan yang bekerja yaitu Ibu Leliana sebagai pegawai
swasta yang bekerja mulai dari pukul 07.00-19.00 WIB, sedangkan suaminya bekerja sebagai
wiraswasta (usaha warkop) di dekat rumah dan biasa bekerja mulai dari sore hingga pagi hari di
bulan Ramadhan, pada hari biasa waktu bekerja mulai dari siang hari sampai malam hari.
Keluarga mengatakan biasa menggunakan fasilitas kesehatan yaitu puskesmas Cilandak dan
BPM terdekat, sedangkan fasilitas sosial yang biasa digunakan yaitu Gereja. Alat komunikasi
yang digunakan dalam keluarga berupa telepon rumah dan handphone dan alat transportasi yang
biasa digunakan yaitu berupa kendaraan bermotor.

Hasil pengkajian terkait struktur keluarga yaitu pola komunikasi dalam keluarga baik dan
saling terbuka antar anggota keluarga, masing-masing anggota keluarga saling berinteraksi
dengan baik, struktur kekuatan dalam keluarga yaitu keluarga saling menghargai satu sama lain
dan pengambilan keputusan dalam keluarga yaitu dengan musyawarah, keluarga juga
menjalankan perannya masing-masing dengan baik, nilai-nilai di dalam keluarga tersebut yaitu
rajin beribadah setiap minggu baik di gereja maupun di rumah-rumah anggota gereja.

Hasil pemeriksaan fisik pada Ibu Magdalena yaitu sebagai berikut: klien mengatakan
memiliki riwayat penyakit asam urat dan masalah kesehatan sekarang yaitu klien mengatakan
pernah menderita Diabetes Melitus sejak tahun 2008 hingga saat ini dengan hasil GDS pada
tanggal 5 Juni 2018 yaitu 358 dan klien juga mengeluh susah BAB sudah 3 hari. Berat badan
klien 45 kg dan Tinggi Badan 155 cm dengan IMT 18, 73 (normal), hasil pemeriksaan tanda-
tanda vital yaitu Tekanan Darah 130/80 mmHg, Nadi 88x/menit, frekuensi pernafasan 20x/menit
dan suhu 36,3℃. Klien mengatakan sering merasa sakit pada bagian lengan kanan dan kiri
menjalar ke bagian punggung dan klien mengeluh sering kesemutan pada ekstremitas bawah.
Kondisi mulut klien yaitu lidah tampak kotor, gigi tampak kotor dan terdapat plak serta sisa
makanan, terdapat karang gigi dan susunan gigi depan renggang.
Hasil pemeriksaan fisik pada Ibu Memosa yaitu sebagai berikut: Klien mengatakan tidak ada
keluhan fisik dan tidak pernah dirawat sebelumnya. Berat badan klien 50 kg dan Tinggi badan
165 cm dengan IMT 18,36 (Normal), hasil pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu Tekanan Darah
120/80 mmHg, Nadi 90x/menit, frekuensi pernafasan 20x/menit dan suhu 36,2℃. Dari hasil
pemeriksaan mulut yaitu terdapat gigi yang berlubang, gusi mudah berdarah, gigi tampak kotor
dan terdapat plak serta sisa makanan.

Hasil pemeriksaan fisik pada Anak Tania yaitu sebagai berikut: Berat badan 11 kg dan
Tinggi Badan 74 cm dengan IMT 20,08 (Normal), hasil pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu nadi
110x/menit, frekuensi pernafasan 30x/menit dan suhu 36℃. Dari hasil pemeriksaan fisik tidak
ditemukan masalah kesehatan pada anak.

