Anda di halaman 1dari 23

Standar Prosedur Operasional eTB12 Untuk Evaluasi, Pencatatan &

Pelaporan Uji Silang Mikroskopis TB

ALUR UJI SILANG MIKROSKOPIS TB

Subdit Mutu 6 6 Subdit


LRN-M
& Akreditasi P2TB
5

Lab Rujukan Wasor


Provinsi Provinsi
4

Lab Rujukan Uji 2 Wasor


Silang (LRI/LRP)
Kab/Kota
1

3
Lab Mikr TB Lab Mikr TB Lab Mikr TB Lab Mikr TB
Faskes Faskes Faskes Faskes

1. Sediaan uji silang dan file eTB12 dikirimkan dari masing-masing faskes ke Lab Rujukan Uji
Silang Pembaca Pertama: LRI/LRP
2. Lab Rujukan Uji Silang Pembaca Pertama: LRI/LRP mengirimkan Umpan Balik uji silang ke
Wasor Kab/Kota terkait
3. Wasor Kab/Kota mendistribusikan Umpan Balik uji silang ke laboratorium peserta uji silang
di wilayah kerjanya
4. Rekap kab/kota dikirimkan ke Lab Rujukan Provinsi dan tembusan nya ke wasor kab/kota
5. Rekap Provinsi dikirmkan ke LRN-M dengan tembusan ke wasor Provinsi
6. LRN-M mengirimkan laporan rekap Provinsi ke Subdit P2TB dan Subdit Mutu dan Akreditasi

1
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mengisi eTB12

No. Lakukan Jangan Lakukan


1. Isi semua baris dan kolom secara lengkap dengan mengetik Ketika mengisi lembar TB12 TW
atau pilih dari drop down menu. 1/2/3/4 tidak boleh copy paste.
Harus diketik untuk kolom
nomor sediaan dan tanggal.
Untuk kolom hasil harus pilih
dari dropdown menu
2. Jika ingin menghapus isi cell, hapus cell yang dituju secara Jangan delete row.
manual.
3. Buat kata sandi lembar TB12 TW 1/2/3/4 yang mudah Jangan lupa kata sandi lembar
diingat. TB12 TW 1/2/3/4.

2
Uji silang Mikroskopis TB dilaksanakan oleh 5 komponen:
1. Dinas Kesehatan Kab/Kota: Pengelola Program TB (Wasor)
Berperan sebagai Koordinator P2TB di wilayah kerjanya,
a. Memastikan PME mikroskopis berjalan dengan baik sesuai pedoman: triwulanan,
berkesinambunganmencapai:
1) Target cakupan: 90% Lab Faskes di wilayah tersebut mengikuti uji silang
mikroskopis TB 4 triwulan pertahun.
2) Target kinerja pembacaan BAIK: tanpa kesalahan besar (NPT, PPT) atau KK <
3oleh peserta uji silang. Apabila 75% Lab Faskes di wilayah tersebut memiliki
kinerja pembacaan BAIK, maka dapat disimpulkan kinerja pembacaan Lab
Faskes di wilayah tersebut BAIK.
3) Target kinerja kualitas pembuatan BAIK:Kinerja pembuatan sediaan di wilayah
tersebut BAIK bila 75% Lab peserta uji silang memiliki nilai ≥ 80 untuk keenam
komponen.
b. Menindak lanjuti umpan balik dari LRI/LRP dengan perencanaan supervisi, pelatihan
penyegaran,pelatihan teknis mikroskopis TB.
c. Bersama dengan LRP/LRI mengembangkan jejaring laboratorium TB; membina
LRI,menerapkan sistem rujukan (transportasi contoh uji dahak/sediaan).
d. Memfasilitasi pertemuan monitoring dan evaluasi pemantapan mutu eksternal
Laboratorium TB untuk meningkatkan kinerja jejaring di wilayah kerjanya.

