Suparto
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, IKIP Veteran Semarang
Email : suparto@gmail.com
Abstrak
Wilayah yang stretagis merupakan pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang dicirikan oleh
batasan administratif yang di atur dalam peraturan perundangan serta didominasi oleh kegiatan
produktif bukan pertanian. Disamping itu, wilayah tertentu yang strategis memiliki peran dan fungsi
sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, perdagangan, pariwisata dan sebagainya, bahkan
memiliki daya tarik bagi kaum urbanis untuk tinggal di dalamnya. UU RI Nomor 1/2011 menyatakan
bahwa permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan
perumahan yang mempunyai prasana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang
kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan pedesaan. Adapun ciri-ciri hunian yang
sehat di antaranya: (1) sarana dan prasarana sanitasi ada dan terawatt, (2) adanya ventilasi udara
yang cukup untuk pertukaran udara sehat, (3) bangunan yang teratur. Kemudian ciri-ciri lainya,
fungsi bangunan sebagai hunian, bukan berfungsi yang lain. Ciri-ciri pemukiman sehat yang
terkahir adalah ada peng-hijauan. Rumah sehat adalah kondisi fisik , kimia, biologi, didalam rumah
dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat
kesehatan yang optimal. Untuk menciptakan rumah sehat, maka diperlukan perhatian terhadap
beberapa aspek yang sangat berpengaruh, antara lain: (1) sirkulasi udara yang baik, (2)
penerangan yang cukup, (3) air bersih terpenuhi, (4) pembuangan air limbah diatur dengan baik
agar tidak menimbulkan pencemaran, (5) bagian-bagian ruang seperti lantai dan dinding tidak
lengkap serta tidak terpengaruh pen-cemaran seperti bau, rembesan air kotor, maupun udara
kotor.
I. PENDAHULUAN
Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi
kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk melepas lelah
setelah bekerja seharian, namun di dalamnya terkandung arti yang penting sebagai
tempat untuk membangun kehidupan keluarga sehat dan sejahtera. Rumah yang sehat
dan layak huni tidak harus berwujud rumah mewah dan besar, namun rumah yang
sederhana dapat juga menjadi rumah yang sehat dan layak di huni. Rumah sehat adalah
kondisi fisik, kimia, biologi di dalam rumah dan perumahan sehingga memungkinkan
penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Untuk
menciptakan rumah sehat, maka diperlukan perhatian terhadap beberapa aspek yang
sangat berpengaruh, antara lain: (1) sirkulasi udara yang baik, (2) penerangan yang
cukup, (3) air bersih terpenuhi, (4) pembuangan air limbah di atur dengan baik agar tidak
menimbulkan pencemaran, dan (5) bagian-bagian ruang seperti lantai dan dinding tidak
lembab serta tidak terpengaruh pencemaran seperti: bau, rembesan air kotor maupun
udara kotor (Tim, 1995).
II. PEMBAHASAN
Di dalam program kesehatan lingkungan, suatu pemukiman/perumahan sangat
berhubungan dengan kondisi ekonomi, sosial, pendidikan, tradisi/ kebiasaan, suku,
geografi, dan kondisi lokal. Selain itu lingkungan perumahan/ pemukiman dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang dapat menentukan kualitas lingkungan perumahan tersebut,
antara lain fasilitas pelayanan, perlengkapan, peralatan yang dapat menunjang
terselenggaranya kesehatan fisik, kesehatan mental, kesejahteraan sosial bagi individu
dan keluarganya.
2.1. Syarat Hunian Sehat
Masalah perumahan telah di atur dalam Undang-Undang No. 4/1992 tentang
Perumahan dan Pemukiman, pada Pasal 5 ayat (1) disebutkan bahwa: “Setiap warga
negara mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan atau memiliki rumah
yang layak dan lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur”. Adapun persyaratan
4) Pertukaran udara;
5) Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8 jam; dan
6) Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m 3.
5. Ventilasi
Luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% dari luas
lantai.
6. Binatang penular penyakit
Tidak ada tikus bersarang di rumah.
7. Air
1) Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orang
2) Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air minum
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Tersediannya sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene.
9. Limbah
1) Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan
bau dan tidak mencemari permukaan tanah; dan
2) Limbah padat harus di kelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan
pencemaran terhadap permukaan tanah dan air tanah.
10. Kepadatan hunian ruang tidur
Luas ruang tidur minimal 8m 2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang
tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak di bawah umur 5 tahun.
Selain persyaratan yang telah dikemukakan di atas, hal yang tidak dapat
diabaikan adalah, rumah yang sehat harus mempunyai fasititas-fasilitas sebagai berikut:
1. Penyediaan air bersih yang cukup;
2. Pembuangan tinja;
3. Pembuangan air limbah;
4. Pembuangan sampah;
5. Fasilitas dapur;
6. Ruang berkumpul keluarga;
7. Gudang tempat penyimpanan, biasanya merupakan bagian dari rumah ataupun
bangunan tersendiri;
8. Kandang ternak, ini daerah pedesaan sebaiknya kandang ternak terpisah dari rumah
dan jangan di simpan di bawah kolom rumah atau pun di pekarangan.
Apabila dikaji lebih mendalam, sudah sewajarnya jika seluruh lapisan masyarakat
menempati rumah yang sehat dan layak huni. Rumah tidak cukup hanya sebagai tempat
tinggal dan berlindung dari panas cuaca dan hujan, tetapi rumah juga harus mempunyai
fungsi sebagai:
1) Mencegah terjadinya penyakit;
2) Mencegah terjadinya kecelakaan;
3) Aman dan nyaman bagi penghuninya; dan
4) Penurunan ketegangan jiwa dan sosial.
III. PENUTUP
Rumah tidak hanya berfungsi sebagai tempat beristrahat dan berlindung, tetapi
juga sebagai sarana untuk memperbaiki kesehatan. Oleh sebab itu Winslow
mensyaratkan rumah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan, yaitu harus: (1)
memenuhi kebutuhan fisiologis, (2) memenuhi kebutuhan psikologis, (3) dapat
menghindarkan dari kecelakaan, dan (4) dapat menghindarkan terjadinya penyakit.
Rumah yang memenuhi syarat kesehatan disebut rumah sehat. Rumah sehat
tidak harus mahal dan mewah, tetapi yang disebut rumah sehat adalah rumah yang
memenuhi syarat-syarat kesehatan. Oleh karena itu, rumah yang sederhana jika
memenuhi syarat-syarat kesehatan juga dapat dikatakan sebagai rumah sehat.
DAFTAR ISI
Entjang. Indan, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung: Citra Aditya Bakti.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829 Menkes SK/VII/1999 tentang Persyaratan
Kesehatan Perumahan.
Lubis, 1989, Pandapatan: Perumahan Sehat. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan,
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Mukono, HJ., 2000, Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan, Surabaya: Air-langga Press
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, 1991, Dasar-dasar Kesehatan Ling-kungan untuk
SPK, Jakarta: Depkes RI.
Tim, 1995, Petunjuk tentang Perumahan dan Lingkungan serta Penggunaan Kartu
Rumah, Jakarta: Ditjen P2MPLM