Anda di halaman 1dari 80

1

AGUNG WEBE
2

SUMMARY and ANALYSIS of


POWER vs FORCE
AGUNG WEBE

book by David R Hawkins

Tinjauan buku
POWER VS FORCE
karya David R Hawkins

Agung Webe
3

PENGANTAR PENULIS
AGUNG WEBE

Salam sejahtera buat semua!


Pertama kali yang ingin saya garis bawahi adalah,
bahwa tulisan ini bukanlah upaya menterjemahkan
buku POWER vs FORCE. Artinya buku kecil ini bukanlah
terjemahan dari buku tersebut.

Buku kecil ini hanya mencoba untuk melakukan


tinjauan atas buku POWER vs FORCE yang mungkin
berguna sebagai referensi atau rujukan dalam melihat
setiap bab yang ada dalam buku.

Atau anda dapat menggunakan buku ini sebagai


pertimbangan. Contoh sebelumnya anda enggan
membaca buku aslinya yang berbahasa Inggris atau
ada beberapa bagian yang belum anda mengerti,
maka buku kecil ini dapat menjadi alternative awal
sebelum anda membaca buku lengkapnya.

Ada juga yang awalnya menganggap bahwa buku


POWER vs FORCE memuat langkah-langkah ajaib
untuk mencapai keberlimpahan, kekayaan atau
semacamnya seperti buku THE SECRET. Nah lewat
4

buku kecil ini mari kita tinjau, sebenarnya apa yang


dibicarakan oleh David R Hawkins ini.
AGUNG WEBE

Terakhir, supaya kita tidak ‘latah’ dan ikut-ikutan.


Hanya karena ada teman yang membicarakan buku
POWER vs FORCE yang dikatakan memuat Teknik-
teknik untuk ‘intention project’ - untuk
mengembangkan bisnis beromset miliaran ataupun
untuk mencapai tingkat spiritual yang dikenal dengan
istilah ‘pure consciousness’. Supaya anda tahu sendiri
dan meninjau isi buku secara umum, baru kemudian
memutuskan apakah anda akan membaca secara utuh
atau tidak.

Harapan saya, buku kecil ini dapat memberikan


wawasan awal tentang buku keren (bagi saya ini buku
keren – dalam versi asli bahasa Inggris) yang
merupakan pemikiran brilian dari seorang David R
Hawkins.

Selamat membaca!

Agung Webe
www.agungwebe.org
5

JUDUL
AGUNG WEBE

Saya akan mulai dari judul terlebih dulu, karena


seorang penulis membuat judul dan subjudul sebagai
mata angin awal tujuan dari sebuah buku. Dan kadang
seorang calon pembaca tidak memulai dari sini.
Seorang calon pembaca memulai dari omongan
temannya, iklan temannya dan pengaruh temannya.
Sehingga kadang ‘expectasi’ terhadap sebuah buku
akan melenceng jauh. Apa yang diharapkan karena
terpengaruh omongan dan iklan teman, tidak ia
dapatkan di buku yang sudah terlanjur dibelinya.

Power vs Force:
an anatomy of consciousness:
the hidden determinants of human behavior.

Power vs Force: Anatomi kesadaran: Faktor penentu


perilaku manusia yang tersembunyi.

Dari judul dan sub judul, pembaca diajak oleh Hawkins


untuk memahami tujuan buku ini ditulis, yaitu
6

Memahami perbedaan antara Power dan Force yang


dijelaskan dalam sebuah anatomi (tabel) kesadaran
yang berguna untuk melihat factor penentu perilaku
AGUNG WEBE

manusia yang tersembunyi.

Buku ini merupakan penjelasan dari penulisnya, yaitu


David R Hawkins, M.D, Ph.D tentang table kesadaran
yang awalnya merupakan disertasinya yang berjudul
“Qualitative and Quantitative Analysis and
Calibrations of the Level on Human Consciousness.”
Dan pengamatan tentang hal tersebut dilakukannya
selama 20 tahun dengan alat tes yaitu kinesiologi.

Yang pertama harus kita ketahui adalah bahwa buku


ini awalnya merupakan disertasi. Artinya bahwa isi,
pemilihan kalimat, penataan bab, merupakan susunan
karya ilmiah yang didasarkan dari penelitian ilmiah
penulisnya. Saya ulangi judul asli dari buku ini adalah,
“Qualitative and Quantitative Analysis and
Calibrations of the Level on Human Consciousness.”
“Analisa Kualitas dan Kuantitas dan kalibrasi dari level
kesadaran manusia”

Dengan ini kita tahu bahwa isi buku ini merupakan


Analisa, baik itu kualitas dan kuantitas serta kalibrasi
7

dari level kesadaran manusia. Di sini Hawkins ingin


memberitahu hasil penelitiannya yang berupa Analisa
dan alat kalibrasi kesadaran.
AGUNG WEBE

Bagi yang belum tahu apa itu kalibrasi, ini


adalah arti kalibrasi dari Wikipedia:
Kalibrasi adalah proses pengecekan dan
pengaturan akurasi dari alat ukur dengan
cara membandingkannya dengan
standar/tolak ukur. Kalibrasi diperlukan
untuk memastikan bahwa hasil
pengukuran yang dilakukan akurat dan
konsisten dengan instrumen lainnya.

Di sini, Hawkins mengembangkan sebuah alat ukur


yang dinamakan tabel kesadaran yang kemudian
digunakan sebagai alat Analisa, pengecekan dan
pengaturan kesadaran.

Dari sisi penelitian ilmiah tentu saja ini sah-sah saja.


Apalagi sebelumnya tidak ada alat ukur yang
berhubungan dengan kesadaran dan hubungannya
dengan perilaku manusia. Dan karena ini adalah
8

sebuah alat yang dikembangkan oleh Hawkins dalam


ranah penelitian ilmiah, maka tentu saja hal tersebut
menjadi subjective sekali.
AGUNG WEBE

Lalu bagaimana dengan pembaca? Apakah akan


meyakini 100% alat ukur tersebut? Tentu harus kita
ingat bahwa isi buku ini merupakan disertasi
penelitian ilmiah. Jadi masih besar kemungkinannya
untuk dikembangkan bahkan dibantah dalam bentuk
antithesis penelitian-penelitian ilmiah lainnya.

David R Hawkins menyodorkan sebuah penelitian


dalam ranah ilmiah. Karena penelitian ilmiah untuk itu
harus terukur dan harus ada alat ukurnya. Pembaca
harus bijak dan tidak mencampur aduk dengan konsep
kesadaran timur yang tidak terukur dan tidak bisa
diukur.

Walaupun sebenarnya, Hawkins sudah memberi


Batasan dalam sub judulnya: the hidden determinants
of human behavior – Faktor penentu perilaku manusia
yang tersembunyi.