2. Laboratorium TB Fasilitas Kesehatan


Setiap Laboratorium wajib mengikuti pemantapan mutu eksternal melalui uji silang yang
dilaksanakan berkala: setiap triwulanan, berkesinambungan: 4 kali dalam setahun.
Laboratorium ini melakukan layanan pemeriksaan mikroskopis TB untuk diagnosis dan
pemantauan pengobatan TB, selain itu ada Lab yang hanya melakukan pemeriksaan
mikroskopis untuk pemantauan pengobatan TB karena di Lab ini telah melakukan layanan
diagnosis dengan TCM.
Laboratorium TB merupakan bagian dari Laboratorium Puskesmas, Rumah Sakit, Klinik, Lab
KlinikSwasta, B/BLK, B/BKPM, dll.
Uji silang mikroskopis di Laboratorium TB Faskes melibatkan:
a. Petugas Lab Mikroskopis TB, dengan tugas:
1) Melakukan pemeriksaan mikroskopis dahak sesuai SPO.
2) Mencatat kegiatan pemeriksaan dalam buku register TB 04 sesuai SPO; kode
sediaan diagnosis A dan B, kode sediaan follow-up D dan E, F dan G, H dan I, bila
tidak terjadi konversi pada akhir bulan kedua, pengobatan fase lanjut langsung
diberikan dan pada akhir bulan ketiga diperiksa dahak dengan kode sediaan J dan
K.
3) Menyimpan seluruh sediaan dahak yang diperiksa selama satu triwulan dalam
kotak sediaan, disusun sesuai dengan urutan nomor identitas sediaandalam buku
register TB 04.
4) Mengisi lembar Data Dasar TB 12 Elektronik untuk menentukan SPR dan jumlah
sediaan uji silang per triwulan.

3
Lengkapi semua data:
4.1. Nama Lab TB Faskes
4.2. Nama Penanggung Jawab Lab TB
4.3. Kab/Kota
4.4. Provinsi
4.5. Untuk tahun pelaporan: tahun berjalan
4.6. Nama Lab Rujukan Uji Silang: Lab RUS pemeriksa pertama (IRL/RUS1 atau Lab
rujukan provinsi/BLK)
4.7. Isi kolom 1 sd 12 dengan jumlah sediaan yang diperiksa pada tiap triwulan
(negatif,positif dan scanty) sesuai dengan buku register TB 04 pada tahun
yang lalu.
Misalnya: untuk uji silang tahun 2017, data dari buku register TB 04 tahun
2016.
4.7.1. Kolom 1,4,7,10 diisi dengan jumlah sediaan BTA positif.
4.7.2. Kolom 2,5,8,11 diisi dengan jumlah sediaan scanty.
4.7.3. Kolom 3,6,9,15 diisi dengan jumlah sediaan BTA negatif.
Lab Faskes yang memiliki layanan TCM; pemeriksaan mikroskopis hanya pada
pasien follow-up TB, pengisian lembar Data Dasar hanya pada langkah 4.1 sd 4.6.

5) Mengisi lembar Jumlah Sediaan Tahun Berjalan untuk mendapatkan interval


pengambilan sediaan setiap triwulan.

Lab Faskes yang memiliki layanan TCM; pemeriksaan mikroskopis hanya pada pasien
follow-up TB, tidak perlu mengisi lembar Jumlah Sediaan Tahun Berjalan.

4
Isi jumlah sediaan yang diperiksa pada triwulan terkait sesuai dengan periode PME.
Misalnya: untuk PME TW 1 th 2017, maka yang dicatat adalah data pemeriksaan
dalam Buku register TB 04 sejak awal Januari sampai dengan akhir Maret 2017.
Pada akhir TW 1 tahun berjalan isi kolom 1 ,2, dan 3 untuk uji silang TW1, langkah
yang sama dilakukan pada akhir TW 2,3 dan 4.

6) Lembar SPR dan Jumlah Sediaan Uji Silang

Perhitungan SPR dan jumlah sediaan uji silang per triwulan akan tampil secara
otomatis sebagai hasil pengisian lembar Data Dasar dan lembar Jumlah Sediaan
Tahun Berjalan.
6.1. Kolom 1: terisi secara otomatis dan merupakan data kumulatif dari lembar Data
Dasar kolom 1 sd 12.

