09e01847 PDF
09e01847 PDF
TESIS
OLEH
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
DIAJUKAN DAN DIPERTAHANKAN DIDEPAN SIDANG LENGKAP
DEWAN PENILAI DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN USU
DAN DITERIMA SEBAGAI SALAH SATU SYARAT
UNTUK MENDAPATKAN KEAHLIAN DALAM BIDANG
ILMU PENYAKIT DALAM
PEMBIMBING TESIS
DISAHKAN OLEH :
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA
PENDERITA YANG MEMPUNYAI RISIKO DM TIPE 2 DI KOTA
MEDAN
Anita.R, Dharma L
ABSTRAK
Resistensi Insulin ditandai dengan adanya peningkatan glukosa darah puasa dan diikuti
dengan disfungsi sel β. Pada kelompok yang berisiko tinggi DM tipe 2 akan terjadi
gangguan glukosa darah puasa sebelum timbulnya DM
Tujuan studi : Studi ini meneliti kelompok yang berisiko tinggi untuk terjadinya DM tipe
2 di Puskemas Kota Medan.
Hasil : Dari 291 orang subjek penelitian, didapat sebanyak 64 orang (21,99%)
dengan gula darah puasa terganggu dengan faktor risiko usia > 45 tahun, sebanyak 60
orang (93,75%), BMI sebanyak 29 orang (35,94%), Hipertensi sebanyak 10 orang
(15,62%), riwayat DM sebanyak 8 orang (12,50%) dan BBL > 4 kg sebanyak 5 orang
(7,81%). Dari kelima faktor risiko tersebut usia > 45 tahun adalah yang terbanyak dan
yang terendah adalah BBL > 4 kg. Dari penelitian yang kami lakukan juga mendapatkan
43,75% dengan GDPT mempunyai 2 faktor risiko, 35,93% dengan 1 faktor risiko, 18,75%
dengan 3 faktor risiko, 1,56% dengan 4 faktor risiko, dan tak satupun GDPT dengan 5
faktor risiko.
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
FASTING GLUCOSE PROFILE AMONG PEOPLE WITH MAJOR
RISK FACTORS FOR TYPE 2 DIABETES MELLITUS IN MEDAN
Anita.R, Dharma L
ABSTRACT
Insulin resistance is characterized by increasing fasting glucose and it is followed
by β cell dysfunction. In the population at risk of type 2 Diabetes, impaired fasting
glucose can occur before diabetes Mellitus present.
Aim : This study investigate the high risk group for type 2 diabetes in primary
health care in Medan
Method : This study comprised of 291 subject were presence of major risk factors
for DM as proposed by the ADA guidelines, age > 45 years, BMI > 25 kg/m2 , Family
history of DM, Hypertension >140/90 mmHg, history of delivery of baby over 4 kg. All
subjects should fast for 8-10 hours, began from the night till tomorrow morning when the
fasting glucose was tested.
Result : Out of 291 subject, we found 64 person (21,99%) suffering from impaired
fasting glucose with major risk factor 60 persons (93,75%) with > 45 years old, 29 persons
(35,94%) had BMI > 25 kg/m2 , 10 persons (15,62%) were hypertension, 8 persons
(12,50%) with diabetic history and 5 persons (7,81%) had history of delivery of baby over 4
kg . Among of all group the major of risk factor was age > 45 years old and the minor risk
factor was history of delivery of baby over 4 kg. From this Study we also found 43,75%
persons with fasting glucose had 2 risk factors group, 35,93% with 1 risk factor group,
18,75% with 3 risk factors group, 1,56% with 4 risk factors group and no one with impaired
fasting glucose had 5 risk factors group.
Key words : ADA, DM, impaired fasting glucose, risk factor group, DM screening
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
KATA PENGANTAR
Terlebih dahulu saya mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
tesis ini dengan judul: “Gambaran kadar glukosa darah puasa pada kelompok yang
terima kasih dan rasa hormat serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
tulisan ini.
3. Ketua Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Dr. Zulhelmi Bustami SpPD-KGH
dan Sekretaris Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Dr. Dharma Lindarto
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
SpPD-KEMD yang dengan sungguh-sungguh telah membantu dan
dan berbudi luhur serta siap untuk mengabdi bagi nusa dan bangsa.
RSUP H. Adam Malik Medan : Prof. Dr. Harun Rasyid Lubis, SpPD-KGH,
Prof. Dr. T Renardi Haroen SpPD-KKV, MPH, Prof. Dr. Bachtiar Fanani
Lubis, SpPD-KHOM, Prof. Dr. Habibah Hanum Nst., SpPD-Kpsi, Prof. Dr.
Sjah SpPD-KR, Prof. Dr. Lukman Hakim Zain, SpPD-KGEH, Prof. Dr. M
Yusuf Nasution, SpPD-KGH, Prof. Dr. Azmi S Kar, SpPD-KHOM, Prof. Dr.
Nur Aisyah SpPD-KEMD, Dr. A Adin St Bagindo SpPD-KKV, Dr. Lufti Latief,
Dr. Refli Hasan SpPD-SpJP, Dr.Pirma Siburian SpPD, Dr. E.N Keliat SpPD-
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
yang merupakan guru-guru saya yang telah banyak memberikan arahan
5. Dr. Armon Rahimi, SpPD, Dr. Heriyanto Yoesoef SpPD, Dr. R Tunggul Ch
SpPD-KGEH, Dr. Saut Marpaung SpPD, Dr. Mardianto, SpPD, Dr. Zuhrial
SpPD, Dr. Dasril Efendi SpPD, Dr. Ilhamd SpPD, Dr. Calvin Damanik SpPD,
Dr. Zainal Safri SpPD, Dr. Rahmat Isnanta, SpPD, Dr. Santi Safril, SpPD,
Dr. Dairion Gatot SpPD, Dr. Jerahim Tarigan SpPD, Dr. Endang Sembiring
SpPD, Dr. Abraham SpPD, Dr. Soegiarto Gani SpPD, Dr. Savita Handayani
SpPD, Dr. Franciscus Ginting SpPD sebagai dokter kepala ruangan/ senior
yang telah amat banyak membimbing saya selama mengikuti pendidikan ini.
6. Direktur RSUP H Adam Malik Medan dan RSUD Dr Pirngadi Medan yang
fasilitas dan sarana Rumah Sakit untuk menunjang pendidikan keahlian ini.
7. Kepada Direktur RSU Langsa Dr. Furkon, SpB, Dr Azwir SpPD dan Dr
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
9. Para sejawat peserta PPDS-Interna, perawat serta paramedis lainnya dan
Medan/RSUP H Adam Malik Medan atas kerja sama yang baik selama ini.
10. Para pasien rawat inap dan rawat jalan di SMF/Bagian Ilmu Penyakit Dalam
pendidikan ini.
11. Kepala Dinas Tingkat II dan Kepala Puskesmas beserta staff KotaMadya
12. Khusus mengenai karya tulis ini, penulis mengucapkan terima kasih yang
Kiranya Allah SWT memberikan rahmat dan karunia kepada beliau beserta
keluarga.
13. Kepada Drs. Abdul Jalil Amri Arma, M.Kes yang telah memberikan bantuan
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
Rasa hormat dan terima kasih saya yang setinggi tingginya dan setulusnya
penulis tujukan kepada ayahanda Letkol Purn H Abdul Rasyid Dalimunthe dan
Ibunda Hj. Siti Lamsari Hasibuan yang sangat ananda sayangi dan kasihi, tiada
kata-kata yang paling tepat untuk mengucapkan perasaan hati, rasa terima kasih
atas segala jasa-jasa ayahanda dan ibunda yang tiada mungkin terucapkan dan
terbalaskan.
Kepada yang terhormat mertuaku Zainu dan ibunda Saini yang telah
Kepada Suamiku tercinta Mulia Hardi SE, terima kasih atas kesabaran,
ketabahan, pengorbanan dan dukungan yang telah diberikan selama ini, semoga
apa yang kita capai ini dapat memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi
kita dan diberkati oleh Allah SWT. Demikian juga kepada kedua anak-anak yang
sangat kami sayangi Khamila Balqist dan Aisyah Nadhira yang selalu menjadi
pendorong dan penambah semangat serta pelipur lara dikala senang dan susah,
terima kasih atas kesabaran, ketabahan, pengorbanan kalian selama ini dan
bantuan, dorongan dan petunjuk yang diberikan kepada penulis selama mengikuti
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
pendidikan kiranya mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT yang
maha pengasih, maha pemurah dan maha penyayang. Amin ya Rabbal Alamin.
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
BAB I
PENDAHULUAN
Diabetes Mellitus (DM) akan menjadi masalah global di masa depan, ini tidak hanya
masalah kesehatan, tapi juga sosio ekonomi yang akan membebani penderitanya,
keluarga bahkan Negara. Disisi lain penanganan terhadap DM dirasakan masih belum
belum sepenuhnya dapat dipahami, sehingga perlu usaha lebih keras dalam
mengatasinya. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan usaha pencegahan primer
yang ditujukan pada orang-orang yang termasuk kelompok berisiko tinggi, yakni mereka
yang belum terkena, tetapi berpotensi untuk mendapatkan DM. Usaha ini diharapkan
mencapai 154 juta orang dan pada tahun 2025 diramalkan mencapai 300 juta orang. Dari
Pada penelitian yang dilakukan The Framingham Offspring Study tentang Parenteral
meningkatkan risiko 2,5 - 3,5 kali untuk menderita DM dibandingkan tanpa orang tua DM,
begitu juga dengan bapak DM dapat meningkatkan 1,4 - 3,5 kali, dan bila kedua orang
tuanya menderita DM tipe 2 akan meningkatkan 3 - 6 kali lebih sering untuk menderita
DM.5
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
Beberapa bukti dari penelitain sebelumnya ditemukan bahwa resistensi insulin mulai
terjadi 10-20 tahun sebelum terjadinya DM tipe 2 (tahap prediabetes).6 Resistensi insulin
darah puasa sebagai pemeriksaan yang lebih cepat, lebih diterima pasien, lebih murah
dan lebih menggambarkan gangguan glukosa darah dan faktor risiko terjadinya penyakit
produksi glukosa oleh hati dan adanya resistensi nsulin. Kombinasi peningkatan produksi
glukosa hati dan hiperinsulinemia puasa menunjukkan terjadinya resistensi insulin, dalam
hal ini kemampuan insulin dalam menekan produksi glukosa hati berkurang. Individu
dengan glukosa darah puasa yang terganggu merupakan faktor yang signifikan untuk
Oleh karena itu diagnosis dini dan terapi awal yang efektif akan dapat
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik yang ditandai
dengan hiperglikemia akibat gangguan pengeluaran insulin atau gangguan kerja insulin
atau kedua-duanya. Dalam praktek sehari-hari dikenal dua macam DM, yaitu DM tipe 1
Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan salah satu masalah kesehatan yang erat
hubungannya dengan kenaikan angka morbiditas dan mortalitas. DM dapat dicegah dan
diperlambat dengan merubah gaya hidup, oleh karena berdasarkan patogenesis dan
Oleh karena itu deteksi dini dan pengobatan segera dapat menurunkan prevalensi
DM tipe 2 dan komplikasinya, maka pada kelompok orang yang berisiko tinggi untuk
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
Dalam melakukan penyaringan DM, ADA (American Diabetes Association)
pemeriksaan yang lebih cepat, lebih diterima pasien, lebih murah dan lebih
sekali untuk orang - orang yang usia diatas 40 tahun dan interval penyaringan lebih
Pasien dengan Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT) merupakan faktor risiko
yang signifikan untuk terjadinya DM. Menurut ADA, gangguan GDPT didefinisikan bila
kadar glukosa darah puasa >100 mg/dl sampai dengan <126 mg/dl. 7,9
dengan terjadinya hiperinsulinemia. Pada saat ini kadar glukosa masih dalam batas
normal, lama – kelamaan sekresi insulin oleh sel beta menurun, dan pasien akan menjadi
DM.16 (Gambar 1)
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
Genetik resistensi insulin kondisi didapat
(obesitas,usia)
Hiperinsulinemia
Insulin menstimulasi pemasukan glukosa dari dalam darah ke dalam otot, dan
kurang berespon terhadap aksi insulin, dan untuk mengkompensasi resistensi insulin
pankreas akan mensekresi lebih banyak lagi insulin. Oleh karena itu orang dengan
resistensi insulin memiliki kadar plasma insulin yang tinggi (hiperinsulinemia). Resistensi
kelainan fungsi reseptor insulin, gangguan transport glukosa dan peningkatan asam lemak
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
• Pre reseptor yang disebabkan oleh antibodi insulin dan gangguan pada
insulin.
• Post reseptor yang disebabkan oleh gangguan pada proses fosforilasi dan
kecil individu dengan penyebab monogenik, biasanya diturunkan dua gen mutan dari
kedua orang tua atau diturunkan secara autosomal dominan. Hal ini dapat menyebabkan :
1. Malfungsi sel β sebagai onset imaturitas diabetes pada usia muda. Ada lima
perbedaan dari gen yang berpengaruh. Semua gen tersebut kecuali gen
2. Mutasi gen insulin menunjukkan proinsulin buruk dan molekul insulin yang cacat
3. Mutasi insulin reseptor. Lebih dari 50 reseptor insulin yang bermutasi, melibatkan
Dari kelainan genetik ini, konsistensi phenotype menjadi nyata bila kondisi penyakit
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
2. Resistensi insulin
Regulasi glukosa darah post prandial tergantung pada stimulasi sekresi insulin dan
Kadar glukosa darah puasa tergantung pada produksi glukosa hati (gluconeogenesis
dan glycogenolisis hati), kadar insulin basal, sensitivitas insulin, peningkatan dan
lamanya peningkatan kadar glukosa darah sebelumnya. Peningkatan kadar glukosa darah
puasa disebabkan oleh peningkatan produksi glukosa hati saat tidur (tengah malam
sampai jam 8 pagi) mempunyai peranan pada mayoritas keadaan hiperglikemi sepanjang
hari.
pelepasan insulin dari sel β. Insulin berikatan dengan permukaan sel reseptor. Di reseptor
dua sel α subunit ekstrselluler berikatan dengan insulin, mentransmisi dua signal pada
subunit sel β melalui membran sel. Pasien DM tipe 2 memiliki normal atau berkurang
afinitas pengikatan insulin pada reseptor. Setelah proses pengikatan insulin pada reseptor,
bertanggung jawab terhadap sintesis RNA, DNA, protein dan enzim intraselluler.
Pengeluaran glukosa hati di tekan dan ambilan glukosa oleh jaringan perifer oleh otot
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
Pasien dengan DM tipe 2 menunjukkan produksi glukosa hati yang meningkat
meskipun kadar insulin meningkat signifikan. Kombinasi peningkatan produksi glukosa hati
dan hiperinsulinemia puasa menggambarkan resistensi insulin pada pasien . Ini oleh
karena produksi glukosa hati ditekan oleh peningkatan sedikit insulin. Kenyataannya,
kemampuan insulin menekan produksi glukosa hati berkurang pada pasien DM tipe 2.
