Anda di halaman 1dari 21

DFD & FLOWCHART

1. Data Flow Diagram (DFD)


DFD merupakan representasi grafis dari sebuah sistem. Terdapat 2 jenis DFD berdasarkan
jenis data, yaitu:
 Physical DFD
 Logical DFD
Terdapat 2 jenis DFD berdasarkan level data, yaitu:
 Context Diagram
 Subsequent Level DFDs (Level 0, Level 1, Level 2)
Penjelasan mengenai jenis-jenis DFD tersebut akan diberikan kemudian. DFD menggambarkan
komponen-komponen dari sebuah sistem, antara lain dijelaskan dalam tabel berikut.

NO. SIMBOL KETERANGAN


1 BUBBLE SYMBOL
 Menggambarkan sebuah entitas (person, place, or thing)
dalam PHYSICAL DFD
 Menggambarkan proses dalam LOGICAL DFD
 Diberi label yang terdiri dari nomor dan nama, kecuali
pada Context Diagram hanya diberi nama saja. Contoh:

2 DATA FLOW SYMBOL


 Menggambarkan alur dari data

3 EXTERNAL ENTITY SYMBOL


 Menggambarkan SUMBER atau TUJUAN (destination)
data
 Berada di luar sistem
 Harus selalu diberi nama

4 DATA STORE SYMBOL


 Menggambarkan tempat dimana data disimpan
 Harus selalu diberi nama
Beberapa aturan yang harus diikuti antara lain adalah sebagai berikut.
1. Bubble symbol harus memiliki nama yang unik
2. Input ke bubble symbol harus berbeda dengan output yang dihasilkan
3. Sebuah DFD tidak boleh memiliki lebih dari 7 proses
4. Sebuah proses (dilambangkan dg bubble symbol) tidak bisa hanya memiliki output. Kalau
hanya punya output, berarti itu merupakan “sumber” ( source)
5. Sebuah proses (dilambangkan dg bubble symbol) tidak bisa hanya memiliki input. Kalau
hanya punya input, berarti itu merupakan “tujuan” ( sink)
6. Data tidak bisa dipindahkan secara langsung dari satu data store ke data store yang lain,
maupun dari sumber eksternal ke data store. Data harus dipindahkan melalui proses
7. Data flow symbol hanya memiliki satu arah. Untuk menunjukkan adanya proses membaca
sebelum di-update, buatlah 2 data flow symbols terpisah dengan arah berkebalikan. Hal ini
dikarenakan 2 tahap tersebut (membaca dan update) terjadi pada waktu yang terpisah.
8. Data flow bisa bercabang atau bergabung asalkan memiliki label yang sama.

 CONTEXT DIAGRAM
Context Diagram merupakan top-level di antara jenis DFD di mana HANYA terdapat 1
bubble symbol atau proses. Di samping itu, juga terdapat data flow dan external entity
symbol.

 Level 0 Diagram
Level 0 Diagram merupakan penjelasan lebih lanjut dari proses yang ada pada context
diagram. Hal ini masih merupakan gambaran besarnya saja. Setiap bubble symbol atau proses
diberi label dengan menggunakan angka #.0 terlebih dahulu, dimana # menunjukkan urutan.
Misalnya, jika terdapat 4 proses utama yang merupakan penjelas dari proses di context
diagram, maka masing-masing proses tersebut diberi label 1.0, 2.0, 3.0, dan 4.0 beserta
dengan nama prosesnya.

 Level 1 Diagram
Level 1 Diagram merupakan penggambaran sistem yang lebih detail dari setiap proses utama
yang ada pada Level 0 diagram. Setiap proses yang lebih detail tersebut diberi label sesuai
dengan proses utamanya. Misalnya, 1.1, 1.2, dan 1.3.

 Level 2 Diagram
Level 2 Diagram merupakan penggambaran sistem yang lebih detail dari setiap proses utama
yang ada pada Level 1 diagram. Setiap proses yang lebih detail tersebut diberi label sesuai
dengan proses yang sedang dijelaskan. Misalnya, 1.1.1, 1.1.2, dan 1.1.3.
Berikut adalah contoh dari Context Diagram, Level 0 DFD, Level 1 DFD, dan Level 2 DFD.