5
6.2. Kolom 2: terisi secara otomatis dan merupakan data kumulatif dari lembar Data
Dasar kolom 1,4,7,10.
6.3. Kolom 3: terisi secara otomatis dan merupakan data kumulatif dari lembar Data
Dasar kolom 2,5,8,11.
6.4. Kolom 4: terisi secara otomatis dan merupakan data kumulatif dari lembar Data
Dasar kolom 3,6,8,12.
6.5. Kolom 5: SPR terisi secara otomatis, merupakan % sediaan BTA positif dan
scanty (kolom 2 dan 3) terhadap seluruh sediaan yang diperiksa selama tahun
yang lalu (kolom 1).
6.6. Kolom 6: Bila PME memakai metode LQAS, jumlah sediaan uji silang selama
tahun berjalan terisi secara otomatis dengan rumus yang mengacu kepada
Tabel Sensitifitas 80%, Spesifisitas 100%, dan Acceptance Error (D) = 0.
6.7. Kolom 7: Jumlah sediaan uji silang per triwulan, secara otomatis terisi (jumlah
sediaan pada kolom 6 dibagi 4).
6.8. Kolom TW1, TW2, TW3, TW4: Interval urutan pengambilan ditentukan oleh
jumlah sediaan pada lembar Jumlah Sediaan Tahun Berjalan triwulan terkait
dibagi dengan jumlah sediaan uji silang per triwulan (kolom 7).
7) Menyerahkan seluruh sediaandan buku register TB 04 yang mencatat seluruh
kegiatan pemeriksaan selama triwulan terkait, kepada Pengelola Program TB Faskes
atau petugas yang ditetapkan oleh KepalaFaskes.
8) Menerima umpan balik sebagai evaluasi kinerja pemeriksaan mikroskopis TB,
mempelajarinya dan menindaklanjuti rekomendasi yang diberikan oleh LRI/LRP
untuk meningkatkan mutu pemeriksaan.
9) Mengarsipkan dan mencatat tanggal umpan balik diterima sebagai dokumen kinerja
jejaring laboratorium mikroskopis TB.

b. Pengelola Program TB Faskes atau petugas yang ditetapkan oleh KepalaFaskes,


dengan tugas:
1) Pemilihan dan pengambilan sediaan uji silangsetelah menerima seluruh sediaan dan
buku register TB 04 yang mencatat seluruh kegiatan pemeriksaan selama triwulan
terkait dari Petugas Lab TB Faskes.

6
1.1. Untuk Lab mikroskopis diagnosis dan follow-up TB: dengan metode
LQASmengacu pada TB04.
Misal:
Jumlah sediaan dalam TW 1: 151
jumlah sediaan untuk uji silang: 16
Interval = 151:16 = 9.
Pemilihan sediaan dilakukan mengacu pada buku register TB 04 di Lab Faskes.
1.1.1. Pilihan sediaan pertama dilakukan secara undi (LOT), nomor sediaan
pertama tidak boleh lebih besar dari interval, tentukan dan tandai
dengan melingkari hasil pada TB 04 Faskes kolom 12 atau 13 atau 14.
Misal terpilih nomor 2.
1.1.2. Tentukan sediaan berikutnya dengan interval yang telah ditetapkan
pada SPO eTB 12 butir a nomor 6.8, lakukan sampai didapat jumlah
sediaan yang sesuai dengan SPO eTB12 butir a nomor 6.7.
Misal: sediaan berikutnya nomor 11, nomor 20, nomor 29 dan
seterusnya sampai didapat 16 sediaan. Sebelum mendapatkan 16
sediaan, penandaan dengan hitungan interval terus dilakukan dengan
mengulang penandaan dari nomor urut sediaan 1 tanpa menghitung
nomor sediaan yang telah dilingkari sebelumnya.
Bila sediaan yang terpilih rusak/pecah, maka ambil sediaan berikutnya
dan selanjutnya mengambil sediaan yang telah dilingkari.
Misal: sediaan nomor 20 pecah, ambil sediaan nomor 21, nomor 29 dan
seterusnya sampai didapat 16 sediaan.
1.1.3. Cara pengambilan sediaan dengan panduan buku register TB 04; lihat
nomor identitas sediaan yang telah dilingkari.
Misal: nomor identitas sediaan pertama 01/13/402b, cari sediaan dalam
kotak sediaan dengan nomor identitas 01/13/402b, pisahkan dalam
kotak untuk dikirim ke Lab Rujukan Uji Silang.
1.2. Lab Faskes yang memiliki layanan TCM, pemeriksaan mikroskopis hanya pada
pasien follow-up TB.
1.2.1. Simpan sediaan BTA positif dan negatif dalam 1 kotak sesuai dengan
urutan nomor identitas sediaan dalam buku register TB 04.
1.2.2. Tandai sediaan positif dan scanty dengan melingkarinya.
1.2.3. Hitung 10% sediaan negatif dan pilih secara bebas sesuai dengan jumlah
tersebut, tandai dengan melingkarinya.
1.2.4. Cara pengambilan sediaan dengan panduan buku register TB 04; lihat
nomor identitas sediaan yang telah dilingkari.
Misal: nomor identitas sediaan pertama 01/13/402b, cari sediaan dalam
kotak sediaan dengan nomor identitas 01/13/402b, pisahkan dan
masukkan ke dalam kotak untuk dikirim ke Lab Rujukan Uji Silang.

