Aplikasi proses esterifikasi dan transesterifikasi dalam dunia pangan
1. Sintesis senyawa α-monolaurin sebagai senyawa antimikroba
Salah satu senyawa antimikroba adalah α-monolaurin. Monolaurin adalah monogliserida atau monoester asam lemak dari lemak jenuh rantai sedang, asam laurat (C-12) dengan gliserol (Juliati, 2002). Monolaurin diketahui mempunyai bioaktivitas antivirus terhadap virus RNA dan DNA pada manusia (Kabara, 1982 dalam Widyarti dan Hanafi, 2008). Antibakteri dari monolaurin hanya berpangaruh terhadap bakteri patogen, seperti Listeria monocytogenes, Staphylococcus aureus, Streptococcus agalactiae, Hemophilus influenzae, dan Helicobacter pylory. Pertumbuhan dan produksi racun dari Staphylococcus aureus menurun dengan penambahan 150 mg monolaurin per liter (Preuss et al, 2005). Sintesis monolaurin dapat dilakukan secara kimiawi ataupun enzimatis. sintesis kimiawi dapat dilakukan dengan cara esterifikasi asam laurat dengan gliserol, dengan menggunakan katalis basa atau asam (Bossaert et al, 1999; Fureby et al, 1996 dalam Widyarti dan Hanafi, 2008). Pemurnian senyawa hasil sintesis dapat dilakukan dengan kromatografi kolom, kristalisasi, atau distilasi molekuler. Reaksi esterifikasi pada sintesis monolaurin secara kimiawi biasanya dilakukan pada temperatur tinggi. Penggunaan katalis asam anorganik dengan konsentrasi yang sesuai, diharapkan dapat menurunkan temperatur reaksi sintesis. Selain itu, dengan kondisi reaksi yang tepat, seperti perbandingan molaritas reaktan antara asam laurat dan gliserol, waktu, dan temperatur reaksi, diharapkan dapat menghasilkan monolaurin dengan rendemen yang tinggi. Reaksi esterifikasi asam laurat dengan gliserol bersifat bolak-balik jika dikatalisis oleh asam karena katalis asam menyebabkan asam karboksilat mengalami konyugasi. Dengan memisahkan produk samping air dari reaksi esterifikasi dengan menggunakan peralatan deanstark, kesetimbangan reaksi diharapkan akan bergeser ke kanan ke arah produk, sehingga rendemen senyawa monolaurin yang dihasilkan tinggi. Mekanisme reaksi esterifikasi asam laurat dengan gliserol pada sintesis monolaurin jika dikatalisis oleh asam tampak pada Gambar 1 sebagai berikut : Sumber : Widyarti dan Hanafi, 2008 + Reaksi esterifikasi selain dapat dikatalisis oleh asam [H ], dapat juga - dikatalisis oleh basa [OH ]. Jika reaksi esterifikasi yang dikatalisis oleh asam bersifat bolak-balik, maka reaksi esterifikasi yang dikatalisis oleh basa bersifat satu arah. Hal ini disebabkan karena garam karboksilat yang terbentuk dapat membentuk struktur resonansi (I ↔ II). Mekanisme reaksi dengan katalis basa tampak pada Gambar 2 sebagai berikut :
Sumber : Widyarti dan Hanafi, 2008
2. Sintesis senyawa etil asetat Etil asetat adalah senyawa organik dengan rumus CH3CH2OC(O)CH3. Senyawa ini merupakan ester dari etanol dan asam asetat. Senyawa ini berwujud cairan tak berwarna, memiliki aroma khas. Senyawa ini sering disingkat EtOAc, dengan Et mewakili gugus etil dan OAc mewakili asetat. Etil asetat diproduksi dalam skala besar sebagai pelarut. Etil asetat merupakan penerima ikatan hidrogen yang lemah, dan bukan suatu donor ikatan hidrogen karena tidak adanya proton yang bersifat asam (yaitu hidrogen yang terikat pada atom elektronegatif seperti flor, oksigen, dan nitrogen. Etil asetat dapat melarutkan air hingga 3%, dan larut dalam air hingga kelarutan 8% pada suhu kamar. Kelarutannya meningkat pada suhu yang lebih tinggi. Namun demikian, senyawa ini tidak stabil dalam air yang mengandung basa atau asam. Pembuatan etil asetat secara niaga dari asam asetat dan etanol meliputi penyulingan ester bretitik didih rendah (titik didih = 77 oC) begitu ester ini terbentuk dari reaksi. Mekanisme reaksi pembuatan etil asetat sebagai berikut :
