DIAGNOSA KEPERAWATAN
Contoh Diagnosa Keperawatan NANDA yang berhubungan dengan mekanik tubuh yang
tidak sesuai dan gangguan mobilisasi Intoleransi aktivitas berhubungan dengan: -
Ketidaklayakan posisi -
Pengurangan ROM -
Tirah baring -
Penumpukan sekresi paru Risiko kurangnya volume cairan b.d penurunan asupan
cairan Gangguan integritas kulit atau risiko gangguan integritas kulit berhubungan
dengan/ b.d: -
Pembatasan mobilisasi -
Pembatasan mobilisasi -
Risiko infeksi -
Retensi urin Risiko infeksi berhubungan dengan: -
Pembatasan mobilisasi -
8
PERENCANAAN
Contoh Rencana Keperawatan pada gangguan mobilitas fisik Diagnosa Keperawatan:
gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri bahu kiri Definisi: gangguan
mobilitas fisik merupakan kondisi individu menunjukkan keterbatasan kemampuan
dalam mobilitas fisik secara bebas Tujuan Klien akan mencapai ROM normal (fleksi dan
ekstensi 180
0
) bahu kiri dalam 4 bulan Hasil yang diharapkan Klien akan ROM pada kesatuan
ekstremitas atas Klien akan menunjukkan aktivitas perawatan diri menggunakan lengan
kiri dalam 2 hari Klien akan mengikuti program latihan secara teratur pada saat pulang
Intervensi Usulkan pemberian analgesik 30 menit sebelum latihan ROM Ajarkan klien
untuk latihan ROM spesifik pada bahu dan lengan kiri Buat jadual latihan aktif antara
waktu makan dan mandi Rasional Aktivitas analgesik akan maksimal pada saat klien
memulai latihan Pendidikan membuat klien mempunyai kesempatan dan pengetahuan
untuk menjaga dan meningkatkan ROM (Lehmkuhl et al, 1990) Hal ini akan mendukung
frekuensi latihan yang berpengaruh pada kesatuan dan pengurangan risiko
perkembangan kontraktur Rencana keperawatan didasari oleh satu atau lebih tujuan-
tujuan berikut: 1.
mengurangi cidera pada kulit dan sistem musculoskeletal dari ketidaktepatan mekanika
atau kesegarisan tubuh 4.
mencapai ROM penuh atau optimal 5.
mencegah kontraktur 6.
910.
Posisi berat. Berat yang akan diangkat sebaiknya sedekat mungkin dengan pengangkat.
Tempatkan obyek sedemikian rupa sehingga menggunakan kekuatan mengangkat yang
dimiliki perawat 2.
Tinggi obyek. Tinggi yang paling baik untuk diangkat sebaiknya vertikal yaitu sedikit di
atas dari tinggi pertengahan seseorang dengan lengan menggantung sejajar siku. 3.
Posisi tubuh. Jika posisi tubuh pengangkat bervariasi dengan tugas mengangkat yang
berbeda- beda, ikuti petunjuk umum yang dapat dipakai untuk sebagian besar keadaan.
Tubuh diposisikan dengan tubuh tegak sehingga kelompok otot-otot multipel bekerja
sama dengan cara yang tepat 4.
Berat maksimum. Setiap perawat sebaiknya tahu berat maksimum yang aman untuk
membawa- aman bagi perawat dan klien. Obyek yang terlalu berat adalah jika beratnya
sama dengan atau lebih dari 35% berat badan orang yang mengangkat. Oleh karena itu,
perawat yang beratnya 130 lb (59,1 kg) sebaiknya tidak mencoba mengangkat orang
imobilisasi yang beratnya 100 lb (45,5 kg). Meskipun perawat mungkin mampu
melakukannya, hal ini akan berisiko menjatuhkan klien atau menyebabkan cidera
punggung perawat.
EVALUASI
Sesuaikan dengan tujuan