SIDANG UMUM XI
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2017
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam tata tertib ini yang dimaksud dengan :
1. Sidang Umum XI Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia adalah persidangan legislatif terpilih FK UII sebagai peserta dan dihadiri oleh
peninjau, undangan, dan pengunjung.
2. DPM adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa.
3. FK adalah Fakultas Kedokteran.
4. UII adalah Universitas Islam Indonesia.
5. Peserta adalah anggota legislatif terpilih FK UII.
6. Peninjau adalah perwakilan lembaga kemahasiswaan tingkat universitas, lembaga dan Formatted: Font: 12 pt
perwakilan angkatan empat tahun aktif pendidikan preklinik yang diundang oleh badan
pekerja Sidang Umum XI DPM FK UII atas nama DPM FK UII untuk mengikuti dan
mengamati jalannya sidang umum.Peninjau adalah perwakilan lembaga kemahasiswaan Commented [A1]: Peninjau, terkait dengan SU yang boleh jadi
peninjau hanya sekedar KM. Padahal temen-temen angkatan belum
tingkat universitas dan lembaga kemahasiswaan tingkat fakultas yang diundang oleh Badan tentu ikut organisasi. Opsi 1 TETAP (TIDAK)
Pekerja Sidang Umum XI DPM FK UII atas nama DPM FK UII untuk mengikuti dan Opsi 2 Mas Zhafir: Peninjau adalah perwakilan lembaga
kemahasiswaan tingkat univ, lembaga dan perwakilan angkatan
mengamati jalannya sidang umum. empat tahun aktif pendidikan preklinik yang diundang oleh badan
pekerja Sidang Umum XI DPM FK UII atas nama DPM FK UII untuk
7. Undangan adalah mereka yang diundang secara khusus oleh Badan Pekerja Sidang Umum mengikuti dan mengamati jalannya sidang umum. (SEPAKAT)
X DPM FK UII atas nama DPM FK UII untuk menghadiri sidang umum. Opsi 3(Elan) : Ketua angkatan atau yang mewakili dengan
persetujuan ketua angkatan dari empat angkatan aktif. (TIDAK)
8. Pengunjung adalah fungsionaris lembaga kemahasiswaan FK UII dan atau mahasiswa aktif Opsi 4 (Mas Zul) : agar tetap memaksimalkan ketua angkatan ->
ketua angkatan atau yang mewakili.(TIDAK)
UII yang hadir dalam sidang umum. Opsi 5(Zaldi): ketua angkatan atau yang mewakili dengan
9. Hak suara adalah hak yang dimiliki dan digunakan oleh peserta Sidang Umum X DPM FK persetujuan ketua angkatan. (TIDAK)
UII untuk memilih. Kesepakatan yang sudah dibuat tetap di kontrol sesuai dengan
10. Hak bicara adalah hak yang dimiliki dan digunakan oleh peserta dan peninjau untuk fungsi DPM.
menyampaikan pendapat dan atau bertanya sesuai dengan tata tertib yang ada. PENDING
Opsi 1: 10X2 (Tidaak)
11. Materi persidangan adalah draft yang akan dibahas dalam persidangan. Opsi 2: 15x2 (tidak)
12. Tanda pengenal sidang adalah co card yang disediakan oleh Badan Pekerja Sidang Umum Opsi 3 : 1X30(SEPAKAT)
DPM dan Kartu Tanda Mahasiswa yang masih aktif. WAKTU SIDANG
Opsi 1 : 2x30 menit (SEPAKAT)
BAB III
SIFAT
Pasal 4
SU X DPM FK UII bersifat terbuka bagi seluruh mahasiswa UII.
BAB IV Commented [A2]: BAB IV dengan perubahan DISEPAKAT I
Pasal 11
Peninjau mempunyai hak:
1. Bicara.
2. Mendapatkan materi persidangan.
3. Mendapatkan konsumsi selama masih tersedia saat persidangan dan penginapan selama
persidangan.
Pasal 12
Undangan dan pengunjung mempunyai hak:
1. Mendapatkan materi persidangan.
2. Mendapatkan konsumsi selama masih tersedia saat persidangan.selama persidangan.
2.
Bagian ke-2
KEWAJIBAN
Pasal 13
Peserta dan peninjau wajib:
1. Menunjukkan dan mengenakan tanda pengenal sidang sebagaimana pasal 1 ayat 12
2. Menggunakan jas almamater UII.
3. Memakai sepatu dan pakaian sesuai aturan UII.
4. Meminta izin pimpinan sidang apabila akan meninggalkan dan memasuki ruangan.
5. Mengisi daftar hadir.
6. Menaati semua peraturan yang berlaku dalam persidangan.
7. Peserta dan peninjau wajib meminta izin kepada pimpinan sidang untuk berbicara.
Pasal 14
Undangan dan Pengunjung wajib :
1. Mengisi daftar hadir undangan dan pengunjung sidang.
2. Memakai sepatu dan pakaian sesuai aturan UII.
3. Menaati semua peraturan yang berlaku dalam persidangan.
4. Menunjukan KTM yang masih aktif.
Bagian ke-3
LARANGAN
Pasal 15
Peserta, Peninjau, undangan, dan pengunjung dilarang:
1. Mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan.
2. Melakukan perbuatan yang tidak sopan dan atau mengganggu jalannya persidangan.
3. Merokok atau yang dipersamakan dengan itu selama di ruang sidang.
4. Melakukan perbuatan yang melanggar hukum.
BAB VI
SANKSI
Pasal 16
Sanksi terhadap pelanggaran sebagaimana pasal 13,14, dan 15 di atas adalah melalui tahapan
sanksi sebagai berikut:
1. Klasifikasi sanksi:
a. Sanksi ringan: melanggar salah satu atau lebih pasal 13 ayat 1,2,3,4,5,6, 7 dan
pasal 14 ayat 1,2,3 dan 4.
b. Sanksi sedang: melanggar salah satu dari pasal 15 ayat 1,2,3 atau 4.
c. Sanksi berat: melanggar pasal 15 ayat 4.
2. Mekanisme penjatuhan sanksi:
a. Sanksi ringan: diberikan teguran 3 kali dan apabila tidak diindahkan maka tidak
diperkenankan mengikuti sidang pada sesi tersebut.
b. Sanksi sedang: diberikan teguran 1 kali sekaligus meminta maaf kepada forum
dan apabila tidak diindahkan maka tidak diperkenankan mengikuti sidang
sebanyak 3 sesi selanjutnya.
c. Sanksi berat: tidak diperkenankan mengikuti SU XI DPM FK UII dan langsung
diproses sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
BAB VII
PIMPINAN SIDANG
Pasal 17
Pimpinan Sidang adalah dua orang anggota legislatif terpilih hasil Pemilihan Wakil Mahasiswa
(PEMILWA) yang pemilihannya difasilitasi oleh Badan Pekerja SU XI DPM FK UII.
Pasal 18
Pimpinan sidang sebagaimana pasal 17 di atas hanya bersifat sementara, dan selanjutnya akan
digantikan oleh pimpinan DPM definitif yang pemilihannya dilakukan dalam SU XI DPM FK UII.
Pasal 19
Dalam memimpin sidang, pimpinan sidang bertugas:
1. Memimpin sidang sesuai dengan tata tertib.
2. Sebagai fasilitator dalam setiap pembahasan materi persidangan.
3. Memberikan nasehat atau mengarahkan peserta, peninjau, pengunjung, dan undangan
sidang.
4. Melaksanakan asas-asas demokrasi yang berintikan musyawarah untuk mencapai mufakat.
5. Menetapkan hasilkeputusan sidang yang telah disepakati.
6. Menjatuhkan sanksi apabila ada yang melanggar selama persidangan.
BAB VIII
PALU SIDANG
Pasal 20
Palu sidang adalah alat yang hanya dapat digunakan oleh pemimpin sidang selama persidangan
untuk mengatur jalannya persidangan.
Pasal 21
Arti ketukan palu sidang:
1. Satu kali: mengesahkan setiap hasil kesepakatan.
2. Dua kali: skorsing sidang, mencabut skorsing sidang, dan pergantian pimpinan sidang.
3. Tiga kali: membuka sidang, mengesahkan seluruh hasil sidang, dan menutup sidang.
4. Lebih dari 3 kali: untuk mengkondisikan forum.
BAB IX
KUORUM
Pasal 22
1. SU X DPM FK UII dapat dinyatakan sah apabila dihadiri oleh ½ + 1 dari jumlah peserta
sidang.
2. Apabila ayat 1 pasal ini tidak terpenuhi, maka sidang umum ditunda sampai waktu yang
ditentukan atas kebijaksanaan pimpinan sidang, setelah itu dianggap sah dengan
kesepakatan peserta sidang.
3. Kuorum sebagaimana ayat 1 pasal ini juga berlaku dalam setiap pengambilan keputusan.
BAB X
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN
Pasal 23
1. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah mufakat.
2. Musyawarah mufakat sebagaimana ayat 1 di atas apabila tidak terpenuhi, maka dilakukan
lobi sesuai waktu yang ditentukan oleh pimpinan sidang berdasarkan kesepakatan forum
hingga mencapai suatu mufakat.
Pasal 24
Semua keputusan sidang yang telah disahkan bersifat mengikat dan apabila terjadi kesalahan maka
dapat dilakukan peninjauan kembali atas persetujuan peserta sidang.
BAB XI
PENUTUP
Pasal 25
Hal-hal yang belum diatur dalam ketetapan ini akan diatur kemudian, berdasarkan kesepakatan
peserta sidang.
Bismillahirrahmannirrahiem
Atas Berkah dan rahmat Allah SWT, setelah
MENIMBANG : Bahwa untuk mewujudkan terarahnya
persidangan maka perlu ditetapkannya Tata
Tertib Persidangan Sidang Umum XI Dewan
Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
MENGINGAT : Pasal 23, 24, 25,26 dan 27 PD KM UII
MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan Sidang I dalam Sidang
Umum XI Dewan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia
TATA TERTIB
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia yang
dimaksud dalam keputusan ini adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas sebagaimana
dimaksud dalam peraturan dasar Keluarga Mahasiswa Universitas Islam Indonesia, yang
selanjutnya disebut DPM FK Ull.