Sumber : Chidi & Peter, 2016
Kegunaan etil asetat dalam berbagai bidang dapat dijelaskan sebagai berikut (Shawn, 2014) :
Dalam industri makanan dan minuman
Digunakan sebagai flavor dan perasa, seperti flavor nanas, strawberi, pisang, dan buah-buahan lainnya. Dalam bidang farmasi Digunakan sebagai pelarut ekstraksi dalam proses pembuatan obat-obatan Dalam bidang kecantikan Digunakan sebagai penguat aroma pada kosmetik
Daftar Pustaka
Bossaert, W.D. Et Al, (1999), Mesoporous Sulfonic Acids As Selective
Heterogeneous Catalyst For The Synthesis Of Monoglycerides, J. Catalysis, 182, 156-164. Chidi, O., Peter, O, I., (2016)., Kinetics And Mechanism Of Ethyl Acetate Production Using Eco-Benign Solid Catalyst ., J Phys Chem Biophys 2016, 6:3 Http://Dx.Doi.Org/10.4172/2161-0398.1000219., Physical Chemistry Unit, Department Of Pure And Industrial Chemistry, Faculty Of Science, University Of Port Harcourt, Rivers State, Nigeria Fureby, A.M., Creutz, P.A., And Mattiasson, B., (1996), Glyceride Synthesis In A Solvent Free System, J. Am. Oil Chem. Soc., 74 (11), 1489-1495. Juliati, B.T., (2002), Ester Asam Lemak, Kimia, Fmipa Usu, Digital Library. Kabara, J.J., And Hierholzer, J.C., (1982), In Vitro Effects Of Monolaurin Compound On Enveloped Rna And Dna Viruses, J. Food Safety, 4, 1-12. Preuss, H.G. Et Al, (2005), Effects Of Essential Oils And Monolaurin On Staphylococcus Aureus: In Vitro And In Vivo Studies, 1-15. Shawn., (2014)., Http://Www.Foodchemadditives.Com/Applications-Uses/1701 ., [Online]., (Diakses Pada Maret 2018) Widyarti,G., Hanafi, M., (2008)., Pengaruh Konsentrasi Katalis Dan Perbandingan Molaritas Reaktan Pada Sintesis Senyawa Α-Monolaurin., Reaktor, Vol. 12 No. 2, Desember 2008, Hal. 90-97., Tangerang : Puspiptek
GLOSSARIUM
Monolaurin monogliserida atau monoester asam lemak dari lemak jenuh rantai sedang, asam laurat (C-12) dengan gliserol
Etil asetat senyawa organik dengan rumus CH3CH2OC(O)CH3 yang
merupakan ester dari etanol dan asam asetat berwujud cairan tak berwarna dan memiliki aroma khas. SOAL
1. Jelaskan metode sintesis α-monolaurin ?
2. Jelaskan fungsi etil asetat dalam berbagai bidang ! 3. Jenis katalis yang bisa digunakan dalam proses esterifikasi adalah... a. Katalis enzim dan lemak b. Katalis asam dan basa c. Katalis logam dan mineral d. Katalis ion dan alami dan buatan 4. Reaksi esterifikasi asam laurat dengan gliserol bersifat bolak-balik dapat terjadi ketika menggunakan katalis... a. Asam b. Mineral c. Basa d. Logam 5. Reaksi esterifikasi asam laurat dengan gliserol bersifat satu arah dapat terjadi ketika menggunakan katalis... a. Asam b. Enzim c. Basa d. Logam 6. Etil asetat merupakan ester yang berasal dari senyawa... a. Propanol dan sukrosa b. Alkohol dan miristin c. Etanol dan asam asetat d. Butanol dan asam asetat