Setidaknya calon pembaca lewat sub judul ini sudah


tahu bahwa apa yang disodorkan oleh Hawkins
9

tentang definisi Power dan Force yang berhubungan


dengan tabel kesadaran yang dibuatnya adalah untuk
melihat faktor penentu perilaku yang tersembunyi.
AGUNG WEBE

Di sini kita sadar bahwa yang disodorkan Hawkins


bukan sebuah hasil atau goal dari perilaku, namun
Analisa dari faktor penentu perilakunya.
10

DAFTAR ISI
AGUNG WEBE

Buku ini terdiri dari 3 bagian penting yaitu Part One:


Tools, Part two: Work, Part Three: Meaning. Dan
masing-masing ‘part’ terdiri dari beberapa
pembahasan sesuai tema.

Sebelum ke bagian penting ada beberapa pembukaan


dari yang asli dan juga revisi dari terbitan baru. Ada
kata pengantar asli dari penerbit dan Hawkins
kemudian kemudian ada kata pengantar revisi dari
penerbit dan Hawkins.

Kadang pembaca melewatkan kata pengantar ini yang


sesungguhnya penting untuk memaknai isi buku,
terutama kata pengantar dari Hawkins itu sendiri.

Jadi mari kita liat kata pengantar yang ada dan apa
yang ingin disampaikan baik itu penerbit maupun
Hawkins. Perbedaan antara kata pengantar penerbit
dan Hawkins adalah,
Penerbit yang berlaku sebagai investor akan
menggunakan kata dan kalimat iklan yang kadang
11

melebih-lebihkan isi buku. Tujuannya adalah, semakin


banyak orang membaca maka akan menguntungkan
penerbit.
AGUNG WEBE

Hawkins yang memberikan kata pengantar akan


menuliskan dengan jujur isi buku dan harapannya
mengapa ia menulis buku tersebut.
12

Kata Pengantar Asli Penerbit.


AGUNG WEBE

IMAGINE - WHAT if you had access to a simple yes-or-


no (Y/N) answer to any question you wished to ask. A
demonstrably true answer. Any question, phrased as a
statement.
Think about it.

Kalimat pembuka dari penerbit di atas sudah


merupakan kalimat iklan sekali: Bayangkan!
Bagaimana jika anda dapat mengakses sebuah
jawaban sederhana tentang ya atau tidak dari setiap
pertanyaan yang anda harapkan untuk anda jawab.

Di bagian ini penerbit juga menjelaskan tentang tes


kinesiologi yang digunakan dalam penelitian Hawkins.
13

Kata Pengantar Asli Penulis.


AGUNG WEBE

To explain that which is “simple” can be difficult


indeed. Much of this book is devoted to the process of
making the simple obvious. If we can understand even
one simple thing in depth, we will have greatly
expanded our capacity for comprehending the nature
of the universe and of life itself.

Kalimat pembuka Hawkins tidak mengandung iklan,


namun menjelaskan bagaimana proses menulis isi
buku ini sendiri. Hawkins merasakan bahwa yang
dituliskan adalah hal sederhana, yaitu kesadaran
manusia. Namun dalam menjelaskannya akan menjadi
sulit. Hampir semua proses penulisan isi buku ini
(demikian kata Hawkins) dihabiskan dengan membuat
semua hal menjadi sederhana.

Hawkins juga menjelaskan pada bagian ini bahwa


tidak semua hal sederhana dapat dijelaskan secara
sederhana. Bahkan kadang menjelaskan hal
sederhana merupakan sebuah kesulitan tersendiri.
14

Kata Pengantar Revisi Penerbit.


AGUNG WEBE

Di bagian ini, penerbit menjelaskan perubahan-


perubahan istilah dalam buku yang terjadi setelah
penerbitan pertama tahun 1995.

Penerbit juga menegaskan bahwa dengan buku ini


maka ‘Map of Consciousness’ kemudian dikenal
sebagai trademark dari David R Hawkins yang
dipresentasikan melalui buku ini.

Artinya pembaca seharusnya menyadari bahwa isi


pokok buku ini adalah presentasi Hawkins tentang apa
yang kemudian dikenal sebagai ‘map of
consciousness’.
15

Prolog Penulis
AGUNG WEBE

Apa yang diharapkan Hawkins dari mengenalkan


tentang ‘map of consciousness’ ini? Apakah untuk
intention project? Apakah untuk abundance? Apakah
untuk money magnet?

Mari kita simak:


Hopefully, through this book, the reader can
comprehend and then prepare the conditions for such
a personal revelation; to do so is the ultimate
adventure.
Yaitu agar pembaca dapat memahami dan
mempersiapkan diri untuk pengalaman spiritual yang
bersifat pribadi.

Jadi sangat jelas bahwa buku ini tidak untuk mencapai


hal-hal yang bersifat materialisasi. Tidak untuk
menarik hal-hal yang berkaitan dengan keinginan,
impian dan harapan-harapan. Bahkan tidak untuk
mewujudkan apapun juga.

Tujuan Hawkins sebagai penulis dalam menulis buku


ini adalah the reader can comprehend and then
16

prepare the conditions for such a personal revelation -


dapat memahami dan mempersiapkan diri untuk
pengalaman spiritual yang bersifat pribadi.
AGUNG WEBE

Mumpung masih prolog, jadi apabila anda membeli


buku Power vs Force hanya agar anda makin
berlimpah, makin sukses dalam bisnis, makin
meningkat kehidupannya, maka sebaiknya anda
hentikan membaca karena anda hanya akan buang-
buang waktu untuk itu.
17
AGUNG WEBE
18
AGUNG WEBE
19

PART ONE: TOOLS


AGUNG WEBE

CHAPTER 1 : Critical Advance in Knowledge


Bagian ini menjelaskan alat yang digunakan oleh
Hawkins selama penelitiannya. Dan judul Critical
Advance in Knowledge – Kritis dalam pengetahuan
adalah perjalanan Hawkins itu sendiri yang
mengembangkan pemikiran-pemikiran kritis dalam
rangka penelitiannya yang dimulai dari tahun 1965,
lalu berkembang pada tahun 1970 ketika mulai ada
the new science of kinesiology.

