Anda di halaman 1dari 16

CASE REPORT

HIPERTENSI DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE


Agnes Pritama Fahmi1 Ligat Pribadi Sembiring2
1
Penulis untuk korespondensi: Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau,
Alamat: Jl. Diponegoro No.1, Pekanbaru, E-mail: dr.agnespf@gmail.com
2
bagian Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Riau/RSUD Arifin
Achmad Provinsi Riau

ABSTRAK
Hipertensi adalah suatu keadaan tekanan darah yang sama atau melebihi
140 mmHg sistolik dan/atau sama atau melebihi 90 mmHg diastolik pada
seseorang yang tidak sedang mengonsumsi obat anti hipertensi1. Data WHO
(World Health Oranization) tahun 2007 menunjukan diseluruh dunia sekitar 972
juta orang atau 26,4% penduduk di dunia mengidap hipertensi dengan
perbandingan 26,6% pria dan 26.1% wanita, 333 juta orang diantaranya (34,26%)
berada di negara maju dan 639 juta (65,74%) berada di negara berkembang.
Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh secara langsung maupun
tidak langsung. Sekitar 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke, sedangkan
sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Kerusakan organ target tersebut
dapat menjadi komplikasi dalam suatu tatalaksana hipertensi.Adanya kerusakan
organ target, terutama pada jantung dan pembuluh darah, akan memperburuk
prognosis pasien hipertensi yang berujung pada tingginya morbiditas dan
mortalitas.1,2,5
Dilaporkan pasien baru masuk ruang rawat inap RSUD Arifin Achmad
pada tanggal 11 April 2015, laki-laki 51 tahun dengan keluhan sesak napas yang
semakin memberat sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Pasien
mengeluhkan sering sesak nafas saat berbaring, sehingga pasien lebih nyaman
dengan posisi duduk. Pasien juga mengeluhkan sering berasa mual dan nafsu
makan menurun. Pasien mengaku mempunyai riwayat hipertensi sejak 10 tahun
yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan indeks massa tubuh (IMT) 20,4 kg/m 2.
Tekanan darah 160/70 mmHg, peningkatan JVP (-), ronkhi pada lapangan paru (-/
+), suara nafas menghilang pada basal paru kiri.
Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar ureum darah 133,8
mg/dL dan kreatinin darah 11,83/dL. Pemeriksaan rontgen thoraks didapatkan
gambaran efusi pleura pada paru kiri.
Laporan kasus ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai
penegakan diagnosis Hipertensi dengan komplikasi Chronic Kidney Disease serta
penatalaksanaannya.

Kata kunci: Hipertensi, Chronic Kidney Disease


CASE REPORT

PENDAHULUA tetapi tekanan hipertensi di kardiovaskular.


N darahnya belum Indonesia Sejak tahun 1999
mencapai target, berdasarkan hasil hingga 2009,
Hipertensi adalah serta adanya Riset kesehatan angka kematian
suatu keadaan penyakit penyerta Dasar akibat hipertensi
tekanan darah dan komplikasi (Riskesdas) tahun meningkat
yang sama atau yang dapat 2007 oleh Badan sebanyak 17,1%
melebihi 140 meningkatkan Penelitian dan dengan angka
mmHg sistolik morbiditas dan Pengembangan kematian akibat
dan/atau sama mortalitas.2 Kemenkes RI komplikasi
atau melebihi 90 Data menunjukkan hipertensi
mmHg diastolik WHO (World bahwa prevalensi mencapai 9,4 juta
pada seseorang Health hipertensi per tahunnya.5
yang tidak Oranization) nasional Hipertensi dapat
sedang tahun 2007 Indonesia adalah menimbulkan
mengonsumsi menunjukan 31,7% dari total kerusakan organ
obat anti diseluruh dunia penduduk dewasa tubuh secara
hipertensi1. sekitar 26,4% dan mend langsung maupun
Hipertensi masih penduduk di uduki tidak langsung.
menjadi masalah dunia mengidap peringkat 3 untuk Sekitar 60%
dalam dunia hipertensi dengan penyakit penderita
kesehatan karena perbandingan terbanyak pada hipertensi
beberapa hal, 26,6% pria dan pasien rawat berakhir pada
yaitu 26.1% wanita, jalan di rumah stroke,
meningkatnya 333 juta orang sakit.4 sedangkan
prevalensi diantaranya Hipertens sisanya pada
hipertensi, (34,26%) berada i merupakan jantung, gagal
banyak pasien di negara maju faktor resiko ginjal, dan
hipertensi yang dan 639 juta terbesar kebutaan.
belum mendapat (65,74%) berada penyebab Kerusakan organ
pengobatan di negara morbiditas dan target tersebut
maupun yang berkembang.3 mortalitas pada dapat menjadi
sudah diobati Prevalensi penyakit komplikasi dalam
CASE REPORT

