Anda di halaman 1dari 2

NOVIANITA ANUGRAH ISLAMI

201610330311010

Dokter Impian

Dewasa ini di Indonesia terdengar banyak berita tentang malpraktek yang


dilakukan oleh para dokter di nusantara. Berikut berita-beritanya antara lain yaitu :
Diduga Korban Malpraktik, Usai Dioperasi Penyakit Saimat Kian Parah (Usep Husaeni,
09 September 2016) ; Mengerikan, Dokter Gadungan Operasi Pasien hingga Tewas
(Rasyid Ridho, 07 September 2016); Tragis, Bayi di Palembang Dilahirkan dengan
Kondisi Leher Patah (Adi Haryanto, 17 Maret 2016); Minum Obat dari Dokter Usai
Operasi, Tubuh Suparman Mengelupas (Erfanto Linangkung, 19 Februari 2016) ;
Diduga Salah Diberi Obat, Tubuh Kakek Miswar Melepuh (Usep Husaeni, 18 Januari
2016). Selain dari lima berita diatas masih banyak lagi berita yang belum disebutkan.

Setelah disebutkan permasalahan mal praktek diatas juga terdapat permasalahan


lainnya yaitu mahalnya tarif yang dikenakan dokter kepada pasiennya. Hal ini sudah
sangat familiar di masyarakat umum Indonesia. Bagi beberapa kalangan hal ini
terdengar wajar karena pendidikan untuk menjadi dokter yang lama serta biaya yang
dihabiskan juga besar, tetapi bagi kalangan bawah yang hanya untuk makan saja tak
cukup ini sangatlah tidak wajar. Oleh karena itu, kesehatan masyarakat Indonesia bisa
dikatakan masih rendah.

Solusi yang tepat bagi dua permasalahan yang telah diutarakan di atas terdapat
dalam standar kompetensi dokter dan kode etik kedokteran. Standar kompetensi terdiri
dari 3 fondasi dan 4 pilar. 3 fondasi tersebut adalah Komunikasi Efektif, Mawas Diri
Dan Pengembangan Diri, Profesionalitas yang Luhur, dan 4 pilar terdiri dari
Pengelolaan Informasi, Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran, Keterampilan Klinis serta
Pengelolaan Masalah Kesehatan. Apabila seorang dokter telah memegang teguh 7
standart kompetensi ini maka tidak akan terjadi lagi 2 permasalahan yang telah
disebutkan diatas.
Selain standart kompetensi dokter diatas, seorang dokter impian yang layak di
Indonesia adalah dokter yang juga memegang teguh kode etik kedokteran yang
diuraikandalam pasal-pasal berikut : KEWAJIBAN UMUM, Pasal 1 ; Setiap dokter
wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan
sumpah dan atau janji dokter, Pasal 2 ; Seorang dokter wajib selalu melakukan
pengambilan keputusan profesional secara independen, dan mempertahankan perilaku
profesional dalam ukuran yang tertinggi, Pasal 3 ; Dalam melakukan pekerjaan
kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang
mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi, Pasal 4 ; Seorang dokter
wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri. Dan pasal-pasal
lainnya yang tidak mungkin ditulis di esai.
Setelah uraian diatas diharapkan memunculkan kesadaran dokter untuk tetap
memegang teguh standart kompetensi kedokteran dan kode etik serta menerapkan dalam
pekerjaannya sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA:
 Endra, Febri. 2015. Kuliah Pakar Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang. Prinsip Dasar Kedokteran Keluarga. Malang
 Haryanto, Adi. 2016. Tragis, Bayi di Palembang Dilahirkan dengan Kondisi
Leher Patah. Palembang : SindoNews
 Husaeni, Usep. 2016. Diduga Korban Malapraktik, Usai Dioperasi Penyakit
Saimat Kian Parah. Subang : SindoNews
 Husaeni, Usep. 2016. Diduga Salah Diberi Obat, Tubuh Kakek Miswar
Melepuh. Subang : SindoNews
 Linangkung, Erfanto. 2016. Minum Obat dari Dokter Usai Operasi, Tubuh
Suparman Mengelupas. Bantul : SindoNews
 Purwadianto, Agus. Soetedjo, Sintak Gunawan, Yuli Budiningsih, Pukovisa
Prawiroharjo, Ade Firmansyah . 2012. Kode Etik Kedokteran. Jakarta
 Ridho, Rasyid. 2016. Mengerikan, Dokter Gadungan Operasi Pasien hingga
Tewas. Serang : SindoNews

Anda mungkin juga menyukai