7
c. Petugas Lab TB Faskes atau Pengelola Program TB Faskes atau petugas yang
ditetapkan oleh KepalaFaskes, melakukan:

1) Pengiriman sediaan uji silang ke Lab Rujukan Uji Silang.


1.1. Isi lembar TB 12 Triwulan terkait.

Kolom 1: Nomor urut sediaan uji silang.


Kolom 2: Nomor identitas sediaan diisi manual menyalin dari buku register TB
04 (Langkah d).
Kolom 3: Tanggal pemeriksaan diisi manual menyalin dari buku register TB 04
(Langkah d).
Kolom 4: Hasil pemeriksaan Lab Faskes disesuaikan dengan data dalam buku
register TB 04 (Langkah d).
1.2. Uji silang bersifat "Buta", hasil pemeriksaan Lab Faskes tidak boleh diketahui
oleh petugas Lab Rujukan Uji Silang.
Tutup kolom 4 dengan cara:
1.2.1. Ketik OK pada kotak merah.
1.2.2. Isi dari kolom 2 sampai dengan kolom 4 dengan lengkap, bila belum
lengkap akan tampil pemberitahuan "Data Belum Lengkap" di kotak
kuning dan kolom 4 tidak dapat tertutup.

1.2.3. Periksa kelengkapan isi dari kolom 2 sampai dengan kolom 4, bila
lengkap akan tampil pemberitahuan "Data Lengkap" di kotak kuning dan
kolom 4 akan tertutup.

8
1.2.4. Lakukan penguncian agar kolom 5 tidak dapat dibuka dengan cara
tempatkan kursor pada tab lembar TB 12 TW terkait, klik kanan, pilih
Protect Sheet, masukkan password, klik OK, dan masukkan password
yang sama untuk konfirmasi.

1.2.5. Save file eTB12, beri nama dengan format UjiSilangMikroskopis-[Nama


Faskes]-TW[1/2/3/4]-[Tahun berjalan]-[Nama Kabupaten/Kota]-[Nama
Provinsi].xlsx (tanpa spasi).
1.2.6. Kirimkan file ini sebagai pengantar sediaan uji silang melalui email atau
dalam USB Flash Disk/CDbersama dengan sediaan uji silang dalam kotak
yang dikemaske Lab Rujukan Uji Silang.
2) Penerimaan umpan balik uji silang dari Lab Rujukan Uji Silang selambat-lambatnya
pada bulan kedua Triwulan berikutnya.

