Anda di halaman 1dari 2

Berikut ini adalah beberapa gangguan yang sering terjadi pada kelenjar tiroid.

Penyakit Hashimoto
Salah satu penyebab umum dari terlalu sedikitnya hormon tiroid adalah Hashimoto
disease atau penyakit Hashimoto. Penyakit ini terjadi pada orang-orang yang
mengalami kelainan pada sistem kekebalan tubuhnya sehingga menyerang tubuh
sendiri (autoimmune). Kekebalan tubuh akan menghancurkan kelenjar tiroid secara
perlahan-lahan sehingga kemampuan alaminya dalam memproduksi hormon kian
menurun.

Tidak mudah mendeteksi seseorang yang terkena penyakit ini karena gejalanya
yang tidak jelas, terutama bagi mereka yang terkena penyakit Hashimoto pada tahap
ringan. Beberapa gejala dari penyakit ini, antara lain mengalami kelelahan, depresi,
sembelit, berat badan meningkat, kulit kering, serta rambut kering dan menipis.
Gejala lainnya yang mungkin muncul adalah wajah pucat, menstruasi berat dan tidak
teratur, tidak kuat dingin, dan gondongan.
Penyakit Grave
Jika penyakit Hashimoto penyebab paling umum hipotiroidisme, maka penyakit Grave
adalah penyebab paling umum hipertiroidisme. Hipertiroidisme merupakan keadaan
yang disebabkan kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid berlebihan. Penyakit
Grave terjadi saat kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid. Dengan kata lain,
penyakit ini adalah salah satu jenis gangguan autoimun.

Penyakit ini termasuk kondisi turunan dan bisa terjadi pada siapa saja dalam usia
berapa saja. Beberapa faktor pemicu risiko dari penyakit ini, antara lain merokok,
hamil, dan stres. Gejala dari penyakit Grave saat hipertiroidisme muncul adalah gelisah,
cepat marah, lelah, dan tremor pada tangan. Keringat berlebih, detak jantung lebih
cepat, sulit tidur, dan diare. Selain pembesaran kelenjar tiroid, bola mata tampak
menonjol dan penglihatan bermasalah juga dapat terjadi.

Struma
Gondok atau struma (goiter) adalah keadaan di mana kelenjar tiroid mengalami
pembengkakan, namun bukan karena kanker. Pembengkakan kelenjar tiroid dapat
terkait dengan kondisi hipotiroidisme, hipertiroidisme, ataupun produksi horon tiroid
yang normal.

Salah satu penyebab pembengkakan kelenjar tiroid adalah kekurangan yodium.


Seseorang juga lebih berisiko mengalami pembengkakan kelenjar tiroid jika keluarga
mereka pernah mengalaminya, memakai obat tertentu, terpapar radiasi, atau sedang
hamil.
Saat mengalami gondongan yang tidak parah, mungkin tidak ada gejala apa pun yang
dirasakan tubuh. Namun pada kondisi di mana pembengkakan yang terjadi cukup besar,
dapat timbul gejala sesak napas, sulit menelan, batuk, atau suara serak.
Nodul Tiroid
Nodul tiroid terjadi jika ada benjolan pada kelenjar tiroid. Penyebabnya belum
diketahui secara pasti, namun kekurangan yodium dan penyakit Hashimoto adalah
kemungkinan dua penyebabnya. Nodul bisa berbentuk padat atau berisi cairan dan
kebanyakan bersifat jinak. Pada kasus yang jarang, nodul ini bisa juga berkembang
menjadi kanker.

Kebanyakan nodul tiroid tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun jika tumbuh cukup
besar, maka gejala yang muncul bisa berupa sesak napas, sulit menelan, atau nyeri. Pada
kasus tertentu, nodul tiroid bisa juga menyebabkan produksi hormon meningkat atau
hipertiroidisme. Jika hal ini terjadi, maka gejala yang muncul adalah denyut nadilebih
cepat, nafsu makan meningkat, tremor, penurunan berat badan, dan gugup. Jika
kemunculan nodul diakibatkan oleh penyakit Hashimoto, maka penderita bisa
mengalami kelelahan, berat badan naik, tidak tahan cuaca dingin, rambut rontok, atau
kulit kering.

Anda mungkin juga menyukai