Konsep Frekuensi PDF
Konsep Frekuensi PDF
T=1/F
A
A cos
X a A cos 2Ft
0 t t
Ω = 2πF
Sinyal dasar Eksponensial adalah frekuensi dalam rad/s
dng α imajiner
F = frekuensi dalam putaran per
j t detik (Hz)
X a Ae A= Amplitudo sinusoida
θ = fase dalam radian
Sinyal Sinusoida Waktu-Diskrit
0 n
-A
X n A cosn n
Dimana ω = 2πf
frekuensi ( radian / cuplikan )
f = putaran per cuplikan
phasa(radian)
Typical real time
DSP System
xa t xn xq n 01011…..
Pencuplikan Kuantisasi Pengkodeaan
xa t xn
2B Logic Circuit
X(t) X(n)
F Digital
Analog
input output
code
Pencuplikan
Xa(t) X(n) Xa(t)
X(n)=Xa(nT)
0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
t n
Sinyal Sinusoida analog : Xa(t) = A Cos (2Ft + )
<F<~
<<~
Hubungan Variabel Frekuensi
= 2F = 2f
(Rad/sekon) (Rad/cuplikan)
=T, f = F/Fs
- ≤ ≤
-1/2 ≤ f ≤ 1/2
= /T , F = f.Fs
<< - /T ≤ ≤ /T
~<F< - Fs/2 ≤ F ≤ Fs/2
Pemakaian hubungan-hubungan frekuensi
dicontohkan dengan dua sinyal analog berikut :
X1(t) = cos 20πt
X2(t) = cos 100πt
a. Tentukan frekuensi kedua sinyal tersebut.
b. Tentukan fungsi sinyal diskrit bila dicuplik
dengan laju Fs = 40 Hz
Fs ≥ 2 Fmax(analog)
1 7
F2 Hz F1 Hz F s 1 Hz
8 8
7 1
F1 ( 1 ) F 2 kF s k 1
8 8
Contoh
Dari sinyal analog berikut,
Xa(t)= 3 cos 100πt
a) Tentukan laju pencuplikan minimum yang dibutuhkan untuk
menghindari pengaliasan.
b) Andaikan sinyal tersebut dicuplik dengan laju Fs=200Hz.
Berapa sinyal waktu-diskrit yang diperoleh sesudah
pencuplikan.
c) Andaikan sinyal tersebut dicuplik dengan laju Fs=75Hz.
Berapa sinyal waktu-diskrit yang diperoleh sesudah
pencuplikan.
d) Berdasarkan hasil sinyal diskrit soal c, Berapa frekuensi dan
fungsi dari sinyal sinusoidal berdasar hasil cuplikan Fs=75
Hz.
Penyelesaian:
a) F = 50 Hz dengan Fs minimum = 100 Hz
100
b) x (n ) 3 cos n 3 cos n
200 2
100 4 2 2
c) x ( n ) 3 cos n 3 cos n 3 cos( 2 ) n 3 cos( )n
75 3 3 3
2 1 1
d) x(n) 3 cos( )n 3 cos(2 )n f
3 3 3
Fo 1
f Fo f Fs (75) 25 Hz
Fs 3
Fk Fo kFs 25 k (75) k 1, 2,
0 F
Fs 75
37,5 F Fo 25 Hz
2 2
Contoh
Sinyal Analog :
KUANTISASI :
Proses pengkonversian suatu sinyal amplitudo-kontinu waktu
diskrit menjadi sinyal digital dengan menyatakan setiap nilai
cuplikan sebagai suatu angka digit, dinyatakan dengan :
X q n QX n
22
Pada sinyal digital, sinyal diskrit
hasil proses sampling diolah lebih
lanjut. Sinyal hasil sampling
dibandingkan dengan beberapa
nilai threshold tertentu sesuai
dengan level-level digital yang
dikehendaki.
Terkuantisasi
2
Langkah
kuantisasi
0
-
Cuplikan
-2 Terkuantisasi Xq(nT)
Interval
Pengkuanti
-3
sasi
-4
0 T 2T 3T 4T 5T 6T 7T 8T 9T t
1,0 X(n)=0,9n Xa(t)=0,9t
0,8
0,6
0,4
0,2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 n
T
T=1s Tingk. Kuantisasi
1,0
0,9 Xa(t)=0,9t
Xq(n) L=jml tingkatan
0,8 kuantisasi
0,7
0,6 Langkah
0,5
kuantisasi
0,4
X max X min
0,3
0,2 L 1
0,1
0 1 2 3 4 5 6 7 8 n
Tabel Ilustrasi Numerik kuantisasi dengan 1 digit
X(n) Xq(n) Xq(n) eq(n)=Xq(n)-X(n)
n
Sinyal diskrit (bulat ke bawah) (bulat ke atas) (bulat ke atas)
/2 /2
-
0 t
-/2
- 0 t
31
Jika nilai 0-15 volt dapat diubah menjadi digital dengan
skala 1 volt, artinya rentang nilai digital yang diperoleh
berupa 16 tahap (dari 0 bertahap naik 1 volt hingga
nilai 15 atau setara dengan 0000 atau 1111).
Tahapan sejumlah ini dapat diperoleh dengan
membuat rangkaian ADC 4bit (karena jumlah bit (n)
merepresentasikan 2n nilai skala,
sehingga 24 =16 skala).