Anda di halaman 1dari 23

A.

PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Dapat mengoperasikan mikrokontroler dengan mengunakan software
CodeVision AVR .
b. Dapat mengunakan mikrokontroler berbasis AVR untuk menyelesaikan
permasalahan pada Seven Segmant.
c. Dapat membuat projek Seven Segmant dengan mengunakan Mikrokontroler
AVR seperti menampilkan angka dari 0 sampai 9 dengan menggunakan
ATMega8535 .
2. Waktu Praktikum
Selasa, 31 Oktober 2017
3. Tempat Praktikum
Ruang Kuliah 1.1, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetauan Alam, Universitas
Mataram.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Kabel downloader
2. Laptop
3. Mikrokontoler ATMega8535
4. Seven Segment
5. Software CodeVision AVR

C. LANDASAN TEORI
Mikrokontroler AVR( Alf and Vegard’s Risc processor) memiliki arsitektur 8
bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16 bit ( 16-bits word ) dan sebagian
besar instruksi dieksekusi dalam 1(satu) siklus clock. Mikrokontroler AVR
berteknologi RISC(Reduced Instruction Set Computing). Secara umum, AVR
dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga
ATMega dan keluarga AT86RFxx (Wardhana, 2006).
Bahasa C merupakan salah satu bahasa yang cukup populer dan handal untuk
pemograman mikrokontoler. Dalam melakukan pemograman mikrokontroler
diperlukan suatu software pemograman, salah satunya yang mendukung bahasa C
adalah Code Vision AVR ( CVAVR). CVAVR hanya dapat digunakan pada
mikrokontroler keluarga AVR. CVAVR selain dapat digunakan sebagai software
1
pemograman juga dapat digunakan sebagai software downloader. Software
downloader akan men-download-kan file berekstensi “.hex” ke mikrokontroler.
(Averroes, 2009 ).
Seven segment adalah sebuah piranti penampil untuk menampilkan angka
desimal. Penampil seven segment banyak digunakan dalam jam digital, meter
elektronik, dan piranti elektronik yang lain.

Gambar 2. Layout LED


Gambar 1.Display seven
segment

Gambar 3.Kontruksi seven Gambar 4. Rangkaian seven segment

Penampilan seven segment terdiri atas 8 LED. Setiap LED diidentifikasi


sebagai huruf a,b, c, d, e, f, g, yang dimulai dari huruf a di sebelah atas. Di sebelah
kanan terdapat satu LED tambahan yang digunakan sebagai koma (dp). Untuk
menampilkan sebuah karakter, minimal 2 LED harus dinyalakan. Prinsip kerja seven
segment ialah input biner pada switch dikonversikan masuk ke dalam decoder, baru
kemudian decoder mengkonversi bilangan biner tersebut menjadi desimal, yang
nantinya akan ditampilkan pada seven segment. Seven segment dapat menampilkan
angka-angka desimal dan beberapa karakter tertentu melalui kombinasi aktif atau
tidaknya LED penyusunan dalam seven segment. Untuk memudahkan penggunaan

2
seven segment, umumnya digunakan sebuah decoder ( mengubah/ mengkoversi input
bilangan biner menjadi desimal) atau seven segment driver yang akan mengatur aktif
tidaknya LED-LED dalam seven segment sesuai dengan nilai biner yang diberikan.
Dekoder BCD ke seven segment digunakan untuk menerima masukan BCD 4-bit dan
memberikan keluaran yang melewatkan arus melalui segmen untuk menampilkan
angka desimal. Jenis decoder BCD ke seven segment ada dua macam yaitu dekoder
yang berfungsi untuk menyalakan seven segment mode common anoda dan dekoder
yang berfungsi untuk menyalakan seven segment mode common katoda.
Common anoda merupakan pin yang terhubung dengan semua kaki anoda
LED dalam seven segment. Common anoda diberi tegangan VCC dan seven segment
dengan common anoda akan aktif pada saat diberi logika rendah (0) atau sering
disebut aktif low. Kaki katoda dengan label a sampai h sebagai pin aktifasi yang
menentukan nyala LED. Sedangkan Common katoda merupakan pin yang terhubung
dengan semua kaki katoda LED dalam seven segment dengan common katoda akan
aktif apabila diberi logika tinggi (1) atau disebut aktif high. Kaki anoda dengan label
a sampai h sebagai pin aktifasi yang menentukan nyala LED. Seven segment, lebih
sedikit biasanya dikenal sebagai suatu seven-segment indikator, adalah suatu format
dari alat tampilan yang suatu alternatif ke dot-matrix tampilan yang semakin
kompleks. Seven segment biasanya digunakan di dalam elektronika sebagai metoda
dari mempertunjukkan umpan balik klasifikasi sistem desimal dengan operasi yang
internal tentang alat. Seven segment diatur sebagai segi empat panjang dari dua
segmen yang vertikal pada masing-masing sisi dengan satu segmen yang horizontal di
bagian atas dan alas. Apalagi, segmen yang ketujuh membagi dua bagian segi empat
panjang secara horizontal. Secara sederhana, masing-masing LED adalah secara khas
dihubungkan dengan satu terminal ke pin yang sendiri dengan diam-diam bagian luar
dari paket dan LED terminal yang lain dihubungkan secara umum dengan semua lain
LED di alat dan diterbitkan persis sama benar bersama pin. Pin yang bersama ini
kemudian akan menyusun semua katoda (terminal yang negatif) atau semua kutub
positif (terminal yang positif) dari LED di alat dan demikian akan jadi yang manapun
”katoda yang umum” atau ” kutub positif yang umum” tergantung dari bagaimana
alat dibangun. Karenanya suatu seven paket segmen yang lebih hanya perlu sembilan
pin untuk menyajikan dan dihubungkan(Andina,2014).

3
Berikut adalah tabel common anoda :

COMMON ANODA

Angk Bit7 Bit6 g Bit5 Bit4 Bit3 Bit2 c Bit1 b Bit0 Data

a Dot f E D A (hexa)
0 1 1 0 0 0 0 0 0 0xc0

1 1 1 1 1 1 0 0 1 0Xf9

2 1 0 1 0 0 1 0 0 0Xa4

3 1 0 1 1 0 0 0 0 0xB0
4 1 0 0 1 1 0 0 1 0x99

5 1 0 0 1 0 0 1 0 0x92
6 1 0 0 0 0 0 1 0 0x82

7 1 1 1 1 1 0 0 0 0Xf8

8 1 0 0 0 0 0 0 0 0x80

9 1 0 0 1 0 0 0 0 0x90

COMMON ANODA

Angk Bit7 Bit6 g Bit5 Bit4 Bit3 Bit2 c Bit1 b Bit0 Data

a Dot f E D A (hexa)
0 0 0 1 1 1 1 1 1 0x3F
1 0 0 0 0 0 1 1 0 0x06

2 0 1 0 1 1 0 1 1 0x5B

3 0 1 0 0 1 1 1 1 0x4F
4 0 1 1 0 0 1 1 0 0x66

5 0 1 1 0 1 1 0 1 0x6E

6 0 1 1 1 1 1 0 1 0x7E

7 0 0 0 0 0 1 1 1 0x07

8 0 1 1 1 1 1 1 1 0x7F

9 0 1 1 0 1 1 1 1 0x6F
Table 1. Kode heksadesimal untuk angka 0-9

4
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Prosedur pembuka standar
a. Dilakukan prosedur pembuka standar seperti langkah-langkah di bawah ini
Membuka software CVAVR kemudian pilih File - New - Project.

b. Setelah itu, akan muncul “CONFIRM”, lalu pilih codewizard. Klik “yes”.

5
c. Selajutnya akan tampil jendela CodeWizard, pada bagian ini dipilih salah satu
tipe mikrokontroler yang akan digunakan. Pilih “AT90, ATtiny, ATmega”.
Kemudian klik Ok. Selajutnya akan tampil windows tempat setting
CodeWizardAVR.

d. Pada Chip Setting pilih Jenis Chip yang digunakan dan diatur clock sesuai
dengan frekuensi clock atau Xtal mikrokontroler.

6
2. Prosedur penutup standar
a. Pilih Settings lalu pilih Terminal.

b. Setelah menulis codding, langkah selajutnya mengatur “AVR chip


programmer type” dan “Baud Rate” dengan mengklik settings kemudian pilih
programer.

7
c. Kemudian pilih Atmel AVRProg (AVR910) pada AVR chip programmer type
dan pilih nilai 115200 pada Baud Rate. Lalu lihat Communicstion Port apakah
telah terconnect atau belim. Jika sudah makan COM akan terbaca dan jika
belum terbaca maka perlu disetting pada “Device Manager”

d. Selanjutnya setting configure project untuk mengaktifkan Program the Chip


dengan mengklik project pada toolbar dan pilih configure – after build
kemudian ganti Do Nothing menjadi Program the Chip lalu klik Ok.

8
e. Selanjutnya Compile dengan mengklik Project > Compile atau langsung
mengklik F9. Jika tidak terdapat error maka program dapat langsung di-
Upload sedangkan jika terdapat error periksa kembali codding dangan melihat
pada pesan (Messages Error) pada layar monitor.

9
Terdapat Error

f. Kemudian yang terakhir adalah meng-Upload program dengan menglik


Project lalu pilih Build All (atau klik Ctrl + F9) kemudian Klik Program the
Chip.

10
g. Ditunggu hingga program ter-Upload.

h. Diamati nyala LED yang dihasilkan.

3. Dengan Delay
e. Lakukan prosedur pembuka Standar Selanjutnya pilih PORT pada
mikrokontoler yang akan dijadikan output, misalkan PORT A, maka kita klik
port A dan klik out kan semua 8 bit.

11
f. Simpan program dengan mengklik “PROGRAM” lalu pilih “Generate, Save
and Exit”.

12
g. File akan disimpan dalam 3 jenis file yaitu C Compiler file (*.c), Project files
(*.prj), CodeWizardAVR Project file (*.cwp). Nama file harus dengan nama
yang sama.

13
h. Sealnjutnya akan tampil jendela codding program, disisni kita
akan menulis sintak program untuk memberikan perintah pada
mikrokontrolel dalam menjalaankan 7Segment. Tambahkan
deklarasi untuk delay dan i. Seperti pada gambar dibawah ini.

i. Kemudian untuk memberikan codding atau printah pada Sevent


Segment, dapat dituliskan di dalam fungsi “while(1){ }”.
Perhatikan contoh dibawah ini.

14
j. Lakukan prosedur penutup standar

4. Dengan For
a. Lakukan prosedur pembuka standar
b. Selanjutnya pilih PORT pada mikrokontoler yang akan dijadikan output,
misalkan PORT A, maka kita klik port A dan klik out kan semua 8 bit.

15
c. Simpan program dengan mengklik “PROGRAM” lalu pilih “Generate, Save
and Exit”.

d. File akan disimpan dalam 3 jenis file yaitu C Compiler file (*.c), Project files
(*.prj), CodeWizardAVR Project file (*.cwp). Nama file harus dengan nama
yang sama.

16
e. Sealnjutnya akan tampil jendela codding program, disisni kita
akan menulis sintak program untuk memberikan perintah pada
mikrokontrolel dalam menjalaankan 7Segment. Tambahkan
deklarasi untuk delay dan i. Seperti pada gambar dibawah ini.

17
f. Kemudian untuk memberikan codding atau printah pada Sevent
Segment, dapat dituliskan di dalam fungsi “while(1){ }”.
Perhatikan contoh dibawah ini.

g. Lakukan prosedur penutup standar

E. HASIL PENGAMATAN
1. Gambar 7 Segmant dengan Delay.

18
2. Gambar 7 Segmant dengan For.

19
20
F. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Praktikum kali ini berjudul Seven Segment. Pada praktikum ini, dilakukan dua
percobaan yaitu percobaan seven segment dengan delay dan percobaan seven
segment dengan menggunakan operasi for.
Pada percobaan pertama, dengan menggunkan delay didapatkan hasil seperti
gambar pada hasil pengamatan. Pada gambar tersebut menunjukkan angka 11 sampai
angka 8 yang terus berulang selama selang waktu 500 ms. Hasil ini sesuai dengan
yang diharapkan, dimana code yang ditulis pada kolom code untuk output adalah
seperti pada gambar hasil pengamatan, yang artinya seven segment akan
menunjukkan angka 11 sampai 8 dengan delay 500 ms.
Pada percobaan kedua, yakni dengan menggunakan operasi for. Pada gambar
hasil pengamatan dapat dilihat bahwa lampu menyala secara bergantian dari angka 0-
9 dengan selang waktu 500 ms. Pada percobaan ini, ditulis rumus pada CVAVR
seperti pada gambar hasil pengamatan. Hasil ini pun sesuai dengan yang diharapkan,
sesuai dengan code yang ditulis.
Pada dasarnya, kedua percobaan ini adalah sama, yakni untuk menunjukkan
angka pada seven segment secara bergantian. Perbedaannya terletak pada program
yang ditulis pada CVAVR. Menggunakan operasi for lebih efektif, dimana
programmer lebih sedikit dalam menulis program dan juga lebih mudah untuk
digunakan.

G. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Mikrokontroller ATmega 8535 dapat dioperasikan dengan menggunakan
software CodeVision AVR dengan memprogram CVAVR sesuai dengan
ATmega yang digunakan serta mengatur chip dan port yang ingin digunakan
sebagai output.
b. Pemrograman seven segment pada aplikasi CodeVision AVR dapat dilakukan
dengan cara menuliskan code pada CVAVR sesuai dengan angka pada seven
segment yang ingin ditampilkan.
c. Pemrograman seven segment menggunakan mikrokontroller AVR dapat
dilakukan dengan cara menuliskan code pada CVAVR untuk menampilkan
angka 0-9, baik menggunakan delay ataupun dengan menggunakan operasi
for.
21
2. Saran
Untuk praktikum selanjutnya diharapkan agar lebih memperhatikan penulisan
code. Sebaiknya jika ingin membuat program, buat baru dari awal, kemudian copy
bagian yang diinginkan dari projek sebelumnya.

22
DAFTAR PUSTAKA.

Averroes, Fitra Luthfie. 2009. Tugas Akhir: Rancang Bangun Robot Pemadam Api Berbasis
Mikrokonroler ATMega8535 Diploma III Ilmu Komputer. Universitas Sebelas
Maret: Surakarta.

Maharani, Andina. 2014. Laporan Akhir Praktikum Sistem Mikroprosesor. Fakultas Teknik
Universitas Jember: Jember

Modul 4. 2010. Antarmuka Mikrokontroler Dengan Seven Segment. Malang: Universitas


Negeri Malang, Jurusan: Teknik Elektro.

Modul Praktikum Microprocessor & Mikrokontroller. 2017. Seven Segment. Universitas


Mataram: Mataram.

Wardhana Wardhana, Lingga. 2006. Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535

Simulasi, Hardware, dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Wikipedia. Seven Segment (Online). https://en.wikipedia.org/wiki/File:Seven_segment

23

Anda mungkin juga menyukai