Anda di halaman 1dari 3

2.3.

5 Parasitologi
a. Pemeriksaan Feses Rutin
Pemeriksaan Feses rutin dilakukan denngan tujuan untuk menilai faal atau
kelainan pencernaan.
Alat dan bahan yang digunakan adalah lidi, objeck glass, lampu spiritus,
mikroskop, deck glass, Eosin dan Sudan.

Pengamatan makroskopis
Pemeriksaan feses secara makroskopis bertujuan untuk mengetahui
keadaan secara makroskopis yang meliputi warna, bau, konsistensi, lender, darah,
sisa makanan, nanah (pus).
 Warna : kuning kecoklatan, merah, hijau, kuning, putih seperti lem, hitam.
Normalnya: kuning kecoklatan.
 Bau : busuk, indol, skaton dan asam butirat. Normalnya: indol, skatol.
 Konsistensi : padat atau keras, cair atau encer, lembek. Normalnya:
padat atau keras.
 Lendir : lendir sedikit, lendir banyak, lendir bercampur darah, lendir putih,
lendir merah. Jika lendir berisi banyak leukosit maka akan menjadi seperti
nanah. Normalnya: lendir sedikit.
 Darah : darah segar (merah muda), coklat atau hitam, ada bercampur
merata, ada terpisah. Normalnya: tidak berdarah.
 Sisa makanan : serat, kasar berbiji, berminyak lemak. Normalnya: ada
serat.
 Nanah (pus) : ada, banyak nanah (pus). Normalnya: tidak bernanah.
 Reduksi/Clinitest, prinsipnya adalah suspense tinja yang mengandung
glukosa apabila dites dengan indikator clinitest akan menimbulkan
perubahan warna kemudian perubahan warna yang terbentuk dibandingkan
dengan standar yang ada. Prosedur kerjanya yaitu pertama-tama, ambil
satu stik glukosa, kemudian tempelkan stik glukosa pada feses, tunggu
beberapadetik dan amati perubahan warna pada stik glukosa, bandingkan
dengan standar warna pada wadah stik glukosa.
Pengamatan mikroskopis
 Eosin
Prinsipnya adalah feses dicampur dengan larutan eosin diamati
pada mikroskop lensa objektif perbesaran 10x.
Prosedur kerjanya adalah: ambil feses dengan ujung lidi,
tempelkan feses pada objeck glass kemudian ratakan. Teteskan 1 tetes
larutan eosin lalu homogenkan dan tutup dengan deck glass, amati pada
mikroskop lensa objektif perbesaran 10x.
 Sudan
Prinsipnya adalah feses dicampur dengan larutan sudan III
menjadikan lemak netral terlihat sebagai tetes-tetes merah atau jingga.
Prosedur kerjanya adalah: ambil feses dengan ujung lidi,
tempelkan feses pada objeck glass kemudian ratakan. Teteskan 1 tetes
larutan Sudan lalu homogenkan dan tutup dengan deck glass, amati pada
mikroskop lensa objektif perbesaran 10x.

2.3.6 Serologi dengan Alat Mini Vidas


A. Pemeriksaan T3, T4, TSH, CEA, CA 125, CA 153
Tujuan pada pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui pemeriksaan
imunologi secara otomatis dengan menggunakan alat Mini Vidas. Mini Vidas
adalah Immunology Analyzer yang bekerja secara otomatis dengan menggunakan
teknologi pembacaan Enzyme-Linked Fluoresense Immuno-Assay (ELFA).
Reagen strip pakai dan fase padat berupa Solid Phase Reseptacle (SPR). Proses
pengetesan dilakukan secara otomatis dan hasil pembacaan fluoresense yaitu
Relative Fluoresense Value (RFV) akan dikonversikan menjadi hasil akhir tes
kualitatif maupun kuantitatif.
Prosedur kerja pada pemeriksaan ini dengan menggunakan alat Mini Vidas
yaitu pertama-tama, nyalakan alat dengan menekan tombol ON dan pilih menu
status screen pada menu awal. Pada layar akan muncul keterangan available pada
section A dan section B, pilihlah salah satu. Pilih nomor baris section yang akan
digunakan untuk pemeriksaan, dan dipilih jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.
Diisi data nama dan atau no pasien lalu tekan tombol undo untuk kembali ke
menu no baris section. Letakkan strip reagen yang telah berisi sampel pada baris
yang telah dipilih lalu masukkan pipet SPR. Setelah menekan tombol start yang
ada pada layar pilih operator ID. Alat secara otomatis akan melakukan
pemeriksaan sesuai dengan section yang dipilih.
Jika pada layar muncul angka yang menunjukkan waktu selesai
pemeriksaan, maka hasil akan tercetak melalui printer dan layar akan muncul
keterangan unload pada section yang telah digunakan, kemudian strip reagen dan
SPR yang telah

Anda mungkin juga menyukai