Breakwater Gabungan
Breakwater Gabungan
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Teknik Sungai dan Pantai
yang berjudul "Bangunan Pemecah Ombak Bentuk Gabungan”
Adapun makalah Teknik Sungai dan Pantai tentang "Bangunan Pemecah Ombak Bentuk
Gabungan”ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari
banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu,
kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Teknik Sungai dan Pantai
tentang "Bangunan Pemecah Ombak Bentuk Gabungan”ini dapat diambil manfaatnya
sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca. Selain itu, kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Penyusun
i
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah yang sering timbul pada daerah pesisir pantai adalah abrasi, erosi,
dan sedimentasi. Untuk melindungi kawasan pesisir dari erosi dan abrasi serta
terjan-gan langsung dari gelombang laut dibutuhkan sebuah bangunan penahan
gelom-bang yaitu breakwater. Breakwater berfungsi untuk mengurangi abrasi atau
erosi pantai dan mengurangi besar gelombang yang langsung menerjang wilayah
pesisir pantai yang dapat mengakibatkan perubahan garis pantai secara besar-
besaran di waktu yang lama. Faktanya sekarang breakwater juga memegang peran
kunci penting untuk pengoperasian pada pelabuhan (Shigeo Takahashi, 1996).
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui definisi dari breakwater.
2. Mengetahui fungsi dari brakewater
3. Mengetahui definisi dari brakewater gabungan
BAB II
DASAR TEORI
Syarat yang harus diperhatikan pada tipe pemecah gelombang sisi miring
adalah:
1. Tinggi pemecah gelombang dia atas muka air pasang tertinggi tidak boleh
kurang dari 1,333-1,50 kali tinggi gelombang datang.
Pemecah gelombang tipe ini dibuat apabila kedalaman air sangat besar dan
tanah dasar tidak mampu menahan beban dari pemecah gelombang sisi tegak.
Ada tiga macam pertimbangan tinggi sisi tegak dengan tumpukan batunya :
2. Tumpukan batu setinggi air terendah sedang bangunan sisi tegak harus
menahan air tertinggi
Untuk
mendapatkan type pemecah/peredam energi gelombang yang efektif perlu
dilakukan pengkajian yang mendalam terhadap :
2. Kondisi tanah
Memperlihatkan kondisi tanah dan fungsi dari pada Breakwater itu sendiri,
maka type pemecah/peredam energi gelombang ada bermacam-macam dan salah
satunya adalah type box-beton (kubus beton), tipe ini memiliki beberapa
keuntungan seperti :
1. Dari segi teknis sangat efektif sebagai peredam energi gelombang Kubus
Beton memiliki perbedaan berat jenis sekitar 2,4 kali dari berat jenis air atau
sekitar 2,4 ton untuk 1 m3 beton
2. Dari segi pelaksanaan data dibuat di tempat dan mudah dalam penataan.
Bentuk kubus memudahkan kita untuk menata bentuk breakwater sesuai
keinginan kita. Kadang breakwater murni kita gunakan sebagai pemecah
gelombang namun kita dapat juga menyusunnya hanya untuk mengurangi
energi gelombangnya saja dengan bentuk susunan berpori.
3. Untuk kondisi tertentu dari segi biaya jauh lebih murah. Untuk daerah-
daerah yang tidak memiliki tambang kelas C yang menyangkut batu gunung
mulai berat 5 kg – 700 kg keputusan untuk menggunakan kubus beton dapat
membantu dan mengurangi biaya pengadaan dan mobilisasinya.
1.7 Keuntungan dan Kerugian Tiga Tipe Pemecah Gelombang
Dari ketiga tipe pemecah gelombang menurut model penampang melintangnya
terdapat keuntungan dan kerugian,dapat dilihat di tabel 5.1 (Bambang Triadmodjo
hal 164)
1.8 Dasar Perencanaan
Fungsinya adalah untuk memecah gelombang yang mempunyai arus yang
sangat kuat menuju ke Pelabuhan dimana kapal sedang berlabuh akan berbahaya
bila dihantam oleh ombak oleh gelombang itu. Untuk itu baik dalam perencanaan
maupun pelaksanaannya diperlukan penelitian, perhitungan dan pengawasan yang
baik.
Dasar-dasar perencanaan :
Dalam perencanaan pemecah gelombang perlu diperhatikan dan diteliti hal-hal
sebagai berikut :
a. Lay out pemecah gelombang.
b. Pengaruh terhadap lingkungan.
c. Pengaruh topografi.
d. Kondisi perencanaan.
e. Pemilihan konstruksi pemecah gelombang.
f. Metode perencanaan.
g. Metode pelaksanaan pembangunan.
h. Biaya pembangunan.
PENENTUAN LOKASI
Penentuan dasar/
Kondisi perencanaan
Rencana potongan
melintang
Pemecah gelombang
Perencanaan detail
d. Run up gelombang
BAB III
BREAKWATER SISI GABUNGAN
Tumpukan batu setinggi air terendah sedang bangunan sisi tegak harus
menahan air tertinggi.
Pemecah gelombang sisi miring terdiri dari beberapa lapis berikut ini :
1. Lapisan pelindung utama (main armor layer) sepertinamanya,
merupakan pertahanan utama dari pemecah gelombang terhadap
serangan gelombang pada lapisan inilah biasanya batu-batuan ukuran
besar dengan berat antara 1-3 ton atau bisa juga menggunakan batu
buatan dari beton dengan bentuk khusus dan ukuran yang sangat besar
seperti tetrapod, quadripod, dolos, tribar, xbloc accropode dan lain-lain
2. Lapis pelindung sekunder (secondary cover layer), lapis paling luar
yang berada pada elevasi di bawah lapis pelindung utama. Berat unit
lapis lindung lebih kecil dari pada lapis pelindung utama.