3. Lab Rujukan Uji Silang pertama (Lab Rujukan Intermediate Kabupaten/Kota, Lab Rujukan
Provinsi).
a. Mengisi dalam lembar Data Dasar file Rekap-Lab-Faskes-KabKota.xlsx dengan daftar Lab
Faskes di Kab/Kota dalam wilayah kerjanya dan melakukan pembaruan data tersebut
pada setiap awal tahun. Misal: bila ada perubahan jumlah Lab TB Faskes.
Data ini akan digunakan pada saat melakukan rekap Kab/Kota.
Lengkapi semua data:
1) Provinsi
2) Kab/Kota

9
3) Nama Wasor TB Kab/Kota
4) Jumlah Lab Faskes
5) Untuk pelaporan tahun: tahun berjalan
6) Nama LRI/LRP pemeriksa pertama
7) Supervisor Lab LRI/LRP
8) Kolom 2: nama Lab Faskes

b. Menerima file e-TB 12 pengantar sediaan uji silang mikroskopis Lab Faskes di wiliayah
kerja.
1) Teliti kesesuaian jumlah sediaan uji silang yang diterima sesuai dengan jumlah dalam
kolom 1 lembar TB 12 TW terkait.
2) Teliti kesesuaian identitas sediaan uji silang denganyang tertulis dalam kolom 2
lembar TB 12 TW terkait.
3) Teliti kesesuaian tanggal sediaan uji silang dengan triwulan terkait.
4) Lakukan uji silang seluruh sediaan.
4.1. Kolom 5: Tanggal uji silang.
4.2. Kolom 6: Hasil uji silang dipilih dari drop down menu.
4.3. Kolom 7: Hasil pembacaan sediaan discordance diisi oleh Lab Rujukan pembaca
sediaan discordance dengan cara memilih dari drop down menu.

10
Bila tidak terdapat discordance, maka kolom ini tetap kosong.
4.4. Kolom 8 sampai dengan kolom 13: Penilaian kualitas dipilih dari drop down
menu.
4.5. Kolom 14: Secara otomatis akan terisi jika kolom 5 sampai dengan 13 telah terisi
lengkap.
Kualitas sediaan dinilai baik apabila 6 unsur kualitas pembuatan sediaan
tersebut memiliki nilai ≥ 80 sesuai standar diagram sarang laba-laba.

c. Membuka lembar Discordance.


Bila terdapat sediaan discordance, secara otomatis akan terlihat dalam lembar di bawah
ini.

11
Lakukan tindak lanjut:
Sediaan discordance (BTA positif di lab faskes, BTA neg di LRI/LRP) diwarnaidan dibaca
ulang secara berjenjang oleh Lab Uji Silang pertama (LRI/LRP), hasilnya dimasukkan ke
dalam lembar TB12 TW terkait kolom 7 sesuai dengan nomor identitasnya.
Bilahasil tidak berubah, cetak lembar ini dan kirimkan bersama sediaan discordance ke
Lab Uji Silang kedua (LRP/LRN). Masukkan hasil yang diterima dari Lab Uji Silang kedua
kedalam lembar TB12 TW terkait kolom 7 sesuai dengan nomor identitasnya.
Kolom 8 akan menampilkan kinerja pembacaan sesuai dengan hasil pembacaan kedua.
Hasil pembacaan ulang kedua merupakan hasil final, selanjutnya Lab Uji Silang pertama
dapat memberikan rekomendasi (lihat lembar Print TB 12).

d. Membuka lembar Print TB 12.


Lembar ini terisi secara otomatis sebagai kesimpulan hasil uji silang pada lembar TB 12
TW terkait.
Lengkapi semua data:
1) Nama Lab Faskes: otomatis terisi mengikuti lembar data dasar.
2) Nama Supervisor Lab Rujukan Uji Silang Pertama otomatis terisi mengikuti lembar
Data Dasar.
3) Periode uji silang: Pilih dari drop down menu.
4) Periode pelaporan otomatis terisi mengikuti periode uji silang (Butir c nomor 3).

