IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. W
Umur : 23 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Asisten Apoteker
Alamat : Kalisat
No. RM : 093484
Ruangan : Edelwis
Dx Medis : Fraktur ante bracii + ORIF
S (Subjektif):
Pasien mengatakan takut dioperasi
Pasien mengatakan tangan kiri tidak bisa menekuk sempurna
O (Objektif):
TD : 110/80 mmHg
RR : 20 x/menit
Nadi : 90 x/menit
Pasien tampak gelisah
Pasien tampak terpasang infus RL
Pasien tampak diberikan anastesi general untuk prosedur pembedahan
P (Perencanaan):
1. Perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat, dan tujuan tindakan
2. Identifikasi tingkat kecemasan pasien
3. Identifikasi penyebab kecemasan pasien
4. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dijalani pasien
5. Ajarkan teknik non-farmakologi relaksasi nafas dalam untuk mengurangi
kecemasan
6. Pemasangan infus untuk pemberian terapi cairan
7. Kolaborasi pemberian anastesi GA dan antibiotik profilaksis
8. Posisikan pasien pada posisi supinasi
I (Implementasi)
PRE OPERATIF
1. Memperkenalkan nama, tanggung jawab perawat, dan tujuan dilakukannya
tindakan
2. Mengidentifikasi tingkat kecemasan pasien menggunakan SRAS dengan
hasil tingkat kecemasan ringan
3. Mengidentifikasi penyebab kecemasan pasien dengan hasil karena akan
dilakukan operasi
4. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dijalani pasien
5. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi kecemasan
yaitu dengan menarik napas sedalam mungkin melalui hidung dan
dihembuskan melalui mulut, lakukan sampai merasa tenang
6. Melakukan pemasangan infus untuk pemberian terapi cairan dengan ringer
laktat
INTRA OPERATIF
1. Menyiapkan ruang operasi yaitu di OK 8
2. Memasang monitor TD, RR dan saturasi O2 untuk memantau keadaan
umum pasien
3. Melakukan kolaborasi pemberian anastesi GA dan antibiotik profilaksis
4. Membersihkan area yang akan dioperasi
5. Memasang kain steril untuk melindungi daerah yang tidak dilakukan
tindakan
6. Persiapan operasi sudah selesai dan operasi siap dimulai
POST OPERATIF
1. Memasang alat untuk mengukur tekanan darah, RR, nadi, dan saturasi
oksigen
2. Memasang bedside rails untuk mencegah pasien jatuh
E (Evaluasi)
S: Pasien mengatakan lebih tenang dan siap melakukan operasi
O: Pasien tampak rileks dan lebih tenang
A: Masalah keperawatan ansietas teratasi
P: Hentikan tindakan
PROSES OPERASI
IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. W
Umur : 23 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Asisten Apoteker
Alamat : Kalisat
No. RM : 093484
Ruangan : Edelwis
Dx Medis : Mall Union Elbow + ORIF
1. PRE OPERASI
Pasien datang ke ruangan pre operasi dengan kondisi sudah memakai baju
khusus untuk operasi. Perawat yang membawa melakukan serah terima pasien
di tempat yang disediakan. Setelah pasien di terima, pasien segera di masukkan
ke dalam ruang pre operasi. Pasien dipasang infuse RL 500 ml. Sebelum
melakukan tindakan, seluruh petugas kesehatan dan pasien berdoa bersama
dengan dipimpin oleh petugas khusus agar kegiatan berjalan dengan lancar.
2. INTRA OPERASI
Pasien dari ruang pre operasi di bawa ke dalam ruang operasi sesuai
jadwal yang sudah ditentukan yaitu ronde 1 ruang OK 8 sekitar pukul 09.00
WIB. Pasien dibawa dengan brankard. Setelah masuk di ruang operasi, pasien
di pindahkan ke meja operasi. Di ruang operasi terdiri dari satu dokter bedah,
2 asisten dokter, 1 perawat instrumen, 1 perawat sirkular, 1 anastesi, dan 2
observer. Perawat instrumen mempersiapkan alat-alat yang diperlukan. Sambil
alat disiapkan dilakukan anastesi GA. Selanjutnya pasien dipasang alat-alat
monitor yaitu untuk memonitor tekanan darah, RR dan saturasi oksigen. Pasien
diberi anestesi GA. Bagian tubuh pasien yang tidak akan dilakukan tindakan
ditutup menggunakan kain steril.
3. POST OPERASI
Di ruang operasi pasien dipasang monitor untuk mengetahui tekanan darah,
nadi, saturasi oksigen yang bertujuan untuk mengetahui keadaan umum pasien
dan perawat memastikan bahwa kondisi pasien dalam keadaan baik. Perawat
melakukan pencatatan bahwa pasien telah dilakukan operasi. Pasien dipantau
sampai kondisinya stabil. Apabila telah stabil, pasien di kirim kembali ke
ruangan. Saat di ruang post operasi tekanan darah pasien 100/80 mmHg, pasien
terlihat masih lemah, dan pasien terlihat meringis karena nyeri. Scoring Alderet
pasien sudah bagus karena menunjukkan nilai 2 semua.