Anda di halaman 1dari 11

1. Hubnungan bentuk proc.

Alveolaris knife edge dengan penatalaksanaan


kasus di skenario?
2. Komponen pada gtc sertai gambar
- Pontik, adalah gigi buatan pengganti dari gigi atau gigi-geligi yang

hilang. Dapat dibuat dari porselen, akrilik atau logam, atau gabungan

dari bahan-bahan ini.

- Retainer, adalah restorasi tempat pontik dicekatkan. Retainer dapat

dibuat intrakoronal atau ekstrakoronal.

- Konektor, adalah bagian yang mencekatkan pontik ke retainer. Konektor

dapat berupa sambungan yang disolder, struktur cor (alumina derajat

tinggi, jika terbuat dari porselen seluruhnya).


- Abutment, adalah gigi penyangga dapat bervariasi dalam kemampuan untuk

menahan gigitiruan cekat dan tergantung pada faktor-faktor seperti daerah

membran periodontal, panjang serta jumlah akar.

- Sadel, adalah daerah diantara gigi-gigi penyangga, yang terutama adalah tulang

alveolar yang ditutupi oleh jaringan lunak. Tulang alveolar akan berubah kontur

selama beberapa bulan setelah hilangnya gigi. Kontur dan tekstur sadel akan

mempengaruhi desain pontik.


3. Indikasi dan kontraindikasi pembuatan gtc
Adapun indikasi dan kontraindikasi dari GTC, yaitu :

1. Kehilangan satu atau lebih gigi

2. Kurangnya celah karena pergeseran gigi tetangga ke daerah edentulus

3. Gigi di sebelah daerah edentulus miring


4. Splint bagi gigi yang memiliki ketebalan email yang cukup untuk dietsa.

Kontraindikasi pemakaian GTC :

1. Pasien yang tidak kooperatif

2. Kondisi kejiwaan pasien kurang menunjangKelainan jaringan periodonsium

3. Prognosis yang jelek dari gigi penyangga

4. Diastema yang panjang

5. Kemungkinan kehilangan gigi pada lengkung gigi yang sama

6. Resorbsi lingir alveolus yang besar pada daerah anodonsia.

Indikasi dan kontraindikasi pembuatan GTC menurut Ewing (1959):

- Gigi sudah erupsi penuh dimana usia pasien 20-55 tahun

- Mempunyai struktur jaringan gigi yang sehat

- OH baik

- Mengganti hanya beberapa gigi yang hilang 1-4 gigi

- Kondisi ridge dalam batas normal

- Proc. Alveolaris yang mendukung baik

- Gigi abutment tidak malposisi dan mampu menerima tekanan pontik

- Mempunyai hubungan oklusi dan jaringan periodonsium yang baik

- Gigi abutment posisinya sedapat mungkin sejajar dan masih vital

- Pasien tidak mempunyai kebiasaan buruk

Kontraindikasi

- Pasien terlalu muda atau terlalu tua

- Struktur gigi terlalu lunak


- OH jelek

- Gigi yang harus diganti banyak

4. Syarat pemasangan gtc


5. Keuntungan dan kerugian dari GTC dibandingkan dengan lepasan
1. Keuntungan
• Karena diletakkan pada gigi asli sehingga tidak mudah terlepas atau tertelan
• Dirasakan seperti gigi sendiri oleh pasien
• Tidak mempunyai clasp (pendekap) yang dapat menyebabkan keausan pada
enamel gigi
• Melindungi gigi terhadap tekanan
• Dapat mempunyai efek spint yang melindungi gigi terhadap stress (tegangan)
• Mendistribusikan stress (tegangan) fungsi ke seluruh gigi sehingga
menguntungkan jaringan pendukungnya (Abu Bakar, 2012).
2. Kerugian
• Ditempatkan pada gigi permanen sehigga sulit untuk mengontrol plak
• Dapat menyebabkan peradangan mukosa dibawah pontik

KeuntungandariGTCadalah:
1.Karena dilekatkan pada gigi asli maka tidak mudah terlepas atau tertelan.
2.Dirasakan sebagai gigi sendiri olehpasien.
3.Tidak mempunyai pendekap yang dapat menyebabkan keausan pada
3.permukaan emai lgigi, karena tiap kali dilepas dan dipasang kembali didalam mulut.
4.Dapat mempunyai efek splint yang melindungi gigi terhadap stress.
5.Menyebarkan tekanan fungsi ke seluruh gigi, sehingga
menguntungkanjaringanpendukungnya.
6. Prosedur pembuatan GTJ
7. Komplikasi pemasangan gtc
Sementara pada pemasangan GTC yang tidak sesuai, menyebabkan timbulnya karies
atau kelainan-kelainan jaringan penyangga seperti kelainan pada ligamentum
periodontal, tulang alveolar, sementum, dan kelainan pada gingiva.

Desain gigitiruan yang tidak memenuhi syarat dapat menimbulkan pengaruh buruk pada

beberapa jaringan di rongga mulut, terutama pada jaringan gingiva, misalnya :

a. Tidak adanya rest, dan rest yang jelek atau patah karena preparasi yang tidak cukup,

umumnya dapat mengakibatkan migrasi dari komponen-komponen logam ke apikal

sehingga terjadi gingivitis hiperplasia. Jika migrasi dibiarkan berlanjut, maka dapat terjadi

dehiscence dan penetrasi akar..11


b. Celah antara lengan cengkram dan tepi gingiva menyebabkan makanan terperangkap dan

meningkatkan kemungkinan besar pembusukan makanan dan gingivitis.11

c. Penempatan cengkram atau konektor yang terlalu cepat ke tepi gingiva.11

d. Adanya penimbunan sisa makanan diantara pinggiran basis gigitiruan dan gigi alami.