otot. Oleh karena gangguan pemasukan glukosa ke dalam otot menyebabkan gangguan
sintesis glikogen, oksidasi glukosa dan pemasukan glukosa ke jaringan. Transport glukosa
terbatas hanya sampai pada kadar glukosa darah normal secara fisiologi. Dari lima tipe
transport glukosa yang diidentifikasi, hanya protein GLUT 4 yang sensitif insulin glukosa
transporter. Transporter ini ditemukan dalam jumlah besar dalam sel lemak, sel otot, dan
otot jantung dan bertanggung jawab dalam ambilan glukosa. GLUT 4 terdapat dalam sel,
dibawah stimulasi insulin GLUT 4 berpindah ke permukaan sel dan melekat pada
membran plasma akibatnya glukosa masuk ke dalam sel. DM tipe 2 biasanya mempunyai
kadar GLUT 4 normal tapi terdapat gangguan transport glukosa. Hal ini menunjukkan
gangguan translokasi GLUT 4 oleh insulin ke permukaan sel. Gangguan signal insulin ini
Defesiensi yang paling banyak adalah gangguan aktivasi reseptor insulin oleh stimulasi
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
3. Gangguan induksi translokasi GLUT 4 oleh PI-3 kinase.
dan menekan produksi glukosa hati menyebabkan peningkatan kadar glukosa post
Pelepasan asam lemak bebas dari sel lemak akibat peningkatan dari proses lipolisis
dan fosforilasi, diikuti oleh penurunan oksidasi glukosa dan sintesis glikogen,
Peningkatan asam lemak bebas yang berlama-lama akan menghambat sekresi insulin dari
Daerah utama terjadinya resistensi insulin adalah pada post reseptor sel target di
jaringan otot rangka dan sel hati. Kerusakan post reseptor ini menyebabkan kompensasi
peningkatan sekresi insulin oleh sel β, sehingga terjadi hiperinsulinemia pada keadaan
jaringan otot skelet dan jaringan lemak. Hati juga memerlukan insulin untuk pemasukan
terhadap insulin akan menyebabkan ambilan glukosa oleh jaringan tersebut akan
terganggu. Pada otot skletal resistensi insulin akan berakibat gangguan ambilan glukosa
kegagalan insulin untuk menekan produksi glukosa di hati terutama post prandial
peningkatan produksi trigliserida, dan VLDL (Very Low Density Lipoprotein) di hati. 17
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
Resisteni insulin diperburuk oleh faktor genetik, peningkatan asam lemak bebas,
hiperglikemia, kehamilan, obesitas, pola hidup, usia dan obat-obatan (steroid, retinoic
acid, estrogen, asam nicotinic, kontrasepsi oral, phenothiazine, dan obat antipsikotik).
Meskipun resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin merupakan awal dari
hal ini sudah terjadi 5-10 tahun sebelum terjadinya peningkatan kadar glukosa darah post
prandial. Oleh karena itu resistensi insulin merupakan hal penting yang berhubungan
Dislipidemia
Salah satu fungsi dari insulin adalah menekan proses lipolisis dengan menekan kerja
hormon sensitive lipase di jaringan adiposa sehingga pelepasan asam lemak bebas akan
tertekan. Hal ini akan menyebabkan meningkatnya proses lipolisis jaringan di adiposa, dan
meningkatkan pelepasan asam lemak bebas ke dalam darah. Asam lemak bebas yang
meningkat dalam darah akan masuk ke hati dan menjadi sumber pembentukan Very Low
Density Lipoprotein (VLDL). Oeh karena itu profil dislipidemia pada subjek GDPT mirip
(HDL) yang rendah, dan meningkatnya subfraksi kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL).
Bentuk dislipidemia ini dikenal dengan istilah lipid triad yang bersifat sangat aterogenik.17
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
Adipositokin
lemak dalam bentuk triglserida, juga mempunyai fungsi endokrin yang menghasilkan
beberapa peptida yang erat hubungannya dengan resistensi insulin dan penyakit
kardiovaskular seperti TNFα (tumor necrosis faktor alfa) , leptin, interleukin 6, resistin, PAI-
1 (plasminogen activator inhibitor 1), dan adiponektin. Pada pasien dengan obesitas
sentral yang umumnya ditemukan resistensi insulin, sekresi TNFα, leptin, interleukin ,
resistin, hs-CRP (hgh sensitive C reactif protein) dan PAI-1 akan meningkat sedangkan
kadar adiponektin akan menurun. 20,21 Hs-CRP dan adiponektin erat hubungannya dengan
kejadian kardiovaskular dan DM, sedangkan kadar PAI-1 yang meningkat akan
Hipertensi
Walaupun patogenesis belum jelas, pada pasien dengan resistensi insulin sering
ditemukan adanya hipertensi. Hipertensi sering ditemukan pada pasien obesitas, dimana
ada korelasi linier antara meningkatnya berat badan dengan meningkatnya tekanan darah.
obesitas dua kali lebih banyak dibandingkan dengan yang berat badan normal, hubungan
ini tidak tergantung dari umur maupun kelamin.22 Hubungan antara hipertensi dengan
obesitas belum jelas benar. Walaupun demikian ada beberapa faktor yang dikaitkan
dengan kejadian hipertensi pada obesitas seperti, aktivitas simpatis yang meningkat,
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pada pasien dengan resistensi insulin
tidak hanya rentan terhadap DM tetapi juga rentan untuk menderita penyakit
kardiovaskular.
The Hoorn Study (2001) menemukan 33 % pasien dengan gangguan GDP akan
menjadi DM selama 5,8-6,5 tahun.25 The Paris Prospective Study (2001) melaporkan 2,7
% pasien akan menjadi DM selama 30 bulan.26 The Baltimore Longitudinal Study of Aging
(2003) menemukan DM sekitar 25 % pada 216 orang yang mengalami gangguan GDP
selama 10 tahun.27
selama 6 tahun.28 The Finnish Diabetes Prevention Study (DPS) menyatakan bahwa
dengan penurunan berat badan lebih dari 7 %, modifikasi gaya hidup, membatasi kalori
dan lemak, olah raga 150 menit perminggu, Setelah difollow up selama 2,8 tahun
2.4. PENATALAKSANAAN
Non-Farmakologi.
- Olah raga
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
Olah raga memperbaiki sensitifitas insulin. Pasien yang dicurigai
sebelum terjadi penurunan berat badan. Penurunan berat badan akan lebih
Farmakologi
modifikasi gaya hidup selama lebih kurang 2,8 tahun menunjukkan penurunan 58 % resiko
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
relatif berkembang menjadi DM pada group yang dilakukan modifikasi gaya hidup, dan 31
% penurunan resiko relatif pada group yang mendapat metformin. Studi lain menunjukkan
akarbose.
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
BAB III
PENELITIAN SENDIRI
Prevalensi DM dari tahun ke tahun makin meningkat dan pada dasarnya diawali
oleh adanya resistensi insulin. Resistensi insulin mempunyai hubungan dengan DM tipe 2
dan kejadian penyakit kardiovaskular (penyakit jantung koroner dan sroke), yaitu sebesar
Pada awalnya resistensi insulin belum menyebabkan diabetes klinis, dimana sel β
glukosa darah masih normal atau sedikit meningkat. Kemudian bila sudah terjadi
kelelahan sel β pankreas, baru timbul DM klinis yang ditandai dengan kadar glukosa darah
Oleh karena itu diagnosis dini dan terapi awal yang efektif akan dapat
darah puasa terganggu (GDPT) bila dijumpai kadar glukosa darah puasa (GDP) diatas
100 mg/dl dan dibawah 126 mg/dl, dan menyebutkan pemeriksaan GDP sebagai suatu
pemeriksaan yang lebih menggambarkan gangguan kadar glukosa di dalam darah dan
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
Di Amerika Serikat pada kelompok usia 40 - 70 tahun prevalensi GDP berkisar 23
dalam jangka waktu 6 -10 tahun kemudian. Studi Funagata Diabetes (1999)
menyimpulkan bahwa angka harapan hidup pada penderita GDPT dengan risiko
35
kardiovaskular menurun 0,98 kali selama 7 tahun dibanding populasi normal. Studi
mendapatkan bahwa risiko kematian meningkat sekitar 4,05 % pada penderita GDPT
32
disertai kardiovaskular dibanding dengan populasi normal. Henry P dkk (2007)
mendapatkan hubungan kadar GDPT disertai peningkatan tekanan darah sistolik 140
meningkatkan mortalitas sebesar 1,1 % selama 8 tahun dibanding populasi normal. 15,34
oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran GDP
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
3.4. Manfaat penelitian
Dengan mengetahui gambaran glukosa darah puasa di kota Medan, maka para
klinisi dapat membuat kebijaksanaan untuk mencegah atau memperlambat
terjadinya DM pada kelompok yang berisiko tinggi.