(Tahap Awal)
yang cukup besar yaitu berkisar 20.000 m3. Untuk mendapatkan quarry
o Drilling machine,
o Giat breaker
o Escavator
o Wheel loader
o Dump truck
b. Bahan-bahan:
o Dinamit
o Detonator
c. Langkah-langkah pelaksanaan
2. Pengangkutan
3. Penurunan muatan
b. Bahan
o Lembaran geotextile
o Tali nilon
c. Cara pelaksanaan
1. Lembaran geotextile berukuran 6 x 50 m dipersiapkan di atas
ponton yang sudah pada posisi pemasangan. Pada keempat sudutnya
telah dipasang tali untuk penarikan.
2. Dua kapal/perahu menarik masing-masing sudut pada satu ujung
lembaran.
3. Setelah terkembang, selanjutnya diturunkan dan di atasnya diisi
batu pengisi sehingga lembaran matras rapat ke dasar.
4. Demikian seterusnya dilakukan setiap lebar 6 m. Overlap antar
lembarandiambil berkisar 50 cm.
a. Bahan
o Batu belah berukuran 500 Kg- 1 Ton
b. Alat yang digunakan
o Ponton
o Excavator
c. Cara Pelaksanaan
1. Penghamparan batu pengisi dilakukan lapis perlapis
2. Batu yang berada di ponton, diangkat dan ditempatkan oleh backhoe ke posisi
yang tepat sesuai gambar, di atas batu pengisi yang sudah terpasang.
3. Urutan-urutan dan cara penempatan batu transisi diillustrasikan dalam Gambar
3.10
6 Pemasangan Tetrapod
Tetrapod dengan berat 1.8 ton adalah lapis lindung atau lapisan paling luar yang
berhadapan langsung dengan hantaman gelombang. Tetrapod terletak di atas lapisan
batu filter. Penempatan tetrapod meliputi penyediaan tetrapod di lokasi dan sebaiknya
tidak dibongkar dari truck/trailer, pengangkatan dan penempatan dengan crane 15 ton
atau 50 ton, penyetelan dan perapihan permukaan pada posisi dan ukuran sebagaimana
ditunjukkan dalam gambar.
a. Bahan
o Tetrapod
b. Alat yang digunakan
o Ponton
o Crane 50 atau 15 ton
c. Cara Pelaksanaan
1. Pemasangan tetrapod dilakukan secara bertahap mengikuti tahapan lapisan
batu sebelumnya
2. Tetrapod diangkat dengan crane dari atas ponton dipasang pada posisi
3. yang ditunjukkan Pelaksana Ahli dengan posisi yang stabil.
4. Urutan-urutan dan cara penempatan kubus diillustrasikan dalam Gambar 3.12.
c. Cara Pelaksanaan
1. Kaison yang telah dibuat dari pabrik diangkut dengan ponton dan ditarik dengan
tugboat menuju lokasi pemecah gelombang sisi miring yang dibangun
sebelumnya
2. Sesampainya di lokasi pemasangan ,kaison ditenggelam tepat diatas pemecah
gelombang sisi miring yang dibuat sebelumnya sesuai dengan perencanaan
dengan mengandalkan berat sendiri,pasang semua kaison sejajar sesuai dengan
rencana
3. Setelah semua kaison terpasang rapi,pasang blok beton pelindung kaki dan blok
beton tak beraturan untuk memperkuat dan melindungi kaki kaison
4. Setelah itu isi kaison dengan menggunakan material pasir dengan menggunakan
sand pump
5. Setelah semua ruas kaison terisi pasir,tutup bagian atas masing-masing ruas
kaison dengan plat beton sesuai ukuran ruas kaison
6. Lalu bagian atasnya dibuat lantai dan dinding beton
BAB VI
KESIMPULAN
Breakwater sangat berpengaruh guna menghambat proses sedimentasi serta abrasi oleh
ombak dari lautan oleh karena itu pembuatan breakwater di daerah pinggiran laut telah
dilaksanakan karena dampaknya sangat positif sekali jika dibuat serta ditangani oleh para
ahlinya.
Salah satu fungsi dari breakwater yaitu jika berkurangnya energi gelombang di daerah
terlindung akan mengurangi pengiriman sedimen di daerah tersebut. Maka pengiriman sedimen
sepanjang pantai yang berasal dari daerah di sekitarnya akan diendapkan dibelakang bangunan.
Pantai di belakang struktur akan stabil dengan terbentuknya endapan sediment tersebut
Dalam pembuatan breakwater di pantai dilakukan guna mengurangi dampak dari abrasi yang
terjadi, disamping itu pula pembangunan breakwater ini dapat dijadikan tempat sebagai tempat
wisata dan tempat area memancing, tempat ini wisata ini dikelola oleh warga setempat.
Kondisi abrasi ini perlu ditangani bersama antara instansi-instansi terkait guna mencegah
akibat yang berkelanjutan dan jika mungkin “mengembalikan” (merehabilitasi/merestorasi)
fungsi pantai sebagai kawasan umum, wisata, dan prasarana social-religius masyarakat. Dalam
hal ini pemerintah memiliki peranan sangat besar yakni dalam usaha membangun pengaman
pantai. Pengaman pantai bertujuan untuk mencegah erosi pantai dan penggenangan daerah pantai
akibat limpasan gelombang (overtopping).
DAFTAR PUSTAKA
Mandi, Nyoman Budiartha Raka, 2015, Pelabuhan Perencanaan dan Perancangan Konstruksi
Bangunan Laut dan Pantai, Buku Arti: Denpasar.