2. Anggota DPM FK Ull adalah wakil mahasiswa sebagaimana yang dimaksud dalam
peraturan dasar keluarga mahasiswa Universitas Islam Indonesia, yang selanjutnya
disebut anggota.
3. Pemilihan Wakil Mahasiswa adalah Proses pemilihan calon legislatif sampai dengan
ditetapkan menjadi anggota dewan perwakilan mahasiswa, yang selanjutnya disebut
PEMILWA.
4. Komisi Pemilihan Umum adalah lembaga independen yang dibentuk oleh Dewan
Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (DPM UII) untuk
menyelenggarakan PEMILWA, selanjutnya disebut KPU.
BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 2
DPM FK UII adalah perwujudan seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia dan merupakan lembaga perwakilan tertinggi, yang berkedudukan di tingkat
fakultas.
Pasal 3
DPM FK UII mempunyai tugas menjalankan fungsi legislasi, pengawasan dan anggaran
sebagaimana dalam pasal 18, 19,25, 26, 27 dan 2028 Peraturan Dasar Keluarga Mahasiswa
Universitas Islam Indonesia
Pasal 4
DPM FK UII mempunyai wewenang :
1. Menetapkan Tata Tertib DPM FK UII
2. Menetapkan pimpinan DPM FK UII yang dipilih dari dan oleh anggota.
3. Membentuk tim kerja.
4. Melakukan pengawasan dan audit terhadap organisasi lainnya yang bernaung.
5. Membuat peraturan-peraturan DPM FK UII
6. Membuat keputusan-keputusan DPM FK UII
BAB III
KEANGGOTAAN, HAK DAN KEWAJIBAN
Bagian ke-1
Keanggotaan DPM FK Ull
Pasal 5
Bermulanya status keanggotaan DPM FK UII adalah pada saat legislatif terpilih
bersumpah/berjanji.
Pasal 6
Berakhirnya status keanggotaan DPM FK UII adalah pada saat legislatif terpilih periode
berikutnya bersumpah/berjanji.
Pasal 7
Anggota berhenti karena :
1. Meninggal dunia.
2. Tidak menjalankan tugas sebagaimana dijelaskan pada pasal 3 sebagai anggota DPM FK
UII selama 15 (lima belas) hari berturut-turut tanpa alasan yang jelas.
3. Hilangnya status kemahasiswaan FK UII, kecuali sedang dalam masa transisi menuju
pendidikan klinik atau sedang dalam pendidikan klinik maksimal 90180 hari setelah
yudisium akhir
4. Melanggar sumpah atau janji sebagai DPM FK UII.
Pasal 8
1. Sebelum memangku jabatannya, seluruh calon anggota bersumpah/berjanji dalam Forum SU
XI DPM FK UII yang pengucapannya dipandu oleh ketua DPM UII atau yang mewakili.
2. Ketua DPM UII atau yang mewakili memandu pengucapan sumpah/janji bagi anggota yang
belum bersumpah/berjanji selambat-lambatnya 3x24 jam sebagaimana yang dimaksud dalam
ayat 1.
3. Bunyi sumpah/janji yang dimaksud ayat 1 dan 2 pasal ini ditentukan dalam peraturan pada
pedoman administrasi dan protokoler UII.
Bagian ke-2
Hak-Hak Anggota
Pasal 9
1. Setiap anggota berhak mengikuti semua kegiatan DPM FK UII.
2. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai anggota, setiap anggota mempunyai :
a. hak suara
b. hak bicara
c. hak usul dan menyokong usul perubahan terhadap rancangan keputusan DPM FK UII
d. hak menilai laporan akhir jabatan Mandataris DPM FK UII
e. hak mencalonkan dan dicalonkan sebagai pimpinan DPM FK UII dan
mandatarisdelegatoris DPM FK UII Commented [A5]:
Mas Zhafir: Mandataris sesuai dengan PDKM menjadi mandataris.
Mandataris tidak ada tanggung jawab kpd DPM, tapi mandataris
Bagian ke-3 ada tanggung jawab kpd yg memberi mandat.
BAB IV
ALAT KELENGKAPAN DPM FK Ull
Pasal 11
Alat-alat kelengkapan DPM FK UII disusun menurut pengelompokan kegiatan dalam rangka
pelaksanaan tugas DPM FK UIIll.
Pasal 12
DPM FK UIIll mempunyai alat-alat kelengkapan sebagai berikut:
a. Pimpinan DPM FK UIIll
b. Komisi DPM FK UIIll
BAB V
PIMPINAN DPM FK UII
Bagian ke-1
Ketentuan umum
Pasal 13
Pimpinan DPM FK UII merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif kolegial.
Pasal 14
Pimpinan DPM FK UII terdiri atas ketua, sekretaris jenderal, dan para ketua komisi.
Pasal 15
Masa jabatan pimpinan DPM FK UII sama dengan jabatan keanggotaan DPM FK UII, seperti
yang dimaksud dalam pasal 5, 6 dan 7.
Pasal 16
1. Selama pimpinan DPM FK UII belum terpilih, rapat-rapat DPM FK UII untuk
sementara waktu dipimpin oleh pimpinan sidang sementara.
2. Pimpinan sidang sementara yang dimaksud pada ayat 1 pasal ini adalah berjumlah 2 (dua)
orang yang dipilih dari dan oleh anggota yang pemilihannya difasilitasi oleh Badan
Pekerja dalam Forum SU XI DPM FK UII.
Bagian ke-2
Tugas dan Wewenang Pimpinan DPM FK UII
Pasal 17
1. Tugas dan Wewenang Ketua DPM FK UII:
a. Menyampaikan hasil-hasil Keputusan DPM FK UII kepada mandataris DPM FK UII
untuk dilaksanakan.
b. Mengkoordinasikan seluruh anggota.
c. Menjaga ketertiban dalam rapat dengan melaksanakan musyawarah untuk mencapai
mufakat.
d. Memimpin rapat pleno DPM FK UII.
e. Membuat laporan hasil kinerja dalam bentuk tertulis dan disampaikan secara lisan
kepada seluruh KM FK UII
2. Tugas dan Wewenang Sekretaris Jenderal DPM FK UII:
a. Mengkoordinasikan seluruh lembaga kemahasiswaan di lingkungan FK UII.
b. Mengkoordinasikan agenda-agenda kegiatan DPM FK UII kepada seluruh anggota.
c. Menginventarisasi rapat- rapat DPM FK UII.
d. Menjalankan tata administrasi DPM FK UII yang berhubungan dengan protokoler dan
surat menyurat.
e. Membuka dan menutup rapat-rapat DPM FK UII sesuai dengan tata tertib DPM
FK UII dan menyimpulkan pembicaraan-pembicaraan dalam rapat tersebut.
f. Membuat laporan hasil kinerja dalam bentuk tertulis dan disampaikan secara lisan
kepada seluruh KM FK UII
BAB VI
KOMISI DPM FK Ull
Bagian ke-1
Ketentuan umum
Pasal 18
1. DPM FK UII membentuk komisi-komisi.
2. Komisi bertugas memusyawarahkan spesifikasi bidang kerja yang telah ditetapkan.
3. Komisi membuat laporan dalam setiap pembahasan untuk disampaikan dalam rapat pleno
DPM FK UII.
4. Tugas komisi DPM FK UII berakhir bersamaan dengan berakhirnya masa tugas DPM FK
UII.
Bagian ke-2
Ketentuan Khusus Komisi
Pasal 19
Komisi DPM FK UII sebagaimana yang disebut dalam pasal 12 mencakup kelembagaan,
kemahasiswaan, keislaman, jaringan, kerjasama dan sosial kemasyarakatan, dan anggaran,dan
aset.
Pembagian Komisi
Pasal 20
1. Komisi DPM FK UII berjumlah tiga komisi.
2. Ketiga komisi sebagaimana ayat 1 pasal ini masing-masing adalah :
a) Komisi I: Internal meliputi kelembagaan, kemahasiswaan, dan keislaman.
b) Komisi II: Eksternal dan Advokasi meliputi jaringan, kerjasama, sosial masyarakat,
dan advokasi.
c) Komisi III: Keuangan dan Pengelolaan Keuangan, serta Aset..
Bagian ke-3
Keanggotaan
Pasal 21
1. Setiap anggota harus menjadi anggota salah satu komisi kecuali unsur pimpinan DPM FK UII.
2. Jumlah anggota komisi ditetapkan oleh pimpinan berdasarkan musyawarah mufakat DPM FK
UII.
3. Anggota suatu komisi tidak boleh merangkap sebagai anggota komisi lain tetapi boleh mengikuti
rapat-rapat komisi lainnya sebagai peninjau.
4. Unsur pimpinan DPM FK UII dapat mengikuti rapat komisi untuk melakukan tugas koordinasi.
4.5. Apabila terjadi Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
kekosongan di salah satu komisi maka anggota dari komisi yang lain berhak untuk menggantikan
kewajiban komisi tersebut atas kesepakatan. Formatted: Font: 14 pt
BAB VII
STRUKTUR ORGANISASI DPM FK UII
Pasal 22
KETUA
SEKRETARIS
JENDERAL
Interpretasi garis adalah sebagai garis koordinasi.
BAB VIII
PEMILIHAN PIMPINAN DPM FK UII
Pasal 23
Calon pimpinan DPM FK UII dipilih dari dan oleh anggota sesuai dengan ketentuan pasal 13
dan 14.
Pasal 24
Tata urutan pemilihan adalah sebagai berikut :
1. pemilihan ketua
2. pemilihan sekretaris jenderal
3. Pemilihan ketua komisi I
4. Pemilihan ketua komisi II
5. Pemilihan ketua komisi III.
Pasal 25
Tata cara pemilihan:
1. Pemilihan Pimpinan DPM FK UII dilakukan secara bertahap dan berurutan sebagaimana pasal 24
di atas.
