Anda di halaman 1dari 21

BAB III

PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK KELOMPOK


USIA LAJUT DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA DAN
BALITA BINJAI & MEDAN

A. PRAKATA
Dampak dari era globalisasi dari krisis yang melanda Negara Republik
Indonesia, mengakibatkan meningkatkan Penyandang Masalah Kesehatan
Sosial (PMKS) baik kualitas maupun kuantitas.

Dinas Kesehatan dan sosial propinsi Sumatra Utara sebagai interaksi


Pemerintahan ,yang memiliki tugas dan tanggung jawab meminalisir
permasalahan sosial yang ada di Proinsi Sumatra Utara khususnya ,melakukan
berbagai masalah macam kebijakan , salah satu di antaranya adalah UPT.
Pelayanan Sosial lanjut Usia dan Anak Belita Wilayah Binjai & Medan.
,adalah salah satu unit Pelaksanaan Teknisi (UPT) Dinas Kesejahteraan dan
sosial Provinsi Sumatra Utara ,yang memiliki tugas dan tanggung jawab
memberikan Pelayanan Sosial kepada Lanjut Usia (LU Terlantar) Fakir miskin
dan bermasalah, dan Anak Balita terlantar (Ditinggal Orang Tua Bekerja).

UPT, Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Balita sebagai Intruksi Pemerintahan
Pelayanan Usia Anak Balita sebagai intruksi Pemerintahan yang memberikan
Pelaanan Langsung kepada masyarakat, di tuntun untuk daoat
mengembangkan dan meningkatkan Pelayanan kepada para warga Binan
Sosial,serta menginformasikan kepada para Stakeholder.

B. MAKSUD, TUJUAN DAN FUNGSI


1. Maksud
UPT. Pelayanan Sosial Lanjut Usia & Anak Balita WILAYAH binjai &
Medan merupakan unit Pelaksanaan Teknisi yang menagani permasalahan
sosial lanjut usia terlanta, Fakir Miskin dan bemasalah serta anak balita
terlantar (Ditinggal Orang Tua Kerja ) mempunyai maksud “Memberikan
Pelayanan dalam Suatu Penampungan Guna terelenggaranya proses
Rehabilitasi Fisik Mental dan sosial serta bimbingan keterampilan”

2. Tujuan Khusus
a. Terawatnya para lanjut usia yang terlantai, Fakir miskin dan
bermasalah serta Anak Balita terlantar (Ditinggal Orang Tua
Bekerja).dalam tumbuh kembang dengan baik.
b. Meminilisir permasalahan kesejahteraan sosial yang ada di
masyarakat.
c. Pemenuhan kebutuhan dasar dalam rangka peperubahan sikap
danperilaku para penyandang masalah kesehatan sosial
d. Menumbuhkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang
keadaaan, permasalahan dan kebutuhan lanjut usia yang terlantar Fakir
Miskin dan bermasalah Serta Anak Balita terlantar (Ditinggal Orang
Tua Bekerja ), sehingga masyarakat dapat mendukung dan
berparsitipasi dalam kegiatan usaha kesejahteraan.

3. Fungsi
UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia & Anak Balita Wilayah Binjai
&Medan adalah salah satu alternative darisekian banyak Lembaga
Pemerintahan maupun Swasta yang memberikan pelayanan sosial
kepada para penyandang masalah kesejahteraan sosial khususnya para
Lanjut Usia yang terlantaran , Fakir Miskin dan bermasalah serta Anak
Balita terlantar (Ditinggal Orang Tua Bekerja).

Departemen Sosial RI Tahun 1998 Menjabarkan peran , Fungsi dan


tugas sosial adalah sebagai berikut :
a. Sebagai Pusat Pelayanna Kesejahteraan Sosial , ddengan tugasdan
fungsiny adalah :
1) Menggugah, meningkatkan dan mengembangkan kesadaran
sosial , tanggung jawab sosial , prakarsa dan peran serta
perorangan , kelompok dan masyarakat.
2) Memberikan pelayanan kepada Lanjut Usia yang terlantar ,
Fakir Miskin dan bermasalah serta Anak Balita terlantar (
Ditinggal Orang Tua Bekerja)
3) Penyantun dan penyediaan bantuan sosial
4) Mengadakan bimbingan lanjut

b. Sebagai pusat Informasi masalah Kesejahteraan Sosial, tugas dan


fungsi adalah :
1) Meyiapkan dan menyebarluaskan informasi tentang data
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan Tekhnisi
Penanganannya.
2) Menyelenggarakan Konsultasi pelayanan sosial bagi
masyarakat