12
5) Nama Lab Rujukan Uji Silang Pemeriksa Pertama otomatis terisi mengikuti lembar
Data Dasar.
6) Tanggal sediaan uji silang diterima: Isi secara manual sesuai tanggal penerimaan
sediaan uji silang dengan format tanggal/bulan/tahun.
7) Tanggal pengiriman umpan balik terisi otomatis mengikuti tanggal cetak lembar Print
TB 12.
8) Jumlah sediaan uji silang terisi otomatis mengikuti lembar TB 12 TW terkait.
9) Jumlah sediaan yang diperiksa pada triwulan otomatis terisi mengikuti lembar
Jumlah Sediaan Tahun Berjalan triwulan terkait.
10) Setiap halaman dari lembar Print TB 12 memuat 20 sediaan. Untuk melihat halaman
berikutnya, ketik nomor halaman yang sesuai.
11) Kolom 1 sampai dengan kolom 22 otomatis terisi sebagai hasil analisis instrumen
eTB 12.
12) Kolom rekomendasi dalam lembar Print TB 12 diisi secara manual
13) Tanggal akan terisi secara otomatis sesuai waktu pencetakan lembar Print TB 12.
14) Cetak lembar Print TB 12, tulis nama, NIP dan ditandatangani oleh petugas terkait.
14.1. Kolom Mengetahui: tuliskan nama dan NIP kemudian ditandatangani Kepala
Lab RUS.
14.2. kolom Yang Melaporkan: tuliskan nama dan NIP kemudianditandatangani
Supervisor/Koordinator Tim Lab RUS.

e. Pengiriman Umpan Balik.


Hasil cetak lembar Print TB 12 adalah umpan balik untuk semua Lab Faskes yang
berpartisipasi dalam PME Mikroskopis TB triwulan terkait. Lembar ini harus segera
dikirimkan kepada Penanggung jawab Lab TB Faskes terkait, melalui Dinas Kesehatan
Kab/Kota,akan dipakai sebagai acuan peningkatan kinerja Lab Faskes tersebut.
Bila tersedia fasilitas pemindaian (scan), umpan balik dapat dikirimkan melalui
email/whatsapp.

f. Membuka Lembar Kesimpulan Kinerja Lab Faskes

13
Lembar ini terisi secara otomatis mengikuti lembar Jumlah Sediaan Tahun Berjalan dan
lembar TB 12 TW terkait.
Periode uji silang: Pilih dari drop down menu.

g. Melakukan rekapitulasi data kinerja seluruh Lab Faskes di wilayah kerjanya ke dalam
Lembar Rekap Kab/KotaTW 1/2/3/4 dengan cara :
1) Buka lembar RekapKab/KotaTW 1/2/3/4 file Rekap-LabFaskes-KabKota.xlsx. Baris
kuning kolom 2 terisi dengan nama Kab/Kota sesuai lembar Data Dasar dalam butir
(a). Baris di bawahnya terisi nama-nama Faskes yang ada di wilayah Kabupaten/Kota
tersebut.
2) Buka lembar Rekap Kinerja Lab Faskes file eTB12-Puskesmas.xlsx. Pilih periode uji
silang dari dropdown menu.
3) Copy baris yang berisi kesimpulan kinerja Lab Faskesbutir (f)dari file eTB12 masing-
masing Lab Faskes.

14
4) PasteSpecial dan pilih Values pada lembar Rekap Kab/Kota TW 1/2/3/4 file Rekap-
LabFaskes-KabKota.xlsx di sebelah nama Lab Faskes Mikroskopis yang sesuai.

Lembar Rekap Kab/KotaTW 1/2/3/4 memperlihatkan kinerja dari setiap Laboratorium


mikroskopis TB faskes yang ada di kabupaten/kota; bila ≥ 75% Laboratorium memiliki
kinerja yang baik maka disimpulkan bahwa kinerja Laboratorium di Kabupaten tersebut
baik,dipakai sebagai acuan untuk perencanaan& pengembangan jejaring, dan
peningkatan kompetensi petugas lab mikroskopis TB di wilayah kerjanya.
Untuk IRL yang memiliki wilayah kerja lebih dari satu Kab/Kota lakukan langkah-langkah:
1) Copy file Rekap-LabFaskes-KabKota.xlsx.
2) Ubah nama file dengan nama Kab/Kota yang sesuai.
3) Lakukan langkah yang sama seperti pada g no 2 dan 3.
Misal: IRL Kab A, memiliki wilayah kerja Kab A, Kota B, dan Kab C, maka IRL Kab A
memiliki 3 file Rekapitulasi Kab/Kota.

h. Membuka lembar Absensi file Rekap-LabFaskes-KabKota.xlsx.

15
Lembar ini terisi secara otomatis mengikuti lembar Rekap Kab/KotaTW 1/2/3/4. Bila Lab
Faskes mengikuti PME maka kolom Absensi triwulan terkait akan terisi dengan angka 1,
terisi dengan angka 0 apabila Lab Faskes tidak mengikuti PME.
Cakupan uji silang menunjukkan persentase jumlah Lab Faskes yang mengikuti PME 4
kali dalam setahun (4 triwulan) dibandingkan dengan jumlah seluruh Lab Faskes di
wilayah Kabupaten/Kota/Provinsi .
IRL dan Wasor Kabupaten/Kota/Provinsi dapat menggunakan lembar absensi untuk
mengevaluasi cakupan PME dan perencanaan pengembangan kinerja jejaring Lab di
wilayahnya.

i. Membuka lembar Grafik file Rekap-LabFaskes-KabKota.xlsx.


Lembar ini terisi secara otomatis mengikuti lembar Rekap Kab/Kota TW 1/2/3/4.
Lembar ini berisi tiga grafik yang menggambarkan:
1) Kualitas pembacaan sediaan Lab Faskes setiap triwulan selama tahun berjalan.
Nama Lab Faskes Mikroskopis: Pilih dari drop down menu.

16
2) Kualitas pembuatan sediaansetiap triwulan selama tahun berjalan.
2.1. Periode uji silang: Pilih dari drop down menu.
2.2. Nama Lab Faskes Mikroskopis: Pilih dari drop down menu.
Garis hijau menunjukan cut off , bila jumlah kualitas baik sebuah unsur berada
di atas garis hijau berarti kinerja pembuatan untuk unsur tersebut baik.

3) Absensi uji silang Kabupaten/Kota setiap triwulan selama 1 tahun. Grafik ini
menggambarkan jumlah Lab Faskes di Kabupaten/Kota yang mengikuti PME.

17
j. Membuka lembar Rekapitulasi Kab/Kota Untuk Ke Provinsi file Rekap-LabFaskes-
KabKota.xlsx.
Lembar ini terisi secara otomatis mengikuti Lembar Rekap Kabupaten/Kota periode
PME triwulan terkait, segera kirimkan ke Lab Rujukan Provinsi yang akan mengkompilasi
sebagai laporan pelaksanaan PME Mikroskopis di jejaring wilayah kerjanya ke
Laboratorium Rujukan Provinsi.

k. Membuka lembar Indikator file Rekap-LabFaskes-KabKota.xlsx.


Lembar ini menampilkan indikator kinerja pembacaan mikroskopis dan pembuatan
sediaan dahak dari seluruh Lab Faskes di Kabupaten/Kota yang mengikuti PME empat
triwulan selama tahun terkait.
Lembar ini terisi secara otomatis mengikuti Lembar Rekap Kabupaten dan Lembar
Absensi.

18
l. Kirim file Rekap-LabFaskes-KabKota.xlsx ke Lab Rujukan Provinsi dan dengan tembusan
ke Dinas Kesehatan Kab/Kota.

Provinsi yang tidak memilikiLRI, langkah-langkah dalam butir 3 a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k


dilakukan oleh LRP untuk setiap Kab/Kota dalam wilayah kerjanya, selanjutnya dikirimkan ke
LRN dengan tembusan ke Dinkes Provinsi terkait.