Bagian ini juga menjelaskan istilah-istilah ilmiah yang


muncul dalam penelitiannya yang tentu sangat
berhubungan dengan latar belakang Pendidikan
Hawkins, yaitu profesor matematika. Istilah itu antara
lain: Attractors (nama untuk pola yang tampak tidak
dapat diidentifikasi), Field of Dominance (area yang
didominasi oleh energi tinggi yang mempengaruhi
energi rendah), Critical Point Analysis (Newtonian
concept of casuality), Casuality (hukum kasualitas).
20

Bagi anda yang menyukai penelitian ilmiah, di bagian


ini akan menemukan banyak sekali istilah penelitian
dan nama-nama alat penelitian yang berkaitan dengan
AGUNG WEBE

penelitian Hawkins.
21

CHAPTER 2 : History and Methodology


Pada bagian ini dijelaskan sejarah penelitian yang
AGUNG WEBE

dilalui Hawkins selama lebih dari 20 tahun. Apabila


anda tertarik dengan metodologi kenesiologi dan
perkembangannya dari tahun ke tahun, maka bab ini
akan menjelaskan sejarah dan metodologi dari
serangkaian tes yang dilakukan terhadap lebih dari
dua ratus partisipan dari berbagai latar belakang
budaya dan negara.
22

CHAPTER 2 : Tes Result & Interpretation


Bagian ini menjelaskan hasil dari tes yang dilakukan,
AGUNG WEBE

yaitu memberikan gambaran umum tentang pola


praktis dari medan energi kesadaran.
Di halaman ini pula dimunculkan peta kesadaran
tersebut:
23

Di peta tersebut, Hawkins memberikan ukuran sesuai


penelitiannya tentang apa yang termasuk Power, yaitu
dimulai dari kalibrasi angka emosi 200 ke atas sampai
AGUNG WEBE

1000 dan apa yang termasuk Force, yaiitu dimulai dari


kalibrasi angka emosi 200 ke bawah sampai 20.

Dengan map yang sudah mempunyai ukuran yang


jelas, diharapkan bahwa setiap orang yang
menggunakannya dapat mengukur dirinya saat itu
sedang dalam kondisi apa, apakah hal-hal yang
dianggap menguntungkan, yaitu level 200 ke atas.
Atau hal-hal yang dianggap merugikan, yaitu level 200
ke bawah.
24

CHAPTER 4 :
Levels of Human Consciousness
AGUNG WEBE

Di bagian ini diberikan penjelasan rinci dari tiap-tiap


level mulai dari level 20 yaitu Shame sampai level 700-
1000 yaitu enlightment.

Sebagai contoh, level Shame akan memuat penjelasan


seperti ini:
The level of Shame is perilously proximate to death
(level rasa malu sangat berbahaya bagi kematian). Lalu
apa saja yang dapat menimbulkan rasa malu ini,
seperti: life experiences such as sexual abuse, which
lead to Shame (pengalaman seperti pelecehan seksual
dapat memicu rasa malu)

Nah di bagian ini pembaca akan mendapatkan


penjelasan-penjelasan detail dari setiap level yang ada
beserta factor pemicu yang dapat memunculkan
emosi di level tersebut.
25

CHAPTER 5 :
Socials Distribution of Consciousness Levels
AGUNG WEBE

Bagian ini menjelaskan korelasi peta kesadaran


dengan kehidupan sosial. Seperti ditulis bahwa: The
energy fields below 200 are most common in
extremely primitive conditions (level medan energi di
bawah 200 banyak terjadi pada kehidupan manusia
primitif).

Di sini Hawkins memberikan gambaran umum bahwa


ciri-ciri seperti: unskilled labor, rudimentary trade, and
the building of simple artifacts (tenaga kerja yang tidak
terampil, system perdagangan yang belum sempurna
dan pembangunan artefak yang masih sederhana)
adalah ciri-ciri budaya pada medan energi level
dibawah 200.
26

CHAPTER 6 : New Horizons Research


Pada bagian ini dijelaskan tentang penelitian-
AGUNG WEBE

penelitian yang lebih lanjut tentang kesadaran yang


berhubungan dengan masalah sosial, industry,
teologi, epistimologi dan filosofi.

Contoh masalah sosial adalah ketergantungan dengan


obat-obat terlarang. Ketergantungan ini dapat
ditangani dengan kalibrasi level 350 yaitu acceptance
dan forgiveness, sedangkan gerakan anti obat
terlarang hanya menghasilkan kalibrasi level 150. Jadi
menangani masalah sosial ketergantungan obat
dengan gerakan anti obat terlarang tidak efektif .
27

CHAPTER 7 :
Everyday Critical Point Analysis.
AGUNG WEBE

Bagian ini memberikan sebuah tes yang berkaitan


dengan otot dan kesadaran, yaitu consciousness
reacts decisively to the difference between truth and
falsehood (kesadaran akan bereaksi dengan tegas
terhadap perbedaan antara benar dan salah)

Percobaan ini dilakukan dengan membentangkan


tangan dan menyebutkan umur yang sebenarnya,
maka tangan ketika ditekan ke bawah akan bertahan
kuat. Ketika menyebutkan umur yang bukan
sebenarnya, maka tangan ketika ditekan ke bawah
akan terasa lemah.

Percobaan ini merupakan tes sederhana terhadap


hubungan antara kesadaran dengan factor perilaku
yang tersembunyi. Inilah yang dinamakan tes
kinesiologi.

Analisa penelitian selanjutnya pada bagian ini


menjelaskan penelitian pada bidang; Kesehatan,
Tindakan criminal dan polisis, keuangan, politik dan
28

pemerintahan, bisnis dan industry, bidang ilmiah,


diagnosa obat-obatan, pendidikan, spiritual.
AGUNG WEBE
29

CHAPTER 8 : The Source of Power


Bagian ini mulai menjelaskan tentang apa itu Power
AGUNG WEBE

dan apa itu Force.

1. Power is always associated with that which


supports the significance of life itself.
Power selalu berasosiasi dengan apa yang
mendukung kehidupan itu sendiri.
2. Power appeals to that which uplifts, dignified,
and ennobles.
Power akan memunculkan tentang sesuatu
yang menyebabkan kehidupan terangkat,
bermartabat dan mulia.
3. Force must always be justified, whereas power
requires no justification.
Force selalu menghakimi, power tidak
menghakimi.
4. Force is associated with the partial, power with
the whole.
Force terkait dengan hal yang memisahkan,
power dengan kesatuan.
5. Force always moves against something,
whereas power does not move against
anything.
30

Force selalu menentang sesuatu, Power tidak


menentang apapun juga.
6. Force is intrinsically incomplete and therefore
AGUNG WEBE

has to constantly be fed energy.


Force pada hakekatnya tidak lengkap sehingga
ia selalu memerlukan energi.
7. Power is total and complete in and of itself and
requires nothing from outside of itself.
Power merupakan total komplit dalam dirinya
sendiri dan tidak membutuhkan sesuatu dari
luar dirinya.

Bagian ini menjelaskan sumber dari Power sesuai


keterangan di atas.

Bahasa yang digunakan oleh Hawkins adalah POWER


vs FORCE sebagai padanan dari istilah-istilah
sebelumnya seperti:

KEBAIKAN vs KEJAHATAN
MALAIKAT vs SETAN
SURGA vs NERAKA
HATI NURANI vs PIKIRAN
NON LINEAR vs LINEAR
31

Pembaca mesti memahami bahwa apa yang


diungkapkan oleh Hawkins bukanlah sesuatu yang
baru. Hawkins hanya mengemukakan adanya sesuatu
AGUNG WEBE

yang utuh dan sebagaian. Sesuatu yang selalu


menyatukan dan sesuatu yang memisahkan. Sesuatu
yang tidak menghakimi dan sesuatu yang menghakimi.
Dan karena latar belakang Hawkins adalah seorang
ilmuwan, maka dalam penelitiannya, ‘sesuatu’ yang
saling bertolak belakang tersebut disebut sebagai
POWER vs FORCE.