C. PENGERTIAN DAN SARANA GARAPAN


1. Pengertian
UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita wilayah Binjai &
Medan merupakan Unit Pelaksanana Teknis Dinas kesejahteraan dan
Sosial Provinsi Sumatra Utara melaksanankan pelayanan kesejahteraan
sosial kepada Lanjut Usia terlantar ,Fakir Miskin dan bermasalah , dan
Anak Balita terlantar(Ditinggal Orang Tua Bekerja)
Lanjut Usia Terlantar adalah setiap warga Negara pria dan wanita telah
mencapai usia 60 (enam puluh ) tahun keatas baik potensial maupu tidak
potensial yang oleh karena sesuatu sebab mengalami hambatan fisik ,
psikologis maupun sosialisasinya.

Anak Balita Terlantar adalah anak yang berusia di bawa 6 tahun yang
ditinggal orang tuanya bekerja sehingga mengakibatkan tidak terpenuhinya
kebutuhan anak.
D. SASARAN GARAPAN
1. Lanjut Usia Terlantar
a. Usia 60 tahun ke atas
b. Tidak mempunyai penghasilan yanag memenuhi kebutuhan pokok ,
meliputi sedang , pangan dan kesejahteraan yang layak.

2. Anak Balita Terlantar (Ditinggal Orang Tua Bekerja)


a. Usia di bawah 5 tahun
b. Orang tua sibuk diluar rumah

E. PERSONIL PANTI ANAK BALITA


1. Fungsional Peksos
a. Penyelia : 4 orang
b. P.Lanjutan : 1 orang
2. Staff Umum &pelayanan : 13 orang
3. Staff Kesehatan &Ahli Gizi : 4 orang
4. Peg. Honorer / Tidak Tetap : 5 orang
Golongan III : 15 orang
Golongan II : 6 orang
Sarjana (S-1) : 4 orang
Diploma (D3) : 3 orang
SLTA : 13 orang
SMP : 1 orang

F. KOMPONEN PANTI DAN KEADAAN LUAS


No Komponen Panti Keadaan Luas Jumlah Unit Keterangan
1 Luas tanah 68 m² 1 Unit
Unit Kantor
2 Unit Ruang Konsultasi 37,5 m² 1 Unit
3 Asrama Ruang Belajar 98 m² 1 Unit
4 Dapur 6,35 m² 1 Unit
5 Ruang Makan 56 m² 1 Unit
6 Ruang Jaga 9 m² 1 Unit
7 Ruang Perawat Kesehatan 36 m² 1 Unit
8 Ruang Konsultasi 37,5 m² 1 Unit
9 Ruang Serbaguna 70 m² 1 Unit Type 70
10 Ruang Dinas Kepala 70 m² 1 Unit Type 45
11 Ruang Dinas Ka 70 m² 1 Unit Type 70
12 Ruang Staf 45 m² 1 Unit
13 Wisma Tamu 1 Unit
14 Gudang Umum 15 m² 1 Unit
15 Garasi 20 m² 1 Unit
16 KM/CM 10 Buah
17 Serba Guna /Aula 103 m² 1 Unit
18 Ruang Tunggu 21 m² 1 Unit
19 Ruang Bermain 45 m² 1 Unit
20 Ruang Petugas 36 m² 1 Unit
21 Lapangan Bermain 100 m²
22 Lapangan Upacara 60 m² PAM
23 Mesin Air Bersih - 4 Unit
24 Arus Listrik 11.000 VA
25 Jalan Dalam Komplek 174 m
26 Pagar Komplek 246 m Perlu Pegangan
27 Komunikasi - -
28 Drainase 225

G. KETENAGAAN
Sumber daya manusia merupakan pergerakan utama seluruh program
kegiatan, begitupun dalam pemberian pelayanan dan perlindungan kepada
warga binaan di UPT pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah
Binjai& Medan, sumber daya manusiapada UPT , Pelayan Sosial lanjut Usia
dan Anak Balita Wilayah Binjai & Medan masih perlu adanya peningkatan
baik kualitas maupun kuantitasnya.