2. Calon Pimpinan DPM FK UII dipilih dari dan oleh anggota.
3. Anggota mencalonkan diri atau dicalonkan oleh peserta SU X DPM FK UII.
4. Calon Pimpinan DPM FK UII tersebut selanjutnya dipilih oleh peserta SU X DPM FK UII untuk
menjadi Pimpinan DPM FK UII berdasarkan musyawarah mufakat oleh para anggota DPM FK
UII.
5. Dalam musyawarah tersebut, peninjau berhak memberikan usulan.
6. Apabila hanya ada 1 orang calon pimpinan DPM FK UII, maka otomatis menjadi Pimpinan
DPM FK UII tanpa adanya musyawarah mufakat.
7. Calon Pimpinan DPM FK UII yang terpilih sesuai dengan tatacara pemilihan di atas
ditetapkan sebagai Pimpinan DPM FK UII.
BAB IX
Mandataris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII
Bagian ke-1
Ketentuan Umum
Pasal 26
1. Mandataris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII adalah perangkat organisasi yang dalam
menjalankan aktifitasnya bertanggung jawab penuh kepada DPM FK UII.
2. Mandataris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII menjalankan tugas sesuai dengan
GarisGaris Besar Program Kerja DPM FK UII yang telah ditetapkan.
3. Mandataris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII wajib memberikan laporan pelaksanaan
kerja kepada DPM FK UII setiap 1 (satu) bulan.
4. Mandataris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII akan berakhir masa jabatannya bersamaan
dengan berakhirnya masa jabatan DPM FK UII.
Bagian ke-2
Tata cara pemilihan Mandataris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII
Pasal 27
1. Mandataris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII dipilih dari dan oleh anggota.
2. Anggota mencalonkan diri atau dicalonkan oleh peserta SU XI DPM FK UII.
3. Anggota yang telah menjadi unsur pimpinan DPM FK UII dilarang mencalonkan diri atau
dicalonkan sebagai Mandataris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII.
4. Apabila hanya ada 1 (satu) orang Anggota yang belum menjadi unsur pimpinan DPM FK UII,
maka Iangsung ditetapkan sebagai Mandataris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII. Anggota
yang memiliki suara minimal 2 (dua) suara dinyatakan sebagai calon Mandataris DPM FK UII. Commented [A6]:
Mas Aguf: Mending “suara minimal dua” dihapus aja karena
5. Calon Mandataris DPM FK UII tersebut selanjutnya dipilih oleh peserta SU XI DPM FK UII untuk memberatkan.
menjadi Mandataris DPM FK UII berdasarkan musyawarah mufakat oleh para anggota DPM FK Mas Zul: karena kita hanya punya satu suara, jika delapan sudah
menunjuk satu kan sisa enam. Maka individu disini punya
UII. kemungkinan menjadi mandataris.
Deva: Sebenernya kan kita musyawarah mufakat, sudaah ada di
6. Dalam musyawarah tersebut, peninjau berhak memberikan usulan. ayat 5
7. Apabila hanya ada 1 orang calon Mandataris DPM FK UII, maka otomatis menjadi Mandataris Mas Zul: dengan menghapus ini melonggarkan siapapun yang
menjadi calon. Anggota yang mempunyai suara minimal dua, jadi
DPM FK UII tanpa adanya musyawarah mufakat. untuk seseorang yang ingin mencalonkan diri menjadi mandataris
harus memiliki dua suara.
8. Calon Mandataris DPM FK UII yang terpilih sesuai dengan tata cara pemilihan di atas
ditetapkan sebagai Mandataris DPM FK UII. Opsi 1: Tetap (Tidak)
Opsi 2: Menghapus dari “Anggota yang memiliki suara minimal 2
(dua) suara dinyatakan sebagai calon Mandataris DPM FK UII.”
(Sepakat)
Bagian ke-3
Pengangkatan DelegatorisMandataris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII
Pasal 28
DelegatorisMandataris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII terpilih kemudian diangkat dan
ditetapkan oleh Pimpinan DPM FK UII dalam sidang pleno DPM FK UII.
BAB X
TIM KERJA
Pasal 29
Tim Kerja dapat dibentuk oleh DPM FK UII untuk melakukan tugas-tugas tertentu yang
bersifat insidental yang menyangkut permasalahan yang ada di FK UII.
Pasal 30
Pimpinan Tim Kerja dan anggotanya ditetapkan melalui Sidang Pleno DPM FK UII
Pasal 31
Anggota Tim Kerja berasal dari mahasiswa yg ditunjuk dan ditetapkan oleh DPM FK UII
Pasal 32
Masa tugas Tim Kerja di tentukan dalam sidang pleno DPM FK UII bersamaan dengan
pembentukan Tim Kerja dengan mempertimbangkan kebutuhan waktu, terkait dengan
permasalahan yang dihadapi.
BAB XI
PERSIDANGAN DALAM DPM FK UII
Bagian ke-1
Jenis jenis persidangan
Pasal 33
DPM FK UII memiliki empat macam sidang yaitu :
1. Sidang umum
2. Sidang istimewa
3. Sidang pleno
4. Sidang komisi
Pasal 34
Sidang Umum adalah sidang yang dilakukan
pada awal dan akhir masa jabatan keanggotaan DPM FK UII.
Pasal 35
Sidang Istimewa adalah sidang insidental dengan agenda Penggantian Pimpinan DPM FK
UII, Penggantian Mandataris DPM FK UII, maupun agenda lain yang termasuk agenda
dalam sidang umum karena suatu hal tidak dapat ditangguhkan sampai pelaksanaan
sidang umum berikutnya.
Pasal 36
1. Sidang Pleno adalah sidang keseluruhan anggota yang berfungsi :
a. Pemilihan Ketua LEM FK UII selaku Mandataris DPM FK UII.
b. Membahas dan memutuskan Rancangan Keputusan DPM FK UII.
c. Mengevaluasi Pelaksanaan Program Kerja LEM FK UII.
d. Pembentukan alat kelengkapan DPM FK UII.
e. Penyampaian laporan akhir jabatan LEM FK UII dan Ketua LEM FK UII.
f. Membentuk tim kerja.
2. Pelaksanaan sidang pleno minimal satu kali dalam tiga bulan.
Pasal 37
1. Sidang Komisi adalah sidang yang dilakukan internal komisi untuk membahas masalah-
masalah yang terkait dengan fungsi komisi.
2. Waktu pelaksanaan sidang komisi ditentukan dengan kebijakan internal komisi.
Bagian ke-2
Tata tertib persidangan
Pasal 38
1. Informasi dan bahan-bahan untuk sidang pleno, sidang umum, maupun sidang istimewa
harus sudah diterima anggota sekurang-kurangnya dua hari sebelum sidang di mulai.
2. Sebelum menghadiri sidang, setiap anggota menandatangani daftar hadir.
3. Apabila daftar hadir telah ditandatangani oleh 1/2+ 1 dari jumlah anggota, pimpinan segera
membuka sidang.
4. Jika pada waktu yang telah di tetapkan untuk dimulainya sidang jumlah anggota yang di
tentukan pada ayat 3 belum juga tercapai, pimpinan sidang menunda rapat paling lama tiga
puluh menit.
5. Jika setelah tertunda tiga puluh menit belum juga tercapai jumlah yang di tentukan
sebagaimana ayat 3 pasal ini, maka pimpinan berhak menunda sidang sampai batas waktu
yang ditentukan oleh pimpinan sidang untuk membuka dan memulai sidang.
Pasal 39
1. Anggota berbicara setelah mendapat izin dari pimpinan sidang.
2. Dalam memimpin sidang diharapkan pimpinan sidang dapat memimpin dengan tegas, lugas,
dan dapat menunjukkan duduk perkara yang sebenarnya atau mengembalikan kepada
pokok pembicaraan.
3. Anggota yang sedang berbicara tidak boleh diganggu sebelum pembicaraannya selesai.
4. Pimpinan sidang dapat mengadakan ketentuan mengenai lamanya para anggota berbicara
dengan persetujuan anggota.
5. Apabila pembicara melampaui. batas waktu yang ditetapkan, pimpinan sidang
memperingatkan pembicara supaya mengakhiri pembicaraannya dan pembicara harus
menaati peringatan itu.
6. Untuk kelancaran sidang, pimpinan sidang dapat menunjuk giliran anggota yang berbicara
berdasarkan permintaan anggota.
7. Pimpinan sidang memiliki kewenangan penuh terhadap penunjukan sebagaimana ayat 3
pasal ini.
8. Apabila seorang pembicara menyimpang dari pokok-pokok pembicaraan, pimpinan sidang
dapat memperingatkan dan memintanya supaya kembali kepada pokok pembicaraan.
Pasal 40
Kesempatan instrupsi dapat diberikan setiap waktu kepada anggota dengan tujuan :
1. Mengajukan koreksi mengenai pelaksanaan peraturan tata tertib.
2. Meminta penjelasan tentang duduk persoalan yang sebenarnya, mengenai soal yang
dibicarakan.
3. Mengajukan usul tata cara pembahasan mengenai suatu hal yang sedang dibicarakan.
4. Mengajukan usul untuk menunda sementara sidang.
Pasal 41
1. Apabila seorang pembicara dalam sidang menggunakan kata-kata yang tidak layak,
mengganggu ketertiban atau menganjurkan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang
bertentangan dengan hukum, pimpinan sidang dapat memberi nasehat dan memperingatkan
supaya pembicara tertib kembali.
2. Dalam hal demikian, pimpinan sidang memberi kesempatan kepada pembicara yang
bersangkutan untuk meminta maaf kepada forum dan berjanji tidak mengulangi perbuatan
tersebut. Jika ia memenuhi permintaan pimpinan sidang, kata-kata tersebut tidak dimuat
dalam risalah, laporan, atau catatan tentang perundingan itu dan dianggap tidak pernah
diucapkan.
3. Apabila kesempatan sebagaimana ayat 2 pasal ini tidak dihiraukan, maka pembicara
yang mendapat peringatan tersebut dapat dikeluarkan dari ruang sidang dan tidak boleh
mengikuti sidang tersebut dan dianggap menyetujui keputusan terhadap sidang yang
ditinggalkannya.