Kalau bagi mereka yang menyelami mindfulness,


istilah tersebut adalah NO MIND (power) vs MIND
(force)
32
AGUNG WEBE
33
AGUNG WEBE
34

PART TWO: WORK


AGUNG WEBE

CHAPTER 9 :
Power Pattern in Human Attitude
Di bagian ini Hawkins mengemukakan daftar tentang
kondisi yang berlawanan di mana bagian kiri
merupakan kata powerful patern yang mempunyai
kalibrasi di atas 200 dan di sebelah kanan merupakan
kata lemah yang mempunyai kalibrasi di bawah 200.

Hawkins mengklaim bahwa bagi para pembaca yang


membaca daftar ini akan menyadari:

Simply reading over this list, you are no longer the


same person you were before
Cukup dengan membaca daftar ini maka anda akan
menjadi orang tidak sama lagi dengan sebelumnya.

Mau membaca daftar tersebut sehingga anda dapat


membuktikan apakah anda menjadi tidak sama lagi
dengan sebelumnya?
35

Inilah daftar tersebut:


AGUNG WEBE

Abundant . . . Excessive
Accepting . . Rejecting
Admitting . . Denying
Aesthetic . . . . Artsy
Agreeable . . . . Condescending
Allowing . . . . Controlling
Appreciative . . Envious
Approving . . . Critical
Attractive . . . . Seductive
Authoritative . Dogmatic
Aware . . . . . . Preoccupied
Balanced . . . . Extreme
Beautiful . . . . Glamorous
Being . . . . . . . Having
Believing . . . . Insisting
36

Brilliant . . . . . Clever
Candid . . . . . . Calculating
AGUNG WEBE

Carefree . . . . . Frivolous
Challenged . . Impeded
Charitable . . . Prodigal
Cheerful . . . . Manic
Cherishing . . . Prizing
Choosing-to . . Having-to
Civil. . . . . . . . Formal
Concerned . . Judgmental
Conciliatory . Inflexible
Confident . . . Arrogant
Confronting . . Harassing
Conscious . . . Unaware
Considerate . . Indulgent
Constructive . Destructive
Contending . . Competing
37

Courageous . . Reckless
Defending . . . Attacking
AGUNG WEBE

Democratic . . Dictatorial
Detached . . . Removed
Determined . . Stubborn
Devoted . . . . Possessive
Diplomatic . . Deceptive
Doing. . . . . . Getting
Educating . . . Persuading
Egalitarian . . . Elitist
Empathetic . . Pitying
Encouraging … Promoting
Energetic . . . . Agitated
Enlivening . . Exhausting
Envisioning . . Picturing
Equal . . . . . . . Superior
Erotic . . . . . . Lustful
38

Essential . . . . Apparent
Eternal . . . . . Temporal
AGUNG WEBE

Ethical . . . . . . Equivocal
Excellent . . . . Adequate
Experienced . Cynical
Fair . . . . . . . . Scrupulous
Fertile . . . . . . Luxuriant
Flexible . . . . . Rigid
Forgiving . . . . Condemning
Free . . . . . . . . Regulated
Generous . . . Petty
Gentle . . . . . . Rough
Gifted . . . . . . Lucky
Giving . . . . . . Taking
Global . . . . . . Local
Gracious . . . . Decorous
Grateful . . . . . Indebted
39

Harmonious … Disruptive
Healing . . . . . Irritating
AGUNG WEBE

Helpful . . . . . Meddling
Holistic . . . . . Analytic
Honest . . . . . . Legal
Honoring . . . . Enshrining
Humble . . . . . . Diffident
Humorous . . . Somber
Impartial . . . . . Righteous
Ingenious . . . . Scheming
Inspired . . . . . Mundane
Intentional . . . Calculating
Intuitive . . . . . Literal
Inventive . . . . Prosaic
Inviting . . . . . Urging
Involved . . . . . Obsessed
Joyful . . . . . . . Pleasurable
40

Just . . . . . . . . . Punitive
Kind . . . . . . . . Cruel
AGUNG WEBE

Leading . . . . . . Coercing
Liberating . . . . Restricting
Long-term . . . . Immediate
Loyal . . . . . . . . Chauvinistic
Merciful . . . . . Permissive
Modest . . . . . . Haughty
Natural . . . . . . Artificial
Noble . . . . . . . Pompous
Nurturing . . . . Draining
Observant . . . . Suspicious
Open . . . . . . . Secretive
Optimistic . . . Pessimistic
Orderly . . . . . . Confused
Outgoing . . . . Reserved
Patient . . . . . . Avid
41

Patriotic . . . . . Nationalistic
Peaceful . . . . . Belligerent
AGUNG WEBE

Polite . . . . . . . Obsequious
Powerful . . . . . Forceful
Praising . . . . . . Flattering
Principled . . . Expedient
Privileged . . . . Entitled
Prolific . . . . . . Barren
Purposeful . . . Desirous
Receiving . . . . Grasping
Freeing . . . . . . Tenacious
Reliant . . . . . . Dependent
Requesting . . . Demanding
Respectful . . . Demeaning
Responsible . . Guilty
Satisfied . . . . . Sated
Selective . . . . . Exclusive
42

Serene . . . . . . Dull
Serving . . . . . . Ambitious
AGUNG WEBE

Sharing . . . . . . Hoarding
Significant . . . Important
Sober . . . . . . . Intoxicated
Spontaneous … Impulsive
Spiritual . . . . . Materialistic
Steadfast . . . . Faltering
Striving . . . . . . Struggling
Surrendering … Worrying
Tender . . . . . . Hard
Thoughtful . . . Pedantic
Thrifty . . . . . . Cheap
Timeless . . . . . Faddish
Tolerant . . . . . Prejudiced
Tractable . . . . Contrary
Trusting . . . . . Gullible
43

Truthful . . . . . False
Unifying . . . . . Dividing
AGUNG WEBE

Unselfish . . . . Self-seeking
Valuing . . . . . . Exploitive
Virtuous . . . . . Celebrated
Warm . . . . . . . Feverish

Dalam bagian ini diingatkan kembali bahwa segala


sesuatu di alam raya ini memberikan pola-pola enegi
dengan frekwensi tertentu yang berlangsung
sepanjang masa.

