Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MAKALAH

Dosen:

Siti Zaronah

Dibuat oleh :
Gana Setya : 2015611067
Muh Fathu Suud :
Semester : Enam (6)
Psikologi Reguler Malam

Bahasa Indonesia untuk penulisan ilmiah

UNIVERSITAS AZZAHRA
2018
Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah adalah laporan atau tulisan yang menjabarkan hasil riset atau penelitian
suatu masalah. Penelitian tersebut dilakukan oleh tim maupun individu yang mana dalam
melakukan penelitian harus mengikuti aturan-aturan dan kaidah ilmu yang disepakati dan ditaati
oleh kalangan keilmuan.

Bisa juga diartikan sebagai sebuah hasil penelitian yang disusun secara rinci dan sistematis
sesuai dengan kaidah yang ditetapkan. Pada kalangan pelajar karya tulis sering juga disebut
sebagai scientific paper.

Jenis-jenis Karya Ilmiah


1. Laporan Penelitian

Laporan penelitian adalah laporan yang disusun atau ditulis berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan.

Contohnya, laporan penelitian yang disusun oleh dosen dan mahasiswa yang ada di
universitas. Termasuk juga di dalamnya laporan praktikum, laporan penelitian lapangan dan
lain-lain.

2. Artikel

Jenis yang kedua adalah artikel, yang sering dijumpai, baik di internet, surat kabar maupun
makalah. Secara singkat artikel merupakan sebuah tulisan yang berisi opini tentang suatu
kejadian atau peristiwa yang ditulis secara subyektif.

Namun, jika di dalam karya ilmiah, artikel merupakan karya tulis yang disusun agar bisa
diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Maka dari itu, artikel tersebut harus ditulis menggunakan
kaidah-kaidah keilmuan yang diberlaku.

3. Makalah

Makalah adalah sebuah karya tulis yang isinya membahas tentang data di lapangan yang
bersifat empiris dan objektif terhadap suatu permasalahan.

Tidak hanya bersifat empiris dan objektif, seringkali makalah dirancang berdasarkan
analisa logis penulis atas masalah tertentu. Pemikiran tersebut kemudian dituangkan ke dalam
makalah secara sistematis dan rapi.

4. Kertas Kerja
Kertas kerja atau work paper sebenarnya mirip seperti makalah. Lalu apa bedanya?
Bedanya terletak pada cara menyusunnya, dimana kertas kerja disusun dengan analisa yang
lebih mendalam.
Selanjutnya, kertas kerja yang telah disusun akan dipresentasikan di hadapan para ilmuwan
dalam sebuah forum, seminar atau lokakarya. Kertas kerja bisa menjadi acuan untuk
melakukan penelitian lanjutan jika isi kertas kerja tersebut diterima dalam forum tersebut.

5. Skripsi
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah tentang penelitian skala kecil namun dengan
pengkajian yang tajam dan mendalam. Skripsi ini disusun dalam bentuk laporan. Dalam
penyusunannya, skripsi dibuat berdasarkan pendapat dan kesimpulan penulis terhadap
pemikiran orang lain atas data yang diperoleh dari penelitian.

6. Tesis
Selain skripsi, salah satu syarat agar mahasiswa mendapatkan gelar sarjana terutama
mereka yang menmpuh pendidikan S2 adalah tesis. Penelitian untuk menyusun tesis dilakukan
lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi.

Tesis adalah sebuah karya ilmiah yang isinya menguak pengetahuan baru yang bersifat
empirik dan teoriti yang didapat ketika melakukan penelitian.

Empirik maksudnya dari pengalaman langsung sewaktu melakukan penelitian, dan


teoritik adalah melakukan pengujian terhadap teori-teori yang sudah ada sebelumnya.

7. Disertasi
Bagi yang sedang menempuh pendidikan S3, pasti akan menjumpai karya tulis ilmiah
jenis disertasi. Isi dari disertasi adalah temuan asli penulis tentang suatu pendapat yang bisa
dibuktikan secara ilmiah oleh penulisnya.

