TINJAUAN PUSTAKA
maupun indeks prestasi kumulatif (Daruyani et al, 2013). Indeks prestasi adalah
penilaian keberhasilan studi semester yang dilakukan pada tiap akhir semeter.
Mahasiswa dituntut belajar lebih aktif dalam mencapai prestasi akademik (Hadi,
dalam diri mahasiswa (faktor internal) maupun faktor dari luar diri mahasiswa
pembelajaran PBL diharapkan dapat belajar mandiri, berpikir kritis dan dapat
yang aktif (Demiroren et al, 2016). Kegiatan belajar di Program Studi Kedokteran
6
7
system ini bertujuan agar mahasiswa kedokteran dari dini mampu memahami dan
keterampilan dan attitude yang di lakukan secara berkala. Tiap semester terdapat
ujian selama 1 minggu. Jika ada nilai yang tidak mencukupi standar dilakukan
2013)
dari beberapa mata kuliah seperti ujian tertulis dan ujian praktek. Ujian akhir
modul dan ujian akhir diskusi. Ujian praktek didpatkan dai Objective Structured
Clinic (OSCE). Ujian akhir modul merupakan ujian tertulis yang dilakukan tiap
akhir modul untuk penilaian atau evaluasi materi perkuliahan yang didapat dari
kuliah pakar selama modul tersebut. Ujian akhir diskusi adalah ujian tertulis
yang materinya diberikan dari sebuah kasus yang dipecahkan bersama dengan
kelompok diskusi. OSCE adalah ujian skill dalam hal seperti memeriksa keadaan
Jumlah nilai bobot = Jumlah Satuan Kredit Semester (SKS) mata kuliah x nilai bobot modul
Contoh :
Pada modul 2.1 jumlah SKS = 7 sks dengan nilai modul (B) 3,00
Pada modul 2.2 jumlah SKS = 7 sks dengan nilai modul (C+) 2,30
Pada modul 2.3 jumlah SKS = 7 sks dengan nilai modul (B) 3,00
1. Definisi
Pada penelitian Heiman and Kariv tahun 2005 menjelaskan, bahwa stres
akademik adalah stres yang disebabkan oleh academic stressor dalam proses
9
belajar mengajar atau hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar. Stres
tuntutan yang disebabkan oleh faktor akademik seperti penilaian, dan melebihi
dan sosial pada mahasiswa (Hou et al, 2013). Stres akademik merupakan reaksi
tubuh, diperlakukan dan tidak dapat dihindari dari kehidupan yang dapat
Cozman, 2012).
2. Epidemiologi
mengalami tingkat stres yang tinggi selama proses pembelajaran sampai sarjana
sehingga dapat membuat efek negatif pada fungsi kognitif dan belajar mahasiswa
merasa tertekan atau terancam (Kumar and Bukhar, 2013). Penyebab stres
manajemen waktu serta persepsi individu terhadap penyelesaian tugas, dan ujian
diteliti, dan peneliti telah mengindentifikasi stres karena terlalu banyak tugas,
yang kurang baik dengan keluarga atau masalah di rumah (Bataineh, 2013).
Stresor atau faktor pencetus stres yang dihadapi oleh para mahasiswa dapat
berhubungan dengan faktor personal seperti jauhnya para mahasiswa dari orang
lainnya (Legiran et al, 2015). Stres Akademik juga dipengaruhi hubungan yang
tidak baik dengan teman seangkatan ataupun dengan dosen (Kalagi dan
Pooja,2015). Dari penelitian Potter and Perry pada tahun 2005 stresor
i. Stresor Internal
Menurut Lovibond tahun 1995, stres terbagi menjadi stres ringan, stres
sedang dan stres berat. Stres ringan adalah stres yang tidak mempengaruhi aspek
fisiologis tubuh dari seseorang. Stres ringan terdiri dalam kehidupan sehari-hari
Stres ringan umumnya dirasakan setiap orang misalnya karena kejadian lupa,
ketiduran, dikritik oleh seseorang dan kemacetan. Stes ringan biasanya hanya
terjadi dalam waktu beberapa menit atau jam. Stres seperti ini tidak menimbulkan
Stres sedang terjadi lebih lama, dari beberapa jam hingga beberapa hari.
Stres sedang bisa disebabkan dari kesepakatan yang belum selesai, beban kerja
yang berlebihan dan tugas perkuliahan yang menumpuk. Stres berat adalah stres
kronis yang terjadi beberapa minggu sampai beberapa tahun. Contoh dari stres
berat ini stres yang dipengaruhi dari penyakit fisik yang dirasakan telah lama
diderita seseorang.
5. Manifestasi Klinis
Gejala yang dapat timbul dalam kondisi stres yaitu kesulitan dalam
konsentrasi, kurangnya motivasi, minat dan kesehatan fisik (Safree et al, 2011)`
Gejala stres meliputi gejala fisik yaitu seperti sakit kepala, sulit tidur, ada
atau daya energi, banyak melakukan kekeliruan maupun kesalahan dalam kerja
dan kehidupan. Gejala psikologi seperti mudah marah, mudah tersinggung, terlalu
sensitif, gelisah dan cemas, sedih, mudah menangis dan gugup. Gejala intelektual
12
prestasi dan produktivitas kerja menurun, mutu kerja menjadi rendah dan suka
(Kumar and Bhukar, 2013), Mahasiswa kedokteran juga dituntut oleh lingkungan
mahasiswa untuk terlibat dalam lingkungan kampus dan perilaku yang berpotensi
dengan gejala seperti sakit kepala, nyeri otot, gangguan pencernaan hiperventilasi,
insomnia dan kelelahan. (Imeokperia and Kennedy, 2013). Penelitian ini penting
Tugas Perkulihaan
Keadaan Fisik
Lingkungan Prestasi
Stres Akademik
Keluarga Akademik
Lingkungan Kampus
Tuntutan Ujian
Manajemen waktu
Gambar 1. Kerangka Teori
angkatan 2015.