Context Diagram

Pesanan
Proses Informasi Pembuat
Pelanggan Tagihan yang
penjualan dibutuhkan Keputusan
Pembayaran

Level 0 Diagram

1.0
Proses
pemesanan oleh
pelanggan

Informasi yang
Pesanan
dibutuhkan
Data permohonan pengiriman

2.0
Proses Informasi Pembuat
Pelanggan Bill pengiriman yang
kepada dibutuhkan Keputusan
pelanggan

Data Piutang
Informasi yang
Pembayaran
dibutuhkan

3.0
Proses
pembayaran
oleh pelanggan

Level 1 Diagram
Pesanan

1.1
Data
Menyetujui dan
pesanan Data Pesanan
mencatat data
Yang pelanggan
pesanan
disetujui
pelanggan
Data Pesanan

1.2 Infornasi
Menghasilkan Yang
informasi tentang dibutuhkan
pesanan

Data permintaan
pengiriman
Level 2 Diagram

pesanan
1.1.1
Menerima data
pesanan dari pesanan
pelanggan

1.1.2
Status
Memeriksa Data
kredit
status pelanggan
pelanggan
pelanggan

pesanan

1.1.4 1.1.3
Pesanan Pesanan
Data pesanan Mencatat Memeriksa Ketersediaan Data
Yang Yang
pelanggan Data ketersediaan inventory inventory
disetujui disetujui
pesanan inventory

A. PHYSICAL DFD
Physical DFD merupakan representasi grafis dari sebuah sistem yang menunjukkan entitas
internal dan eksternal serta alur data yang masuk dan keluar. Entitas internal adalah entitas
(orang, tempat, atau benda) yang berada di dalam sistem yang mengubah (transform) data.
Oleh karena itu, physical DFD menjelaskan where, what, and by whom sebuah sistem
dijalankan. Perhatikan contoh berikut. Bubble symbol diberi label sebuah entitas di dalam
sistem.

Customer Cash

1.0
Sales Sales &
Clerk Register Tape

2.0 Deposit Slip


Form 66W Kasir and Cash

Form 66W &


Verified register tape

Blue Sales 3.0 Verified Bank


Book Bookkeeping register tape

B. LOGICAL DFD
Logical DFD adalah representasi grafis dari sebuah sistem yang menunjukkan proses,
penyimpanan data, serta alur data masuk dan keluar. Hal ini digunakan untuk
menggambarkan logical nature dari sebuah sistem (tugas apa yang dikerjakan sistem). Apa
yang dikerjakan oleh sebuah sistem memiliki kemungkinan yang kecil untuk berubah
dibandingkan dengan bagaimana sistem tersebut bekerja. Sebagai contoh, sistem
penerimaan kas akan menerima pembayaran dari pelanggan dan menampilkannya pada akun
pelanggan. Seiring berjalannya waktu, cara pembayaran (secara tunai, check, atau elektronik)
dapat berubah. Dengan kata lain, logical DFD menunjukkan aktivitas sistem sedangkan
physical DFD menunjukkan infrastruktur sistem. Perhatikan contoh berikut dan lihat
perbedaannya dengan physical DFD.

Customer Payment

1.0
Receive Receipts &
payment receipts summary

2.0
Sales record Compare Validate receipts
cash & tape

Verified 3.0
4.0
Sales Journal Receipts Prepare
Record sales
summary deposit

Deposit

Bank
Program yang digunakan untuk menggambar DFD maupun flowchart pada laboratorium
komputer SIA kali ini adalah Microsoft Visio. Berikut adalah tampilan Microsoft Visio 2007. Apabila
digunakan Microsoft Visio yang lebih update, silahkan menyesuaikan.

Pada pilihan recent templates dapat dipilih Flowchart atau DFD. Simbol yang tersedia tentu
berbeda. Berikut adalah tampilan setelah memilih Data Flow Diagram. Tampak sebelah kiri adalah
pilihan simbol-simbol DFD. Simbol tersebut tinggal di-drag saja ke tengah untuk dipakai. Data

Flow dapat dibuat dengan meng-klik connector Tool .