suatu tatalaksana tekanan darah 100 mmHg


hipertensi. pada orang atau lebih
Komplikasi yang dewasa terbagi JNC 8
umumnya TINJAUAN menjadi yang dirilis bulan
ditemukan yaitu PUSTAKA kelompok Desember 2013,
hipertrofi 1. DEFINISI normal, merekomendasik
ventrikel kiri, DAN prehipertensi, an target tekanan
infark miokard KLASIFIK Hipertensi derajat darah dan
dan gagal ASI 1 dan derajat 2.2 ambang inisiasi
jantung, stroke Hipertensi  Normal: penatalaksanaan
atau Transient menurut WHO sistolik < yang kurang
Ischaemic Attack 2011 adalah 120 mmHg, agresif pada
(TIA), penyakit peningkatan diastolik < pasien lanjut usia
ginjal kronis, tekanan darah 80 mmHg dan pada pasien
penyakit arteri sistolik sama atau  Prehiperten yang berusia
perifer, dan lebih besar dari si: sistolik kurang dari 60
retinopati. 140 mmHg dan 120-130 tahun disertai
Adanya atau tekanan mmHg, diabetes dan
kerusakan organ diastolik sama diastolik penyakit ginjal
target, terutama atau lebih besar 80-89 dibandingkan
pada jantung dan 90 mmHg.5 mmHg JNC 7, dan tidak
 Derajat I:
pembuluh darah, Menurut lagi
sistolik
akan The Seventh merekomendasik
140-159
memperburuk Report of The an diuretic
mmHg,
prognosis pasien Joint National thiazide sebagai
diastolic
hipertensi yang Comitee on satu-satunya
90-99
berujung pada Prevention, terapi awal pada
mmHg
tingginya Detection,  Derajat II: sebagian besar
morbiditas dan Evaluation and sistolik 160 pasien. Intinya,
mortalitas.1,2,5 Treatment of mmHg atau JNC 8
High Blood lebih, merekomendasik
Pressure (JNC 7) diastolik an target 150/90
klasifikasi mmHg pada
CASE REPORT

pasien yang populasi kira-kira disebut hipertensi lain


berusia lebih dari 90% dari seluruh sekunder. Pada sebagainy
60 tahun, dan pasien hipertensi. sekitar 5-10% a)
2. Kelainan
pada umumnya Hipertensi primer penderita
hormonal
140/90 mmHg.6,7 kemungkinan hipertensi,
3. Obat-
Berdasark mempunyai penyebabnya
obatan
an etologi banyak adalah penyakit
(contohny
hipertensi penyebab, ginjal. Pada
a: pil KB,
diklasifikasikan diantaranya sekitar 1-2%
kortikoste
menjadi : perubahan pada penyebabnya
roid,
a. Hipertensi
jantung dan adalah kelainan
siklospori
Primer atau
pembuluh darah. hormonal atau
n, kokain,
Esensial
b. Hipertensi pemakaian obat
penyalahg
Hipertensi
Sekunder tertentu
unaan
Primer adalah
atau non (misalnya
alkohol)
suatu
Esensial pemakaian pil 4. Penyebab
peningkatan
Hipertensi KB). lainnya
persisten tekanan
Sekunder adalah Beberapa (preeklam
arteri yang
hipertensi yang penyebab si pada
dihasilkan oleh
disebabkan oleh terjadinya kehamila
ketidakteraturan
penyakit lain hipertensi n,
mekanisme
yaitu kerusakan sekunder adalah : keracunan
kontrol
ginjal, diabetes, 1. Penyakit timbal
homeostatik
kerusakan ginjal akut)
normal tanpa
vaskuler dan (contohny
subjek yang jelas.
lain-lain. Sekitar a: tumor 3. PATOFISIO
Biasanya
10% dari pasien ginjal, LOGI2
disebabkan oleh
hipertensi trauma Kenaikan
faktor yang
tergolong pada tekanan darah
saling berkaitan
hipertensi ginjal/luk didorong oleh
bukan faktor
sekunder. Jika a yang factor berikut :2
tunggal/khusus.
penyebabnya mengenai 1. Faktor
Hipertensi primer
diketahui maka ginjal dan risiko,
memiliki
CASE REPORT

