SD KELAS I
Pendahuluan | i
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Diterbitkan oleh:
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin
tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pendahuluan | ii
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt, Kurikulum 2013 secara terbatas mulai
dilaksanakan tahun 2013 pada sekolah-sekolah yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan
secara selektif. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk
merespon berbagai tantangan tantangan internal dan eksternal.
Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata
kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan
penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan
apa yang dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada
tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu
melahirkan tantangan internal dan eksternal yang di bidang pendidikan pendidikan. Karena itu,
implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan
tuntutan masyarakat Indonesia masa depan.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama,
standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar
kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata
pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima,
semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi
lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini
menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
Mudah-mudahan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik. Akhirnya, kepada
semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam mempersiapkan Kurikulum 2013, saya
mengucapkan banyak terima kasih. Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.
Muhammad Nuh
Pendahuluan | iii
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul Bahan Ajar Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013. Modul bahan ajar ini merupakan bahan ajar wajib dalam rangka
pelatihan calon instruktur, guru inti, dan guru untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian
dalam proses pembelajaran di sekolah.
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui
pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada
Tahun Ajaran 2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I dan IV
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’iyah (SD/MI), Kelas VII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Kelas X Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA/MAK). Pada Tahun Ajaran 2015/2016 diharapkan
Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan
lainnya sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas.
Pada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah
SD/SMP/SMA/SMK, dan guru Kelas I dan IV SD, guru Kelas VII SMP untuk 9 mata pelajaran, dan
guru Kelas X SMA/SMK untuk 3 mata pelajaran. Guna menjamin kualitas pelatihan tersebut, maka
BPSDMPK dan PMP telah menyiapkan 14 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, sesuai
dengan kelas, mata pelajaran, dan jenjang pendidikan. Modul ini diharapkan dapat membantu
semua pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan staf di
jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi, konsultan, widyaiswara, pengawas, kepala
sekolah, dan guru yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul tersebut di atas.
Syawal Gultom
NIP. 196202031987031002
Pendahuluan | iv
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
DAFTAR ISI
SAMBUTAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
BAGIAN I PENDAHULUAN 1
A. Tujuan Umum Pelatihan 2
B. Indikator Umum Ketercapaian Tujuan 2
C. Kompetensi Inti Peserta yang Harus Dicapai 3
D. Hasil Kerja Peserta Selama Pelatihan 3
E. Tahapan, Nara Sumber, dan Peserta Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 3
F. Struktur Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahap II 5
G. Penilaian 5
H. Panduan Narasumber dan Fasilitator 6
I. Kode Etik Narasumber 7
J. Sistematika Modul 7
BAGIAN II SILABUS PELATIHAN 8
A. Silabus Materi Pelatihan Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 9
B. Silabus Materi Pelatihan Refleksi Implementasi Kurikulum 2013 10
C. Silabus Materi Pelatihan Analisis Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa 11
D. Silabus Materi Pelatihan Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan
Hasil Belajar 13
E. Silabus Materi Pelatihan Penyusunan RPP 15
F. Silabus Materi Pelatihan Peer Teaching 17
BAGIAN II MATERI PELATIHAN 19
A. Materi Pelatihan Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 21
B. Materi Pelatihan Refleksi Implementasi Kurikulum 2013 32
C. Materi Pelatihan Analisis Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa 40
D. Materi Pelatihan Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan 72
Hasil Belajar
E. Materi Pelatihan Penyusunan RPP 128
F. Materi Pelatihan Peer Teaching 155
Pendahuluan | v
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Pendahuluan | vi
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
BAGIAN I
PENDAHULUAN
Pendahuluan | 1
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
BAGIAN I
PENDAHULUAN
Modul Pelatihan ini disiapkan untuk digunakan para Narasumber Pelatihan Implementasi
Kurikulum 2013 Semester II pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar. Narasumber yang
dimaksudkan adalah Narasumber Nasional, Instruktur Nasional dan Guru Inti.
Modul ini memberi panduan bagi para pengguna mengenai (1) Tahapan Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013 Semester II; (2) Struktur Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 Semester II; (3) Panduan Narasumber; (4) Panduan Penilaian; (5) Bahan/Materi
Pelatihan untuk masing-masing Mata Pelatihan. Bahan/Materi Pelatihan yang dimaksud
meliputi hand-out, lembar kerja/worksheet, dan bahan tayang.
Sesuai dengan Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan
Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP) telah menetapkan jenjang atau tahapan pelatihan,
sasaran pelatihan, dan struktur pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk tahun
kalender 2013. Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah awal yang
sangat penting untuk mempercepat pemahaman dan keterampilan dalam
mengimplementasikan kurikulum tersebut. Untuk memelihara dan meningkatkan
kesinambungan pemahaman dan implementasi Kurikulum 2013 khususnya pada jenjang
sekolah dasar, maka diprogramkan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II.
Pendahuluan | 2
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Pendahuluan | 3
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Pendahuluan | 4
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Jumlah
No Materi Pelatihan
JP
1. Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 2
6. Peer Teaching 8
7. Evaluasi 2
TOTAL 32
G. Penilaian
Seusai pelatihan, panitia pelatihan akan mengumumkan hasil penilaian peserta.
Penilaian meliputi tiga ranah yaitu:
1. sikap
2. pengetahuan, dan
3. keterampilan
1. tes awal;
2. tes akhir;
3. penilaian sikap;
4. penilaian keterampilan.
Setiap calon instruktur nasional dan guru inti dinyatakan lulus apabila mencapai nilai
75 dan memiliki kewenangan untuk melatih.
Pendahuluan | 5
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Pendahuluan | 6
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
J. Sistematika Modul
Modul pelatihan implementasi kurikulum ini dibagi dalam tiga bagian berikut ini.
Bagian I : Pendahuluan
Bagian II : Silabus Pelatihan
Bagian III : Materi Pelatihan
Pendahuluan | 7
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
BAGIAN II
SILABUS
Silabus Pelatihan | 8
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Silabus Pelatihan | 9
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Silabus Pelatihan | 10
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Silabus Pelatihan | 11
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
4. Menganalisis 4. Kerja
penerapan kelompok
pendekatan menganalisis
scientific pada pendekatan
buku guru dan scientific pada
buku siswa. buku guru dan
buku siswa.
5. Menganalisis 5. Kerja
penilaian kelompok
autentik pada menganalisis
buku guru dan penilaian
buku siswa. autentik pada
buku guru dan
buku siswa.
Silabus Pelatihan | 12
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Silabus Pelatihan | 13
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
6. Peserta
mengolah hasil
penilaian
proses dan
hasil belajar ke
dalam laporan
hasil belajar.
Silabus Pelatihan | 14
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Silabus Pelatihan | 15
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
5. Menentukan 4. Kerja
materi ajar kelompok
mengkaji buku
6. Menentukan guru dan buku
media dan siswa untuk
sumber belajar menentukan
materi ajar,
7. Memilih media dan
metode dan sumber
strategi belajar,
pembelajaran. pendekatan
dan metode
pembelajaran.
6. Presentasi RPP
hasil kerja
kelompok
7. Review dan
overview RPP
Silabus Pelatihan | 16
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Silabus Pelatihan | 17
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
5. Menilai
kegiatan peer
teaching
menggunakan
instrumen
penilaian
pelaksanaan
pembelajaran
6. Melakukan
refleksi
terhadap
pelaksanaan
peer teaching.
Silabus Pelatihan | 18
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
BAGIAN III
MATERI PELATIHAN
1. KEBIJAKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
2. REFLEKSI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
3. ANALISIS PENGGUNAAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA
4. PENERAPAN PENILAIAN AUTENTIK DAN LAPORAN HASIL
BELAJAR
5. PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
6. PEER TEACHING
| 19
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
MATERI PELATIHAN 1:
MATERI PELATIHAN 1
KEBIJAKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
A. KOMPETENSI
B. LINGKUP MATERI
C. INDIKATOR
D. PERANGKAT PELATIHAN
1. Bahan Tayang
2. Hand-out
3. ATK
Pemaparan
Kebijakan
Implementasi
Kurikulum Tanya Jawab
2013 dengan
menggunakan
PPT-1.1
20 Menit 40 Menit
MATERI PELATIHAN 2:
BAGIAN III
MATERI PELATIHAN 2
REFLEKSI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
A. KOMPETENSI
B. LINGKUP MATERI
C. INDIKATOR
D. PERANGKAT PELATIHAN
1. Bahan Tayang
2. Lembar Kerja
3. ATK
Diskusi
alternatif
Diskusi
Refleksi solusi untuk
masalah-
Implementasi mengatasi
masalah
Kurikulum kendala-
implementasi
2013 SD kendala
kurikulum
semester 1 impelementasi
2013
kurikulum
2013
20 Menit 20 Menit 20 Menit
LK 2.1
Instansi : ………………………….
Cermati instrumen ini dan berilah tanda cek (√) pada kolom (1,2,3 ) sesuai dengan kriteria yang
tertera pada kolom tersebut! Jelaskan alasan pilihan Anda pada kolom yang tersedia!
1 2 3
No. Komponen Sub Komponen Sudah Paham Belum Penjelasan Jawab Anda
paham sebagian paham
1. Konsep Perubahan
Kurikulum Mindset
2013
Rasional
Kurikulum 2013
Elemen
Perubahan
Strategi
Implementasi
SKL, KI dan KD
Permendikbud
Tahun 2013
1 2 3
No. Komponen Sub Komponen Sudah Paham Belum Penjelasan Jawab Anda
paham sebagian paham
Pemanfaatan
buku dalam
proses
pembelajaran
4. Penguatan Pendekatan
Proses Scientific
Pembelajaran
Discovery/
Inquiry Learning
Project Based
Learning
Problem Based
Learning
5. Penilaian Penilaian
Proses dan Autentik
Hasil Belajar
Pengembangan
Penilaian
Sikap
Pengembangan
Penilaian
Pengetahuan
Pengembangan
Penilaian
Keterampilan
1 2 3
No. Komponen Sub Komponen Sudah Paham Belum Penjelasan Jawab Anda
paham sebagian paham
Model Rapor
dan Petunjuk
Teknis Pengisian
Prinsip
Penyusunan
RPP
Identifikasi KD
dan
penyusunan
indikator
Perumusan
Tujuan
Pemilihan
materi ajar
Pemilihan
sumber /media
belajar
Pemilihan
metode
pembelajaran
1 2 3
No. Komponen Sub Komponen Sudah Paham Belum Penjelasan Jawab Anda
paham sebagian paham
Pengembangan
langkah
pembelajaran
pada RPP yang
meliputi
kegiatan
pendahuluan,
inti dan
penutup
Pengembangan
Penilaian pada
RPP
7. Simulasi Penerapan
Kurikulum 2013
pada proses
pembelajaran
MATERI PELATIHAN 3:
MATERI PELATIHAN 3
ANALISIS PENGGUNAAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA
A. KOMPETENSI
Peserta pelatihan dapat memahami penggunaan buku guru dan buku siswa.
B. LINGKUP MATERI
1. Penyusunan RPP
2. Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar
C. INDIKATOR
D. PERANGKAT PELATIHAN
1. Bahan Tayang
2. Hand-out
3. Lembar Kerja
4. Buku Guru dan Buku Siswa
5. ATK
KEGIATAN INTI Analisis Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa 240 Menit
Peserta berdiskusi dalam kelompok untuk membahas kedudukan 30 Menit
fungsi buku guru dan buku siswa.
Peserta bekerja dalam kelompok untuk memetakan struktur dan 30 Menit
anatomi buku guru dan buku siswa.
Peserta bekerja dalam kelompok untuk menganalisis kesesuaian 30 Menit
SKL, KI, KD, yang terdapat dalam buku guru.
Peserta bekerja dalam kelompok untuk memetakan KD semua 30 Menit
muatan pelajaran disesuaikan dengan tema dan subtema.
Peserta mengkaji indikator yang terdapat dalam buku guru dan 30 Menit
menyusun indikator yang baru sesuai dengan tuntutan KD, tema
dan subtema.
Peserta mengkaji tujuan pembelajaran yang terdapat dalam buku 30 Menit
guru dan melihat kesesuaiannya dengan kegiatan pembelajaran dan
penilaian.
Peserta mengkaji kegiatan pembelajaran yang terdapat pada buku 30 Menit
siswa dan buku guru dan melihat penerapan pendekatan scientific.
Peserta mengkaji penerapan penilaian autentik dalam buku guru 30 Menit
dan buku siswa dan melihat kesesuaiannya dengan tujuan
pembelajaran.
Kerja kelompok
Kerja kekompok
mengkaji
mengkaji tujuan Kerja kelompok
indikator yang
pembelajaran untuk
terdapat dalam
yang terdapat memetakan KD
buku guru dan
dalam buku guru semua muatan
menyusun
dan melihat pelajaran
indikator yang
kesesuaiannya disesuaikan
baru sesuai
dengan kegiatan dengan tema
dengan tuntutan
pembelajaran dan subtema
KD, tema dan
dan penilaian.
subtema
30 Menit 30 Menit 30 Menit
Kerja kelompok
Peserta Kerja kelompok
mengkaji mengkaji
kegiatan penerapan
pembelajaran penilaian
yang terdapat autentik dalam
pada buku buku guru dan
siswa dan buku buku siswa dan
guru dan melihat
melihat kesesuaiannya
penerapan dengan tujuan
pendekatan pembelajaran.
scientific.
30 Menit 30 Menit
HO 3.1
Buku Siswa adalah buku yang diperuntukan bagi siswa. Buku ini dipergunakan sebagai
panduan aktivitas pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam menguasai kompetensi
tertentu. Buku ini juga digunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam proses
pembelajaran (activities based learning) di mana isinya dirancang dan dilengkapi dengan
contoh-contoh lembar kegiatan agar siswa dapat mempelajari sesuatu yang relevan
dengan kehidupan yang dialaminya.
Buku Siswa disusun untuk memfasilitasi siswa mendapat pengalaman belajar yang
bermakna. Isi sajian buku diarahkan agar siswa lebih aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, berdiskusi serta
meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik antarteman maupun dengan gurunya.
Guru dapat mengembangkan atau memperkaya materi dan kegiatan lain yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Di bawah ini dijelaskan peran dan
fungsi Buku Siswa yang dapat dirinci sebagai berikut.
c. Kegiatan melakukan, dalam buku tertulis “Ayo Lakukan” artinya guru mengajak
siswa untuk melakukan suatu kegiatan, dst.
Pada setiap akhir pembelajaran ada bagian yang membutuhkan keterlibatan orang
tua untuk membimbing anak dalam melakukan aktivitas pembelajaran di rumah.
Bagian ini bisa dilihat pada Buku Siswa dengan ikon tulisan “Kerjasama dengan orang
tua”. Diharapkan peran aktif orang tua untuk mendukung siswa dalam meningkatkan
pemahaman siswa pada pembelajaran yang dilakukan di sekolah.
Buku Siswa dapat berfungsi sebagai lembar kerja siswa misalnya pada Buku Siswa
tidak harus menyalin kembali lembar kerja yang ada pada buku tulis, melainkan dapat
dikerjakan pada halaman tersebut sebagai lembar kerja siswa.
Di dalam Buku Siswa terdapat halaman-halaman berisi format yang dapat digunakan
sebagai lembar kerja untuk dihimpun sebagai bahan portofolio yang dapat dijadikan
sumber penilaian hasil pembelajaran
Semua hasil pekerjaan yang dilakukan siswa selama mengikuti proses pembelajaran
akan tertuang dalam Buku Siswa sehingga guru dan orang tua dapat melihat jejak
belajar dan perkembangan kompetensi selama mengikuti proses pembelajaran pada
masing-masing jenjang. Bagi siswa semua rekam jejak belajar tersebut berguna
sebagai kenang-kenangan di kemudian hari.
Buku Guru adalah panduan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Berikut
ini penjelasan tentang fungsi buku guru.
Guru harus mempelajari terlebih dahulu Buku Guru. Guru harus menemukan
informasi sebagai berikut.
b. Jaringan tema dari masing-masing tema yang berisi kompetensi dasar dan
indikator dari masing-masing muatan pelajaran yang harus dicapai.
e. Menjelaskan jenis lembar kerja yang sesuai dengan pilahan pembelajaran yang
ada dalam Buku Siswa.
Buku Guru memuat informasi tentang model dan strategi pembelajaran yang
digunakan sebagai acuan penyelenggaraan proses pembelajaran.
Uraian berikut dimaksudkan agar guru dapat mengenal dan memahami struktur isi Buku
Guru dengan baik, yang terdiri dari:
1. Kata Pengantar
Bagian ini perlu dibaca guru agar guru memahami latar belakang penyusunan buku
dan tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan buku tersebut.
Memuat informasi cakupan buku guru dan cakupan aktivitas pembelajaran yang
tertuang dalam buku guru.
Halaman ini juga bagian penting yang harus dibaca dan dipahami oleh guru, karena
memberikan informasi hal-hal penting yang harus diperhatikan oleh guru dalam
menggunakan Buku Guru sebagai persiapan menggunakan Buku Siswa.
4. Panduan Penilaian
Halaman ini berisi informasi teknik dan instrumen penilaian, dan contoh-contoh
rubrik penilaian yang akan digunakan oleh guru dalam melakukan evaluasi proses
pembelajaran. Hal ini penting bagi guru agar mengenal strategi dan teknik penilaian
yang digunakan dalam dalam menerapkan Kurikulum 2013.
Halaman yang mengingatkan kepada guru standar kompetensi lulusan baik ranah
sikap, keterampilan, maupun sikap serta kompetensi inti setiap kelas, yang akan di
dicapai selama proses pembelajaran.
Pemetaan kompetensi dasar yang berasal dari Kompetensi Inti 1 dan 2 bukan untuk
diajarkan secara eksplisit sebagai materi pembelajaran, namun memandu guru untuk
melakukan pembiasaan-pembiasaan kompetensi tersebut selama proses
pembelajaran berlangsung. Harapannya melalui pembelajaran pengetahuan mampu
mengasah keterampilan dan pembentukan siswa.
dengan kegiatan yang dirancang oleh guru. Sekali lagi guru harus memahami bahwa
pembelajaran tematik terpadu itu berbasis aktivitas. Sehingga aktivitas yang
ditawarkan di dalam buku guru bisa diganti atau dikembangkan sesuai dengan
kreativitas guru.
Halaman ini memberikan gambaran ringkas tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh guru dan kemampuan yang akan dikembangkan dalam setiap kegiatan tersebut
selama satu minggu. Setelah Ruang Lingkup Pembelajaran, bagian-bagian selanjutnya
adalah uraian dari Ruang Lingkup Pembelajaran tersebut yang harus diperhatikan
oleh guru, meliputi:
b. Halaman Pembelajaran
Jika mengacu pada Struktur Kurikulum 2013, jumlah jam pelajaran di kelas 1
adalah 30 jam/minggu atau 5 jam pelajaran/hari. Kegiatan pembelajaran yang
tertuang dalam buku guru diasumsikan dilakukan selama 4 jam pelajaran (4x35
menit). 1 jam pelajaran dapat digunakan guru untuk pembukaan pembelajaran,
pembiasaan-pembiasaan (berbaris, berdo’a, dan lain-lain sesuai dengan rencana
guru), serta melaksanakan rutinitas di awal dan akhir pembelajaran (misalnya
setiap hari guru meminta siswa untuk menambah satu kosa kata baru).
Tujuan Pembelajaran
Langkah-langkah kegiatan
Penilaian
Pada bagian ini guru mendapat informasi model penilaian yang dilakukan
berikut rubriknya. Rubrik penilaian juga dapat ditambah sesuai dengan aspek
yang akan dikembangkan. Model penilaian tersebut berorientasi pada
proses. Guru dapat menambah model penilaian lain.
Sebagaimana dijelaskan pada uraian di atas, Buku Siswa memiliki banyak fungsi yang
bukan sekedar kumpulan materi pelajaran. Oleh karena itu, guru harus benar-benar
memahami berbagai unsur yang terdapat pada Buku Siswa. Penjelasan unsur-unsur
tersebut dapat dipelajari dari buku guru selain keterangan yang ada pada Buku Siswa,
dengan kata lain guru tidak boleh melewatkan teks bacaan baik yang terdapat pada Buku
Siswa maupun panduan guru. Sebagai contoh:
1. Pada bagian awal Buku Guru terdapat penjelasan umum tentang Buku Guru
pembelajaran Tematik Terpadu. Bagian ini adalah penjelasan penting bagaimana
tema-tema dibentuk melalui analaisis SKL, KI, KD, sampai terbentuk tema dan
jaringan tema dari berbagai muatan masing-masing mata pelajaran. Pada bagian ini
juga terdapat penjelasan cara penggunaan buku guru dan penilaian yang dapat
dipergunakan dalam melaksanakan proses pembelajaran tematik. .
4. Teknik, format, dan cara melakukan proses penilaian selain terdapat pada Buku Guru
juga terdapat pada Buku Siswa. Guru dapat mempelajari cara memberikan skor
penilaian melalui Buku Guru.
5. Saat guru memberikan tugas melalui lembar kerja yang ada pada Buku Siswa, bagian
dari lembar kerja tersebut juga diinformasikan pada Buku Guru.
Jadi Buku Guru dan Buku Siswa merupakan satu kesatuan yang harus dipahami guru.
Pada uraian ini dijelaskan tentang teknis penggunaan Buku Siswa sesuai dengan arahan
Buku Guru, melalui uraian ini diharapkan guru dapat melakukan proses pembelajaran dari
masing-masing subtema yang ada pada masing-masing buku.
Contoh:
Kelas :I
Tema : 5 Pengalamanku
Subtema : I (Pengalaman Masa Kecil)
Urutan Penggunaan
Langkah Penggunaan Kegiatan Pengayaan
Pembelajaran Media/Alat/Sumber
Buku Materi
dalam Buku Belajar
Pembelajaran a. Pastikan guru a. Pada saat kegiatan a. Lagu Bunda Piara.
1 membaca tujuan membaca wacana b. Gambar burung
pembelajaran yang tentang pengalaman garuda Pancasila.
terdapat di Buku Guru masa kecilku, guru c. 10 set kartu
halaman 5. dapat bertanya jawab bergambar simbol-
b. Perhatikan langkah- tentang pengalaman simbol dari Pancasila
langkah kegiatan yang masa kecilnya. (terlampir di dalam
terdapat pada Buku b. Guru harus buku guru).
Guru halaman 5 memerhatikan d. Buku siswa.
sampai halaman 6. pendekatan scientific e. Gambar-gambar
c. Langkah-langkah pada proses berbagai alat musik.
pembelajaran pada pembelajaran. Apabila
Buku Guru halaman 5 di Buku Guru kurang,
sampai 6 dikaitkan maka guru harus
dengan Buku Siswa menambuahkannya.
Tema Pengalamanku Misalnya, di dalam
halaman 1 sampai pembelajaran
halaman 7. ditambahkan kegiatan
d. Manfaatkan rubrik mencoba
penilaian yang menyanyikan lagu
terdapat pada Buku dengan menggunakan
Guru Tema berbagai alat musik
Pengalamanku ritmik atau benda-
halaman 7. benda pengganti alat
musik ritmik, seperti
mengetuk meja dan
atau bertepuk tangan.
Lagu Bunda Piara juga
dapat dicoba
dinyanyikan dengan
tempo cepat dan
lambat.
Contoh:
1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa
berupa bahasa Indonesia yang dikenal sebagai
bahasa persatuan dan sarana belajar di tengah
keberagaman bahasa daerah
1.2 Menerima keberadaan Tuhan Yang Maha Esa
3.4 Mengenal teks cerita diri atau atas penciptaan manusia dan bahasa yang
personal tentang keberadaan beragam serta benda-benda di alam sekitar
keluarga dengan bantuan guru 2.1 Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu
atau teman dalam bahasa terhadap keberadaan wujud dan sifat benda
Indonesia lisan dan tulis yang
melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan
dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu atau atau bahasa daerah
pemahaman 3.4 Mengenal teks cerita diri atau personal tentang
4.4 Menyampaikan teks cerita diri keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau
atau personal tentang keluarga teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
secara mandiri dalam bahasa yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah
Indonesia lisan dan tulis yang untuk membantu pemahaman
dapat diisi dengan kosakata
4.4 Menyampaikan teks cerita diri atau personal
bahasa daerah untuk membantu
penyajian tentang keluarga secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk membantu
penyajian.
Dari jaringan rencana kegiatan harian di Buku Guru halaman 5 terdapat tiga muatan
pelajaran yang dipadukan, yaitu Bahasa Indonesia, PPKn, dan SBDP. Artinya, di dalam buku
siswa sebaiknya dirancang sebuah kegiatan pembelajaran yang dapat memadukan KD Bahasa
Indonesia, KD PPKn, dan KD SBDP.
1. Siswa mendengarkan guru membuka pelajaran dengan menyanyikan lagu Bunda Piara.
2. Siswa diajak membaca bersama-sama wacana yang terdapat pada Buku Siswa.
3. Siswa dipersilakan mengajukan pertanyaan tentang lagu dan wacana pada buku siswa.
4. Siswa diminta membentuk kelompok kecil dan berdiskusi mengenai pengalaman masa
kecil.
5. Setiap kelompok menceritakan kemballi hasil diskusi mereka.
6. Siswa dibimbing untuk menyimpulkan hasil presentasi setiap kelompok.
- Sudah tampak keterpaduan muatan pelajaran pada langkah nomor 3, yaitu siswa
dipersilakan mengajukan pertanyaan tentang lagu dan wacana pada buku siswa. Di sini
tampak keterpaduan antara muatan pelajaran SBDP dan Bahasa Indonesia. Namun,
kegiatan itu masih harus dicermati lagi apakah sesuai dengan indikator yang harus
dicapai.
Indikator SBDP: membedakan pola irama lagu mengggunakan alat musik ritmis.
Usulan Perbaikan:
Langkah-langkah kegiatan pada Buku Guru tersebut dijabarkan pada buku siswa seperti
terdapat pada halaman 2 Buku Siswa Tema Pengalamanku.
- Tidak tampak keterpaduan antar muatan pelajaran karena teks lagu tidak dipergunakan
sebagai media untuk mencapai kompetensi Bahasa Indonesia.
Usulan Perbaikan:
- Sebaiknya, berdasarkan teks lagu Bunda Piara tersebut siswa dapat mengenal teks cerita
diri atau personal tentang keberadaan keluarga melalui pengalaman masa kecil. Jadi,
muatan pelajaran pelajaran SBDP terpadu dengan Bahasa Indonesia, dan bisa
ditambahkan keterpaduannya dengan muatan pelajaran PPKN, yaitu KD 3.1 dan KD 4.1
seperti tampak pada jaringan RKH.
5. Tujuan Pembelajaran
Pada buku guru telah diberikan contoh tujuan pembelajaran sebagai panduan bagi guru apa
yang akan dicapai. Guru diperbolehkan untuk menambah atau merubah tujuan pembelajaran
sesuai dengan kondisi peserta didik dan lingkungan tempat belajar. Tujuan pembelajaran
idealnya memuat A (audience) yakni siswa; B (behavior) yakni kemampuan yang akan dicapai
(membedakan, menjelaskan, dll), C (condition) yakni kondisi atau kegiatan yang akan
dilakukan siswa (membaca teks, mengamati gambar, diskusi dll); D (degree) tingkatan
(dengan benar, sesuai prosedur, dengan santun, percaya diri, dll).
Contoh:
Setelah menyimak cerita tentang pengalaman masa kecil, siswa dapat menceritakan
pengalamannya dengan lancar.
Usulan Perbaikan:
a. Berdasarkan cerita guru, siswa dapat mengidentifikasi pengalaman masa kecil dalam
bahasa Indonesia lisan yang dapat diisi dengan kosa kata bahasa daerah dengan rasa
ingin tahu.
b. Dengan tanya jawab dan bantuan guru atau teman, siswa dapat menceritakan
pengalamannya sendiri dengan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan.
(Secara lengkap dapat dilihat pada handout Penilaian Autentik dan RPP)
Pada buku siswa terdapat media dan alat bantu dalam pembelajaran. Misalnya, pada Tema 1
Pengalamanku, Subtema 2, Pembelajaran 1 terdapat lagu berjudul Bunda Piara. Selain lagu
tersebut, guru dapat menambahkan lagu daerah setempat yang bertema pengalaman masa
kecilku.
Di dalam buku siswa juga terdapat gambar alat-alat musik ritmik. Guru dapat menambahkan
gambar-gambar alat musik ritmik khas daerah setempat.
Demikian pula dengan sumber belajar, materi tidak terbatas pada buku siswa saja. Guru bisa
mengajak siswa mengamati lingkungan, membaca buku referensi lain, membaca berita di
koran, atau melihat tayangan tentang hewan di TV/video.
7. Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan scientific yang
memuat kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/eksperimen,
mengasosiasi/menalar, dan mengkomunikasikan. Langkah-langkah pembelajaran tersebut
telah dituangkan dalam buku guru.
Pada Buku Guru tema Pengalamanku halaman 5 tertulis kegiatan pembelajaran sebagai
berikut.
1. Siswa mendengarkan guru membuka pelajaran dengan menyanyikan lagu Bunda Piara.
2. Siswa diajak membaca bersama-sama wacana yang terdapat pada Buku Siswa.
3. Siswa dipersilakan mengajukan pertanyaan tentang lagu dan wacana pada buku siswa.
4. Siswa diminta membentuk kelompok kecil dan berdiskusi mengenai pengalaman masa
kecil.
5. Setiap kelompok menceritakan kemballi hasil diskusi mereka.
6. Siswa dibimbing untuk menyimpulkan hasil presentasi setiap kelompok.
8. Penilaian Pembelajaran
Penilaian autentik mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pada buku guru telah
diberikan beberapa contoh penilaian.
LK 3.1
ANALISIS KD PADA TEMA, SUB TEMA DAN PEMBELAJARAN
KELAS : ....................................
TEMA : ....................................
SUBTEMA 1 : ....................................
MUATAN PEMBELAJARAN
KOMPETENSI DASAR
PELAJARAN 1 2 3 4 5 6
BAHASA
INDONESIA
PPKn
MATEMATIKA
SBDP
PJOK
SUBTEMA 2 : ....................................
MUATAN PEMBELAJARAN
KOMPETENSI DASAR
PELAJARAN 1 2 3 4 5 6
BAHASA
INDONESIA
PPKn
MATEMATIKA
SBDP
PJOK
SUBTEMA 3 : ....................................
MUATAN PEMBELAJARAN
KOMPETENSI DASAR
PELAJARAN 1 2 3 4 5 6
BAHASA
INDONESIA
PPKn
MATEMATIKA
SBDP
PJOK
SUBTEMA 4 : ....................................
MUATAN PEMBELAJARAN
KOMPETENSI DASAR
PELAJARAN 1 2 3 4 5 6
BAHASA
INDONESIA
PPKn
MATEMATIKA
SBDP
PJOK
LK 3.2
KELAS : .........................................
TEMA : .........................................
SUB TEMA : .........................................
PEMBELAJARAN : .........................................
ANALISIS INDIKATOR
TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
MATERI PELATIHAN 4:
MATERI PELATIHAN 4
PENERAPAN PENILAIAN AUTENTIK DAN LAPORAN HASIL BELAJAR
A. KOMPETENSI
B. LINGKUP MATERI
C. INDIKATOR
D. PERANGKAT PELATIHAN
1. Bahan Tayang
2. Hand-out
3. Lembar Kerja Penerapan Penilaian Autentik
4. Buku Guru dan Buku Siswa
5. ATK
Diskusi tentang
Diskusi dan
kaidah Menyusun
tanya jawab
merancang instrumen
tentang
penilaian penilaian autentik
penilaian
autentik (sikap, sesuai dengan KD,
autentik dan
pengetahuan, indikator, serta
laporan hasil
dan tema dan subtema
belajar
keterampilan
30 Menit 30 Menit 60 Menit
Menganalisis
Mengolah hasil data penilaian
penilaian proses proses dan hasil
Mempresentasikan
dan hasil belajar belajar dari
instrumen
ke dalam aspek sikap,
penilaian autentik
laporan hasil pengetahuan,
belajar dan
keterampilan
30 Menit 60 Menit 30 Menit
HO 4.1
Merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum 2013 yang menyatakan bahwa Kurikulum 2013
dilakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013/2014, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung implementasi Kurikulum
2013 tersebut. Salah satu dukungan tersebut adalah telah disusunnya Pedoman Teknis
Penilaian di Sekolah Dasar sesuai Kurikulum 2013. Panduan tersebut disusun sebagai
Pedoman Teknis atau acuan bagi guru, kepala sekolah, pengawas, dan pejabat dinas
pendidikan serta orangtua dan masyarakat dalam melaksanakan, membina, dan
memfasilitasi implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar.
Dengan demikian diperlukan suatu contoh penerapan penilaian autentik dalam proses
pembelajaran di SD, yaitu bagaimana mengembangkan bentuk penilaian yang
memberikan fokus perhatian pada penilaian proses dan hasil belajar baik pada aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan antara lain adalah sebagai berikut.
1. Penilaian untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar pada KI-3 dan KI-4.
2. Penilaian dengan menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk
menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
3. Penilaian yang berkelanjutan, dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya
dianalisis untuk menentukan KD yang telah dikuasai dan yang belum, serta untuk
mengetahui kesulitan peserta didik.
4. Menganalisis hasil untuk menentukan tindak lanjut yang berupa perbaikan proses
pembelajaran berikutnya, yaitu program remedi bagi peserta didik yang pencapaian
kompetensinya di bawah ketuntasan dan program pengayaan bagi peserta didik yang
telah memenuhi ketuntasan.
5. Bentuk penilaian yang disesuaikan dengan pengalaman belajar peserta didik yang
ditempuh dalam proses pembelajaran.
dengan cara mensimulasikan situasi yang dapat ditemui di dalam dunia nyata di luar
lingkungan sekolah (Hymes, 1991). Dalam hal ini adalah simulasi yang dapat
mengekspresikan prestasi (performance) siswa yang ditemui di dalam praktik dunia nyata.
Kata lain dari asesmen autentik adalah penilaian kinerja, portofolio, dan penilaian proyek.
Asesmen autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat
populer untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus,
mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus,
hingga yang jenius. Asesmen autentik dapat juga diterapkan dalam bidang ilmu tertentu
seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada
proses atau hasil pembelajaran.
Asesmen autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik
karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar
tentang subjek. Asesmen autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana
mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu
menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya. Atas dasar itu, guru dapat
mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula
kegiatan remedial harus dilakukan.
Penilaian autentik meharuskan proses belajar yang autentik pula. Menurut Ormiston,
belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh
peserta didik dikaitkan dengan realitas di luar sekolah atau kehidupan pada umumnya.
Penilaian semacam ini cenderung berfokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual
bagi peserta didik, yang memungkinkan mereka secara nyata menunjukkan kompetensi
atau keterampilan yang dimilikinya. Contoh asesmen autentik antara lain keterampilan
kerja, kemampuan mengaplikasikan atau menunjukkan perolehan pengetahuan tertentu,
simulasi dan bermain peran, portofolio, memilih kegiatan yang strategis, serta
memamerkan dan menampilkan sesuatu.
Asesmen autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama, pengukuran langsung
keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan
seperti kesuksesan di tempat kerja. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan
keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis proses yang digunakan
untuk menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang ada.
Dengan demikian, asesmen autentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-
cara terbaik agar semua siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan waktu
yang berbeda. Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dicapai melalui
penyelesaian tugas di mana peserta didik telah memainkan peran aktif dan kreatif.
Keterlibatan peserta didik dalam melaksanakan tugas sangat bermakna bagi
perkembangan pribadi mereka.
Autentik memandang penilaian dan pembelajaran adalah merupakan dua hal yang saling
berkaitan. Penilaian autentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia
sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian autentik tidak hanya mengukur apa
yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat
dilakukan oleh peserta didik. Berikut contoh-contoh tugas autentik: pemecahan masalah
matematika, melaksanakan percobaan, bercerita, menulis laporan, berpidato, membaca
puisi, dan membuat peta perjalanan.
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar | 78
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Sejalan dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi “guru
autentik.” Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada
penilaian. Untuk bisa melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi
kriteria tertentu seperti disajikan berikut ini.
1. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain
pembelajaran.
4. Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas
dengan menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.
Asesmen autentik adalah komponen penting dari reformasi pendidikan sejak tahun
1990an. Wiggins (1993) menegaskan bahwa metode penilaian tradisional untuk
mengukur prestasi, seperti tes pilihan ganda, benar/salah, menjodohkan, dan lain-lain
telah gagal mengetahui kinerja peserta didik yang sesungguhnya. Tes semacam ini telah
gagal memperoleh gambaran yang utuh mengenai sikap, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik dikaitkan dengan kehidupan nyata mereka di luar sekolah atau masyarakat.
Asesmen hasil belajar yang tradisional bahkan cenderung mereduksi makna kurikulum,
karena tidak menyentuh esensi nyata dari proses dan hasil belajar peserta didik. Ketika
asesmen tradisional cenderung mereduksi makna kurikulum, tidak mampu
menggambarkan kompetensi dasar, dan rendah daya prediksinya terhadap derajat sikap,
keterampilan, dan kemampuan berpikir yang diartikulasikan dalam banyak muatan
pelajaran atau disiplin ilmu; ketika itu pula asesmen autentik memperoleh traksi yang
cukup kuat. Memang, pendekatan apa pun yang dipakai dalam penilaian tetap tidak luput
dari kelemahan dan kelebihan. Namun demikian, sudah saatnya guru profesional pada
semua satuan pendidikan memandu gerakan memadukan potensi peserta didik, sekolah,
dan lingkungannya melalui asesmen proses dan hasil belajar yang autentik.
Data asesmen autentik digunakan untuk berbagai tujuan seperti menentukan kelayakan
akuntabilitas implementasi kurikulum dan pembelajaran di kelas tertentu. Data asesmen
autentik dapat dianalisis dengan metode kualitatif, kuanitatif, maupun kuantitatif. Analisis
kualitatif dari asesmen otentif berupa narasi atau deskripsi atas capaian hasil belajar
peserta didik, misalnya, mengenai keunggulan dan kelemahan, motivasi, keberanian
berpendapat, dan sebagainya. Analisis kuantitatif dari data asesmen autentik
menerapkan rubrik skor atau daftar cek (checklist) untuk menilai tanggapan relatif
peserta didik relatif terhadap kriteria dalam kisaran terbatas dari empat atau lebih tingkat
kemahiran (misalnya: sangat mahir, mahir, sebagian mahir, dan tidak mahir). Rubrik
penilaian dapat berupa analitik atau holistik. Analisis holistik memberikan skor
keseluruhan kinerja peserta didik, seperti menilai kompetisi Olimpiade Sains Nasional.
Dalam rangka melaksanakan asesmen autentik yang baik, guru harus memahami secara
jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus bertanya pada diri sendiri,
khususnya berkaitan dengan: (1) sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang akan
dinilai; (2) fokus penilaian akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan; dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai,
seperti penalaran, memori, atau proses.
1. Penilaian Sikap
Contoh muatan KI-1 (sikap spiritual) antara lain: ketaatan beribadah, berperilaku
syukur, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, toleransi dalam
beribadah. sedangkan Contoh muatan KI-2 (sikap sosial) antara lain: jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, bisa ditambahkan lagi sikap-sikap yang
lain sesuai kompetensi dalam pembelajaran, misal : kerja sama, ketelitian, ketekunan,
dll. Penilaian apek sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian
antarteman, dan jurnal.
a. Observasi
Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang
diamati. Hal ini dilakukan saat pembelajaran maupun di luar pembelajaran.
b. Penilaian Diri
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
c. Penilaian Antarteman
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling
menilai terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta didik. Instrumen
yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
2. Penilaian Pengetahuan
a. Tes tulis
Meski konsepsi asesmen autentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes
tertulis yang lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis atas
hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau
mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban dan mensuplai jawaban.
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar | 80
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat,
memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis,
mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis
berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu
menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
b. Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara ucap (oral)
sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga,
sehingga menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat
maupun paragraf yang diucapkan.
c. Penugasan
Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa
pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan
karakteristik tugasnya.
3. Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Kinerja
Adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas pada
situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan alat musik,
menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari.
4) Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh guru dengan cara
mengamati peserta didik ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa membuat
catatan. Guru menggunakan informasi dari memorinya untuk menentukan
apakah peserta didik sudah berhasil atau belum. Cara seperti ini tetap ada
manfaatnya, namun tidak cukup dianjurkan.
Pengamatan atas kinerja peserta didik perlu dilakukan dalam berbagai konteks
untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai
keterampilan berbahasa peserta didik, dari aspek keterampilan berbicara,
misalnya, guru dapat mengobservasinya pada konteks yang, seperti berpidato,
berdiskusi, bercerita, dan wawancara. Dari sini akan diperoleh keutuhan
mengenai keterampilan berbicara dimaksud. Untuk mengamati kinerja peserta
didik dapat menggunakan alat atau instrumen, seperti penilaian sikap, observasi
perilaku, pertanyaan langsung, atau pertanyaan pribadi.
b. Penilaian Proyek
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus.
Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan
bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud
meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk, seperti
makanan, pakaian, hasil karya seni (gambar, lukisan, patung, dan lain-lain),
barang-barang terbuat dari kayu, kertas, kulit, keramik, karet, plastik, dan karya
logam. Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang harus
dipenuhi untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk
pada apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.
c. Penilaian Portofolio
3) sewaktu waktu peserta didik diharuskan membaca catatan guru yang berisi
komentar, masukkan dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan peserta
didik dalam rangka memperbaiki hasil kerja dan sikap.
5) catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik perlu
diberi tanggal, sehingga perkembangan kemajuan belajar peserta didik
dapat terlihat.
b. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang
akan dibuat.
g. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian
portofolio.
Penilaian proses belajar siswa adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan pembelajaran dan/atau
sejauh mana keefektifan dan efensiensinya dalam perubahan tingkah laku siswa.
Penilaian proses dapat dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung pada setiap
pertemuan. Penilaian proses pada setiap pertemuan dapat dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung.
Penilaian proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan lembaran observasi untuk
menilai partisipasi siswa dan menilai interaksi siswa dalam mengikuti pembelajaran,
antara lain cara belajar siswa. Dengan penilaian proses kita akan mengetahui bagaimana
keterlibatan siswa dalam pembelajaran apakah siswa pasif atau aktif belajar, dan
sebagainya.
Salah satu contoh penilaian proses siswa mengikuti pembelajaran adalah penilaian sikap
siswa saat mengikuti pebelajaran. Salah satu objek sikap yang perlu dinilai dalam proses
pembelajaran adalah sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan
suatu materi pelajaran (Puskur, 2006: 7-8).
Siswa juga perlu memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai positif terhadap
pembelajaran. Teknik penilaian sikap terhadap proses pembelajaran dapat dilakukan
dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-teknik tersebut antara lain: observasi perilaku,
pertanyaan langsung, dan laporan pribadi. Data penilaian sikap bersumber dari catatan
harian siswa berdasarkan pengamatan/observasi guru. Catatan harian siswa adalah
kejadian-kejadian yang menonjol, yang berkaitan dengan sikap, perilaku, dan unjuk kerja
peserta didik, baik positif maupun negatif. Yang dimaksud dengan kejadian-kejadian yang
menonjol adalah kejadian-kejadian yang perlu mendapat perhatian, atau perlu diberi
peringatan dan penghargaan dalam rangka pembinaan peserta didik. Data hasil
pengamatan guru dapat dilengkapi dengan hasil penilaian berdasarkan pertanyaan
langsung dan laporan pribadi. Pada akhir semester, guru merumuskan sintesis, sebagai
deskripsi dari sikap, perilaku, dan unjuk kerja siswa dalam semester tersebut untuk
muatan pelajaran yang bersangkutan. Deskripsi tersebut menjadi bahan atau pernyataan
untuk diisi dalam kolom catatam pada rapor siswa untuk semester yang berkaitan. Selain
itu, berdasarkan catatan-catatan tentang siswa yang dimilikinya, guru dapat merumuskan
catatan, baik berupa peringatan atau rekomendasi dalam rapor. Catatan guru
menggambarkan sikap atau tingkat penguasaan siswa berkaitan dengan pelajaran yang
ditempuhnya dalam bentuk kalimat naratif. Demikian juga catatan dalam kolom deskripsi
perilaku, menggambarkan perilaku siswa yang perlu mendapat penghargaan/pujian atau
peringatan.
Penilaian hasil belajar adalah suatu kegiatan pengambilan keputusan tentang pencapaian
kompetensi atau hasil belajar siswa berdasarkan tahapan belajarnya selama mengikuti
proses pembelajaran. Dasar pengambilan keputusan tersebut, berhubungan dengan
keberhasilan siswa dalam mencapai sejumlah Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang
tercantum dalam Kerangka Dasar Kurikulum. Untuk itu, penilaian hasil belajar harus
dilakukan dalam kerangka mengukur perkembangan hasil belajar siswa berupa
pencapaian kompetensi siswa dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Proses siswa mengerjakan soal juga dapat dinilai apabila soal berbentuk uraian. Penilaian
seperti ini dilakukan karena guru ingin mengetahui benar-tidaknya siswa menyelesaikan
soal, logisnya siswa berpikir, runtutnya langkah-langkah yang siswa tulis dalam
menyelesaikan soal, dan sebagainya.
Penilaian model ini, sangatlah penting dilakukan karena pemahaman siswa dalam belajar
yang diperoleh sebelumnya sangat berpengaruh terhadap diperolehnya pemahaman
berikutnya. Siswa yang penguasaan kompetensinya baik akan cenderung lancar dalam
mempelajari kompetensi berikutnya dan demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu
penilaian proses siswa mengerjakan soal menjadi sangat penting perannya dalam
pembelajaran. Dengan terus mencermati hasil-hasil penilaian proses siswa mengerjakan
soal dan diikuti dengan tindak lanjut yang tepat diharapkan terbangunnya kompetensi
siswa akan lancar. Sebaliknya bila penilaian pembelajaran hanya memperhatikan pada
penilaian hasil akhir belajar maka terbangunnya kompetensi siswa akan cenderung
terhambat. Tindakan memperbaiki kompetensi siswa akan berhasil optimal bila dilakukan
setahap demi setahap. Pentingnya penilaian terhadap proses siswa mengerjakan soal
dilakukan adalah agar guru dapat mengetahui benar-tidaknya siswa menyelesaikan soal,
dipahami tidaknya materi yang dipelajari, runtut tidaknya langkah-langkah yang siswa
tulis dalam menyelesaikan soal, dikuasai tidaknya materi prasyarat, dan sebagainya.
Tujuan penilaian hasil belajar adalah: (1) menilai pencapaian kompetensi siswa; (2)
memperbaiki proses pembelajaran; (3) sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan
belajar siswa.
Prosedur pengembangan instrumen penilaian pada proses dan akhir suatu kompetensi
dasar yang baik meliputi beberapa tahap, yaitu: (1) analisis KI dan KD, (2) perumusan
indikator, (3) penulisan instrumen/soal.
1. Analisis KI dan KD
KI dan KD adalah sumber petunjuk bagi guru tentang batas minimum bahan ajar,
pengetahuan dan keterampilan, serta nilai dan sikap yang harus dapat dikuasai siswa
melalui proses belajar mengajar yang diselenggarakan menurut jenjang kelas dan
lamanya pendidikan suatu sekolah. Maksud analisis KI dan KD ini adalah agar guru
memiliki wawasan yang tepat dan pemahaman yang benar tentang bahan ajar,
pengetahuan dan keterampilan, serta nilai sikap yang harus tumbuh dan dikuasai siswa
dalam masa pendidikan mereka. Sementara itu, kegiatan analisis KI dan KD ini merupakan
proses guru memahami dengan benar dan mendapat wawasan yang tepat tentang
kerangka dasar kurikulum yang menjadi acuan utama mengelola KBM. Kegunaan analisis
ini juga membantu guru dalam merencanakan dan melaksanakan serta menindak lanjuti
kegiatan belajar mengajar yang dikelola guru.
Terkait pengembangan instrumen penilaian pada proses dan akhir suatu kompetensi
dasar kegiatan analisis yang dapat dilakukan guru adalah menelaah secara mendalam
tentang pesan-pesan kurikulum yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi perilaku-
perilaku khusus esensial dalam kompetensi dengan cara menjabarkan kompetensi inti,
kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi dalam rangka mencari esensi dari
tiap kompetensi dasar. Hasil yang diperoleh dari analisis KI dan KD ini adalah peta
kompetensi, yaitu peta perilaku-perilaku yang dikehendaki terjadi pada siswa pada saat
atau setelah proses pembelajaran berlangsung. Digambarkan dalam bentuk diagram
langkah analisis KI dan KD yang menghasilkan sejumlah Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK), dan tujuan sebagai berikut.
Penentuan IPK dilakukan setelah analisis KI dan KD. Penentuan IPK ini sangatlah penting
dan guru benar-benar harus menguasai urutan atau hierarki konsep dan/atau tingkat
kesulitan materi.
Hal yang sebaiknya perlu diketahui guru dalam menentukan IPK, adalah sebagai berikut.
1) Dasar pengembangan IPK, yaitu: (1) sesuai dengan karakteristik siswa, muatan
pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah, dan dirumuskan dalam kata kerja
operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi, (2) sebagai dasar untuk
menyusun alat penilaian.
2) Perlu diingat tentang pengertian IPK, yaitu: (1) perilaku yang dapat diukur dan/atau
diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar | 88
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
menjadi acuan penilaian muatan pelajaran, (2) dirumuskan dengan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap dan
keterampilan.
a) Indikator kunci adalah yang memenuhi syarat UKRK, yaitu: (1) urgensi, dimaknai
bahwa secara teoritis indikator itu harus dikuasai siswa, (2) kontinuitas, dimaknai
bahwa indikator ini merupakan indikator lanjutan yang merupakan pedalaman
dari satu atau lebih indikator yang sudah pernah dipelajari pada KD sebelumnya
atau KD itu sendiri, (3) relevansi, dimaknai bahwa indikator itu diperlukan untuk
mempelajari/memahami pelajaran lain, (4) keterpakaian, dimaknai bahwa
indikator ini memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
Rumusan indikator kunci harus ada pada tiap KD, apapun keadaan karakteristik
siswa, muatan pelajaran, satuan pendidikan, dan potensi daerah. Indikator kunci
ini harus diujikan, dengan maksud untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa
terhadap KD. Pengujian indikator ini melalui ulangan harian/ulangan tengah
semester/akhir semester.
Indikator pendukung atau jembatan ini diperlukan bila pada umumnya siswa
diprediksi ‘lemah’ dalam kemampuan prasyarat berkait dengan kemampuan
pada indikator kunci, sedangkan apabila pada umumnya siswa diprediksi cepat
menguasai kemampuan yang dirumuskan oleh indikator kunci, maka tidak
diperlukan indikator pendukung /jembatan.
Indikator kompleks ini diujikan apabila diterapkan ke semua siswa yaitu melalui
ulangan harian.Bila kemudian siswa dapat mencapainya berarti dapat dikatakan
bahwa tingkat kemampuan siswa sudah di atas target minimal. Indikator
kompleks ini tidak diujikan apabila tidak diterapkan untuk semua siswa,
sedangkan penilaian cukup dengan tugas-tugas untuk mencermati seberapa jauh
siswa yang mempelajarinya telah menguasai kemampuan terkait indikator
kompleks/ pengayaan.
Untuk membuat atau menulis indikator tentunya tidak terlepas dari taksonomi
Bloom. Menurut Bloom, tujuan pendidikan dalam garis besarnya terbagi menjadi tiga
ranah atau kawasan (domain), yaitu pertama domain kognitif, kedua ranah afektif,
dan ketiga ranah psikomotor. Indikator yang masuk ranah kognitif untuk taksonomi
Bloom versi baru tediri atas (dari level 1 sampai 6): (1) remembering (mengingat), (2)
understanding (memahami), (3) applying (menerapkan), (4) analyzing (menganalisis,
mengurai), (5) evaluating (menilai), dan (6) creating (mencipta).
instrumen secara kualitatif/teoretis, ujicoba dan analisis hasil ujicoba tes. Berikut
contoh kata kerja operasional yang dapat dipakai untuk ranah kognitif level
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengurai, menilai, dan mencipta
seperti ditunjukkan dalam tabel 1, sedangkan untuk ranah afektif dan psikomotor
disajikan dalam tabel 2.
3) Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan kata kerja dalam KD
Kata kerja dalam indikator lebih rendah dari kata kerja dalam KD, apabila dari KD
tersebut dapat diturunkan sejumlah atau banyak indikator. Sementara itu, kata kerja
dalam indikator setara dengan kata kerja dalam KD terjadi apabila kata kerja dalam
KD tersebut tidak memungkinkan diturunkan menjadi kata kerja yang lain atau kata
kerja dalam KD merupakan satu-satunya kata yang memungkinkan.
Tentunya dalam penulisan indikator, hanya ada satu indikator kompetensi yang diukur.
Dari indikator-indikator tersebut, mana yang dikatakan indikator jembatan, kunci, dan
tambahan? Perhatikan indikator di atas, menentukan KPK (item b) diperoleh dengan
menggunakan kelipatan persekutuan. Indikator pada item a dan b ini disebut sebagai
indicator kunci. Sementara itu, menentukan KPK pada item e menggunakan faktor prima,
sedangkan faktor prima dan faktorisasi prima belum diajarkan. Untuk itu, faktor prima
dan faktorisasi prima perlu diajarkan terlebih dahulu dan dijadikan sebagai indikator
jembatan (indikator c dan d), sedangkan indikator e bisa disebut sebagai indikator kunci
yang sekaligus sebagai indikator kompleks. Guru dapat mengelompokkan indikator-
indikator tersebut berdasarkan tingkatan kata kerjanya dan karakteristik atau kompetensi
yang dimiliki siswanya. Di samping itu, indikator yang dirumuskan dengan kata kerja
operasional tersebut juga dapat menunjukkan apakah indikator tersebut dapat diamati
dan diukur.
Tabel 1: Contoh Kata Kerja Operasional Taksonomi Bloom untuk Ranah Kognitif
Ranah Kognitif
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Level 6
Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Menilai Mencipta
(Remember) (Understand) (Apply) (Analyze) (Evaluate) (Create)
Memasangkan Melakukan inferensi Melaksanakan Melatih Membuktikan Memadukan
Membaca Melaporkan Melakukan Memadukan Memilih Membangun
Memberi indeks Membandingkan Melatih Memaksimalkan Memisahkan Membatas
Memberi kode Membedakan Membiasakan Membagankan Memonitor Membentuk
Memberi label Memberi contoh Memodifikasi Membeda-bedakan Memperjelas Membuat
Membilang Membeberkan Mempersoalkan Membuat struktur Mempertahankan Membuat rancangan
Memilih Memperkirakan Memproses Memecahkan Mempresiksi Memfasilitasi
Mempelajari Memperluas Mencegah Memerintah Memproyeksikan Memperjelas
Menamai Mempertahankan Menentukan Memfokuskan Memutuskan Memproduksi
Menandai Memprediksi Menerapkan Memilih Memvalidasi Memunculkan
Mencatat Menafsirkan Mengadaptasi Menata Menafsirkan Menampilkan
Mendaftar Menampilkan Mengaitkan Mencerahkan Mendukung Menanggulangi
Menelusuri Menceritakan Mengemukakan Mendeteksi Mengarahkan Menciptakan
Mengenali Mencontohkan Menggali Mendiagnosis Mengecek Mendikte
Menggambar Mendiskusikan Menggambarkan Mendiagramkan Mengetes Menemukan
Menghafal Menerangkan Menggunakan Menegaskan Mengkoordinasikan Mengabstraksi
Mengidentifikasi Mengabstraksikan Menghitung Menelaah Mengkritik Menganimasi
Mengulang Mengartikan Mengimplementasikan Menetapkan Mengkritisi Mengarang
Mengutip Mengasosiasikan Mengkalkulasi sifat/ciri Menguji Mengatur
Meninjau Mengekstrapilasi Mengklasifikasi Mengaitkan Mengukur Menggabungkan
Meniru Mengelompokkan Mengkonsepkan Menganalisis Menilai Menggeneralisasi
Mentabulasi Mengemukakan Mengoperasikan Mengatribusikan Menimbang Menghasilkan karya
Menulis Menggali Mengurutkan Mengaudit Menugaskan Menghubungkan
Menunjukkan Menggeneralisasikan Mengurutkan Mengedit Merinci Mengingatkan
Ranah Kognitif
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Level 6
Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Menilai Mencipta
(Remember) (Understand) (Apply) (Analyze) (Evaluate) (Create)
Menyadari Menggolong-golongkan Mensimulasikan Mengkorelasikan Membenarkan Mengkategorikan
Menyatakan Menghitung Mentabulasi Mengorganisasikan Menyalahkan Mengkode
Menyebutkan Mengilustrasikan Menugaskan Menguji Mengkombinasikan
Mereproduksi Menginterpolasi Menyelidiki Menguraikan Mengkreasikan
Menempatkan Menginterpretasikan Menyesuaikan Menjelajah Mengoreksi
Mengkategorikan Menyusun Menominasikan Mengumpulkan
Mengklasifikasi Meramalkan Mentransfer Mengusulkan
Mengkontraskan Menjalankan Menyeleksi hipotesis
Mengubah Mempraktekkan Merasionalkan Menyiapkan
Menguraikan Memilih Merinci Menyusun
Menjabarkan Memulai Merancang
Menjalin Menyelesaikan Merekonstruksi
Menjelaskan Merencanakan
Menterjemahkan Mereparasi
Mentranslasi Merumuskan
Menunjukkan Memperbaharui
Menyimpulkan Menyempurnakan
Merangkum Memperkuat
Meringkas Memperindah
Mengidentifikasi Mengubah
Tabel 2: Contoh Kata Kerja Operasional Taksonomi Bloom untuk Ranah Afektif dan Ranah Psikomotor
Berikut ini merpakan salah satu contoh bagaimana mengembangkan penilaian pada
pembelajaran di SD dengan mengambil salah satu pemetaan indikator pada buku guru.
Kelas/Semester : I/2
Jenjang : SD
Tema/SubTema/Pembelajaran : Pengalamanku/1: Pengalaman Masa Kecil/1
A. Kompetensi Inti
1. Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar
1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang
dikenal sebagai bahasa persatuan dan sarana belajar di tengah keberagaman
bahasa daerah.
2.1 Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu terhadap keberadaan wujud dan
sifat benda melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah.
3.4 Mengenal teks cerita diri/personal tentang keberadaan keluarga dengan
bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat
diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman.
4.4 Menyampaikan teks cerita diri/personal tentang keluarga secara mandiri
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu penyajian.
Indikator
3.4.1 Mengidentifikasi peristiwa masa kecil dalam bahasa Indonesia lisan.
3.4.2 Menceritakan secara lisan peristiwa masa kecil yang diingatnya dalam
bahasa Indonesia lisan
4.4.1 Menulis kalimat sederhana tentang cerita diri/personal dengan bahasa
Indonesia tulis yang sederhana.
2. PPKn
Kompetensi Dasar
1.2 Menerima kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah.
2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru sebagai
perwujudan nilai dan moral Pancasila.
3.1 Mengenal simbol-simbol sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda
Pancasila.”
4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dan
mengaitkannya dengan pengenalannya terhadap salah satu simbol sila
Pancasila dalam lambang negara“Garuda Pancasila.”
Indikator:
3.1.1 Menyebutkan lambang negara Indonesia “Garuda Pancasila”.
3.1.2 Menyebutkan simbol sila-sila Pancasila sesuai lambang negara “Garuda
Pancasila”
3.1.3 Membedakan simbol-simbol lambang negara“Garuda Pancasila.”
3.1.4 Memasangkan simbol-simbol lambang negara“Garuda Pancasila” dengan
sila-sila pada Pancasila.
4.1.1 Memilih gambar perilaku di sekitar sekolah yang sesuai dengan sila-sila
pada Pancasila.
4.1.2 Memilih gambar perilaku di rumah yang sesuai dengan sila-sila pada
Pancasila.
Indikator:
3.2.1 Menirukan pola irama lagu bervariasi menggunakan alat musik ritmis.
3.2.2 Membedakan pola irama lagu bervariasi menggunakan alat musik ritmis.
4.8.1 Mengikuti pola irama lagu bertanda birama dua dengan menggunakan alat
musik ritmis.
4.8.2 Mengikuti pola irama lagu bertanda birama tiga dengan menggunakan alat
musik ritmis.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Penilaian Sikap
Bahasa Indonesia
a. Pengetahuan
1) Bentuk soal
Sebutkan peristiwa masa kecil apa saja yang pernah kalian alami!
2) Lembar Penilaian
Skor Nilai
NO Nama
4 3 2 1
∑ Skor
Skor
100
4
1 ....
2 ....
3 dst
Keterangan/Rubrik
4 = dapat menyebutkan >3 peristiwa masa kecil
3 = dapat menyebutkan 3 peristiwa masa kecil
2 = dapat menyebutkan 2 peristiwa masa kecil
1 = dapat menyebutkan 1peristiwa masa kecil atau masih dibantu guru sepenuhnya
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar | 100
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
b. Keterampilan
1) Bentuk soal
a) Ceritakan secara lisan peristiwa masa kecil yang kalian ingat dengan
bahasa Indonesia!
b) Tulislah cerita diri dimasa kecil!
1 ....
2 ....
3 dst
Keterangan/Rubrik
4 = Siswa menuliskan peristiwa masa kecil dengan menggunakan bahasa Indonesia
tulis sederhana yang baik
3= Siswa menuliskan peristiwa masa kecil dengan menggunakan bahasa Indonesia
tulis sederhana dan sesekali dibantu dengan penggunaan bahasa daerah.
2= Siswa menuliskan peristiwa masa kecil dengan menggunakan bahasa Indonesia tulis
sederhana dan dibantu dengan penggunaan bahasa daerah
1= Siswa menuliskan peristiwa masa kecil dengan menggunakan bahasa Indonesia tulis
sederhana masih dibantu guru sepenuhnya.
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar | 101
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
PPKn
a. Pengetahuan
1) Bentuk soal
a) Sebutkan lambang negara Indonesia!
b) Sebutkan simbol sila-sila pancasila berikut sesuai lambang negara
“Garuda Pancasila”
Simbol dalam Lambang
NO Sila-sila Pada Pancasila
Negara “Garuda Pancasila”
1 Ketuhanan yang Maha Esa ….. (Gambar Bintang)
2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradap ….. (Gambar Padi dan kapas)
3 Persatuan Indonesia ….. (Gambar Pohon Beringin)
4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksa- ….. (Gambar Kepala Banteng)
naan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan
5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia ….. (Gambar Rantai)
Catatan: Kata atau kalimat dalam kurung merupakan jawaban siswa
3 Persatuan Indonesia
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar | 102
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
b. Keterampilan
1) Bentuk soal
Perhatikan gambar perilaku di rumah dan di sekolah berikut!
a b c d
a a a a
e f g h
a a a a
i j k l
a a a a
Pilihlah gambar perilaku di atas (sekitar sekolah dan di rumah) yang sesuai dengan
sila-sila pada Pancasila dengan cara menuliskan huruf yang tertera pada gambar di
tempat yang telah disediakan (soal dibacakan guru dan dengan arahan guru).
Perilaku
NO Sila-sila Pada Pancasila
Di Sekolah Di Rumah
1 Ketuhanan yang Maha Esa ….. E, g
2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradap ….. …..
3 Persatuan Indonesia ….. …..
4 Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijak-
….. …..
sanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia ….. …..
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar | 103
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
2) Instrumen penilaian
Skor Tiap Nomor (benar1, salah 0) Nilai
∑ Skor 100
NO Nama
a b c d e f g h i j k l Skor 4
1 ....
2 ....
3 dst
2) Instrumen penilaian
Skor Nilai
∑
NO Nama Menirukan Membedakan Skor 100
Skor
4 3 2 1 4 3 2 1 8
1 ....
2 ....
3 Dst
Keterangan/Rubrik
4= Dapat menirukan/membedakan pola irama lagu dengan sangat baik
3= Dapat menirukan/membedakan pola irama lagu dengan baik
2= Dapat menirukan/membedakan pola irama lagu dengan kurang baik
1= Dapat menirukan/membedakan pola irama lagu tidak baik atau selalu dengan
bantuan guru
b. Keterampilan
1) Bentuk soal
a) Ikuti pola irama lagu bertanda birama dua dengan menggunakan alat
music ritmis.
b) Ikuti pola irama lagu bertanda birama tiga dengan menggunakan alat
musik ritmis.
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar | 104
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
4 3 2 1 4 3 2 1
1 ....
2 ....
3 dst
Keterangan/Rubrik
4= Dapat mengikuti pola irama lagu dengan sangat baik
3= Dapat mengikuti pola irama lagu dengan baik
2= Dapat mengikuti pola irama lagu dengan kurang baik
1= Dapat mengikuti pola irama lagu tidak baik atau selalu dengan bantuan guru
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar | 105
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
IV. Penutup
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dilaksanakan berdasarkan standar penilaian pendidikan yang berlaku secara nasional.
Penilaian kompetensi dilakukan melalui pengukuran indikator-indikator pada setiap
kompetensi dasar (KD). Dalam penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat digunakan
berbagai teknik penilaian di antaranya adalah: (1) penilaian melalui tes, meliputi: tes
tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan/kinerja/unjuk kerja; (2) penilaian melalui non tes,
yang meliputi: (a) penugasan, antara lain: pekerjaan rumah, penilaian proyek, penilaian
produk, dan portofolio, (b) penilaian melalui pengamatan atau opservasi.
Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan pembelajaran dan/atau sejauh mana
keefektifan dan efensiensinya dalam perubahan tingkah laku siswa.
Penilaian hasil belajar adalah suatu kegiatan pengambilan keputusan tentang pencapaian
kompetensi atau hasil belajar peserta didik berdasarkan tahapan belajarnya selama
mengikuti proses pembelajaran. Penilaian hasil belajar siswa mencakup pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Penilaian hasil belajar harus dilakukan dalam kerangka
mengukur perkembangan hasil belajar siswa berupa pencapaian kompetensi yang
diharapkan. Oleh karena itu macam dan bentuk instrumen penilaian pembelajaran yang
digunakan mengacu pada hasil belajar itu.
Hand out penilaian ini memberikan contoh langkah guru dalam teknik penilaian proses
dan hasil belajar serta pengelolaan nilai ke dalam rapor. Dapat pula dimanfaatkan secara
efektif jika para guru, kepala sekolah serta pembina pendidikan lainnya dapat
mengimplementasikan secara kreatif dan inovatif, sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya masing-masing.
Akhirnya, diharapkan hand out sederhana yang banyak mengadopsi dari Juknis ini dapat
terus dikembangkan sehingga makin sempurna dan makin bermakna dalam membantu
guru melaksanakan proses penilaian di sekolah.
”Selamat Berkarya dan Berjuang Demi Anak Bangsa, Sukses untuk Anda”
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar | 106
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
LK 4.1
LEMBAR KERJA
TELAAH INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN, KETERAMPILAN, DAN
SIKAP
Petunjuk:
4. Berikan nilai pada setiap komponen dengan cara membubuhkan tanda cek (√) pada
kolom pilihan nilai (1 ), (2) dan (3) sesuai dengan penilaian Anda terhadap
instrumen penilaian!
5. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan setiap komponen jika diperlukan!
PERINGKAT NILAI
Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100
Baik (B) 80 < B ≤ 90
Cukup (C) 70 < C ≤ 80
Kurang (K) ≤ 70
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar | 107
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
KESESUAIAN
ASPEK YANG DINILAI Sesuai Sesuai Tidak
Seluruhnya Sebagian Sesuai CATATAN (PENJELASAN)
(3) (2) (1)
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
1 Kesesuaian tujuan dengan KD
2 Kesesuaian instrumen penilaian(soal)
dengan tujuan
3 Kesesuaian teknik penilaian dengan
materi/topik
4 Kesuaian bentuk penilaian dengan
materi /topik
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar| 108
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar| 109
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar| 110
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
LK 4.2
LEMBAR KERJA
PERANCANGAN PENILAIAN PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN
Petunjuk:
3. Pilihlah satu sub tema dari tema yang ada kemudian pili satu (1) kegiatan dari sub
tema tersebut untuk dibuat rancangan penilaian autentiknya.
4. Buatlah instrumen penilaian autentiknya dari KI, KD, Indikator, dan tujuannya
sesuai format yang disediakan. Apabila KI, KD, Indikator, dan tujuannya belum
sesuai atau benar Anda dapat memperbaikinya dengan menyesuaikan atau
mengacu KI, KD, Kerangka Dasar Kurikulum SD .
5. Diskusikan instrumen yang dihasilkan dari kerja kelompok ke kelompok yang lain
untuk mendapatkan masukan perbaikan.
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar | 111
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar | 112
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
LEMBAR KERJA
LK 4.2
PENGISIAN BUKU RAPOR SD
Tujuan : Peserta diklat mampu membuat laporan hasil belajar peserta didik (rapor)
Petunjuk:
4. Refleksi kegiatan.
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar | 113
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Nilai Kuantitatif dengan Skala 1 – 4 (berlaku kelipatan 0,33) digunakan untuk Nilai
Pengetahuan (KI 3) dan Nilai Keterampilan (KI 4).
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar | 114
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
LATIHAN 1
DATA REKAP NILAI SIKAP SPIRITUAL*)
2 DONI 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
3 LOVI 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
*) Rekap nilai sikap spiritual merupakan rerata dari 4 tema pada masing-masing aspek yang diakumulasi selama 1 semester. Penentuan nilai
berdasarkan rubrik
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar| 115
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar| 116
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
LATIHAN 2
DATA REKAP NILAI SIKAP SOSIAL**)
2 DONI 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 2 2 2 3
3 LOVI 3 3 3 3 4 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4
**) Rekap nilai sikap sosial merupakan rerata dari 4 tema pada masing-masing aspek yang diakumulasi selama 1 semester. Penentuan nilai
berdasarkan rubrik
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar| 117
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar| 118
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
LATIHAN 3
DATA REKAP NILAI PENGETAHUAN PER TEMA
TEMA 1
BAHASA
MATEMATIKA PPKn SBDP IPA IPS
NAMA INDONESIA
SISWA KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD
3.1 3.3 3.... 3.... 3.... 3... 3.... 3.... 3.... 3... 3.... 3....
DELLA 70 85
DONI 85 80
LOVI 70 80
TEMA 2
NAMA
SISWA KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD
3.1 3.2 3.... 3.... 3.... 3... 3.... 3.... 3.... 3... 3.... 3....
DELLA 80 80
DONI 70 70
LOVI 75 75
NAMA
TEMA 3
SISWA KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD
3.3 3.4 3.... 3.... 3.... 3... 3.... 3.... 3.... 3... 3.... 3....
DELLA 70 85
DONI 85 80
LOVI 70 80
NAMA
TEMA 4
SISWA KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD
3.2 3.4 3.... 3.... 3.... 3... 3.... 3.... 3.... 3... 3.... 3....
DELLA 70 85
DONI 85 80
LOVI 70 80
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar| 119
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Semester 1
NAMA RERATA NILAI UJI KOMPETENSI Bi RERATA
NO. NILAI UTS NILAI UAS
SISWA KD 3.1 KD 3.2 KD 3.3 KD 3.4 NILAI AKHIR
1. DELLA 75 75 90 60
2. DONI
3. LOVI
DST
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar| 120
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar| 121
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar| 122
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
LATIHAN 3
DATA REKAP NILAI KETERAMPILAN PER TEMA
TEMA 1
BAHASA
MATEMATIKA PPKn SBDP IPA IPS
NAMA INDONESIA
SISWA KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD
4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4....
DELLA 70 85
DONI 85 80
LOVI 70 80
TEMA 2
NAMA
SISWA KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD
4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4....
DELLA 80 80
DONI 70 70
LOVI 75 75
NAMA
TEMA 3
SISWA KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD
4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4....
DELLA 70 85
DONI 85 80
LOVI 70 80
NAMA
TEMA 4
SISWA KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD
4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4.... 4....
DELLA 70 85
DONI 85 80
LOVI 70 80
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar| 123
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Semester 1
NAMA RERATA NILAI UJI KOMPETENSI Bi RERATA
NO. NILAI UTS NILAI UAS
SISWA KD 4.1 KD 4.2 KD 4.3 KD 4.4 NILAI AKHIR
1. DELLA
2. DONI
3. LOVI
DST
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar| 124
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar| 125
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
Materi Pelatihan 4 Penerapan Penilaian Autentik dan Laporan Hasil Belajar| 126
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II
MATERI PELATIHAN 5:
MATERI PELATIHAN 5
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. KOMPETENSI
B. LINGKUP MATERI
C. INDIKATOR
D. PERANGKAT PELATIHAN
1. Bahan Tayang
2. Hand-out
3. Buku Guru dan Buku Siswa
4. ATK
Kerja kelompok
Tanya jawab Tanya jawab
merumuskan
tentang prinsip- tentang
indikator dan
prinsip dan langkah-
tujuan
komponen langkah/
pembelajaran
penyusunan prosedur
sesuai dengan
RPP tematik penyusunan RPP
KD, tema, dan
terpadu tematik terpadu
subtema
20 Menit 20 Menit 50 Menit
Kerja kelompok
mengkaji buku
guru dan buku
siswa untuk
Mempresentasikan Kerja kelompok menentukan
RPP tematik menyusun RPP materi ajar,
terpadu tematik terpadu. media dan
sumber belajar,
pendekatan
dan metode
pembelajaran
30 Menit 60 Menit 50 Menit
Mereviu dan
overview RPP
10 Menit
HO 5.1
PANDUAN PENYUSUNAN RPP JENJANG SD
A. HAKIKAT RPP
Sementara itu menurut Panduan Teknis Penyusunan RPP di SD (Kemdikbud, 2013: 9) RPP
adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu
pada silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai
Kompetensi Dasar (KD).
Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan
sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis siswa. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema
yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun
pelajaran dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal
pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara
individu maupun berkelompok dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah, di
bawah koordinasi dan supervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan. Kurikulum 2013
untuk SD menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik Terpadu dari kelas I sampai
kelas VI.
Panduan penyusunan RPP ini diperlukan agar semua pemangku kepentingan pendidikan
dasar memiliki persepsi yang sama dalam pelaksanakan Kurikulum 2013 SD, khususnya
perencanaan pembelajaran. Hal ini sangat mendukung proses dan hasil pembelajaran.
KD-1 dan KD-2 dari KI1 dan KI2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena keduanya
dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator dikembangkan hanya
untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran langsung.
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran (Rincian dari materi pembelajaran)
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/ Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan (….menit)
b. Inti (…menit)
c. Penutup (….. menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan
b. Inti (…menit)
c. Penutup (…..menit)
H. Penilaian
1. Jenis/ Teknik Penilaian
2. Bentuk Instrumen dan Instrumen
3. Pedoman Penskoran
Komponen-komponen RPP
2. Identitas tema/subtema.
3. Kelas/semester.
4. Materi pokok.
harus didemonstarsikan dan Condition seperti apa perilaku atau kemampuan yang akan
diamati. Akhirnya, tujuan itu mencantumkan Degree keterampilan baru itu harus dicapai
dan diukur, yaitu dengan standar seperti apa kemampuan itu dapat dinilai.
9. Materi pembelajaran adalah rincian dari materi pokok yang memuat fakta, konsep,
prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai
dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi.
c. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar,
atau sumber belajar lain yang relevan.
13. Penilaian
b. Bentuk instrumen.
c. Pedoman perskoran.
Dalam implementasi Kurikulum 2013, tema tidak dinegosiasikan dengan siswa, tetapi
sudah ditetapkan oleh pemerintah yang termuat dalam silabus tematik, buku guru, dan
buku siswa telah disediakan oleh pemerintah. Untuk keperluan penerapan Pembelajaran
Tematik Terpadu di kelas, guru dapat mengembangkan RPP Tematik dengan
memperhatikan silabus tematik, buku guru, dan buku siswa yang telah tersedia serta
mengacu pada format dan sistematika RPP yang berlaku. RPP tematik adalah rencana
pembelajaran tematik terpadu yang dikembangkan secara rinci dari suatu tema dengan
tahapan sebagai berikut.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu
dalam pelaksanaan kurikulum SD. Komponen silabus mencakup: kompetensi inti,
kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar. Silabus berfungsi sebagai rujukan bagi guru dalam
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pada Kurikulum 2013, silabus
tematik telah disiapkan oleh pemerintah, guru tinggal menggunakan sebagai dasar
penyusunan RPP. Guru memilih kegiatan-kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
tema/subtema yang akan dilaksanakan pada satu pertemuan atau lebih. Kegiatan
yang dipilih harus mencakup kegiatan pembelajaran sesuai dengan standar proses
(Kemdikbud, 2013:12-13).
Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus terdapat 4 KD sesuai
dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, diri sendiri dan terhadap lingkungan,
pengetahuan, dan keterampilan). Untuk mencapai 4 KD tersebut, di dalam silabus
dirumuskan kegiatan peserta didik secara umum dalam pembelajaran berdasarkan
standar proses. Kegiatan peserta didik ini merupakan rincian dari eksplorasi, elaborasi,
dan konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi/ mengolah informasi, dan mengkomunikasikan. Kegiatan inilah yang
harus dirinci lebih lanjut di dalam RPP, dalam bentuk langkah-langkah yang dilakukan
guru dalam pembelajaran yang membuat peserta didik aktif belajar. Pengkajian
terhadap silabus juga meliputi perumusan indikator KD dan penilaiannya.
Buku Seri Pembelajaran Tematik Terpadu untuk siswa disusun mengacu pada
kurikulum berbasis kompetensi. Buku siswa memuat rencana pembelajaran
berbasis aktivitas. Di dalamnya memuat urutan pembelajaran yang dinyatakan
dalam kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan siswa. Buku ini mengarahkan yang
harus dilakukan siswa bersama guru untuk mencapai kompetensi tertentu,
bukan buku yang materinya dibaca, diisi, atau dihapal.
Buku siswa merupakan buku panduan sekaligus buku aktivitas yang akan
memudahkan para siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Buku siswa
dilengkapi dengan penjelasan lebih rinci tentang isi dan penggunaan
sebagaimana dituangkan dalam Buku Guru. Kegiatan pembelajaran yang ada di
buku siswa lebih merupakan contoh kegiatan yang dapat dipilih guru dalam
melaksanakan pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu. Guru
diharapkan mampu mengembangkan ide-ide kreatif lebih lanjut dengan
memanfaatkan alternatif-alternatif kegiatan yang ditawarkan di dalam Buku
Guru, atau mengembangkan ide-ide pembelajaran sendiri.
Buku guru dengan cakupan isi tersebut di atas, sangat membantu dan
membimbing guru dalam menyusun RPP. Beberapa catatan yang berkaitan
dengan buku guru, buku siswa, dan sistematika RPP sebagai berikut.
1) Sistematika RPP berbeda dengan sistematika urutan pada buku guru dan
buku siswa.
2) Metode pembelajaran belum disajikan secara eksplisit dalam buku guru.
3) Cakupan materi sangat luas berbasis aktivitas.
4) Kegiatan pembelajaran belum terinci, pendahuluan, inti, dan penutup.
5) Pendekatan scientific belum terlihat secara nyata.
3. Menentukan Tujuan
Tujuan pembelajaran yang dinyatakan dengan baik mulai dengan menyebut Audience
peserta didik untuk siapa tujuan itu dimaksudkan. Tujuan itu kemudian
mencantumkan Behavior atau kemampuan yang harus didemonstarsikan dan
Condition seperti apa perilaku atau kemampuan yang akan diamati. Akhirnya, tujuan
itu mencantumkan Degree keterampilan baru itu harus dicapai dan diukur, yaitu
dengan standar seperti apa kemampuan itu dapat dinilai.
untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk
mengetahui kesulitan peserta didik.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik
yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan
bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh
dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan
pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada
proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan
observasi lapangan.
6. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif dan
alokasi waktu mataelajaran per minggu dengan mempertibangkan jumlah KD,
keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu
yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan rerata untuk menguasasi KD
yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. Oleh karena itu, alokasi tersebut
dirinci dan disesuaikan lagi dalam RPP.
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/ atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta
lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
E. PROSES PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Pendahuluan
2. Kegiatan Inti
Berikut ini adalah contoh aplikasi dari klima kegiatan belajar (learning event).
a. Mengamati
b. Menanya
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka ksempatan yang sangat luas kepada
peserta didik untuk bertanya menganai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca,
atau dilihat. Guru perlu membimbing pesrta didik untuk dapat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang: hasil pengamatan terhadap objek yang konkrit
sampai abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun lain yang
lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang
bersifat hipotetik. Dari situasi saat peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan
dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan
sampai ke tingkat mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri. Dari kegiatan
kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan bertanya maka
dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya
maka rasa ingin tahunya semakin dapat dikembangkan. Semakin terlatih dalam
bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan. Pertanyaan
tersebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam
dari sumber belajar yang sudah ditentukan, dimulai dari sumber belajar tunggal
sampai sumber belajar yang beragam.
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca
buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti,
atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah
informasi. Infomrasi tersebut mendaji dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu
memproses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan
e. Mengkomunikasikan
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan / atau semdiri
membuat rangkuman/ simpulan materi pembelajaran, melalukan penilaian dan / atau
refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan, memberikan umpan
balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, dan merencakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk program remedial, program pengayaan, layanan konseling dan/ atau
memberikan tugas secara individual atau kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kemdikbud. 2013. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses. Jakarta.
Kemdikbud. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indomesia
Nomor 81 A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta.
Kemdikbud. 2013. Panduan teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
di Sekolah Dasar. Jakarta.
Contoh RPP
Satuan Pendidikan : SD
Kelas/ Semester : I/ 2 (Dua)
Tema/ Subtema : Pengalamanku/ Pengalaman Masa Kecil
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (5 x 35 Menit)
1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang dikenal
sebagai bahasa persatuan dan sarana belajar di tengah keberagaman bahasa
daerah.
2.1 Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu terhadap keberadaan wujud dan sifat
benda melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah.
3.4 Mengenal teks cerita diri/personal tentang keberadaan keluarga dengan bantuan
guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman.
4.4 Menyampaikan teks cerita diri/personal tentang keluarga secara mandiri dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah
untuk membantu penyajian.
Indikator:
PPKn
Kompetensi Dasar:
Indikator:
1.1 Merasakan keindahan alam sebagai salah satu tanda-tanda kekuasaan Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa percaya diri untuk berlatih mengekspresikan diri dalam
mengolah karya seni.
3.2 Mengenal pola irama lagu bervariasi menggunakan alat musik ritmis.
4.8 Memainkan pola irama lagu bertanda birama dua dan tiga dengan alat musik
ritmis.
Indikator:
3.2.1 Menirukan pola irama lagu bervariasi menggunakan alat musik ritmis.
3.2.2 Membedakan pola irama lagu bervariasi menggunakan alat musik ritmis.
4.8.1 Mengikuti pola irama lagu bertanda birama dua dengan menggunakan alat
musik ritmis.
4.8.2 Mengikuti pola irama lagu bertanda birama tiga dengan menggunakan alat
musik ritmis.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan menirukan guru menyanyikan lagu “Bunda Piara”, siswa dapat
menyebutkan pengalaman masa kecil dalam bahasa Indonesia lisan dengan
percaya diri.
2. Dengan menyebutkan peristiwa masa kecil yang diingat, siswa dapat
menceritakan pengalamannya sendiri dengan percaya diri dan bahasa yang
santun.
3. Dengan menceritakan pengalamannya sendiri, siswa dapat menulis cerita
diri/personal dengan EYD yang benar
4. Dengan mengamati gambar siswa dapat mengidentifikasi lambang
negara“Garuda Pancasila” dengan percaya diri
5. Tanpa membuka buku, siswa dapat menyebutkan simbol-simbol sila Pancasila
lambang negara“Garuda Pancasila” dengan percaya diri
6. Dengan mengamati gambar, siswa dapat memasangkan simbol-simbol simbol-
simbol sila Pancasila lambang negara“Garuda Pancasila” dengan percaya diri
7. Setelah memasangkan simbol-simbol sila Pancasila, siswa dapat menceritakan
secara lisan makna simbol-simbol lambang negara Pancasila dengan penuh
tanggung jawab.
8. Dengan menceritakan makna simbol-simbol lambang negara Pancasila, siswa
dapat menampilkan perilaku sehari-hari di sekitar sekolah sesuai dengan sila
Pancasila dengan percaya diri
9. Dengan mendengarkan lagu Hari Merdeka, siswa dapat menirukan pola irama
lagu bervariasi menggunakan alat musik ritmis dengan percaya diri
10. Dengan menirukan, siswa dapat membedakan pola irama lagu bervariasi dengan
berani.
11. Setelah membedakan pola irama lagu bervariasi, siswa dapat mengikuti irama
lagu bertanda birama dua dengan berani.
12. Dengan mengikuti irama lagu bertanda birama dua, siswa dapat menggunakan
alat musik ritmis dengan berani.
D. Materi Pembelajaran
1. Pengalaman diri waktu kecil (Buku siswa halaman 1-3)
2. Simbol-simbol Pancasila (Buku siswa halaman 4-6)
3. Pola irama lagu menggunakan alat musik ritmis (Buku siswa halaman 7)
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : Percaya diri, santung, tanggung jawab, berani.
b. Unjuk Kerja: Keterampilan Bercerita dan menyanyikan lagu “Hari Merdeka.”
c. Penilaian Pengetahuan : Kuis
a. Penilaian Sikap
Lembar pengamatan terhadap siswa di kelas/sekolah
Minggu ke-……. Bulan …………2013 Subtema ………….
Perubahan Tingkah Laku
Nama Peserta Percaya Diri Santun Tanggung Jawab Berani
No
Didik BT T M BT T M BT T M BT T M
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Beni
2. Siti
3. Dayu
Keterangan :
BT : Belum Terlihat
T : Terlihat
M : Menonjol
Berilah dengan centang () pada kolom yang sesuai
b. Penilaian Pengetahuan
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Beni
2. Siti
3. Dayu
Keterangan : 1 : kurang; 2: cukup; 3: baik sekali
Muatan PPKn
Bentuk soal
1. Pasangkanlah simbol-simbol lambang negara “ Garuda Pancasila”!
Simbol dalam Lambang
NO Sila-sila Pada Pancasila Negara “Garuda
Pancasila”
3 Persatuan Indonesia
c. Penilaian Keterampilan
1. Penilaian Unjuk Kerja Bercerita
Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan
No Kriteria
4 3 2 1
1. Kemampuan Siswa Siswa Siswa Siswa menceritakan
menceritakan menceritakan menceritakan menceritakan hasil diskusi dibantu
kembali hasil kembali hasil kembali hasil kembali hasil guru sepenuhnya
diskusi diskusi diskusi kelompok diskusi
(penilaian kelompok dengan menggunakan
kelompok) dengan menggunakan bahasa Indonesia
menggunakan bahasa Indonesia yang dibantu
bahasa dan sesekali dengan
Indonesia yang dibantu dengan penggunaan
baik penggunaan bahasa daerah
bahasa daerah
2. Kepercayaan Tidak terlihat Terlihat ragu-ragu Memerlukan Belum memiliki
diri dalam ragu-ragu bantuan guru keberanian
menceritakan menceritakan
pengalaman pengalaman masa
masa kecil kecil
a b c d
a a a a
e f g h
a a a a
i j k l
a a a a
Pilihlah gambar perilaku di atas (sekitar sekolah dan di rumah) yang sesuai
dengan sila-sila pada Pancasila dengan cara menuliskan huruf yang tertera pada
gambar di tempat yang telah disediakan (soal dibacakan guru dan dengan
arahan guru).
Perilaku
NO Sila-sila Pada Pancasila
Di Sekolah Di Rumah
1 Ketuhanan yang Maha Esa ….. E, g
2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradap ….. …..
3 Persatuan Indonesia ….. …..
4 Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijak-
….. …..
sanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia ….. …..
1 Beni
2 Siti
3 Dayu
............., .............2013
Kepala Sekolah Guru Kelas I
................................. ...................................
NIP. NIP.
Refleksi:
* Hal-hal yang perlu menjadi perhatian
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
.............................................................................................................................
* Siswa yang perlu mendapat perhatian khusus
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
.............................................................................................................................
* Hal-hal yang menjadi catatan keberhasilan
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
..........................................................................................................................
* Hal-hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
.........................................................................................................................
Remedial:
Memberikan remedial bagi siswa yang belum mencapai kompetensi yang ditetapkan.
Pengayaan:
Memberikan kegiatan kegiatan pengayaan bagi siswa yang melebihi target pencapaian
kompetensi.
MATERI PELATIHAN 6:
PEER TEACHING
A. KOMPETENSI
B. LINGKUP MATERI
1. Simulasi Pembelajaran
2. Peer Teaching
C. INDIKATOR
D. PERANGKAT PELATIHAN
1. Bahan Tayang
2. Hand-out
3. Lembar Kerja Analisis Buku Guru dan Buku Siswa
4. Buku Guru dan Buku Siswa
5. ATK
Menjelaskan
Menginformasikan
instrumen Mempersiapkan
panduan tugas
penilaian pelaksanaan
praktik peer
pelaksanaan peer teaching
teaching
pembelajaran
Mempraktikkan
Melakukan pembelajaran
refleksi terhadap Tematik
pelaksanaan Terpadu
peer teaching melalui peer
teaching
LK 6.1
LEMBAR KERJA
RUBRIK
Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ini digunakan fasilitator untuk menilai kompetensi
guru dalam melaksanakan pembelajaran pada saat Peer Teaching. Selanjutnya nilai PeerTeaching
dimasukkan ke dalam nilai portofolio peserta.
Langkah Kegiatan
1. Berikan tanda cek (√) pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan penilaian Anda
terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan pembelajaran!
2. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran!
3. Hitung jumlah nilai YA dan TIDAK !
4. Tentukan Nilai menggunakan rumus berikut ini!
Tematik
PERINGKAT NILAI