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
• Umur > 45 tahun
Waktu penelitian antara bulan Februari - Mei 2008 di Puskesmas Kota Medan.
Dari 21 kecamatan yang tersebar di kota Medan, jumlah 39 Puskesmas, sampel akan
dipilih secara acak dengan menggunakan tabel acak dan diambil 10 puskesmas. Hal ini
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
3.6.5. Populasi Terjangkau
Zα2 PQ
d2
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
Q = 1- P
peneliti 5% Æ 0,05
n = ------------------------------
(0,05)2
N = 272
d) Selama penelitian dilakukan pencatatan nama, umur, jenis kelamin, riwayat orang
tua DM, hipertensi (makan obat hipertensi atau riwayat hipertensi), dan riwayat
melahirkan bayi dengan berat 4000 gr. Kemudian diukur berat badan (Kg), tinggi
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
pasien dibaringkan selama 5 menit kemudian dipasang manset pada lengan kanan
e) Subjek penelitian disuruh puasa malam hari minimal 8 - 10 jam, hanya boleh
kadar glukosa darah kapiler dengan cara jari tengah tangan kiri ditusuk
dengan lancet (alat tusuk KGD) kemudian tanpa memijit jari tersebut
darah dilekatkan ke ujung alat Medisafe Mini Blood Glucose Reader (terumo)
g) Pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dengan memakai alat Medisafe dan
dilakukan pencatatan dan dibuat dalam 3 kelompok yaitu normal, GDPT dan DM.
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
BAB IV
Dari 291 orang subjek penelitian, didapati 52 orang (17,9%) laki-laki, 239 orang
(82,1%) wanita, dengan jumlah subjek terbanyak adalah usia diatas 45 tahun dengan usia
rata-rata 58,93 tahun. Dari keseluruhan subjek tersebut didapatkan kadar gula darah
Jenis Kelamin
Laki-laki 52 17,9
Wanita 239 82,1
IMT
IMT > 25 kg/m2 154 52,9
Riwayat DM 20 6,9
Ibu 13 4,5
Bapak 7 2,4
Hipertensi 39 13,4
GDPT 64 22,0
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
Dari penelitian ini dapat dilihat umur rata-rata penelitian 58,93 tahun, BB rata-rata
penelitian 60,66 kg, TB rata-rata penelitian 154,22 cm dan IMT rata-rata penelitian 25,50
Variabel Nilai
Dari kelima kelompok risiko yang diteliti didapatkan kelompok risiko umur > 45
tahun sebanyak 268 orang yang tertinggi dengan laki-laki sebanyak 49 orang dan wanita
219 orang, dan yang terendah adalah kelompok risiko melahirkan anak > 4 kg yaitu
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
Dalam penelitian ini kami juga mencoba melakukan pembagian jumlah kelompok
3 kelompok risiko 3 34 37
4 kelompok risiko 2 0 2
5 kelompok risiko 0 0 0
Dari tabel 4 diatas, subjek dengan 1 kelompok risiko merupakan jumlah terbanyak
yaitu 136 orang dengan laki-laki 30 orang, wanita 106 orang, diikuti yang memiliki 2
kelompok risiko (116 orang, laki-laki 19 orang, wanita 97 orang), 3 kelompok risiko (37
orang, laki-laki 3 orang, wanita 34 orang), 4 kelompok risiko (2 orang, laki-laki 2 orang,
wanita tidak ada) dan tidak satupun subjek yang memiliki 5 kelompok risiko.
Disamping itu kami juga melakukan analisa terhadap subjek yang memiliki
kelompok risiko dan subjek dengan jumlah kelompok risiko dengan GDPT seperti pada
tabel 5 dan 6.
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
Tabel 5. kelompok berisiko dengan GDPT
Dari tabel 5 terlihat kelompok risiko yang terbanyak dengan GDPT adalah usia >
45 tahun sebanyak 60 orang, laki-laki 11 orang dan wanita 49 orang, dan yang terendah
adalah riwayat BBL > 4 kg sebanyak 5 orang. Salah satu kemungkinan penyebab BBL > 4
kg merupakan kelompok risiko yang terendah adalah karena dalam penelitian ini beberapa
2 kelompok risiko 24 4 28
3 kelompok risiko 10 2 12
4 kelompok risiko 1 0 1
5 kelompok risiko 0 0 0
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
Sedangkan berdasarkan jumlah kelompok risiko dengan GDPT didapati subjek
yang memiliki 2 kelompok risiko yang terbanyak yaitu 28 orang 24 laki-laki dan 4 wanita,
Umur
Umur > 45 thn 60 (20,6) 208 (71,5) 0,794 1,370
Umur < 45 thn 4 ( 1,4) 19 ( 6,5)
IMT
IMT > 25 kg/m2 29 (10,0) 125 (43,0) 0,167 0,676
IMT < 25 kg/m2 35 (12,0) 102 (35,1)
Hipertensi
Ada 10 (3,4) 29 (10,0) 0,538 1,264
Tidak 54 (18,6) 198 (68,0)
Riwayat BBL.4 kg
Ada 5 (1,7) 11(3,8) 0,358 1,664
Tidak 59 (20,3) 16 (74,2)
___________________________________________________________________
Dari tabel 6 terlihat kelompok risiko umur > 45 tahun ada 60 orang (20,6%), IMT >
25 Kg/m2 ada 29 orang (10,0%), Hipertensi ada 10 orang (3,4%), riwayat orang tua DM
ada 8 orang (2,7%) dan riwayat melahirkan bayi > 4 kg 5 orang (1,7%). Riwayat orang tua
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
2. PEMBAHASAN
tipe 2 disertai kadar glukosa darah puasa terganggu di 10 puskesmas KotaMadya Medan
dengan jumlah populasi 291 orang, didapat sebanyak 64 orang (21,99%) dengan glukosa
darah puasa terganggu dengan kelompok berisiko umur > 45 tahun, sebanyak 60 orang
riwayat orang tua DM sebanyak 8 orang (12,50%) dan BBL > 4 kg sebanyak 5 orang
(7,81%). Dari kelima kelompok berisiko tersebut umur > 45 tahun adalah yang terbanyak
dan yang terendah adalah BBL > 4 kg. Sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang
juga mendapatkan kelompok berisiko terbanyak adalah umur > 45 tahun sebanyak 40,91
% dan terendah adalah riwayat BBL > 4 kg sebanyak 4,64%. Hal ini disebabkan oleh
karena populasi pada penelitian ini dan penelitian sebelumnya yang mempunyai 2 faktor
risiko adalah populasi terbanyak dan BBL > 4 kg adalah populasi terendah.
dengan GDPT, 20% dengan 4 kelompok berisiko, 12,5% dengan 5 kelompok berisiko,
10% dengan 1 dan 3 kelompok berisiko.14 Dari penelitian yang kami lakukan juga
berisiko, dan tak satupun GDPT dengan 5 kelompok berisiko. Dalam hal ini ada
persamaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian yang kami lakukan di Medan
dimana persentase yang paling banyak dengan GDPT adalah populasi yang memiliki 2
kelompok risiko.
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
kelompok risiko riwayat orang tua DM berhubungan signifikan (p < 0,05) dengan
GDPT dan dapat menyebabkan angka kejadian GDPT 2,5 kali lebih tinggi dibanding
kelompok risiko yang lainnya. Kelompok risiko umur > 45 tahun, hipertensi dan riwayat
melahirkan bayi > 4 kg juga dapat menaikkan GDPT tetapi tidak berhubungan langsung
dengan GDPT, sedangkan IMT > 25 kg/m2 tidak berhubungan dan tidak dapat menaikkan
GDPT.