Bagian ke-3
Sifat-Sifat Sidang
Pasal 42
1. Sidang Umum dan sidang istimewa bersifat terbuka.
2. Sidang Pleno pada dasarnya bersifat terbuka, kecuali berdasarkan kesepakatan anggota
agar sidang bersifat tertutup.
3. Sidang Komisi bersifat tertutup.
Pasal 43
Sidang terbuka selain dihadiri oleh para anggota, juga dapat dihadiri oleh Fungsionaris LEM
FK UII, Fungsionaris Lembaga Kemahasiswaaan FK UII, dan mahasiswa UII, dan tamu
undangan
Pasal 44
Sidang tertutup hanya di hadiri oleh para anggota dan tamu yang diundang.
Pasal 45
1. Pembicaraan dalam sidang tertutup tidak dapat diumumkan, kecuali jika sidang
memutuskan untuk mengumumkan seluruhnya atau sebagian.
2. Atas usul pimpinan, sidang dapat pula memutuskan bahwa pembicaraan dalam sidang
tertutup bersifat rahasia.
3. Penghapusan sifat rahasia itu dapat dilakukan terhadap seluruhnya atau sebagian dari
pembicaraan.
4. Rahasia itu harus dipegang teguh oleh mereka yang berhubungan dan mengetahui apa yang
dibicarakan itu.
Bagian ke-4
Risalah sidang
Pasal 46
Untuk setiap sidang dibuat risalah resmi, yaitu laporan sidang atau notulensi yang selain
memuat pengumuman dan pembicaraan yang telah dilakukan dalam rapat juga mencantumkan:
1. tempat dan agenda sidang
2. hari / tanggal sidang dan jam di buka serta di tutupnya sidang
3. tanda tangan pimpinan sidang dan notulen sidang
4. nama-nama anggota yang hadir dan yang tidak hadir
5. nama-nama pembicara dan resume pendapat masing-masing, dan
6. keterangan - keterangan tentang usulan/kesimpulan.
Pasal 47
1. Dalam waktu 2x24 jam setelah selesainya sidang, para anggota yang bersangkutan mendapat
kesempatan untuk mengadakan koreksi dalam bagian risalah tanpa bermaksud mengubah
maksud semula.
2. Setelah jangka waktu yang di maksud pada ayat 1 pasal ini lewat risalah sementara
secepatnya ditetapkan menjadi risalah resmi.
3. Jika terdapat perbedaan tafsiran terhadap risalah sidang, pimpinan sidang menetapkan
berdasarkan hasil risalah resmi.
BAB XII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DPM FK UII
Bagian ke-1
Ketentuan umum
Pasal 48
1. Pengambilan keputusan pada dasarnya diusahakan dengan musyawarah untuk mencapai
mufakat, apabila hal ini tidak tercapai, maka dilakukan lobi selanjutnya sampai tercapai
keputusan mufakat.
2. Keputusan yang diambil berdasarkan musyawarah sebagai hasil sidang, harus dapat
dipertanggungjawabkan dan tidak bertentangan dengan Peraturan Dasar KM UII, Peraturan Formatted: Font: Not Bold
2. Keputusan yang diambil berdasarkan musyawarah sebagai hasil sidang, harus dapat Commented [A7]:
Opsi 1: Tetap
dipertanggungjawabkan dan tidak bertentangan dengan Peraturan Dasar KM UII, Keputusan Opsi 2: Keputusan yang diambil berdasarkan musyawarah sebagai
hasil sidang, harus dapat dipertanggungjawabkan dan tidak
DPM UII, Hasil-hasil SU XI DPM FK UII dan Keputusan DPM FK UII bertentangan dengan Peraturan Dasar KM UII, Peraturan Keluarga
3. Setiap peserta sidang mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk mengemukakan Mahasiswa Universitas, Keputusan DPM UII, Hasil-hasil SU XI
DPM FK UII dan Keputusan DPM FK UII. (Sepakat)
pendapat dan memberikan kritik yang bersifat membangun tanpa tekanan dari pihak
manapun..
Bagian ke-2
Keputusan berdasarkan mufakat
Pasal 49
1. Segala keputusan di usahakan dengan cara musyawarah untuk mufakat.
2. Hakikat musyawarah untuk mufakat pada dasarnya adalah inti sebuah permusyawaratan
yang bijaksana, menampung segala aspirasi dengan mengerucutkan sebuah keputusan
yang ideal dilandasi semangat untuk membangun.
3. Apabila keputusan sebagaimana ayat 1 tidak terpenuhi, pimpinan sidang dapat memberikan
waktu untuk melakukan lobi agar sidang dapat berhasil dengan mencapai mufakat.
Pasal 50
Keputusan mufakat sah apabila diambil dari sidang yang dihadiri oleh setengah + 1 dari
jumlah anggota.
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 51
Usulan perubahan dan tambahan mengenai keputusan ini dapat diusulkan jika disetujui dari ½
+ 1 jumlah anggota DPM FK UII.
KETETAPAN SIDANG UMUM XI
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Nomor : II / TAP / SU XI/ DPM FK Ull / XII/2017
Tentang
TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Bismillahirrahmannirrahiem
M EMUTUS KAN
MENETAPKAN : 1. Tata Tertib Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Indonesia sebagai terlampir.
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Sleman
Pada Tanggal : 18 Desember 2017
Pukul : 19.56 WIB
Bismillahirrahmaanirrahiim
Atas berkah dan rahmat Allah SWT, setelah
MENIMBANG : Bahwa untuk terciptanya dinamika keorganisasian di lingkungan
lembaga kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia maka perlu diangkat dan ditetapkan Pimpinan Dewan
Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
MENGINGAT : 1. Pasal 24 ayat 1 PD KM UII
2. Pasal 4 Tata Tertib DPM FK UII
MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan Sidang III dalam Sidang Umum XI Dewan Perwakilan
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : 1. Mengangkat dan menetapkan saudara:
Nama : Agung Fadlilah T. S. Nama : M. Zhafirrahman Formatted: English (United States)
Sebagai : Ketua Umum Sebagai : Ketua Komisi 2
Nama : Febbyanoor Fadillah Nama : Achmad Zaldy Formatted: English (United States)
Sebagai : Sekretaris Jenderal Sebagai : Ketua Komisi 3
Nama : Zulfikar L. W. Nama : M. Maulana Malik
Sebagai : Ketua Komisi 1 Sebagai :
DelegatorisMandataris
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau
kembali apabila terdapat kekeliruan dan atau diperlukan.
Bismillahirrahmaanirrahiim
Atas berkah dan rahmat Allah SWT, setelah
MENIMBANG : Bahwa untuk terciptanya dinamika keorganisasian di lingkungan
lembaga kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia maka perlu diangkat dan ditetapkan Pimpinan Dewan
Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
MENGINGAT : 1. Pasal 25 ayat 3 PD KM UII
2. Pasal 28 Tata Tertib DPM FK UII
MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan Sidang Pleno I Dewan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : 1. Mengangkat dan menetapkan saudara:
Nama : Muhammad Maulana Malik Formatted: English (United States)
AGUNG FADLILAH T.FAISAL RIDHO SAKTI FEBBYANOOR Formatted: Tab stops: 3.74", Left + Not at 3.94"
FADILLAHAGUNG FADLILAH T.
KETUA SEKRETARIS JENDERAL Formatted: Indent: Left: 0.59"
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang dibekali oleh ilmu untuk dapat
mempelajari ayat-ayat Qauliyah dan kauniyah Allah yang ada di muka bumi ini. Ilmu tersebut
merupakan bekal bagi umat manusia untuk dapat mengemban tanggung jawab di muka bumi
sebagai khalifah sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 30-31. Sungguh
berbahagia seseorang yang dibekali ilmu dan dapat mengamalkan ilmu yang diberikan
kepadanya. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat al-Mujadilah ayat 11 bahwa Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. Sungguh berat
tugas dan tanggung jawab manusia dihadapan Allah, karena dengan ilmu yang dimiliki oleh
manusia tersebut hendaknya dapat mewujudkan eksistensi Allah SWT.
Ketika agama Islam ini diturunkan oleh Allah SWT, asa yang berlipat-lipat berada
dalam genggaman umat manusia yang pada saat itu dahaga akan keimanan dan keislaman.
Sejarah perjuangan mujahidin dalam menegakkan agama Islam tidak pernah terlepas dari peran
The Role Model, Nabi Muhammad SAW. Rasulullah mengajarkan kepada umat manusia
tentang arti pentingnya perjuangan dan pengorbanan terhadap Islam. Beliau merupakan suri
tauladan yang membimbing, mengarahkan dan menuntun umat manusia dari zaman jahiliyah
ke zaman terang benderang seperti saat ini. Peran Rasulullah SAW begitu sentral dalam
membawa perubahan dimuka bumi, termasuk peran dalam bidang kesehatan.
Sejarah perkembangan ilmu kesehatan yang terjadi secara continue mulai zaman
Rasulullah sampai saat ini merupakan buah perjuangan dari para dokter dalam membuat
pembaharuan di bidang kesehatan. Puncak kejayaan perkembangan kesehatan terjadi pada
zaman Ibnu Sina yang merupakan Bapak Kedokteran. Bukan hanya lbnu Sina saja yang tercatat
sebagai Role Model Kedokteran Islam, tetapi juga terdapat nama-nama lbnu Rusyd, Az
Zahrawi, Abu Bakar Ar Razi dan masih banyak lagi. Di tangan merekalah kejayaan kedokteran
Islam lahir dan ditangan merekalah kebangkitan kedokteran islam berada. Patut dicermati
bahwa, dinamika perubahan paradigma kesehatan sebagai agent of treatment pernah terlahir
dan tugas bagi setiap insan kedokteran untuk melanjutkan tongkat estafet tersebut.
Sejarah perkembangan kedokteran di Indonesia bermula ketika Dr. Wahidin
Sudirohusodo dan kawan-kawan sebagai founding fathers kedokteran Indonesia dengan
kiprahnya telah mengingatkan kembali bahwa dokter terlahir sebagai profesi mulia dan
menyandang trias peran : agent of change, agent of development dan agent of treatment. Inilah
benang merah yang telah menjadi fakta sejarah yang menempatkan keberadaan figur dokter di
Indonesia sebagai pelopor semangat nasionalisme dan kesadaran berbangsa.