sepert latasi pada pasien


i: diet dan dengan posisi
dan vasok duduk dan telah
asupa onstri beristirahat 5
n ksi menit (tekanan
4. Penga
garam sistolik
ruh
, merupakan suara
sistem
stress, fase I dan
otokri
ras, tekanan diastolic
n
obesit merupakan suara
setem
as, fase II).
pat
merok Pengukuran
yang
ok, pertama kali
berper
geneti harus dilakukan
4.
an
k pada kedua sisi
2. Siste pada
DIAGNOSIS lengan untuk
m sistem 10
menghindari
saraf renin,
Diagnosis kesalahan karena
simpa angiot
ditegakkan kelainan
tis: ensin
berdasarkan hasil pembuluh darah
tonus dan
rata-rata kapiler.
simpa aldost
pengukuran Pengukuran
tis dan erone.
tekanan darah tekanan darah
varias
yang dilakukan pada waktu
i
minimal 2 kali berdiri
diurna
tiap kunjungan dianjurkan pada
l
pada 2 kali pasien dengan
3. Kesei
kunjungan atau risiko hipotensi
mban
lebih dengan postural (lanjut
gan
menggunakan usia, pasien DM
antara
cuff yang dll).
modul
meliputi minimal Diagnosis
ator
80% lengan atas banding
vasodi
CASE REPORT

hipertensi dapat urat, gagal


berupa aktivitas ginjal
peningkatan renin proteinuri
tekanan darah plasma, a)
akibat white coat aldostero <130/80
hypertension, n, mmHg
2. Penuruna
rasa nyeri, katekola
n
peningkatan min urin,
morbidita
tekanan ISG
s dan
intraserebral, pembuluh
mortalitas
ensefalitis, akibat darah
kardiovas
obat, dll. besar,
kuler
USG
3. Mengham
Pemeriksaan ginjal,
bat laju
penunjang ekokardio
penyakit
diperlukan pada grafi
ginjal
pasien hipertensi
5. PENATAL proteinuri
yang meliputi:
AKSANA a
• Urinalisis
AN Algoritme
• Tes fungsi
Tujuan penatalaksanaan
ginjal
pengobatan hipertensi
• Gula
pasien hipertensi, berdasarkan
darah
yaitu:2 Panduan Terapi
• Elektrolit
1. Target Pelayanan Medik nonfarmakologis
• Profil
tekanan PAPDI1 : terdiri dari:2
lipid
darah  Menghent
• Foto
<140/90 ikan
thoraks
mmHg, merokok
• EKG  Menurun
untuk
• Sesuai kan berat
individu
penyakit badan
berisiko
penyerta berlebih
tinggi
à asam
(diabetes,
CASE REPORT

 Menurun mungkin timbul elastisitasnya, arteri dan


kan tergantung pada yang disebut cabang-
konsumsi berapa tinggi dekompensasi. cabangnya
alcohol tekanan darah, Akibat dari menyuplai darah
berlebih berapa lama telah dekompensasi ke otak. Tekanan
 Latihan dialami, adakah jantung tidak darah tinggi
fisik fa ktor-faktor mampu lagi dapat
 Menurun
risiko lain dan memompa dan menyebabkan
kan
bagaimana menampung saluran arteri di
asupan
penyakit tersebut darah dari paru, otak pecah dan
garam
 Meningka ditangani.10,11 sehingga banyak terjadi

tkan a. Jantung cairan penumpahan


Hipertensi
konsumsi tertampung darah ke otak.
atau tekanan
buah dan diparu maupun c. Ginjal
darah tinggi
sayur jaringan lainnya Tekanan
dapat
serta yang dapat darah tinggi
menyebabkan
menurunk menyebabkan dapat
terjadinya gagal
an asupan sesak nafas atau menyebabkan
jantung dan
lemak oedema. Yang kerusakan ginjal
6. KOMPLI penyakit jantung
disebut dengan karena tekanan
KASI koroner
gagal jantung. darah yang
Hipertensi (PJK).Pada
terlalu tinggi
b. Otak
berpengaruh hipertensi beban
Komplikasi dapat
terhadap hampir kerja jantung
hipertensi pada menyebaban
pada semua akan meningkat,
otak kerusakan sistem
bagian tubuh, otot jantung akan
menimbulkan penyaringan
namun yang menyesuaikan
risiko stroke, dalam ginjal,
terpenting adalah sehingga terjadi
yaitu Akibatnya lambat
jantung, pembesaran
terganggunya laun ginjal tidak
pembuluh darah, jantung dan
aliran darah di mampu
otak, ginjal dan semakin lama
pembuluh arteri membuang zat-
mata. Adapun otot jantung akan
yang menuju ke zat yang tidak
komplikasi yang mengendor dan
otak. Pembuluh dibutuhkan tubuh
berkurang
CASE REPORT

yang masuk fungsi ke lai


melalui aliran onal, lai na
darah dan terjadi denga na n
penumpukan di n atau n pa
dalam tubuh. tanpa gi da
Makin tinggi penur nj pe
hipertensi maka unan al, m
makin cepat Laju ter eri
terjadi kerusakan Filtras m ks
sistem i as aa
penyaringan. Glom uk n
erulus ke pe
7. CHRONIC
(LFG) lai nc
KIDNEY
, na itr
DISEASE
denga n aa
(CKD)13
n da n.
Kriteria b. LFG
manif la
CKD adalah : kuran
estasi: m
a. suatu g dari
- K ko
kerusa 60
el m
kan ml/me
ai po
ginjal nit/1,7
na sis
yang 3m2
n i
terjadi selam
pa da
lebih a 3
tol ra
dari 3 bulan
og h
bulan, denga
is at
berup - Te n atau
au
a rd tanpa
uri
kelain ap kerusa
n,
an at kan
at
strukt ta ginjal.
au
ural nd Berdasarkan
ke
atau a derajat
CASE REPORT

penurunan LFG, farmakologis. gram/hari, gagal ginjal


penyakit ginjal Terapi kalium 40-70 kronik adalah
kronik dibagi nonfarmakologis mEq/KgBB/hari, kontrol tekanan
menjadi 5 pada gagal ginjal fosfor 5-10 darah. Jika
stadium.5 kronik antara lain mg/KgBB/hari, terdapat diabetes
Tabel 2. Stadium pengaturan untuk pasien mellitus (DM)
penyakit ginjal
asupan protein, hemodialisis pada pasien maka
kronis5
pada pasien non kebutuhan fosfor kontrol gula
Stadium Deskripsi LFG(ml/mnt/1,73m²)
1 Kerusakan ginjal dengan LFG dialysis
normal asupan
> 90 adalah 17 darah, tidak
atau meningkat
2 protein
Kerusakan ginjal dengan penurunan LFG 0,6-0,75
60-89 mg/hari. memakai obat
ringan
3 gram/kgBB
Kerusakan ginjal dengan penurunan LFG 30-59 Kebutuhan metformin dan
sedang
4
ideal/hari sesuai
Kerusakan ginjal dengan penurunan LFG 15- 29
kalsium 1400- obat-obat
berat
5 Gagal ginjal
dengan CCT dan
< 15 atau dialisis
1600 mg/hari, sulfonylurea
toleransi pasien, besi 10-18 dengan masa
pasien mg/hari, kerja panjang.
GFR hemodialisis 1- magnesium 200- Target HbA1C
2
(ml/mnt/1,73 m ) 1,2 gram/kgBB 300 mg/hari, untuk DM tipe 1
= ideal/hari dan asam folat pasien 0,2 di atas nilai
( 140 – umur ) x pada pasien hemodialis 5 mg. normal tertinggi
berat badan peritoneal Kebutuhan air dan untuk DM
72 x kreatinin dialysis 1,3 adalah jumlah tipe 2 6% di atas
plasma (mg/dl) gram/kgBB/hari. urin 24 jam + nilai normal
*) pada Pengaturan 500 ml tertinggi.14
perempuan, asupan kalori 35 (insensible water Koreksi
dikalikan dengan kal/kgBB loss), pada anemia dengan
0,85. ideal/hari, asupan CAPD air target 10-12
lemak 30-40% disesuaikan gram/dl, kontrol
dari kalori total, dengan jumlah hiperfosfatemi:
Penatalaksanaan
karbohidrat 50- dialisat yang kalsium karbonat
pada gagal ginjal
60% dari kalori keluar.14 atau kalsium
kronik meliputi
total.14 Terapi asetat, kontrol
terapi
Diet farmakologis osteodistrofi
nonfarmakologis
garam 2-3 untuk pasien renal: kalsitriol,
dan
CASE REPORT

koreksi asidosis Provinsi Riau mengeluhkan Pasien juga


metabolic dengan mulai tanggal 11 adanya nyeri menderita gagal
target HCO3 20- April 2015. dada, demam, ginjal sejak 8
22 meq/l, koreksi gangguan BAB bulan lalu.
Anamnesis
hiperkalemi, dan BAK. Riwayat Diabetes
Keluhan
kontrol Pasien juga melitus dan asma
utama : Sesak
dislipidemia mengeluhkan disangkal.
napas yang
dengan target terdapat Anggota
semakin
LDL<100 mg/dl, penurunan berat keluarga pasien
memberat sejak 1
dianjurkan badan sejak 8 memiliki riwayat
hari sebelum
golongan statin, bulan SMRS. hipertensi yaitu
masuk rumah
dan terapi ginjal Sesak yang ayah pasien.
sakit (SMRS).
pengganti.14 dirasakan pasien Pasien bekerja
± 4 hari
semakin sebagai seorang
SMRS, pasien
memberat sejak 1 pedagang barang
mengeluhkan
hari SMRS, harian. Pasien
sering sesak
LAPORAN sehingga pasien memiliki riwayat
nafas jika tidur
KASUS dibawa berobat mengkonsumsi
telentang, dan
Identitas Pasien ke RSUD Arifin rokok sejak usia
lebih nyaman
Tn. J, 51 Achmad. 30 tahun ±1
dengan posisi
tahun, buruh, Pasien bungkus per hari
duduk. Sesak
status mengaku dan sudah
napas tidak
perkawinan mempunyai berhenti sejak 10
dipengaruhi oleh
sudah menikah, riwayat tahun lalu, serta
cuaca, aktifitas
alamat Jl. hipertensi sejak suka makanan
dan makanan.
Harapan jaya no. 10 tahun yang bersantan.
Sejak 4 hari
19, nomor rekam lalu dan rutin Konsumsi
SMRS pasien
medis 664720, mengkonsumsi alkohol (-), dan
juga
dirawat di obat hipertensi jarang
mengeluhkan
ruangan rawat yang dibeli berolahraga.
mual (+) muntah
inap Penyakit sendiri, namun
(-), nafsu makan Pemeriksaan
Dalam RSUD tidak rutin
menurun. Pasien Fisik
Arifin Ahmad kontrol ke dokter.
tidak
CASE REPORT

Pada bening regio coli dekstra SIK IV, Pemeriksaan


pemeriksaan fisik (-) dan batas jantung kiri Penunjang
ditemukan peningkatan JVP linea mid Dari
kesadaran (-). klavicula sinistra pemeriksaan
komposmentis, Hasil SIK V, pada laboratorium,
keadaan umum pemeriksaan auskultasi tidak darah rutin
tampak sakit thoraks paru didapatkan suara didapatkan
sedang, status vocal fremitus jantung leukosit 7.500/uL
gizi baik dengan melemah di kiri, tambahan. Pada hemoglobin 9,7
indeks massa perkusi redup di pemeriksaan gr/dl, hematokrit
tubuh (IMT) 20,4 lapangan paru abdomen 28,8 %, dan
kg/m2. Tekanan kiri setinggi SIK didapatkan perut trombosit
darah 160/70 4. Suara nafas datar, auskultasi 318.000/uL.
mmHg, denyut menghilang di bising usus Glukosa sewaktu
nadi 88 kali per basal paru kiri, normal, perkusi 77 mg/dL. Hasil
menit, frekuensi serta ditemukan terdengar timpani pemeriksaan
napas 28 kali per ronkhi pada apek di seluruh regio, fungsi ginjal
menit, suhu paru kiri, paru palpasi abdomen didapatkan
aksila 37,5 oC. kanan dalam supel, nyeri tekan ureum 133,8
Pada batas normal. (-), hepar dan mg/dL, kreatinin
pemeriksaan Pada lien tidak teraba, 11,83 mg/dL.
kepala dan leher pemeriksaan turgor kembali 2 Pemeriksaan
ditemukan mata jantung detik. fungsi hati
tidak cekung, didapatkan pada Ekstremitas didapatkan
konjungtiva tidak palpasi ictus tidak terdapat SGOT 124,4/uL,
anemis, sklera cordis berada di edema, kuku SGPT 122/uL.
tidak ikterik, linea mid bersih, akral Pemeriksaan
refleks pupil (+/ klavikula sinistra teraba hangat, EKG dalam batas
+). Pada mulut SIK V, pada capillary refill normal, dan
dan bibir tidak perkusi batas time (CRT) < 2 rontgen thoraks
ada kelainan, jantung kanan detik. didapatkan
pembesaran berada linea gambaran Efusi
kelenjar getah parasternal Pleura sinistra.
CASE REPORT

20 tpm (tetes per spesialis S : Sesak (+)


paru sudah berkurang,
Daftar Masalah menit),
13 April 2015 pasien sudah
1. Hipertensi Ceftriaxon 2x1g S : Sesak (+) mulai bisa
mulai berkurang berbaring, namun
2. Sesak bolus iv,
O: kesadaran bernafas saat ini
Nafas ec. Furosemid 1x1 komposmentis masih harus
TD : dengan bantuan
Efusi 40 mg iv,
140/80 mmHg oksigen.
pleura Amlodipin N : O: kesadaran
80 kali/menit komposmentis
3. Chronic 1x10g, asam
RR : TD :
Kidney folat 3x1. 22 kali/menit 130/80 mmHg
T : N :
Disease
FOLLOW UP 36,5 0C 80 kali/menit
grade V A : gagal ginjal RR :
kronik grade V 20 kali/menit
12 April 2015
ec hipertensi T :
Penatalaksanaa
S : sesak (+) grade II + Efusi 36,5 0C mg/dl
n O: kesadaran pleura sinistra Ureum :
komposmentis P: 69,7 mg/dl
Terapi non
TD :  IVFD
farmakologis 140/90 mmHg NaCl 0,9 Creatinin:5,03
N :  Amlodipi A : gagal ginjal
yang diberikan
78 kali/menit n 1x10 kronik grade V ec
pada pasien ini RR : mg hipertensi grade
22 kali/menit  Ceftriaxo II + Efusi Pleura
adalah tirah
T : n 2x1g sinistra
baring, dan diet 36,8 0C  Lasix 1x1 P:
A : gagal ginjal amp  IVFD
makanan rendah
kronik grade V ec  Asam NaCl 0,9
garam dan hipertensi grade folat 3 x 1  Amlodipi
II, Efusi Pleura  Hemodial n 1x10
rendah lemak
Sinistra isa mg
serta tinggi serat. P:  Hasil  Ceftriaxo
 IVFD konsul n 2x1g
Terapi
NaCl 0,9 bagian  Asam
farmakologis  Amlodipi paru, folat 3 x 1
n 1x10 tidak
yang diberikan
mg diperluka
pada pasien  Ceftriaxo n tindakan 15 April 2015
n 2x1g untuk S : Sesak (+)
berupa
 Lasix 1x1 efusi sudah berkurang,
pemberian amp pleura pasien sudah bisa
 Asam karena tidur berbaring,
oksigen
folat 3 x 1 masih dan bernafas
menggunakan  Rencana minimal. tanpa oksigen.
Hemodial O: kesadaran
nasal kanul 3 L,
isa dan 14 April 2015 komposmentis
cairan NaCl 0,9% Konsul
CASE REPORT

TD : Evaluation and riwayat bermakna. Pada


140/80 mmHg
Management of transplantasi hipertensi
N :
80 kali/menit Chronic Kidney ginjal.12,13 Pada (≥140/90) dapat
RR :
Disease yaitu pasien ini menyebabkan
20 kali/menit
T : adanya kelainan didapatkan laju kerusakan target
36,5 0C
struktur atau filtrasi organ,
A : gagal ginjal
kronik grade V fungsi dari ginjal glomerulus yaitu diantaranya
ec hipertensi
itu sendiri yang 5,3 ml/menit/1,73 adalah ginjal.
grade II + Efusi
Pleura sinistra telah berlangsung m2 yang berarti Kenaikan darah
P:
selama lebih dari pasien telah sistemik dapat
 Pasien
dipulangk 3 bulan ditandai mengalami gagal mempunyai efek
an
dengan gangguan ginjal stadium V. langsung berupa
laju filtrasi Pada pasien peningkatan
DISKUSI
glomerulus < 60 ini gagal ginjal tekanan darah
Berdasarka
ml/menit/1,73 kronik pada target organ.
n hasil
m2, dan disertai diakibatkan Tekanan darah
anamnesis,
satu atau lebih karena hipertensi. yang tinggi dan
pemeriksaan fisik
dari gejala Perjalanan tidak terkontrol
dan pemeriksaan
Albuminuria, penyakit dalam jangka
penunjang yang
Abnormalitas hipertensi sangat waktu yang
dilakukan maka
sedimen urin, perlahan. panjang akan
diagnosis pasien
abnormalitas Penderita mengakibatkan
ini adalah
elektrolit karena hipertensi memperlemah
Chronic Kidney
gangguan mungkin tidak dan
Disease grade V
tubular, menunjukkan mempersempit
ec Hipertensi
abnormalitas gejala selama pembuluh darah
grade II dengan
yang dideteksi bertahun-tahun. yang menyuplai
Efusi pleura
dengan Masa laten ini ginjal, sehingga
sinistra.
histopatologi, menyelubungi fungsi ginjal
Kriteria
kelainan struktur perkembangan terganggu.15
gagal ginjal
yang dideteksi penyakit sampai Pada
kronis menurut
dengan terjadi kerusakan gagal ginjal
Clinical practice
pencitraan, organ yang kronik fungsi
Guideline for the
CASE REPORT

normal ginjal metabolisme pleura terganggu untuk


menurun, produk protein dalam sehingga terjadi mengurangi
akhir usus yang penumpukan sesak, Furosemid
metabolisme menyebabkan cairan pada 1x1 40 mg iv
protein yang anoreksia, nausea rongga pleura untuk mengatasi
normalnya dan vomitus yang yang kelebihan cairan
diekskresikan menimbulkan menyebabkan yang
melalui urin akan perubahan nutrisi pasien sesak/sulit menyebabkan
tertimbun di kurang dari bernafas. pasien sesak.
dalam darah. Ini kebutuhan tubuh. Amlodipin 1x10g
menyebabkan Pada pasien ini Penatalaksanaan untuk mengontrol
uremia dan ditemukan non farmakologis tekanan darah
mempengaruhi adanya pada pasien ini pasien, asam
setiap sistem peningkatan adalah bedrest folat 3x1
tubuh penderita. ureum dan dan diberikan diberikan untuk
Semakin banyak creatinin serum diet rendah meningkatkan Hb
timbunan produk serta adanya garam untuk pasien.
bahan buangan gangguan nafsu mengontrol Hemodialisis
akan semakin makan, mual dan tekanan darah dilakukan dengan
berat gejala yang muntah. pasien, protein indikasi LFG
terjadi. Dengan Pada 1,2 yang kurang dari
menurunnya pasien penyakit gram/KgBB/hari, 15
GFR ini akan ginjal kronik, protein pada ml/men/1,73m2.
mengakibatkan juga dapat terjadi pasien dengan Dan didapatkan
penurunan hipoalbumin hemodialisa dari salah satu
pembersihan yang dapat diberikan kondisi ini,
kreatinin dan mempengaruhi dengan 1-1,2 antara lain
peningkatan tekanan gram/hari. keadaan umum
kadar kreatinin hidrostatik dan buruk dan gejala
Pada
serum terjadi. onkotik yang klinis nyata,
pasien diberikan
Hal ini dapat kreatinin serum
oksigen
menimbulkan menyebabkan lebih 6 mEq/L,
menggunakan
gangguan rearbsorbsi cairan ureum darah
nasal kanul 3L
CASE REPORT