Setiap kata, perbuatan dan perhatian akan melahirkan


rekaman permanen di alam semesta.
44

CHAPTER 10 :
Power in Politics
AGUNG WEBE

Untuk lebih memahami perbedaan antara Power vs


Force pada bagian ini, Hawkins menuliskan peristiwa-
peristiwa di bidang politik.

Salah satu contoh yang ditulis di bagian ini adalah


Mahatma Gandhi. Kekerasan adalah Force, untuk
itulah Gandhi melakukan penyelarasan dengan Power,
yaitu Ahimsa.

Contoh lain yang ditulis pada bagian ini adalah Hitler


dan Winston Churchill, serta demokrasi di Amerika.
45

CHAPTER 11 :
Power in Marketplace
AGUNG WEBE

Bagian ini menuliskan Analisa Power dalam pasar


perdagangan. Contoh yang dituliskan pertama adalah
Sam Walton, pendiri Wallmart. Area kerja wallmart
dianalisa sebagai Power, yaitu menerapkan
kehangatan dan energik.

Contoh lain yang diungkapkan adalah Rolls Royce dan


Volkswagen yang menerapkan power dalam industry
otomotif.

Yang menarik adalah pembahasan tentang kebutuhan


dasar biologi. Dikatakan bahwa menolak kebutuhan
dasar biologi merupakan tindakan yang sia-sia.
Penutupan tempat perdagangan legal dari sex hanya
akan memunculkan tempat perdagangan tidak legal
dari sex.

Solusinya adalah penerimaan dengan level kalibrasi


350 daripada penolakan yang level kalibrasinya 150.
Contoh yang diberikan adalah Amsterdam dan Buenos
Aires yang memberikan tempat legal sex.
46

CHAPTER 12 :
Power and Sports
AGUNG WEBE

Bagian ini menganalisa kegiatan olah raga yang


mencapai kalibrasi Power. Salah satunya dari film yang
berjudul The Big Blue, yaitu film tentang olah raga
menyelam dari penyelam Jacques Mayol.

Penekanannya adalah, dalam setiap turnamen


olahraga, motivasi yang diberikan kepada atlit
bukanlah untuk mengalahkan atau berlomba menjadi
juara, namun menjalankan permainan dengan senang,
penuh cinta, bahkan joy.
47

CHAPTER 13 :
Social Power and The Human Spirit
AGUNG WEBE

Bagian ini menjelaskan tentang Analisa terhadap


kehidupan sosial dan semangat kemanusiaan.
Observasi yang dilakukan adalah terhadap 12
organisasi dan pecandu alcohol.

Diceritakan juga sebagai pembanding adalah pecandu


alcohol bernama Rowland H (1930) yang diterapi oleh
Carl Jung. Setelah sembuh Rowland kembali ke
Amerika, namun kembali terjerumus kembali sebagai
pecandu alcohol.

Akhirnya Rowland kembali ke Switzerland menemui


Jung untuk terapi lagi. Jung menyarankan untuk
memelihara dirinya dengan mengikuti kegiatan dalam
organisasi spiritual yang memasrahkan diri kepada
Tuhan.

Rowland kembali ke Amerika dan mengikuti kegiatan


spiritual yang bernama Oxford Group. Dalam hal ini,
power yang digunakan adalah bentuk pelayanan
48

kepada orang lain, kerendahan hati dan menyerahkan


diri kepada kekuatan yang lebih besar.
AGUNG WEBE

Dalam bagian ini disimpulkan bahwa penggunaan


Power sebagai medan energi yang besar dapat
menangi masalah dalam bidang pencapaian olah raga,
sukses perdagangan, politik, penyembuhan dari rasa
tanpa harapan hidup dan penyakit-penyakit lainnya.
49

CHAPTER 14 :
Power in Arts
AGUNG WEBE

Bagian ini menjelaskan hubungan Power dengan


segala sesuatu yang bersifat seni. Tidak ada seni tanpa
cinta. Ini adalah kalimat yang menjadi inti dalam setiap
pekerjaan seni. Bahwa setiap pekerjaan yang
menyertakan cinta maka lahirlah seni itu sendiri.

Apabila pembaca ingin mengetahui lebih banyak


contoh observasi hubungan seni dengan cinta, maka
bagian ini menyodorkan banyak hal tentang itu.

“It is interesting that people of advanced


consciousness are able to see beauty in all forms”
Sangat menarik bahwa semua orang yang memiliki
kesadaran tinggi, mereka melihat keindahan di segala
bentuk.
50

CHAPTER 15:
Genius and The Power of Creativity
AGUNG WEBE

Genius dan kreatifitas adalah sebuah pengalaman


tentang witnessing (pengamatan) dan hal ini adalah
sebuah fenomena yang melewati ego. Artinya genius
dan kreatifitas tidak akan lahir apabila seseorang
masih mengedepankan egonya.

Bagian ini menjelaskan kaitannya genius, kreatifitas


dan IQ.

Hal penting yang harus diketahui bahwa seseorang


gagal merepresentasikan Genius dalam dirinya adalah
karena kesalahpahaman tentang Genius dan IQ tinggi.
Jadi Genius tidak sama dengan IQ tinggi.

Seorang genius akan melakukan ini:


“Do what you like to do best, and do it to the very best
of your ability”
Lakukan hal yang paling anda sukai dan lakukan hal
tersebut dengan kemampuan anda yang paling bagus.
51

CHAPTER 16:
Surviving Success
AGUNG WEBE

Karir yang tragis dari seorang genius adalah bahwa


keberhasilannya diekspose kepada masyrakat umum.
Menggambarkan keberhasilan dan pencapaiannya.

Genius, seperti yang diartikan dalam bab sebelumnya


yaitu, “Melakukan hal yang paling disukai dan
melakukan hal tersebut dengan kemampuan yang
paling bagus”, banyak mengalami hal-hal tragis seperti
kegagalan pernikahan, ketergantungan obat dan
alcohol, bunuh diri dan meninggal sebelum waktunya.

Contoh-contoh hal tersebut yang diungkapkan di


bagian ini adalah terdiri dari bintang film, penyanyi
dan Hawkins.

Mungkin ada yang mengartikan bahwa pada bagian ini


Hawkins sedang memberikan cara-cara untuk sukses
sehingga buku ini dipahami sebagai kitab kesuksesan.
Kalau kita pahami di awal bahwa dalam buku ini
Hawkins sedang mengemukakan sebuah penelitian
52

dengan observasi terhadap semua bidang, termasuk


orang-orang sukses, maka kita akan melihat bagian
inipun merupakan Analisa penelitian.
AGUNG WEBE

Ada bagian buku ini yang menjelaskan tentang:


“Success comes as the automatic consequence of
aligning one’s life with high-power energy patterns”
Kesuksesan datang dikarenakan keselarasan
kehidupan dengan pola-pola energi Power.