Berangkat dari itu, lembaga kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia yang berada pada barisan paling depan dalam melakukan perubahan mendasar dalam
Ketetapan Sidang Umum XI Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
bidang kesehatan berusaha mewujudkan eksistensinya dalam melakukan perubahan. Lembaga
Kemahasiswaan FK UII yang diharapkan nantinya akan melahirkan tokoh-tokoh penggerak
bangsa dapat berperan secara optimal dalam menuju profesionalisme kedokteran.
Dengan mengacu pada narasi di atas, maka di susunlah arah penyelenggaraan Lembaga
Kemahasiswaan di tingkat Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia dalam bentuk
Garis-ganis Besar Program Kerja Lembaga Kemahasiswaan FK UII, yang memuat konsepsi
tentang penyelenggaraan Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia, dengan tujuan agar ada kebijakan yang terintegrasi, tertib, dan mampu memberikan
kontribusi positif bagi elemen kedokteran Indonesia.
B. Pengertian
Garis-garis Besar Program Kerja Lembaga Kemahasiswaan FK UII adalah haluan
dalam penyelenggaraan kebijakan di internal lembaga kemahasiswaan Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia dalam bentuk garis besar sebagai manifestasi keinginan mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, yang ditetapkan oleh Dewan Perwakilan
Mahasiswa Fakultas Kedokteran UII, kemudian dilaksanakan sepenuhnya oleh Lembaga
Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran UII dan lembaga lainnya sesuai dengan tugas dan
wewenangnya.
C. Sistematika
Naskah Garis-garis Besar Program Kerja Lembaga Kemahasiswaan FK UII di susun
menurut sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
BAB II SEJARAH LEMBAGA KEMAHASISWAAN
BAB III VlSI DAN MISI
BAB IV KONDISI UMUM
BAB V PROYEKSI MASA DEPAN DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI PEDOMAN PELAKSANAAN
BAB VII PENUTUP
BAB II
SEJARAH LEMBAGA KEMAHASISWAAN
Sejarah lembaga kemahasiswaan di dalam lingkup FK UII berawal dari himbauan Dekanat
kepada mahasiswa FK UII angkatan 2001 (angkatan pertama) untuk membentuk Dewan Angkatan
2001 sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi, kegiatan, informasi dan perkembangan yang ada
di sekitar mahasiswa untuk mempermudah komunikasi dengan pihak Dekanat. Sehingga para
mahasiswa FK UII sepakat akan adanya Dewan Angkatan dengan acara pemilihan umum (pemilu)
internal FK UII, yang dimandatkan kepada KPU angkatan yang diketuai oleh Rahadian Beny.
Melalui pemilu ini akhirnya terbentuk sebuah kepengurusan Dewan Angkatan yang diketuai oleh
Alfan Nur.
Ketetapan Sidang Umum XI Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
MASA PRESIDIUM
Meskipun di FK UII, telah terbentuk Dewan Angkatan, namun kepengurusan tersebut
belum dapat diakui secara sah sebagai Keluarga Mahasiswa UII. Mengingat banyaknya kegiatan
yang dilakukan oleh mahasiswa FK UII, maka diperlukan suatu lembaga yang legitimate. Hal ini
dimaksudkan untuk mempermudah penyaluran aspirasi mahasiswa kepada universitas dan sebagai
sarana informasi tentang berbagai perkembangan yang ada di dalam maupun di luar kampus. Pada
tanggal 15 Mei 2002, dibentuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) Presidium yang beranggotakan
13 orang dengan Ketua Herdhana S. KPU Presidium ini kemudian menyelanggarakan pemilu
mahasiswa (PEMILWA) FK UII pada tanggal 24 dan 28 Mei 2002 dengan berlandaskan Surat
Keputusan Dewan Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (DPM UII)
No.VIII/TAP/DPMU-UII/V/2002. Akhirnya melalui PEMILWA ini terpilih 4 orang sebagai
Dewan Presidium, yaitu: Wirawan Hanindito W., Nasrah Anastasia Anjani, Pandang Tedy A., dan
Hari P. Selanjutnya diadakan pelantikan dewan Presidium Mahasiswa oleh ketua DPM UII
periode 2000-2002; Anshor Sholeh berdasarkan SK DPM UII No. VIIII/TAP/DPMU-UII/V/2002.
DPM-LEM
Setelah tiga tahun, akhirnya melalui SK DPM UII No.8/SK/DPM UII/VIII/2005
diputuskan Dewan Presidium Mahasiswa Fakultas Kedokteran telah layak menjadi dewan
Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM).
Pada bulan Mei 2005, diadakan PEMILWA FK UII untuk memilih mahasiswa-mahasiswa
yang layak menjadi wakil-wakil mahasiswa yang duduk di DPM FK UII. Akhirnya terpilih 9 orang
anggota legislatif yaitu: Kiki Widyastuti, Agus Rovikul Anwar, Muhammad Sarwansyah, Harry
Purnama Putra, Adrian Taufik, Afina Rahma, Andrianor Rahman, Eka Rosmarini Sariwulan dan
Henny Cloridina.
Pada hari Minggu 12 Juni 2005, diadakan Sidang Umum I mahasiswa fakultas Kedokteran
yang dihadiri oleh anggota legislatif terpilih dan beberapa elemen perwakilan mahasiswa. Dalam
Sidang Umum ini diputuskan beberapa keputusan-keputusan, termasuk diantaranya yang
terpenting adalah: menetapkan struktur DPM FK UII dan mengangkat Agus Rovikul Anwar
sebagai DelegatorisMandataris DPM FK UII untuk menjadi Ketua LEM FK UII.
Pada tangga 13 Juni 2005 diadakan acara pelantikan pengurus DPM FK UII oleh DPM UII
dan serah terima jabatan dari Dewan Presidium Mahasiswa kepada DPM FK UII. Selanjutnya
pada bulan Juli 2005 diadakan seleksi dan rekrutment fungsionaris LEM FK UII oleh Ketua LEM
FK UII
Ketetapan Sidang Umum XI Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
BAB III
VlSI DAN MISI
VISI
Membangun karakter mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sebagai agent
of change, agent of development, agent of social control, dan agent of treatment menuju
masyarakat yang rahmatan lil ’alamin.
MISI
1. Menegakkan pondasi Islam dalam setiap kegiatan kemahasiswaan yang bersumber dari Al
Quran dan Al Hadist.
2. Mencetak iron stock yang memiliki jiwa kepemimpinan, kemandirian, dan
profesionalisme kerja dalam satu kesatuan Ukhuwah Islamiyah.
3. Membangun pola berfikir mahasiswa yang inovatif, produktif, kreatif, peka terhadap
perubahan sosial dimasyarakat dan kritis terhadap isu yang sedang berkembang.
4. Mengoptimalkan peranan lembaga sebagai wadah pembangunan karakter mahasiswa
BAB IV
KONDISI UMUM
BAB V
PROYEKSI MASA DEPAN DAN ARAH KEBIJAKAN
B. ARAH KEBIJAKAN
1. Organisasi dan Kepemimpinan
a. Pengaturan perangkat-perangkat kemahasiswaan yang terorganisir dan sesuai
kebutuhan.
b. Membudayakan kedisiplinan dan pola berpikir kritis di lingkungan mahasiswa.
c. Penelusuran dan meningkatkan potensi kepemimpinan dan manajemen mahasiswa
melalui kegiatan kemahasiswaan.
d. Pembinaan karakter kepemimpinan mahasiswa dengan nilai-nilai keilmuan dan ke-
Islaman.
e. Pengaturan seluruh organisasi dalam kelembagaan FK UII harus memberi
kebermanfaatan bagi seluruh mahasiswa FK UII dan atau masyarakat.
6. Keuangan
a. Optimalisasi penggunaan keuangan mahasiswa secara cermat, tepat guna, dan tepat
sasaran, dan efektif.
b. Kemandirian dalam pengelolaan keuangan mahasiswa.
c. Kemandirian dalam mendapatkan sumber dana halal selain dari dana kemahasiswaan.
d. Transparansi dalam pengelolaan keuangan mahasiswa.
7. Aset
a. Optimalisasi penggunaan aset lembaga kemahasiswa dengan menggunakan asas
kebermanfaatan dan kehati-hatian
b. Pengadaan aset-aset mahasiswa sesuai dengan kebutuhan dan keadaan
BAB VI
PEDOMAN PELAKSANAAN
Garis-garis Besar Program Kerja Lembaga Kemahasiswaan FK UII merupakan arah
penyelenggaraan aktifitas bagi seluruh lembaga kemahasiswaan dan segenap mahasiswa di
lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.
Untuk itu perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut:
1. Lembaga Eksekutif Mahasiswa FK UII yang dipimpin oleh ketua menjalankan tugas
penyelenggaraan aktivitas kemahasiswaan, dan berkewajiban untuk mengerahkan semua
potensi dan kekuatan secara hirarkis di tingkat eksekutif.
BAB VII
PENUTUP
Garis-garis Besar Program Kerja Lembaga Kemahasiswaan FK UII berlaku sejak tanggal
ditetapkan sampai ditetapkannya kembali GBPK hasil Sidang Umum XII.
BAB I
NAMA, TEMPAT, KEDUDUKAN DAN STRUKTUR
Pasal 1
Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia yang selanjutnya disebut sebagai UKM LEM FK UII adalah organisasi mahasiswa yang
berfungsi sebagai wadah untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengembangkan kegiatan
yang terkonsentrasi di bidangnya masing-masing.
Pasal 2
UKM LEM FKUII bertempat di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.
Pasal 3
UKM LEM FK UII berkedudukan di bawah koordinasi Ketua LEM FK UII. DPM FK UII -
mempunyai fungsi evaluasi langsung terhadap UKM LEM FK UII.