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
BAB V
5.1. KESIMPULAN
5.1.1. Dari kelompok risiko tinggi di Puskesmas terpilih hanya sebagian kecil yang
mengalami GDPT
5.1.3. Di Dapati 2 kelompok risiko yang paling tinggi berhubungan dengan GDPT.
5.1.4. Kelompok risiko yang signifikan untuk terjadinya GDPT adalah riwayat orang tua
DM yaitu 2,5 kali lebih besar dibandingkan dengan kelompok risiko yang lainnya.
5.2. SARAN
Dengan mengetahui kelompok yang berisiko DM tipe 2 pada kelompok yang berumur > 45
tahun maka terjadinya DM tipe 2 dapat diperlama atau dicegah dengan menurunkan berat
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
1. Laakso M, Insuline resistance and its impact on the approach to therapy of type 2
diabetes, In Cambell IW eds. New advances in the management of insuline resistance
in type 2 diabetes. International J of CP; Scotland. 2001:8-12.
2. Waspdji S. Resistensi insulin sebagai faktor risiko aterosklerosis, Buku ajar panyakit
Dalam jilid 1 edisi ketiga,BP FKUI; Jakarta: 697-705.
3. Konsensus pengelolaan diabetes Mellitus di Indonesia, Perkumpulan Endokrinologi
Indonesia.1998.
4. Bloomgarden JA, Mohhammed AJ, Al hinai, Josilahti P, Prevlensi of Metabolic
Syndrome among Omani adults. Diabetes care, 2003; 26:1781-85.
5. Karam JH, Pancreatic hormones and diabetes Mellitus, In Greenspan FS,Strewler GJ,
Editor, Basic and Clinical endocrinology.fifth edition.San Fransisco. Prentice Hall
International Inc ; 1997: 595-663.
6. Cline GW, Petersen KF, Martin K, Shen J, Hundal RS, at all, Impaired glucose
transport as a cause of decreased insulin stimulated muscle glycogen synthesis in type
2 diabetes. N Engl J Med 1999; 341: 8-12.
7. American Diabetes Association. report of the expert committee on the diagnosis
and classification of diabetes mellitus. Diabetes Care : 20,1997;1183 – 97.
8. Cordario RA, Pathophysiology of type 2 Diabetes, In Type 2 Diabetes, Pre Diabetes
and the Metabolic syndrome. Humana Press Inc, Totowa NJ. 2005: 1-10.
9. American Diabetes Association. Clinical practice recommendations 2004.Screening for
type 2 diabetes.Diabetes care : 27, 2004;11-14.
10. Edelstein SL, Knowler WC, Bain RP, Andres R, Barret – Connor EL, Dowse GK, et al.
Predictors of progression from impaired glucose tolerance to NIDDM: an analysis of six
prospective studies. Diabetes : 46,1997;701 -10.
11. Rao SS, Disraeli P, McGregor T. Impaired glucose tolerance and impaired fasting
glucose. J Am Fam Physic :69, 2004;1961 – 66.
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
12. Ramlo Halsted BA, Edelman SV. The natural history of type 2 diabetes. Implication for
clinical practice. Prim Care: 26, 1999;771-89.
13. American Diabetes Association. Screening for type 2 diabetes. Diabetes Care: 26,
2003;21 – 4.
14. Dube S, Sharma VK, Dubey TN, Mehta A, Gour D. Screening for impaired fasting
glucose and diabetes mellitus among people with major risk factors for type 2 diabetes
mellitus. Int J Diab Dev Ctries : 27, 2007; 35-40.
15. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Konsensus pengelolaan dan pencegahan
diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia 2006. Jakarta: PB Perkeni, 2006. 1 – 48.
16. Pietropaolo M, Le Roith D.Pathogenesis of diabetes: our current understanding. Clin
Cornerstone: 4, 2001;1-16.
17. Turner NC, Clapham JC. Insulin resistance, impaired glucose tolerance andnon insulin
dependent diabetes, pathologi mechanism and treatment, current status and
therapeutic possibilities, Prog Drug Res: 51,1998 ;36-94.
18. Henry P,Thomas F, Benetos A, Guize L. Impaired fasting glucose,blood pressure and
Cardiovascular Disease Mortality Hypertension: 40,2002; 458-63.
19. Sattar N, Gaw A, Schebakova O, Ford I, O,Reilly DSJ, Haffner SM, et al. Metabolic
syndrome with and without C reactive protein as a predictor of coronary heart disease
and diabetes in the west of Scotland coronary prevention study, Circulation:108, 2003;
414-19.
20. Wilding JPH. Obesity and nutritional factors in the pathogenesis of type 2 diabetes
mellitus Textbook of Diabetes, Pickup JC,Williams G9eds,),3th ed,Blackwell Science,
Oxford:20, 2003;201-16
21. Adam FMS,Nara MGB, Adam JMF. Relation between adiponectin,and hs-CRP in
obese subject with insulin resistence. Abstract IDF Bangkok, 2005.
22. Hannefeld M,Koehler C, Henkel E, Fuecker K, Post challenge hyperglycemia relates
more strongly than fasting hyperglycemia with carotid intima media tickness; the RIAD
study. Diabet Med :16, 2000;212-18.
23. Hubert Hb, Feinleib M, Mc Namara PM, Castelli WP, Obesity as an independent risk
factor for cardiovascular disease, a 26 year follow up of participants in Framingham
Heart Study Circulation:67, 1983;968-77.
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
24. Hall JE, Jones DW, Heneger J, Dwyer TM, Kuo JJ. In Obesity mechanism and clinical
management.Eckel RH Lipincott Williams and Wilkins Philadelphia, 2003: 273-300.
25. Vegt DF, Dekker JM, Jager A, Hienkens E, Kostense PJ, stehouwer CDA, et al.
Relation of impaired fasting and postload glucose with incident type 2 diabetes in a
Dutch population :the Hoorn Study. JAMA: 285, 2001;2109 -13.
26. Eschawege E, Charles MA, Simon D, Thibult N, Balkau B,.Reproducibility of the
diagnosis of diabetes over a 30 month follow up:the Paris Prospective Study. Diabetes
Care: 24, 2001;1941-44.
27. Meiggs JB, Muller DC, Nathan DM, Blake DR, Andres R,:the natural history of
progression from normal glucose tolerance to type 2 diabetes in the Baltimore
Longitudinal Study of Aging.Diabetes:52,2003;1475-84.
28. Li G, Hu Y, Yang W, Jiang J, Xiao J, Hu Z et al. Effect of insulin resistance and insulin
secretion on the efficacy of interventions to retard development of type 2 diabetes
mellitus. The Da Qing IGT and Diabetes Study. Diabetes Res Clin Pract:58, 2002;193-
200.
29. Tuomilehto J, Lindstrom J, Eriksson JG, Valle TT, Hamalainen RF,Lachin JM,et al.
Prevention of type 2 diabetes mellitus by changes in lifestyle among subjects with
impaired glucose tolerance. N Engl J Med:344, 2001;1343-50.
30. World Health Organization, WHO Expert Committee on diabetes mellitus ; second
report. WHO Technical Report Series 646. Geneva, Switzerland; World Health
Organization, 1980.
31. Genuth S, Alberti KG, Bennet P, Buse U, Defronzo R, Kahn R, et al. Follow up report
on the diagnosis of diabetes mellitus. Diabetes Care :26, 2003; 3160 – 7.
32. Balkau B, Bertrais S, Duelmetiere P,Eschwege E. Is there a glycemic threshold
for mortality risk ? Diabetes Care:22, 1999;696-9.
33. Kannel WB. Historic perspectives on the relative contriution of diastolic and systolic
blood pressure elevation to cardiovascular risk profile. Am Heart J:138, 1999;205-10.
34. Lakka HM. Laaksonen DE, Lakka TA, Niskanen LK, Kumpusalo E, Tuomilehto J, et al.
The metabolic syndrome and total and cardiovascular disease mortality in middle –
aged men. JAMA :288, 2002;2709 – 16.
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
35. Tominaga M, Eguchi H, Manaka H, Igarashi K, Kato T, Sekikawa A. Impaired glucose
tolerance is a risk factor for cardiovascular disease, but not impaired fasting glucose.