Semakin tinggi energi Power yang diselaraskan maka


semakin lebar medan energi yang dipunyai. Dan
medan energi ini yang kemudian akan mempengaruhi
sesuatu di sekitarnya.
53

CHAPTER 17:
Phisycal Healt and Power
AGUNG WEBE

Keselarasan dengan energi tinggi (power) akan


menghasilkan kesehatan dan keselarasan dengan
energi rendah (force) akan menyebabkan penyakit.

Bagian ini menjelaskan hubungan power dengan


kesehatan dan juga kaitannya Dengan stress.

Kemudian hal yang paling penting yang berhubungan


kesehatan psikis adalah compassion. Compassion
adalah salah satu energi level tertinggi, dan hal itu
mencakup memahami, memaafkan dan menerima.
54

CHAPTER 18:
Wellness and the disease process
AGUNG WEBE

Bagian ini menjelaskan bahwa penyakit tertentu


terkait dengan emosi dan sikap tertentu. Ketika
pikiran didominasi dengan negative life view (dalam
tabel map of consciousness) maka hasil pengulangan
negative life view yang dillakukan tiap saat akan
mempengaruhi arah energi ke berbagai bagian tubuh,
dan inilah yang menyebabkan penyakit.

Bagian ini menuliskan sesuatu yang menurut saya


sangat penting, yaitu:
“A disease process is evidence that something is amiss
in the workings of the mind”
Proses menjadi penyakit adalah sebuah bukti bahwa
ada sesuatu yang salah dengan cara kerja pikiran kita.

Cara kerja pikiran yang salah adalah segala sesuatu


yang termasuk di dalam negative life view.
55
AGUNG WEBE
56
AGUNG WEBE
57

PART THREE:
MEANING
AGUNG WEBE

CHAPTER 19 :
The Database of Consciousness

Sebenarnya bukan hanya pada bagian ini Hawkins


menulis tentang Carl Jung. Kata tentang ‘Jung’ telah
dikutip berkali-kali dalam buku ini. Dengan ini maka
pembaca memahami bahwa Hawkins, setidaknya
terobsesi atau sangat menjadikan Carl Jung sebagai
model.

Apalagi dalam bagian ini ia menyebutnya sebagai The


great Swiss psychoanalyst.

Data base di sini oleh Hawkins diibaratkan seperti


ungkapan Jung tentang kolam kesadaran, bahwa
semua manusia di dunia ini sedang berada di dalam
58

kolam kesadaran yang saling berbagi pengalaman di


dalamnya.
AGUNG WEBE

Bahkan Hawkins menuliskan bahwa,


“The database of consciousness is an infinite
resource.”
Data base dari kesadaran adalah sebuah sumber yang
tak terbatas.

Karena ada sebuah data base kesadaran, maka sebuah


pertanyaan tidak dapat ditanyakan kecuali sudah ada
potensi jawabannya.
“A question cannot be asked unless there is already the
potentiality of an answer”

Alasan untuk hal di atas menurut Hawkins adalah


karena pertanyaan dan jawaban diciptakan oleh
paradigm yang sama. Untuk itu baik pertanyaan
maupun jawaban akan sesuai.

Pada bagian ini Hawkins menjelaskan bahwa alam


semesta itu sangat kooperatif (mau kerjasama),
karena ia tidak berbeda dengan kesadaran itu sendiri.
Artinya bahwa alam semesta dengan senang hati
menciptakan apapun yang kita harapkan terjadi.
59

Yang menjadi masalah adalah, konsep dari penyebab


kejadian itu sendiri. Di mana kita mempersepsikan
bahwa jarak waktu dan kejadian yang diharapkan
AGUNG WEBE

terjadi haruslah masuk akal.

Bagian ini juga menjelaskan tentang persepsi waktu,


hologram kehidupan yang dikatakan tidak pernah
berakhir.
60

CHAPTER 20 :
The Evolution of Consciousness
AGUNG WEBE

Bagian ini, yaitu tentang evolusi kesadaran, adalah hal


yang terkait dengan penelitan Hawkins yang dikatakan
sebagai ribuan perhitungan kalibrasi dari hasil tes
kinesiologi terhadap observasi bagi individu maupun
sejarah kehidupan itu sendiri.

Evolusi yang dianalisa adalah mulai dari populasi


manusia di dunia. Perhitungan populasi dan
perkembangan populasi yang dikalibrasikan dengan
map of consciousness.

Pada bagian ini Hawkins juga mulai menuliskan istilah


Holographic Universe. Bahwa yang dimaksud dengan
holographic universe adalah setiap poin pandangan
tentang kehidupan ditentukan oleh setiap individu
secara unik sesuai dengan level kesadarannya sendiri-
sendiri.

Setiap Pertumbuhan dan perkembangan adalah


sesuatu yang tidak beraturan dan tidak linear.
Sehingga tidak ada yang dapat diketahui tentang sifat
61

dasar dari pertumbuhan dan perkembangan ini,


kecuali hanya gambaran dan konsekuensi dari apa
yang dipelajarinya.
AGUNG WEBE

“No one has ever studied the nature of life itself, only
its images and consequences”

Dari bagian ini tentu saja Hawkins akan


memberitahukan bahwa map of consciousness
bukanlah kebenaran, namun “only its images and
consequences”.

Hawkins juga memunculkan kata ‘awarness’ di


samping kata ‘consciousness’ yang sering digunakan.
Lebih dalam tentang ini adalah penekanan bahwa,
“There is nothing the mind believes that is not
fallacious at a higher level of awareness”
Tidak ada keyakinan yang keliru pada tingkat
kesadaran yang lebih tinggi.

Namun di sini Hawkins menggunakan istilah


awareness dan bukan consciousness. Artinya bahwa
istilah consciousness atau map of consciousness atau
level kalibrasi yang dibuat di dalamnya hanya
merupakan sebuah tabel introspeksi dan kemudian
62

yang menjadi lebih penting adalah awareness itu


sendiri.
AGUNG WEBE

Bahkan istilah pure consciousness itu sendiri baru


dimunculkan Hawkins di bab setelah ini dengan
menggunakan kata study di depannya. Dengan ini kita
sebagai pembaca sangat paham bahwa pure
consciousness bukanlah sebuah pencapaian atau
sesuatu yang harus dicapai, karena ia bagi Hawkins
adalah sebuah study.
63

CHAPTER 21 :
The Study of Pure Consciousness
AGUNG WEBE

Pembukaan dari bagian ini menarik:


“Various aspects of consciousness have been the
subjects of traditional philosophy, and the expressions
of consciousness as mind or emotion have been the
subjects of the clinical sciences, but the nature of
consciousness itself has never been clinically studied in
any comprehensive sense.”

Dari pembukaan di atas Hawkins menjelaskan


mengapa ia melakukan study of consciousness, yaitu
bahwa kesadaran telah dilihat dari sisi filsafat
tradisional. Dan ekspresi dari kesadaran sebagai
pikiran telah menjadi subjek dari kegiatan klinis.
Namun tentang sifat dasar kesadaran itu sendiri
belum pernah dipelajari sebagai pengetahuan klinis
secara komprehensif.