DPM FK UII
Keterangan :
Koordinasi
Bagian Ke-1
Tim Bantuan Medis Mahasiswa Humerus FK UII
Pasal 4
1. Tim Bantuan Medis Mahasiswa “Humanity Mission in Medical Rescue” Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia yang selanjutnya disebut TBMM HUMERUS FK UII adalah
organisasi sosial kemanusiaan yang berasaskan Islam, bertujuan sebagai wadah mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia dalam hal pengabdian kepada masyarakat
dan penyaluran serta pengembangan minat mahasiswa dalam kemampuan medis.
2. Keanggotaan TBMM HUMERUS FK UII diatur sendiri dalam Anggaran dasar dan Anggaran
Rumah Tangga TBMM HUMERUS FK UII.
3. Ketua TBMM HUMERUS FK UII dipilih dan diangkat oleh Musyawarah Anggota TBMM
HUMERUS FK UII.
4. Ketua terpilih melengkapi personalia kepengurusan TBMM HUMERUS FK UII yang
kemudian diajukan kepada Ketua LEM FK UII untuk dilantik dan diambil sumpah.
Bagian Ke-2
Center for Medical Islamic Activities FK UII
Pasal 5
1. Center for Medical Islamic Activities Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia yang
selanjutnya disebut dengan CMIA FK UII adalah Organisasi keislaman yang belandaskan Al-
Qur’an dan As–Sunnah, bertujuan sebagai wadah mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia dalam menjalankan syiar Islam dan kegiatan keislaman.
2. Keanggotaan CMIA FK UII diatur sendiri dalam Anggaran dasar dan Anggaran Rumah
Tangga CMIA FK UII.
3. Ketua CMIA FK UII dipilih dan diangkat melalui mekanisme yang disepakati dalam
Musyawarah Besar CMIA FK UII.
4. Ketua terpilih melengkapi personalia kepengurusan CMIA FK UII yang kemudian diajukan
kepada Ketua LEM FK UII untuk dilantik dan diambil sumpah.
Bagian ke-3
Unit Kegiatan Mahasiswa Bola Basket FK UII
Ketetapan Sidang Umum XI Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Pasal 6
1. UKM Bola Basket FK UII adalah merupakan wadah mahasiswa FK UII dalam hal minat
dan bakat bola basket.
2. Keanggotaan UKM Bola Basket FK UII diatur sendiri dalam Anggaran dasar dan
Anggaran Rumah Tangga UKM Bola Basket FK UII.
3. Kepengurusan UKM Bola Basket FK UII dipilih dan diangkat oleh musyawarah anggota
UKM Bola Basket FK UII.
4. Kepengurusan UKM Bola Basket FK UII yang terpilih kemudian diajukan kepada Ketua
LEM FK UII untuk dilantik dan diambil sumpah.
Bagian ke-4
Medical UII Footbal Club FK UII
Pasal 7
1. Medical UII Footbal Club FK UII adalah merupakan wadah mahasiswa FK UII dalam hal
minat dan bakat sepak bola.
2. Keanggotaan Medical UII Footbal Club FK UII diatur sendiri dalam Anggaran dasar dan
Anggaran Rumah Tangga UKM Sepak Bola FK UII.
3. Kepengurusan Medical UII Footbal Club FK UII dipilih dan diangkat oleh musyawarah
anggota Medical UII Footbal Club FK UII.
4. Kepengurusan Medical UII Footbal Club FK UII yang terpilih kemudian diajukan kepada
Ketua LEM FK UII untuk dilantik dan diambil sumpah
Bagian ke-5
Scientific Medical Activities of Research and Technology FK UII
Pasal 8
1. Unit Kegiatan Mahasiswa Scientific Medical Activities of Research and Technology
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia yang selanjutnya disebut SMART FK
UII adalah organisasi yang bergerak dibidang penelitian dan pengembangan akademik,
bertujuan sebagai wadah mahasiswa Fakutas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
dalam membentuk mahasiswa yang kreatif dan mempunyai kemampuan dalam
melakukan penelitian serta kecintaan pada ilmu pengetahuan.
2. Keanggotaan SMART FK UII diatur sendiri dalam Anggaran dasar dan Anggaran Rumah
Tangga SMART
BAB III
KEPENGURUSAN
Pasal 9
Kepengurusan Unit Kegiatan Mahasiswa minimal terdiri dari :
1. Ketua UKM
2. Sekretaris UKM
3. Bendahara UKM
BAB IV
KEGIATAN
Pasal 10
UKM LEM FK UII dapat mengadakan kegiatan-kegiatan mahasiswa sesuai dengan
bidangnya masing-masing dengan mengacu pada PDKM UII dan ketetapan Sidang Umum DPM
FK UII X yang dikoordinasikan dengan Ketua LEM FK UII, dan dengan persetujuan DPM
FK UII.
BAB V
KEWAJIBAN DAN HAK
Pasal 11
KEWAJIBAN
1. UKM LEM FK UII bertanggungjawab menjaga nama baik almamater dalam kegiatan yang
dilakukan.
2. UKM LEM FK UII berkewajiban mengajukan seluruh proker selama 1 tahun periode
kepengurusan yang telah dikoordinasikan bersama ketua LEM FK UII kepada DPM FK
UII.
3. UKM LEM FK UII dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya, tidak bertentangan dengan
nilai-nilai keislaman, PD KM UII dan ketetapan Sidang Umum X DPM FK UII.
Pasal 12
HAK
1. Mengatur Anggaran Rumah Tangganya sendiri dengan sepengetahuan dari ketua LEM FK
UII dan persetujuan dari DPM FK UII selama tidak melanggar atau menyimpang dari PD
KM UII dan ketetapan SU VIII DPM FK UII.
2. Mendapatkan subsidi dana dari DPM FK UII, dan Dekan FK UII.
3. UKM LEM FK UII berhak mengkoordinir segala bentuk aspirasi kegiatan mahasiswa
sesuai unit kegiatannya masing-masing.
BAB VI
PEMBENTUKAN DAN PEMBUBARAN
Pasal 13
Pembentukan UKM LEM FK UII:
1. Pembentukan UKM LEM FK UII harus mendapatkan izin dan persetujuan dari ketua
LEM FK UII dengan pengesahan DPM FK UII dalam Sidang Umum FK UII.
2. Pengajuan pembentukan Unit Kegiatan Mahasiswa dilakukan oleh mahasiswa kepada
Ketua LEM FK UII dengan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.
3. Selama belum memenuhi syarat yang telah ditentukan disebut dengan club dengan
persetujuan Ketua LEM FK UII dan berada di bawah departemen LEM FK UII yang
menaunginya .
Pasal 14
1. Memiliki orientasi yang jelas dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai keislaman.
2. Telah memiliki aktivitas rutin minimal selama 6 (enam) bulan.
3. Menyerahkan proposal pembentukan UKM LEM FK UII kepada ketua LEM FK UII dan
DPM FK UII
4. Pengurus dan anggota pada awal pembentukan minimal 20 orang mahasiswa FK UII.
5. Telah memiliki Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
6. Sudah menjadi Club terlebih dahulu
7. Mendapatkan persetujuan dari setiap UKM yang sudah ada secara tertulis
Komponen Proposal pembentukan UKM LEM FK UII sebagaimana disebutkan dalam pasal 14
ayat 3 terdiri dari :
1. Latar Belakang Pembentukan.
2. Bukti Kegiatan Selama 6 Bulan Terakhir.
3. Struktur Kepengurusan Awal.
4. Surat Permohonan Pembentukan.
5. Surat pernyataan persetujuan dari setiap UKM yang sudah ada.
Pasal 16
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Kepanitiaan adalah sekelompok mahasiswa yang dibentuk oleh lembaga kemahasiswaan
untuk mengadakan suatu kegiatan.
2. Pembentukan kepanitiaan harus dengan persetujuan ketua lembaga masing-masing dan
disahkan oleh DPMLEM FK UII.
BAB II
KEPANITIAAN
Bagian Ke-1
PELINDUNG dan PENANGGUNG JAWAB
Pasal 2
1. Pelindung kepanitian LEM FK UII adalah DPM FK UII dan DEKAN FK UII.
2. Penanggung Jawab kepanitian LEM FK UII adalah Ketua LEM FK UII.
Pasal 3
1. Pelindung kepanitian UKM LEM FK UII adalah DPM FK UII dan DEKAN FK UII
2. Penanggung Jawab kepanitian UKM LEM FK UII adalah Ketua UKM LEM FK UII dan Ketua
LEM FK UII.
Bagian Ke-2
PANITIA
Pasal 4
1. Panitia terdiri dari:
a) Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana
b) Atau hanya Panitia Pelaksana
Bagian Ke-4
PANITIA PELAKSANA
Pasal 6
1. Panitia Pelaksana (Organizing Comittee) yang selanjutnya disebut OC adalah panitia
yang bertanggungjawab untuk melaksanakan operasional kegiatan.
2. OC memiliki hak dan kewajiban penuh untuk melaksanakan operasional kegiatan dengan
merujuk kepada proposal yang telah dibuat oleh SC.
3. Jika tidak terdapat SC, OC mempunyai wewenang untuk membuat konsep kegiatan yang
tertuang dalam bentuk proposal.
4. OC kegiatan acara LEM FK UII harus melakukan verifikasi proposal kepada ketua LEM
dan DPM FK UII. Sedangkan kegiatan acara UKM LEM FK UII harus melakukan
koordinasi ketua LEM FK UII dan verifikasi DPM FK UII.
5. OC wajib verifikasi kegiatan kepada ketua lembaga masing-masing.
Bagian Ke-5
PEMBENTUKAN KEPANITIAAN
Pasal 7
Bagian Ke-6
PERATURAN PANITIA
Pasal 8
1. Panitia wajib mentaati peraturan Disipilin Mahasiswa Universitas Islam Indonesia
2. Pada hari pelaksanaan kegiatan panitia wajib berbusana sesuai dengan peraturan berikut
ini :
a) Putra: Jas Almamater, atasan kemeja atau koko berkerah, bawahan celana kain (resmi)
selain celana jeans dan codorai, sepatu atau memakai pakaian sesuai kesepakatan
panitia selama menutup aurat, tidak ketat dan tidak transparan.
b) Putri: Jas Almamater, atasan kemeja atau berbahan kain, bawahan rok kain (resmi)
selain rok jeans dan kodorai, sepatu atau memakai pakaian sesuai kesepakatan panitia
selama menutup aurat, tidak ketat dan tidak transparan.
