Anda di halaman 1dari 5

Rahasia sukses membangun kecerdasan emosi dan spiritual

Judul buku : Emotional Spiritual Quetient


Nama penulis : Ary Ginanjar Agustian
Penerbit & tahun terbit : Arga Wijaya Persada, Jakarta 2001
Jumlah halaman : 422 Halaman
Cover buku : (terlampir)

Buku yang berjudul Emotional Spiritual Quentien karya Ary Ginanjar Agustian ini sangat
mengispiratif dan penulisnya juga pandai menggabungkan ilmu psikologi sosial dan keislaman,
cara penjelasanya pun sangat aplikatif, penulis juga dapat mengaplikasikan teori kedalam
kehidupan sehari-hari sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami isi dari buku tersebut
dan dapat memberikan pencerahan yang mudah di cerna dalam melakukan transformasi
keislaman dari sebuah ide (gagasan) menuju kepada oprasional, penulis juga telah
menempatkan islam secara adil dalam menegakkan Kembali islam sebagai agama yang
Rahmatan lil Alamin. Penulis membawa kekuatan besar ESQ menuju pada wajah islam yang
simpatik dan juga membawa kepada hal-hal uang menjuru kapada kebijaksanaan, adapun kata-
katanya membuka hati kepada yang membaca untuk melihat keindahan agama yang
sebelumnya tidak dengan mudah bisa di pahami, buku ini juga dapat menyejukan hubungan
antar muslim dan non-muslim serta dapat memperkaya dan memperbanyak kehidupan spiritual
pembaca.
Buku ini juga banyak menjelaskan tentang peran EQ dan SQ di dalam diri manusia,
EQ sendiri memiliki arti taraf kecerdasan intelektual atau bisa juga di sebut kecerdasan emosi,
sedangkan SQ memiliki arti kecerdasan ruhaniah. Buku ini menekankan pada kualitas EQ dan
SQ yang sama pentingnya dengan kualitas IQ. penulis juga mendapatkan inspirasi dari 1 nilai
ihsan, 6 komponen iman dan 5 unsur kegiatan islam yang ada dalam islam dan biasa di kenal
dengan rukun iman dan rukun islam, ini semua sangat bermanfaat bagi seseorang yang
menginginkan pencerahan kecerdasan emosi dan spiritual dengan konsep yang memberikan
wacana baru dalam dunia akademis, juga memberikan metode yang berbeda dalam
pembentukan sumber daya menusia unggul yang siap dengan tantangan zaman tanpa
kehilangan jati dirinya sendiri, ESQ yang menuntun sinergi intelektual-emosional-
spiritual,menegakkan kesadaran hubungan antara tuhan-manusia-kehidupan, yang dengan
mudah bisa dapat di pahami secara akademis, bisnis dan pemerintahan. Dan penulis juga
banyak memadukan prinsip islam dan al-Quran sebagai landasan spiritual dan ilmu
pengetahuan secara cerdas dan meyakinkan.
Di dalam buku ini menawarkan 4 bagian cara untuk membangun ESQ di dalam diri
manusia , Adapun bagian yang pertama ialah tentang bagaimana untuk menjernihkan emosi
atau zero mind proses,di dalamnya menaungi tentang kebebasan hati,tujuh belenggu,lahirnya
kesadaran diri dan sumber suara hati serta saran dan aplikasi mengenai zero mind process itu
sendiri, dalam hal ini membahas tentang kebebasan untuk memilih reaksi terhadap segala
sesuatu yang terjadi atas diri kita,karna kitalah penanggungjawab utama atas sikap yang kita
ambil, bukan lingkungan kita,tetapi diri kita sendirilah penentu sesungguhnya yaitu penentu
pilihan yang kita ambil tersebut. Adapun yang kedua tentang mental building atau bisa juga
disebut membangun mental,pada bagian ini akan muncul kejernihan hati dan kesadaran dalam
membangun kecerdasan emosi yang melalui enam prinsip berdasarkan rukun iman,enam
prinsip ini juga berfungsi sebagai pelindung pusat orbit spiritual,god spot, dan menjaganya agar
tetap selalu menjadi pusat orbit. Pada bagian ketiga membahas tentang personal strength atau
ketangguhan prbadi yang melalui penetapan misi, pembangunan karakter,serta pengendalian
diri. dan di bagian terakhir atau bagian ke empat buku ini membahas tentang social strength
