Anda di halaman 1dari 1

RINGKASAN

Universitas Hasanuddin
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Epidemiologi
SRIMULIANI NIHI
GAMBARAN PENDERITA INFEKSI NOSOKOMIAL PADA PASIEN RAWAT
INAP DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO TAHUN 2010
( xiii + 68 hal + 16 tabel + 9 lampiran)
Penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama tingginya angka
kesakitan dan kematian di dunia. Salah satu jenis infeksi adalah infeksi nosokomial
yang menyebabkan 1,4 juta kematian setiap hari di seluruh. Infeksi nosokomial
merupakan infeksi yang diperoleh seseorang selama di rumah sakit. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran umum penderita infeksi nosokomial pada
pasien rawat inap RSUP Dr Wahidin Sudorohusodo, berupa gambaran jenis infeksi
nosokomial yang diderita, umur, diagnosa awal, lama rawat inap, kelas perawatan,
kepadatan hunian kamar, desain kamar perawatan serta lama penggunaan infus.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan
pendekatan deskriptif. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh
melalui catatan medik pasien dan data primer dari hasil observasi kelas perawatan
penderita. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode exhsautive sampling
dan jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 236 penderita. Pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan komputerisasi program Excel dan SPSS .
Hasil penelitian menunjukan bahwa penderita infeksi nosokomial lebih
banyak mengalami kasus phlebitis yakni sebesar 81,8 %. Penderita infeksi
nosokomial sebagian besar berusia 40-49 tahun dengan presentase sebesar 18,6 %.
Jenis kelamin laki-laki pada penelitian ini lebih banyak menderita infeksi
nosokomial dibanding perempuan, yakni sebesar 51,3 %. Penderita infeksi
nosokomial sebagian besar memiliki penyakit dasar berupa gangguan sistem
neurologi. Sebagian besar penderita memiliki lama rawat inap 3-18 hari dengan
presentase sebesar 63,6%. Sebagian besar penderita infeksi nosokomial menempati
ruang perawatan kelas III ( 69,1%). Seluruh penderita menempati ruang perawatan
yang tidak padat huni dan memiliki desain bangunan yang memenuhi syarat.
Mengenai riwayat lama pemakaian infus, penderita lebih banyak menggunakan
infus lebih dari 3 hari (58,1 %).
Sebagai saran, angka kejadian plebitis cukup tinggi sehingga tenaga medis
perlu peninjauan kembali mengenai cara dan lama pemasangan infus yang aman
agar tidak terjadi infeksi silang, perlu penginformasian kepada keluarga pasien
mengenai keselamatan baik untuk pasien sendiri maupun keluarga pasien agar
tidak terjadi infeksi baru serta perlu dilakukan pembatasan jumlah pengunjung dan
penjaga pasien.

Daftar Pustaka : 38 (1994-2010)


Kata kunci : Gambaran, Infeksi Nosokomial, Penderita Infeksi Nosokomial

Anda mungkin juga menyukai