3. Panitia wajib mengikuti seluruh kegiatan kepanitiaan yang berlangsung dan apabila
berhalangan hadir maka harus mengikuti peraturan yang disepakati oleh panitia.
Bagian Ke-7
PEMBUBARAN PANITIA
Pasal 9
1. Pembubaran kepanitiaan dapat dilakukan:
a) Ketika selesainya tugas-tugas kepanitiaan atau berakhirnya kegiatan, atau
b) Tidak berjalannya kegiatan karena suatu hal yang tidak dapat diperkirakan
sebelumnya.
2. Pembubaran panitia dilakukan oleh Panita atas sepertujuan Ketua lembaga mahasiswa
yang mengadakan kegiatan tersebut dengan sepengetahuan Ketua LEM FK UII.
BAB III
PROPOSAL KEGIATAN
Pasal 10
1. Proposal kegiatan adalah konsep rancangan kegiatan yang merupakan acuan bagi
pelaksana kegiatan tersebut.
Pasal 11
1. Proposal kegiatan yang diajukan harus memenuhi sistematika sebagai berikut: Formatted: Justified
a. Halaman judul memuat nama dan tema kegiatan, lambang UII, nama lembaga
penyelenggara dan tahun kegiatan
b. Lembar pengesahan
c. Nama kegiatan
d. Tema kegiatan
e. Landasan nilai (min 3 ayat Al-Quran dan 2 Al-Hadist)
f. Landasan pemikiran
g. Tujuan kegiatan
h. Indikator Keberhasilan
i. Sasaran / peserta
j. Waktu dan tempat kegiatan
k. Bentuk dan susunan acara (terlampir)
l. Struktur panitia dan Job desccription (terlampir)
m. Rancangan anggaran (terlampir)
2. Proposal kegiatan yang telah disahkan harus dijilid rapi dan dibuat rangkap 2
3. Proposal kegiatan yang telah disahkan menjadi hak dan tanggungjawab panitia untuk
merealisasikannya
BAB IV
Ketetapan Sidang Umum XI Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
PROPOSAL SPONSORSHIP
Pasal 12
Proposal sponsorship adalah konsep usulan kerjasama yang diajukan oleh panitia kepada Formatted: Justified
Pasal 14
Proposal sponsorship yang diajukan dibuat semenarik mungkin oleh panitia kegiatan Formatted: Justified
dengan persetujuan Ketua LEM FK UII, pengesahan DPM FK UII, sepengetahuan Dekan
FK UII.
Formatted: English (United States)
BAB V
STEMPEL, KOP SURAT dan AMPLOP KEPANITIAAN
Pasal 15
STEMPEL
1. Panitia berhak membuat stempel kepanitiaan sendiri dengan memuat unsur-unsur sebagai Formatted: Justified
berikut:
a. Nama kepanitiaan
b. Logo kepanitiaan
c. Nama lembaga
d. Tulisan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
2. Stempel kepanitiaan yang dibuat minimal harus memuat unsur-unsur pada poin a dan b
pada pasal 15(1)
3. Menggunakan tinta warna biru
Pasal 16
KOP SURAT dan AMPLOP KEPANITIAAN
Kepanitiaan sebuah kegiatan berhak membuat kop surat dan amplop sendiri dengan Formatted: Justified
ketentuan yang ditetapkan DPM UII tentang pedoman administrasi dan protokoler KM UII
Bab II. pasal 2, 3, 4, dan 5
BAB VI
VERIFIKASI
Ketetapan Sidang Umum XI Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Pasal 17
1. Verifikasi adalah pengkajian ulang proposal kegiatan dan operasional kegiatan yang Formatted: Justified
Pasal 19
1. Jika dalam forum verifikasi proposal yang diajukan ditolak maka panitia wajib
melakukan perbaikan dalam waktu selambat-lambatnya 3 hari hingga proposal
tersebut disetujui.
Ketetapan Sidang Umum XI Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
2. Kegiatan kepanitiaan yang dilaksanakan oleh LEM FK UII dilakukan setelah proposal
kegiatan disetujui secara tertulis oleh Ketua LEM FK UII serta disahkan secara tertulis
oleh Ketua DPM FK UII.
3. Kegiatan kepanitiaan yang dilaksanakan oleh UKM dilakukan setelah proposal
kegiatan disetujui secara tertulis oleh Ketua UKM dan Ketua LEM FK UII serta
disahkan secara tertulis oleh Ketua DPM FK UII.
BAB VII
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 20
1. Laporan Pertanggungjawaban kegiatan kemahasiswaan FK UII yang diajukan harus
mempunyai sistematika sebagai berikut:
a. Halaman judul
b. Lembar pengesahan
c. Daftar isi
d. Pendahuluan
e. Persiapan panitia
f. Pelaksanaan kegiatan
g. Pertanggungjawaban panitia kegiatan, meliputi:
i. Muqoddimah
ii. Idealita (Job description)
iii. Realita
iv. Problem & solusi
v. Rekomendasi
vi. Laporan keuangan
vii. Nama panitia
viii. Penutup
h. Rekapitulasi keuangan
i. Lampiran, meliputi:
i. Proposal
ii. Nota, kwitansi, berita acara keuangan
iii. Daftar inventaris
iv. Dokumentasi Kegiatan
Pasal 21
Ketetapan Sidang Umum XI Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
1. Laporan keuangan harus dapat melampirkan bukti-bukti autentik pemasukan dan
pengeluaran dana yaitu nota, kuitansi dan berita acara keuangan.
2. Apabila panitia tidak dapat melampirkan bukti-bukti autentik pemasukan dan
pengeluaran dana, maka harus membuat surat pernyataan bermaterai sesuai ketentuan
dari DPM FK UII dan dapat dipertanggungjawabkan secara moral.
3. Apabila total pengeluaran suatu kegiatan lebih kecil daripada dana yang didapat dari
dana kemahasiswaan, maka sisa uang yang berasal dari kemahasiswaan tersebut wajib
dikembalikan kepada komisi 3 DPM FK UII.
4. Apabila total pengeluaran suatu kegiatan lebih kecil daripada dana yang didapat selain
dari dana kemahasiswaan, maka sisa uang tersebut wajib dikembalikan kepada komisi
3 DPM FK UII sebesar 50% dan lembaga yang mengadakan kegiatan sebesar
50%.Apabila total pengeluaran suatu kegiatan lebih kecil daripada dana yang didapat
selain dari dana kemahasiswaan, dan dana tersebut merupakan usaha panitia dengan
modal wajib dari DPM FK UII, maka uang tersebut wajib dikembalikan 100% modal
DPM FK UII, kemudian keuntungan usaha dibagi kepada komisi 3 DPM FK UII
sebesar 20% dan lembaga yang mengadakan kegiatan sebesar 80%.
Pasal 22
1. Laporan pertanggungjawaban diajukan maksimal 10 hari setelah tanggal pelaksanaan
kegiatan dengan mengajukan surat terlebih dahulu.
2. Laporan pertanggungjawaban yang diajukan akan dibahas dalam forum verifikasi
laporan pertanggungjawaban.
Pasal 23
1. Forum pertanggungjawaban kegiatan LEM FK UII meliputi 2 tahap :
a. Forum pertanggungjawaban kepada LEM FK UII yang dihadiri oleh Ketua LEM
FK UII dan panitia kegiatan, jika Ketua LEM FK UII berhalangan hadir maka
dapat diwakilkan oleh BURT LEM FK UII yang ditunjuk oleh Ketua LEM FK
UII.
b. Forum pertanggungjawaban kepada DPM FK UII yang dihadiri oleh DPM FK UII
dan panitia kegiatan.
2. Forum pertanggungjawaban kegiatan UKM LEM FK UII meliputi 3 tahap :
a. Forum pertanggungjawaban kepada ketua UKM LEM FK UII yang dihadiri
oleh Ketua UKM LEM FK UII dan panitia kegiatan.
b. Koordinasi kepada LEM FK UII yang dihadiri oleh Ketua LEM FK UII dan
panitia kegiatan.
c. Forum pertanggungjawaban kepada DPM FK UII yang dihadiri oleh DPM FK
UII dan panitia kegiatan.
2. DPM FK UII berhak menerima atau menolak Laporan Pertanggungjawaban
kepanitiaan LEM FK UII dan UKM LEM FK UII.
berwarna biru.
4. Laporan Pertanggungjawaban dibuat rangkap 2 (dua) dengan ketentuan 1 asli dan 1
fotokopi.
Pasal 25
Laporan pertanggungjawaban yang ada wajib dipelajari bagi panitia yang akan
mengadakan kegiatan serupa
BAB VIII
SANKSI
Pasal 26
Apabila pasal 23(1) dan 24(4) tidak terpenuhi, panitia kegiatan akan dikenakan sanksi
sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh DPM FK UII
Pasal 27
Ketentuan sanksi yang diberikan adalah:
1. Teguran
a. Teguran I: diberikan apabila pasal 23 (1), 24(4) tidak terpenuhi
b. Teguran II: diberikan 3 hari setelah teguran I dikeluarkan
2. Pemanggilan terhadap Ketua Panitia (Pengarah dan atau Pelaksana) untuk memberikan
penjelasan yang diperlukan jika pasal 278 (1) diabaikan. Pemanggilan dilakukan 2 hari
setelah teguran II diabaikan.
3. Pemanggilan penanggungjawab kegiatan untuk memberikan penjelasan yang
diperlukan jika pasal 278 (2) diabaikan. Pemanggilan dilakukan 2 hari setelah pasal
278(2) diabaikan.
4. DPM FK UII berhak menolak dan atau membatalkan kegiatan berikutnya jika pasal
278 (3) diabaikan.