A. Daftar Masalah Kesehatan/Diagnosis


1. Diagnosis Keperawatan
Masalah Keperawatan yang ditemukan pada Ibu Magdalena yaitu Konstipasi
berhubungan dengan ketidakcukupan asupan serat ditandai dengan klien mengeluh susah
BAB sudah 3 hari, feses sulit dikeluarkan (keras), masalah Keperawatan yang kedua yaitu
gangguan rasa nyaman yang berhubungan dengan gejala penyakit ditandai dengan klien
mengeluh tidak nyaman karena sering merasa sakit pada lengan kanan dan kiri hingga
menjalar ke punggung, masalah Keperawatan yang ketiga yaitu defisit pengetahuan tentang
diabetes melitus berhubungan dengan kurang terpapar informasi ditandai dengan klien
mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya. Sedangkan pada anggota keluarga
lainnya tidak ditemukan masalah Keperawatan.
2. Diagnosis Kebidanan
Masalah Kebidanan yang ditemukan adalah wanita usia subur dengan kurangnya
pengetahuan mengenai perawatan kebersihan genetalia dan payudara, serta cara pencegahan
kanker serviks dan kanker payudara.
3. Diagnosis Keperawatan Gigi
Masalah kesehatan gigi dan mulut yang ditemukan pada ibu Magdalena yaitu terdapat
karang gigi dalam rongga mulutnya serta terdapat sisa akar pada rongga mulutnya
sedangkan pada anggota keluarga lainnya tidak ditemukan masalah kesehatan gigi dan
mulut.
B. Perencanaan
Rencana kolaborasi di dalam tim yang dilakukan untuk keluarga yaitu sebagai berikut: pada
Ibu Magdalena, kami memberikan Pendidikan kesehatan tentang manfaat diet tinggi serat untuk
mengatasi konstipasi dan memberikan Pendidikan kesehatan tentang penyakit Diabetes Melitus,
kemudian melakukan backrub untuk memberikan rasa nyaman pada klien yang dilakukan oleh
Mahasiswa Keperawatan, kemudian memberikan Pendidikan kesehatan tentang pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut serta mendemonstrasikan cara menyikat gigi yang dilakukan oleh
Mahasiswa Keperawatan Gigi. Sedangkan pada Nona Mosa, kami memberikan Pendidikan
kesehatan tentang perawatan payudara dan genetalia, serta cara pencegahan kanker serviks dan
kanker payudara dengan mendemonstrasikan cara melakukan SADARI (Periksa Payudara
Sendiri) yang dilakukan oleh Mahasiswa Kebidanan.

C. Implementasi
Pada hari Selasa, tanggal 05 Juni 2018 jam 10.45 WIB telah dilakukan pemeriksaan gula
darah sewaktu oleh mahasiswa Keperawatan pada ibu Magdalena, respon klien yaitu klien
mengatakan senang setelah di cek gula dan hasil GDS 388 mg/dL. Pada pukul 10.50 WIB telah
dilakukan penyuluhan kesehatan tentang cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dan
melakukan cara menyikat gigi oleh Mahasiswa Keperawatan Gigi kepada ibu Magdalena dan
nona Memosa, respon keluarga yaitu keluarga mengatakan mengerti dengan materi yang
diberikan dan keluarga dapat menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan serta
mendemonstrasikan kembali cara menyikat gigi yang benar. Pada pukul 11.15 WIB telah
dilakukan penyuluhan kesehatan kepada ibu Magdalena mengenai konstipasi dan cara
penanganannya, respon klien yaitu klien mengatakan mengerti dengan materi yang dijelaskan,
hasil yaitu klien mendengarkan dengan baik dan mampu menjelaskan kembali mengenai
konstipasi dan cara penangannnya. Pada pukul 11.30 WIB telah dilakukan pemeriksaan tanda-
tanda vital pada ibu Magdalena dengan hasil TTV : tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi
76x/menit, frekuensi pernapasan 18x /menit, dan suhu 36,5℃ serta telah di lakukan pemeriksaan
tanda tanda vital pada nona Memosa dengan hasil TTV: tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 80
x/menit, frekuensi pernafasan 20x/menit dan suhu 36,8℃. Pada pukul 11.30 WIB dilakukan
penyuluhan kesehatan tentang perawatan payudara dan genetalia serta cara melakukan SADARI
oleh mahasiswa Kebidanan pada Nona Memosa, dengan respon klien yaitu klien mengatakan
mengerti dengan materi yang disampaikan dan hasil yaitu klien mendengarkan dengan baik dan
mampu menjelaskan kembali materi yang disampaikan. Pada pukul 11.45 WIB dilakukan
intervensi teknik relaksasi back rub oleh mahasiswa Keperawatan pada Ibu Magdalena, dengan
respon klien yaitu klien merasakan lebih nyaman setelah dilakukan relaksasi dan nyeri yang
dirasakan klien sedikit berkurang.
Pada hari Rabu, 6 Juni 2018 pada pukul 10.45 WIB telah dilakukan pemeriksaan GDS oleh
mahasiswa Keperawatan pada ibu Magdalena dengan hasil 351 mg/dL. Pada pukul 10.50 WIB
telah dilakukan pemeriksaan tanda tanda vital oleh mahasiswa Keperawatan pada ibu Magdalena
dengan hasil TTV: tekanan darah 130/80 mmHg, Nadi 90x/menit, frekuensi pernapasan
20x/menit, dan suhu 36,5℃. Pada pukul 11.00 WIB telah dilakukan penyuluhan kesehatan oleh
mahasiswa Keperawatan tentang penyakit Diabetes Melitus kepada ibu Magdalena dengan
respon klien yaitu klien mengatakan mengerti dengan materi yang disampaikan dan hasil yaitu
klien mampu menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan. Pada pukul 11.30 WIB
mahasiswa Keperawatan menganjurkan klien untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait
penyakitnya di fasilitas kesehatan terdekat dengan respon klien yaitu klien menerima anjuran
yang diberikan dan mengatakan akan melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat.