Adapun keadaan pegawai UPT, Pelayanan Sosial Lanjut dan Anak Balita
Wilayah Binjai & Medan adalah sebagai berikut :
1. Personil Panti Lanjut Usia
a. Kepala : 1 Orang
b. Ka.Sub Bag Tata Usaha : 1 Orang
c. Fungsional Peksos
1) Penyelian
2) P .Lanjutan : 2 Orang
3) Staff Umum & Pelayanan : 9 Orang
4) Staff Kesehatan & Ahli Gizi : 3 Orang
5) Peg . Honorer/ Tidak tetep : 21 Orang
Golongan IV : 1 Orang
Golongan III : 12 Orang
Golongan II : 5 Orang
Sarjana (S-1) : 5 Orang
Diploma (D-3) : 2 Orang
SLTA : 11 Orang
SMA : 1 Orang

Beberapa sarana yang ada tersebut adalah :


1. Sarana gedung Panti Lanjut Usia Yang Cukup representiv meliputi:
Jumlah
No Komponen Panti Keadaan Luas Keterangan
(Unit)
1 Luas tanah ±5 ha terdiri
dari kantor :
2 Asrama /Wisma 180 m² 1 Unit
3 Dapur Umum 2050 m² 19 Unit
4 Poliklinik 100 m² 1 Unit
5 Rumah Jaga 70 m² 1 Unit
6 Rumah Dinas 6 m² 2 Unit
7 a. Rumah Kepala
b. Rumah 50 m² 1 Unit
Ka.Sub/Kasie
c. Rumah Staf 45 m² 1 Unit
Pelayanan Perlu Pengadaan
d. Gudang 36 m² 3 Unit
7 KM/CM - -
8 Garasi 39 buah
9 MIX Farming 24 m²
10 a. Lahan pertanian
b. Lahan 18.000 m²
peternakan

11 Lapangan Olahraga -
Lapangan upacara 500 m²
12 Mesin Air Bersih - 9 Unit Jet Pump dan Mesin
13 Halaman Parkir -
14 Mesjid 315 m²
15 Jalan Dalam Komplek 100 m² 1 Unit
16 Taman 1.045 m
17 Pagar Dalam Komplek 2000 m²
18 Komunikasi 901,17 m
19 Drainase - - Perlu pengadaan
20 Paving Blok 1.026,22 m
21 Gapura / gerbang 540 m
22 Ruang perpustakaan 10 m 1 Unit
23 Jaringan Listrik 70 m² 1 Unit
24 Aula 17.950 KVA
25 Trasportasi 200 m² 1 Unit
26 Mobil Ambulance (FPV) 1 Unit

2. DATA BIOGRAFI
1. Usia

Diagram 3.1
Kuesioner Distribusi Kelompok Lansia Berdasarkan Usia Di UPT
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Balita Binjai Medan
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa pada usia lansia yang menghuni
wisma Asoka, Sakura, anyelir, Cempaka dan Nusa Indah mayoritas
kelompok umur >70 tahun yang termasuk dalam kategori very old
sebanyak 63,64%.

2. Jenis Kelamin

Diagram 3.2
Kuesioner Distribusi Kelompok Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin Di
UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Balita Binjai Medan

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa pada jenis kelamin lansia
yang menghuni wisma Asoka, Sakura, anyelir, Cempaka dan Nusa
Indah mayoritas perempuan sebanyak 63,64%.

3. Status Pernikahan

Diagram 3.3
Kuesioner distribusi kelompok lansia berdasarkan status pernikahan
Di Panti Sosial Tresna Werdha Abdi Binjai
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa pada status pernikahan lansia
yang menghuni wisma Asoka, Sakura, anyelir, Cempaka dan Nusa
Indah mayoritas janda sebanyak 54.55%.

a. Penyakit yang diderita dalam tiga tahun

Diagram 3.4
Kuesioner Distribusi Kelompok Lansia Berdasarkan Penyakit Yang
Diderita Dalam Tiga Tahun Terakhir Di UPT Pelayanan Sosial Lanjut
Usia Dan Balita Binjai Medan

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa pada penyakit yang diderita
dalam tiga tahun oleh lansia yang menghuni wisma Asoka, Sakura,
Anyelir, Cempaka dan Nusa Indah mayoritas nyeri sendi sebanyak
68.18%.

b. Pengkajian Psikososial
1) Hubungan Dengan Orang Lain Diluar Wisma Didalam Panti

Diagram 3.5
Kuesioner Distribusi Kelompok Lansia Berdasarkan Hubungan
Dengan Orang Lain Diluar Wisma Didalam Panti Terakhir Di UPT
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Balita Binjai Medan
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa pada hubungan dengan
orang lain diluar wisma didalam panti oleh lansia yang menghuni
wisma Asoka, Sakura, Anyelir, Cempaka dan Nusa Indah
mayoritas sebatas kenal sebanyak 45,45%.

