Kasus
SKENARIO 2
Ny. AB, 45 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak saat beraktifitas
maupun istirahat. Saat dilakukan pengkajian pasien mengeluh tidak tahu
mengapa tiba-tiba dia merasa berat saat bernapas dan pasien mengeluh dada
terasa nyeri saat inspirasi, sakit kepala saat bangun dan badan terasa lemah.
Hasil pemeriksaan fisik di dapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 120x per
menit, RR 33x per menit cepat dan dangkal, suara nafas ronchi basah, tidak batuk
dan terdapat retraksi dinding dada. Ny. AB terlihat pucat, confusi, diaforesis,
bibir mecucu, dan ketakutan. Dari hasil pengkajian tersebut, perawat
menentukan diagnosa keperawatan dan masalah kolaborasi. Pertolongan
pertama yang dilakukan dengan memberikan alat bantu oksigen, dan
menempatkan Ny. AB pada posisi semi fowler sehingga dia terlihat lebih
nyaman. Ny. AB direncanakan rawat inap dan ditemukan bahwa specimen
laboratorium analisa gas darah tidak normal (pH 7.2), Hipokapnia, Hipoksemia
dan terlihat nafas cuping hidung.
2. Kata-Kata Sulit
a. Ronchi
b. Semi fowler
c. Cuping hidung
d. Hipokapnia
e. Confusi
f. Diaforesis
g. Specimen
h. Hipoksemia
i. Retraksi
j. Inspirasi
3. Pertanyaan
1. Mengapa Ny. AB bibirnya mecucu dan ketakutan?
2. Berapa gas darah normal untuk usia 45 tahun?
3. Mengapa perawat melakukan tindakan diagnosa dan tindakan kolaborasi
pada pertolongan pertama?
4. Mengapa Ny. AB ditempatkan pada posisi semi fowler?
5. Bagaimana cara menangani penyakit Ny. AB yang mengalami sesak nafas?
6. Mengapa Ny. AB terlihat pucat, confusi, dan diaforesis?
7. Apakah ada hubungan tentang tekanan darah dan hasil specimen
laboratorium analisa gas darah yang tidak normal?
8. Apakah setiap keluhan sesak nafas akan mengalami keluhan nyeri ? jika iya,
apa akibatnya?
9. Bagaimana patofisiologi sesak nafas?
10. Apa faktor-faktor penyebab sesak nafas dan termasuk kategori apa?
11. Apa yang menyebabkan ny. AB sakit kepala saat bangun dan badan terasa
lemah?
12. Apa yang akan terjadi bila Ny. AB tidak di rawat inap?
13. Data-data dari skenaro termasuk tindakan perawat dalam kategori apa?
14. Bila tiidak ada alat bantu oksigen, biasanya apa yang diberikan?
15. Apakah pernafasan ny. AB ini tergolong akut atau kronis?
16. Apa fungsi semi fowler bagi penderita keluhan sesak?
17. Berapa tekanan darah normal pada usia 45 tahun?
18. Mengapa ny. AB 45 tahun tiba-tiba merasa berat saat bernafas dan mengeluh
dada terasa nyeri saat inspirasi?
19. Bagaimana diagnosa keperawatan pada Ny. AB?
20. Bagaimana tindakan kolaborasi sesak pada Ny. AB?
21. Sesak nafas pada Ny. AB termasuk skala berapa?
4. Jawaban
4.1 Jawaban Kata Sulit menurut kelompok
a. Ronchi :
1. Suara serak-serak basah
2. mendesah
b. Semi Fowler
1. posisi setengah duduk
2. posisi 120 derajat
c. Cuping Hidung
1. bagian pinggir hidung
2. bagian luar hidung
3. hidung kembang kempis
d. Hipokapnia
1. terjadi gangguan pola nafas yang rendah
2. gas darah yang tidak normal
3. nafas lambat dan panjang
e. Confusi
1. terlihat bingung
2. lemah
f. Diaforesis
g. Specimen
1. khusus
2. spesifikasi
h. Hipoksemia
1. kekurangan natrium
i. Retraksi
1. pergerakan dinding yang tidak normal
2. getaran
j. Inspirasi
1. udara yang masuk
2. respon dada saat mengambil oksigen
3. menghirup nafas
4. paru-paru bekerja tidak normal saat menghirup oksigen
4.2. Jawaban Pertanyaan meenurut kelompok
a. Ronchi
Jawab :
1. Suara yang dihasilkan saat udara dilewati jalan nafasyang penuh cairan
atau mucus, terdengar saat inspirasi atau ekspirasi
2. Suara semrincing kasar seperti terdngkur atau rendah bernada atau lebih
mirip mendesah
3. Suara paru normal dan abnormal
4. Bunyi gaduh selama ekspirasi
5. Terdengar selama fase inspirasi dan ekspirasi, karakter suara terdengar
perlahan , peningkatan produksi scutum
6. Bunyi patologis dalam bronkus
b. Semi fowler
Jawab :
1. Posisi miring yang didapatkan dengan menaikkan kepala ke ranjang 10-
15 ichi, memfleksikan pinggul, dan menaruh penyangga dibawah lutut
sehingga lutut dibengkokkan dengan sudut kurang lebih 90 derajat,
dengan demikian mengakibatkan cairan di dalam cavitas abdominalis
berkumpul didalam cavital pelvis. (kamus kedokteran)
2. Posisi setengah duduk atau dimana bagian kepala tempat tidur lebih
tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan
kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernafasan pasien dengan posisi
30-45 derajat.
3. Mengangkat kepala dari tempat tidur diangkat 30 derajat
4. Posisi 15-45 derajat
5. Posisi tubuh pasien yaitu setengah duduk dengan sudut sekitar 45-60
derajat
6. Elavasi kepala dan leher akan meringankan efisiensi otot pernafasan
c. Cuping hidung
Jawab :
1. Bagian hidung kanan dan kiri. Atau bagian bawah telinga yang paling
bawah
2. Jaringan lunak yang membatasi lubang hidung yang dapat kembang
kempis (kamus kedokteran)
d. Hipokapnia
Jawab :
1. Kekurangan O2 dalam darah
2. Penurunan kadar O2 dalam darah
3. Merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah O2 dalam paru-paru
agar pernafasan lebih cepat dan dalam
e. Confusi
Jawab :
1. Orientasi yang terganggu dalam hal waktu, tempat, kadang-kadang
disertai gangguan kesadaran
2. Keadaan ketika individu mengalami gangguan kondisi, memory dan
orientasi dengan sumber yang tidak diketahui
3. Keadaan mental terganggu disertai penurunan kesadaran atau sering
berhalusinasi
f. Diaforesis
Jawab :
1. Berkeringat atau perspirasi
2. Merupakan pola atau mekanisme tubuh untuk mengurangi cairan yang
teretasi dalam tubuh
g. Specimen
1. Sampel kecil / bagian yang di ambil untuk menunjukkan sifat keseluruhan
2. Bagian kecil, contoh : setiap substansi atau materi yang didapatkan untuk
uji coba
3. Organisme atau bagian tubuh organisme yang telah diawetkan dengan
teknik tertentu kemudian dapat di amati dengan mata telanjang
h. Hipoksemia
1. Ogsigenasi jaringan yang tidak memadai
2. Tidak adekuatnya pemenuhan O2 seluler akibat dari defisiensi O2 yang di
inspirasi atau meningkatnya penggunaan O2 pada tingkat seluler
i. Retraksi
1. Pola abnormal yang diakibatkan oleh sudut bibir tertarik keatas dan
kebelakang
2. Menyusut, ditarik kembali atau memisahkan
3. Penarikan kebelakang, pemendekan
4. Tindakan menarik kembali
j. Inspirasi
1. Elevensi dan depresi iga-iga untuk meningkatkan dan menurunkan
diameter antero posterior rongga dada
2. Menarik napas
3. Bila otot diafragma berkontraksi, maka diafragma akan mendatar
4.4 Jawaban menurut Literatur
8. Apakah setiap keluhan sesak nafas akan mengalami keluhan nyeri ? jika iya,
apa akibatnya?
