Anda di halaman 1dari 7

Artikel Penelitian

PENGARUH PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN


PERILAKU KEKERASAN

Nofrida Saswati
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Harapan Ibu Jambi
E-mail: nofridasaswati@gmail.com

Abstrak
Tujuan: Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk Mengetahui pengaruh penerapan standar asuhan
keperawatan klien skizofrenia dalam meningkatkan kemampuan mengontrol perilaku kekerasan.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian pre experimental,
pretest dan posttest. Populasi penelitian ini sebanyak 53 orang dengan jumlah sampel sebanyak 34
responden yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 17 responden kelompok intervensi dan 17 kelompok
kontrol.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok intervensi setelah perlakuan rata-rata mengontrol
perilaku kekerasan sebesar 6,88 dan pada kelompok kontrol 3,55 dengan nilai p-value 0.000.

Simpulan: Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan standar asuhan keperawatan perilaku
kekerasan berpengaruh terhadap kemampuan mengontrol perilaku kekerasan. Untuk itu diharapkan bagi
perawat ruangan dapat lebih meningkatkan lagi penerapan standar asuhan keperawatan pada klien
dengan perilaku kekerasan.

Kata kunci: Perilaku kekerasan, standar asuhan keperawatan.

Abstract
Aim: The purpose of this study is to know the effect of the application of nursing care standards
schizophrenia clients in improving the ability to control violent behavior.

Method: This study is a quantitative research design pre-experimental pre-test and post test. Population
of this study were 53 people, with a total sample of 34 respondents were divided into 2 groups: 17
respondents intervention group and 17 control group.

Result: The results showed the treatment group average intervention group after control the violent
behavior of 6.88 and 3.55 in the control group, with p-value 0.000.

Conclusion: Based on the results of the study showed that the application of standards of nursing care
violent behavior affect the ability to control violent behavior. For nurses can further enhance the
implementation of standards of nursing care in the client's violent behavior.

Keyword: Violent Behavior, Nursing Care Standards

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 3 - Nomor 2, Juli 2016, ISSN No 2355 5459 1
Artikel Penelitian

