Anda di halaman 1dari 3

ANALISA JURNAL

JUDUL PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP REAKSI


HOSPITALISASI PADA ANAK USIA TODDLER YANG
MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG TANJUNG
RSUD R.SYAMSUDIN, SH. KOTA SUKABUMI
NAMA PENELITI Iyam Mariam , Setiawati, Siti Dewi
METODE PENELITIAN Metode pre-test dan post-test dengan kontrol group
HASIL PENELITIAN Terdapat pengaruh yang signifikan dari terapi bermain terhadap
reaksi hospitalisasi anak usia toddler, yaitu terdapat perbedaan
antara skor-awal dan skor-akhir reaksi hospitalisasi pada
kelompok intervensi dengan nilai p = 0,000.
KELEBIHAN Metode penelitian dan pengambiloan sampel dijelaskan secara
rinci.
KEKURANGAN  Pembahasan dalam penelitian ini tidak mencantumkan
penelitian yang lain. atau penelitian sebelumnya.
 Peneliti belum mencantumkan saran baik institusi kesehatan,
masyrakat, maupun peneliti selanjutnya.
LATAR BELAKANG Anak usia toddler yang dirawat di rumah sakit akan
menunjukkan reaksi terhadap hospitalisasi sesuai dengan sumber
stress-nya, yang ditunjukkan anak dalam berbagai perilaku,
seperti anak terlihat cemas, takut, marah, sedih, dan rasa
bersalah, yang muncul karena menghadapi suatu hal yang baru
atau pengalaman baru (Wong, 2009).

Berbagai strategi dapat digunakan untuk menolong anak dalam


menyesuaikan diri dengan lingkungan RS, salah satunya dengan
terapi bermain (Ball W. Jane, 2003). Bermain di rumah sakit
selain merupakan media yang efektif untuk beradaptasi juga
dapat memberikan beberapa keuntungan, yaitu dapat
meningkatkan hubungan antara anak, keluarga dan perawat,
dapat memulihkan perasaan mandiri pada anak, memberikan
perasaan senang, dan membantu anak mengekspresikan perasaan
cemas, takut, sedih, tegang dan nyeri (Supartini, 2004). Menurut
hasil penelitian Mahmoudi (2008), dan Nazanin (2011)
menyimpulkan bahwa intervensi terapi bermain adalah suatu
metoda yang efektif untuk meminimalkan tingkat kecemasan
anak karena prosedur tindakan.
TUJUAN PENELITIAN Tujuan umum penelitian ini adalah diketahuinya “pengaruh
terapi bermain terhadap reaksi hospitalisasi pada anak usia
toddler yang mengalami hospitalisasi di Ruang Tanjung RSUD
R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi”.
Sedangkan tujuan khususnya adalah:
1. Mengetahui gambaran rerata reaksi hospitalisasi pada
anak usia toddler kelompok intervensi, pada sebelum dan
sesudah dilakukan intervensi terapi bermain.
2. Mengetahui gambaran rerata reaksi hospitalisasi pada
anak usia toddler kelompok kontrol, pada hasil
pengukuran ke satu di hari rawat pertama (skor awal) dan
hasil pengukuran ke dua di hari rawat ke tiga (skor akhir).
3. Mengetahui pengaruh terapi bermain sebelum dan
sesudah intervensi terapi bermain terhadap reaksi
hospitalisasi anak usia toddler yang mengalami
hospitalisasi pada kelompok intervensi.
4. Mengetahui perbedaan selisih skor awal dan skor akhir
(Beda skor) reaksi hospitalisasi anak usia toddler pada
kelompok intervensi dan kelompok kontrol di Ruang
Tanjung RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi.
IMPLIKASI Pentingnya melakukan terapi bermain untuk pencegahan
KEPERAWATAN terhadap stress pada anak hospitalisasi seperti menyusun kubus
atau membangun menara kubus.
TERAPI BERMAIN PADA ANAK USIA 2-3 BULAN

VISUAL : Buat ruangan menjadi tenang, gambar, cermin ditembok, mainan gantungan yang
berwarna terang ,Bawa bayi ke ruangan lain, Letakkan bayi agar dapat memandang
disekitar

AUDITORI : Bicara dengan bayi,beri mainan bunyi,ikut sertakan dalam pertemuan keluarga.

TAKTIL : Memandikan ,mengganti popok,menyisir rambut dengan lembut,gosok dengan


lotion/bedak

KINETIK : Jalan dengan kereta, gerakan berenang, bermain air

Anda mungkin juga menyukai