Anda di halaman 1dari 4

UJIAN PRAKTIK KELAS XII

TAHUN AJARAN 2017-2018


Mata Pelajaran : Fisika Nama : ………………………………………………….
Hari/Tanggal : ………………………………………. Kelas : ………………………………………
KONSTANTA PEGAS

I. TUJUAN
Menentukan konstanta sebuah pegas
II. DASAR TEORI
Pada setiap pegas yang ditarik gaya akan berlaku hukum Hooke. Hukum Hooke ini menjelaskan hubungan gaya
tarik dengan perpanjangan pegasnya, yaitu memenuhi persamaan seperti di bawah: F = k Δx Dengan Δx = x-x0
Persamaan hukum Hooke inilah yang dapat digunakan untuk menentukan konstanta pegasnya (k). Maka,
persamaan konstanta pegasnya memenuhi : k = F/ Δx
Dengan menggunakan persamaan di atas maka untuk menentukan nilai konstanta pegas k.
III. ALAT DAN BAHAN
a. Statif
b. Pegas
c. Beban
d. Mistar
IV. CARA KERJA
1. Siapkan statif dan gantungkan salah satu ujung pegas pada statif.
2. Ukurlah panjang pegas tanpa beban dengan mistar, misalnya sebesar x0.
3. Berikan gaya pada pegas dengan cara menggantungkan beban m pada ujung pegas bagian bawah sehingga
pegas bertambah panjang seperti Gambar (B). Besar gaya yang diberikan memenuhi F = mg (N). Gunakan g =
9,8 m/s2.
4. Kemudian ukur kembali panjang pegas dengan mistar, misalnya sebesar x. Hitung pula pertambahan panjang
pegas Δx = x – x0.
5. Ulangi langkah (3) dan (4) beberapa kali dengan gaya tarik F berbeda ( caranya dengan mengganti atau
menambah beban (m) sehingga menghasilkan perpanjangan pegas yang berbeda.
6. Catat semua data pada tabel.
V. DATA DAN ANALISIS HASIL PRAKTIKUM
Tabel PF2. Hasil Praktikum
No Massa (kg) Δx = x – x0 (m) F=mg (N) k=F/ Δx 𝑘 − 𝑘̅ (𝑘 − 𝑘̅ )2
(N/m)

Dari tabel PF2, dapat dihitung kostanta pegas rata-rata sebesar :


∑𝑘
𝑘̅ =
𝑛
̅)
∑(𝑘−𝑘
dan kesalahan mutlak pengukurannya sebesar : ∆𝑘 = √𝑛(𝑛−1)= ………………………………..
sehingga konstanta pegasnya memenuhi : k = ………………±……………..
Buatlah grafik hubungan gaya (F) dengan pertambahan panjang Δx

VI. KESIMPULAN
Dari praktikum ini diperoleh nilai konstanta pegas sebesar : k = ……………
UJIAN PRAKTIK KELAS XII
TAHUN AJARAN 2017-2018
Mata Pelajaran : Fisika Nama : ………………………………………………….
Hari/Tanggal : ………………………………………. Kelas : ………………………………………
PEMUAIAN

I. TUJUAN
Menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi muai panjang zat padat
II. DASAR TEORI
Hampir semua zat padat akan memuai jika dipanaskan. Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda
karena pengaruh perubahan suhu. Koefisien muai panjang (α) suatu bahan adalah perbandingan antara
pertambahan panjang (∆L) terhadap panjang awal benda (L0) per satuan kenaikan suhu (∆t). Sehingga: 𝐿 =
𝐿0 (1 + 𝛼 ∙ ∆𝑇) atau ∆𝐿 = 𝐿0 ∙ 𝛼 ∙ ∆𝑇
Zat α (/°C)
Aluminium 0,000024
Kuningan 0,000019
Tembaga 0,000017