The Funagata Diabetes Study. Diabetes Care:22,1999; 920-4.
36. The DECODE Study Group. Consequence of the new diagnostic criteria for diabetes in
older men and women. Diabetes Care:22, 1999;1667-71.
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
LAMPIRAN I
MASTER TABEL
Riwayat
NO Nama Kel umur BB TB IMT DM BBL>4 kg HT KGD Keterangan
1 Siti odor P 65 75 165 27,55 1 1
kolom riwayat
2 Alian P 58 66 150 29,33 1 1 DM
3 Fajariah P 58 59 155 24,56 1 1----ibu
4 Rospita P 63 70 150 31,11 1 2---- bapak
5 Ningsih P 40 48 150 21,33 1 1
6 Susi P 58 66 153 28,19 1 kolom BBL>4kg
7 M Tampubolon L 55 68 163 25,59 1 1 1----ya
8 Tiarma simbolon P 68 65 157 26,37 1 1 0----tidak
9 Daniel L 50 90 178 28,41 1
10 AL Simanjuntak P 63 58 150 25,78 1 kolom hipertensi
11 R Diana P 74 50 158 20,03 1 1 1----ya
12 L hutagalung P 70 65 150 28,89 1 1 0----tidak
13 P Pangaribuan P 45 65 150 28,89 1
14 D Manihuruk P 73 59 146 27,68 1 1 1 kolom KGD
15 Sri Trinawati P 50 69 150 30,67 2 1 0----normal
16 I Barus L 52 60 168 21,26 1 1 1----GDPT
17 umi salamah P 54 50 150 22,22 1
18 Ramini P 45 80 158 32,05 1
19 Baryono L 56 73 166 26,49 1 1
20 Sampah Sinabung P 61 50 150 22,22 1
21 Zuraidah P 55 70 150 31,11 1
22 Ponirah P 73 40 150 17,78 1
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota Medan, 2008
23 Sarmah P 54 76 155 31,63 1
24 Saodah P 54 45 150 20,00 1
25 Nurvi P 51 72 150 32,00 1 0
26 Ziraiah Lubis P 53 48 150 21,33 1 1
27 Martha P 52 75 155 31,22 1
28 Linda P 53 50 150 22,22 2 0
29 Nande Ngapuli P 90 50 150 22,22 1
30 Indra L 46 67 160 26,17 1
31 Alam Hudi L 70 50 165 18,37 0
32 Melfa P 52 63 152 27,27 0
33 El Kina P 47 52 150 23,11 0
34 Hj. Nurjannah P 77 52 150 23,11 1 0
35 Nelli P 46 63 150 28,00 2 0
36 Dr. Ermawati P 54 65 163 24,46 2 0
37 Sada Uku Tarigan P 52 80 160 31,25 1 0
38 Suwarno L 54 60 160 23,44 0
39 Nurmala P 46 70 150 31,11 1 0
40 Pesta Siantri P 55 61 158 24,44 1 1
41 Hj. Sri Hartati P 50 72 160 28,13 2 0
42 Asta Naria P 48 84 160 32,81 1 0
43 Mutiara Sihotang P 63 60 152 25,97 1 1
44 Hj. Mariana Sitepu P 65 60 150 26,67 0
45 Elpi P 52 55 155 22,89 1 0
46 Sumiati P 49 63 150 28,00 0
47 Zubaidah P 58 53 150 23,56 1 1
48 An butar-butar P 68 62 150 27,56 0
49 Hotoria Sitompul P 59 53 150 23,56 0
50 Painem P 65 50 150 22,22 0
51 Rosmawati Sagala P 49 69 155 28,72 0
52 Tia Hutagalung P 54 60 150 26,67 1
53 A butar-butar P 68 62 150 27,56 0
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota Medan, 2008
54 T. Pasaribu P 70 50 145 23,78 1 0
55 Asni P 52 56 155 23,31 0
56 Nurhaidah P 50 60 150 26,67 0
57 Sukarni P 58 54 150 24,00 0
58 Rohana P 67 51 150 22,67 0
59 Hj. Fauziah P 68 56 150 24,89 0
60 Kasiman L 78 60 155 24,97 1 0
61 A. Tambunan P 61 47 150 20,89 0
62 A. Tampubolon P 67 52 150 23,11 1 1 0
63 Sinimah P 76 48 151 21,05 1 0
64 E. Manalu L 51 66 157 26,78 0
65 Hotman Marpaung L 52 72 172 24,34 1
66 Lince Sinambella L 45 55 155 22,89 0
Panah
67 HatunTambunan L 60 56 163 21,08 0
68 Nurhana P 70 51 144 24,59 0
69 H Tambunan L 75 56 156 23,01 1 0
70 Hj Kartini P 66 56 150 24,89 0
71 Hj. Sofiah P 69 71 149 31,98 0
72 Hedda Hover P 65 58 148 26,48 1 0
73 Tatik P 49 59 154 24,88 1 0
74 Hj. Mariana P 65 55 147 25,45 1 0
75 Asiah P 67 59 155 24,56 0
76 Kamariah P 59 54 145 25,68 0
77 Suci P 41 64 155 26,64 1 0
78 Fatimah P 52 75 144 36,17 0
79 Nurlai Butar-butar P 66 54 150 24,00 1
80 Surta Panjaitan P 62 76 155 31,63 0
81 Nurasiah P 49 66 160 25,78 1 0
82 Marini P 65 50 150 22,22 0
83 Tuti Rusmau P 45 53 150 23,56 1 1
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota Medan, 2008
84 P Meliala P 75 68 160 26,56 1 0
85 Sri Perangin-angin P 50 64 150 28,44 0
86 Dorminah P 47 68 158 27,24 0
87 Maryati P 45 45 155 18,73 2 0
88 Herna P 64 41 147 18,97 0
89 Tuti Arna P 46 69 156 28,35 1 0
90 Wati P 55 95 160 37,11 0
91 Rusmini P 47 55 157 22,31 1 0
92 Sari Alam L 67 68 160 26,56 0
93 Hamidah Hanum P 52 49 150 21,78 0
94 Suriani P 58 50 150 22,22 0
95 Khairunisa P 54 53 150 23,56 0
96 Nuraisyah P 60 70 150 31,11 0
97 Daulat Harahap L 57 75 159 29,67 1
98 Rohani Ginting P 50 72 150 32,00 0
99 Ali Asikin L 53 72 160 28,13 0
100 Parmi P 86 42 150 18,67 1
101 Raiyah P 65 52 150 23,11 0
102 Anggur Hasibuan P 79 46 150 20,44 0
103 D. Br. Tobing P 56 54 150 24,00 0
104 Dahlia P 47 54 150 24,00 0
105 Nur Utifah P 46 50 150 22,22 0
106 S. Pangabean P 42 51 145 24,26 0
107 Idawati P 45 60 160 23,44 0
108 Sadan L 46 52 160 20,31 0
109 Rades L 47 70 160 27,34 0
110 Setia P 52 50 150 22,22 0
111 Nova P 48 67 160 26,17 0
112 Sion P 35 70 160 27,34 0
113 Eva Ismail P 49 70 160 27,34 1
114 Leni P 44 55 152 23,81 0
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota Medan, 2008
115 Sonia P 50 73 159 28,88 0
116 Siti Hawa P 52 58 143 28,36 0
117 Sukatmi P 72 60 150 26,67 0
118 M. Sibagariang L 67 52 157 21,10 0
119 Hj. Kamsiah P 76 52 150 23,11 0
120 Hj. Rosdiana P 59 64 160 25,00 0
121 Mana P 66 55 150 24,44 0
122 Hj. Nurjamah P 63 60 150 26,67 0
123 Hj. Mariani P 64 83 155 34,55 0
124 Elly Rosalin Sinaga P 47 62 152 26,84 0
125 S. Sihaloho L 58 65 154 27,41 0
126 Meliana P 52 62 152 26,84 0
127 S. Pasaribu L 62 68 168 24,09 0
128 Rima P 47 60 156 24,65 0
129 C. Sibarani L 83 60 172 20,28 0
130 Lehet Panggabean P 72 65 155 27,06 0
131 Netty Sinambela P 45 90 155 37,46 0
132 Janipah Puungan P 80 35 150 15,56 0
133 Zubaidah P 63 60 150 26,67 0
134 Samsinar P 64 54 155 22,48 0
135 Herta P 74 60 155 24,97 0
136 Mariani P 65 50 145 23,78 0
137 Nur Asiah P 39 66 160 25,78 0
138 Tiarma Sitorus P 68 50 156 20,55 0
Waldemar
139 Manulang L 81 90 170 31,14 0
140 Luseria Pardede P 59 60 150 26,67 0
141 Saban Tampubolon L 67 70 169 24,51 0
142 Shinta Sibarani P 59 63 152 27,27 1
143 Darmiah P 70 55 150 24,44 0
144 Rusniar P 53 64 156 26,30 0
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota Medan, 2008
Marintah
145 Mangunsong P 65 56 154 23,61 0
146 Renata Pardede P 58 57 150 25,33 0
147 Nahoz Simamora P 65 56 160 21,88 0
148 Mangansi Manalu L 74 54 148 24,65 1
149 Hadidah Hanum P 60 75 157 30,43 0
150 Martha Tambunan P 71 55 160 21,48 0
