Istilah-Istilah Dalam Filtrasi
Istilah-Istilah Dalam Filtrasi
antara cairan (larutan) dan padatan. Cairan yang telah melalui proses
filtrasi/penyaringan disebut filtrat, sedangkan padatan yang tertumpuk di penyaring
disebut residu.
Dalam Filtrasi terdapat beberapa istilah seperti Slurry, Total Suspended Solid
(TSS) Sludge, dan Lime. Berikut penjelasan dari Slurry, Suspended Solid (TSS),
Sludge, dan Lime.
Lumpur yang dihasilkan dari sistem pengolahan air limbah dibedakan atas
lumpur kimia-fisika dan lumpur biologi. Lumpur kimia-fisika berasal dari
pemisahan hasil perlakuan proses fisika-kimia, sedangkam lumpur niologi berasal
dari perlakuan biologi. Umumnya lumpur masih memiliki kadar air yang cukup
1
tinggi, oleh karenanya perlu perlakuan lumpur yang merupakan bagian dari
penanganan air limbah. Kedua jenis tersebut harus dikeluarkan dan dibuang ke
luar instalasi pengolahan air limbah (IPAL), tetapi hal ini akan menimbulkan
masalah bila langsung dibuang begitu saja dalam jumlah besar ke tempat
penumbunan limbah padat.
Selain Lumpur kimia-fisika dan lumpur biologi ada juga lumpur yang
berupa fiber berasal dari proses produksi, pada umumnya di industri tekstil yaitu
1. Lumpur Screening
2. Lumpur Penebalan
3. Lumpur Dewatering
Tujuan proses pengeluaran air lumpur adalah menghilangkan sebanyak
mungkin air yang terkandung dalam lumpur setelah proses pengentalan.
Persayaratan padatan kering lumpur yang diinginkan tergantung pada
penanganan akhir yang akan dilakukan, umumnya berkisar 30%. Proses
pengeluaran air lumpur dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain
menggunakan alat :
Belt Press
Filter Pres
Screw Press
Drying Bed
Centrgifugal
Rotary drum vacuum filter
2
4.Lime (Penambahan dengan menggunakan kapur)
Identifikasi limbah B3
Pengidentifikasian limbah B3 digolongkan ke dalam 2 (dua) kategori, yaitu:
1. Berdasarkan sumber
2. Berdasarkan karakteristik
Golongan limbah B3 yang berdasarkan sumber dibagi menjadi:
3
Limbah B3 dari sumber spesifik;
Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan dan buangan
produk yang tidak memenuhi spesifikasi.
mudah meledak;
pengoksidasi;
mudah menyala;
sangat beracun;
beracun;
berbahaya;
korosif;
bersifat iritasi;
berbahayabagi lingkungan;
karsinogenik;
teratogenik;
mutagenik.
4
Karakteristik limbah B3 ini mengalami pertambahan lebih banyak dari PP No. 18
tahun 1999 yang hanya mencantumkan 6 (enam) kriteria, yaitu:
mudah meledak;
mudah terbakar;
bersifat reaktif;
beracun;
menyebabkan infeksi;
bersifat korosif.
6. Chemical Injection
Chemical Injection (Injeksi Kimia) adalah salah satu jenis metode pengurasan
minyak tahap lanjut (EOR) dengan jalan menambahkan zat-zat kimia ke dalam air
injeksi untuk menaikan perolehan minyak sehingga akan menaikan menurukan
daturasi minyak sisa yang tertinggal di reservoir.
Beberapa faktor penting dalam menentukan keberhasilan suatu injeksi kimia adalah :
kedalaman
tingkat heterogenitas reservoir
Sifat-sifat petrofisik
Kemiringan
Mekanisme pendorong
Cadangan minyak tersisa
Viskositas minyak
5
Chemical Injection (Injeksi Kimia) terbagi menjadi 3 yaitu :
1. Injeksi Alkalin
2. Injeksi Polimer
3. Injeksi Surfaktan