Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Menurut American Diabetes Association (ADA) pada tahun 2011,

Diabetes Melitus (DM) merupakan masalah kesehatan global yang insidensinya

semakin meningkat. Sebanyak 346 juta orang di dunia menderita diabetes, dan di

perkirakan mencapai 380 juta jiwa pada tahun 2025. International Diabetic

Federation (IDF) memperkirakan bahwa sebanyak 183 juta orang tidak

menyadari bahwa mereka mengidap DM. DM telah menjadi penyebab dari 4,6

juta kematian. Selain itu, pengeluaran biaya kesehatan untuk DM telah mencapai

465 miliar USD (ADA, 2011; IDF, 2013).

Laporan dari World Health Organization (WHO) mengenai studi populasi

DM di berbagai negara, Indonesia menempati urutan keempat dengan jumlah

penderita DM terbesar di dunia setelah India, Cina dan Amerika Serikat. Jumlah

penderita DM di Indonesia adalah 8,4 juta orang pada tahun 2000. Secara

epidemiologi tahun 2030 penderita DM di Indonesia di perkirakan mencapai 21,3

juta orang (Depkes RI, 2012). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)

tahun 2013, dilakukan wawancara untuk mendapatkan proporsi pasien DM pada

usia 15 tahun keatas meningkat hampir dua kali lipat di bandingkan tahun 2007.

Untuk memastikan diagnosis DM dibutuhkan pemeriksaan kadar glukosa darah

(Kemenkes, 2014).

1
2

Berdasarkan hasil dari data profil kesehatan Kota Pekanbaru tahun 2014

terdapat 8716 kunjungan pasien DM di Puskesmas se-Pekanbaru, sedangkan pada

tahun 2015 di dapatkan sebanyak 12.306 kunjungan. Dari data tersebut dapat

dilihat bahwa terjadi peningkatan pasien DM sebanyak 3590 kunjungan (Dinas

kesehatan Kota Pekanbaru, 2014-2015). Sedangkan berdasarkan data kunjungan

puskesmas Sidomulyo Rawat Inap Pekanbaru kunjungan pasien DM di puskesmas

Sidomulyo Rawat Inap pada tahun 2016 adalah sebanyak 244 kunjungan, pada

tahun 2017 sebanyak 274 kunjungan, dari data tersebut menunjukkan terjadi

peningkatan kunjungan pasien DM sebanyak 30 kunjungan. Untuk kunjungan

pasien DM dari bulan Januari-Juli 2018, total kunjungan adalah sebanyak 217

kunjungan.

Kadar glukosa darah yang tinggi sangat mengganggu konsentrasi untuk

tidur nyenyak, di karenakan seringnya keinginan untuk buang air kecil pada

malam hari. Kadang muncul rasa haus yang berlebihan. Gangguan tidur

merupakan masalah umum yang terjadi pada pasien DM. Sebaliknya gangguan

kualitas tidur dapat menyebabkan terjadinya peningkatan resistensi insulin

sehingga tidak dapat menggunakan hormon secara efisien. Perubahan hormonal

yang terjadi terkait dengan ganguan tidur dapat disebabkan adanya aktivitas

Hipotalamus – Pituitari –Adrenal (HPA) dan sistem saraf simpatis. Aktivitas HPA

dan sistem saraf simpatis dapat menrangsang pengeluaran hormon seperti

katekolamin dan kortisol yang menyebabkan gangguan toleransi glukosa dan

resistensi insulin dan berhubungan dengan DM tipe 2(Suranto, 2014).


3

Menurut uraian di atas maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang

berjudul “Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kualitas Tidur Pasien DM

rawat jalan di Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap Kota Pekanbaru”

1.2 Perumusan masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah Apakah ada Hubungan

antara kadar glukosa darah dengan kualitas tidur pasien DM rawat jalan di

Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap Kota Pekanbaru.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui Hubungan antara kadar glukosa darah dengan kualitas tidur

pasien DM rawat jalan di Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap Kota Pekanbaru.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran tingkat kadar glukosa darah pada pasien DM rawat

jalan di Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap kota Pekanbaru.

2. Mengetahui gambaran kualitas tidur pada pasien DM rawat jalan di

Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap kota Pekanbaru

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Peneliti

Penelitian ini di harapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan

dalam melakukan penelitian.


4

1.4.2 Bagi pembaca

Hasil penelitian dapat memberi informasi dan menambah wawasan

mengenai hubungan kadar glukosa darah dengan kualitas tidur pasien DM rawat

jalan di Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap Kota Pekanbaru.

1.4.3 Bagi Pasien

1. Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan agar rajin untuk kontrol

glukosa darah untuk menjaga kualitas tidurnya.

2. Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan sikap penderita DM akan

mengalami peningkatan dalam pengelolaan DM

1.4.4 Bagi Puskesmas

Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi kalangan medik

dan instansi terkait khususnya di Puskesmas mengenai pengetahuan dan sikap

tentang cara pengelolaan DM.

1.5 Orisinalitas Penelitian


Tabel 1. Orisinalitas Penelitian

No Peneliti, judul Desain Sampel Hasil


penelitian, tahun
1. Tentero et al, IN, Cross 78 orang Berdasarkan
Hubungan Diabetes Sectional karateristik subjek
Melitus dengan menurut gangguan tidur
kualitas tidur, 2016 didapatkan paling
banyak responden
memiliki gangguan
tidur sebanyak 46
responden dengan
presentase 59% dan
yang tidak mengalami
gangguan tidur
sebanyak 32 responden
5

dengan pesrentase 41%.

2. Tri DS, Gambaran Cross 80 orang Didapatkan hasil pasien


kualitas tidur pada Sectional dengan kadar gula
penderita Diabetes darah tinggi memiliki
Melitus tipe 2 kualitas tidur yang
diwilayah kerja buruk sebanyak 59,6%,
Puskesmas Ngesrep, dan yang memiliki
2016 kualitas tidur yang baik
40,4%. Sedangkan
pasien dengan kadar
gula darah normal yang
memiliki kualitas tidur
buruk sebesar 51,5%
dan kualitas tidur baik
48,5%

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian pada tabel I,

yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian Tentero Inry N

Variabel independen dari penelitian Tentero yakni DM sedangkan variabel

dependen adalah kualitas tidur. Kemudian waktu, tempat dan sampel yang

berbeda yakni pada tahun 2016 dan lokasi penelitian di Rumah Sakit Umum

Pancaran Kasih GMIM Manado.

2. Penelitian Tri Damayanti Simanjuntak

Variabel independen dari penelitian Tri Damayanti Simanjuntak yakni

DM, sedangkan variabel dependen adalah kualitas tidur pada pasien DM tipe 2

Kemudian, tempat dan sampel yang berbeda yakni pada tahun 2016 dan lokasi

penelitian di wilayah kerja Puskesmas Ngesrep, Kota Semarang.

Anda mungkin juga menyukai