151 Esti Br. Turhip P 62 76 150 33,78 1
152 P.L. Saragih P 68 87 160 33,98 0
153 Ramintan Siagian P 76 60 148 27,39 0
154 T. Tambunan P 50 87 152 37,66 0
155 Edison Pandiangan P 65 49 156 20,13 0
156 Clara Sitorus P 55 53 150 23,56 0
Sumihar
157 Tampubolon L 72 53 168 18,78 0
158 Wenila P 45 56 150 24,89 0
159 A. Hutapea P 70 49 146 22,99 1
160 Nursiah Pakpahan P 71 53 152 22,94 1
161 Drs. Dj. Nadeak L 70 66 166 23,95 0
162 Tihur Siahaan P 54 47 142 23,31 0
Abner Hosian
163 Silitonga L 71 58 165 21,30 0
164 Dameris P 67 45 147 20,82 0
165 Rotua Tambunan P 40 55 150 24,44 0
166 Kasmurah P 53 64 152 27,70 0
167 Besti Manurung P 72 61 145 29,01 0
168 Aprillina Hotagaol P 72 75 150 33,33 1
169 Rospita P 50 71 147 32,86 0
170 R.M. Hutapea P 63 64 150 28,44 0
171 Rasmi P 63 50 150 22,22 0
172 Kariana Siregar P 57 57 152 24,67 0
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota Medan, 2008
173 Ija P 58 46 150 20,44 0
174 R. Manurung P 66 78 155 32,47 1
175 Farida P 52 66 150 29,33 0
176 Fatimah P 58 56 145 26,63 0
177 Ratni P 48 57 155 23,73 0
178 Darwilis P 54 59 150 26,22 0
179 T. Gultom P 70 55 160 21,48 0
180 Sariah P 52 64 154 26,99 0
181 T. Hutabarat P 63 51 155 21,23 0
182 Arta Hutagalng P 45 68 110 56,20 0
Resdewani
183 Pasaribu P 52 73 170 25,26 0
184 Erly Arta P 49 58 153 24,78 0
185 Reulina P 45 70 162 26,67 2 1 0
186 Natigor L 64 66 159 26,11 0
187 T Sigalingging L 61 72 165 26,45 0
188 Santi Siahaan P 62 60 160 23,44 1 0
189 Nurlan Butar-butar P 66 54 150 24,00 0
190 Yunidar P 62 32 149 14,41 1 0
191 Ririn P 54 76 150 33,78 1 0
192 Rosia P 78 43 153 18,37 1 0
193 Kasimah P 83 73 147 33,78 0
194 Musinem P 70 63 151 27,63 1 0
195 Sariani P 53 61 155 25,39 1 0
196 Polt Simbolon L 45 93 167 33,35 1
197 G Situmeang L 67 72 170 24,91 1
198 N Pasaribu P 69 68 145 32,34 1
Mantosia
199 Hanggolan P 77 33 140 16,84 0
200 Asna P 49 71 155 29,55 0
201 Sugimin L 73 74 160 28,91 1 0
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota Medan, 2008
202 P Sitorus P 61 60 165 22,04 1
203 Tumpal Tambunan L 46 56 162 21,34 0
204 Tianur Pane P 79 52 155 21,64 0
205 G Tambunan P 81 49 158 19,63 0
206 Nurhannah P 72 56 144 27,01 0
207 Taurice Siagian P 69 73 150 32,44 1
208 Greta Tobing P 55 55 150 24,44 1 0
209 L Selina Tobing P 68 54 148 24,65 1 0
210 Berta Sitompul P 68 62 160 24,22 0
211 Tiamsa Simanjuntak P 60 59 160 23,05 0
212 Nurliah P 45 58 160 22,66 0
213 M Sarif L 51 73 170 25,26 0
214 L Hutapea P 58 50 158 20,03 0
215 Zainab P 66 55 165 20,20 0
216 R Samosir P 62 59 155 24,56 1 0
217 T Tampubolon P 50 50 150 22,22 0
218 Sarni P 66 55 150 24,44 0
219 M Hutapea P 68 63 145 29,96 0
220 A Hutapea P 71 45 155 18,73 0
221 P Hutapea P 60 50 160 19,53 0
222 Yusniati P 54 61 155 25,39 1
223 M Pardede P 50 63 157 25,56 1 0
224 Wita P 54 78 160 30,47 1 0
225 Anaria Simarmata P 56 65 153 27,77 1 0
226 Siti Rohaya P 60 39 145 18,55 0
227 Ngatmini P 57 69 150 30,67 1 0
228 Sukesi P 57 40 145 19,02 1 0
229 Nurmaina siregar P 46 75 162 28,58 1 1
230 Sumarni P 62 55 150 24,44 1 1 0
231 Halimah P 77 34 140 17,35 0
232 Sarian Purba P 39 78 160 30,47 0
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota Medan, 2008
Rumondang
233 Doloksaribu P 48 58 155 24,14 0
234 Setia Ukur P 48 64 158 25,64 0
235 Supaini P 58 42 145 19,98 0
236 Netty Butar-butar P 46 67 157 27,18 1 1 0
237 T.Sembiring L 80 62 165 22,77 0
238 Surya L 50 68 170 23,53 0
239 Margalena Cidepu P 60 75 155 31,22 1
240 Sonti Rumapea P 64 56 154 23,61 0
241 Irham Muddin L 45 53 160 20,70 0
242 Tiarma Pasaribu P 56 52 165 19,10 0
243 Delima Aritonang P 53 65 150 28,89 0
244 Chairani P 63 45 150 20,00 0
245 Lacmi P 40 90 160 35,16 0
246 Saodah P 49 68 150 30,22 0
247 Darminto L 74 64 168 22,68 0
248 Atik P 51 49 148 22,37 1
249 Musia P 51 78 152 33,76 1 0
250 Jamilah P 64 65 150 28,89 1
251 Hamidah P 53 72 155 29,97 1 0
252 Siti Amar P 90 45 150 20,00 1
253 Maisarah Br.Tarigan P 45 50 150 22,22 0
254 Sukiman L 68 49 155 20,40 0
255 Saodah Lubis P 53 35 150 15,56 0
256 Hasanuddin L 73 56 165 20,57 0
257 Hj. Ratna P 58 72 180 22,22 0
258 Ibu Inem P 72 79 150 35,11 0
259 Bustami N L 48 87 170 30,10 0
260 Sri Wardani P 50 55 155 22,89 0
261 In Kartini P 63 70 150 31,11 0
262 Nuraini P 62 65 155 27,06 0
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota Medan, 2008
263 Suparni P 58 50 150 22,22 1 0
264 Rokayah P 69 50 155 20,81 0
265 Zubaidah P 58 49 160 19,14 1 1
266 Fauziah P 46 50 150 22,22 0
267 Sumiati P 49 82 158 32,85 1 0
268 Tupan L 70 52 155 21,64 1
269 Daryono L 50 55 156 22,60 0
270 Taswin L 60 70 160 27,34 0
271 Amita Surya P 48 68 155 28,30 0
272 Wirda Nelli P 51 70 150 31,11 0
273 Nur Aini P 76 50 145 23,78 1
274 Rosna P 48 49 160 19,14 1 1
275 Taufiq L 48 50 150 22,22 0
276 Wagiyem P 50 82 158 32,85 1 0
277 Wardi L 63 52 155 21,64 1
278 Satanto L 62 55 156 22,60 0
279 Herna Pulungan P 58 75 155 31,22 1 1 1
280 Wenny P 46 50 150 22,22 0
281 Nine Tarigan P 49 82 158 32,85 1 0
282 Romintan P 70 52 155 21,64 1
283 Sutan Hsb L 50 55 156 22,60 0
284 Ratini P 60 70 160 27,34 0
285 Dewi Maya P 48 68 155 28,30 0
286 Latifah P 51 70 150 31,11 0
287 Bakti Sitompul L 76 50 145 23,78 1
288 Guntur L 48 49 160 19,14 1 1
289 Lasmi P 50 82 158 32,85 1 0
290 Firda P 63 52 155 21,64 1
291 Susyanto L 62 55 156 22,60 1
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota Medan, 2008
LAMPIRAN 2
Selamat pagi/siang Bapak/Ibu, pada hari ini, saya, Dr Anita Rosari D, akan
melakukan penelitian yang berjudul “ Gambaran Glukosa darah puasa pada populasi yang
mempunyai faktor risiko DM tipe 2 di Puskesmas Kota Medan”. Penelitian ini bertujuan
untuk melihat gambaran glukosa darah puasa pada populasi yang mempunyai faktor risiko
DM tipe 2 di Medan, yaitu dengan dijumpainya KGD puasa berkisar 110-125 mg/dl maka
orang tersebut akan menderita DM tipe 2 sekitar 70% dalam jangka waktu 6-10 tahun
yang akan datang. Dimana sebagai faktor risiko DM tipe II adalah usia > 45 tahun,
obesitas, hipertensi, riwayat keluarga menderita DM, riwayat melahirkan anak dengan
berat badan lahir > 4 kg.