Jawab :
a. Ya, karena nyeri terjadi pada tempat peradangan. Akibatnya pasien
mengalami sakit seperti di iris-iris
b. Nyeri, karena otot diafragma menyempit waktu pengambilan napas.
10. Apa faktor-faktor penyebab sesak nafas dan termasuk kategori apa?
Jawab :
Penyebab sesak napas :
a. Sesak napas disebabkan oleh kelainan paru – paru.
Penyebab paling sering adalah bengek atau karena tuanya usia. Sesak
napas yang disebabkan oleh bengek terjadi pada usia yang lebih muda,
sifatnya hilang timbul dan diantara kedua serangan tadi, paru-paru dalam
keadaan normal. Tetapi sesak napas pada usia lanjut cenderung untuk
menetap dan dipererat oleh gerak. Hal ini karena paru-paru kehilangan
daya elastisitis.
b. Sesak napas disebabkan oleh penyakit jantung.
Biasanya sesak napas ini timbul secara tiba-tiba dan terjadi pada malam
hari ketika penderita sedang timbul.
c. Sesak napas disebabkan oleh factor pengangkut zat pembakar, yakni
berkurangnya darah atau berkurang kemampuan darah untuk mengikat
zat pembakar.
d. Sesak napas disebabkan oleh berbagai racun yan mengikat jaringan
sehingga jaringan tidak dapat mengikat zat pembakar.
e. Sesak napas disebabkan oleh factor pengatur (saraf).
Hal ini dapat timbul oleh karena dua hal :
1. Factor kejiwaan, misalnya karena emosi.
2. Proses yang terjadi pada otak, misalnya tumor (kanker).
Ny. AB termasuk tingkat berat karena pasien mengalami sesak napas saat
istirahat dan bekerja.
Tingkat sesak napas :
1. Tingkat ringan.
Tingkat ini ditandai dengan sesak napas yang timbul apabila seseorang
bekerja keras.
Hal ini susah dibedakan dengan orang – orang yang normal, karena orang
yang normal pun bisa bekerja keras juga akan mengalammai sesak napas.
Akan tetapi pada orang yang normal masa kembalinya ke pernapasan
biasa lebih cepat dibandingkan dengan sesak napas ringan.
2. Tingkat sedang.
Tingkat ini ditandai oleh sesak napas , bekerja ringan. Apabila kalau
bekerja berat maka orang ini biasanya tidak mampu sama sekali.
3. Tingkat berat.
Ada dua macam sesak napas pada tingkat ini :
a. Sesak napas yang timbul bila bekerja ringan sedikitpun, seperti hanya
berjalan ke WC saja sudah sesak.
b. Sesak napas yang timbul walaupun pada keadaan istirahat penuh.
11. Apa yang menyebabkan ny. AB sakit kepala saat bangun dan badan terasa
lemah?
Jawab :
Dibagi dalam 3 kategori :
a. Ekstrinsik / alergi ditemukan pada sejumlah kecil pasien dewasa dan
disebabkan oleh alaergen yang diketahui
b. Alergi disebabkan karena kecapekan individu terhadap alergi biasanya
protein dalam bentuk serbuk sari yang dihirup
c. Instrinsik sering ditemukan biasanya flu
12. Apa yang akan terjadi bila Ny. AB tidak di rawat inap?
Jawab :
13. Data-data dari skenaro termasuk tindakan perawat dalam kategori apa?
Jawab :
14. Bila tiidak ada alat bantu oksigen, biasanya apa yang diberikan?
Jawab :
1. Memberikan alat pemberian oksigen lain seperti :
a. Kanul nasal kanul
b. Masker wajah : masker wajah sederhana, rebreather sederhana, non
rebrether and ventturi
c. Oksigen tenda wajah
2. Melakukan Inhalasi Uap (menghirup uap dengan / tanpa obat melalui
saluran pernapasan bagian atas)
(keterampilan & prosedur laboratorium, 2006)
15. Apakah pernafasan ny. AB ini tergolong akut atau kronis?
Jawab :
18. Mengapa ny. AB 45 tahun tiba-tiba merasa berat saat bernafas dan mengeluh
dada terasa nyeri saat inspirasi?
Jawab :