PENDAHULUAN klien rawat inap seluruh penyakit skizofrenia


selalu meningkat dari tahun ke tahun, pada
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat tahun 2012 sebanyak 432 0rang, tahun 2013
emosional, psikologis, dan sosial yang sebanyak 526 dan tahun 2014 sebanyak 1122
terlihat dari hubungan interpersonal yang orang.8Berdasarkan data penderita perilaku
memuaskan, perilaku dan koping yang kekerasan yang didapat dari Rumah Sakit
efektif, konsep diri yang positif, dan Jiwa Provinsi Jambi tiga tahun terakhir dari
kestabilan yang emosional.1 tahun 2013 sampai Oktober tahun2015.Pada
tahun 2013 penderita perilaku kekerasan
Seseorang dikatakan sehat jiwa bila mampu sebanyak 133 klien, pada tahun 2014
menyesuaikan diri secara harmonis, selaras penderita perilaku kekerasan sebanyak 266
terhadap tuntutan kehidupan.Sebaliknya bila dan pada tahun 2015 untuk kasus perilaku
seseorang tidak mampu menyesuaikan diri kekerasan sebanyak 386 klien.
terhadap tuntutan hidup ini berarti orang
tersebut mengalami gangguan jiwa. Tujuan penelitian untuk mengetahui
Gangguan jiwa adalah kesulitan yang harus Pengaruh Penerapan Standar Asuhan
dihadapi oleh seseorang karena hubungan Keperawatan Perilaku Kekerasan Terhadap
dengan orang lain. Kesulitan karena Kemampuan Mengontrol Perilaku
persepsinya tentang kehidupan dan sikapnya Kekerasan Pada Klien Skizofrenia dengan
terhadap dirinya sendiri dan terhadap orang perilaku kekerasan di ruang PICU Rumah
lain, yang ditandai dengan kecemasan yang Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi Tahun
berlebihan, tidak puas dengan kenyataan 2016.
yang sebenarnya dan ketidakmampuan
berfungsi secara efektif di dalam METODE PENELITIAN
menghadapi masalah.Gangguan jiwa
merupakan suatu penyakit yang disebabkan Berdasarkan permasalahan yang di teliti,
karena adanya kekecauan pikiran, persepsi penelitian ini menggunakan desain quasi
dan tingkah laku di mana individu tidak eksperiment pretest and posttest two group.
mampu menyesuaikan diri dengan diri Penelitian ini dilaksanakan di RSJD Provinsi
sendri, orang lain, masyarakat, dan Jambi pada tanggal 24 Desember 2015-18
lingkungan. Penegertian seseorang tentang Januari 2016. Populasi dalam penelitian ini
penyakit gangguan jiwa berasal dari apa adalah klien yang terdiagnosa perilaku
yang diyakini sebagai faktor penyebabnya kekerasan di RSJD Provinsi Jambi yang
yang berhubungan dengan biopsikososial.2 berjumlah 53 responden, penentuan jumlah
sampel sesuai dengan kriteria:
Berdasarkan data status kesehatan jiwa di
Indonesia dapat dilihat dari hasil riset a. Kriteria Inklusi
kesehatan dasar3 yang dilakukan oleh Badan 1. Semua klien skizofrenia yang
Penelitian Pengembangan Kesehatan sedangdirawat inap dengan perilaku
Dapertemen Kesehatan yang menunjukan kekerasan yang tercatat pada 3 bulan
prevelensi penderita sekizofrenia di terakhir (Oktober-Desember) di
Indonesia sebesar 1,7 permil. Sedangkan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Jambi 2015.
Provinsi Jambi menurut data RISKESDAS 2. Sudah tidak terlalu gelisah, agresif,
tahun 2013 sebanyak 0,9 permil. sehingga dapat kooperatif dan tidak
Berdasarkan data yangdi ambil dari Rekam mengganggu jalannya atau
Medik RSJD Propinsi Jambi didapatkan data berlangsungnya terapi individu.
Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 3 - Nomor 2, Juli 2016, ISSN No 2355 5459 2
Artikel Penelitian

3. Bersedia menjadi responden. independen.


b. Analisa Bivariat
b. Kriteria Ekslusi Analisa bivariat bertujuan untuk
1. Klien perilaku kekerasan yang tercatat mengetahui pengaruh penerapan standar
pada bulan Oktober-Desember 2015, asuhan keperawatan perilaku kekerasan
tetapi pada saat penelitian telah pulang terhadap kemampuan mengontrol
atau rawat jalan. perilaku kekerasan, analisis menggunakan
2. Klien yang sudah pernah UjiPaired t-testdengan menggunakan
diterapkannya strategi pelaksanaan derajat kepercayaan 95% sehingga bila
perilaku kekerasan dan telah mampu nilai p < 0,00 berarti ada pengaruh yang
dalam melaksanakan tindakan yang di signifikan pada penerapan setandar
ajarkan. asuhan keperawatan.
3. Klien yang diagnosanya berubah (tidak
lagi berdiagnosa perilaku kekerasan).
4. Tidak bersedia menjadi responden. HASIL PENELITIAN

