Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

TINJAUAN TEORI MEDIS

A. PENGERTIAN

OMA (Otitis Media Akut) adalah peradangan akut atau seluruh pericilium telinga tengah
(Mansjoer, 2001)

OMA adalah infeksi atau inflamasi (peradangan) di telinga tengah.

OMA adalah peradangan telinga bagian tengah yang disebabkan oleh pejalaran infeksi dari
tenggorok (farinitis) A sering terjadi pada anak-anak (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia
Bebas).

B. ETIOLOGI
Penyebab Otitis Media Akut aktif (OMA) dapat merupakan vius maupun bakteri. Virus atau
bakteri dari tenggorokan (penderita infeksi saluran pernapasan atas) dapat sampai ke telinga
tengah melalui tuba eustachius / kadang melalui aliran darah.
Bakteri penyebab OMA adalah bakteri piogenik seperti :
- streptococcus,
- hemolytitus,
- staphylocottus aureus,
- pneumokous,
- influenza,

C. TANDA DAN GEJALA


Gejala klinis OMA tergantung pada stadium penyakit dan umur pasien.
Biasanya gejala awal berupa sakit telinga tengah yang berat dan menetap.
Biasa tergantung gangguan pendengaran yang bersifat sementara.Pada anak kecil dan bayi dapat
mual, muntah, diare, dan demam sampai 39,50oC, gelisah, susah tidur diare, kejang, memegang
telinga yang sakit.Gendang telinga mengalami peradangan yang menonjol. Keluar cairan yang
awalnya mengandung darah lalu berubah menjadi cairan jernih dan akhirnya berupa nanah (jika
gendang telinga robek).

Stadium OMA
a. Stadium hiperemis (Presupurasi)
Seluruh membran timpani tampak hiperemis dan edema karma pembuluh darah yang melebar.
Sekret yang terbentuk bersifat eksudat serosa, sukar terlihat.
b. Stadium Supurasi
Membran timpani menonjol ke telinga luar karena edema pada mukosa telinga tengah.
Hancurnya sel epitel superficial.
Terbentuknya eksudat purulen di kavium timpani.
c. Stadium Peforasi
Ruptur membran timpani.
Nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke telinga luar.
Pasien mulai tenang, suhu badan turun dan dapat tidur nyenyak.
d. Stadium Resolusi
Bila membran timpani tetap utuh, maka perlahan-lahan akan normal kembali.
Jika peforasi menetap dengan sekret yang keluar terus-menerus / hilang timbul lebih dari tiga
minggu terjadilah OMSK.

D. Komplikasi

1. Infeksi pada tulang sekitar telinga tengah (mastoiditis atau petrositis).


2. Labirinitis (infeksi pada kanalis semisirkuler).
3. Kumpulan pada wajah.
4. Tuli

E. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan dengan atoskop (alat untuk memeriksa liang-liang gendang telinga dengan jelas).
b. Melihat ada tidaknya gendang telinga yang menggembung, perubahan warna gendang
telinga menjadi kemerahan / agak kuning dan suram, serta cairan di liang telinga.
c. Otoskopi pneumatik (pemeriksaan telinga dengan otoskop untuk melihat gendang telinga
yang dilengkapi dengan udara kecil). Untuk menilai respon gendang telinga terhadap perubahan
tekanan udara.

F. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan medis menurut Dowshen et al 2002, h.149.
Penatalaksanaan OMA disesuaikan dengan hasil pemeriksaan dan stadiumnya :
a. Stadium oklusi tuba
1) Berikan antibiotik selama 7 hari
2) Obat tetes hidung nasal dekongestan
3) Antihistamin bila ada tanda-tanda alergi
4) Antipiretik

b. Stadium hiperemis
1) Berikan antibiotik selama 10 – 14 hari
2) Obat tetes hidung nasal dekongestan maksimal 5 hari
3) Antihistamin bila ada tanda-tanda alergi
4) Antipiretik, analgetik dan pengobatan simtomatis lainnya