2) Kebiasaan Lansia Berinteraksi Ke Wisma Didalam Panti

Diagram 3.6
Kuesioner Distribusi Kelompok Lansia Berdasarkan Kebiasaan Lansia
Berinteraksi Ke Wisma Didalam Panti Di UPT Pelayanan Sosial
Lanjut Usia Dan Balita Binjai Medan

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa pada kebiasaan lansia


berinteraksi ke wisma didalam panti yang menghuni wisma Asoka,
Sakura, anyelir, Cempaka dan Nusa Indah mayoritas jarang sebanyak
50%.
4. Agama
Diagram 3.7
Kuesioner Distribusi Kelompok Lansia Berdasarkan Agama Di UPT
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Balita Binjai Medan

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa pada agama lansia yang
menghuni wisma Asoka, Sakura, Anyelir, Cempaka dan Nusa Indah
mayoritas islam sebanyak 77,27%.

5. Suku
Diagram 3.8
Kuesioner Distribusi Kelompok Lansia Berdasarkan Suku Di UPT
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Balita Binjai Medan

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa pada suku lansia yang
menghuni wisma Asoka, Sakura, anyelir, Cempaka dan Nusa Indah
mayoritas jawa sebanyak 40,91%.
6. Tingkat Pendidikan
Diagram 3.9
Kuesioner Distribusi Kelompok Lansia Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di
UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Balita Binjai Medan

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa pada pendidikan lansia yang
menghuni wisma Asoka, Sakura, Anyelir, Cempaka dan Nusa Indah
mayoritas SD sebanyak 31,82%.

7. Lama tinggal di panti

Diagram 3.10
Kuesioner Distribusi Kelompok Lansia Berdasarkan Lama Tinggal Di
UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Balita Binjai Medan

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa pada lama tinggalnya dipanti
lansia yang menghuni wisma Asoka, Sakura, Anyelir, Cempaka dan
Nusa Indah mayoritas < 1 tahun sebanyak 63,64%. %.
3. DATA KHUSUS PANTI
1. Keluhan Yang Dirasakan Saat Ini

Diagram 3.11
Kuesioner Distribusi Kelompok Lansia Berdasarkan Keluhan yang
dirasakan Saat Ini Di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Balita Binjai
Medan

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa pada Keluhan yang dirasakan
Saat oleh lansia yang menghuni wisma Asoka, Sakura, Anyelir,
Cempaka dan Nusa Indah mayoritas pusing sebanyak 59,09%.

2. Penyakit Yang Diderita Dalam Tiga Tahun Terakhir

Diagram 3.12
Kuesioner Distribusi Kelompok Lansia Berdasarkan Penyakit Yang
Diderita Dalam Tiga Tahun Terakhir Di UPT Pelayanan Sosial Lanjut
Usia Dan Balita Binjai Medan
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa pada Penyakit Yang Diderita
Dalam Tiga Tahun oleh lansia yang menghuni wisma Asoka, Sakura,
Anyelir, Cempaka dan Nusa Indah mayoritas nyeri sendi sebanyak
68,18%.

3. Stabilitas Emosi

Diagram 3.12
Kuesioner Distribusi Kelompok Lansia Berdasarkan Stabilitas Emosi Di
UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Balita Binjai Medan

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa pada Stabilitas Emosi lansia yang
menghuni wisma Asoka, Sakura, Anyelir, Cempaka dan Nusa Indah
mayoritas stabil sebanyak 86,36%.
4. Pengkajian perilaku terhadap kesehatan
1. Kebiasaan Merokok

Diagram 3.4
Kuesioner Distribusi Kelompok Lansia Berdasarkan kebiasaan
Merokok Di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Balita Binjai
Medan

Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa mayoritas kebiasaan


Merokok lansia yang menghuni wisma Asoka, Sakura, Anyelir,
Cempaka dan Nusa Indah adalah tidak pernah dengan presentase
86,36%.

2. Jumlah Makanan Yang Dimakan

Diagram 3.4
Kuesioner Distribusi Kelompok Lansia Berdasarkan Jumlah makanan
yang dimakan Di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Balita Binjai
Medan
Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa mayoritas jumlah makanan
habis lansia yang menghuni wisma Asoka, Sakura, Anyelir, Cempaka
dan Nusa Indah adalah 1 porsi dengan presentase 59,09%.