atau dengan kata lain bisa sebut dengan ketangguhan sosial, orang yang memiliki ketangguhan
pribadi tidak akan mudah mengalami kegagalan karna memiliki kepercayaan yang kuat yang
di dorong oleh keimanan seseorang itu sendiri,itulah yang di bahas pada bagian ke empat dalam
buku ini damn semua yang terkandung dalam buku ini merupakan Langkah yang diharapkan
mampu mengikuti kemajuan manusia pada umumnya.
Ada begitu banyak kata-kata yang menarik di dalam buku ini dan juga ada beberapa
penggalan ayat dari Al-Quran yang menguatkan dan lebih meyakinkan lagi, seperti pada
halaman 215, mengenai prinsip masa depan “selalu berorientasi pada tujuan akhir di setiap
Langkah yang di buat.mengoptimalkan setiap Langkah dengan sungguh-sungguh.yakin akan
adanya hari kemudian,sehingga memiliki kendali diri dan sosial,memiliki kepastian akan masa
depan,dan ketenangan batiniah yang tinggi.” Dan kemudian kata-kata itu di damping dengan
QS Al-An’am[binatang ternak]6:135 yang artinya seperti ini “katakanlah, hai kaum ku!
Berbuatlah menurut kehendakmu! Sungguh, aku pun akan melakukan (kehendakku). Nanti
kamu akan mengetahui, siapa (diantara kita) yang (paling baik) tempat kediamannya pada
akhirnya. Sungguh, orang dzalim tidak akan mendapat kejayaan,”. Ada juga pernyataan
menurut Robert K Cooper dan Ayman Sawaf mengenai tingkat kecerdasan emosi seseorang
yaitu “kecerdasan emosi adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektif
menerapkan daya serta kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi, serta
penggaruh yang manusiawi”. Dan dalam misi membangun kehidupan juga dapat di jelaskan
melalui QS.Ali-imran 3:9 yang artinya “tuhan kami! Kaulah yang akan menghimpun manusia
menjelang hari yang tiada di ragukan adanya. “sungguh allah tiada (pernah) menyalahi janji.”
Begitulah arti dari bunyi penggalan QS Ali-imran.
Terakir, buku ini di tutup dengan penngalan ayat Al-quran surah Ali-imran 3:140, yang
artinya “Demi masa kejayaan dan kehancuran, kami pergilirkan di antara manusia, agar mereka
mendapat pelajaran”. Pemikiran yang terkandung dalam buku ini ialah bertujuan untuk
menggeser kelompok sekuler kiri dan kelompok sekuler kanan untuk bisa bergerak menengah
pada titik temu seimbang, karna keberhasilan sejati baik di dunia ataupun di akhirat serta
kebahagiaan hakiki, baik lahiriah dan batiniah melalui mekanisme ihsan yang 1, rukun iman
yang 6, dan rukun islam yang 5,akan terciptanya manusia yang unggul, inilah sejatinya isi
makna dalam buku ini,karna banyak generasi sekarang sedang menghadapi banyak
permasalahan yang cukup kronis,karna tidak terintegrasinya antara otak dan hati itu sendiri.dan
di buku ini banyak penjelasan tentang Langkah yang signifikan dan mengintegrasi akal dan
emosi dalam praktek di dalam kehidupan dapat pula menyertakan unsur spiritual sehingga
terjadilah integrasi IQ,EQ,dan SQ itu sendiri, ada banyak kelebihan buku ini yang sangat
menginspirasi, karna penulis menggambil banyak referensi dari dalam maupun dari luar dan
juga bnyak kajian yang di tulis melalui perpaduan akal yang jernih dan juga kemurnian hati
pada diri manusia sehingga dapat terciptanya ESQ itu sendiri. Tetapi di dalam buku ini juga
banyak kata-kata asing yang di pakai, karna penulis banyak menggambil referesnsi dari luar
juga pemahaman-pemahaman orang asing sehingga ada beberapa kata-kata yang agak sedikit
kurang di mengerti, namun tidak menghalangi untuk dapat memahami lebih dalam mengenai
ESQ yang ada. Akhir kata, semoga kita bisa menerapkan ESQ, juga pemahaman tentang 1
ihsan 6 rukun iman dan 5 rukun islam dalam diri kita untuk masa depan yang lebih baik lagi.

Penyusun resensi: Istantri Khusni Nurillah


Lampiran

Anda mungkin juga menyukai