2. Flowchart
Flowchart, yang memuat aktivitas manual dan komputer, menampilkan logical dan physical
processes untuk menjelaskan who, what, how, dan where. Berikut adalah beberapa simbol
flowchart beserta penjelasannya.

Simbol Nama Penjelasan

Dokumen berupa hardcopy, seperti


Document
laporan

Multiple Jika dokumen yang dibuat bersifat


documents rangkap (berganda)

Manual input/ Menunjukkan input manual ke suatu


keying perangkat, seperti komputer.

Kartu berdasarkan kode yang


digunakan dalam dalam pemrograman
Punch card
dan ketika memasukkan data ke dalam
komputer.

Proses dengan komputer, termasuk


Computer process
inquiries dan pembaharuan file

Menunjukkan proses pengambilan


Decision
keputusan

Menunjukkan proses yang dilakukan


Manual process secara manual, seperti menyiapkan dan
menandatangani dokumen

Contoh: MICR reader, scanner, key-to-


Offline process
disk device

Digunakan apabila jenis media tidak


General purpose
diketahui atau untuk berkas manual,
input-output
ledgers, batch, logs, dsb.
display Menunjukkan penampilan pada layar

Magnetic Disk/ Menunjukkan penyimpanan data pada


Database disk

Off-line storage Menunjukkan file untuk menyimpan


A A: Alphabetically dokumen dan laporan. Huruf dalam
N: Numerically simbol menunjukkan dasar
C: Chronologically penyimpanan

Menunjukkan tempat penyimpanan


Online-storage
yang online

Menandakan entitas eksternal;


Teminator menandakan awal atau akhir suatu
proses

Menunjukkan keberlanjutan proses


On-page
dalam sistem pada lembar yang sama.
connector
(bukan kolom)

Menunjukkan keberlanjutan proses


Off-page
dalam sistem pada lembar yang
connector
berbeda.

batch total

Suatu penanda atau tempat


Annotation
memberikan catatan khusus
Berikut adalah contoh sederhana sistem flowchart.

Mengetikkan & menyimpan dokumen ke dalam


komputer, edit & merekam data
Clerk Komputer

Clerk melakukan data entry, yaitu


Input Data input document, ke dalam
Document store 1
komputer. Komputer mengakses
data di data store 1 (mungkin
seperti tabel kode pelanggan) dan
Edit/validate
input di data store 2 (mungkin seperti
Key input
Data tabel pesanan pelanggan) untuk
store 2 mengedit atau validasi input.
Komputer menampilkan input,
Display
termasuk setiap kesalahan yang
input or dapat terjadi. Clerk
error membandingkan input document
terhadap apa yang ditampilkan
oleh komputer, kemudian
melakukan perbaikan apabila
Resolve dibutuhkan, dan menerima input.
discrepancies Record input Komputer akan memperbaharui
if any
tabel di data store 2 dan
memberitahu clerk bahwa input
telah tercatat/ tersimpan.

Key corrections/
accept input

Accepted
input

Input document
LATIHAN
Berikut merupakan suatu kasus yang akan menjadi dasar dalam pembuatan DFD maupun
flowchart.

