JUDUL :
Interprestasi penutup lahan sebagian daerah Provinsi Gorontalo.
B. TUJUAN :
1. Mahasiswa mengetahui karakteristik citra landsat etm
2. Mahasiswa dapat melakukan interprestasi penutup lahan pada citra lamdsat
etm.
1
D. DASAR TEORI
Gunung adalah suatu bentuk permukaan tanah yang letaknya jauh lebih
tinggi daripada tanah-tanah di daerah sekitarnya. Gunung pada umumnya lebih
besar dibandingkan dengan bukit, tetapi bukit di suatu tempat bisa jadi lebih tinggi
dibandingkan dengan apa yang disebut gunung di tempat yang lain. Gunung pada
umumnya memiliki lereng yang curam dan tajam atau bisa juga dikelilingi oleh
puncak-puncak atau pegunungan. Pada beberapa ketinggian gunung bisa memiliki
dua atau lebih iklim, jenis tumbuh- tumbuhan, dan kehidupan yang berbeda.
2
mendefinisikan gunung. Menurut KBBI, definisi gunung adalah "Bukit yg sangat
besar dan tinggi (biasanya tingginya lebih dari 600 m)
Terdapat tiga jenis tipe utama dari gunung. Gunung api, gunung lipatan, dan
gunung patahan.[2] Ketiga tipe ini terbentuk dari lempeng tektonik ketika bagian
dari kerak bumi bergerak, roboh dan tenggelam. Tenaga endogen, pengangkatan
isotasi dan intrusi magma mengangkat lapisan batuan ke atas dan membentuk
sebuah dataran yang lebih tinggi dari dataran sekitar. Ketinggian dari pengangkatan
ini membentuk bukit, jika bukitnya lebih tinggi dan lebih curam maka terbentuklah
gunung. Pegunungan utama cenderung terbentuk dalam garis panjang yang
menandakan batas dan aktivitas sebuah lempeng tektonik.
Bukit adalah suatu bentuk wujud alam wilayah bentang alam yang memiliki
permukaan tanah yang lebih tinggi dari permukaan tanah di sekelilingnya namun
dengan ketinggian relatif rendah dibandingkan dengan gunung. Perbukitan adalah
rangkaian bukit yang berjajar di suatu daerah yang cukup luas.
Dalam geografi, daratan adalah bagian permukaan bumi yang secara tetap
(permanen) tidak tertutupi oleh air laut. Istilah darat digunakan secara lebih umum,
sedangkan "daratan" digunakan dengan batasan geografis. Permukaan bumi yang
tertutupi oleh air lainnya, seperti sungai, rawa, atau danau, merupakan bagian dari
daratan, tetapi secara umum tidak disebut sebagai darat.
Daratan merupakan tempat hidup (habitat) bagi kebanyakan tumbuhan dan bagi
banyak hewan yang bergantung secara langsung maupun tidak langsung darinya.
3
memperlihatkan titik jelas ujung tanah dan air. Demarkasi dapat lebih bervariasi
karena pasang surut dan cuaca.
Danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi oleh air
bisa tawar ataupun asin yang seluruh cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan.
Kebanyakan danau adalah air tawar dan juga banyak berada di belahan bumi utara
pada ketinggian yang lebih atas.
Di bulan ada wilayah gelap berbasal, mirip mare bulan tetapi lebih kecil,
yang disebut lacus (dari bahasa Latin yang berarti "danau"). Mereka diperkirakan
oleh para astronom sebagai danau.
Berdasarkan proses terjadinya, danau dibedakan :
1. danau tektonik yaitu danau yang terbentuk akibat penurunan muka bumi
karena pergeseran / patahan
4. danau bendungan alami yaitu danau yang terbentuk akibat lembah sungai
terbendung oleh aliran lava saat erupsi terjadi
4
5. danau karst yaitu danau yang terbentuk akibat pelarutan tanah kapur
•Aristotle (384 –322 BC) : menelaah asal usul mata air : 1) dari resapan air hujan
ke dalam tanah, 2) dari kondensasi air atmosfir, 3) dari kondensasi air juvenil;
pasang/surut muka laut; pembentukan endapan aluvial.
•Strabo(54 BC –25 AD) : timbul tenggelamnya daratan; gempa bumi ada
hubungannya dengan gunungapi; ukuran delta tergantung kepada kondisi aliran
sungai.
•Ibn. Sina(980 –1037) : gunung terbentuk oleh pengangkatan dan erosi;
•J. Huttondan J. Playfair(1726 –1797) : granit dari igneous origin (Plutonist); “The
present is the key to the past”; doctrin “uniformitarianism”.
5
•W. M. Davis(1850 –1934) : “Geomorphic cycle”, terjadi melalui tahap-tahap
perkembangan (stages of development –yourth –nature old stage); perbedaan dalam
bentang alam disebabkan oleh perbedaan struktur geologi, proses-proses
geomorfologidan tahap-tahap perkembangannya.
Di lain pihak terdapat mahzab Eropa, di antaranya adalah yang dikembangkan oleh
Penck (dalam Thornbury, 1989) yang lebih menekankan pada proses pembentukan
morfologi dan mengenyampingkan adanya tahapan.
Klasifikasi BMB ini terutama adalah untuk penggunaan pada skala peta 1:25.000
yang membagi geomorfologi pada level bentuk muka bumi/ landform, yang
mengandung pengertian bahwa morfologi merupakan hasil proses-proses endogen
dan eksogen (Gambar 1). Sedangkan penggunaan pada skala lebih kecil misalnya
1:50.000 s/d 1:100.000 lebih bersifat pembagian pada level bentang alam/landscape
yang hanya mencerminkan pengaruh proses endogen, dan pada skala lebih kecil
lagi misalnya 1:250.000 pada level provinsi geomorfologi atau fisiografi yang
mencerminkan pengaruh endogen regional bahkan tektonik global.
Pembagian skala peta dan perincian deskripsi satuan sudah banyak kecocokan antar
berbagai klasifikasi (Brahmantyo dan Bandono, 1999) dan cocok pula dengan
pembagian penggunakan skala peta untuk penyusunan tata ruang (lihat Gambar 1;
UURI No. 24/1992 tentang Penataan Ruang dan PP No. 10/2000 tentang Tingkat
Ketelitian Peta Untuk Penataan Ruang Wilayah).
6
Produk pemetaan geomorfologi adalah peta geomorfologi pada skala
1:25.000 yang berdasarkan pada analisis desk-study, dengan peta dasar adalah peta
topografi, didukung interpretasi lain baik dari foto udara maupun citra; serta data
yang didapat dari pemetaan geologi. Cara-cara pembuatan peta geomorfologi
selanjutnya mengikuti cara-cara yang telah dilakukan sesuai petunjuk yang telah
dipakai secara luas dan sebaiknya menggunakan simbol-simbol geomorfologi (lihat
contoh-contoh pemakaian simbol peta geomorfologi pada van Zuidam, 1985).
1. Secara umum dibagi berdasarkan satuan bentang alam yang dibentuk akibat
proses-proses endogen / struktur geologi (pegunungan lipatan, pegunungan
plateau/lapisan datar, Pegunungan Sesar, dan gunungapi) dan proses-proses
eksogen (pegunungan karst, dataran sungai dan danau, dataran pantai, delta, dan
laut, gurun, dan glasial), yang kemudian dibagi ke dalam satuan bentuk muka bumi
lebih detil yang dipengaruhi oleh proses-proses eksogen.
3. Pembagian lembah dan bukit adalah batas atau titik belok dari bentuk gelombang
sinusoidal ideal (Gambar 2A). Di alam, batas lembah dicirikan oleh tekuk lereng
yang umumnya merupakan titik-titik tertinggi endapan koluvial dan/atau aluvial
(Gambar 2B).
4. Penamaan satuan paling sedikit mengikuti prinsip tiga kata, atau paling banyak
empat kata bila ada kekhususan; terdiri dari bentuk / geometri / morfologi, genesa
morfologis (proses-proses endogen – eksogen), dan nama geografis. Contoh:
Lembah Antiklin Welaran, Punggungan Sinklin Paras, Perbukitan Bancuh Seboro,
Dataran Banjir Lokulo; Bukit Jenjang Volkanik Selacau, Kerucut Gunungapi
Guntur, Punggungan Aliran Lava Guntur, Kubah Lava Merapi, Perbukitan Dinding
Kaldera Maninjau, Perbukitan Menara Karst Maros, Dataran Teras Bengawan Solo,
Dataran Teras Terumbu Cilauteureun, dsb.