Instrumen atau alat pengumpulan data yang 1. HasilAnalisisUnivariat


digunakan dalam penelitian ini berupa buku Rata-rata hasil penerapan standar asuhan
panduan observasi berisikan pertanyaan keperawatan Perilaku Kekerasan Sebelum
tentang kemampuan klien mengontrol intervensi kemampuan mengontrol
perilaku kekerasan. perilaku kekerasan adalah 3,12, dengan
nilai terendah 1 dan tertinggi 6. Uji
Instrumen yang digunakan untuk mengukur homogenitas didapat nilai p-value 0,777
klien mengontrol perilaku kekerasan terdiri (p>0,05) artinya kedua kelompok
dari pertanyaan tentankemampuan klien homogen atau setara.
mengontrol perilaku kekerasan.penilaian
kemampuan ini dilakukan dengan cara 2. AnalisisBivariat
lembar observasi dan wawancara dengan a. Kemampuan Mengontrol Perilaku
mengajukan 10 pertanyaan terkait kekerasan Sebelum dan Sesudah
kemampuan mengontrol perilaku kekerasan. Intervensi.
Yaitu; mengontrol dengan fisik ke-1 dan Rata-rata hasil Kemampuan
fisik ke-2, mengontrol dengan obat, mengontrol Perilaku kekerasan
mengontrol dengan sosial/verbal dan Sebelum dan Sesudah intervensi pada
mengontrol dengan spiritual. Pilihan kelompok intervensi terjadi perubahan
jawaban terdiri dari 2 kemampuan yaitu nilai rata- rata kemampuan mengontrol
mampu dan tidak mampu, bila mampu diberi perilaku kekerasan antara pretest dan
bobot: 1 dan tidakmampu:0 dan skor 10. posttest.
Analisa data yang dilakukan untuk pengujian
Nilai selisih rata- rata sebesar 3,70 hal
hipotesis adalah sebagai berikut:
itu menunjukan bahwa ada
a. Analisa Univariat
peningkatan kemampuan mengontrol
Analisis dilakukan untuk mengetahui
perilaku kekerasan pada kelompok
diskripsi kemampuan mengontrol
intervensi dibandingkan sebelum
perilaku kekerasan atau proporsi masing-
mendapatkan terapi nilai P-value lebih
masing variabel yang diteliti, baik
kecil dari alpha (0.000<0,05), hasil
variabel dependen maupun variabel

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 3 - Nomor 2, Juli 2016, ISSN No 2355 5459 3
Artikel Penelitian

tersebut menunjukan bahwa terdapat Adapun tanda dan gejala yang ditemui
perbedaan sebelum dan sesudah pada klien melalui observasi atau
intervensi, dan pada kelompok kontrol wawancara tentang perilaku kekerasan
terjadi sedikit perubahan nilai rata-rata selama pretest adalah sebagai berikut:
kemampuan mengontrol perilaku muka merah dan tegang, pandangan
kekerasan antara pre dan post. Nilai tajam, mengatupkan rahang dengan
selisih rata-rata0,29 hal itu kuat, mengepal tangan, jalan mondar
menunjukan bahwa ada peningkatan mandir, bicara kasar, suara tinggi
kemampuan mengontrol perilaku menjerit atau berteriak, dan tidak
kekerasan pada kelompok kontrol. memiliki kemampuan mencegah atau
Dimana p-value 0,136 hasil tersebut mengendalikan perilaku kekerasan.
menunjukkan tidak ada perbedaan
yang signifikan. 1. Perbedaan Kemampuan mengontrol
perilaku kekerasan sebelum
Intervensi
b. Perbedaan Kemampuan Mengontrol
Perilaku Kekerasan Sesudah Berdasarkan hasil penelitian pada klien
Intervensi Skizofrenia sebelum dilakukan
penerapan standar asuhan keperawatan
Rata-rata hasil Kemampuan perilaku kekerasan pada kelompok
Mengontrol Perilaku Kekerasan intervensi memiliki kemampuan
Sesudah Intervensi dari 34 responden mengontrol perilaku kekerasan yang
ada perbedaan yang signifikan masih rendah bahkan ada yang tidak
kemampuan mengontrol perilaku mampu mengontrol perilaku
kekerasan pada kelompok intervensi kekerasannya, dengan demikian dapat
dengan rata- rata 6,88 dan kelompok membuat klien tetap pada kondisi
kontrol dengan rata- rata 3,35 dengan perilaku kekerasan, hal ini banyak
nilai p-value 0,000 maka dapat terjadi pada klien yang baru mengalami
disimpulkan adanya peningkatan yang perawatan.
signifikan rata- rata mengontrol
perilaku kekerasan sesudah penerapan Dari hasil penelitian pada klien
asuhan keperawatan perilaku intervensi 17 responden pada kelompok
kekerasan. intervensi sebelum diberikan perlakuan
terdapat 76,5% yang masih kurang
mampu mengontrol perilaku
PEMBAHASAN kekerasannya dan 23,6% yang mampu
mengontrol perilaku kekerasannya,
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan sedangkan pada 17 responden pada
emosi yang merupakan campuran kelompok kontrol terdapat 82,3% yang
perasaan frustasi dan benci atau kurang mampu dan 17,7% yang mampu
marah.Hal ini didasari keadaan emosi mengontrol perilaku kekerasanya.
secara mendalam dari setiap orang
sebagai bagian penting dari keadaan Penelitian yang dilakukan oleh
emosional kita yang dapatdiproyeksikan Hasmiati4, yang dilakukan di RSJD
kelingkungan, kedalam diri atau secara Provinsi Sulawesi Selatan mengenai
destruktif.5
Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 3 - Nomor 2, Juli 2016, ISSN No 2355 5459 4
Artikel Penelitian

