Tebal muka Hati hitam merupakan suatu rumusan yang memiliki nilai filosofis yang
sangat tinggi, guna mempersiapkan hati dan mental dalam mencapai suatu tujuan.
Maka saya sangat menyarankan agar membacanya dengan sangat hati-hati, karena
jika salah memahaminya maka hasilnya adalah orang kasar dan sangat tidak beradab.
Baca dengan perlahan, coba untuk mencernanya, kemudian jika sudah bisa
mendapatkan kebijakan di dalamnya barulah anda semua boleh mempraktekkannya.
“Mengerjakan Tebal Muka Hati Hitam akan menghasilkan seorang Kesatria, bukan
seorang teroris”
Mohon diingat bahwa filosofi di dalamnya sangatlah tinggi, maka jangan baca dan
memahami kulitnya saja, coba untuk mencernanya dan dapatkan kemegahan dari
artikel ini.
Artikel ini disadur dari buku Tebal Muka Hati Hitam karangan Chin Ning Chu. Buku
tersebut merupakan buku yang berharga dan merupakan salah bacaan wajib bagi
orang-orang yang sukses.
Tujuan saya membagi informasi ini adalah untuk membantu: RAIH TUJUAN ANDA.
Pertama adalah arti kata dari:
Tebal muka, yaitu suatu benteng, yang akan menjadi pelindung diri dari setiap
anggapan orang lain akibat dari setiap tindakan atau aktivitas kita.
Hati hitam, adalah suatu senjata, ia memiliki karakteristik tanpa ampun, tetapi bukan
berati suatu yang jahat.
Sinergi dari Hati Hitam-Tebal Muka
Tebal muka adalah suatu kemampuan untuk menerima setiap kondisi yang menuntut
untuk mengacuhkan anggapan orang lain. Sementara itu, hati hitam adalah suatu
kemampuan untuk bertindak tanpa menghiraukan pendapat orang lain. Jadi untuk
dapat maju terus dalam memperjuangkan tujuan kita, baik hati hitam maupun tebal
muka haruslah hadir bersama, dan kedua faktor tersebut akan selalu saling
mendukung.
Ada 3 tahapan dalam hati hitam tebal muka
1. Memenangkan tanpa mengorbankan
Pada tahap ini ada 3 tingkatan, yaitu:
Tingkat dasar: tak bermoral, akan mengerjakan apapun untuk mencapai tujuannya.
Pada tahap ini, tebal muka akan menghasilkan tanpa kesadaran sama sekali, dan hati
hitam akan menghasilkan tanpa ampun sama sekali. Tahapan ini akan menghasilkan
apa yang dinamakan sebagai Tebal bagai tembok, hitam bagai batu bara. Contoh
untuk tahap ini adalah: pelacur murahan dan penjahat.
Tingkat kedua dari tahap pertama ini disebut sebagai Tebal dan keras dan Hitam
bercahaya. Contoh untuk tingkatan ini adalah pelacur kelas tinggi.
Tingkat ketiga dari tahap pertama ini adalah: Begitu tebal hingga tak berbentuk,
begitu hitam sehingga tak berwarna. Pada tahap ini, seseorang dapat menipu orang
lain dan orang yang ditipunya tersebut tidak akan tahu kalau ditipu bahkan berterima
kasih kepadanya. Contoh untuk tingkatan ini adalah politisi.
2. Pencarian Jiwa
Pada tahap ini, seseorang mulai menyadari bahwa untuk menaklukan orang lain
membutuhkan tenaga, tetapi untuk menaklukan diri sendiri membutuhkan kekuatan.
Pada tahap ini seseorang mulai mengerti bahwa tindakannya pada tahap pertama
terdiri dari aksi-aksi yang memalukan. Maka pada tahap ini, mulai akan disadari akan
arti dari kebijaksanaan.
3. Kesatria
Kesatria memiliki sifat tidak melekat dan tenang Kesatria adalah seseorang yang
selalu merasa takut dalam peperangan, bahkan berkeringat dan gemetaran, namun
ketakutannya ini tidak membuat jiwanya takut. Pada tahap ini seseorang telah
menacapi perstuan jiwa dan raga.
Dalam melaksanakan tebal muka hati hitam ini, terdapat 11 prinsip, yaitu:
1. Singkirkan bayangan, seseorang harus hidup bebas, hidupnya bukan untuk
mengikuti kehendak orang lain
2. Singkapkan batas diri, adanya pemahaman bahwa apapun yang dilakukan adalah
untuk dirinya sendiri atau untuk mencapai apa yang diinginkan
3. Pecahkan misteri kekuatan pohon jati dan kelembutan rumput, maka akan
mendapatkan pengertian bahwa “bagian dalam akan menggerakan bagian luar yang
kelihatan bergerak”.
4. Mengerti diri sendiri, jika dapat mengabaikan anggapan orang lain, maka kamu
akan dapat memusatkan seluruh perhatian untuk mencapai tujuan. Sesuatu hanya
dapat terjadi apabila seseorang telah mengerti diri yang sebenarnya.
5. Jangan cemas pada keberhasilan dan jangan takut kegagalan. Cemas pada
keberhasilan lebih kuat daripada takut akan kegagalan. Sebelum kamu berhasil maka
ketahuilah bahwa keberhasilan membawa perubahan dan memiliki resiko untuk jatuh.
6. Sadari antara sifat mimpi dan kenyataan, gunakan kacamata dinamis untuk melihat
segala sesuatu yang bergerak.
7. Kuasai kebenaran dan ke-pura-pura-an, karena adanya pengertian yang salah
terhadap apa yang dipandang sebagai kebenaran, hanya akan membawa kepada
sesuatu yang kosong kecuali kesukaan untuk dipuji. Memandang sesuatu sebagai
satu-satunya kebenaran, hanya akan menghasilkan hidup dalam ke-pura-pura-an saja.
8. Kendalikan ketakutan, karena ketakutan adalah rasa yang paling merusak
9. Hindari atas kesedihan kejar kebahagiaan. Segala sesuatu bergerak, selaras dengan
hukum alam, ada sedih ada bahagia, ada hitam ada putih, dst. Pengertian ini
memerlukan cara pandang yang bijak.
10. Berani untuk meyakinkan diri untuk melepaskan belenggu diri dan berani
menerima keyakinan diri, hal tersebut merupakan salah satu tindakan dari hati hitam
tebal muka
11. Sadari bahwa tebal muka dan hati hitam berasal dari Penguasa Tunggal,
penciptaan dan pemusnahan bukanlah sesuatu yang berlawan, namun merupakan
suatu aspek dari Yang Maha Esa. Alam akan ada sebagai lahir dan mati.Sesuatu yang
sama dibutuhkannya.
Mengerjakan Tebal muka – Hati hitam akan menghasilkan dharma. Karena dharma
adalah suatu pengertian akan tindakan yang benar pada situasi yang terjadi.
Mengerjakan Tebal muka – Hati hitam yang benar akan menghasilkan Kesatria
bukannya teroris.
Chu Ning Chu didalam bukunya "Thick Face Black Heart" atau "Muka Tebal Hati
Hitam", mengatakan bahwa sebenarnya didalam diri manusia sebenarnya terkandung
potensi yang begitu besar untuk bisa maju dan sukses. Masalahnya potensi tersebut
sering kali terkubur begitu saja, karena kita tidak mau "bermuka tebal" dan "bermuka
hitam".
Chu Ning Chu memberikan sebuah prinsip penting untuk tidak usah malu dan berhati
tega dalam kondisi-kondisi tertentu. Tega terhadap diri sendiri dengan berani
menanggung resiko dan tega terhadap orang lain; tidak terlalu bermain perasaan.
Itulah yang ia maksudkan dengan "Muka Tebal Hati Hitam".
Menurut Chu Ning Chu, perasaan-perasaan seperti gengsi, takut malu, dan terlalu
menjaga perasaan orang atau merasa ngak enak sama si A, ngak enak sama si B justru
sering kali menjadi penghambat seseorang untuk maju.
Begitu sering kita tidak berani bertindak atau melakukan sesuatuyang akan
mendatangkan kemajuan dan kesuksesan, hanya karena perasaan malu, gengsi dan
tidak enak. Jika diterapkan secara positif, tentu saja prinsip ini akan berguna dan
menolong kita untuk maju dan memaksimalkan semua potensi yang kita miliki tanpa
peduli kata-kata orang yang melemahkan semangat kita.
Tetapi sebaliknya, jika ini diterapkan secara negatif maka akan sangat merugikan diri
kita dan juga orang lain, tidak sedikit orang yang tidak lagi punya rasa malu untuk
berbuat dosa, berlaku curang, serakah, mengambil keuntungan gelap dan menjilat
secara terang2an, atau meminta kesana kemari. Ini adalah thick face atau muka tebal
yang diterapkan secara negatif.
Selain itu juga ada orang yang begitu tega terhadap sesamanya, tidak punya kasih dan
kepedulian, tidak punya kepekaan, menindas, menekan sesama dan tidak pernah
mencoa memposisikan diri orang yang ditindas. Orang-orang seperti ini jarang sekali
terusik hatinya terhadap keadaan sesama, yang penting dirinya sendiri nyaman. Ketika
sebuah kalimat nasihat keluar, sering kali kita berkata "Nasihat ini bukan untuk saya,
melainkan untuk orang lain" atau krn sudah terbiasa dengan hati yang jahat dan
merasa tindakannya benar, maka ia akan balik menyerang orang yang mencoba utk
mengingatkan dengan berkata "tidak perlu ngajarin saya" ini benar-benar black heart.
Mudah2an Allah SWT selalu menolong dan menuntun kita semua dalam hidayah,
jalan yg benar, menuju kesuksesan, kebahagiaan, dunia-akherat.