c. Stadium supurasi
1) Segera rawat apabila ada fasilitas perawatan.
2) Berikan antibiotika ampisilin atau amoksisilin dosis tinggi parenteral selama 3 hari.
Apabila ada perbaikan dilanjutkan dengan pemberian antibiotik peroral selama 14 hari.
3) Bila tidak ada fasilitas perawatan segera rujuk ke dokter spesialis THT untuk dilakukan
miringotomi.
LANDASAN TEORI KEPERAWATAN
POLA FUNGSI KESEHATAN GORDON
1. Pola persepsi dan manajemen keperawatan
Pada pola ini kita mengkaji:
a. bagaimana klien memandang penyakitnya
b. apakah klien memiliki riwayat merokok dan konsumsi alkohol

2. Pola nutrisi - metabolik


Pada pola ini kita mengkaji:
a. Bagaimanakah pola makan dan minum klien sebelum dan selama dirawat di rumah sakit?
b. Kaji apakah klien alergi terhadap makanan tertentu?
c. Apakah klien menghabiskan makanan yang diberikan oleh rumah sakit?
d. Apakah klien mengalami mual dan muntah?
e. Bagaimana dengan BB klien, apakah mengalami penurunan atau sebaliknya?

3. Pola eliminasi
pada pola ini kita mengkaji:
a. Bagaimanakah pola BAB dan BAK klien ?
b. Apakah klien menggunakan alat bantu untuk eliminasi?
c. Kaji konsistensi BAB dan BAK klien
d. Apakah klien merasakan nyeri saat BAB dan BAK?

4. Pola aktivitas - latihan


: pada pola ini kita mengkaji:
a. Bagaimanakah perubahan pola aktivitas klien ketika dirawat di rumah sakit?
b. Kaji aktivitas yang dapat dilakukan klien secara mandiri
c. Kaji tingkat ketergantungan klien
0 = mandiri
1 = membutuhkan alat bantu
2 = membutuhkan pengawasan
3 = membutuhkan bantuan dari orang lain
4 = ketergantungan
d. Apakah klien mengeluh mudah lelah?

5. Pola istirahat - tidur


: pada pola ini kita mengkaji:
a. Apakah klien mengalami gangguang tidur?
b. Apakah klien mengkonsumsi obat tidur/penenang?
c. Apakah klien memiliki kebiasaan tertentu sebelum tidur?

6. Pola kognitif - persepsi


: pada pola ini kita mengkaji:
a. Kaji tingkat kesadaran klien
b. Bagaimanakah fungsi penglihatan dan pendengaran klien, apakah mengalami perubahan?
c. Bagaimanakah kondisi kenyamanan klien?
d. Bagaimanakah fungsi kognitif dan komunikasi klien?

7. Pola persepsi diri - konsep diri


: Pada pola ini kita mengkaji:
a. Bagaimanakah klien memandang dirinya terhadap penyakit yang dialaminya?
b. Apakah klien mengalami perubahan citra pada diri klien?
c. Apakah klien merasa rendah diri?

8. Pola peran - hubungan


: pada pola ini kita mengkaji:
a. Bagaimanakah peran klien di dalam keluarganya?
b. Apakah terjadi perubahan peran dalam keluarga klien?
c. Bagaimanakah hubungan sosial klien terhadap masyarakat sekitarnya?

9. Pola reproduksi dan seksualitas


: Pada pola ini kita mengkaji:
a. Bagaimanakah status reproduksi klien?
b. Apakah klien masih mengalami siklus menstrusi (jika wanita)?
10. Pola koping dan toleransi stress
: Pada pola ini kita mengkaji:
a. Apakah klien mengalami stress terhadap kondisinya saat ini?
b. Bagaimanakah cara klien menghilangkan stress yang dialaminya?
c. Apakah klien mengkonsumsi obat penenang?

11. Pola nilai dan kepercayaan


: Pada pola ini kita mengakaji:
a. Kaji agama dan kepercayaan yang dianut klien
b. Apakah terjadi perubahan pola dalam beribadah klien?

Anda mungkin juga menyukai