D. Evaluasi
Pada intervensi yang dilakukan pada Diagnosa 1 yaitu Pendidikan kesehatan tentang konstipasi
dengan hasil S : klien mengatakan mengerti dengan materi yang dijelaskan O : tekanan darah
120/80 mmHg, Nadi 76x/menit, frekuensi pernapasan 18x /menit, dan suhu 36,5℃
Klien mampu menjelaskan kembali mengenai konstipasi dan cara penangannnya. A : masalah
konstipasi sebagian teratasi P : intervensi dilanjutkan : -evaluasi apakah klien sudan BAB atau
belum jika belum kaji penyebabnya. Pada intervensi yang dilakukan pada diagnose 2 yaitu teknik
relaksasi back rub dengan hasil, S : klien merasakan lebih nyaman setelah dilakukan relaksasi
dan nyeri yang dirasakan klien sedikit berkurang. O : klien tampak tertidur saat dilakukan teknik
relaksasi back rub A : Masalah gangguan rasa nyaman teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan
: - anjurkan keluarga untuk melakukan teknik relaksasi back rub kepada klien. Pada intervensi
yang dilakukan pada diagnose 3 yaitu memonitor gula darah sewaktu dengan hasil , S : Klien
mengatakan klien mengatakan senang setelah di cek gula, O : gula darah sewaktu klien 388
mg/dl, A : Masalah deficit pengetahuan tentang diabetes mellitus belum teratasi, P : intervensi
dilanjutkan : -monitor kadar gula darah sewaktu, edukasi klien dan keluarga tentang diabetes
mellitus.
Pada tanggal 06 Juni 2018, intervensi yang dilakukan pada diagnose 1 yaitu mengevaluasi
pengetaguan tentang konstipasi dan mengevaluasi apakah sudah bab atau belum dengan hasil, S :
Klien mengatakan sudah BAB tadi pagi 1 kali dengan konsistensi padat warna coklat, O : perut
klien tampak tidak keras, A : masalah konstipasi teratasi, P : intervensi dilanjurkan : - anjurkan
makan tinggi serat dan banyak minum air putih. Pada intervensi diagnose ke 3 yaitu memonitor
gula darah sewaktu dengan hasil , S : Klien mengatakan klien mengatakan senang setelah di cek
gula, O : gula darah sewaktu klien 351 mg/dl, A : Masalah deficit pengetahuan tentang diabetes
mellitus belum teratasi, P : intervensi dilanjutkan : -monitor kadar gula darah sewaktu. Pada
diagnose 3 yaitu melakukan pendidikan kesehatan tentang diabetes mellitus dengan hasil, S :
yaitu klien mengatakan mengerti dengan materi yang disampaikan, O : klien dapat menjelaskan
kembali materi yang sudah di paparkan, A : masalah deficit pengetahuan tentang diabetes
mellitus teratasi, P : intervensi dilanjutkan : - memonitor gula darah sewaktu.