Sistem Penerimaan Kas PT DOA


PT DOA menggunakan prosedur berikut untuk memproses kas yang diterima dari penjualan
secara kredit. Pelanggan mengirimkan cek dan remittance advices (bukti pelunasan) ke PT DOA.
Mailroom clerk menerima dan menandai cek tersebut kemudian menuliskan jumlah uang yang
dibayar dan nomor cek yang terdapat pada remittance advices. Secara berkala, mailroom clerk
menyiapkan sejumlah/ a batch total of remittance advices dan mengirimkannya kepada bagian
piutang bersama dengan salinannya. Pada saat yang bersamaan, mailroom clerk juga mengirimkan
cek-cek yang bersangkutan kepada bagian kasir.
Pada bagian piutang, seorang clerk lain meng-input informasi pada remittance advice
tersebut ke dalam komputer, seperti total remittance advice, nomor pelanggan, nomor faktur,
jumlah uang yang dibayarkan, dan nomor cek. Setelah melakukan verifikasi bahwa faktur memang
belum lunas dan jumlah yang dibayarkan sudah diinput dengan benar, komputer melakukan
update data master piutang. Apabila terdapat ketidaksesuaian clerk akan diberitahu.
Pada akhir batch/tumpukan remittance advice, komputer akan mencetak deposit slip dalam
rangkap pada printer di kantor kasir. Kasir akan membandingkan deposit slip dengan cek yang
berhubungan dan kemudian membawa deposit tersebut menuju bank.
Sebagaimana telah diinput, nomor cek dan jumlah yang dibayarkan untuk setiap penerimaan
telah masuk ke dalam harddisk. Data ini digunakan untuk membuat daftar penerimaan kas setiap
harinya. Ringkasan hutang pelanggan yang sudah dibayar juga dicetak pada saat tersebut. Clerk
bagian piutang akan membandingkan laporan itu terhadap remittance advices dan jumlah batch
serta mengirimkan jumlah penerimaan kas kepada bagian general ledger.

Langkah awal yang dilakukan adalah membuat tabel entitas dan aktivitas. Caranya adalah
dengan menelusuri setiap baris dalam narasi kasus dan tandai setiap aktivitas yang terjadi.
Aktivitas tersebut dapat dilakukan baik oleh entitas internal maupun eksternal.

No. Entitas Aktivitas


1 Pelanggan mengirimkan cek dan remittance advices (bukti pelunasan)
2 Mailroom clerk menerima dan menandai cek
3 Mailroom clerk menuliskan jumlah uang yang dibayar dan nomor cek yang
terdapat pada remittance advice
4 Mailroom clerk menyiapkan sejumlah/ a batch total of remittance advices
5 Mailroom clerk Mengirimkan a batch total of remittance advices kepada bagian
piutang bersama dengan salinannya
6 Mailroom clerk mengirimkan cek-cek yang bersangkutan kepada bagian kasir
7 Clerk bagian piutang meng-input informasi pada remittance advice ke dalam
komputer,
8 Clerk bagian piutang meng-input total batch remittance advice, nomor pelanggan,
nomor faktur, jumlah uang yang dibayarkan, dan nomor cek.
9 Komputer verifikasi bahwa faktur memang belum lunas dan jumlah yang
dibayarkan sudah diinput dengan benar
10 Komputer melakukan update data master piutang
11 Komputer Apabila terdapat ketidaksesuaian, clerk akan diberitahu
12 Komputer Memasukkan data ke dalam harddisk
13 Komputer mencetak slip deposit
14 Kasir membandingkan deposit slip dengan cek yang berhubungan
15 Kasir membawa deposit tersebut menuju bank
16 Komputer membuat daftar penerimaan kas
17 Komputer Mencetak ringkasan hutang pelanggan yang sudah dibayar
18 Clerk bagian piutang membandingkan laporan komputer terhadap remittance advices
dan jumlah batch
19 Clerk bagian piutang mengirimkan jumlah penerimaan kas kepada bagian general
ledger

MENGGAMBAR CONTEXT DIAGRAM


Petunjuk 1: Entitas internal adalah entitas yang melakukan satu atau lebih aktivitas
pemrosesan informasi, sedangkan entitas eksternal sama sekali tidak melakukannya.
Aktivitas pemrosesan informasi adalah aktivitas yang yang mengelola kembali data dari
penyimpanan, mengubah, atau menyimpan data (baik secara manual maupun otomatis).
Pengiriman dan penerimaan data bukan termasuk ke dalam hal ini.
Aktivitas nomor 1, 5, 6, 15, dan 19 bukan termasuk pemrosesan informasi karena hanya mengirim
atau menerima data. Aktivitas 7 juga bukan karena mendeskripsikan aktivitas 8. Aktivitas 11 juga
bukan karena alasan pada petunjuk 2.

Petunjuk 2: masukkan hanya aktivitas normal yang rutin. Tidak boleh ada rutinitas untuk
kasus yang dikecualikan atau untuk kesalahan tertentu.
Dengan demikian, terdapat 4 entitas internal (mailroom clerk, Clerk bagian piutang, kasir, dan
komputer), 3 entitas eksternal (pelanggan, bank, bagian general ledger), dan 19 aktivitas (12
diantaranya adalah aktivitas pemrosesan informasi).

Petunjuk 3: yang dimasukkan ke dalam dokumentasi sistem adalah HANYA aktivitas dan
entitas yang terdapat pada narasi (no more, no less)
Oleh karena itu, kita dapat memulai context diagram dengan 3 kotak yang menggambarkan 3
entitas eksternal. Selain itu, dari narasi kasus dapat kita simpulkan bahwa proses yang terjadi
adalah penerimaan kas dari pelanggan yang membayar secara kredit. Kemudian, gambar data flow
symbol untuk mengetahui data apa yang mengalir di dalam proses.
Perhatikan bagian yang ditandai merah. Drag entity 1 untuk membuat entitas eksternal. Drag
data process untuk membuat bubble symbol. Gunakan connector tool untuk membuat data flow.

Label dari masing-masing simbol dapat diedit dengan meng-klik 2 kali simbol tersebut. Untuk
simbol data flow, jenis garis dapat diubah dengan meng-klik kanan seperti pada gambar di bawah
ini.
Meskipun sebenarnya terdapat lebih dari 1 pelanggan yang berurusan dengan perusahaan
pada sistem tersebut, kita hanya memakai 1 buah simbol untuk merepresentasikannya.
Petunjuk 4: ketika banyak entitas beroperasi secara identik, gambarkan hanya satu untuk
merepresentasikan seluruhnya.

MENGGAMBAR PHYSICAL DFD


Untuk menjaga agar physical DFD sesuai dengan context diagram, mulailah dengan
menggambarkan 3 entitas eksternal yang sudah ada pada context diagram. Perhatikan contoh
physical DFD di halaman-halaman sebelumnya. Bubble symbol menggambarkan entitas internal,
sehingga pada kasus PT DOA, terdapat 4 bubble symbol.

Pelanggan

1.0
Mailroom
Clerk
2.0 Bagian
Clerk
Bagian
General
Piutang Ledger

3.0
Kasir

4.0
Komputer

Bank

Setelah itu, mulailah untuk menggambar simbol data flow dan data store dengan menelusuri tabel
entitas dan aktivitas.
TUGAS
Lanjutkan pembuatan physical DFD

Petunjuk 5: untuk lebih jelas, gambarkan data flow untuk setiap alur masuk dan keluar data
store.
Pertunjuk 6: apabila data store dibutuhkan secara logis meskipun tidak tercantum dalam
narasi, maka buatlah data store tersebut.
MENGGAMBAR LOGICAL DFD
Logical DFD atau bisa juga kita sebut Level 0 DFD, dimulai dengan mengelompokkan aktivitas
pemrosesan informasi (lihat petunjuk 1).

Petunjuk 7: kelompokkan aktivitas apabila terjadi pada tempat dan waktu yang sama.
Sebagai contoh, clerk melakukan aktivitas 2 dan 3 pada mailroom sebagaimana pembayaran
diterima.

Petunjuk 8: kelompokkan aktivitas apabila terjadi pada waktu yang sama namun di
tempat/entitas berbeda.
Sebagai contoh, kasir melakukan aktivitas 14 sesegera mungkin setelah komputer mencetak slip
deposit pada aktivitas 13.

Petunjuk 9: kelompokkan aktivitas yang terlihat berhubungan secara logis.

Petunjuk 10: agar membuat DFD readable, gunakanlah 5-7 bubble symbol.
Idealnya seperti itu, namun untuk sistem yang sederhana dapat digunakan kurang dari 5 bubble
symbols.

