Anda di halaman 1dari 10

Definisi Uterus

Uterus adalah organ reproduksi wanita yang terletak di antara kandung kemih dan
rektum, di daerah panggul. Uterus atau rahim memiliki tiga lapisan: lapisan dalam
(endometrium); lapisan tengah yang berotot (miometrium); dan lapisan luar (perimetrium).
Uterus terhubung ke saluran tuba, serviks, dan (melalui leher rahim) vagina. Pada kebanyakan
mamalia, termasuk manusia, endometrium membuat lapisan pada waktu-waktu tertentu yang,
jika tak ada kehamilan terjadi, dilepaskan atau diserap kembali.

1
Definisi Vagina

Vagina adalah bagian tubuh perempuan yang mengubungkan rahim (uterus) dan leher
rahim ke luar tubuh. Vagina adalah tabung berotot yang dilapisi dengan selaput
lendir. Pembukaannya adalah antara uretra (tempat keluar urin) dan anus. Vagina memiliki
elastisitas yang bagus, memungkinkan untuk masuknya penis untuk reproduksi. Selama
kenikmatan seksual, cairan disekresi oleh dinding vagina yang bertindak sebagai lubrikasi
(pelumas) saat berhubungan seksual. Selama menstruasi, darah akan keluar melalui vagina.
Vagina juga menjadi jalan lahir bagi bayi selama proses persalinan. Peradangan vagina dikenal
sebagai vaginitis.

2
Definisi Perineum

Perineum adalah daerah tubuh antara anus dan vulva pada wanita, dan antara anus dan
skrotum pada laki-laki. Perineum pada wanita sering robek selama persalinan untuk
mengakomodasi ukuran bayi, dan ini alami. Dokter mungkin merobek perineum sebelum
persalinan (disebut episiotomi) dengan alasan bahwa perobekan dengan pisau bedah yang presisi
lebih baik daripada robekan tak terkendali, yang mungkin berbahaya. Namun, statistik
menunjukkan bahwa perobekan tersebut sebenarnya dapat meningkatkan potensi infeksi.

3
Macam-macam larutan Desifektan

1. Betadine
Suatu larutan organik dari bahan aktif Polivinil-Pirolidon, yang merupakan kompleks Iodine
yang larut dalam air.
Fungsi : Sebagai desinfektan dan anti septik lokal yang juga dapat membunuh jamur, virus,
Protozoa dan spora.
Bau : Khas, tidak menyengat.
Warna : Hitam-kekuning-kuningan.
Komposisi : Mundidone (Polyvinyl pyrolidone Iodine murni)
Konsentrasi :
- Betadine Gargle 1% - kumur-kumur
- Betadine skin cleaner 7,5%
- Betadine solution 10%
- Betadine ointment 10%
- Betadine vag. Douche 10%
- Betadine vaginal GCL 10%
- Betadine shampoo 4%
Perhatian : Larutan povidium yodium tidak untuk diminum atau ditelan, atau juga untuk mencuci
mata.
Side effect : Dapat menimbullkan metabolilk asidosis bila povidium yodium digunakan pada
luka bakar yang luas, diare-bila terminum.

2. Hidrogen Peroksida (H2O2)


Bau : Merangsang (menyengat) dan kecut.
Warna : Bening kebiruan.
Komposisi :
- H2O (air)
- O2 (oksigen)
Bila bersentuhan dengan tubuh pada jaringan luka atau mukosa, maka akan terjadi pengelupasan

4
O2 karena adanya enzim katalase dalam sel.

Konsentrasi :
- Untuk desinfektan dan mencuci luka 0,3% - 6%
- Untuk sterilisasi 6% - 25%
- Larutan H2O2 yang biasa dipakai (standar) 3%
Gunanya :
- Vagina douche (mendesinfeksi vagina)
- Sebagai antiseptik yang non toxid
- Desinfektan luka dan borok
- Untuk doedorant
- Untuk kumur-kumur
Problem dan efek samping :
- Akan merusak jaringan yang baru
- Berbahaya digunakan pada rongga tertutup
Misal : Abses = H2O2 akan melepas gas yang masuk ke dalam pembuluh darah.
- Penggunaan pada mukosa akan menimbulkan iritasi-bintik hitam pada lidah.

