Anda di halaman 1dari 5

BAB III

KONSEP KEPERAWATAN

A. PRIMARY SURVEY
1. AIRWAY/JALAN NAPAS
a. Ada penumpukan secret
b. Wheezing

Tindakan yang harus di lakukan perawat adalah :

a. Penilaian untuk memastikan tingkat kesadaran adalah dengan


menyentuh, menggoyang dan di beri rangsangan atau respon nyeri.
b. Periksa dan atur jalan napas untuk memastikan kepatenan.
c. Periksa apakah anak/bayi tersebut mengalami kesulitan bernapas.
d. Buka mulut bayi/anak dengan ibu jari dan jari-jari anda untuk memegang lidah dan
rahang bawah dan tengadah dengan perlahan.
e. identifikasi dan keluarkan benda asing ( darah,muntahan, sekret,ataupun benda
asing) yang menyebabkan obstruksi jalan napas baik parsial maupun total dengan
cara memiringkan kepala pasien ke satu sisi (bukan pada trauma kepala).
f. Pasang orofaringeal airway/nasofaringeal airway untuk mempertahankan kepatenan
jalan napas.
g. Pertahankan dan lindungi tulang servikal.
2. BREATHING/PERNAPASAN
a. Sesak dengan aktifitas ringan atau istirahat
b. RR lebih dari 26kali/menit
c. Ronchi
d. Ekspansi dada tidak penuh
e. Penggunaan otot bantu nafas

Tindakan yang harus dilakukan perawat adalah :

a. Atur posisi pasien untuk memaksimalkan ekspansi dinding dada.


b. Berikan therapy O2 (oksigen).
c. Beri bantuan napas dengan menggunakan masker/bag valve mask (BMV)/endo
tracheal tube (ETT) jika perlu.
3. CIRCULATION/SIRKULASI
a. Nadi lemah , tidak teratur
b. Takikardi
c. TD meningkat / menurun
d. Edema
e. Gelisah
f. Akral dingin
g. Kulit pucat, sianosis
h. Output urine menurun
B. SECONDARY SURVEY
a. A : Tidak ada alergi
b. M : Tidak minum obat sebelumnya
c. P : Memiliki riwayat asma
d. E : tidak ada cidera
Pemeriksaan fisik :
a. Conjung tiva : anemis
b. Mukosa bibir : kering
c. Dada : simetris
d. Perut : tidak ada lesi,bising usus 12x/menit.
GCS :
E: 3
V: 2
M: 5
CRT : 2 detik
TTV :
TD: 90/60 mmHg
N : 70/mnt
RR: 26/mnt
S : 37
C. DIAGNOSA
a. Gangguan perfusi serebral berhubungan dengan penurunan suplai oksigen ke otak
b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan suplai oksigen tidak adekuat
c. Penurunan curah jantung berhubungan dengan kemampuan pompa jantung
menurun
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Dx 1 → Gangguan perfusi serebral berhubungan dengan penurunan
suplai oksigen ke otak
Tujuan : Sirkulasi darah kembali normal sehingga transport O2 kembali lancar
Kriteria Hasil : Pasien akan mempertahankan tanda-tanda vital dalam batas
normal.Warna dan suhu kulit normal.CRT < 2 detik.

INTERVENSI RASIONAL
Pantau adanya pucat, sianosis dan kulit Sirkulasi yang terhenti menyebabkan
dingin atau lembab transport O2 ke seluruh tubuh juga terhenti
sehingga akral sebagai bagian yang paling
jauh dengan jantung menjadi pucat dan
dingin.
Posisikan kaki lebih tinggi dari jantung Mempercepat pengosongan vena
superficial, mencegah distensi berlebihan
Berikan vasodilator misal nitrogliserin, dan meningkatkan aliran balik vena
nifedipin sesuai indikasi Obat diberikan untuk meningkatkan
sirkulasi miokardia.
b. Dx 2 → Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan suplai oksigen tidak
adekuat
Tujuan : Sirkulasi darah kembali normal sehingga pertukaran gas dapat berlangsung
Kriteria hasil : Nilai GDA normal dan tidak ada distress pernafasan

INTERVENSI RASIONAL
Pantau pernapasan klien Untuk evaluasi distress pernapasan
Pantau GDA Pasien Nilai GDA yang normal menandakan
pertukaran gas semakin membaik
Berikan O2 sesuai indikasi Peningkatkan konsentrasi oksigen alveolar
dan dapat memperbaiki hipoksemia
jaringan

c. Dx 3 → Penurunan curah jantung berhubungan dengan kemampuan pompa jantung


menurun
Tujuan : Meningkatkan kemampuan pompa jantung
Kriteria hasil : Nadi perifer teraba dan tekanan darah dalam batas normal

INTERVENSI RASIONAL
Pantau tekanan darah Pada pasien Cardiac Arrest tekanan darah
menjadi rendah atau mungkin tidak ada.
Palpasi nadi perifer Penurunan curah jantung dapat
menunjukkan menurunnya nadi radial,
dorsalis pedis dan postibial. Nadi mungkin
hilang atau tidak teratur untuk dipalpasi
Pucat menunjukkkan menurunnya perfusi
Kaji kulit terhadap pucat dan sianosis sekunder terhadap tidak adekuatnya curah
jantung
Untuk mengaktifkan kerja pompa jantung
Lakukan pijat jantung Meningkatkan sediaan oksigen untuk
Berikan oksigen tambahan dengan kebutuhan miokard untuk melawan efek
kanula nasal/masker dan obat sesuai hipoksia/iskemia. Banyak obat dapat
indikasi (kolaborasi) digunakan untuk meningkatkan volume
sekuncup, memperbaiki kontraktilitas.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Henti jantung atau cardiac arrest adalah hilangnya fungsi jantung secara mendadak
untuk mempertahankan sirkulasi normal darah untuk memberi kebutuhan oksigen ke otak
dan organ vital lainnya akibat kegagalan jantung untuk berkontraksi secara efektif yang
paling sering disebabkan oleh fibrilasi ventrikel dan takikardi ventrikel.Penanganan awal
henti jantung dengan metode CAB.
B. SARAN
a. Diharapkan mahasiswa agar dapat meningkatkan pemahamannya terhadap asuhan
keperawatan pada pasien henti jantung.
b. Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya dan sebagai
pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai