Anda di halaman 1dari 34

HASIL DARI PENELITIAN DAN

Checklist Legal Audit


PENGAMATAN
Pembuktian Dugaan KKN Di
Tubuh Perusahaan
Perkebunan PT Sumatera
Anugerah Jaya

MASYARAKAT BANYUASIN
Dasar Dasar dan Kornologis
MENGGUGAT penyelidikan??
PT Sumatera Anugerah Jaya
Direksi : Bapak Yasin
Chandera
Manajer : Bapak
Surat : 0015/SKU-
Muhlison
MBM/M/BA/Vlll/2016
Humas : Bapak
Lampiran : terlampir
Tasrep
peri hal : Dugaan Tindak KKN Yang
Di Lakukan Perusahaan Perkebunan Menajemen : Bapak
Armando
Kelapa sawit + Karet , PT Sumatera
Anugerah Jaya. Di Desa Meranti dan Alamat : PT Sumatera
Anugerah Jaya Di lokasi
Desa Lebuk Karet Kecamatan
Perkebunan Di Desa Lebuk
Suaktape Kabupaten Banyuasin Sum-
Karet dan Desa Meranti.
Sel Banyuasin 04,Oktober 2016
Kecamaten : Suak
Tapeh Kabupaten :
Banyuasin Sum-Sel

PT Sumatera Anugerah Jaya


Perusahaan Perkebunan
Kelapa Sawit + Karet,Luas
Kepadah Yth : Lahan Perkebunan PT
Kepala Kejaksaan Negeri Banyuasin Sumatera Anugerah Jaya ±
Di 900 – 1200 H di wilaya 2
Pengkalan Balai (dua) desa ,Desa lebuk
karet dan Desa Meranti.
2

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh” Teriring doa dan salam


Semoga ALLAH S.W.T. Tuhan yang maha Esa Insa Allah Senan tiasa
mencurah kan Rahmat’hidaya,taufik dan Nikmat-NYA Kepada Kita
Semua”Dalam Setiap Saat..Dan Tak,Henti – Henti nya Shalawat Dan Salam
Beserta Rasa Syukur Yang Tak,Terhingga Kepada Junjungan, Kita : Nabi
Besar Baginda Nabi Muhammad S.A.W. Yang Telah Menyelamat Kan’Kita Dari
Alam Yang Gelap Gulita Menjadi Alam Yang Terang Benderang,Rahmatan
Lil,Alamin” Dengan ini Saya Atas Nama MBM Masyarakat Banyuasin
Menggugat Bertanda Tangan Di Bawa Ini :

Nama : Roni Paslah


No.identitas,( KTP/SIM/PASPOR) : 1607111203820002
Alamat : Dusun 1 RT/RW : 04/01 Desa Tebing Abang Kecamatan Rantau
Bayur Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Phone : +6282280023160
Website : https://ronihalix2014.wordpress.com
Email : mbm.menggugat99@gmail.com

MBM,Masyarakat Banyuasin Menggugat..Meminta Kepada Kepala Kejaksaan


Negeri Kab Banyuasin Bapak Asmadi,SH.. Menindak Dugaan Tindak KKN
Yang Di Lakukan Perusahaan Perkebunan Kelapa sawit + Karet , PT Sumatera
Anugerah Jaya. Di Desa Meranti dan Desa Lebuk Karet Kecamatan Suaktape
Kabupaten Banyuasin Sum-Sel Yang Didalangi Oleh Oknum Oknum Pejabat
Pemerinta Daerah Kabupaten Banyuasin Sum-Sel Perusahaan Perkebunan PT
Sumatera Anugerah Jaya Yang Tidak Dilengkapi Documen Documen Resmi
Sampai Saat ini Sementara Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit + Karet PT
Sumatera Anugerah Jaya, Sebagian Besar Suda Produksi Dari Tahun 2014.
3
Menurut Hukum Yang Berlaku Dan Pelangaran Pelangaran Yang Di Lakukan
PT Sumatera Anugerah Jaya, Maka perusahaan-perusahaan yang demikian
terbilang tidak memiliki keabsahan hukum untuk melakukan tindakantindakan
hukum seperti mengoperasionalkan perkebunan sawit sebelum dipenuhinya
syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh aturan perundang-undangan.
Karena, sebagaimana diketahui dalam setiap SK HGU ada klausul yang
menyatakan bahwa apabila kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepada
pemegang HGU tidak dipenuhi, maka SK HGU batal dengan sendirinya.

Jika SK HGU tersebut secara hukum batal, maka seluruh kegiatan usaha harus
dihentikan demi hukum, karena sudah tidak ada lagi alas hak yang menjadi
dasar hukum pengoperasian perusahaan.
Dengan Konsistensi nasionalisme dan Etikat yang Luhur atas kerjasama dan
Tanggung jawap Nya” saya ucap kan Terima Kasi”Billahi Taufik Walhidaya
Wassalamu’Alaikum Wr,Wb”

Banyuasin 04 Oktober 2016


Masyarakat Banyuasin Menggugat

“MBM”

TERTANDA : RONI PASLAH

TEMBUSAN :
1) bapak kapolri di jakarta
2) kejaksaan agung di jakarta
3) komisi pemberantasan korupsi kpk
4) Komisi kepolisian indonesia
4
5) Komnas HAM

Checklist Legal Audit Pembuktian Dugaan KKN Di Tubuh Perusahaan


Perkebunan PT Sumatera Anugerah Jaya

Dasar Dasar dan Kornologis penyelidikan??


PT Sumatera Anugerah Jaya

Direksi : Bapak Yasin Chandera


Manajer : Bapak Muhlison
Humas : Bapak Tasrep
Menajemen : Bapak Armando
Alamat : PT Sumatera Anugerah Jaya Di lokasi Perkebunan Di Desa
Lebuk Karet dan Desa Meranti.
Kecamaten : Suak Tapeh Kabupaten : Banyuasin Sum-Sel

PT Sumatera Anugerah Jaya Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit +


Karet,Luas Lahan Perkebunan PT Sumatera Anugerah Jaya ± 900 – 1200 H di
wilaya 2 (dua) desa ,Desa lebuk karet dan Desa Meranti.

PT Sumatera Anugerah Jaya Suda Ber Oprasi Dari Tahun 2014


Menggunakan Tenaga Kerja Sebanyak : .. Org PT Sumatera Anugerah Jaya,
Sebagian Besar Suda Produksi Kelapa Sawit dan Karet nya Hasil Kelapa
Sawit : ..Ton/ Bulan
Di Jual ke PT : …… di Kab Lebuk linggau Hasil Karet Nya : 30-50 Ton/ Bulan di
jual PT : ….. di Kab Muba.

¤Senin tgl 1 Agustus 2016 ‘ sms


5
Pimpinan DPRD BA Bapak Heryadi guna memberi tahukan temuan tsb ,Mau
ketemu Beliu tetapi berhalang,ngan karna beliu Ada pengecekan PDAM Di Kec
Pengumbuk yg tidak Beroprasi dengan Maxsimal ( PLN ).

¤Rabu tgl 3 agustus 2016 Saya Sms Pak heryadi :


Pak Woh Sejau ini Saya Sangat Menghargai Pak Woh Menyangkut Suatu
Usaha Perkebunan Kelapa Sawit+Karet di atas tanah ( lahan ) Wilaya Desa
lebuk karet dan Desa Meranti. Menurut Hasil Impestigasi Kawan2 di lapangan
Luas lahan tsb {± 900 – 1200 H } Yg identitas kepemilikan nya Masi blum tau
pasti Saya suda berupaya Untuk mencari.