Pada tanggal 05 Juni 2018, telah dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tanda tanda vital
oleh mahasiswa Kebidanan dengan hasil, S : klien mengatakan tidak mengetahui tentang cara
merawat kesehatan payudara dan kesehatan kemaluan serta klien juga mengatakan tidak
mengetahui cara pemeriksaan pada payudara sendiri. O : hasil TTV : Tekanan Darah 120/80
mmHg, Nadi 90 x/menit, Frekuensi Nafas 20 x/menit, suhu 36,4 0C. Payudara tampak simetris,
tidak terdapat kemerahan pada kulit payudara dan sekitar payudara, pada payudara tidak terdapat
seperti kulit jeruk, dan tidak ditemukan benjolan. A : Wanita usia subur dengan defisit
pengetahuan tentang kesehatan payudara dan kesehatan genetalia. P : menjelaskan bawah hari
selanjutnya akan dilakukan pendididan kesehatan tentang perawatan payudara dan genetalia,
evaluasi : klien bersedia.
Pada tanggal 06 Juni 2018 intervensi dilanjutkan dengan hasil, S : klien mengatakan ingin
mengetahui lebih lanjut tentang cara perawatan kesehatan payudara dan kelamin. O : Tekanan
Darah 120/80 mmHg, Nadi 76 x/menit, Frekuensi Nafas 20 x/menit, Suhu 36,5 0C. Payudara
tampak simetris, tidak terdapat kemerahan pada kulit payudara dan sekitar payudara, pada
payudara tidak terdapat seperti kulit jeruk, dan tidak ditemukan benjolan. A : Wanita usia subur
dengan defisit pengetahuan tentang kesehatan payudara dan kesehatan genetalia. P :
Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa payudara dalam keadaan normal, evaluasi : klien mengerti
dan merasa senang. Melakukan penyuluhan kesehatan tentang cara perawatan kesehatan
payudara, evaluasi : klien mengerti dengan materi yang disampaikan dan dapat mengulangi
kembali. Melakukan penyuluhan kesehatan tentang cara merawat kesehatan genetalia, evaluasi :
klien mengerti dengan materi yang disampaikan dan dapat mengulangi kembali. Melakukan
pendidikan kesehatan tentang cara deteksi dini kanker payudara dan rahim, evaluasi : klien
mengerti dengan materi yang disampaikan dan dapat mengulangi kembali. Mendemonstrasikan
cara melakukan pemeriksaan pada payudara sendiri (SADARI), evaluasi : klien dapat
melakukannya sendiri.

Pada tanggal 04 Juni 2018, telah dilakukan pemeriksaan gigi dan mulut oleh mahasiswa
Keperawatan Gigi dengan hasil, S : klien mengatakan gigi belakang bagian atas terdapat lubang,
tapi tidak mengganggu dan tidak terasa sakit. O : terdapat sisa akar pada gigi 16, terdapat
kalkulus dan debris. A : Sisa akar, kalkulus dan kurang nya pengetahuan mengenai cara
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dan cara menyikat gigi yang salah. P : melakukan
penyuluhan tentang cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, evaluasi: klien mengerti dengan
materi yang disampaikan. Mendemonstrasikan cara menyikat gigi yang benar, evaluasi: klien
dapat melakukannya sendiri. Evaluasi dilakukan pada tanggal 5 Juni 2018.

Anda mungkin juga menyukai