BAB IX
PENUTUP
Pasal 29
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur kemudian sesuai dengan
kesepakatan anggota DPM FK UII
_______________________AGUNG FADLILAH T. S.
FEBBYANOOR FADILLAH Formatted: Underline
KETUA SEKRETARIS JENDERAL
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Anggaran Kerja Rutin adalah anggaran yang dirancang untuk melaksanakan aktivitas LEM FK
UII dan UKM LEM FK UII dan diajukan oleh Ketua LEM FK UII kepada DPM FK UII satu kali
dalam tiga bulan (per triwulan).
BAB II
ALOKASI ANGGARAN KERJA
Pasal 2
Alokasi Anggaran Kerja Rutin terbagi dua yaitu Alokasi Anggaran Umum (AAU) dan Alokasi
Anggaran Khusus (AAK). Besarnya Alokasi Anggaran Umum dan Alokasi Anggaran Khusus
ditentukan dalam persentase berikut:
AAU (30%)
AAK (70%)
Pasal 3
Alokasi Anggaran Umum merupakan anggaran untuk membantu operasional dan atau kegiatan
yang dilakukan oleh LEM FK UII.
Pasal 4
Alokasi Anggaran Khusus merupakan anggaran untuk membantu operasional dan atau kegiatan
UKM LEM FK UII yang penurunannya melalui prosedur yang ditentukan.
Pasal 5
Alokasi Anggaran Umum diatur oleh kebijakan Ketua LEM FK UII dan Komisi III DPM FK
UII untuk kepentingan LEM FK UII
Pasal 6
Pasal 7
Dalam keadaan khusus AAU 30 % dan AAK 70 % dapat disesuaikan dengan mekanisme
peminjaman yang kemudian akan dikembalikan pada anggaran triwulan berikutnya.
BAB III
MEKANISME PERMOHONAN ANGGARAN KERJA RUTIN
Pasal 8
1. Seluruh permohonan anggaran kerja rutin diajukan kepada Ketua Komisi III DPM FK UII.
2. Permohonan anggaran kerja rutin dilakukan oleh Ketua dan Bendahara LEM FK UII.
3. Mekanisme permohonan anggaran kerja rutin dilakukan dengan syarat-syarat:
a. Anggaran tersebut sudah disetujui dan disahkan oleh ketua DPM FK UII dan Komisi
III DPM FK UII.
b. Permohonan penurunan anggaran kerja rutin yang telah disetujui dan disahkan oleh
DPM FK UII ditujukan kepada ketua DPM UII C.q Komisi III dengan melampirkan
perincian anggaran kerja rutin.
c. Permohonan penurunan anggaran kerja rutin dari LEM FK UII dibuat masing-masing
rangkap tiga, untuk tembusan kepada DPM FK UII, DPM UII dan arsip LEM FK UII.
BAB IV
MEKANISME PENURUNAN ANGGARAN KERJA RUTIN
Pasal 9
1. Anggaran kerja rutin dapat diambil pada saat melakukan kegiatan non insidental dengan
mengacu pada BAB II.
2. Jika membutuhkan anggaran kegiatan-kegiatan yang bersifat insidental maka keputusan
sesuai dengan kebijakan DPM FK UII.
3. Jika terdapat sisa alokasi anggaran kerja rutin selama 3 bulan maka akan dimasukkan ke
dalam alokasi anggaran triwulan selanjutnya.
BAB V
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
1. Laporan Pertanggungjawaban keuangan diajukan tiap 3 bulan sekali (per triwulan) kepada
Komisi III DPM FK UII yang dihadiri oleh Ketua dan Bendahara LEM FK UII serta ketua
dan bendahara UKM LEM FK UII.
2. DPM FK UII berhak menerima atau menolak suatu Laporan Pertanggungjawaban
Keuangan.
3. Jika Laporan Pertanggungjawaban Keuangan yang diajukan ditolak, maka wajib
melakukan perbaikan selambat-lambatnya tujuh hari setelah pengajuan Laporan
Pertanggungjawaban keuangan pertama.
4. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan disusun berdasarkan format yang telah
ditentukan oleh DPM UII.
BAB VI
ASAS-ASAS PELAPORAN
Pasal 11
Asas-asas pelaporan keuangan LEM FK UII sebagai berikut:
1. Asas kas
Dalam asas ini yang dimaksudkan dengan penerimaan atau pengeluaran anggaran adalah
penerimaan atau pengeluaran yang benar-benar telah dilakukan secara tunai dalam periode
anggaran yang bersangkutan dan dapat dipertanggungjawabkan.
2. Asas netto
Semua penerimaan atau pengeluaran yang diperoleh lembaga, departemen, atau
kepanitiaan dicatat secara rinci pada suatu rekapitulasi anggaran keuangan.
3. Asas kelengkapan
Semua kegiatan Lembaga kemahasiswaan yang mendatangkan dan menyebabkan
pengeluaran harus seluruhnya tercermin dalam laporan keuangan dan melampirkan bukti-
bukti pengeluaran secara lengkap dan terperinci.
4. Asas penghematan
Setiap pengeluaran harus dilakukan sehemat mungkin dan tepat guna.
5. Asas kelembagaan
Semua harta kekayaan lembaga kemahasiswaan adalah milik lembaga, tidak diakui hak
kepemilikan pribadi.
BAB VII
SANKSI
Ketetapan Sidang Umum XI Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Pasal 12
Keterlambatan pengajuan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan dan anggaran kerja rutin akan
dikenakan sanksi berupa penundaan penurunan dana.
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 13
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur kemudian sesuai dengan kesepakatan
anggota DPM FK UII.
AGUNG FADHLILAHFAISHAL RIDHO SAKTI FEBBYANOOR Formatted: Tab stops: Not at 4.82"
FADILLAHAGUNG FADHLILAH
KETUA SEKRETARIS JENDERAL
BAB II
PERSYARATAN DELEGASI
Bagian ke-1
Delegasi Kejuaraan Akademik (Ilmiah)
Pasal 2
Setiap mahasiswa yang menjadi delegasi tingkat nasional harus memenuhi persyaratan:
1. Mahasiswa Aktif Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.
2. IPK > 2,75.
3. Lolos seleksi dari proses seleksi yang diberlakukan.
Pasal 3
Setiap mahasiswa yang menjadi delegasi tingkat internasional harus memenuhi persyaratan:
1. Mahasiswa Aktif Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.
2. IPK >2,75.
3. Lolos seleksi dari proses seleksi yang diberlakukan.
Bagian ke-2
Delegasi kejuaraan Non-Akademik (Olahraga dan seni)
Pasal 4
Setiap mahasiswa yang menjadi delegasi harus memenuhi persyaratan:
BAB III
MEKANISME PEMILIHAN DELEGATORISMANDATARIS
Pasal 7
1. Pemilihan delegasi melalui mekanisme yang ditetapkan oleh Ketua LEM FK UII atau
Ketua UKM LEM FK UII
2. DelegatorisMandataris LEM FK UII yang terpilih selanjutnya disahkan oleh DPM FK UII
serta diketahui Dekan FK UII
3. DelegatorisMandataris UKM LEM FK UII yang terpilih selanjutnya disetujui oleh ketua
LEM FK UII, disahkan oleh DPM FK UII, serta diketahui Dekan FK UII.
4. Setelah disahkan oleh DPM FK UII dengan sepengetahuan Dekan FK UII,
delegatorismandataris berhak langsung mendaftar ke pihak penyelenggara sesuai
ketentuan yang berlaku.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN DELEGATORISMANDATARIS
Pasal 8
Hak DelegatorisMandataris
1. Mendapat subsidi, setelah menyerahkan proposal, yang besarnya sesuai dengan
perjanjian.
2. Mendapatkan bantuan pengurusan dan pelayanan dispensasi akademik oleh pihak LEM
FK UII
3. Mendapat dispensasi akademik sesuai ijin yang diberikan pihak akademik.
Pasal 9
Kewajiban DelegatorisMandataris
1. Menjaga nama baik institusi FK UII
2. Mengetahui dan melaksanakan semua amanat dan tugas khusus yang diberikan sebaik-
baiknya.
3. Mengikuti segala kegiatan yang telah dijadwalkan
4. Membuat laporan pertanggungjawaban sesuai waktu dan format ketentuan.
5. Menyetujui, memahami dan melaksanakan perjanjian yang dibuat serta bersedia dengan
segala konsekuensinya.
6. Mengembalikan dana yang tersisa kepada LEM atau UKM masing-masing.
7. Menjaga ukhuwah dengan baik antar delegasi.
BAB VI
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DAN SANKSI
Pasal 11
Laporan Pertanggungjawaban
1. Laporan pertanggungjawaban pendelegasian dikumpulkan selambat-lambatnya 7 hari
setelah kegiatan berakhir
2. Revisi laporan pertanggungjawaban dikumpulkan selambat-lambatnya 3 hari setelah
laporan pertanggungjawaban yang pertama
3. Untuk laporan pertanggungjawaban delegasi LEM FK UII dan delegasi UKM LEM FK
UII, dinyatakan sah apabila telah disahkan oleh DPM FK UII.
4. Isi laporan pertanggungjawaban terdiri atas :
a. laporan umum (Pembukaan, Laporan kegiatan umum harian, hasil yang didapatkan
secara umum/ kelompok, kendala dan solusi, saran, penutup, rincian laporan
keuangan).
b. Laporan individu (Pembukaan, Laporan kegiatan individu harian, hasil yang
didapatkan secara khusus/ individu, kendala dan solusi, saran, penutup, rincian
laporan keuangan).
c. lampiran yang terdiri dari nota, kuitansi, dan dokumentasi kegiatan
Pasal v12
Sanksi
1. Pelanggaran pasal 11 untuk semua ayat akan mendapat teguran dari DPM FK UII
BAB VII
PENUTUP
Pasal 13
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur kemudian sesuai dengan
kesepakatan anggota DPM FK UII
Tentang
MEKANISME PENDELEGASIAN MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Bismillahirrahmaanirrahiim
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : 1. Mekanisme Pendelegasian Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia sebagaimana terlampir
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Wabillahittaufiq wal hidayah
Ditetapkan di : Sleman
Pada Tanggal : 224
NovemberJanuari 20186
Pukul : 21.4356 WIB