lebih 200 mg/dl, Dalam 4. Riset from the


FKUI, Kesehata panel
pH darah kurang
2006. n Dasar. members
7,1, anuria 2007. appointed
2. Yogiantor Badan to Eifhth
berkepanjangan
o M. Penelitian Joint
yang lebih dari 5 Hipertens dan National
i Esensial. Pengemb Comitee
hari, kelebihan
Buku Ajar angan (JNC 8).
cairan. Pada Ilmu kesehatan JAMA.
Penyakit , Dec 18
pasien nilai GFR
Dalam Departem 2013.
adalah 5,3 Jilid II en 7. Wood S.
Edisi V. Kesehata JNC 8 at
ml/men/1,73m2
Jakarta: n RI. last!
dan kreatinin Pusat Jakarta. Guideline
Penerbita s ease up
serum lebih 6
n 5. WHO, on BP
mEq/L yaitu Departem 2011. thresholds
en Ilmu Hypertens , drug
11,83 mEq/L,
Penyakit ion fact choices.
sehingga pada Dalam sheet . Heartwir
FKUI, Departme e [serial
pasien dilakukan
2009. nt of online].
hemodialisa. Sustainab December
3. World le 18, 2013.
Health Develop
Organizat ment and 8. Shadine,
ion, 2007. Healthy Muhamm
2007 The Environm ad 2010,
World ents. Mengenal
Health Penyakit
DAFTAR Organizat 6. [Guidelin Hipertens
ion/Intern e] James i,
PUSTAKA ational PA, Diabetes,
1. PB Society of Oparil S, Stroke
PAPDI. Hypertens Carter dan
Hipertens ion(ISH) BL, et al. Serangan
i. Statement 2014 Jantung,
Panduan on Evidence- Keen
Pelayanan Managem based Books,Jak
Medik. ent of guideline arta
Jakarta: Hipertens for the Cetakan-1
Pusat ion. managem april 2010
Penerbita Lippincot ent of
Williams high 9. Butar-
n
& blood butar WR.
Departem
Willkins. pressure Hipertens
en Ilmu
in adults: i.
Penyakit
report Presentasi
CASE REPORT

KKS Ilmu Kidney Besar


Penyakit Disease.2 Perhimpu
Dalam 012. nan
RSUD Dokter
Arifin 13. Suwitra,K Spesialis
Ahmad. etut.. Penyakit
2014. Penyakit Dalam
ginjal Indonesia
10. Journal kronik. ; 2008.
Hypertens Buku Ajar
ion, Ilmu 15. Amend,
www.Jhy Penyakit W.J.C. Jr. MD,
pertensio Dalam Vincenti, F.G.
n.com.ES Jilid II MD. Chronic
H and Edisi V. Renal Failure
ESC Jakarta: & Dialysis In:
Guidelers Pusat Tanagho, E.A
for Penerbita McAninch,
Managem n J.W.Smith’s
ent of Departem General
arterial en Ilmu Urology.
hypertens Penyakit
ion 2013. Dalam
FKUI,
11. Depkes
2009.
RI,2012.
Masalah
14. Soegondo
Hipertens
S, Nasir
i di
AU,
Indonesia.
Trisnohad
Kementri
i HB,
an
Atmakusu
Kesehata
ma D,
n RI.
Alwi I,
Jakarta.
Karyadi
12. Kidney TH, dkk,
Disease editor.
Improvin Panduan
g Global pelayanan
Outcomes medik
. Clinical perhimpu
Practice nan
Guideline dokter
for the spesialis
Evaluatio penyakit
n and dalam
Managem Indonesia.
ent of Cetakan
Chronic ketiga.
Pengurus

Anda mungkin juga menyukai