Ingat kembali bahwa dalam logical DFD, label untuk bubble symbol adalah sebuah proses.
Mulailah menggambar dengan entitas eksternal terlebih dahulu.
TUGAS
Lanjutkan pembuatan logical DFD
MENGGAMBAR FLOWCHART
Petunjuk 1 : bagilah flowchart ke dalam beberapa kolom untuk masing-masing entitas
internal maupun eksternal yang melakukan aktivitas pemrosesan data.
Petunjuk 2 : alur aktivitas adalah dari kolom paling kiri ke kolom sebelah kanan.
Petunjuk 3 : alur flowchart adalah dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
Petunjuk 4 : usahakanlah agar flowchart berada pada satu halaman kertas. Apabila tidak
mencukupi, gunakan halaman berikutnya dan hubungkan dengan off-page
connector.
Petunjuk 5 : dalam setiap kolom, harus ada minimal 1 proses manual, keying operation, atau
data store di antara dokumen. Dengan kata lain, jangan secara langsung
menghubungkan dokumen dalam kolom yang sama.
Petunjuk 6 : ketika berpindah dari satu kolom ke kolom lain, gambarkan dokumen pada akhir
alur di kedua kolom kecuali apabila hubungannya sangat pendek dan
intensitasnya ambigu.
Petunjuk 7 : dokumen atau laporan yang dicetak pada sebuah komputer sebagai entitas, harus
ditunjukkan pertama kali pada kolom komputer tersebut. Kemudian dapat
ditunjukkan bahwa dokumen tersebut berpindah ke kolom entitas lain.
Petunjuk 8 : dokumen atau laporan yang dicetak oleh fasilitas komputer di kolom entitas yang
lain (bukan di kolom komputer sebagai suatu entitas), harus ditampilkan pada
kolom entitas tersebut, tidak ditunjukkan dalam fasilitas komputer.
Petunjuk 9 : proses yang terjadi di dalam sebuah entitas pada perangkat seperti komputer
harus ditampilkan di dalam kolom entitas tsb, bukan sebagai entitas komputer.
Petunjuk 10 : tahap-tahap proses yang berurutan (baik manual maupun komputerisasi) tanpa
ada jeda (berasal dari input yang sama), dapat ditampilkan sebagai satu proses
atau urutan proses.
Petunjuk 11 : satu-satunya cara untuk mengeluarkan atau memasukkan data dari/ke computer
data storage adalah melalui proses komputer (simbol persegi panjang)
Petunjuk 12 : proses manual tidak dibutuhkan untuk menampilkan pengiriman dokumen.
Pengiriman terlihat dari perpindahan dokumen tersebut sendiri.
Petunjuk 13 : jangan gunakan proses manual untuk menyimpan dokumen.

Terdapat beberapa pilihan kelompok simbol ketika pertama kali membuka Microsoft Visio. Di
antaranya adalah arrow shapes, backgrounds, basic flowchart shapes, dan borders and titles
(perhatikan sebelah kiri gambar!). Tidak semua simbol tersebut dipakai. Justru ada yang belum
dimunculkan. Tidak masalah apakah yang dipakai adalah US Units atau Metric Units. Oleh karena
itu, ikuti sebagaimana gambar di halaman selanjutnya.
Berikut adalah cara untuk menambah kelompok simbol yang dimunculkan.
Tambahkan Miscellaneous Flowchart dan Cross Functional Flowchart Shapes Vertical &
Horizontal.
Untuk kelompok simbol yang tidak diperlukan, dapat dihlangkan dengan klik kanan pada nama
kelompok simbol kemudian klik tanda Close.

Mengikuti petunjuk 1, maka perlu dibuat kolom-kolom. Karena entitas eksternal pada kasus
(bank, pelanggan, dan bagian general ledger) tidak melakukan pemrosesan data, maka tidak perlu
dibuatkan kolom untuk hal tersebut. Bagian piutang dan kasir sama-sama berinteraksi dengan
komputer sehingga keduanya ditempatkan pada kolom di samping komputer. Sehingga, dari kiri
ke kanan, yang digambarkan adalah kolom “Mailroom”, “bagian piutang”, “komputer”, dan “Kasir”.

Pada bagian cross functional flowchart shape vertical , drag/geser Functional band ke halaman
putih.
Akan muncul dialog box seperti gambar di atas. Pilih Vertical; number of bands diisi 4 (karena ada
4 entitas); pada kasus ini jangan beri tanda centang pada ‘include title bar’ (tidak terlalu
dibutuhkan pada kasus ini).

Secara default, Microsoft Visio akan tampil dengan posisi halaman portrait. Begitu juga untuk
ukuran kertas. Hal ini dapat diubah seperti terlihat di gambar berikut.
Ubahlah posisi kertas menjadi landscape dan berukuran A4.
Selanjutnya, kalian bisa mengatur agar functional band sesuai dengan ukuran kertas seperti
demikian.
Berikut adalah tahap-tahap selanjutnya.
 Flowchart dimulai dengan simbol start di kiri atas. Simbol start diberi label “customer”
karena customer tidak memiliki kolom tersendiri.
 Kemudian diikuti dengan 2 dokumen, yaitu cek dan remittance advices (disingkat menjadi
RAs). Untuk menunjukkan bahwa kedua dokumen tersebut hadir bersamaan, kita dapat
menggunakan simbol multiple documents dan memberikan label yang berbeda.
 Aktivitas nomor 2 merupakan proses manual. Perhatikan petunjuk 10.
 Aktivitas nomor 3 dan 4 dikerjakan selanjutnya oleh Mailroom Clerk, yang mana juga
merupakan proses manual. Berikan catatan dengan menggunakan simbol “annotated” bahwa
aktivitas 4 terjadi secara berkala.
 Aktivitas 5 menjelaskan bahwa RAs dan batch total ( disingkat menjadi BT) akan berpindah ke
kolom berikutnya, yaitu bagian piutang. Perhatikan petunjuk 6. Kita tidak perlu menampilkan
RAs dan batch total di kedua kolom, yaitu kolom Mailroom Clerk dan Bagian Piutang. Karena
area di Bagian Piutang sepertinya lebih luas, gambarkan kedua hal ini pada kolom tersebut di
bagian paling atas.
 Aktivitas 6 bukan merupakan pemrosesan informasi. Oleh karena itu, gambarkanlah dokumen
dengan label ‘cek yang sudah ditandai’, yang diikuti dengan on-line connector untuk
menjelaskan bahwa hal tersebut dipakai di kolom lain (yaitu di kolom kasir). Ingatlah untuk
memberikan satu buah huruf untuk memberi tanda.
 Aktivitas 8 dilakukan oleh bagian piutang, sehingga proses manual tersebut digambarkan di
kolom Bagian Piutang. Gambarkan juga input yang dibutuhkan dalam proses tersebut, yaitu
RAs dan BT. Perhatikan bahwa aktivitas 8 adalah proses manual untuk menginput data ke
komputer sehingga simbol yang digunakan berbeda dengan proses manual di aktivitas
sebelumnya.
 Aktivitas 9 dilakukan oleh komputer (gambarkan pada kolom komputer), yang merupakan
kelanjutan dari aktivitas 8. Komputer akan menampilkan hasil verfikasi tersebut, sehingga
gambarkanlah simbol display dengan label ‘’verifikasi/ terima” di kolom bagian piutang.
Selain itu, aktivitas 10 terjadi bersamaan sehingga dituliskan pada simbol proses yang sama.
Perlu digambarkan database ‘data master piutang’ untuk memperjelas aktivitas ini.
Kita asumsikan bahwa clerk akan memperbaiki data apabila komputer tidak menerima input.
Tambahkan keterangan bahwa ‘kesalahan yang rutin tidak ditampilkan’ dengan menggunakan
simbol “annotated”.
Perhatikan paragraf terakhir pada kasus. Sebagaimana telah diinput, nomor cek dan jumlah
yang dibayarkan untuk setiap penerimaan telah masuk ke dalam harddisk. Hal ini perlu
diikutsertakan ketika menggambarkan proses aktivitas 9. Di samping itu, gambarkan pula
simbol database pada kolom komputer untuk menunjukkan adanya data penerimaan kas
tersebut (aktivitas 12).
TUGAS : Lanjutkan pembuatan flowchart. Petunjuk akan diberikan oleh Asisten

Anda mungkin juga menyukai