III. ALAT DAN BAHAN


a. Musschenbroek
b. Batang alumunium, besi dan kuningan
c. Spiritus
d. Korek api
IV. CARA KERJA
1. Pasanglah ketiga batang logam, kemudian aturlah jarum penunjuk skala sehingga menunjuk pada skala yang
sama (angka 0).
2. Pasanglah kapas pada wadah di bawah ketiga batang logam, kemudian siram kapas dengan spiritus
secukupnya sampai merata
3. Setelah spiritus meresap pada kapas, bakarlah kapas tersebut
4. Amati gerak jarum penunjuk yang akan menunjukkan pertambahan panjang tiap batang logam. Apakah skala
yang ditunjukkan oleh masing-masing jarum penunjuk sama?
5. Catat semua data pada tabel
V. DATA DAN ANALISIS HASIL PRAKTIKUM
Tabel PF2. Hasil Praktikum
No. Jenis Logam Posisi jarum Posisi jarum Suhu sebelum Suhu setelah Koefisien L0 Lt
sebelum setelah dipanaskan dipanaskan muai
dipanaskan dipanaskan panjang
1. Alumunium
2. Kuningan
3. Besi
1. Setelah logam-logam, apakah jarum penunjuk bergerak? Mengapa?
2. Bagaimana kecepatan jarum dari masing-masing logam panas yang diberikan?
3. Urutkan jenis logam yang mempunyai penyimpangan paling jauh yang paling dekat?
4. Menurut pendapat kalian, apa artinya gerakan jarum penunjuk itu?
5. Berdasarkan nomor 3, bagaimana hubungan antara gerakan jarum dan jenis logam?
6. Apa saja hal yang mempengaruhi pemuaian suatu zat?

VI. KESIMPULAN
Berikan kesimpulan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan.
UJIAN PRAKTIK KELAS XII
TAHUN AJARAN 2017-2018
Mata Pelajaran : Fisika Nama : ………………………………………………….
Hari/Tanggal : ………………………………………. Kelas : ………………………………………
TUMBUKAN

I. TUJUAN
Membuktikan hukum kekekalan momentum
II. DASAR TEORI
Momentum linear partikel adalah besaran vektor p yang didefinisikan sebagai p =mv dimana m adalah massa
partikel dan v adalah kecepatannya. Menurut hukum kekekalan momentum, dalam sebuah tumbukan antara
dua benda dalam sebuah sistem, jumlah momentum sebelum tumbukan adalah sama dengan jumlah
momentum setelah tumbukan. Secara matematis ungkapan ini dapat ditulis menjadi
𝑚𝐴 𝑣𝐴 + 𝑚𝐵 𝑣𝐵 = 𝑚𝐴 𝑣𝐴′ + 𝑚𝐵 𝑣𝐵′
𝑚𝐴 dan 𝑚𝐵 adalah massa benda A dan B yang bertumbukan, 𝑣𝐴 dan𝑣𝐵 adalah kecepatan benda A dan B
sebelum tumbukan. Sedangkan 𝑣𝐴′ dan 𝑣𝐵′ adalah kecepatan benda A dan B setelah tumbukan.
III. ALAT DAN BAHAN
a. Rel presisi
b. Penyambung rel
c. Kereta dinamika
d. Beban
IV. CARA KERJA
1. Susunlah rangkaian alat praktikum tumbukan momentum linear seperti gamabr
2. Berlatihlah beberapa kali memberikan dorongan singkat pada kereta dinamika 1 sedemikian rupa sehingga
kereta memeiliki kecepatan yang cukup untuk menumbuk tetapi tidak terlempar keluar rel.
3. Posisikan kereta dinamika 1 diujung rel dan kereta dinamika 2 ditengah-tengah rel.
4. Mulailah menghitung waktu menggunakan stopwatch bersamaan dengan dorongan terhadap kereta
dinamika 1 sehingga menumbuk kereta dinamika 2.
5. Catat waktu sebelum kereta 1 menumbuk kereta 2 (t) dan setelah menumbuk kereta 2 (t’)
6. Cobalah variasikan tumbukan dengan keadaan berikut
- Percobaan 1 : m1 = m2 dan v1 > v2
- Percobaan 2 : m1 = m2 dan v1 < v2
- Percobaan 3 : m1 > m2 dan v1 > v2
- Percobaan 4 : m1 < m2 dan v1 > v2

V. DATA DAN ANALISIS HASIL PRAKTIKUM


Tabel perhitungan kecepatan sesaat
Massa (Kg) KERETA 1 KERETA 2
t s v t’ s v’
Percobaan
KERETA 1 KERETA 2 Waktu Perpindahan Kecepatan Waktu Perpindahan Kecepatan
(s) (cm) (cm/s) (s) (cm) (cm/s)
1 Sebelum

Sesudah

2 Sebelum
Sesudah
3 Sebelum
Sesudah
4 Sebelum

Sesudah

Tabel Perhitungan Momentum


Momentum sebelum tumbukan Momentum setelah tumbukan
Percobaan
p1 p2 Total p’1 p’2 Total
1
2
3
4

VI. KESIMPULAN
1. Apakah sama besar, hampir sama besar, atau sangat berbedakah jumlah momentum kereta dinamika
sebelum dan sesudah tumbukan?
2. Apakah terbukti hukum kekekalan momentum dari percobaan tersebut?Jelaskan

Anda mungkin juga menyukai