Timbunan sisa makanan akan mendorong tepi gingiva keluar dari perlekatannya terhadap

inflamasi jaringan akibat toksin yang dibentuk oleh mikroorganisme yang berinkubasi.11

e. Penekanan atau penutupan basis yang terlalu menekan pada tepi gingiva dapat

mengakibatkan trauma mekanik, respon inflamasi dan jika dalam keadaan kronik, dapat

mempercepat terbentuknya poket.11

f. Kontrol plak yang kurang dari pasien11

g. Kurangnya perawatan di rumah, baik pada kebersihan gigitiruan cekat maupun kebersihan

mulut yang menyebabkan respon tidak menguntungkan karena makanan terperangkap.

Dengan berkurangnya perawatan di rumah, maka masalah jaringan periodontal sering

mengikuti gingivitis dan karies gigi.11

Konstruksi GTC yang tidak benar mempengaruhi kondisi kesehatan rongga mulut,
menghambat kemampuan saliva sebagai self-cleaning, trauma mekanis pada gingiva,
mengalami kesulitan dalam membersihkan rongga mulut yang dapat menimbulkan bau
mulut.

Karies
Penyebab terjadinya karies adalah kebersihan mulut yang buruk, tepi gigi tiruan
terbuka, dan titik kontak yang tidak adekuat.

Kerusakan gingiva disebabkan adanya retensi plak, desain yang tidak adekuat, tepi
gigi tiruan cekat rusak, anatomi oklusal yang salah dan kontur yang berlebihan.
Beberapa penanganan yang dapat dilakukan adalah memberi instruksi kebersihan mulut
yang tepat, membuat kembali gigi tiruan cekat. Penyebab kerusakan periodontal dapat
saja bersumber dari masalah periodontal secara umum dan masalah periodontal lokal
seperti desain GTJ yang tidak adekuat, keliru menilai kekuatan gigi penyangga, gigi
penyangga yang dipilih tidak adekuat, dan trauma oklusi. Pilihan pengobatan adalah
pembuatan kembali gigi tiruan cekat.

Nekrosis pulpa dapat terjadi pada tiga tahap, yaitu sebelum, selama dan setelah
preparasi Penyebab terjadinya nekrosis pulpa adalah trauma oklusal yang meningkat,
peningkatan panas selama preparasi, dan tidak adanya perlindungan pulpa. Alasan lain
untuk nekrosis pulpa adalah kecepatan, ukuran, dan jenis instrumen berputar, besar
tekanan yang digunakan, kedalaman dentin yang tersisa, cedera kimia, dan getaran
instrumen putar. Pilihan pengobatan nekrosis pulpa untuk gigi anterior dilakukan
apikoektomi dan penambahan retrograd amalgam, umtuk gigi posterior dilakukan
terapi endodontik, serta pembuatan ulang gigi tiruan cekat. Adanya reaksi pulpa pada
prosedur perawatan seharusnya selalu dipertimbangkan bahwa tiap tahap dalam
preparasi GTC adalah berbahaya bagi pulpa. Umumnya pengeringan dengan panas atau
cedera kimia ataupun preparasi berlebihan dengan dentin yang tersisa sedikitnya 1 mm,
maka hasilnya menjadi pulpitis atau nekrosis. Devan menyatakan bahwa
“mempertahankan struktur gigi yang tersisa lebih penting dari restorasi yang hilang“.
Penggunaan mahkota sebagian lebih baik dari pada mahkota penuh.

Kegagalan estetik Kegagalan estetik dapat terjadi akibat kesalahan pada desain GTC,
penyelesaian di laboratorium atau di tempat praktek, perawatan gigi tiruan yang tidak
adekuat oleh pasien atau karena gigi tiruan telah usang dan rusak. Estetik dari restorasi
indirek bergantung pada banyak komponen yang berbeda. Aspek-aspek dan metode
pengujian berbagai skema estetika sebelum gigi dipreparasi, namun dua isu estetika
yang sering menyebabkan masalah adalah kurangnya pemahaman pasien dan
konsultasi dalam kaitannya dengan pemilihan warna dan perubahan yang diajukan ke
bentuk gigi dan penampilan, baik melalui kurangnya komunikasi antara dokter gigi dan
pasien atau antara dokter gigi dan tekniker laboratorium.11 Area logam terlihat pada
permukaan oklusal atau lingual pada restorasi cekat; permukaan logam oklusal
mungkin akan membuat kesulitan pada pasien jika mereka tidak mengetahui alasannya,
terutama jika area logam tersebut muncul secara tidak sengaja akibat penyesuaian
oklusal porselen.11 Alasan kegagalan estetik adalah kegagalan mengidentifikasi
harapan pasien yang berkaitan dengan estetik, seleksi shade warna yang tidak adekuat,
logam yang sangat tipis di bagian insisal dan servikal, aplikasi lapisan opak yang tipis,
lapisan yang terlalu halus di permukaan, daerah hitam di sekitar sepertiga servikal,
kegagalan saat membuat translusensi insisal dan proksimal, konturing yang tidak
adekuat, gagal menghamonisasikan kontur, warna, angulasi dan posisi dengan
morfologi gigi di sebelahnya, serta perubahan warna pada facing.
8. Indikasi kontraindikasi jenis bahan keuntungan kerugian jenis gtj yang sesuai

Anda mungkin juga menyukai