Anda di halaman 1dari 10

BAB 3

Faktor Risiko
• berkegiatan ditempat yang lembab seperti sawah
• belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya
• belum ada riwayat alergi pada keluarga pasien
Manifestasi Klinis
• Pada tungkai bawah kanan terdapat lesi eritema berbentuk polisiklik ,
multiple, berbatas tegas , tepi aktif dan terdapat skuama tipis, disertai
adanya central healing.
• Sebagian lesi menjadi krusta dan sebagian mengalami ekskoriasi
karena garukan.
• central healing  bentuk khas dari dermatofitosis
• Central healing : pertumbuhan jamur yang berada di stratum
korneum secara polisiklik mencari daerah yang banyak mengandung
keratin  bagian tengah yang sudah tidak berkeratin akan mengalami
penyembuhan.
• Onset munculnya lesi mulai dari 1 tahun yang lalu. Dermatifotosis
dapat menjadi kronis apabila tidak diobati dan terpapar terus
menerus dengan faktor resiko.
• Pasien mengeluhkan awalnya berupa kemerahan kecil kemudian
digaruk dan diberikan sabun cina kemudian melebar.
• Penyebaran dermatofit  secara langsung bisa melalui kulit maupun
kuku  jika digaruk dapat meluas ke bagian sekitarnya.
• Pasien mengeluhkan gatal pada lesi kulit dan gatal dipicu oleh
makanan yang berupa ikan, telur dan ayam.
• Pada kasus ini dapat dicurigai adanya dermatitis kontak alergi (DKA ).
Gatal perupakan keluhan utama dari dermatitis kontak alergi
(Perdoski)
Hasil Pemeriksaan
• Vital Sign:
• Tekanan darah : 100/ 70 mmHg (normal)
• Frekuensi denyut nadi: 83x/ menit (normal)
• Frekuensi pernapasan: 20 x per menit (normal)
• Suhu: 36, 5 o C
• Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi
Telinga pasien didapatkan adanya kemerahan dan pada bagian tungkai bawah
kanan pasien didapatkan lesi eritema berbentuk polisiklik , multiple, berbatas
tegas , tepi aktif dan terdapat skuama tipis, disertai adanya central healing.
Sebagian lesi menjadi krusta dan sebagian mengalami ekskoriasi karena
garukan.
• Palpasi
tidak didapatkan adanya peninggian baik berupa plak maupun papul.
• Pemeriksaan Penujang
Tidak dilakukan karena keterbatasan waktu dan alat
Saran pemeriksaan penunjang
- Lampu Wood: Kuning kehijauan
- Pemeriksaan KOH:spora dan artospora serta hifa bersekat dan
bercabang
- Uji banding DKA: pemerksaan darah rutin, pemeriksaan kadar
antibodi dan uji tempel
Tatalaksana
• Yang diberikan dokter:
Mikonazol topikal yang dioleskan sebanyak 2 kali sehari.
- Menurut kami:
Griseovulvin oral 1—25 mg / kgBB/ hari atau Ketokonazol 200 mg/ hari
selama 14 hari dengan alasan lesi sudah cukup luas yaitu mencakup
kruris, paha dan bokong sehingga membutuhkan terapi sistemik.

Anda mungkin juga menyukai