7
E. HASIL PRAKTIKUM
Plastik transparant dengan kertas kalkir
8
F. PEMBAHASAN
Dalam menginterestasi satuan penutup lahan daerah sebagian Gorontalo,
terdapat beberapa tahapan :
1. Tahapan persiapan, dengan studi pustaka sebagai tinjauan awal
untuk mengidentifikasi penutup lahan. Persiapan segala alat dan
bahan yang dibutuhkan.
2. Identifikasi penutup lahan
Untuk pegunungan dicirikan dengan warna hijau muda
hingga kuning. Yang memiliki ketinggian yang relative
tinggi. Pola pegunungan pada peta berada di tengah tengah
perbukitan yang rendah, sehingga lebih mudah dikenali.
Pegunungan merupakan kumpulan dari beberapa gunung
sehingga terlihat menjadi satu kesatuan pada peta. Bentuk
dari pegunungan sendiri lumayan rapat dan terjal, dan
memiliki banyak bayangan akibat dari ketinggian itu sendiri
Sedangkan perbukitan dicirikan dnegan warna hijau tua.
Memiliki ketinggian yang cenderung rendah, hal ini terlihat
dari pola yang jarang atau landai. Perbukitan masih
terpengaruhi oleh proses erosi. Pada peta terlihat rangkaian
bukit yang berjajar di daerah provinsi Gorontalo dengan
cakupan daerah yang cukup luas.
Dataran,dicirikan dengan warna biru tua, yang mencirikan
satuan dengan keadaan relative datar dan luas sampai
ketinggian sekitar 200 meter. Yang uasanya ditemukan
disekitaran pantai, sungai dan danau. Dan umumnya
merupakan hasil sedimentasi dari sungai. Tanah disekitan
daerah dataran lebih padat penduduk dibandingkan datran
dioegunungan karena memiliki tanha yang subur untuk
bercocok tanam.
Selanjutnya danau dicirikan dengana warna biru muda.
Memiliki ketinggia lebih rendah daripada dataran. Sebgai
sumber air bagi masyarakat yang tinggal disekitarnya.
9
Biru tua
Untuk ssatuan penutup lahan dataran
Biru muda
Untuk satuan penutup lahan danau.
4. Setelah diberkan batasan dan diwarnai barulah di berikan keterangan
berupa legenda sebagai informasi symbol dan warna yang terdapat
pada peta satuan penutup lahan sebagian daerah Provinsi Gorontalo.
Dan di salin pada kertas kalkir sebagai perbandingan pada kertas
transparant
Kemungkinanan kesalahan:
10
KESIMPULAN
Dari penjelasan dan praktikum yang telah dilakukan sebelumnya,
dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode penginderaan jauh
khususnya citra landsat etm, akan lebih mempermudah kita dalam
memetakan dan menginterprestasi satuan penutup lahan sebagian daerah
Provinsi Gorontalo. Dengan ciri dan klasifikasi tertentu sebagai
pembedanya.
Sehingga dengan jelas kita dapat membedakan dan
mengintreprestasi penutup lahan tanpa perlu melakukan survey lapangan
yang memakan waktu dan uang. Cara ini dinilai lebih efektif walaupun
memiliki sediki kendala.
11
DAFTAR PUSTAKA
Definisi menurut KBBI
Dalrymple, G.B. (1991). The Age of the Earth (dalam Inggris). California:
Stanford University Press. ISBN 0-8047-1569-6.
12
Yin, Qingzhu; Jacobsen, S. B.; Yamashita, K.; Blichert-Toft, J.; Télouk,
P.; Albarède, F. (2002). "A short timescale for terrestrial planet formation from
Hf-W chronometry of meteorites". Nature (dalam Inggris) 418 (6901): 949–952.
Bibcode:2002Natur.418..949Y. PMID 12198540. doi:10.1038/nature00995.
13