3. Yodium Tincture
Nama obat : Yodium Tincture
Bau : Khas, menyengat
Warna: Coklat
Komposisi dan Konsentrasi :
- 2,4% Sodium iodide
- 2% Iodide
- alkohol Etyl 46%
Gunanya :
- Sebagai desinfektan
- Sebagai antiseptik
- Dipakai sebagai obat luar
Kontra indikasi :

5
- Hypersensitif terhadap Iodine
- Dapat menimbulkan iritasi
- Jauhkan pemakaian rutin

4. Mercurochrome
Warna : Merah
Bau : Khas
Komposisi :
- Mercurochrome 2%
- Aqua Destilata 98%
- Dilarutkan dalam alkohol
Gunanya :
- Untuk merawat luka-luka kecil
- Untuk mengeringkan luka
- Untuk menghentikan darah pada luka tergores/kecil
Kerugian :
- Menyebabkan parut
- Bukan merupakan anti bakterial/anti septik
Pelaksanaan : Olesi luka dengan menggunakan peralatan yang tidak mudah menempel pada luka
untuk mencegah pengotoran luka.

5. Kalium Permanganat (PK)


Nama Obat : PK (Kalium Permanganat)
Bau : Tidak berbau
Warna : Ungu tua
Kompisisi :
Kalium Permanganat (KMnO4)
Konsentrasi bila 1 : 1000
1 gr PK : 1 Liter air
Gunanya :
- Kompres luka

6
- Menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri busuk
- Irigasi kandung kemih yang terinfeksi
- Untuk pembilasan akhir pada vulva dan penis hygiene
Kontra indikasi : Dapat menimbulkan kepedihan
Kalium Permanganat dapat larut dalam air. Dalam menghambat pertumbuhan dan membunuh
bakteri pembusuk yang dapat disebabkan dari udara bebas, bakteri ini dapat dimatikan oleh
kalium permanganat dengan memperhatikan perbandingan yang sesuai dengan jumlah materi
organik yang ada.
Dalam penyiraman vagina/penis dalam tindakan vagina/penis hygiene dengan konsentrasi antara
1 : 1000 s/d 1 : 5000. Bila larutan ini kuat yaitu dengan perbandingan lebih dari 1 : 5000 dapat
menimbulkan kepedihan.
Gunanya :
- Kompres luka
- Menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri busuk
- Irigasi kandung kemih yang terinfeksi
- Untuk pembilasan akhir pada vulva dan penis hygiene
Kontra indikasi : Dapat menimbulkan kepedihan

6. Larutan NaCl
Bau : Tidak berbau
Warna : Bening
Kompisisi :
- Natrium
- Klorida
- Air
Pada cairan NaCl 0,9% yang biasa digunakan di sarana kesehatan, CRS, Puskesmas terdiri dari :
- Air : 500 ml
- Sodium/Natrium : 150 mm/L
- Klorida : 150mm/L
Rasa : Asin
Fungsi Sodium :

7
- Untuk mempertahankan osonolaritas plasma
- Generasi dan transmisi potensial aksi
- Mempertahankan elektronetralisa (kenetralan elektrolit)
- Fungsi normal dari aktifitas fisiologik tubuh
Fungsi Klorida :
- Mempertahankan keseimbangan asam-basa
- Mempertahankan elektrinetralitas plasma
- Formasi asam Hidrolik
Fungsi cairan NaCl dalam perawatan luka :
- Sebagai pelarut/pengencer
- Untuk membersihkan luka
- Sebagai cairan infus
- Sebagai cairan humidifer pada tabung O2
- Untuk irigasi kulit
- Untuk mengatur keseimbangan asam-basa

