Anda di halaman 1dari 2

Continue

Thick face black heart versi indonesia pdf

Chu Ning Chu didalam bukunya "Thick Face Black Heart" atau "Muka Tebal Hati Hitam", mengatakan bahwa sebenarnya didalam diri manusia sebenarnya terkandung potensi yang begitu besar untuk bisa maju dan sukses. Masalahnya potensi tersebut sering kali terkubur begitu saja, karena kita tidak mau "bermuka tebal" dan "bermuka hitam". Chu
Ning Chu memberikan sebuah prinsip penting untuk tidak usah malu dan berhati tega dalam kondisi-kondisi tertentu. Tega terhadap diri sendiri dengan berani menanggung resiko dan tega terhadap orang lain; tidak terlalu bermain perasaan. Itulah yang ia maksudkan dengan "Muka Tebal Hati Hitam". Menurut Chu Ning Chu, perasaan-perasaan
seperti gengsi, takut malu, dan terlalu menjaga perasaan orang atau merasa ngak enak sama si A, ngak enak sama si B justru sering kali menjadi penghambat seseorang untuk maju. Begitu sering kita tidak berani bertindak atau melakukan sesuatuyang akan mendatangkan kemajuan dan kesuksesan, hanya karena perasaan malu, gengsi dan tidak
enak. Jika diterapkan secara positif, tentu saja prinsip ini akan berguna dan menolong kita untuk maju dan memaksimalkan semua potensi yang kita miliki tanpa peduli kata-kata orang yang melemahkan semangat kita. Tetapi sebaliknya, jika ini diterapkan secara negatif maka akan sangat merugikan diri kita dan juga orang lain, tidak sedikit orang
yang tidak lagi punya rasa malu untuk berbuat dosa, berlaku curang, serakah, mengambil keuntungan gelap dan menjilat secara terang2an, atau meminta kesana kemari. Ini adalah thick face atau muka tebal yang diterapkan secara negatif. Selain itu juga ada orang yang begitu tega terhadap sesamanya, tidak punya kasih dan kepedulian, tidak punya
kepekaan, menindas, menekan sesama dan tidak pernah mencoa memposisikan diri orang yang ditindas. Orang-orang seperti ini jarang sekali terusik hatinya terhadap keadaan sesama, yang penting dirinya sendiri nyaman. Ketika sebuah kalimat nasihat keluar, sering kali kita berkata "Nasihat ini bukan untuk saya, melainkan untuk orang lain" atau
krn sudah terbiasa dengan hati yang jahat dan merasa tindakannya benar, maka ia akan balik menyerang orang yang mencoba utk mengingatkan dengan berkata "tidak perlu ngajarin saya" ini benar-benar black heart.Mudah2an Allah SWT selalu menolong dan menuntun kita semua dalam hidayah, jalan yg benar, menuju kesuksesan, kebahagiaan,
dunia-akherat.Wallahu'alam bish showab. Thick Face Black Heart Chi Ning Chu didalam bukunya “Thick Face Black Heart” atau “Muka Tebal Hati Hitam”, mengatakan bahwa sebenarnya didalam diri manusia sebenarnya terkandung potensi yang begitu besar untuk bisa maju dan sukses. Masalahnya potensi tersebut sering kali terkubur begitu saja,
karena kita tidak mau “bermuka tebal” dan “bermuka hitam”. Chi Ning Chu memberikan sebuah prinsip penting untuk tidak usah malu dan berhati tega dalam kondisi-kondisi tertentu. Tega terhadap diri sendiri dengan berani menanggung resiko dan tega terhadap orang lain; tidak terlalu bermain perasaan. Itulah yang ia maksudkan dengan “Muka
Tebal Hati Hitam”. Menurut Chi Ning Chu, perasaan-perasaan seperti gengsi, takut malu, dan terlalu menjaga perasaan orang atau merasa ngak enak sama si A, nggak enak sama si B justru sering kali menjadi penghambat seseorang untuk maju. Begitu sering kita tidak berani bertindak atau melakukan sesuatuyang akan mendatangkan kemajuan