Kontak Pihak PT Sumatera Anugerah Jaya,yg memiliki perkebunan tsb “melalui


Humas nya tapi tidak di gubris
Maka nya Saya mengabari Pak Woh Dulu Sebelum Melanjut kan Langka
Selanjut nya’
Mohon Petunjuk dan Arahan nyo Pak Woh
Belum ada Tanggapan”

¤Kamis tgl 4 agustus 2016


Ke Lokasi langsung ambil photo dan Menemui Humas PT SAj : Pak Tasref Di
Tempat Kediaman nya Di Desa Meranti.
Menurut Keterangan Pak Tasref Selaku humas PT SAJ ,Menerang kan Kalau
luwas PT SAJ ± 900 H di atas tana wilaya desa Lebuk karet dan Desa
Meranti..Beliu mengakui Juga Kalau Prusahaan Tersebut Belum di lengkapi Izin
resme Izin Lokasi ,SK HGU dan UKL,UPL.Dari Tahun 2014 PT Sumatera
Anugerah Jaya Sebagian Besar Suda Produksi Kelapa Sawit dan Karet nya
Hasil Kelapa Sawit Nya : …….. Ton/ Bulan
Di Jual ke PT : …… di Kab Lebuk linggau Hasil Karet Nya : 20-30 Ton/ Bulan di
jual PT : ….. di Kab Muba.

Pak Tasrep pun menjelas kan PT SAJ , mendapat kan Lahan Dari hasil
Pembelian Dari Kepala desa Desa Lebuk karet dan Kepala desa Desa meranti
6
dan Masyarakat Yang memiliki Surat kepemilikan dari Pemerinta Setepat.. Di
tambah kan lagi Oleh Bapak Humas “Sedikit Sedikit, Kalau ada masala
( Sengketa tanah ) Pihak Perusahaan Langsung Telpon memintak bantuan
Anggota Kepolisian Polres Banyuasin..Sambil tersenyum tipis.

¤Rabu 10 Agustus 2016


Saya Datang Ke Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kab Banyuasin Tetapi saya
tidak Mendapat kan penjelasan Di karna kan Kepala dinas Nya Suadak dan
Bapak Aidil tidak ada di Kantor
¤Kamis 11 Agustus 2016
Melalui Sms Pak Heryadi Wakil ketua DPRD BA Saya Sms Pak Heryadi :

Tadi Rencana Mau Ngadap Kando Kebetulan Kando lgi banyak Tamu Ado yg
Pengen Dindo Bincang kan Samo Kando Menyangkut Oprasional Perusahaan
Perkebunan PT SAJ ,Sumatera Anugerah Jaya yang berada Di desa lebuk
karet dan desa Meranti. Heryadi Membalas Sms Saya :
Dd kalu masalah perusahaan di desaku,,,tanye kades bae,,,die lebih tahu,,,kk
tdk ikut campur dan tdk tahu persih,,,,ape masalahnye’

¤Senin 15 Agustus 2016


Saya impormasi kan Permasala han PT SAJ ke Kejari,Kapolres dan KPK
dengan Isi Sms nya :
(( Assalam..Mohon di tindak Secara hukum SeCepat Cepat Nya Bapak Kejari
Mengenai Kasus Murni KKN Yang Di
Lakukan Oleh Oknum Pejabat Kab Banyuasin Sum-Sel…Ada nya Perusahaan
Perkebunan Kelapa sawit + Karet (
Suda produksi ) PT Sumatera Anugerah Jaya. Tepat nya Di Desa Lebuk Karet
Dan Desa Meranti Kecamatan
Suaktape Kabupaten Banyuasin Sum-Sel..Perusahaan Tsb Sama sekali Tidak
mengantongi Izin Resmi dll Ketentuan Dan peraturan Yang Berlaku..))
7
Tahapan Penyelidikan dan Pembuktian Dugaan KKN Atau dan Perbuatan
Melawan Hukum Yang Di lakukan atau,dan Yang terkait perusahaan
perkebunan Kelapa Sawit Dan Karet. PT Sumatera Anugerah Jaya. Yang
Berada di Wilaya Desa Lebuk Karet dan Desa Meranti Kec Suak Tape Keb
Banyuasin Sum-Sel.

DAFTAR PERUSAHAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DAN KARET DI


KABUPATEN BANYUASIN

1 PT. Surya Hutama Sawit.Air Senda, Air Rimau,558 tahun 200815,000


Kelapa Sawit(PIR-TRANS)Sei
Rengit, Gasing,(PT. Aneka Mitra Rizki)BertakKec. Pulau RimauKec.
BetungKec. Banyuasin III danKec. Tl. Kelapa
2 Balai Penelitian Sembawa.Sumbawa Banyuasin III275/KPTS/I/1975-05-
07-19753 Kelapa Sawit
3 PT.PN. VII1.Unit Betung KrawoSri Kembang
Lubuk112.1/Kpts/Disbun/200721,300 Kelapa SawitKaret,
Betung28-02-2007109 tahun 20081,949.73 26-02-2008110 tahun
2008200 26-02-20082. Unit Bentayan Bentayan , Keluang-
Kelapa SawitKec. Pulau Rimau, Tungkal Ilir3. Unit Usaha BetungPulau
Rimau- – Kelapa Sawit
4 PT. Melania IndonesiaMainan Kec. BA. III- 2,987
Kelapa Sawit
5 PT. Sawit Mas Sejahtera.Pangkalan PanjiHK.350/E4.176/10/876,000
Kelapa SawitKec. Banyuasin III610-1987
6 PT. Agro Polindo Sakti.Lubuk Lancang930/Menhutbun/VII/20001,272
Kelapa SawitKec. Betung
7 PT.Daya Semesta AgroBanyuasin I dan231 Th 200611,100 Kelapa
Sawit PersadaRambutan20-04-2006 8 PT. Andira AgroBanyuasin I
dan741 tahun 200718,750 Kelapa SawitMuara Padang28-12-2007(I +
P)
8
9 PT. Agro BintangPulau Rimau dan – –
Kelapa Sawit Darma
NusantaraBanyuasin II
10 PT. Tunas Baru Lampung.Rambutan675 tahun 200320,000 Kelapa
SawitBA.I, Kec. Ma. Padang02-10-
2003Kenten Laut Kec. Tl464 tahun 20105,000 Kelapa dan Kec. 09-
08-2010Tanjung Lago –

11 PT. Campang TigaPulau Rimau483 tahun 200912,000 Kelapa
Sawit30-06-2009
12 PT. Patriagung PerdanaRambutan- –
Kelapa Sawit
13 PT. Parkindo MakmurGasing, Tl Kelapa2,000 Kelapa Sawit
14 PT. Swadaya Indo Palma.Talang Kelapa, Sei 507 tahun 20059,350
Kelapa SawitRengit, TanjungLaga06-07-2005-
15 PT. Karya Sawit Lestari.Rimau 138 tahun 20114,000 Kelapa
SawitTalang Kelapa02-03-2011Desa SriKembang
16 CV. PESUMATalang Kelapa- –
Kelapa Sawit
17 PT. Cipta Lestari SawitTalang kelapa,568 Th 200516,000 Kelapa
SawitPulau Rimau8-08-2005
18 PT. Tanie Abadi SejahteraMuara Padang dan521 Th 20071,000
Kelapa SawitBA.I , Karang Anyar30-082007
19 PT. HindoliPulau Rimau, Desa340 Th 200611,000 Kelapa
SawitMukut, Penuguan7-06-2006308 Th20113,837 29-04-2011
20 PT. Hanuraba Sawit KencanaKuala Puntian Kec.335tahun 20086,000
Kelapa SawitTalang Kelapa 21 PT. Trans Pasifik Agro IndustriT. Kelapa, BA.
I362 tahun 2006Kelapa Sawit22-06-2006 477 tahun 2009 26-06-2009
8000.
22 PT. Mahkota Andalan SawitTj. Lago325 thn 07 dan 1,150 Kelapa
Sawit08-05-2007, Muara Telang359 tahun 20095,050 Kuala Puntian358
tahun 20092,100 Muara Telang
9
23 PT. PalembajaBanyuasin III, Sejagung424 tahun 2007770 Kelapa
SawitAir Liman Rantau Bayur14-08-2007
24 PT. Sukses Sawit GasingTalang Kelapa- –
Kelapa SawitGasing
25 PT. Sumber Terang AgroPulau Rimau471 tahun 200711,300 Kelapa
SawitLestari31-07-2007139 tahun20111,000
26 PT. Ganda Jaya PratamaKecamatan Tungkal – Kelapa Sawit
Agro LestariIlir
27 PT. Sutopo Lestari JayaTanjung Lago263 tahun 20072,250 Kelapa
SawitGasing, Sungai Rengit 05-04-2007
28 PT. Tanjung Kasih LestariTanjung Lago686 tahun 20071,000 Kelapa
Sawit28-11-2007
29 PT. Abi Putra Bima InterTalang Kelapa333 tahun 20072,000 Kelapa
SawitSebalih17-05-2007
30 PT. Rawa Bangun NyamanBetung, Desa Tj Laut,204 tahun 20102,101
Kelapa SawitSedang22-03-2010
31 PT. Raja PalmaBenyuasin II205 tahun 201023,000 Kelapa
SawitSungsang II, 22-03-2010Sungsang IV
32 PT. Rizki Setia Nusa AbadiBanyuasin I, kecamatan386 tahun 20075,750
Kelapa SawitRambutan06-062007
33 PT. Cahaya Cemerlang LestariTungkal Ilir dan375 tahun 20101,000
Kelapa SawitKuala Puntia21-62010428 tahun 20074,500 28-06-2007
34 PT. Pulau SuburRambutan445 tahun 2007600 Kelapa
SawitGelebak Dalam14-08-2007
35 PT. Sri Andal LestariBetung, Tj.Laut45 tahun 20089,500 Kelapa
Sawit17-01-2008
36 PT. Duta Reka MandiriRambutan95 tahun 2008500 Kelapa
Sawit14-02-2008
37 PT. Hamita Utama KarsaPulau Rimau, Desa91 tahun 20081,000
Kelapa SawitSungai II, Menten11-022008
38 PT. Sawit Agro LestariRimau, Sungsang – Kelapa SawitKec.
Banyuasin I
10
39 PT. Kasih Agro MandiriBanyuasin III443 tahun 20102,750 Kelapa
SawitS. Rengit,Tlng Kelapa28-072010512 tahun 20097,000
40 PT. Usaha Muda JayaRambutan- –
Kelapa SawitDesa Sebokor
41 PT. Dinamica Rimba UtamaTalang Kelapa297 tahun 20081,500
Kelapa SawitDesa Kenten Laut10-062008
42 PT. Cahaya SawitPulau Rimau405 tahun 20081,500 Kelapa
SawitDesa Mukut08-08-2008
43 PT. Sinar Musi Mitra SuksesTungkal Ilir, Desa – –
Kelapa SawitTeluk Tenggulang
44 PT. Andalan Alam SumatraBetung, Desa Lubuk488 tahun 20071,000
Kelapa SawitKaret31-072007Karet
45 PT. Nurul Ikhwan UtamaDesa Tjng Lago, Kuala440 tahun 20092,500
Kelapa SawitPuntian Kec. TnjgLago11-06-2009
46 PT. Agrindo RayaUpang Kec. Makarti 757 tahun 20102,100 Kelapa
SawitJaya23-12-2010
47 PT. Bumi Indah Multi PerkasaLbk Karet Kec, Betung484 tahun 2009410
Kelapa Sawit30-06-2009
48 PT. Agro Nusa Bumi LestariDesa Kuala Puntian30 tahun 20104,000
Kelapa SawitKec. Tanjung Lago1201-2010
49 PT. Agro Mitra MasLestariKec. Rantau Bayur723/Kpts/Hutbun/2012-
Kelapa Sawit25-09-2012
50 PT. Agro Nusa Alam Perkasa Desa Teluk Tenggirik142 tahun 2011460
Kelapa SawitKec. BanyuasinI02-03-2011
51 PT. Prima Bumi SejahteraTirtosari Banyuasin140 tahun 2011520
Kelapa SawitSungai Dua, Kec02-032011Rambutan
52 PT. Agro Nusa Inti MandiriPanca Desa, 141 tahun 2011555 Kelapa
SawitPrambatan02-03-2011Banyuasin I
53 PT. Cahya Vidi AbadiDesa Penuguan- –
Kelapa SawitKec. Pulau Rimau
54 PT. Cahaya Sawit SejahteraTeluk Tenggulang Kec521 tahun 20111,700
Kelapa SawitTungkal Ilir29-072011
11
55 PT. Sumatera Candi KencanaDesa Mangga Raya- –
Kelapa Sawitkec. Tj LagoKab.Banyuasin
56 PT. Panca Bumi SelarasSembawa- –
Kelapa Sawit
57 Sumber Bumi SentosaDesa Tebing Abang, – –
Kelapa sawitRantau bayur, tanungtiga,
tjng pasir, paldaspenandingan, muaraabab, kec rantau bayurabab, galang
tinggi,petaling, terentangkec. Banyuasin III 58 PT. Tunas Jaya Negeriku
Sungsang II, Mekar sari,- – Kelapa SawitJati Sari
KecamatanBanyuasin II
59 Bumi Sumatera JayaDesa Tebing Abang,- –
Kelapa Sawitpagar bulan,sidang masujangtnjung, rimbaibalai, petaling,
galangtinggi kec. Rantau bayurKec. Banyuasin III
60 PT Rantau SejatiDesa Rambutan, Pulau- –
Kelapa Sawitparang Kec. Rambutan 61 PT Bumi Nusantara PermataDesa
Sukarela, Srijaya- – Kelapa SawitSementul,
Sejagung,S. Lilin, Tj Menang, SNaik Kec. Rantau Bayur
62 PT. Melania IndonesiaMainan Kec. BA. III132 tahun 20002,971
Karet
63 PT. Pulau Harpindo MasBanyuasin III- 65
Karet
64 PT. Serasan Sekate NiaKemang Kec. Rantau-
40 KaretBayur

65 PT. Palma Betung PrimaBanyuasin III- 3,000


Karet
66 PT. Citra SembawaLubuk Karet 53 tahun 19981,309.82 KaretKec.
Betung
67 PT. Lubuk Lancang KuningLubuk Lancang – –
KaretKec. Betung
68 PT. Pulau Hijau AsriLangkan BA III- 36.30
Karet
12
69 NES I Tl. Jaya (PIR SUS)Talang Jaya- –
Karet
70 BPP SembawaBanyuasin III- –
Karet
71 PTPN VII Musi LandasMusi Landas- –
KaretKec.Banyuasin III-
72 PTPN VII. Unit Usaha BetungDesa Suka Mulia553 tahun 20072,107.8
Karet TebenanBetung28-09-2007
73 PT. Karya Tani Pratama SaktiBanyuasin III- –
Karet
74 PT. Lubuk Karet MurniLubuk Karet Betung – –
Karet
75PT. Palembaja Desa Limau BA. III- –
KaretDesa Sejagung RantauBayur
76 PT. Briand SejahteraLubuk Karet479 tahun 2007250
KaretKec.Betung31-07-2007
77 PT. Bintang Gasing PersadaJln Tanjung Api-api- –
Karet
78 PT. Mardec Musi LestariJln Tanjung Api-api- –
Karet
79 PT. Makmur Sriwijaya AbadiKec Lalan Muba dan310/PTSP-
BP3MD/XI/114,072 TebuKec.Tungal Ilir30-
11-2011

https://id.scribd.com/document/377601221/260334777-Daftar-perusahaan-
Perkebunan-kelapa-sawit-dan-karet-yang-terdaptar-di-Pemerintah-daerah-
Sumsel-1

PT : Sumatera Anugerah Jaya.


Dereksi : Bapak Yasin Chandera
Maneger : Bapak Muhlison
13
Humas : Bapak Tasrep
Menetjemen : Bapak Armando
Alamat : PT Sumatera Anugerah Jaya Di lokasi Perkebunan Di Desa
Lebuk Karet dan Desa Meranti. Kecamaten : Suak Tapeh Kabupaten :
Banyuasin Sum-Sel

Luas Lahan Perkebunan PT Sumtera Anugerah Jaya ± 900 – 1200 H di wilaya


2 (dua) desa ,Desa lebuk karet dan Desa Meranti PT Sumatera Anugerah Jaya
Menggunakan Tenaga Kerja Sebanyak : …Org PT Sumatera Anugerah Jaya,
Sebagian Besar Suda Produksi Kelapa Sawit dan Karet nya Dari Tahun 2014
Hasil Kelapa Sawit Nya : … Ton/ Bulan.

Di Jual ke PT : ….. di Kab Lebuk linggau Hasil Karet Nya : 30-50 Ton/ Bulan di
jual PT : ….. di Kab Muba.
Riwayat penelusuran :

¤Kamis tgl 4 agustus 2016 Ke Lokasi langsung ambil photo dan ketemu
Pak Tasref Humas PT Sumatera Anugerah Jaya. Di Tempat Kediaman nya Di
Desa Meranti. Menurut Keterangan Pak Tasref Selaku humas PT
SAJ .Menerang kan Kalau luwas PT SAJ ± 900 H di atas tana wilaya desa
Lebuk karet dan Desa Meranti..Yang Berbentuk Sertepikat Baru : 120 H.

Beliu mengakui Juga Kalau Prusahaan Tsb Belum di lengkapi Izin resme UKL
UPL . Pak Tasrep pun menjelas kan PT SAJ , mendapat kan Lahan Dari hasil
Pembelian Dari Kepala desa Desa Lebuk karet dan Kepala desa Desa meranti
dan Masyarakat Yang memiliki Surat kepemilikan dari Pemerinta Setepat.
Di tambah kan lagi Oleh Bapak Humas “Sedikit Sedikit, Kalau ada masala
( Sengketa tanah ) Pihak Perusahaan Langsung Telpon memintak bantuan
Anggota Kepolisian Polres Banyuasin..Sambil tersenyum tipis.

Uraiyan Peninjauwan :
14
Memahami dan memantau pelaksanaan peraturan dan hukum oleh perusahaan
perkebunan kelapa sawit di Kab Banyuasin Sum-Sel Indonesia
Mendukung advokasi mendorong perubahan sosial menuju keadilan ekologis
bersama masyarakat adat, masyarakat lokal, petani, dan buruh dalam sistem
pembangunan perkebunan kelapa sawit yang berkeadilan, berkelanjutan dan
bertanggung jawab di

Khusus nya Kab Banyuasin. disunting oleh :

“MBM”

Roni Paslah.
MBM 17 Agustus 2016

Masyarakat Bayuasin Menggugat.


Tahapan dan Panduan Penyelidikan :
Memahami dan memantau pelaksanaan peraturan dan hukum oleh perusahaan
perkebunan kelapa sawit di Kab Banyuasin
Diterbitkan oleh:

MBM Pengkalan Balai Kab Banyuasin Sum-Sel.


Phone : +6282280023160
Website : https://ronihalix2014.wordpress.com
Email : mbm.menggugat99@gmail.com
Cetakan pertama,17 Agustus 2016
Disunting oleh :
15

Masyarakat Banyuasin Menggugat

“MBM”

Roni paslah

“Mendukung advokasi perubahan sosial menuju keadilan ekologis bersama


masyarakat adat, masyarakat lokal, petani, dan buruh dalam sistem
pembangunan perkebunan kelapa sawit yang berkeadilan, berkelanjutan dan
bertanggung jawab di Kab Banyuasin Sum-Sel”

BAGIAN PERTAMA :
Sampai dengan Desember 2013 tercatat 745 kasus konflik perkebunan kelapa
sawit._ Biasanya jumlah tersebut adalah angka tercatat berdasarkan amatan
maupun investigasi lembaga pencatat. Dan oleh karena itu selalu ada ”the dark
number” yang merupakan konflik-konflik yang tidak teramati atau terinvestigasi
sehingga tidak nampak dalam database. Dengan begitu, jumlah konflik
perkebunan kelapa sawit yang sebenarnya akan lebih banyak dari jumlah 745
kasus.

Terlepas dari jumlah kasus yang tercatat, tidak diragukan bahwa pembangunan
sektor perkebunan khususnya kelapa sawit memunculkan konflik dalam
berbagai wujud antara masyarakat dengan badan-badan usaha baik milik
negara maupun swasta.
Situasi tersebut dapat dijelaskan secara teori maupun kenyataan di lapangan.
Secara teoritis, pembangunan sektor perkebunan kelapa sawit sangat
memerlukan tanah dalam skala mega hektar sebagai faktor produksi utama,
sementara disisi lain apa yang disebut sebagai tanah yang langsung dikuasai
negara_ tidaklah sebanyak tanahtanah negara yang berada dalam penguasaan
masyarakat_. Kenyataan inilah yang menyebabkan tanah-tanah negara yang
16
berada dalam penguasaan masyarakat pun diincar untuk dijadikan lahan
proyek pembangunan perkebunan kelapa sawit. Dalam situasi itulah konflik-
konflik itu bermula yang kemudian berkembang dengan varian-varian sebab,
akibat, maupun dampaknya.

Konflik yang mengiringi pembangunan sektor perkebunan kelapa sawit sangat


erat dengan persoalan tanah. Tanah sebagai faktor produksi utama wajib ada
sebelum kebun sawit dibangun. Akan tetapi tanah yang dibutuhkan oleh usaha
perkebunan kenyataannya berada dalam penguasaan masyarakat, terutama
masyarakat adat. Lebih-lebih, masyarakat adat bukan hanya meyakini dirinya
sebagai penguasa tanah, tetapi sebagai pemilik tanah atas dasar hukum adat
yang mereka jalankan sehari-hari, sehingga cukup kuat untuk dipertahankan
kepenguasaan dan atau kepemilikannya. Namun, karena aturan dan kebijakan
pemerintah mengatakan sebaliknya, bahwa pembangunan sektor perkebunan
kelapa sawit adalah untuk dan demi kepentingan nasional, tanah-tanah yang
dipertahankan oleh masyarakat itu, dicarikan ’jalan’ melalui sejumlah peraturan
dan kebijakan, agar bisa diambil alih untuk.

pembangunan kebun sawit. Akibatnya, banyak tanah-tanah dalam penguasaan


dan atau pemilikan masyarakat yang diambil alih baik melalui cara-cara
kekerasan maupun dengan tipu daya informasi. Berbagai skema kerjasama pun
dirumuskan untuk memudahkan proses pengambi-alihan tanah dari
masyarakat, antara lain skema inti-plasma, koperasi, jual beli, konsolidasi tanah
maupun kompensasi.
Temuan Penyimpangan Penyimpangan Yang Sangat Mengejut Kan :

Di Tegah Erah Repolusi Mental Yang Di Canang Kan Bapak Presiden “BAPAK
IR H JOKO WIDODO”
Gunah Untuk Memerangi Tindak kejahatan Yang Mamber One Saat ini Ialah ??
KORUPSI KOLUSI DAN NEPOTISME KKN
17
Namun Fakta Dan Bukti Di Lapangan nya Berbanding Terbalik dengan
Kometmen Pemerintah Pemda Kab Banyuasin Dengan Ada nya Temuan
Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit + Karet..
PT Sumatera Anugerah Jaya ..Tepat nya Di Wilaya Desa Lebuk Karet dan
Desa Meranti Kacamatan : Suak Tape ,Kabupaten : Banyuasin,Sum-Sel. Dari
Temuan Tersebut Sangat Jelas menunjukkan bahwa masyarakat setempat
mengalami persoalan serius dan sebagian besar mengalami konflik atas tanah
dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit. Masyarakat merasa ditipu dan
dijebak dalam kesepakatan melalui janji-janji palsu serta mengabaikan suara
mereka dalam proses pembuatan kebijakan. Dan dari sekian banyak
penyimpangan dalam pengadaan lahan yang dilakukan oleh perusahaan
perkebunan kelapa sawit,

persoalan hukum yang paling serius adalah ??


1) hak ulayat tidak diakui;
2) perkebunan kelapa sawit dibangun tanpa ijin dari pemerintah;
3) informasi tidak diberikan kepada komunitas;
4) kesepakatan tanpa perundingan;
5) pemuka adat dimanfaatkan untuk memaksakan penjualan tanah;
6) pembayaran kompensasi tidak dilakukan;
7) keuntungan yang dijanjikan tidak diberikan;
8) kebun untuk petani tidak dibagikan atau dibangun;
9) petani dibebani dengan kredit yang tidak jelas;
10) AMDAL terlambat disusun;
11) lahan tidak dikelola dalam waktu yang ditentukan;
12) penolakan masyarakat diredam melalui kekerasan dan pengerahan
aparat; dan
13) terjadi pelanggaran HAM serius. (Marcus, dkk, 2006)

PT SUMATERA ANUGERAH JAYA TERGOLONG DALAM


KATEGORI MELAKUKAN ??
18

1) hak ulayat tidak diakui;


2) perkebunan kelapa sawit dibangun tanpa ijin dari
pemerintah;
3) informasi tidak diberikan kepada komunitas;
4) kesepakatan tanpa perundingan;
5) pemuka adat dimanfaatkan untuk memaksakan penjualan
tanah;
6) pembayaran kompensasi tidak dilakukan;
7) keuntungan yang dijanjikan tidak diberikan;
8) kebun untuk petani tidak dibagikan atau dibangun;
9) AMDAL terlambat disusun;
10) lahan tidak dikelola dalam waktu yang ditentukan;
11) penolakan masyarakat diredam melalui kekerasan dan
pengerahan aparat; dan

Dari Permasaalaan Permasaalaan Perusahaan” Perkebunan Di Kabupaten


Banyuasin Sum-Sel yang diteliti secara empirik, ternyata tidak sedikit
perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit yang belum memenuhi
berbagai syarat dan kewajiban hukum sesuai aturan yang berlaku. Meskipun
begitu, sebagian besar telah melakukan serangkaian tindakan operasional
dalam rangka pembangunan perkebunan sawit.

1) PT Sumatera Anugerah Jaya Mengenai Hak Guna Usaha (HGU) ( x ) 2) PT


Sumatera Anugerah Jaya Izin Lokasi dalam membangun kebun ( x )
perusahaan-perusahaan yang belum melaksanakan kewajiban-kewajiban
tertentu yang dibebankan pada saat pemberian Hak Guna Usaha oleh Badan
Pertanahan Nasional (BPN)_.

Menurut hukum dengan logika penalarannya yang positif, perusahaan-


perusahaan yang demikian terbilang tidak memiliki keabsahan hukum untuk
19
melakukan tindakan-tindakan hukum seperti mengoperasionalkan perkebunan
sawit sebelum dipenuhinya syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
aturan perundang-undangan. Karena, sebagaimana diketahui dalam setiap SK
HGU ada klausul yang menyatakan bahwa apabila kewajiban-kewajiban yang
dibebankan kepada pemegang HGU tidak dipenuhi, maka SK HGU batal
dengan sendirinya.

Jika SK HGU tersebut secara hukum batal, maka seluruh kegiatan usaha harus
dihentikan demi hukum, karena sudah tidak ada lagi alas hak yang menjadi
dasar hukum pengoperasian perusahaan.
Namun pada kenyataannya di lapangan, perusahaan-perusahaan yang tidak
memenuhi kewajibannya tetap menjalankan operasi perkebunan Seperti PT
Sumatera Anugerah Jaya maka seluruh kegiatan usaha harus dihentikan demi
hukum.!!

Adapun Pihak Pihak Yang Menjadi Bagian Dari PT Sumatera Anugerah Jaya’
Yang Suda Terang Terangngan,
Melanggar Hukum atau Melawan hukum Dan Undang Undang Sehingga
Berakibat ?? Merugi Kan Negarah Seperti
Yang tertuang dalam peraturan daerah sebagaimana diamanat kan dalam
Pasal 16 Peraturan Pemerintah Nomor
97 Tahun 2012.( Aset Daerah dan Ratribusi Dari sektor perdagangan dan
Perkebunan )

PT Sumatera Anugerah Jaya Tahun 2014 Suda Produksi Sementara PT


Sumatera Anugerah Jaya Elegal Ini Suatu Contoh Kecil Gambaran
Penanganan Dan Penegaan hukum Di Kabupaten Banyuasin Sum-sel Sangat
La Buruk Sekali… Ada Apa Dengan Penegak Hukun Khusus nya Di Kab
Banyuasin Sum-Sel..??
Berapa Banyak Kasus KKN Suda MBM laporkan Namun Rialisasi nya Tidak
Ada Sama sekali Apa Kah Bisa Di Bilang Merekak Oknum Penegak Hukum Di
Sum-Sel Bagian Dari KKN itu Sendiri ;
20
Ini Video Dan Artikel Kondisi Masyarat Kab Banyuasin Sum-Sel.
Pideo ini mencermin kan kemiskinan Masyarakat kab banyuasin Sum-sel,
dampak dari kesemena,menaan Pejabat dan lemah nya penegak,an Hukum di
Kab Banyuasin
Sum-Sel.http://beritanda.com/index.php/video/9432-yekkarim-potret-
kemiskinan-di-banyuasin

Video Kesemerautan Tata Kota dan Pusat Pasar Kota kabupaten Banyuasin
SumSel..”

https://www.youtube.com/watch?v=-V1Q8QbbYT8

https://sangrajalangit99.wordpress.com/2016/08/18/checklist-legal-audit-
pembuktian-dugaan-kkn-di-tubuhperusahaan-perkebunan-pt-sumatera-
anugerah-jaya/Privat:

MBM menuntut Janji Kapolda Sum-Sel Irjen Pol, Saud Usman Nastion dan
Kejari kab Banyuasin Suwito,SH

http://beritanda.com/index.php/nasional/hukum/7383-mbm-dinas-puck-
banyuasin-diduga-korupsi-pembangunanproyek-pdam-tirta-betuah-di-talang-
kelapa#sthash.47FJJvPX.dpuf

http://beritanda.com/index.php/nasional/hukum/7383-mbm-dinas-puck-
banyuasin-diduga-korupsi-pembangunanproyek-pdam-tirta-betuah-di-talang-
kelapa#sthash.47FJJvPX.dpuf

Oknum Oknum Yang Terlibat Dalam Kasus Ini Adalah :

1) PT Sumatera Anugerah Jaya


2)
21
3)
4)
5)
6)
7)

Berangkat dari penelitian empirik yang telah dilakukan, MBM Masyarakat


Banyuasin Menggugat.
Memandang perlu :

Sebuah upaya tindak lanjut Supremasi Hukum ( Rule Of Law ) Pelanggaran


Pelanggaran Yang Selalu Terjadi Yang Di Lakukan Oleh Pihak Pihak
Perusahaan Perkebunan Di,Dalangi Oleh Oknum Pejabat Pemerintah Yang
Berkapasitas Di dalam Urusan Tersebut Tuntutan Penegaan Hukum :
Saya Nama : Roni Paslah
Alamat : Pengkalan Balai Kabupaten Banyuasin Sum-Sel
Phone: +6282280023160
Website: https://ronihalix2014.wordpress.com
Email: mbm.menggugat99@gmail.com

Saya Mewakili Seluruh MBM Masyarakat Banyuasin Menggugat. Meminta


Kepada Aparat Penegak Hukum Yang Terkait ??
Khusus nya Kepada :

KETUA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI ,KPK KEPALA KEJAKSAAN


AGUNG REKUBELIK INDONESIA.
KAPALA KEPOLISIAN REKUBELIK INDONESIA.
UNTUK SEGERAH MENINDAK TEGAS PELAKU KEJAHATAN TERSEBUT

KEMISKINAN, KESENSARAAN DAN SEGALA BENTUK PENDERITAAN


RAKYAT”DI TIMBUL KAN OLEH TINDAKAN TERSEBUT.
22

DI NEGARA YANG SANGAT KAYA SUMBER DAYA ALAM INI


PENGENTASAN KEMISKINAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAT TIDAK
KUNJUNG TERSELSAI KAN
KENAPA” ??…
JAWAPAN NYA ?? KASUS KASUS SERUPA SEPERTI DEMIKIAN TIDAK
ADA YANG TERSELSAI KAN DENGAN MAXSIMAL SEBAGAI MANA MESTI
NYA HUKUM YANG BERLAKU DI NEGARA REKUBELIK INDONESIA.

SEHINGGA KASUS KASUS SERUPA SEPERTI DEMIKIAN SEMAKIN LAMA


SEMAKIN MENUMPUK PADA TIBAH,SAAT NYA..? SEMUA NYA
BERMASALA ”
ARTI NYA : ( PENEGAK HUKUM )

Untuk melihat secara khusus aspek hukum usaha perkebunan kelapa sawit
terutama terhadap perusahaan perkebunan kelapa sawit yang terlibat konflik
dengan masyarakat.

Pertanyaan utama yang penting untuk diajukan dalam kajian hukum ini adalah
apakah perkebunan kelapa sawit telah memenuhi seluruh kewajiban hukum
usaha perkebunan sebagaimana disyaratkan oleh peraturan yang berlaku?
Pertanyaan ini diajukan dengan mendasarkan pada sejumlah temuan awal dari
riset empirik MBM mengenai adanya perusahaan perkebunan kelapa sawit
yang telah beroperasi namun belum/tidak memenuhi seluruh/sebagian
kewajiban hukumnya.

Jawaban atas pertanyaan utama ini akan membantu MBM merumuskan


usulan-usulan kebijakan dalam rangka penyelesaian konflik, dan untuk
Masyarakat korban dalam memperkuat posisi hukumnya ketika berhadapan
dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit. Cara yang digunakan untuk
23
menjawab pertanyaan utama diatas adalah melalui pemeriksaan hukum atau
biasa disebut dengan Legal Audit. Legal Opinion ??
Tujuan pengamatan dan pemantauan (LEGAL AUDIT)

a. Definisi dan tujuan.


Secara umum legal audit didefinisikan sebagai suatu pemeriksaan dan/atau
penilaian permasalahan-permasalahan hukum mengenai atau berkaitan
dengan perusahaan Legal audit juga bisa diartikan sebagai suatu bentuk daftar
pengecekan (check list) menyangkut keterkaitan (saling tergantung) antara satu
aturan dengan yang lainnya (Amos, 2005).

Pemantauan atas kepatuhan pelaksanaan peraturan dan hukum sebagai alat


pemeriksa aspek hukum umumnya digunakan untuk membantu perusahaan
dalam menjalankan rencana bisnisnya, seperti :

Perusahaan yang akan melakukan Initial Public Offering ((IPO);


Perusahaan yang akan melakukan merger, konsolidasi, akuisisi;
Perusahaan yang akan melakukan transaksi kredit sindikasi;
Perusahaan yang akan dijual (dilaksanakan apabila pihak pembeli
menginginkannya)

Namun demikian, legal audit tidak dibatasi hanya untuk bidang hukum bisnis.
Sebagai sebuah alat kajian hukum, legal audit bisa digunakan untuk memeriksa
aspek hukum untuk bidang hukum apa saja, bahkan untuk memeriksa produk-
produk legislasi.
Legal audit ini ditujukan untuk mengetahui tingkat kepatuhan/pelanggaran
perusahaan terhadap aturan hukum yang berlaku, sehingga pada akhirnya
dapat dirumuskan pendapat hukum (Legal Opinion) yang menyatakan aturan
hukum mana saja yang telah dipatuhi dan aturan hukum mana saja yang telah
dilanggar.

b. Objek dan ruang lingkup pengamatan


24
Perusahaan dalam groups yang dipilih sebaiknya mempertimbangkan alasan
bahwa jaringan usaha group perusahaan pada bidang penanaman, pengolahan
dan distibusi turunan kelapa sawit sudah mendunia dengan dukungan financial
yang sangat besar serta memiliki wilayah operasi di 20 negara di 4 benua
berbeda dengan fokus utama usahanya berada di Indonesia dengan rantai
pasar dan modal di Malaysia, China, India dan Eropa. Produkproduk turunan
dari minyak sawit mereka telah didistribusikan kepada lebih dari 50 negara di
dunia.

Namun disisi lain, atensi atau perhatian terhadap group tertentu biasanya
terhadap operasi perkebunan kelapa sawit juga telah menyebabkan ratusan
bahkan ribuan keluarga kehilangan hak atas tanahnya baik yang berupa ladang
dan hutan komunal dengan luas ribuan hektar. Dampak dari usaha perkebunan
sawit juga menyebabkan kerusakan lingkungan terutama terhadap sumber-
sumber air bersih.

Situasi empirik tersebut akhirnya memicu terjadi konflik sosial yang bersifat
struktural yang memperhadapkan masyarakat korban dengan perusahaan.
Ruang lingkup legal audit meliputi pemeriksaan dokumen-dokumen formal
perusahaan yang berhubungan dengan perizinan (izin Usaha, Izin Lokasi),
dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Kepemilikan alas
hak atas tanah (SK HGU). Pemeriksaan dokumen-dokumen tersebut tidak
hanya melihat dan membaca isi dari dokumen, tetapi akan dilakukan verifikasi
lapangan yang dalam hal ini akan mendayagunakan hasil riset empirik
organisasi dan lembaga terkait serta catatan-catatan lapangan yang telah
disusun oleh pihak-pihak terkait dan berkepentingan diwilayah operasional
perkebunan dan pabrik beroperasi. Selanjutnya pemeriksaan dokumen akan
diperdalam dengan aksenstuasi pada masalah pengadaan/pemerolehan tanah
(land acquisition).

c. Metode Pengumpulan Data


25
Pengumpulan data akan dilakukan dengan cara penelusuran dokumen
perusahaan yang didapatkan melalui permohonan data melalui instansi resmi
pemerintah yang berada dimana perusahaan beroperasi maupun kepada
perusahaan yang akan diaudit. Disamping itu, penelusuran dokumen juga akan
dilakukan terhadap dokumendokumen yang telah dikumpulkan oleh pelaku atau
pegiat baik berupa hasil riset maupun catatan-catatan lapangan yang
berhubungan dengan operasi kedua perusahaan yang akan diperiksa. Apabila
data-data yang dibutuhkan dalam pemeriksaan ini tidak dapat disediakan, maka
pemeriksaan terhadap data tersebut tidak akan dilakukan dengan diberi catatan
kosong.

d. Teknik Analisa Data


Teknik analisa data dilakukan dengan cara membuat daftar pemeriksaan
(checklist) yang menghubungkan antara data perusahaan dengan aturan
pemerintah. Dalam daftar pemeriksaan akan ditambahkan kolom verifikasi
lapangan yang memuat sejumlah informasi lapangan terkait kebenaran faktual
dari data perusahaan yang diaudit berdasarkan hasil riset lapangan. Daftar
pemeriksaan yang telah diisi kemudian akan diberi tanda (√) untuk katagori
dipenuhi dan tanda (X) untuk katagori tidak dipenuhi. Berikut bentuk formulir
pemeriksaan hukum yang akan digunakan :
Suatu Sarat Perusahaan perkebunan
Kewajiban Hukum Usaha Perkebunan
Dokumen perusahaan terkait
Verifikasi lapangan
Katagori penilaian
(√)
(X)
Perizinan
Pemerolahan Hak atas tanah
Terhadap hasil pemeriksaan hukum akan diberikan pendapat hukum yang
menyatakan telah memenuhi kewajiban atau tidak memenuhi kewajiban.
26
e. Penyajian Hasil
Seperti kebanyakan bentuk-bentuk dokumen dalam praktek hukum (Gugatan,
Surat Kuasa, Legal Opini dan Surat Perjanjian) yang tidak memiliki standar
baku mengenai bentuk dan struktur penyajiannya, legal audit pun tidak terikat
pada satu format sajian. Namun demikian, dokumen hukum seperti halnya legal
audit, terikat oleh kewajiban untuk mendasarkan argumentasi dan analisanya
kepada peraturan perundang-undangan.
Menggunakan legal audit sebagai alat untuk memeriksa aspek hukum sebuah
perusahaan merupakan bagian dari praktek hukum. Namun demikian, praktek
hukum ini biasanya hanya mengandalkan metode normatif analitik yang linier_.
Karenanya, cara analisa tersebut cenderung ”kering” dan jauh dari jangkauan
alam nyata (kehidupan sosial sehari-hari). Untuk menghindari hasil yang
analisa yang ”kering”, dalam legal audit ini akan diperkaya dengan pikiran-
pikiran kritis yang melihat hukum tidak saja sebagai produk legal formal-
prosedural tetapi juga sebagai hasil dari ”pertarungan” kepentingan kelompok-
kelompok sosial. Oleh karenanya, fakta-fakta sosial yang menyertai akan
dijadikan sebagai bahan untuk dianalisa. Dengan menggabungkan motode
normatif analitik dan kritis, maka legal audit ini bisa dinamai sebagai critical
legal audit (pemeriksaan hukum secara kritis).

BAGIAN KEDUA
TINJAUAN

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Mengenai Usaha Perkebunan
Audit hukum perusahaan perkebunan ini hanya akan memberikan titik tekan
sampai pada keberadaan dokumendokumen hukum perusahaan dalam
pembebasan tanah untuk perkebunan, sehingga bagian ini akan lebih banyak
menggambarkan aturan-aturan pertanahan. Karena perusahaan contoh audit
hukum ini adalah perusahaan yang telah lama mengoperasikan usaha
perkebunan dan perusahaan yang baru melakukan usaha perkebunan, maka
27
audit hukum ini akan melibatkan aturan-aturan yang berlaku pada saat usaha-
usaha perkebunan tersebut mulai beroperasi.

Jika seseorang atau sebuah perusahaan ingin melakukan usaha perkebunan di


Indonesia pada tahap awal harus melalui mekanisme penanaman modal,
barulah kemudian masuk pada mekanisme perizinan perkebunan. Bagan
dibawah ini menggambarkan secara sederhana alur prosedur hukum, mulai dari
penanaman modal oleh investor sampai pada pemasaran Crude Palm Oil
(CPO).
Pengusaha perkebunan pertama kali harus melalui mekanisme administratif
penanaman modal dan setelah itu administrasi perizinan usaha perkebunan,
dilanjutkan dengan administrasi perolehan tanah untuk perkebunan. Jika
perkebunan beroperasi, maka pengusaha perkebunan akan terikat dengan
beberapa ketentuan pengelolaan perkebunan, pengolahan Tandan Buah Segar
(TBS) dan terakhir sampai pada aturan pemasaran.
_
Deskripsi singkat persyaratan administratif dalam peraturan perundang-
undangan mengenai usaha perkebunan sawit, hanya akan dipaparkan sampai
pada proses pengadaan tanah bagi perkebunan. Merujuk kepada kedua objek
perusahaan yang akan diaudit, salah satunya adalah PT. Permata Hijau
Pasaman (PHP) yang mulai berdiri dan beroperasi sejak tahun 1992, maka
aturan-aturan yang akan dideskripsikan adalah aturan-aturan yang berlaku
sejak tahun tersebut.
Tata Cara Penanaman Modal :

Dalam khazanah hukum Indonesia, skema Penanaman modal terbagi atas dua
yaitu pertama Penanaman Modal
Dalam Negeri (PMDN) dan kedua Penanaman Modal Asing (PMA).
Penanaman Modal Dalam Negeri tunduk kepada
UU No. 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri (UU PMDN)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 12 Tahun 1970.
Sedangkan Penanaman modal dalam rangka Penanaman Modal Asing tunduk
28
pada Undang-Undang No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (UU
PMA), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 1970.
Kedua aturan UU tersebut saat ini telah dicabut oleh UU Nomor 25 Tahun 2007
Tentang Penanaman Modal (UU PM) yang tidak lagi memisahkan antara PMA
dengan PMDN. Berdasarkan Pasal 18 UU PMA, setiap izin penanaman modal
asing ditentukan jangka waktu berlakunya yang tidak melebihi 30 (tiga puluh)
tahun. Sementara itu pada Bab V. tentang Batas Waktu Berusaha, UU PMDN
mengatur waktu berusaha bagi perusahaan asing, baik perusahaan baru
maupun lama, dibatasi sebagai berikut :
Dalam bidang perdagangan pada tanggal 31 Desember 1977.
Dalam bidang industri berakhir pda tanggal 31 Desember 1997.
Dalam bidang-bidang usaha lainnya akan ditentukan lebih lanjut oleh
Pemerintah dengan batas waktu antara 10 dan 30 tahun.
Jikalau Jangka waktu berusaha yang ditentukan bagi perusahaan asing
berakhir, maka warga-negara asing yang bersangkutan dapat melanjutkan
berusaha dengan jalan antara lain:
Mengalihkan modalnya ke bidang usaha lain yang batas waktu berusahanya
belum berakhir;

mengadakan usaha gabungan dengan perusahaan nasional.


Sebagai tindak lanjut teknis penanaman modal tersebut, pemerintah
mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 1992 Tentang Tata Cara
Penanaman Modal.
Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 1992 Tentang Tata Cara Penanaman
Modal.

Keputusan Presiden (Keppres) ini membedakan prosedur PMDN dengan


prosedur PMA. PMDN cukup mendapat persetujuan dari Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sedangkan untuk PMA diperlukan
persetujuan Presiden. Tahapan yang harus dilalui dalam PMDN adalah sebagai
berikut :
29
Calon penanam modal yang akan mengadakan usaha mempelajari lebih dahulu
Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Bagi Penanaman Modal dan apabila
diperlukan penjelasan lebih lanjut dapat menghubungi Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM);

Setelah mengadakan penelitian yang cukup mengenai bidang usaha yang


terbuka, lokasi proyek yang dibuktikan dengan surat konfirmasi pencadangan
tanah dari Gubernur Kepala Daerah Tingkat I yang bersangkutan dan
ketentuan-ketentuan lain yang bersangkutan, calon penanam modal
mengajukan permohonan penanaman modal kepada Ketua BKPM dengan
mempergunakan tata cara permohonan yang ditetapkan oleh Ketua BKPM;

Apabila permohonan tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan


dan ketentuan serta persyaratan penanaman Modal Dalam Negeri yang
berlaku, Ketua BKPM mengeluarkan Surat Persetujuan Penanaman Modal
yang berlaku juga sebagai Persetujuan Prinsip atau Izin Usaha Sementara;
Ketua BKPM menyampaikan tembusan Surat Persetujuan Penanaman Modal
kepada :
Departemen yang membina bidang usaha penanaman modal yang
bersangkutan;

Departemen Keuangan;
Kepala badan Pertanahan Nasional untuk penyelesaian hak-hak atas tanah;
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I cq. BKPMD yang bersangkutan untuk
koordinasi penyelesaian izin lokasi.
Apabila penanaman modal telah memperoleh Surat Persetujuan Penanaman
Modal, setelah dipenuhi persyaratan yang ditetapkan, maka :
Ketua BKPM atas nama Menteri yang bersangkutan mengeluarkan :
Angka Pengenal Importir terbatas;
Keputusan Pemberian Fasilitas/Keringanan Pajak dan Bea Masuk;
Izin kerja bagi Tenaga Kerja Asing Pendatang yang diperlukan;
Izin Usaha Tetap.
30
Gubernur Kepala daerah Tingkat I mengeluarkan Izin Lokasi yang disiapkan
oleh Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional setempat;

Kepala Badan Pertanahan Nasional atau Kepala Kantor Wilayah Badan


Pertanahan Nasional setempat mengeluarkan Hak Guna Usaha, Hak
Pengelolaan atau Hak Guna Bangunan atas tanah sesuai ketentuan yang
berlaku;
Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II mengeluarkan Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) dan izin UndangUndang Gangguan (UUG)/HO.

Setelah memperoleh Surat Persetujuan Penanaman Modal dari Ketua BKPM,


penanam modal dalam waktu yang ditetapkan menyampaikan kepada BKPM
Daftar Induk barang-barang modal serta bahan baku dan bahan penolong yang
akan diimpor;
Berdasarkan penilaian terhadap Daftar Induk, Ketua BKPM mengeluarkan
Ketetapan mengenai fasilitas/keringanan bea masuk dan pungutan impor
lainnya;

Permohonan untuk perubahan atas rencana penanaman modal yang telah


memperoleh persetujuan Ketua BKPM, termasuk perubahan untuk perluasan
proyek, disampaikan oleh penanam modal kepada Ketua BKPM untuk
mendapatkan persetujuannya dengan mempergunakan tata cara yang
ditetapkan oleh Ketua BKPM. Bagan Alur Penanaman Modal dalam Negeri
(PMDN)
_
Berdasarkan uraian proses dan bagan alur PMDN diatas, perusahaan PMDN
memegang surat-surat sebagai bagian dari syarat administratif, sebagai berikut:
Surat Konfirmasi Pencadangan Tanah dari Gubernur Kepala Daerah Tingkat I;

Surat Permohonan penanaman modal kepada Ketua BKPM;


Surat Persetujuan Penanaman Modal yang berlaku juga sebagai Persetujuan
Prinsip atau Izin Usaha Sementara;
31
Surat Keputusan Ketua BKPM atas nama Menteri berisikan :
a. Angka Pengenal Importir terbatas;
b. Keputusan Pemberian Fasilitas/Keringanan Pajak dan Bea Masuk;
c. Izin kerja bagi Tenaga Kerja Asing Pendatang yang diperlukan;
d. Izin Usaha Tetap.
Surat Keputusan Gubernur Kepala daerah Tingkat I Tentang Izin Lokasi;
Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional atau Kepala Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional tentang Pemberian HGU dan Sertifikat
Hak Guna Usaha;
Surat Keputusan Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Tentang Izin
Mendirikan Bangunan (IBM) dan izin Undang-Undang Gangguan (UUG)/HO;

Surat Permohonan kepada BKPM tentang permohonan persetujuan Daftar


Induk barang-barang modal serta bahan baku dan bahan penolong yang akan
diimpor;
Surat Keputusan Ketua BKPM Tentang Ketetapan mengenai
fasilitas/keringanan bea masuk dan pungutan impor lainnya.
Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 1992 Tentang Tata Cara Penanaman
Modal menentukan prosedur Penanam Modal Asing (PMA) sebagai berikut:

Calon penanam modal yang akan mengadakan usaha dalam rangka Undang-
undang Nomor 1 Tahun 1967 sebagaimana telah diubah dengan Undang-
undang Nomor 11 tahun 1970 mempelajari lebih dahulu daftar Bidang Usaha
Yang Tertutup Bagi Penanaman Modal yang berlaku sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 ayat (1), dan apabila diperlukan penjelasan lebih lanjut dapat
menghubungi BKPM;

Setelah mengadakan penelitian yang cukup mengenai bidang usaha yang


terbuka, lokasi proyek yang dibuktikan dengan surat konfirmasi pencadangan
tanah dari Gubernur Kepala daerah Tingkat I dan ketentuan-ketentuan lain
yang bersangkutan, calon penanam modal mengajukan permohonan
32
penanaman modal kepada Ketua BKPM dengan mempergunakan tata cara
permohonan yang ditetapkan oleh Ketua BKPM;
Berdasarkan penilaian terhadap permohonan penanaman modal ketua BKPM
menyampaikan permohonan tersebut kepada Presiden dengan disertai
pertimbangan guna memperoleh Keputusan;

Ketua BKPM menyampaikan tembusan permohonan dan pertimbangan


tersebut kepada:
Departemen yang membina bidang usaha penanaman modal yang
bersangkutan;
Departemen Keuangan.
Persetujuan/Penolakan Presiden mengenai suatu permohonan penanaman
modal disampaikan kepada Ketua BKPM;
Ketua BKPM menyampaikan pemberitahuan tentang Keputusan presiden
tersebut dalam ayat (5) kepada calon penanam modal;
Ketua BKPM menyampaikan tembusan Surat Pemberitahuan Keputusan
Presiden yang berlaku juga sebagai Persetujuan Prinsip atau Izin Usaha
Sementara kepada :
Departemen yang membina bidang usaha penanaman modal yang
bersangkutan;
Departemen Keuangan;
Kepala Badan Pertanahan Nasional untuk penyelesaian hak-hak atas tanah;

Gubernur Kepala daerah Tingkat I cq. BKPMD yang bersangkutan untuk


koordinasi penyelesaian izin lokasi.
Apabila penanaman modal telah memperoleh Keputusan Presiden berupa
persetujuan penanaman modal setelah dipenuhi persyaratan yang ditetapkan,
maka :
Ketua BKPM, atas nama Menteri yang bersangkutan mengeluarkan :

Angka pengenal importir terbatas;


Keputusan pemberian fasilitas/keringanan pajak dan bea masuk;
33
Izin kerja bagi Tenaga Kerja Asing Pendatang yang diperlukan;
Izin Usaha Tetap.
Gubernur Kepala daerah Tingkat I mengeluarkan Izin Lokasi yang disiapkan
oleh Kantor Wilayah badan Pertanahan Nasional setempat;

Kepala Badan Pertanahan Nasional atau Kepala Kantor Wilayah Badan


Pertanahan Nasional setempat mengeluarkan Hak Guna Usaha dan Hak Guna
Bangunan atas tanah sesuai ketentuan yang berlaku;
Bupati/Walikotamadya Kepala daerah Tingkat II mengeluarkan Izin Mendirikan
Bangunan (IBM) dan Izin UndangUndang Gangguan (UUG)/HO.
Setelah memperoleh Surat Pemberitahuan Persetujuan Presiden dari Ketua
BKPM, penanam modal dalam waktu yang ditetapkan menyampaikan kepada
BKPM Daftar Induk barang-barang modal, serta bahan baku dan bahan
penolong yang akan diimpor;
Berdasarkan penilaian terhadap Daftar Induk Ketua BKPM mengeluarkan
Ketetapan mengenai fasilitas/keringanan bea masuk dan pungutan impor
lainnya;

Permohonan untuk perubahan atas rencana penanaman modal yang telah


memperoleh persetujuan Presiden, termasuk perubahan untuk perluasan
proyek, disampaikan oleh penanam modal kepada Ketua BKPM untuk
mendapatkan persetujuannya dengan mempergunakan tata cara yang
ditetapkan oleh Ketua BKPM.
Bagan Alur Penanaman Modal Asing (PMA):
Berdasarkan uraian proses dan bagan alur PMA diatas, perusahaan PMA
memegang surat-surat sebagai bagian dari syarat administratif, sebagai
berikut :
Surat Konfirmasi Pencadangan Tanah dari Gubernur Kepala Daerah Tingkat I;
Surat Permohonan penanaman modal kepada Ketua BKPM;
Keputusan Presiden Tentang Persetujuan Penanaman Modal Asing;
Surat Keputusan Ketua BKPM atas nama Menteri berisikan :
a. Angka Pengenal Importir terbatas;
34
b. Keputusan Pemberian Fasilitas/Keringanan Pajak dan Bea Masuk;
c. Izin kerja bagi Tenaga Kerja Asing Pendatang yang diperlukan;
d. Izin Usaha Tetap.
Surat Keputusan Gubernur Kepala daerah Tingkat I Tentang Izin Lokasi;

SURAT KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL


ATAU KEPALA KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL
TENTANG PEMBERIAN HGU DAN SERTIFIKAT HAK GUNA USAHA;
Didukung :
Media Petisi.co Biro Sumatera Selatan
Media Tribunus.co.id Biro Sumatera Selatan.

Anda mungkin juga menyukai