3. Gangguan tidur

Diagram 3.4
Kuesioner Distribusi Kelompok Lansia Berdasarkan Gangguan tidur
yang dimakan Di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Balita Binjai
Medan

Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa mayoritas Gangguan tidur


lansia yang menghuni wisma Asoka, Sakura, Anyelir, Cempaka dan
Nusa Indah adalah insomnia dengan presentase 36,36%.
4. INDEKS KATS (Indeks Kemandirian Pada Aktivitas Kehidupan
Sehari-Hari)

Diagram 3.13
Kuesioner Distribusi Kelompok Lansia Berdasarkan Indeks KATS Di
UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Balita Binjai Medan

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa Indeks KATS lansia yang
menghuni wisma Asoka, Sakura, Anyelir, Cempaka dan Nusa Indah
mayoritas kemandirian dalam hal kontinen, berpindah ke kamar
sebanyak 83,33%.

5. Pengkajian Kemampuan Intelektual

Diagram 3.14
Kuesioner Distribusi Kelompok Lansia Berdasarkan Pengkajian
Kemampuan Intelektual Di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan
Balita Binjai Medan
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa pengkajian kemampuan
intelektual lansia yang menghuni Wisma Asoka, Sakura, Anyelir,
Cempaka Dan Nusa Indah mayoritas fungsi intelektual utuh sebanyak
63,64%.

6. MMSE

Diagram 3.15
Kuesioner Distribusi Kelompok Lansia Berdasarkan MMSE Di UPT
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Balita Binjai Medan

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa MMSE lansia yang menghuni
wisma Asoka, Sakura, Anyelir, Cempaka dan Nusa Indah mayoritas
gangguan kognitif sedang sebanyak 40,91%.

7. Investaris Depresi BECK

Diagram 3.17
Kuesioner Distribusi Kelompok Lansia Berdasarkan Investaris Depresi
BECK Di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Balita Binjai Medan
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa Investaris Depresi BECK
lansia yang menghuni wisma Asoka, Sakura, Anyelir, Cempaka dan
Nusa Indah mayoritas depresi ringan sebanyak 31,82 % dan depresi
sedang sebanyak 31,82%.

I. ANALISA DATA
No Symptom Etiologi Problem
1 DS : Peradangan sendi Gangguan rasa Nyeri
- Kelompok lansia mengatakan Sendi
merasakan nyeri di bagian
lutut terutama saat kakinya
bengkak

DO:
- Hasil pengkajian pada
penyakit yang diderita dalam
tiga tahun oleh lansia
mayoritas nyeri sendi
sebanyak 64%.
- Kelompok lansia meringis
kesakitan
- Skala nyeri 5
2 DS : Koping maladaptif Gangguan alam
- Sekelompok lansia perasaan : depresi
mengatakan kurang percaya
diri dan kurang bersemangat

DO :
- Hasil pengkajian investaris
depresi BECK lansia
mayoritas depresi ringan
sebanyak 29,2 % dan depresi
sedang sebanyak 29,2 %.

3 DS : Kehilangan memori, Gangguan proses


- Sekelompok lansia degenerasi neuron pikir
mengatakan tidak ingat ireversible
tanggal lahir dan

DO :
- Hasil pengkajian Mayoritas
gagguan kognitif sedang
sebanyak 37.5%.

J. Prioritas Masalah
1. Gangguan rasa Nyeri Sendi berhubungan dengan Peradangan sendi
2. Gangguan alam perasaan : depresi berhubungan dengan Koping
maladaptif
3. Gangguan proses pikir berhubungan dengan Kehilangan memori,
degenerasi neuron ireversible
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pengumpulan data yang kelompok lakukan didapatkan
permasalahan mengenai Gangguan rasa Nyeri Sendi, Gangguan alam
perasaan, Gangguan proses pikir .
Berdasarkan hasil dari tindakan keperawatan yang telah kami lakukan
terhadap sekelompok lansia didapatkan hasil bahwa :
1. Gangguan rasa Nyeri Sendi berhubungan dengan Peradangan sendi
2. Gangguan alam perasaan : depresi berhubungan dengan Koping
maladaptif
3. Gangguan proses pikir berhubungan dengan Kehilangan memori,
degenerasi neuron ireversible

Anda mungkin juga menyukai