4. Lab Rujukan Uji Silang Kedua (Lab RUS Provinsi dan Lab Rujukan Nasional).
a. Menerima file Rekap-LabFaskes-KabKota.xlsx.
b. Mengisi dalam lembar Data Dasar file Rekap-KabKota-Provinsi.xlsxdalam wilayah
kerjanya dan melakukan pembaruan data tersebut pada setiap awal tahun. Misal:
pemekaran Kab/Kota.
Data ini akan digunakan pada saat melakukan rekap Provinsi.
Lengkapi semua data:
1) Provinsi
2) Nama Wasor TB Provinsi
3) Jumlah Kab/Kota
4) Untuk pelaporan tahun: tahun berjalan
5) Kolom 2: nama Kab/Kota
6) Kolom Jumlah Faskes Mikroskopis TW 1/2/3/4
7) Kolom Jumlah Faskes Melakukan Uji Silang TW 1/2/3/4

19
c. Melakukan rekapitulasi data kinerja seluruh Kab/Kota di wilayah kerjanya ke dalam
lembar RekapProvinsi TW 1/2/3/4 dengan cara :
1) Buka lembar RekapProvinsi TW 1/2/3/4 file Rekap-KabKota-Provinsi.xlsx. Baris
kuning kolom 2 terisi dengan namaProvinsi sesuai lembar Data Dasar dalam butir (b).
Baris di bawahnya terisi nama-namaKab/Kota yang ada di wilayah Provinsi tersebut.
2) Buka lembar Rekap Untuk Ke Provinsi file Rekap-LabFaskes-KabKota.xlsx.
3) Copy baris yang berisi kesimpulan kinerja Kab/Kotabutir 3 (j)dari file Rekap-
LabFaskes-KabKota.xlsx masing-masing Kab/Kota periode uji silang terkait.

4) Paste Special dan pilih Values pada lembar Rekap ProvinsiTW 1/2/3/4 file Rekap-
KabKota-Provinsi.xlsx di samping nama Kab/Kota yang sesuai.

20
Lembar Rekap ProvinsiTW 1/2/3/4 memperlihatkan kinerja dari setiap Kab/Kotayang
ada di Provinsi; bila ≥ 75%Kab/Kota memiliki kinerja yang baik maka disimpulkan bahwa
kinerja Laboratorium di Provinsi tersebut baik,data ini dipakai sebagai acuan untuk
perencanaan& pengembangan jejaring, dan peningkatan kompetensi petugas lab
mikroskopis TB di Provinsi tersebut.

5. Laboratorium Rujukan Nasional Mikroskopis TB.


a. Menerima file Rekap-KabKota-Provinsi.xlsx.
b. Mengisi dalam lembar Data Dasar file Rekap-Provinsi-Nasional.xlsx dan melakukan
pembaruan data tersebut pada setiap awal tahun. Misal: pemekaran Provinsi.
Data ini akan digunakan pada saat melakukan rekap Nasional.
Lengkapi semua data:
1) Jumlah Provinsi
2) Untuk pelaporan tahun: tahun berjalan
3) Kolom 2: nama Provinsi

21
d. Melakukan rekapitulasi data kinerja seluruh Provinsi kerjanya ke dalam lembar
RekapNasional TW 1/2/3/4 dengan cara :
1) Buka lembar RekapNasional TW 1/2/3/4 file Rekap-Provinsi-Nasional.xlsx.
2) Buka lembar Rekap Untuk Ke Nasional file Rekap-KabKota-Provinsi.xlsx.
3) Copy baris yang berisi kesimpulan kinerja Provinsibutir 4 (c)dari file Rekap-KabKota-
Provinsi.xlsx masing-masing Provinsi sesuai periode uji silang terkait.

22
4) Paste Special dan pilih Values pada lembar Rekap NasionalTW 1/2/3/4 file Rekap-
Provinsi-Nasional.xlsx di samping nama Provinsi yang sesuai.

Lembar Rekap NasionalTW 1/2/3/4 memperlihatkan kinerja dari setiap Provinsisehingga


Lab Rujukan Nasional dapat mengambil tindakan atau menyusun perencanaan untuk
meningkatkan capaian target kinerja jejaring Lab Mikroskopis TB.

23

Anda mungkin juga menyukai