Hawkins mulai menuliskan dari Karakteristik


Kesadaran Murni itu sendiri. Karakteristik ini
diobservasi dengan konsep tentang diri yang
64

berhubungan antara pikiran, ekspresi dan respon


tubuh itu sendiri.
AGUNG WEBE

Satu karakteristik dari pengalaman tentang kesadaran


murni adalah persepsi keabadian waktu (timelessness
of perception)

Karaktetistik yang lain adalah berhentinya arus pikiran


dan perasaan (cessation of the ordinary flow of
thought or feeling)

Acuan Hawkins yang lain selain observasinya, pada


bagian ini ia menggunakan,
Buku dari Fritjof Capra’s: The Tao of Physics, and buku
dari Robert Ornstein’s: The Psychology of
Consciousness.

Jadi pada bagian ini tidak ada cara atau Teknik untuk
mencapai kondisi pure consciousness, karen Hawkin
hanya melakukan study dan observasi tentang hal
tersebut.
65

CHAPTER 22 :
Spiritual Struggle
AGUNG WEBE

Bagian ini diberi judul Spiritual Struggle atau


perjuangan spiritual, karena Hawkins menjelaskan
sebuah perjalanan perjuangan dari level spiritual yang
ada di dunia ini, yaitu sesuatu yang tidak
bermanifestasi yang kemudian bermanifestasi
“becomes Manifest as the Avatar—the Christ, the
Buddha, the Great Teacher, the Great Guru—whose
energy field calibrates at 1,000”

Pada bagian ini pembaca dapat melihat lebih banyak


para pejuang spiritual dan kalibrasi level mereka.
66

CHAPTER 23 :
The Search of Truth
AGUNG WEBE

Pada bagian ini Hawkins menuliskan kalibrasi level dari


agama-agama yang menjadi observasi dirinya.

KRISTEN
Agama ini dikenalkan Yesus yang menempati level
Kalibrasi 1000 yang merupakan level tertinggi selama
ini. Pada abad ke dua setelah itu, level ajaran ini turun
menjadi 930. Pada abad ke enam turun menjadi 540,
dan pada abad ke sebelas turun menjadi 498.

BUDDHA
Ajaran ini pada awalnya menempati level kalibrasi
1000. Pada tahun 2005 kalibrasi ajaran ini adalah 405
sampai dengan 960.

HINDU
Kalibrasi ajaran ini pada awalnya adalah 1000. Pada
tahun 2005 kalibrasi ajaran ini adalah 390 sampai
dengan 975.
67

YAHUDI
Ajaran ini awalnya menempati level kalibrasi 985.
Pada tahun 2005 kalibrasi ajaran ini adalah 550 sampai
AGUNG WEBE

dengan 605.

ISLAM
Ajaran ini melalui Quran menempati level kalibrasi
700. Saat ini untuk fundamentalis militant Islam,
menempati kalibrasi level 90 sampai dengan 130.
Pada tahun 2005 kalibrasi dari Wahabi adalah 30 dan
ajaran Sufi adalah 700.

Pada bagian ini dijelaskan mengapa ajaran-ajaran


tersebut mengalami penurunan level kalibrasi dan apa
pengaruhnya terhadap kehidupan sosial.
68

CHAPTER 24 :
Resolution
AGUNG WEBE

Penutup buku tersebut juga keren menurut saya:


“Our purpose on Earth may remain obscure, but the
road henceforth is clear”
Tujuan kita berada di bumi mungkin belum jelas,
namun jalan selanjutnya sudah jelas.

Nah apa yang dimaksud oleh Hawkins sebagai: The


Road henceforth is clear tersebut? Apakah PURE
CONSCIOUSNESS? –
BUKAN .. Perhatikan kalimat selanjutnya:
“We may expect great transformations throughout
human culture, as mankind becomes more responsible
for its knowledge”

Jadi jelas banget, tujuan riset Hawkins dan tabel


tersebut untuk hal ini:
“We may expect great transformations throughout
human culture, as mankind becomes more responsible
for its knowledge”
Kita mungkin berharap untuk bisa melakukan
transformasi yang besar melalui budaya kita sebagai
69

manusia, yang nanti akan menjadi semakin


bertanggung jawab terhadap pengetahuan itu sendiri.
AGUNG WEBE

Buku ini juga tidak menyarankan untuk takut atau


melawan kejahatan. Kita hanya disarankan untuk
menghindarinya dan kita harus memiliki kemampuan
untuk mengenali kejahatan tersebut lalu kemudian
menemukan langkah yang sesuai pada level power
untuk mengalokasi kejahatan tersebut.

Dalam salah satu bagian di sini, Hawkins


menyebutkan:
“Our journey of investigation has finally led us to the
most critical realization of all; Mankind lacks the
capacity to recognize the difference between good and
evil”
Perjalanan investigasi ini akhirnya sampai kepada
sebuah realisasi yang sangat penting, yaitu bahwa
manusia tidak memiliki kemampuan untuk mengenali
perbedaan antara kebaikan dan kejahatan (power vs
force).

Hawkins juga menuliskan, bahwa dalam kitab suci


manusia menderita oleh kekuatan yang tak terlihat.
70

Dan kekuatan yang tak terlihat ini adalah kesadaran


yang selalu dalam level Force setiap harinya.
AGUNG WEBE

Artinya, force adalah penderitaan. Dan kalau kita


melihat kembali salah satu arti force dalam bab
sebelumnya, yaitu Force selalu menentang sesuatu,
Force selalu menghakimi, Force terkait dengan hal
yang memisahkan, maka Force dihasilkan oleh pikiran.
Dan dapat diartikan bahwa pikiran adalah
penderitaan.

Pada bagian akhir di jelaskan bahwa sangat mungkin


kalibrasi yang didapatkan berbeda pada saat
melakukan observasi. Hal tersebut disebabkan oleh:

1. Situasi, orang, politik, kebijakan, dan sikap yang


berubah seiring berjalannya waktu.
2. Orang cenderung menggunakan sensor
modalita yang berbeda saat mereka
memikirkan sesuatu.
3. Akurasi meningkat sejalan dengan
meningkatnya kesadaran.
71

Ini adalah sebuah NOTE pada akhir buku ini:

The technique does not work if the persons doing the


AGUNG WEBE

testing are atheists. This may be simply the


consequence of the fact that atheism calibrates below
level 200, and that negation of the truth or Divinity,
karmically disqualifies the negator just as hate
negates love.

