BUMI
Disusun oleh:
XI IIS-2
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat serta
nikmat jasmani dan rohani yang telah diberikan-Nya kepada saya sehingga makalah ini bisa
selesai tepat waktu. Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak
lepas dari bantuan, arahan, dan pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada:
Segala upaya telah saya lakukan demi kesempurnaan makalah ini, tetapi saya
menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, untuk itu
saya mohon adanya kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan makalah
ini.
ii
Daftar Isi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gempa bumi adalah guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Biasanya gempa
bumi terjadi akibat pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh
lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai
keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada
saat itulah gempa bumi terjadi. Guncangan yang diakibatkan oleh gempa bumi yang terjadi
biasanya menimbulkan kerusakan baik pada struktur tanah dan apa yang ada diatasnya seperti
rumah, jalan raya, dan lain sebagainya. Kerusakan akibat gempa bumi semakin parah apabila
diikuti oleh tsunami yang terjadi akibat gempa bumi yang terjadi di bawah laut yang
membuat gelombang besar yang datang menerpa daratan.
Contoh dari gempa bumi yang disertai oleh datangnya tsunami terjadi di Aceh pada
tahun 2004 dan di Jepang pada tahun 2011 yang mengakibatkan kerusakan yang sangat parah
dan memakan banyak korban jiwa. Gempa bumi yang sering terjadi membuat ilmuwan ingin
mengetahui bagaimana hal ini bisa terjadi, apa hal yang menyebabkan bumi bisa bergerak
dan kenapa bisa bergerak, dan apa yang harus dilakukan ketika gempa bumi ini terjadi.
Banyak peneliti yang sudah melakukan penelitian mengenai gempa bumi dan 2 penyebab-
penyebab terjadinya, penggambaran tentang proses terjadinya gempa bumi juga sudah dapat
diilustarsikan dengan gambar dan video animasi.
Dalam proses pembelajaran mengenai gempa bumi dengan bantuan gambar maupun
video cukup membantu dalam memahami tentang bagaimana terjadinya gempa bumi tetapi
hal ini masih belum mempresentasikan secara penuh karena tidak memungkinkan
menghadirkan objek tersebut secara nyata. Seiring perkembangan zaman terdapat suatu
teknogi yang menggabungkan antara benda maya dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam
lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu
nyata yang disebut Augmented Reality (AR).
B. Rumusan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Gempa bumi (earthquake) adalah peristiwa bergetar atau bergoncangnya bumi karena
pergerakan atau pergeseran lapisan batuan pada kulit bumi secara tiba‐tiba akibat pergerakan
lempeng‐lempeng tektonik. Gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas pergerakan lempeng
tektonik disebut gempa bumi tektonik. Namun selain itu, gempa bumi bisa saja terjadi akibat
aktifitas gunung berapi yang disebut sebagai gempa bumi vulkanik.
Pergerakan tiba‐tiba dari lapisan batuan di dalam bumi menghasilkan energi yang
dipancarkan ke segala arah berupa gelombang gempa bumi atau gelombang seismik. Ketika
gelombang ini mencapai permukaan bumi, getarannya dapat merusak segala sesuatu di
permukaan bumi seperti bangunan dan infrastruktur lainnya sehingga dapat menimbulkan
korban jiwa dan harta benda. Berbeda dengan letusan gunung api dan bencana alam lain yang
didahului dengan tanda‐tanda atau gejala‐gejala yang muncul sebelum kejadian, gempa bumi
selalu datang secara mendadak dan mengejutkan sehingga menimbulkan kepanikan umum
yang luar biasa karena sama sekali tidak terduga sehingga tidak ada seorang pun yang sempat
mempersiapkan diri.
Akibat yang ditimbulkan gempa bumi luar biasa dahsyat karena mencakup wilayah
yang sangat luas, menembus batas teritorial negara, bahkan antar‐benua. Sifat getaran
gempabumi yang sangat kuat dan merambat ke segala arah, mampu menghancurkan
bangunan‐bangunan sipil yang terkuat sekalipun, sehingga tak ayal lagi sangat banyak
memakan korban nyawa manusia..
6
B. Jalur Gempa Bumi
Jalur gempa bumi dapat terjadi kapan dan di mana saja. Meskipun demikian,
konsentrasi gempabumi cenderung terjadi di tempat‐tempat tertentu saja. Lapisan kulit bumi
terluar atau litosfer terdiri atas lempeng‐lempeng tektonik yang kaku dan terapung di atas
batuan yang relatif tidak kaku serta bergerak satu sama lain. Daerah pertemuan dua lempeng
disebut sebagai plate margin atau batas lempeng, yang bisa berupa zona subduksi, pemekaran
dasar samudra, atau pengangkatan, pelipatan, dll. di zona tumbukan.
Gempa bumi tidak dapat terjadi di sembarang tempat, tetapi umumnya gempa bumi
terjadi di sekitar batas lempeng, yang membentuk jalur gempabumi dunia, dan sekitar sesar.
Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling menjauhi, saling
mendekati, atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat
dirasakan oleh manusia namun terukur sebesar 0‐15 cm per tahun.
Kadang‐kadang gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci sehingga terjadi
pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat tidak mampu lagi
menahan stress tersebut sehingga patah secara mendadak dan melepaskan energi dalam
bentuk getaran yang kita kenal sebagai gempa bumi.
Ada tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng
lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati
(collision) dan saling geser (transform). Di bawah lapisan kulit bumi terdapat lapisan mantel
(selubung), yang suhunya jauh lebih panas. Lapisan ini sedemikian panasnya sehingga
senantiasa dalam keadaan tidak kaku, dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian
panas yang kita kenal sebagai aliran konveksi. Aktivitas magma dalam mantel bisa juga
mendesak sampai ke permukaan hingga membentuk rangkaian gunung berapi, yang dikenal
dengan lingkaran api (ring of fire).
7
C. Penyebab Gempa Bumi
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan
yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar
dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh
pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.
Pergeseran lempeng bumi dapat mengakibatkan gempa bumi karena dalam peristiwa tersebut
disertai dengan pelepasan sejumlah energi yang besar. Selain pergeseran lempeng bumi,
gerak lempeng bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga dapat mengakibatkan gempa
bumi. Hal tersebut dikarenakan saat dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan
terbentuk lempeng baru di antara keduanya. Lempeng baru yang terbentuk memiliki berat
jenis yang jauh lebih kecil dari berat jenis lempeng yang lama. Lempeng yang baru terbentuk
tersebut akan mendapatkan tekanan yang besar dari dua lempeng lama sehingga akan
bergerak ke bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang juga sangat besar.
Terakhir adalah gerak lempeng yang saling mendekat juga dapat mengakibatkan gempa
bumi. Pergerakan dua lempeng yang saling mendekat juga berdampak pada terbentuknya
gunung. Seperti yang terjadi pada gunung Everest yang terus tumbuh tinggi akibat gerak
lempeng di bawahnya yang semakin mendekat dan saling bertumpuk.
8
D. Jenis-Jenis Gempa Bumi
1) Berdasarkan Penyebab
a) Gempa bumi tektonik
Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran
lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari
yang sangat kecil hingga yang sangat besar.
b) Gempa bumi tumbukan
Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh
ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi
c) Gempa bumi runtuhan
Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah
pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
d) Gempa bumi buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari
manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke
permukaan bumi.
e) Gempa bumi vulkanik
Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi
sebelum gunung api meletus.
2) Berdasarkan Kedalaman
a) Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang
dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan
kerusakan yang besar.
b) Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada
antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi
menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya
lebih terasa.
c) Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih
dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi
dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
9
3) Berdasarkan gelombang atau getaran gempa
a) Gelombang Primer
Gelombang primer (gelombang lungituudinal) adalah gelombang atau getaran
yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7–14 km/detik.
Getaran ini berasal dari hiposentrum.
b) Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran
yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah
berkurang,yakni 4–7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat
melalui lapisan cair.
10
Tanggal Kekuatan Episentrum Area Tewas
84 orang
tewas
7 Oktober 1995 7.0 Kerinci dan 1868
orang
terluka
131.028
tewas
dan
Aceh dan
26 Desember 2004 9.3 Samudra Hindia sekitar
sebagian Sumatera Utara
37.000
orang
hilang
9.334°S
17 Juli 2006 7.7 107.263°E Ciamis dan Cilacap >400
Samudra Hindia
11
Tanggal Kekuatan Episentrum Area Tewas
96.321°E
Solok, Kota
6.4 Mw, 0.490°S
6 Maret 2007 Solok, Tanah Datar, >60
6.3 Mw 100.529°E dan Kota Bukittinggi
12
Tanggal Kekuatan Episentrum Area Tewas
13
c) Merunduklah di lantai.
Jangan tiarap. Sebagai gantinya, merangkaklah. Posisi ini memberi Anda
kesempatan untuk bergerak jika perlu dan memberi sedikit perlindungan dari
benda-benda yang berjatuhan.
d) Carilah tempat aman
Tempat terbaik untuk Anda saat terjadi gempa bumi adalah di bawah meja
e) Lindungi kepala dan wajah Anda
Misalnya, bantal atau bantal sofa dapat memberikan perlindungan. Namun,
jangan sia-siakan waktu untuk mencari sesuatu jika gempa semakin besar.
Selain itu, jangan tinggalkan tempat perlindungan Anda untuk mencari
pelindung wajah.
f) Cobalah tetap tenang.
Ingatlah bahwa semakin Anda tenang, semakin masuk akal keputusan yang
akan Anda buat.
2) Jika berada di luar ruangan
a) Tetap berada di luar ruangan sampai guncangan berhenti.
b) Jauhi bangunan, penerangan jalan, dan kabel listrik.
c) Jika berada dalam kendaraan, berhenti sesegera mungkin dan tetaplah di
dalam.
d) Jika terperangkap di bawah puing, tetap tenang dan ambil langkah preventif.
e) Jika Anda berada dekat dengan badan air yang besar, bersiaplah menghadapi
kemungkinan tsunami.
3) Setelah gempa terjadi
a) Kenakan pelindung kaki untuk melindungi kaki dari puing.
b) Segera evakuasi anak-anak, wanita dan manula ke tempat aman.
c) Periksa benda yang berisiko menimbulkan api.
d) Hindari jaringan listrik yang rubuh atau kabel terbuka.
e) Periksa jalur pipa gas. Jika ada kebocoran, segera tangani atau laporkan ke
pihak lain yang bisa mengatasinya.
f) Ikuti perkembangan situasi dengan memantau berita, atau informasi dari pihak
berwenang
g) Bersiap akan terjadinya gempa susulan
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Indonesia berada di lingkar ring of fire membuatnya rawan terkena gempa bumi.
Terlebih Indonesia adalah negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan yang luas. Hal ini
akan memperparah dampak gempa bumi karena bisa menyebabkan terjadinya tsunami. Jika
hal itu terjadi maka korban makin banyak.
15
Daftar Pustaka
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171216112849-255-262821/yang-harus-
dilakukan-saat-dan-setelah-gempa-terjadi
https://id.wikihow.com/MenghadapiGempaBumi#Bertahan_Hidup_Menghadapi_Gempa_Bu
mi_di_Luar_Ruangan_sub
https://id.wikihow.com/Menghadapi-Gempa-Bumi-Saat-Berada-Di-Dalam-Ruangan
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_gempa_bumi_di_Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi
16