kemampuan klien dalam mengontrol dapat dilihat bahwa tingginya persentase


perilaku kekerasan dengan penerapan klien yang tidak mampu.
asuhan keperawatan terhadap 18
responden, secara keseluruhan (100%) 2. Perbedaan Kemampuan Klien
klien tidak mampu untuk mengontrol Mengontrol Perilaku Kekerasan
perilaku kekerasan6. Sesudah Intervensi

Adapun tanda dan gejala yang ditemui Berdasarkan hasil penelitian pada klien
pada klien melalui observasi atau Skizofrenia sesudah dilakukan
wawancara tentang perilaku kekerasan penerapan standar asuhan keperawatan
selama pre test adalah sebagai berikut : perilaku kekerasan pada kelompok
muka merah dan tegang, pandangan intervensi mengalami peningkatan yang
tajam, mengatupkan rahang dengan signifikan dalam mengontrol perilaku
kuat, mengepal tangan, jalan mondar kekerasan. Dengan demikian dapat
mandir, bicara kasar, suara tinggi membuat klien tetap pada keadaan
menjerit atau berteriak, dan tidak tenang dan rilek disaat klien kambuh
memiliki kemampuan mencegah atau ulang. Pada kelompok kontrol
mengendalikan perilaku kekerasan. mengalami sedikit peningkatan setelah
Untuk mencegah timbulnya gejala mendapatkan terapi obat dari ruangan
perilaku kekerasan atau mencegah namun belum optimal dalam mengontrol
terjadinya perilaku kekerasan pada perilaku kekerasannya.
seseorang maka harus diperhatikan,
diberikan asuhan keperawatan dan Penelitian yang dilakukan oleh
4
diterapi sehingga mengurangi terjadinya Hasmiati , yang dilakukan di RSJD
tindakan perilaku kekerasan. Provinsi Sulawesi Selatan mengenai
kemampuan klien dalam mengontrol
Tindakan yang diberikan Pada klien perilaku kekerasan dengan penerapan
perilaku kekerasan berupa asuhan keperawatan terhadap 18
Psikofarmakologi, dan Standar asuhan responden, terdapat 83,3% responden
keperawatan, asuhan keperawatan yang mampu mengontrol perilaku kekerasan
dapat diberikan kepada klien perilaku setelah mendapatkan standar asuhan
kekerasan dapat berupa strategi keperawatan dan 16,7% respon den
pelaksanaan perilaku kekerasan(Azizah. tidak mampu mengontrol perilaku
2011). kekerasan.

Asumsi peneliti sebelum penerapan Gejala yang muncul pada klien dengan
standar asuhan keperawatan pada klien Skizofrenia diantaranya prilaku
skizofrenia klien belum mampu untuk kekerasan, Halusinasi, Waham,
mengontol perilaku kekerasannya Ekopraksia, Flight of ideas,
dimana pada klien skizofrenia terjadi Perseverasi, Asosiasi longgar, Gagasan
gangguan pada system saraf diotak yang rujukan, Ambivalensi. Untuk
mempengaruhi daya fikir klien. Selain penatalaksanaan dapat menggunakan
itu juga klien belum mengerti tentang Hospitalisasi, Antipsikotik, Psikososial
bagaimana cara mengontrol perilaku (Terapi Perilaku, Terapi Keluarga,
kekerasan terhadap pengaruh penerapan Terapi Suportif). Dengan demikian klien
standar asuhan keperawatan hal ini dapat belajar untuk memahami

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 3 - Nomor 2, Juli 2016, ISSN No 2355 5459 5
Artikel Penelitian

mengontrol penyakit dan untuk minum kekerasan dengan P-value 0,136 namun
obat secara teratur serta mengatur stress hasilnya belum optimal.
yang dapat memperburuk penyakit.
Selain terapi diatas pada klien gangguan Penelitian yang dilakukan oleh Elyani6,
jiwa dapat juga digunakan penerapan yang dilakukan di RSJD Provinsi
asuhan keperawatan. Standar asuhan Sumatra utara mengenai kemampuan
keperawatan berhubungan dengan klien dalam mengontrol perilaku
aktivitas keperawatan profesional yang kekerasan dengan penerapan asuhan
dapat dilakukan oleh perawat melalui keperawatan didapatkan hasil p value=
proses keperawatan.5 0,000 maka dapat disimpulkan adanya
pengaruh penerapan asuhan
Asumsi peneliti tentang pengaruh keperawatan dengan kemampuan
penerapan standar asuhan keperawatan mengontrol perilaku kekerasan.6
pada klien skizofrenia kelompok
intervensi sudah optimal hal ini Strategi pelaksanaan merupakan proses
dikarenakan klien berperan aktif untuk yang sangat khusus dan berarti dalam
mempelajari bagaimana cara hubungan antar manusia. Kemampuan
mengontrol perilaku kekerasan hal ini penerapan strategi pelaksanaan tidak
dapat dilihat dari tingginya persentase dapat dipisahkan dari tingkah laku
klien yang mampu mengontrol perilaku seseorang yang melibatkan aktivitas
kekerasan yaitu (82,3%) dan pada fisik, mental, disamping itu juga
kelompok kontrol dilihat dari mean dipengaruhi latar belakang sosial,
mengalami sedikit peningkatan hal itu pengalaman, usia, pendidikan dan tujuan
dipengaruhi oleh pemberian terapi obat, yang akan dicapai. Kegagalan sering
namun hasil yang diperoleh belum terjadi pada seorang perawat dalam
optimal karna pemberian obat hanya mendapatkan data khususnya pada
mampu memberikan efek tenang pada klien gangguan jiwa, Hal ini disebabkan
klien skizofrenia. karena seorang perawat belum mampu
atau kurang dalam menjalankan strategi
3. Perbedaan Kemampuan Klien pelaksanaan sehingga tidak
Mengontrol Perilaku Kekerasan terbentuknya hubungan saling percaya
sebelum dan Sesudah Intervensi antar klien dengan perawat, dan
akhirnya asuhan keperawatan yang
Berdasarkan hasil penelitian terlihat diharapkan tidaklah efektif dan kurang
masing-masing responden mengalami terbentuknya hubungan interpersonal
peningkatan kemampuan mengontrol antar perawat dan klien.
perilakukekerasan sesudah dilakukan
penerapan asuhan keperawatan perilaku Asumsi peneliti tentang pengaruh
kekerasan pada kelompok intervensi, hal penerapan standar asuhan keperawatan
ini dapat dilihat dari P-value= 0,000 pada kelompok intervensi dan control
maka dapat disimpulkan adanya sebelum dilakukan asuhan keperawatan
peningkatan yang signifikan rata-rata hasil yang diperoleh belum optimal,
mengontrol perilaku kekerasan sebelum Namun setelah dilakukannya asuhan
dan sesudah penerapan dan pada keperawatan pada kelompok intervensi
kelompok kontrol mengalami sedikit mengalami peningkatan yang signifikan
peningkatan dalam mengontrol perilaku dan memperoleh hasil yang optimal dan

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 3 - Nomor 2, Juli 2016, ISSN No 2355 5459 6
Artikel Penelitian

pada kelompok kontrol mengalami Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi supaya
sedikit perubahan hal itu dipengaruhi melakukan kebijakan dalam pembuatan
oleh pemberian terapi obat, namun hasil prosedur dalam merawat klien perilaku
yang diperoleh belum optimal. kekerasan dengan menggunakan standar
asuhan keperawatan perilaku kekerasan agar
Setelah dilaksanakan standar asuhan klien mampu dalam mengontrol dalam
keperawatan pada klien perilaku mengatasi masalahnya, dan bagi perawat
kekerasan terdapat perubahan, maka ruangan agar lebih meningkatkan lagi dalam
dari itu diharapkan pihak manajemen melaksanakan standar asuhan keperawatan
rumah sakit jiwa dapat menetapkan pada klien perilaku kekerasan.
peraturan untuk menerapkan standar
asuhan keperawatan yang telah
ditetapkan dengan baik disemua REFERENSI
ruangan rawat inap dan nmengadakan
1. Videbeck, S. L. (2008), Psychiatric
pelatihan kepada perawat sehingga
Mental Health. Jakarta: EGC.
perawat semakin baik dalam
2. Stuart G. W.,& Sandra J. Sundeen., Alih
memberikan asuhan keperawatan.
bahasa. Akhir Yani Hamid (2013). Buku
saku keperawatan jiwa. Jakarta: EGC.
SIMPULAN DAN SARAN 3. Badan penelitian dan pengembangan
kesehatan kementrian kesehatan RI.
Simpulan Azizah. (2011). Aplikasi Praktik Klinik
1. Tidak terdapatnya kemampuanklien Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha
mengontrol perilaku kekerasansebelum Ilmu.
Intervensi Penerapan Standar Asuhan 4. Hasmiati. (2013). Kemampuan klien
Keperawatan Perilaku Kekerasan Pada dalam mengontrol prilaku kekerasan
Klien Skizofrenia Pada Kelompok dengan penerapan asuhan keperawatan
Intervensi dan Kontrol di ruang PICU dilakukan di RSJD Provinsi Sulawesi
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi Selatan.
Tahun 2016. 5. Stuart and Sundeen, Alih bahasa.
2. Kemampuan mengontrol perilaku Ramona, Kapoh, Egi (2006).
kekerasan pada klien skizofrenia 6. Sembiring, E. (2011), Kemampuan klien
mengalami peningkatan sesudah dalam mengontrol perilaku kekerasan
mendapatkan penerapan standar asuhan dengan penerapan asuhan keperawatan
keperawatan dari pada yang tidak dilakukan di RSJD Provinsi Sumatra
mendapatkan standar asuhan utara.
keperawatan. 7. Kusumawati. (2010). Keperawatan
3. Ada perbedaan kemampuan mengontrol kesehatan jiwa. Surabaya: Airlangga.
perilaku kekerasan pada klien skizofrenia 8. Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi.
sebelum dan sesudah diberikan intervensi (2013-2015). Laporan tahunan rumah
pada kelompok intervensi. sakit jiwa daerah provinsi jambi. Jambi.
9. Yosep, I. (2009). Buku AjarKeperawatan
Saran Jiwa. Bandun: PT Refika Aditama.
Peneliti mengharapkan bagi pihak Rumah

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 3 - Nomor 2, Juli 2016, ISSN No 2355 5459 7

Anda mungkin juga menyukai