sukabumi
Menurut cerita, danau ini dibuat oleh bangsawan Mataram Rangga Jagad Syahadana, yang
akhirnya dikenal sebagai Mbah Jalun. Dia merupakan buronan belanda yang lari dari
Kerajaan Mataran karena diburu penjajah pada abad 1800-an. Setelah bersembunyi di
beberapa kesultanan Jawa Tengah, akhirnya Mbah Jalun menetap di Kesultanan Banten.
Sebelum ke Sukabumi, menurut legenda, Mbah Jalun memperistri perempuan asal Kuningan
Jawa Barat. Jalur keberangkatannya sendiri melalui Cianjur. Karena masih menjadi buron
Belanda, jalan yang dilaluinya lebih banyak membuka hutan di pegunungan. Salah satu jalan
yang dibukanya adalah jalan lewat Gunung Gede dan Pangrango.
Perjalanan ini penuh tantangan alam, seperti jalan yang berliku dan hutan lebat yang dihuni
binatang buas. Setelah lama berjalan dengan istrinya, Mbah Jalun akhirnya berhenti di suatu
lembah yang dialiri sungai yang jernih airnya. Ia pun memutuskan menetap di daerah
tersebut.
Namun, Belanda akhirnya mencium keberadaan Situ Gunung dan sangat takjub saat melihat
keindahan danau buatan itu, apalagi ketika tahu danau itu dibuat oleh seorang buronan. Pada
tahun 1840, Mbah Jalun tertangkap dan dijatuhi hukuman gantung. Tapi, Sebelum
pelaksanaan hukuman gantung yang rencananya digelar di alun-alun Cisaat, ia berhasil
melarikan diri. Syahadana sendiri wafat tahun 1841 di daerah Bogor. Namun, hingga saat ini
makamnya masih dirahasiakan oleh keturunannya.