Teknik ini (kinesiologi) tidak bekerja apabila orang


yang melakukan pengujian adalah atheis. Hal ini
adalah karena fakta konsekuesni bahwa orang atheis
mempunyai kalibrasi di bawah 200, dan menolak
tentang kebenaran dan ketuhanan. Sama seperti
benci yang meniadakan cinta.
72

PENUTUP
AGUNG WEBE

Terimakasih telah membaca tinjauan saya atas buku


POWER vs FORCE. Apabila setelah ini anda ingin
membaca buku aslinya dalam bahasa Inggris maka
akan saya kirimkan bukunya dalam format PDF ke
email anda.

Silahkan kirim email ke saya:


agung_webe@yahoo.com

Buku ini bagi saya adalah buku keren karena


merupakan penelitian dari David R Hawkins. Ya saya
menempatkan sebagai penjelasan dari sebuah
penelitian yang didasarkan pada fakta-fakta ilmiah
tentang kesadaran. Dan buku ini bukan merupakan
buku ‘practical’ atau buku ‘how to’.

Artinya Hawkins tidak menyampaikan bagaimana


caranya untuk mencapai level kalibrasi tertinggi dan
apa saja kegunaan atau tujuannya dengan pencapaian
level kalibrasi tertinggi tersebut.
73

Buku ini terbit pertama kali pada tahun 1995, namun


faktanya kalah dengan buku THE SECRET (Rhonda
Byrne) dan ATTRACTOR FACTOR (Joe Vitale) yang
AGUNG WEBE

terbit setelah tahun 2000an. Ya, karena memang buku


ini bukan buku praktis yang memuat langkah-langkah
praktis seperti dua buku di atas. Buku ini adalah
paparan dari hasil sebuah riset ilmiah.

Jadi, apabila anda menyukai riset ilmiah, maka buku ini


cocok untuk anda. Namun bila anda menyukai buku
praktis yang memuat cara-cara, maka buku ini tidak
cocok bagi anda.

Buku dari David R Hawkins yang masih berhubungan


dengan level kesadaran dan memuat langkah praktis
pencapaian adalah:
TRANSCENDING THE LEVEL OF CONSCIOUSNESS – The
starway to enlighment.

Namun entah mengapa malah buku Power vs Force ini


yang ramai dicari. Atau mungkin hanya karena istilah
tentang Power dan Force ini? Bahwa ada persepsi
apabila Power akan mendatangkan keberlimpahan
dan Force mendatangkan kesengsaraan?
74

Semoga buku kecil ini dapat membantu anda melihat


sekilas tentang isi buku tersebut dan kemudian anda
dapat memutuskan apakah memang benar-benar
AGUNG WEBE

buku sejenis ini yang anda cari, atau selama ini anda
hanya ikut-ikutan saja termakan iklan yang bombastis
yang menggembar-gemborkan hasil dari latihan-
latihan yang disebut sebagai Power yang memang
tidak ada di buku ini?

Bahkan di buku inipun tidak disebutkan pencapaian


level dari kesadaran yang disebut oleh Hawkins
sebagai pure consciousness. Sekali lagi di bab Spiritual
Struggle dan The Search of Truth, Hawkins hanya
menyodorkan sebuah hasil observasi tentang level
kesadaran dari agama-agama yang ada.

Semoga buku kecil ini berguna bagi semua.


75
AGUNG WEBE
76
AGUNG WEBE
77

AGUNG WEBE
AGUNG WEBE

Agung Webe, Lahir di Yogyakarta.


Sebagai seorang yang telah
mengabdikan diri di dunia
pelatihan pemberdayaan diri
lebih dari lima belas tahun (sejak
2002),
ia menyelami berbagai aliran dan metode yang
berkaitan dengan pemberdayaan potensi manusia.

Perjalanannya menelusuri penjuru Dunia telah


membawa Agung Webe bertemu dengan beberapa
metode, dari Psikologi Sumber Daya Manusia,
Hypnosis, Brain Power, NLP. Tidak ketinggalan juga
dunia esoterisme yang berhubungan dengan
pemberdayaan diri turut diselami. Dari meditasi, Zen,
Yoga, Reiki dan Prana.
Namun dari semua hal di atas, yang banyak menarik
perhatian Agung Webe adalah Ajaran dan Metode
78

pemberdayaan diri Nusantara, antara lain adalah


Wulang Reh karya Pakubuwono IV,
Wedhatama karya Mangunegoro, dan Kramadangsa
AGUNG WEBE

karya Ki Ageng Suryomentaram.


Melalui pengalaman langsung yang berhubungan
dengan komunikasi dan layanan Bersama maskapai
Garuda Indonesia, Agung Webe menjadi ahli dalam
bidang komunikasi, negosiasi, layanan prima dan
berbicara di depan public.
Melalui Training dan Seminar yang diadakannya, baik
untuk Inhouse maupun Public, Agung Webe telah
menginspirasi banyak orang untuk berubah lebih baik
menuju kemajuan dalam kehidupan. Menjadi manusia
tangguh, percaya diri, professional dan mandiri.

Training yang dibawakan oleh Agung webe adalah:


1. Service Excellence
2. Public Speaking
3. Communcation & Negotiation Skill
4. Achieving Peak Performance
5. Leader as a Coach
6. Breaking Mental Block
7. MOTIVATION : Goal Setting
8. Writing Skill
79

Beberapa Perusahaan yang pernah mengundang


Agung Webe antara lain adalah: Bank Indonesia, PT
Garuda Indonesia, PT Haji Kalla, Askes, Jawa Pos
AGUNG WEBE

group, Dinkes, Kementrian Keuangan, Dinas Pajak,


PTPN Indonesia, BPJS, BCA, PT Pelindo, BRI, Dinas
Imigrasi, Bea Cukai.

Sebagai Penulis buku, Agung Webe telah menerbitkan


27 buku:
1. Belajar Mandiri
2. Transpersonal Tenaga Dalam
3. Javanese Wisdom, Berpikir dan Berjiwa besar
4. MIND RECOLLECTION
5. 7 Langkah Sederhana membuat hidup lebih
bermakna
6. Smart Teaching
7. GENIUS, inspirasi dan motivasi
8. Mind Opener, membuka pikiran mewujudkan
keajaiban
9. Wisdom – afirmasi 100 hari
10. CRACK, Neo Hypnosis
11. Diary Pramugari – novel pemberdayaan diri
12. Diary Kembang Malam – novel pemberdayaan
diri
80

13. Inner Peace, menyelesaikan pesoalan hidup


dalam 30 hari
14. Soul Journey
AGUNG WEBE

15. Succesfull Personality


16. SOUlMATE
17. Menjadi Karyawan Sukses, mengapa tidak?
18. WIZARD – manual for a meaningful life
19. Cara Dahsyat Berdamai dengan Pikiran
20. Temukan Alasanmu untuk Sukses
21. Transformasi 21 hari
22. Sadhana
23. 60 hari self talk dan afirmasi
24. Oase
25. Kitab Yang Hilang
26. Diary Pramugari 2
27. Soul Journey Next Generation

Email: agung_webe@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai