5. Dan pada kasus ini ditetapkan threshold sebesar 0.25 terhadap nilai integer. Beri
gambaran bentuk sinyal diskrit dan sinyal digital yang dihasilkan.
Penyelesaian :
Dengan mengacu kasus di atas dapat dibuat aturan seperti tabel berikut:
3.25 S[n] 4
Halaman 31
1. Gambarkan sebuah sinyal sinus waktu kontinyu dengan periode =0,2 dan fase awal =
0.
Diketahui T = 0.2 maka f=1/0.2=5
Rumus dasar x = A sin(2*pi*f*t+phase)
Script
Hasil Gambar
2. Gambarkan sebuah sinyal sinus diskrit dengan periode = 2 dan fase awal = 90o
Diketahui : periode = 2, phase = 90o
x = A * sin (2*pi*f*t + phase)
Rumus dasar x = A sin ( 2 t + , karena = maka
x = A sin ( 2t + )
Script
Lihat Gambar
3. Gambarkan sebuah sinyal sinus diskrit dengan periode = 5 dan fase awal = 0.5
radiant.
Diketahui : 0.5 radiant, F = 5/2
Script
fs=50; % frekuensi sampling
t=0:1/fs:1; % untuk waktu 0-1 detik
A=1; % amplitudo
f=5/2; % frekuensi 5/2
phase=90; % sudut fase 90
x=A*sin(2*pi*f*t + phase);
stem(t,x)
xlabel('n')
ylabel('x(n)')
title('Sinyal Sinus waktu diskrit')
Lihat Gambar
Halaman 48
1. Beri gambaran sebuah sinyal waktu-kontinyu yang bersifat periodik berupasinyal sinus
dengan frekuensi f = 5 Hz, dan fase awal = /2 radiant.
Script
fs=100; % frekuensi sampling
t=(0:100)/fs; % untuk waktu 0-1 detik
f=5; % frekuensi 5/
s1=sin(2*pi*t*5+pi/2)
plot(t,s1)
Lihat Gambar
2. Ulangi langkah tersebut untuk nilai f = 10 Hz, 20 Hz dan 30 Hz sementara fase awalnya
ditetapkan = 0 untuk semua kasus diatas.
Script
Fs=100;
t=(0:100)/Fs;
s1=sin(2*pi*t*10 + 0);
plot(t,s1)
Lihat Gambar
Script
Fs=100;
t=(0:100)/Fs;
s1=sin(2*pi*t*20 + 0);
plot(t,s1)
Lihat gambar
Script
Lihat gambar
Fs=100;
t=(0:100)/Fs;
s1=sin(2*pi*t*30 + 0);
plot(t,s1)
1. Berikan persamaan untuk sinyal seperti Gambar berikut ini:
{2 jika -1 t 1}
R(t) = {0 jika t < -4 && t > 4}