Oleh sebab itu, dalam menyusun disertasi harus dilakukan penelitian yang mendalam
dan diangkat dari kajian teoritik dengan dukungan fakta empirik.

Terdapat beberapa perbedaan pada skripsi, tesis dan disertasi adalah sebagai berikut:

 Skripsi

1. Isi penelitian hanya berisi pertanyaan “apa”, itu artinya penelitian skripsi hanya
bisa menjelaskan tentang apa yang dikaji.
2. Penelitian yang dilakukan tidak begitu mendalam.
3. Dalam menyusun skripsi, mahasiswa harus mendapat bimbingan dari dosen.

 Tesis

1. Lebih jauh, penelitian karya ilmiah tesis mampu menjawab “apa” dan
“mengapa”.
2. Penelitian dilakukan secara mendalam.
3. Mahasiswa yang menyusun tesis sedikit sekali mendapat bimbingan dari dosen.
Dukungan dari pembimbing hanya 20%, selebihnya dilakukan oleh mahasiswa.

 Disertasi

1. Penelitian ini mampu menjawab pertanyaan “apa”, “mengapa” dan


“bagaiman”. Sehingga hasil penelitian tidak melulu apa yang sudah terjadi,
tetapi bisa menghasilkan penemuan-penemuan baru.
2. Dibandingkan dua diatas, penelitian disertasi dilakukan sangat mendalam.
3. Hampir dalam penelitian ini, peran dosen pembimbing tidak ada. Semuanya
dikerjakan oleh peneliti atau mahasiswa.

Sebagai contoh; penelitian tentang khasiat kurma muda sebagai penyubur kandungan.
Dalam hal ini, penelitian skripsi hanya bisa menjelaskan “apakah kurma muda bisa berkhasiat
menyuburkan kandungan?
Tesis, selain “apa” juga “mengapa”. Sehingga tesis mampu menjawab “mengapa kurma
muda dapat berkhasiat sebagai penyubur kandungan?

Dan disertasi, akan bisa menjawab “bagaimana”. Sehingga penelitian ini akan mampu
menjawab “bagaimana kurma muda bisa sebagai obat penyubur kandungan?

Sifat-sifat Karya Ilmiah yang Baik


1. Objektif
Objektif maksudnya adalah berdasarkan data-data dan fakta yang valid. Meskipun
ditulis oleh pendapat penulis, karya tulis ilmiah tidak boleh melenceng dari data-data tersebut.

Maka dari itu, setiap kesimpulan atau pernyataan yang diambil dan ditulis harus bisa
dipertanggung jawabkan. Hal ini bertujuan untuk karya tulis itu sendiri agar bisa dibuktikan
ke validannya.

2. Netral
Tidak hanya objektif, dalam karya tulis ilmiah juga harus netral. Artinya tidak
dipengaruhi oleh pihak-pihak tertentu. Setiap kesimpulan yang diambil tidak boleh
mempengaruhi orang lain atau pembaca.

3. Sistematis
Dalam menyusun contoh karya ilmiah harus mengikuti kaidah-kaidah yang ada, tidak
boleh asal. Mulai dari tata cara penulisan sampai susunan penulisan.Tujuannya adalah agar
karya tulis ilmiah bisa dinikmati dan mudah dibaca.
4. Logis
Hasil penelitian haruslah logis, bisa dinalar oleh akal manusia. Dalam penulisan karya
ilmiah, penalaran yang dipakai adalah pola nalar induktif dan deduktif.

Pola nalar induktif dipakai jika karya tulis ilmiah tersebut bertujuan untuk
menyimpulkan suatu fakta dan data. Sedangkan nalar deduktif dipakai jika karya tulis
ilmiah dimaksudkan untuk membuktikan suatu teori tertentu.

Dengan ini, pembaca akan dengan mudah memahami pokok masalah dan isi karya
ilmiah tersebut.

5. Menyajikan Fakta
Karya tulis tidak berisi luapan emosi pribadi semata. Pernyataan-pernyataan yang
dikeluarkan harus berdasarkan data di lapangan.

Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah


1. Menetukan Tema

Menentukan tema merupakan kewajiban utama. Jika tahap ini belum dilewati, maka tidak
akan bisa melakukan tahap-tahap berikutnya. Semua pasti setuju dengan ini.

Biasanya bagian ini juga menjadi yang paling krusial dan sulit. Bahkan orang yang sudah
terbiasa menulis pun kadang-kadang hilang ide ketika menentukam tema. Lalu bagaimana
caranya untuk mengatasi hal tersebut?

Cara yang paling mudah adalah dengan melihat lingkungan sekitar kita. Misalkan kita
tahu bahwa kondisi lingkungan kita kumuh, ini adalah masalah yang bisa dijadikan tema
penelitian.

2. Menyusun Judul dan Abstract


Judul yang baik adalah yang bisa menggambarkan secara keseluruhan isi karya tulis ilmiah.
Tetapi jangan terlalu panjang, biasanya terdiri dari 8-15 kata. Judul harus ringkas, padat dan
jelas.
Sedangkan abstract biasanya ditulis menggunakan bahasa inggris. Tapi tak jarang pula
yang tetap memakai bahasa Indonesia agar bisa dipahami. Abstract berisi penggambaran
ringkas dari karya tulis ilmiah. Pada beberapa jenis karya tulis ilmiah tidak mewajibkan adanya
abstract, seperti makalah.
Di dalam abstract harus sudah memuat latar belakang, tujuan, landasan teori, metode,
pembahasan dan kesimpulan. Dan biasanya jumlah kata untuk menulis abstract dibatasi antara
250-5– kata.
3. Menulis Bagian Inti

Bagian inti dari karya tulis ilmiah biasanya berisi beberapa bab, lazimnya berisi antara bab
1 sampai 5.

 Bab 1 ~ Pada bab ini berisi pendahuluan (latar belakang, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian)
 Bab 2 ~ Pada bab ini berisi tinjauan pustaka yang menjelaskan landasan teori dan
konsep-konsep yang sesuai dengan masalah yang akan dibahas.
 Bab 3 ~ Pada bab ini berisi tentang metode penulisan dan metode penelitian.
 Bab 4 ~ Pada bab ini masih berisi tentang metode penulisan dan penelitian. Selain
itu juga di dalamnya mencakup manfaat, kelebihan dan akibat dari prouduk yang
dihasilkan.
 Bab 5 ~ Ini merupakan bagian penutup dari sebuah karya tulis ilmiah. Di dalamnya
berisi kesimpulan penelitian secara menyeluruh.

4. Menyusun Bagian Akhir

Bagian akhir ini berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran dari berbagai sumber.
Lampiran adalah dokumen-dokumen pendukung yang terkait dengan penelitian. Sedangkan
bagaiamana contoh daftar pustaka yang baik akan dijelaskan pada artikel berikutnya.

Sistematika Penulisan Karya Ilmiah


Berikut ini adalah sistematika atau aturan susunan penulisan karya tulis ilmiah secara
umum:

1. Halaman Judul
2. Halaman Pengesahan
3. Lembar Pernyataan
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
6. Daftar Gambar/Tabel/Grafik/Lampiran
7. Abstrak
8. Bab 1 : Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penelitian
d. Manfaat Penelitian
9. Bab 2: Tinjauan Pustaka
10. Bab 3: Metode
a. Metode Penulisan(Non Research)
b. Metode Penelitian (Research)
11. Bab 4: Pembahasan
a. Pembahasan Non Research
b. Pembahasan Reseacrh
12. Bab 5: Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
13. Daftar Pustaka
14. Lampiran

Sumber :

 https://www.bagi-in.com/contoh-karya-ilmiah/

 http://www.academicindonesia.com/contoh-karya-ilmiah/

Anda mungkin juga menyukai