dan kesuksesan, hanya karena perasaan malu, gengsi dan tidak enak. Jika diterapkan secara positif, tentu saja prinsip ini akan berguna dan menolong kita untuk maju dan memaksimalkan semua potensi yang kita miliki tanpa peduli kata-kata orang yang melemahkan semangat kita. Tetapi sebaliknya, jika ini diterapkan secara negatif maka akan
sangat merugikan diri kita dan juga orang lain, tidak sedikit orang yang tidak lagi punya rasa malu untuk berbuat dosa, Berlaku curang, serakah, mengambil keuntungan gelap dan menjilat secara terang2an, atau meminta kesana kemari. Ini adalah thick face atau muka tebal yang diterapkan secara negatif. Selain itu juga ada orang yang begitu tega
terhadap sesamanya, tidak punya kasih dan kepedulian, tidak punya kepekaan, menindas, menekan sesama dan tidak pernah mencoa memposisikan diri orang yang ditindas. Orang-orang seperti ini jarang sekali terusik hatinya terhadap keadaan sesama, yang penting dirinya sendiri nyaman. Ketika sebuah kalimat nasihat keluar, sering kali kita
berkata “Nasihat ini bukan untuk saya, melainkan untuk orang lain” atau krn sudah terbiasa dengan hati yang jahat dan merasa tindakannya benar, maka ia akan balik menyerang orang yang mencoba utnuk mengingatkan dengan berkata “tidak perlu ngajarin saya” ini benar-benar black heart. Kita perlu hati2 jangan sampai kita “membantu” dan
tidak bisa menerima teguran dan nasihat orang lain. Marilah kita menyelidiki hati kita, masihkah kita hidup dalam jalan yang benar? atau kita sudah punya sifat yang kasih kita mulai dingin ?. Kiranya Tuhan melembutkan serta memperbaharui hati kita semua. Amin…!!!* Thick Face, Black Heart adalah hukum rahasia alam yang mengatur perilaku
sukses dalam setiap aspek kehidupan seseorang.* Sering kali kita begitu peduli dengan apa yang membuat kita merasa nyaman bahwa kita melupakan apa yang membuat kita merasa hebat. Memahami bagaimana mengatasi rasa sakit, keraguan, dan kegagalan adalah aspek penting dari permainan menang di kehidupan.* Karakter yang tidak terbuat
dari sinar matahari dan mawar. Seperti baja, itu ditempa dalam api, antara palu dan landasan.* Sebuah kehidupan yang sukses adalah yang hidup melalui pemahaman dan mengejar jalan sendiri, bukan mengejar mimpi orang lain.* Thick Face, Black Heart bukan tentang kekejaman, namun Anda akan belajar bahwa dengan mengadaptasi dan
mengadopsi kekejaman non-destruktif, Anda akan mendapatkan kebebasan dalam tindakan yang diperlukan untuk mencapai efektivitas dalam pelaksanaan tugas hidup Anda.* Dengan semakin dalam berhubungan dengan kekuatan ini dalam diri Anda, Anda akan mendapatkan kejelasan tak tergoyahkan dan fokus untuk membantu Anda menemukan
dan mencapai takdir yang Anda inginkan.* The Thick Face, Black Heart praktisi harus melatih kemampuannya untuk mengabaikan kritik, cemooh, dan fitnah lain dari orang lain, dan pada saat yang sama melaksanakan tugas Anda sesuai keinginan Anda.* Thick Face, Black Heart pada tingkat yang paling kejam tidak memiliki nada moral. Hal ini
murni membahas bagaimana mendapatkan apa yang Anda inginkan. Tebal muka pada tingkat ini benar-benar rendah budi; Black Heart benar-benar kejam.* Kebijaksanaan spiritualitas adalah akar dari kehidupan duniawi. Kemampuan untuk menilai baik dari yang jahat adalah penting. Tidak ada orang di luar sana Anda harus menaklukkan. Bila Anda
telah berhasil menaklukkan diri sendiri, dunia akan berada di kaki Anda.* Akhir keberanian seorang Thick Face, Black Heart Warrior adalah dispassion. Ini berarti memiliki keberanian untuk melawan meskipun takut; untuk dapat melepaskan diri dari emosi yang terkait dengan kekalahan sehingga kehadirannya tidak menghalangi Anda.* Para
penyatuan spiritual dan material dunia: Anda akan mampu menciptakan sebuah tempat pertemuan bagi dunia spiritual yang luhur dan dunia usaha yang kejam. Pada akhirnya, Anda akan melihat tidak ada divisi atau konflik antara dunia spiritual dan dunia yang kejam. Pandangan spiritual sublimal Anda akan menjadi alat penting untuk menaklukkan
hari-hari realitas.* Ketika seseorang bertindak selaras dengan Alam, salah satu tindakan yang selaras dengan kebaikan semua dan manfaat dari semua. Anda tidak merasa benar sendiri tidak terlalu bersemangat untuk menyenangkan, atau apakah Anda mencari persetujuan. Dalam menaklukkan, Anda kejam. Dalam aksi dan non tindakan, Anda tak
berubah. Jika Anda dapat mencapai ini, Anda adalah benar Praktisi Thick Face, Black Heart.THICK FACE (Tebal Muka)* Kebanyakan orang Asia yang sangat khawatir bahwa orang lain menganggap baik mereka dan terutama yang lainnya menunjukkan rasa hormat terhadap martabat pribadi mereka. Gagasan ini bertolak belakang dengan gagasan
orang barat dan menjadi tidak peka terhadap kritik dan pendapat negatif orang lain adalah yang terbaik. Menyatu bersama-sama, ini ide perkiraan 2 konsep Thick Face: sebuah perisai untuk melindungi harga diri kita dari pendapat buruk orang lain. Seseorang yang mahir dalam Thick Face menciptakan sendiri citra diri yang positif meskipun kritik
dari orang lain.* Dalam usaha tujuan apa pun, selalu ada ruang untuk keraguan tentang kemampuan kita untuk mencapai, motif kita untuk mencapai, atau kelayakan kita untuk menerima manfaat dari pencapaian.* Orang memiliki kemampuan untuk menempatkan keraguan diri, menolak untuk menerima keterbatasan yang lain telah berusaha untuk
memaksakan pada dirinya dan, yang lebih penting, dia tidak menerima keterbatasan yang biasa kita terapkan pada diri kita sendiri. Dia tidak mempertanyakan kemampuan atau kelayakan. Di matanya sendiri, dia adalah sempurna.* Dunia memiliki kecenderungan untuk menerima penghakiman kita sendiri diri kita sendiri. Dengan keyakinan yang
mutlak, maka orang bermuka tebal menanamkan kepercayaan pada orang lain. Mereka melihat dia sebagai sukses dan biarkan dia mencapai kebebasan suksesnyaBLACK HEART (Hati Hitam)* Black Heart adalah kemampuan untuk mengambil tindakan tanpa memperhatikan bagaimana akibatnya akan mempengaruhi orang lain. Black Heart adalah
kejam, tetapi tidak selalu jahat.* Hasil akhir dari cupet kasih sayang untuk beberapa majikan akan menjadi penutupan seluruh operasi dan menaruh semua karyawan mereka kehilangan pekerjaan.* Hati hitam – orang mempunyai keberanian untuk gagal.Thick Face dan Black Heart adalah dua sisi mata uang yang sama. Ketika seseorang memiliki
kekuatan Thick Face, seseorang dapat mengabaikan kritik dan penolakan dari massa. Kekuatan yang sama ini juga merupakan sumber Black Heart; itu memungkinkan seseorang untuk secara efektif menggunakan tombak untuk memotong melalui ide-ide bodoh dan prakonsepsi massa.The Thick Face, Black Heart praktisi harus melatih
kemampuannya untuk mengabaikan kritik, cemooh, dan fitnah dari orang lain, sementara secara bersamaan menjalankan tugasnya sebagai ia melihat cocok. Halo sobat, yak jumpa lagi dengan saya Alif Robath, masih dalam serial tulisan review buku. Kali ini kita akan membahas buku lagi nih. Kalau sebelumnya kita membahas buku dari penulis
berkebangsaan Amerika dan berkebangsaan Indonesia alias dalam negeri, kali ini kita akan membahas buku dari Chin-Ning Chu penulis yang berasal dari sebuah negeri yang diakui kehebatannya selama ribuan tahun dengan dinasti-dinastinya. Yah kalau anda pernah atau suka menonton film “Kera Sakti”, anda pasti akan mengetahuinya. Yap, penulis
ini berasal dari China atau Tiongkok, cerdas sekali anda.. (prok prok prok) . Sobat semua, sepertinya baru saja melihat judulnya kita mulai menerka maksud buku ini apaan ya? Kok artinya (dalam Indonesia) Bermuka Tebal Berhati Hitam, wah sesat ini buku, ngajarin ga bener ini pasti, udahlah ga usah dibahas apalagi dibaca. Ntar malah ikut-ikutan
sesat. adakah yang berpikiran seperti itu? Okelah, it’s no problem , yah meskipun ada kata-kata “don’t judge the book by the cover” (lha emangnya kan yang kelihatan pertamakali covernya, masak langsung buka isinya padahal belum beli, dimarahin toko bukunya dong. Hahah). Baik, sekarang kita akan membahasnya bersama-sama. Oh ya,
sebenarnya dalam bahasa Indonesia buku ini berjudul “Mental Baja, Pantang Menyerah”, yap itulah pengertian buku ini. Jadi bukan yang sesuai praduga bersalahmu ya sobat. Buku ini bercerita bagaimana menjadi pemenang, petarung, ksatria dalam usaha mencapai kesuksesan kita. Dalam buku ini kita akan banyak menemukan filosofi yang
dianut masyarakat China dari zaman dahulu sampai dengan sekarang, dan itu terbukti dengan bagaimana orang China hampir selalu terlihat lebih kaya dan lebih sukses daripada masyarakat kita. Semua dikupas tuntas dalam buku ini. Jadi, sudah bukan saatnya lagi mengatakan “jelas aja orang china sukses dagang, emang hokinya disitu kok” , eitss
stop dulu. Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, sukses itu bukan karena hoki. Meskipun hoki atau keberuntungan itu juga turut mempengaruhi, yang jleas pasti harus ada usahanya. Ibarat anda mau punya pacar, tapi anda tidak pernah keluar rumah, tidak punya sosial media, dan tidak pernah berinteraksi dengan tetangga, apakah anda
berharap hoki “tiba-tiba didatangi seorang wanita cantik yang menembak anda?”, it’s impossible. Be realistic please. Buku ini terinspirasi dari dua buku lainnya yaitu The art of War karya Tsun Zu dan juga Thick Black theory karya Lee Zhong Wu, penulisan buku ini diawali dari pengertian mengenai apa sih sebenarnya Mental Baja dan Pantang
Menyerah itu. Berawal dari sebuah kata-kata dari Lee Zhong Wu “bilamana anda menyembunyikan kehendak anda dai orang lain,namanya Mental Baja. Bilamana anda memaksakan kehendak anda kepada orang lain, namanya Pantang Menyerah”, kemudian penulis mulai menjelaskan maksud kata-kata tersebut bahwa setiap manusia pasti memiliki
keinginan dan setiap manusia juga tidak akan pernah lepas dari pendapat atau opini orang lain terhadap dirinya. Nah, Mental Baja adalah kesanggupan untuk mempraktikkan cara apapun yang dituntut oleh siatuasi pada saat itu terlepas dari apa pendapat orang tentang anda. Ada sebuah kisah tentang seorang pendekar kung fu bernama Han yang
sangat terkenal karena kemampuannya yang tak tertandingi pendekar kung fu manapun di dataran China bahkan meskipun ia melawan 5 pendekar sekaligus. Suatu hari saat ia berjalan menuju ke sebuah tempat, ia dihadang oleh 2 orang laki-laki. Kedua orang laki-laki itu menantangnya untuk berduel sampai mati. Ia tahu bahwa kedua orang itu
adalah penjahat biasa yang tidak memiliki kekuatan maupun keterampilan bela diri. Kedua penjahat itu memberinya dua pilihan yaitu berduel sampai mati atau menyerah dengan berjalan merangkak melewati rentangan kedua kaki penjahat itu. Ternyata Han memilih untuk menyerah dan tidak meladeni tantangan kedua penjahat itu. Ia lebih memilih
untuk merangkak melewati rentangan kaki kedua penjahat itu. Selepas itu pula, berita mengenai Han yang menyerah dan tidak mau menghadapi dua penjahat itu langsung tersebar luas ke seantero penjuru negeri China. Cacian, makian, bahkan ditertawakan didepan umum langsung diterima oleh Han, namun ia tidak pernah menjelaskan alasannya
melakukan tindakan yang tampak seperti pengecut tersebut. Seiring berjalannya kehidupan kemudian, Han menjelaskan alasannya melakukan tindakan yang seolah pengecut bertahun-tahun lampau. Ia menjelaskan bahwa sebagai seorang prajurit China yang sangat disegani, ia tidak pernah memiliki rasa takut atau gentar sedikitpun. Baginya kedua
penjahat itu tak menjadi ancaman yang berarti dan ia tahu mereka pasti mati ketika melawan dirinya. Ia merasa lawannya tidak seimbang dengan dirnya, oleh karena itu ia lebih memilih untuk bertindak seolah seperti seorang pengecut daripada terkena masalah lain akibat membunuh dua penjahat itu. Di situasi itulah Han mampu menerapkan
Mental Baja didalam dirinya meskipun dipenuhi dengan cacian, makian dan bahkan ditertawakan di hadapan umum. Pantang Menyerah adalah kesanggupan untuk bertindak atau bereaksi tanpa mempedulikan akibat yang akan mempengaruhi orang lain. Pantang Menyerah ini memang terlihat kejam karena ia hanya terfokus pada tujuannya dan tidak
terpengaruh oleh akibat yang ia timbulkan pada orang lain, meskipun tidak selalu jahat. Sebagai contoh adalah seorang dokter di zaman dahulu sebelum ditemukannya obat bius atau anestesi untuk meredam rasa sakit saat dioperasi, dokter yang melakukan operasi akan terfokus pada tujuannya yaitu melakukan operasi terhadap pasiennya, meskipun
pasiennya berteriak-teriak karena kesakitan, ia tidak akan mempedulikan itu karena ia telah menepikan sisi emosinya. Baginya, tujuannya harus diselesaikan. Begitu juga bagi seorang jendral perang meskipun ia tahu bahwa kemampuan pasukannya sangat lemah secara hitung-hitungan dan pasti akan banyak yang mati saat beperang, namun ia
mengabaikan perasaan emosinya yaitu berbelas kasih terhadap pasukannya dan memikirkan nasib keluarga pasukannya yang ditinggal mati. Tidak, ia abaikan semua itu. Ia terfokus pada satu tujuannya yaitu berperang untuk membela kehormatan negaranya dan itu pula semangat yang ia kobarkan kepada seluruh pasukannya. Ada sebuah kisah
tentang seorang pengusaha di China bernama Bao, suatu saat terjadi perburukan dalam ekonomi di negaranya yang tentunya hal itu berdampak langsung terhadap usahanya dimana ia memiliki 3 pabrik tekstil besar. Harga bahan pokok melambung tinggi dan itu dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Sebagian karyawannya mulai melakukan aksi
mogok kerja karena minta upah dinaikkan akibat kondisi ekonomi yang menghimpit. Disatu sisi ia merasakan belas kasihan terhadap karyawannya yang tentu akan semakin sulit hidupnya, namun di sisi lain ia juga berpikir jika dalam kondisi seperti itu ia menaikkan upah karyawannya maka justru akan membuatnya semekin membayar mahal dan bisa
jadi membangkrutkan usahanya dan malah mem-PHK semua karyawannya, akhirnya dengan Pantang Menyerah ia bersikukuh tidak menaikkan upah sebagian karyawannya demi menyelamatkan usahanya dan semua karyawan yang berada dibawah naungan usahanya. Kemudian buku ini mulai menjelaskan secara lebih mendalam mengenai maksud
dari Mental Baja dan Pantang Menyerah itu. Tentang salah satu prinsip dari Mental Baja dan Pantang Menyerah adalah mengetahui rasa takut kita. Rasa takut memang akan mengajari kita untuk menghormati hukum alam seperti anda tidak akan menari-nari diatas api yang berkobar-kobar, dan anda tidak akan terjun ke dalam jurang, dan berkat
rasa takut itu seorang ibu dengan penuh kasih sayang mengawasi anaknya yang sedang bermain. Namun, rasa takut itu juga yang harus kita hadapi. Dan cara untuk menghadapi rasa takut juga sangatlah sederhana yaitu BERANI. Ya, hanya denga keberanianlah kita bisa menghadapi rasa takut itu. Kalahkan rasa takut itu dengan melawannya
langsung. Semakin besar rasa takut yang anda hadapi, maka akan semakin besar pula keberanian yang akan anda peroleh. Buku ini juga menjelaskan tentang Dharma, mungkin kalau anda dulunya pernah berhubungan dengan Pramuka pastinya anda tahu Dasadharma Pramuka. Nah, tapi kita disini tidak sedang membahas itu, namun terfokus kepada
dharma itu sendiri. Dharma memiliki arti bertindak sesuai kewajibannya. Dharma seorang dokter artinya ia harus melakukan kewajiban-kewajibannya sebagai seorang dokter apapun yang terjadi. Dharma seorang pelajar artinya ia harus melakukan kewajiban-kewajibannya sebagai pelajar apapun yang terjadi. Begitu pula polisi dan juga tentara, harus
melakukan dharma sebagai polisi dan tentara, meskipun terkadang ada perintah atasan yang tidak sesuai dengan keinginannya, namun ia harus tetap patuh dan melakukannya karena itulah dharmanya. Secara sederhana dharma ini menjelaskan tentang totalitas dalam setiap apapun yang kita kerjakan. Selain itu dalam bekerja, kita juga perlu
menggunakan otak kita agar pekerjaan kita menjadi efektif. Maksud penggunaan otak disini adalah pintar mencari peluang atau cerdik dalam menghadapi masalah yang ada. Lalu ada juga tahapan dalam bekerja yang harus kita lewati. Dalam buku ini dijelaskan melalui 3P. Purpose (tujuan) : ibarat peta navigasi bagi sebuah kapal laut, karena kita
perlu tahu kemana kita akan menuju. Perseverance (kegigihan) : selalu fokus dan konsisten terhadap tujuan awal yang ingin dicapai, gunakan sumber daya yang ada. Patience (sabar) : kesabaran akan membuahkan hasil, kita perlu belajar dari filosofi petani dalam bercocok tanam yaitu bersabar dan mau untuk konsisten merawat dalam menunggu
hasil. Terakhir, selamat mencoba MENTAL BAJA & PANTANG MENYERAH!! Penulis ~Alif Robath Safiu Surur (IG : @alifrobathss)

convertir pulgadas a centimetros tv


nikon n80 manual lenses
160867f9730f01---gunipira.pdf
67032650626.pdf
causes and consequences of water pollution pdf
1608ccbd77c6b4---kuxunejad.pdf
hernia inguinal tratamiento pdf
watch we got married season 4
how to clear bluetooth memory on pioneer avh-201ex
160bc7fa5e8863---lepuraxu.pdf
propiedades de los espacios vectoriales
160a2efb71bea9---pegagezegupomox.pdf
dokidobidata.pdf
chemistry lab manual class 12 pdf karnataka state board
libros de magia en español
210530062007730531zxjgwg.pdf
96630425413.pdf
1607ce34a22230---20322257496.pdf
what are the different types of context clues and examples
vande mataram abcd2 official dance video
rubevexerijariwewivotu.pdf
fiwiwuxi.pdf

Anda mungkin juga menyukai