7. Bensin
Bensain merupakan fraksi ke-3 dari urutan pengilangan minyak bumi. Untuk mendapatkan
bensin dengan jumlah besar dan mutu baik digunakan proses lanjutan : cracking alkilasi
bensin dalam jumlah banyak.
Bensin yang berbau khas dan berwarna jernih kekuning-kuningan ini dapat dinyatakan mutunya
dengan nilai oktan. Nilai oktan didapat dari perbandingan antara Heptana dan 2,2,4 trimetil
pentana (iso oktana).
Ada 3 cara dalam meningkatkan nilai oktan :
1. Menggunakan ukuran yang dibuat berdasarkan kecepatan dan temperatur yang tinggi.
2. Penambahan bahan aditif seperti tetra etil timbal
(CH3CH2)4 Pb : 1 galon (4 et) bensin 6 ml
(CH3CH2)4 Pb : 1 galon (4 et) bensin.
3. Thermal Reforming menggunakan temperatur 500-6000C dan tekanan 25 50 atmosfir.
Merubah hidrokarbon lurus bercabang.
Bensin atau lebih dikenal wash bensin, dirumah sakit digunakan sebagai pelarut bahan yang

8
terbuat dari karet atau pelarut laboratorium. Penggunaan bensin dapat digantikan dengan minyak
kayu putih.
Bensin yang digunakan tentunya harus bermutu baik, dan itu merupakan campuran antara bensin
(+) (CH4CH2)4 Pb, Bensin (+) SiO2 dan AL2O3. Konsentrasi bensin adalah 80% - 100%,
campuran 20% oktana atau 0% heptana dan 100% oktana.

8. Alkohol
Etil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi kulit. Alkohol yang
dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang kedokteran gigi unguk mendesinfeksi
permukaan, namun ADA tidak menganjurkkan pemakaian alkohol untuk mendesinfeksi
permukaan oleh karena cepat menguap tanpa meninggalkan efek sisa.

9. Aldehid
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada kedokteran gigi, baik tunggal
maupun dalam bentuk kombinasi. Aldehid merupakan desinfektan yang kuat. Glutaraldehid 2%
dapat dipakai untuk mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan, diulas dengan kasa
steril kemudian diulas kembali dengan kasa steril yang dibasahi dengan akuades, karena
glutaraldehid yang tersisa pada instrumen dapat mengiritasi kulit/mukosa, operator harus
memakai masker, kacamata pelindung dan sarung tangan heavy duty. Larutan glutaraldehid 2%
efektif terhadap bakteri vegetatif seperti M. tuberculosis, fungi, dan virus akan mati dalam waktu
10-20 menit, sedang spora baru alan mati setelah 10 jam.

10. Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh dari biguanid yang digunakan secara luas dalam bidang
kedokteran gigi sebagai antiseptik dan kontrok plak, misalnya 0,4% larutan pada detergen
digunakan pada surgical scrub (Hibiscrub), 0,2% klorheksidin glukonat pada larutan air
digunakan sebagai bahan antiplak (Corsodyl) dan pada konsentrasi lebih tinggi 2% digunakan
sebagai desinfeksi geligi tiruan. Zat ini sangat aktif terhadap bakteri Gram(+) maupun Gram(-).
Efektivitasnya pada rongga mulut terutama disebabkan oleh absorpsinya pada hidroksiapatit dan
salivary mucus.

9
11. Senyawa halogen. Hipoklorit dan povidon-iodin adalah zat oksidasi dan melepaskan ion
halide. Walaupun murah dan efektif, zat ini dapat menyebabkan karat pada logam dan cepat
diinaktifkan oleh bahan organik (misalnya Chloros, Domestos, dan Betadine).

12. Fenol
Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk membersihkan alat yang
terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak oleh zat organik. Zat ini bersifat virusidal dan
sporosidal yang lemah. Namun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh zat ini, banyak
digunakan di rumah sakit dan laboratorium.

13. Klorsilenol
Klorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan sebagai antiseptik,
aktifitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan penggunaannya terbatas sebagai desinfektan
(misalnya Dettol).

10

Anda mungkin juga menyukai