Bapak/Ibu sebelumnya melakukan puasa sekitar 8-10 jam yaitu mulai dari jam 10
malam sampai diambil darah untuk pemeriksaan kadar gula darah, hanya diperbolehkan
minum air putih saja. Jari tangan kiri ditusuk dengan alat lancet sampai keluar darah dan
kemudian diperiksa dengan alat glucometer dan dicatat berapa hasil yang tertera di alat
tersebut dan akan diberitahukan kepada Bapak/Ibu. Biaya pemeriksaan ini tidak
dibebankan kepada Bapak/Ibu.
Setelah hasil didapat maka dapat diambil suatu kesimpulan apakah Bapak/Ibu
menderita DM, Normal atau gula darah puasa terganggu.
Bila masih terdapat pertanyaan, maka Bapak/Ibu dapat menghubungi saya .
Nama : Dr. Anita Rosari D.
Alamat : Jl . Sejahtera no 19 kompleks panggon Indah Marelan
Medan
No Telp : 061-6851676 (Rumah)
08196007030 (Hp)
Peneliti
( Dr Anita Rosari D)
LAMPIRAN 3
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang kebaikan dan keburukan prosedur
penelitian ini, menyatakan bersedia untuk ikut dalam penelitian tentang ”Gambaran kadar
glukosa darah puasa pada penderita yang mempunyai risiko DM tipe 2 di kota
Medan”.
Demikianlah surat pernyataan bersedia ikut dalam penelitian ini saya buat untuk dapat
digunakan seperlunya.
Medan, ................................2008
(.............................................. )
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
LAMPIRAN 4
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
LAMPIRAN 5
I. DATA PRIBADI
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
2. Kepala Puskesmas Aek Goti, Kec. Silangkitang
1. Anita Rosari D, O,K Alfien S. Tiroiditis de Quervain. 13th National Congress of the
Indonesian Society of Internal Medicine (KOPAPDI XIII). Palembang, July 6th – 9th,
2006.
2. Anita Rosari D, Delvi N, Josia Ginting. Pemantauan penggunaan obat anti retroviral
pada penderita HIV/AIDS di RSUP.H. Adam Malik Medan. Joint National Congress of
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
3. Peserta PIT PAMKI, PETRI, PERPARI, dan PERALMUNI. Medan, 19-20 Juli 2003.
4. Peserta Simposium Bagian Kardiologi FK USU “Heart, Brain and Kidney Protection”.
2003.
8. Panitia dan Peserta Pertemuan Ilmiah Tahunan V 2004. Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Maret 2004.
10. Peserta Simposium Psikosomatik dan Gangguan Jantung. Medan, 17 April 2004.
11. Peserta Seminar TB 2004 dalam rangka memperingati hari TB sedunia 2004.
12. Peserta Kursus Ultrasonografi FK-USU, PERDOSKI, Medan 7-19 juni 2004.
Juni 2004.
15. Peserta Simposium Infection Update 2004. “Strategi Pengenalan Infeksi Menuju
September 2004.
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
17. Peserta Symposium Penyakit Kardiovaskular pada dokter umum. Medan, 8 januari
2005.
18. Panitia dan Peserta Pertemuan Ilmiah Tahunan VI Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK
19. Peserta Simposium The 3rd New Trend Cardiovascular Management. Medan, 6 Juni
2005.
20. Peserta Forum ilmiah Pertama endokrin dan Diabetes regional Sumatera 2005.
21. Peserta Safari Nasional PERALMUNI II “ Allergy in Changing Word” Medan, 30 juli
2005.
22. Peserta Simposium Gastroentero-Hepatologi Update III 2005. Medan, 5-6 Agustus
2005
23. Peserta Symposium Infection update II 2005 “ Mengenal dan menata Penyakit
24. Panitia dan Peserta Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) VII 2006 Departemen Ilmu
26. Panitia dan Peserta 11th National Congress of Indonesian Heart Association and 15th
2006.
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
27. Pembicara dan Peserta 13th National Congress of the Indonesian Society of Internal
28. Peserta Kongres Nasional PETRI XII, PERPARI VIII, PKWI IX, Simposium Infection
Update III 2006 PETRI-PERPARI-PKWI cabang Sumut. Medan, 28 -29 Juli 2006
2006.
32. Panitia dan Pserta Workshop Shock and DVT. Medan, 7 Maret 2007.
33. Panitia dan Peserta Pertemuan ilmiah Tahunan VIII 2007 Departemen ilmu Penyakit
24,2007
35. Peserta Simposium era Baru Pengunaan Probiotic. Medan, 28 April 2007.
37. Peserta Simposium Current Issues in the Management of Gastritis and Gastropathy.
38. Peserta The 4th New Trend in Cardiovascular Management. Medan, June, 15-16th
2007.
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008
39. Peserta Workshop Hepatitis dan symposium . Gastroentero-hepatologi update V .
November 2007.
41. Peserta Simposium PAPDI Road Show,” Eli Lilly Insulin Training for Excellence.
42. Panitia dan Peserta Workshop Update in Insulin Treatment PIT IX Medan 12 April
2008.
43. Panitia dan Peserta Workshop Hemostasis dan Trombosis dan Penatalaksanaan
44. Panitia dan Peserta How to Choose an Appropriate OAD..PIT IX Medan 15 April
2008.
45. Panitia dan Peserta Pertemuan ilmiah Tahunan IX 2008 Departemen ilmu Penyakit
46. Peserta Simposium ”Fucoidan, Nature’s Way for Faster Peptic Ulcer Healing”
47. Peserta Diabetes Managing Training for Internist “Improving Diabetes Health Care
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota
Medan, 2008